Sie sind auf Seite 1von 6

SEMINAR NASIONAL VI

SDM TEKNOLOGI NUKLIR


YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE)


SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN
UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN
ALUMINUM

Rosika Kriswarini, Dian Anggraini, Agus Djamaludin

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN), BATAN, Gedung 20, Kawasan PUSPIPTEK Serpong,
Tangerang 15313, Banten

Abstrak

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN


UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM. Analisis unsur Mg, Mn
dan Fe dalam paduan Aluminum secara tunggal dan simultan telah dilakukan menggunakan alat
Spektrometer XRF. Alat XRF di PTBN-BATAN dilengkapi dengan sample holder yang mampu untuk
pengukuran 10 sampel dengan ukuran 3 cm secara simultan. Untuk mengetahui unjuk kerja secara tunggal
maupun simultan dilakukan pengukuran bahan standar paduan Aluminum dengan ukuran 5 cm dan 3 cm
masing-masing sebanyak 10 buah dengan konsentrasi yang bervariasi. Analisis dilakukan pada tekanan
vakum 200 mTorr dan tegangan kerja 14 kVolt serta arus 90 Ampere. Pengukuran secara tunggal
dilakukan 7 kali pengulangan dan pengukuran secara simultan dilakukan 5 kali pengulangan. Berdasarkan
perhitungan validasi metoda diperoleh bahwa akurasi penentuan unsur Mg, Mn dan Fe secara simultan
lebih baik dibandingkan dengan cara tunggal, sedangkan presisi penentuan unsur Mn dan Fe lebih baik
dibanding unsur Mg secara tunggal maupun simultan. Meskipun demikian berdasarkan hasil perhitungan
statistik melalui uji F dan uji t kedua cara tersebut dapat digunakan untuk penentuan unsur Mg, Mn dan Fe
dalam paduan Aluminum.

Kata Kunci : Unsur Mg, Mn, Fe, Paduan Aluminum, XRF, Pengukuran Tunggal dan Simultan

Abstract

Analysis of Mg, Mn and Fe in Aluminum alloy singly and simultaneously has been performed using XRF
Spectrometer. XRF instrument in PTBN-BATAN is equipped with a sample holder that is able to measure 10
samples of size 3 cm simultaneously. To determine the performance in single or simultaneous measurement
Aluminum alloy standard material with a size of 5 cm and 3 cm respectively as many as 10 units with varying
concentrations. Analysis was performed at 200 mTorr vacuum pressure and working voltage at 14 kVolt and
current at 90 Ampere. Singly measurement performed 7 times of repetition and the simultaneously
measurement performed 5 times of repetition. Based on the calculation of method validation showed that the
accuracy of the determination of Mg, Mn and Fe simultaneously is better than singly, while the precision
determination of Mn and Fe elements better than Mg elements in single or simultaneous. However the
calculations based on statistics through t test and F test, both of methods can be used for the determination
of elements such as Mg, Mn and Fe in aluminum alloy.

Keywords: Mg, Mn, Fe Element, Aluminum Alloy, XRF, Single and Simultaneous Measurement

