Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Abstract: Breast milkis the best food for babies containing the optimal nutrition quality as
well as quantity. The Government's Target of exclusive breastfeeding by 60%. But based on
the preliminary studies for the interview on 10 mother obtained six (60%) the mother of his
understanding of breastfeedingexclusively but it does give enough breastfeedingexclusively.
One of the reasons is the mother must immediately return to work. The purpose of this
research is to analyze the behavior of mothers work in giving breastfeedexclusively in
district of Japanan work-area Clinics Kemlagi Mojokerto.This research is observational
analytic study with quantitative approach. Time-based data retrieval, research is a cross
sectional study. The population in this study was 34 working moms who have babies ages 6
to 12 months in district of Japanan work-area clinics Kemlagi-Mojokerto. The sampling
technique used is a Non Probability sampling with the kind of total sampling. In this study
used questionnaires measuring instrument covered. The questionnaire has been filled out
and then processed and analyzed using chi square test. The results based on chi-square
analysis with error level =0.05 between attitudes, subjective norms, and controlling
behavior obtained the result of an attitude (= 0,000 < 0,05), subjective norms (= 0,017 <
0,05), and controlling behavior (= 0,000 < 0,05). The conclusions in this study that there is
a relationship between attitudes,subjective norms,and behavior control with the behavior of
giving exclusive breastfeed. Suggested to mother that works to foster a positive attitude
about the exclusive breastfeed, health workers are more active in providing information on
breastfeed exclusively, Outreach to Working Moms about breastfeeding exclusively, to the
holding of a policy regarding the use of breast milkenhancement program commitment
among the mothers work and the workplace.
Abstrak: Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi yang mengandung
nutrisi optimal baik kualitas maupun kuantitasnya. Target pemerintah terhadap pemberian
ASI eksklusif sebesar 60%. Akan tetapi berdasarkan studi pendahuluan secara wawancara
pada 10 ibu didapatkan enam (60%) ibu pemahamannya tentang ASI eksklusif cukup tetapi
tidak memberikan ASI eksklusif. Salah satu penyebabnya adalah ibu harus segera kembali
bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku ibu bekerja dalam
memberikan ASI eksklusif di kelurahan Japanan Wilayah Kerja Puskesmas Kemlagi
Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
kuantitatif. Berdasarkan waktu pengambilan data, penelitian ini merupakan penelitian cross
sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah 34 ibu bekerja yang mempunyai bayi usia 6
12 bulan di kelurahan Japanan wilayah kerja puskesmas Kemlagi-Mojokerto. Teknik
sampling yang digunakan adalah Non Probability sampling dengan jenis total sampling.
Dalam penelitian ini digunakan alat ukur kuesioner tertutup. Kuesioner yang telah diisi
kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian berdasarkan
analisis chi-square dengan taraf kesalahan = 0,05 antara sikap, norma subyektif, dan
pengendalian perilaku diperoleh hasil sikap ( = 0,000 < 0,05), norma subyektif ( = 0,017 <
0,05), dan pengendalian perilaku ( = 0,000 < 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu
ada hubungan antara sikap, norma subyektif, dan pengendalian perilaku dengan perilaku
memberikan ASI eksklusif. Disarankan kepada ibu yang bekerja untuk menumbuhkan sikap
positif tentang pemberian ASI Eksklusif, Tenaga kesehatan lebih aktif dalam penyampaian
89
90 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 89-100
informasi mengenai pemberian ASI Eksklusif, Penyuluhan kepada ibu bekerja tentang ASI
Eksklusif, perlu diadakannya kebijakan mengenai komitmen program peningkatan
penggunaan ASI dikalangan ibu bekerja dan tempat kerja.
