Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan
yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut
meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan
belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian
prestasi pada peserta didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu
diperhatikan baik oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya.
Pada umumnya mereka masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita.
Orang tua dan guru adalah sosok pendamping anak saat melakukan aktifitas
kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangan menentukan
kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk
mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia
sekolah yang cukup kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat
mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih
berat bagi peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut,
diharapkan dapat tercipta anak usia sekolah yang cerdas, sehat dan berprestasi.
Usia sekolah merupakan yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi
terwujudnya manusia yang berkualitas sebagai sumber daya pembangunan bangsa. Hal
tersebut yang melatarbelakangi terbentuknya UKS. Dasar hukum pembentukan UKS
Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan sekolah. Pada BAB V pasal 45
ayat 1 dinyatakan bahwa : kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkuangan hidup sehat, sehingga peserta
didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas.
Hiperkes merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mempelajari
cara-cara pengawasan serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja dan masyarakat di
sekitar perusahaan, dan segala kemungkinan gangguan kesehatan dan keselamatan akibat
proses produksi di perusahaan. Banyak kenyataan menunjukkan bahwa, dalam setiap
kegiatan tersebut. Ancaman dapat langsung pada manusia yang bersangkutan, ataupu
tidak langsung pada manusia lain di sekitarnya. Dapat ditimbulkan proses produksi,
namun dapat juga ditimbulkan bahan baku, bahan jadi, serta bahan sisa produksi yang
bersangkutan.
Ada dua jenis ancaman yaitu kesehatan ( fisik, mental dan social )tenaga kerja
maupun masyarakat, serta kecelakaan yang menimbulkan cacat fisik, mental dan social.
Oleh karenia itu, baik secara individual maupun secara bersama-sama diperlukan upaya
pemeliharaan/pencegahan terhadap berbagai kemungkinan yang diakibatkan kegiatan
perusahaan.
Pemeliharaan dan pengawasan kesehatan tenaga kerja dilakukan sedini
mungkin/sejak menjadi tenaga kerja perusahaan yang bersangkutan.Demikian juga
sebelum perusahaan memulai kegiatannya, seawal mungkin telah memperhitungkan
segala kemungkinan akibat kegiatan tersebut terhadap masyarakat disekitar perusahaan.
Dalam pemeliharaan kesehatan tenaga kerja, sesuai dengan undang-undang dan
ketentuan ketenaga kerjaan serta ketentuan operasional perusahaan, perusahaan
diharuskan mengikutsertakan semua tenaga kerja menjadi anggota asuransi social tenaga
kerja. Dan untuk pemeliharaan masyarakat disekitar perusahaan, sesuai dengan ketentuan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, setiap perusahaan diwajibkan
merencanakan serta melaksanakan upaya penyehatan lingkungan disekitar perusahaan.
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
Metode penulisan menggunakan metode deskriptif, penulisan ini menggambarkan
tentang konsep UKS yang tenaga kesehatan akan lakukan di lingkungan masyarakat
terutama pada anak-anak didik Sekolah Dasar.
BAB II
DASAR PELAKSANAAN
Undang-undang yang mendasar tentang pelaksanaan Usaha Ksehatan Sekolah :
1. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 45 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. SKB 4 Menteri ( Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri ) No. 1/U/SKB/2003, 1067/ Menkes
/SKB/VII/2003, MA/230 A/2003 dan 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
4. SKB 4 Menteri ( Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri
Agama dan Menteri Dalam Negeri ) No. 2/P/SKB/ 2003, No.
106/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/ 2003 dan 4415-404 Tahun 2003 Tentang
Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat
5. Kepmenkes No. 1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi
Kesehatan
6. Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Daerah
3. Upaya Health Promoting School tersebut dengan titik berat pada upaya promotif
dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas
adalah :
a. Promotif dan pencegahan
1) Pemberian nutrisi yang baik dan benar
2) Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3) Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4) Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5) Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6) Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7) Imunisasi anak sekolah
TUJUAN UKS
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Tujuan khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan
peserta didik yang mencakup :
a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah
b. Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mentak maupun social
c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam
usaha peningkatan kesehatan di sekolah
d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah
e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk
narkotika, rokok, alcohol dan obat berbahaya lainnya.
SASARAN UKS
1.Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah anak-anak usia sekolah dari tingkat dasar sampai tingkat
menengah. Untuk sekolah dasar, di prioritaskan pada kelas I,III,VI. Alasannya
adalah :
a. Kelas I : merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru
dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan
berbagai penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian
tentang kesehatan.
b. Kelas III : untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas satu dahulu
dan langkah-langkah selanjutnya yang akan di lakukan dalam program
pembinaan UKS.
c. Kelas VI : dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan
pemeriksaan kesehatan yang cukup.
2.Sasaran pembinaan
a. Peserta didik
b. Pembina UKS
1) Pembina teknis ( guru dan petugas kesehatan )
2) Pembina Non Teknis ( pengelola pendidikan dan karyawan sekolah )
c. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan
d. Lingkungan
1) Lingkungan sekolah
2) Lingkungan keluarga
3) Lingkungan masyarakat
RUANG LINGKUP
Adalah ruang lingkup program yang tercermin dalam Tri program UKS. Kegiatan
utama UKS dikenal dengan TRIAS UKS yang meliputi :
1. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, berupa :
a. Pengetahuan tentang dasar-dasar pola hidup bersih dan sehat
b.Sikap tanggap tentang masalah kesehatan
c. Latihan atau praktik kebiasaan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
2. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan, berupa :
a. Pelayanan kesehatan
b.Pemeriksaan murid
c. Pengobatan ringan dan P3K serta P3P
d.Pengawasan warung sekolah
Dalam kegiatannya di perusahaan, unit kesehatan kerja bertanggung jawab terhadap pengadaan
serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang sesuai dengan bidang perkerjaan menurut
keahliannya. Untuk itu unit kesehatan kerja wajib mempersiapkan program pengamatan serta
pengawsan kesehatan tenaga kerja, yaitu program supervisi langsung dalam perusahaan,
mengamati segala faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja.
Semua kegiatan unit kesehatan kerja di tujukan pada pencegahan gangguan kesehatan serta
kecacatan tenaga kerja perusahaan. Sebagai pobyek atau saran kegiatan adalah tenaga kerja
sebagai satu kesatuan bioligi, sehingga dapat di mengerti bahwa secara keseluruhan kegiatan unit
tersebut lebih banyak bersifat teknis medis. Karena itu bila di tinjau dari sasaran dan sifat
kegiatan, maka unit kesehatan kerja, sangat berbeda dari higien perusahaan, namun tujuan
keduanya sama, yaitu mengusahakan tenaga kerja sehat untuk berproduksi semaksimal mungkin
bagi perusahaan. Kedua unit tersebut juga bersama-sama melakukan upaya yang sifatnya
mencegah penyakit serta cacat akibat kerja.