Rosika K., dkk 273 STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

PENDAHULUAN pengujian digunakan blanko standar Aluminum dan


10 buah standar paduan Aluminium (Al5010 AA,
X-Ray Fluoresensi (XRF) merupakan salah satu 511/01, 512/01, 515/01, 521/01, 522/01, 523/01,
metode analisis tidak merusak digunakan untuk 525/01, 526/01 dan 543/01) dari Jerman[4].
analisis unsur dalam bahan secara kualitatif dan Alat yang digunakan untuk analisis bahan
kuantitatif. Prinsip Kerja metode analisis XRF tersebut adalah Spektrometer XRF (EDAX DX-95),
berdasarkan terjadinya tumbukan atom-atom pada Phillips yang dilengkapi sistem pengolahan data
permukaan sampel (bahan) oleh sinarX dari (DX-4).
sumber sinarX[1]. Hasil analisis kualitatif Sebelum analisis, dilakukan preparasi
ditunjukkan oleh puncak spektrum yang mewakili sampel. Permukaan bahan yang akan dianalisis
jenis unsur sesuai dengan energi sinar-X harus rata, halus dan bersih. Bahan yang akan
karakteristiknya, sedang analisis kuantitatif dianalisis dibersihkan permukaannya menggunakan
diperoleh dengan cara membandingkan intensitas aseton dan ditunggu sampai kering, kemudian
sampel dengan standar. sampel ditempatkan pada sample holder alat XRF.
Dalam analisis kuantitatif, faktor-faktor Peralatan dikondisikan dengan cara
yang berpengaruh dalam analisis antara lain matriks memvakum sample chamber dan melakukan
bahan, kondisi kevakuman dan konsentrasi unsur kalibrasi energi. Alat spectrometer XRF siap
dalam bahan, pengaruh unsur yang mempunyai digunakan bila kevakuman sample chamber
energi karakteristik berdekatan dengan energi mencapai 200 miliTorr. Kalibrasi energi
karakteristik unsur yang dianalisis[2]. menggunakan sampel uji Al2024 pada kondisi
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk tegangan kerja 14 kV dan kuat arus 90 A serta
mengetahui kevalidan metoda XRF untuk analisis input count rate sebesar 10000 cps (count per
bahan secara tunggal dan simultan. Alat second). Selanjutnya dilakukan kalibrasi
spektrometer XRF EDAX DX95 yang ada di pengukuran blanko standar Aluminum dan 10 buah
PTBNBATAN, Serpong dapat digunakan untuk bahan standar paduan Aluminum pada tegangan 14
analisis unsur dalam bahan padat (masiv) dengan kV dan kuat arus 90 A. Pengukuran secara tunggal
ukuran standar 3 cm. Bila bahan yang dianalisis dilakukan 7 kali pengulangan, sedangkan
mempunyai ukuran lebih besar dari 3 cm, maka pengukuran secara simultan dilakukan 5 kali
pengukuran bahan dilakukan satu persatu (tunggal) pengulangan untuk membuat kurva kalibrasi unsur
sedangkan bila ukuran sampel kurang dari 3 cm Mg, Mn, dan Fe. Setelah diperoleh kurva kalibrasi,
maka analisis dapat dilakukan secara simultan lebih dilakukan evaluasi data terhadap data hasil kalibrasi
dari 1 sampel. Spektrometer XRF dilengkapi untuk menentukan batas daerah linearitas dengan
dengan sampel holder 10 lubang untuk pengukuran persamaan dan koefisien regresi. Selanjutnya
secara simultan[3]. Kelebihan pengukuran secara pengukuran dilakukan terhadap salah satu bahan
simultan adalah kondisi vakum pengukuran relatif standar yang memiliki konsentrasi di daerah
stabil dan waktu pengukuran lebih singkat. Dengan linearitas untuk mengetahui presisi dan akurasi
adanya perbedaan ukuran sampel yang dianalisis pengukuran. Kondisi pengukuran sama dengan
maka diduga akan mempengaruhi hasil pada kondisi kalibrasi energi yaitu pada tegangan 14 kV
analisis kuantitatif. dan kuat arus 90 A. Setiap pengukuran
Dalam industri nuklir standar paduan memerlukan waktu 300 detik. Keberterimaan
Aluminum digunakan sebagai kendali kualitas pengukuran dengan cara tunggal dan simultan
bahan kelongsong reaktor riset. Salah satu dihitung melalui uji beda yaitu uji-F dan uji-t.
parameter ditentukan pada kendali kualitas adalah
komposisi unsur yang terkandung dalam paduan HASIL DAN PEMBAHASAN
Aluminum. Unsur Mg, Mn dan Fe sangat
menentukan kualitas paduan Aluminum dalam hal Analisis kuantitatif unsur Mg, Mn, dan Fe
keuletan, dan ketahanan korosi, sehingga Oleh dilakukan melalui pembuatan kurva kalibrasi
karena itu dipandang perlu untuk melakukan dengan mengukur blanko standar Al dan sepuluh
analisis unsur secara tunggal dan simultan. buah standar Al Alloy. Pengulangan pengukuran
sebanyak 5-7 kali. Hubungan antara intensitas dan
METODE konsentrasi standar diplotkan sehingga membentuk
kurva kalibrasi masing-masing unsur yang
Bahan yang digunakan untuk kalibrasi energi dianalisis secara tunggal dan simultan, hal ini
adalah paduan AlCu (Al2024), sedangkan untuk ditunjukkan pada Gambar 1.