Kata Kunci: Air Susu Ibu, ASI Eksklusif, Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
39,8%. Alasan ibu tidak memberikan ASI dan perilaku ibu bekerja dalam
eksklusif yaitu karena ibu harus segera memberikan ASI eksklusif di Kelurahan
kembali bekerja sebanyak satu orang, Kemlagi Wilayah Kerja Puskesmas
budaya dari masyarakat khususnya orang Kemlagi-Mojokerto
tua atau mertua untuk memberikan
makanan lain selain ASI sebanyak dua METODE
orang, ibu berkeinginan memberikan susu
formula karena tertarik melihat iklan di Penelitian ini menggunakan
TV sebanyak satu orang, dan persepsi ibu metode analitik dengan pendekatan secara
bahwa ASI tidak cukup untuk bayi kwantitatif untuk menganalisis perilaku
sebanyak dua orang. ibu bekerja dalam memberikan ASI
Rendahnya pemberian ASI eksklusif sedangkan berdasarkan waktu
eksklusif dipengaruhi oleh gencarnya yang terbatas dalam pengambilan data,
promosi susu formula, ibu harus kembali maka penelitian ini merupakan penelitian
bekerja, kurangnya kesadaran dan cross sectional, Populasi dalam penelitian
pengetahuan ibu tentang ASI (Prasetyono, adalah semua ibu bekerja yang
2012). Selain itu ASI belum keluar pada mempunyai bayi usia 6 12 bulan
hari pertama sehingga bayi dianggap perlu kelurahan Japanan wilayah kerja
diberikan minuman lain, payudara terlalu puskesmas Japanan-Mojokerto sebesar 34
kecil sehingga dianggap kurang ibu.dengan dihitung menggunakan rumus
menghasilkan ASI padahal ukuran total sampling. Pengambilan sampel
payudara tidak menentukan apakah dilakukan berdasarkan jumlah populasi.
produksi ASI cukup atau kurang Lokasi penelitian dilakukan di kelurahan
(Kristiyansari, 2009). Ibu yang memilih wilayah kerja wilayah kerja puskesmas
untuk memberikan ASI eksklusif Kemlagi-Mojokerto
merupakan langkah yang tepat. Banyak Variabel independen dalam
hal yang positif yang dapat dirasakan oleh penelitian adalah pengetahuan dan sikap
bayi dan ibu. Bayi yang diberi susu ibu bekerja dalam memberikan ASI
formula sangat rentan terserang penyakit eksklusif. Variabel dependen prilaku ibu
seperti infeksi saluran pencernaan, infeksi bekerja dalam memberikan ASI
saluran pernafasan, meningkatkan resiko eksklusif.Teknik pengumpulan data
alergi, meningkatkan resiko serangan menggunakan data primer. Data primer
asma, menurunkan perkembangan diperoleh dari pengisian kuesioner yang
kecerdasan kognitif, meningkatkan resiko meliputi sikap dan perilaku Pengumpulan
kegemukan, risiko penyakit jantung dan data didapat dari pengisian kuesioner
pembuluh darah, resiko diabetes mellitus, yang diisi sendiri oleh responden dengan
resiko penyakit menahun (Roesli, 2008). peneliti memandu dan memberi
Langkah yang dapat dilakukan penjelasan setiap soal kuesioner. Uji coba
untuk mengubah pemahaman masyarakat instrumen penelitian menggunakan uji
tentang pemberian ASI eksklusif yaitu validitas dan reabilitas yang dilakukan
memberikan informasi kepada ibu hamil pada 11 orang yang memiliki karakteristik
dan menyusui tentang fisiologi laktasi, yang sama dengan responden dalam
keuntungan pemberian ASI, keuntungan penelitian. Pengolahan data dilakukan
rawat gabung, cara menyusui yang baik dengan editing, scoring, coding, dan
dan benar, kerugian pemberian susu entry. Analisis data kuantitatif dengan
formula, menunda pemberian makanan distribusi frekuensi dari semua variabel
lainnya sampai usia 6 bulan untuk mengetahui frekuensinya, tabulasi
(Kristiyansari, 2009). Berdasarkan silang untuk mengetahui hubungan antara
fenomena diatas, maka perlu dilakukan masing-masing variabel independen.
penelitian penelitian dengan judul sikap Analisis menggunakan uji korelasi chi
squre
92 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 89-100
itu bisa tidak disadari (Setiarso, 2008). keluarga sangat mendukung terhadap
Semakin banyak pengetahuan yang di praktek pemberian ASI Eksklusif. Untuk
peroleh maka semakin baik pengetahuan membesarkan seorang bayi, masih banyak
yang di miliki akan tetapi ibu bekerja yang dibutuhkan selain menyusui seperti
kebanyakan tidak memberikan ASI secara menyendawakan bayi, menngendong dan
ekslusif hal ini dikarenakan bayak ibu menenangkan bayi yang gelisah,
beralasan faktor pekerjaan yang sibuk. mengganti popok, memandikan bayi,
Hasil penelitian menunjukkan memberikan ASI perah, dan memijat bayi.
bahwa dari 22 responden yang Hasil penelitian menunjukkan
mempunyai sikap negatif, sebagian besar bahwa sebagian besar tidak memompa
tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak ASI sebanyak 24 responden (70,6%).
