Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENGANTAR
S4 Sn T
S2 n BT
A D34
S1 2 S3 DnB
D12 D23
3 B
1 Poligon Terbuka Terikat Sempurna
d12 S2 d34
S3
1 S1
S4 4
Sn d45
S5
n dn5 6
12
S1 B
P2 S3 M
d51
d34
S4 S5
P3 P4
d45
Tingkat / Orde K
I 3 mm
II 6 mm
III 8 mm
PROSEDUR PENGUKURAN
ba bb
rumus : bt
2
4. Bidik rambu ukur titik 2 dengan alat waterpass, tepatkan perpotongan
benang silang teropong pada bacaan rambu kemudian baca bacaan benang
atas, benang tengah dan benang bawah dan catat sebagai bacaan rambu
muka titik 2. Lakukan kontrol bacaan benang dengan menggunakan rumus :
ba bb
bt
2
P1
B
A
P2
C Pergi
Pulang BM
E
P3 D
P4
Yang dimaksud dengan detail atau titik detail adalah semua benda-benda di
lapangan yang merupakan kelengkapan daripada sebagian permukaan bumi. Jadi,
disini tidak hanya dimaksudkan pada benda-benda buatan seperti bangunan-
bangunan, jalan-jalan dengan segala perlengkapan dan lain sebagainya. Jadi,
penggambaran kembali sebagian permukaan bumi dengan segala perlengkapan
termasuk tujuan dari pengukuran detail, yang akhirnya berwujud suatu peta.
Berhubung dengan bermacam-macam tujuan dalam pemakaian peta, maka
pengukuran detailpun menjadi selektif, artinya hanya detail-detail tertentu yang
diukur guna keperluan suatu macam peta.
Pada metode ini pengambilan titik detail dengan menaruh alat ukur di
sembarang titik dan untuk pembacaan backsight/forsight dapat di bidikkan pada
titik tetap, yaitu titik tetap tersebut merupakan hasil transfer dari titik benchmark
(BM) terdekat dan dari titik tersebut alat membidik sebanyak mungkin titik-
titik/kisi-kisi yang ada.
bt
Dm
z p
h
D h
Ti d
Keterangan gambar:
Dm = Jarak miring Ti = Tinggi Instrument
Dd = Jarak datar bt = Benang tengah
z = Sudut zenit h = Beda tinggi
h = Sudut heling
PROSEDUR PENGUKURAN
b c
DB-a
Sc
Sb DB-b
DB-c
Sa
P1
P3
FORSIGHT
P2
BACKSIGHT
Keterangan :
a, b, c = posisi titik detail
P1, P2, .= posisi titik poligon
= posisi alat
Sa = Sudut yang dibentuk ke titik a
Sb = Sudut yang dibentuk ke titik b
Sc = Sudut yang dibentuk ke titik c
Titik P2 = sebagai back sight
Matahari
Ket : U : utara
: azimuth
hor : horisontal
mth 12
mth : matahari
s. hor 1, 2 : no. titik kontrol
1 2
Gambar pengamatan matahari
PROSEDUR PENGUKURAN
= sudut titik 2 ke M
AM = Azimuth matahari
1
Backsight
1-2 = Azimuth titik 1 ke 2
2
H = B- M
Keterangan :
h12 = beda tinggi antara dua titik ( titik 1 ke titik 2 )
btB = bacaan benang tengah rambu belakang
btM = bacaan benang rambu muka
Pada jaringan tertutup, jumlah beda tingginya harus sama dengan nol (0)
atau mendekati nol (0), karena pengukuran kembali ketitik semula.
H = 0 fh
Sedangkan pada jaringan terbuka terikat pada kedua ujung jumlah beda
tingginya harus sama dengan selisih kedua ketinggian titik ikat.
H = HB - HA
Tetapi pada bentuk jaringan terbuka lepas jumlah beda adalah rata-rata
pengukuran pergi dan pulang
Toleransi kesalahan dari pengukuran waterpass yang diperbolehkan
adalah 8mmd. Untuk jaringan terbuka lepas toleransi dihihitung berdasarkan
selisih H pergi dan H pulang
+ f = ( n 2 ) x 180 o
= ( 5 - 2 ) x 180 o
o
Sedangkan jumlah sudut horisontal adalah 539 59 32,5 , jadi besar
kesalahan sudut horizontal :
Sudut Dalam
Titik Poligon Sudut Dalam Koreksi
Terkoreksi
BM (1) 104 0450 4.5 1040454.5
P1 (2) 103 5540 7.3 103 5547.3
P2 (3) 96 177.5 6.1 96 1713.6
P3 (4) 89 0032.5 5.0 89 0037.5
P4 (5) 146 4122.5 4.7 146 4127.2
=5395932.5 f = 27.5 s d 540 0000
Y = jarak x cos
Syarat ordinat
Diketahui Y = 0.008
Y + fy = 0
fy = - 0.008
fy1 = d/d x fy
= -0.001
Y1 = 50.500 x cos 143256.9 + fy1
= 48.880 meter
Xawal = 680180.963
Yawal = 9124444.189
X2 = X awal + X
Y2 = Y awal + Y
X2 = 680180.963 + 12.685
= 680193. 648
Y2 = 9124444.189 + 48.880
= 9124493.068
P3 680081.645 9124475.868
P4 680128.361 9124444.619
CD
KL
D
f X f Y
2 2
Dimana CD
Deklinasi ( )
Dari tabel deklinasi matahari pada pukul 07.00 di peroleh 153357 dan
perubahan yang terjadi setiap jam adalah -00 43.9 dan pengamatan
matahari dilakukan pada pukul 07:31:33.41, maka :
Selisih waktu pengamatan dengan jam 07:00 = 07jam 31 menit 33.41 detik
= 07jam 00 menit 00 detik _
= 00jam 31 menit 33.41 detik
= 00.526 jam
Sehingga perbedaan deklinasi ( ) = 0.526 -000043.9
= -00 00 23.09
Sehingga deklinasi () pada jam 07:31:33 = -000023.09 + 153357
= 15 33 33.9
Azimuth pusat matahari
Sin (sin . sinh)
Cos A = Cos.Cosh
Sin - 04 51 ' 41.7 ( Sin 0758'00' 'Sin25 09' 48.2" )
= Cos 0758'00' 'Cos 25 09 48.2"
A = 68 37 12.2
Koreksi d . sec h
1
= Koreksi d . cosh
1
= - 00 16 48. cos 25 09 ' 48.2
= 00 18 33.7
1. Awal garis kontur akan selalu bertemu kembali dengan akhir garis kontur
tersebut.
2. Garis kontur tidak pernah saling berpotongan.
3. Garis kontur makin rapat menunjukkan wilayah yang makin terjal.
4. Garis kontur makin renggang menunjukkan wilayah yang semakin
datar. .
skalapeta
Rumus interval garis kontur =
2000
x H (tinggi ) H (kontur )
=
dAB H (tertinggi ) H (rendah )
98,5 99 99,5
105.0
0
104.0 104.5
103. 0
0
103.00 50 Kontur
101.5 indeks
102.5
0
0Laboratorium IlmuKontur
102.00 Ukur Tanah dan Geodesi Satelit
indeks
Gbr. Pengambaran Garis Kontur
MODUL PRAKTIKUM SURVEI TOPOGRAFI