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA 274 Rosika K., dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

Tunggal Simultan

Gambar 1. Kurva kalibrasi Unsur Mg, Mn dan Fe dalam paduan Aluminum Secara
Tunggal dan Simultan
Hasil pembuatan kurva kalibrasi digunakan untuk konstanta regresi , dan limit deteksi (LD) dan limit
menentukan nilai batas bawah dan batas atas, kuantisasi (LQ) yang dituangkan pada Tabel 1
daerah pengukuran linear, persamaan garis dan

Rosika K., dkk 275 STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

Tabel 1. Data Kurva Kalibrasi


Unsur Linieritas Pengukuran Tunggal Pengukuran Simultan LD LQ
Persamaan R2 Persamaan R2
Mg 0,40 - 2,87 y = 12,17x + 11.04 0,990 y = 11,84x + 13,34 0,985 0.123 0.253
Mn 0,10 - 0,51 y = 84,18x + 1,672 0,970 y = 88,88x + 3,063 0,977 0.000 0.007
Fe 0,084 - 0,44 y = 95,8x + 16,58 0.983 y = 85,11x + 10.69 0,942 0.012 0.013

Pada Tabel 1 terlihat bahwa nilai R2 dari X unsur Mg (1,25 keV) lebih kecil daripada energi
kurva kalibrasi unsur Mg, Mn dan Fe berkisar sinar-X unsur Mn (5,89 keV) dan energi sinar-X
antara 90% sampai dengan 99%. Pustaka ASTM[5] unsur Fe (6,4 keV) sehingga dalam analisis unsur
menyatakan bahwa nilai R2 pada metoda Mg sangat dipengaruhi oleh kondisi kevakuman
spektrometri berkisar pada nilai 95%. Bila lebih sample chamber.
kecil dari 90% maka ketepatan antara persamaan Presisi dan akurasi pengukuran diperoleh
dan data ukur kurang baik. Limit deteksi unsur Mg dengan cara mengukur salah satu bahan standar
lebih besar daripada unsur Mn dan Fe. Daerah yang digunakan sebagai sampel dengan nilai
linearitas unsur Mg lebih besar daripada unsur Mn konsentrasi pada daerah kerja dengan pengulangan
dan Fe. Hal ini disebabkan karena oleh energi sinar- 5 kali.

Tabel 2. Data Unjuk Kerja Unsur Mg, Mn dan Fe dalam Paduan Aluminum
Pengukuran Tunggal Pengukuran Simultan
Unsur Mg Mn Fe Mg Mn Fe
Konsentrasi Sertifikat (%) 0.51 0.51 0.28 0.51 0.51 0.28
Konsentrasi (%) 0.539 0.505 0.289 0.526 0.5 0.262
Akurasi (%) 94.55 95.31 92.08 96.96 98.11 93.47
Presisi / RSD (%) 3.44 1.35 1.81 4.53 0.93 1.08
RSD Horwitz (%) 2.19 2.22 2.41 2.22 1.21 2.45
Energi (keV) 1.25 5.89 6.4 1.25 5.89 6.4

