Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TONSILEKTOMI
1. Pengertian
2. Etiologi
b) Pneumokokus
c) Stafilokokus
d) Haemofilus influezae
3. Pathofisiologi
e) Nekrosis jaringan.
4. Gejala-gejala
a) Sakit tenggorokan dan disfagia.
b) Penderita tidak mau makan/minum.
c) Malaise.
d) Demam.
e) Nafas bau.
f) Otitis media merupakan salah satu faktor pencetusnya.
5. Penatalaksanaan
a) Tirah baring.
b) Pemberian cairan adekuat dan diet ringan.
c) Pemberian obat-obat (analgesik dan antibiotik).
d) Apabila tidak ada kemajuan maka alternatif tindakan yang dapat di lakukan adalah
pembedahan.
a) Hipertrofi tonsil atau adenoid dengan sindroma apnea pada waktu tidur.
d) Abses peritonsilaris berulang atau abses yang meluas pada jaringan sekitarnya.
2. Indikasi relatif
a) Terjadi 7 episode atau lebih infeksi tonsil pada tahun sebelumnya, atau 5 episode
atau lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 2 tahun sebelumnya atau 3 episode atau
lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 3 tahun sebelumnya dengan terapi antibiotik
adekuat.
c) Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi medis.
d) Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus B-hemolitikus yang tidak
membaik dengan pemberian antibiotik resisten -laktamase.
7. Kontraindikasi
a) Demam yang tidak di ketahui penyebabnya
b) Asma.
c) Infeksi sistemik atau kronis.
d) Sinusitis.
8. Pre Operasi
Persiapan operasi yang mungkin di lakukan
a) Pemeriksaan laboratorium (Hb, leko, waktu perdarahan).
b) Berikan penjelasan kepada klien tindakan dan perawatan setelah operasi.
c) Puasa 6-8 jam sebelum operasi.
d) Berikan antibiotik sebagai propilaksis.
e) Berikan premedikasi jam sebelum operasi.
9. Teknik Operasi
Teknik operasi yang optimal dengan morbiditas yang rendah sampai sekarang
masih menjadi kontroversi, masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyembuhan luka pada tonsilektomi terjadi per sekundam.
a) Guillotine
b) Teknik Diseksi
c) Teknik elektrokauter
d) Radiofreakuensi
Pada teknik ini radiofrekuensi elektrode disisipkan langsung kejaringan.
Densitas baru disekitar ujung elektrode cukup tinggi untuk membuka kerusakan
bagian jaringan melalui pembentukan panas.
Selama periode 4-6 minggu, daerah jaringan yang rusak mengecil dan total
volume jaringan berkurang.
e) Skapel harmonik
a) Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum dengan teknik perlindungan jalan
nafas.
b) Pemantauan ditujukan atas fungsi nafas dan sirkulasi. Pulse oxymeter dianjurkan
sebagai alat
monitoring.
11. Penyulit
e) Kelainan pada komponen darah: hemoglobin < 10 g/100 dl, hematokrit < 30 g%,
kelainan perdarahan dan pembekuan (hemofilia)
h) Multiple Allergy
i) Penyakit lain, seperti: diabetes melitus dan penyulit metabolik lain, hipertensi dan
12. Pengkajian
a) Lemah
c) Takikardi
d) Ekstremitas pucat
e) Mual, muntah
g) Sulit bicara
h) Nafas pendek
i) Sulit istirahat
j) Pupil melebar
k) Cemas
l) Takut
m) Lelah
NIC
Buka jalan nafas menggunakan teknik mengangkat dagu atau teknik dorong rahang,
jika diizinkan
Identifikasikan pasien sebagai sarat actual a/ menetapkan jalan nafas yang patensial