22 orang (64,7%) dan dari 12 responden Bekerja umumnya merupakan kegiatan
yang mempunyai sikap positif, sebagian yang menyita waktu bagi ibu-ibu yang
besar memberikan ASI eksklusif sebanyak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
12 orang (35,3%). Berdasarkan hasil keluarga. Seorang yang memerlukan
analisa melalui uji chi square pada taraf banyak waktu dan tenaga untuk
kesalahan = 0,05 P value = 0,000 < 0,05 menyeleseikan pekerjaan yang dianggap
yang artinya ada hubungan sikap ibu penting dan memerlukan perhatian dengan
bekerja dengan perilaku memberikan ASI adanya pekerjaan. Masyarakat yang sibuk
eksklusif di Kelurahan Japanan Wilayah akan memiliki waktu yang sedikit untuk
Kerja Puskesmas Kemlagi-Mojokerto. memperoleh informasi, sehingga tingkat
pendidikan yang mereka peroleh juga
Analisis Hubungan Norma yang berkurang, sehingga tidak ada waktu
dianggap penting Ibu Bekerja dengan untuk memberikan ASI pada bayinya
Perilaku Memberikan ASI Eksklusif di (Prayogo, 2014). Ibu yang memiliki
Kelurahan Japanan Wilayah Kerja pengetahuan kurang tentang ASI ekskusif
Puskesmas Kemlagi-Mojokerto. kurang dapat berinisiatif untuk memompa
Hasil penelitian ini menunjukan ASI dan di simpan kedalam kulkas untuk
bahwa ada hubungan norma sosial budaya bayinya kebanyakan ibu menyusui
dengan pemberian ASI Eksklusif. Sosial bayinya sepulang kerja.
budaya memberikan dampak terhadap Hasil penelitian menunjukkan
perubahan perilaku dalam praktek bahwa sebagian besar peryataan
pemberian ASI Eksklusif, hal ini dapat di responden bahwa ASI dapat meringankan
lihat berdasarkan hasil penelitian norma biaya adalah tidak sebanyak 18 responden
sosial budaya positif atau yang (2,9%). Faktor sosial ekonomi sangat
mendukung ibu memberikan ASI berperan dimana sosial ekonomi yang
Eksklusif sebesar 55,9% dan yang negatif cukup atau baik akan memudahkan
atau tidak mendukung sebesar 44,1%. mencari pelayanan kesehatan yang lebih
Norma sosial budaya di masyarakat baik. Faktor ekonomi berkaitan erat
membawa dampak terhadap pemberian dengan konsumsi makanan atau dalam
ASI Eksklusif. Hasil penelitian juga di penyajian makanan keluarga khususnya
dapatkan banyak bayi yang belum dalam pemberian ASI. Kebanyakan
berumur 6 bulan sudah di kasih MP-ASI penduduk dapat dikatakan masih kurang
seperti bubur susu, pisang, dan susu mencukupi kebutuhan dirinya masing-
formula hal ini karena masih ada masing. Keadaan umum ini dikarenakan
anggapan kalau bayi menangis karena rendahnya pendapatan yang mereka
lapar walaupun sudah di beri ASI. peroleh dan banyaknya anggota keluarga
Dukungan dari orang terdekat yang harus diberi makan dengan jumlah
juga mempengaruhi pemberian ASI pendapatan rendah (Intan, 2014).
Eksklusif. Peran keluarga sangat penting Masyarakat dengan tingkat ekonomi
mendukung praktek perberian ASI menengah keatas mungkin tidak dapat
Eksklusif, dukungan terbesar dalam membedakan antara ASI eksklusif dan
praktek pemberian ASI Eksklusif tidak eksklusif, akan tetapi masyarakat
datangnya dari seorang suami. Dalam dengan tingkat ekonomi menengah ke
penelitian ini didapatkan bahwa dukungan bawah lebih dapat merasakan dampak
98 Jurnal Promkes, Vol. 2 No. 1, Juli 2014 : 89-100