Pada Tabel 2 tercantum bahwa nilai akurasi unsur Fe lebih kecil dibanding unsur Mn, karena dalam
Mg, Mn dan Fe yang diperoleh dengan cara analisis sebagian sinar-X yang dipancarkan oleh
pengukuran tunggal lebih rendah daripada dengan unsur Fe diserap oleh unsur Mn sehingga intensitas
cara simultan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan unsur Fe yang terdeteksi dipengaruhi oleh unsur
kondisi kevakuman sample chamber pada waktu Mn. Energi sinar-X kedua unsur tersebut berdekatan
pengukuran. Untuk pengukuran cara tunggal, sehingga saling mempengaruhi (Mn = 5,89 keV dan
kondisi sample chamber berada dalam kevakuman Fe = 6,4 keV).
awal yang sama, karena pengukuran setiap standar Untuk mengetahui keberterimaan kedua
dilakukan pemvakuman secara berulang. Sedangkan cara tersebut maka dilakukan uji banding yaitu uji-F
pada cara pengukuran simultan kondisi pengukuran
maupun uji-t[7] seperti yang tercantum pada Tabel 3.
pemvakuman berlanjut secara simultan sehingga
kondisi vakum sample chamber relatif lebih stabil
Pada Tabel 3 terlihat bahwa hasil perhitungan uji F
dibanding kondisi vakum pengukuran secara
dan uji t lebih kecil daripada nilai batas
tunggal. Namun presisi kedua cara tersebut untuk
keberterimaan pada derajat kepercayaan 95%. Hal
unsur Mn dan Fe masih dalam batas yang diterima.
ini menunjukkan bahwa pengukuran secara tunggal
Hal ini ditunjukkan oleh nilai RSD yang lebih kecil
dan simultan untuk penentuan unsur Mg, Mn dan Fe
daripada RSD Horwitz. Sedangkan nilai presisi
dalam paduan Aluminum tidak menunjukkan
untuk unsur Mg lebih besar daripada RSD Horwitz,
perbedaan yang signifikan, sehingga kedua cara
karena presisi pengukuran unsur Mg lebih
tersebut dapat digunakan untuk analisis unsur Mg,
dipengaruhi oleh kondisi kevakuman dibanding
Mn dan Fe dalam paduan Aluminum.
unsur Mn dan Fe. Oleh karena itu untuk pengukuran
unsur Mg, perlu dinaikkan kevakumannya agar
kondisi pengukuran lebih stabil. Nilai akurasi unsur

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA 276 Rosika K., dkk
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

Tabel 3. Uji Beda Konsentrasi Unsur Mg, Mn, dan Fe


Unsur Uji-F Uji-t
Batas Batas
Perhitungan Keberterimaan Perhitungan Keberterimaan
Mg 0.94 3.87 0.89 1.96
Mn 1.96 3.87 0.34 1.96
Fe 0.16 3.87 1.84 1.96

7. ANDERSON, ROBERT L., Practical


KESIMPULAN Statistics of Analytical Chemist, Van Nostrand
Reinhold Company, New York, 1987
Berdasarkan hasil analisis secara tunggal dan
simultan dapat dinyatakan bahwa metoda yang
digunakan telah valid pada tingkat kepercayaan
95%. Metoda simultan untuk penentuan konsentrasi
unsur Mg, Mn dan Fe mempunyai akurasi lebih
baik dibandingkan dengan metoda tunggal,
sedangkan metoda tunggal maupun simultan untuk
penentuan konsentrasi unsur Mn dan Fe mempunyai
presisi lebih baik dibanding unsur Mg, dan
berdasarkan hasil uji beda ( uji F dan uji t) maka
konsentrasi unsur Mg, Mn dan Fe dalam paduan
Aluminum secara tunggal dan simultan tidak
memberikan perbedaan hasil yang signifikan
sehingga kedua cara terdapat digunakan untuk
penentuan unsur Mg, Mn dan Fe dalam paduan
Aluminum.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak


Drs. Yusuf Nampira selaku Kepala Bidang
Pengembangan Radiometalurgi (BPR)-PTBN yang
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
khususnya tentang metoda Spektromeri XRF,
sehingga akhirnya menjadi tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. JENKIN, RON, X-Ray Fluorescence


Spectrometry, John Wiley & Sons., 1988.
2. JENKIN, RON; GOULD, R.W.; GEDKE,
DALE, Quantitative X-Ray Spectrometry,
Second Edition, 1995, Marcel Dekker, Inc.
3. ANONIM, Operation Manual XRF-EDAX,
Phillips, 1995
4. Analysen Zertifikat, Spectrochemische Al-
Eichproben, 1985
5. ASTM, Use of Statistics in The Evaluation of
Spectrometric Data, Volume 03.05.2000
6. KANTASUBRATA, JULIA, Dr., Pelatihan
Tips and Triks Validasi Metoda , RCChem
Learning Centre, 2009

Rosika K., dkk 277 STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN SUKA 278 Rosika K., dkk

Das könnte Ihnen auch gefallen