Sie sind auf Seite 1von 10

PENGARUH KONSENTRASI DOPANT Sb (ANTIMONY) TERHADAP

AKTIFITAS FOTOKATALISIS SEMIKONDUKTOR ZnO


Muhamad Iqbal Rusyadi , Anne Zulfia Syahrial , Rosari Saleh
Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Email : muhamad_iqbal_metal2009@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dopant Sb (antimony) terhadap
aktifitas fotokatalitis dari semikonduktor ZnO. Untuk itu dilakukan proses sintesis untuk mendapatkan
nanopartikel Sb-doped ZnO dengan metode co-presipitasi dengan memvariasikan konsentrasi dari
dopant (2%, 6%, 12%, dan 24%). Sampel tersebut dikarakterisasi menggunakan X-ray Diffraction
(XRD), Ultraviolet-Visible spectroscopy (UV-Vis), dan Energy Dispersive X-ray (EDX) untuk
mengetahui keberhasilan pen-doping-an Sb pada ZnO. Larutan Methylene Orange (MO) digunakan
sebagai media degradasi untuk mengetahui aktifitas fotokatalisis dari nanopartikel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa doping Sb dapat meningkatkan aktifitas fotokatalisis dari
ZnO karena akan menghambat laju rekombinasi dari ZnO, memperkecil ukuran kristalit, meningkatkan
absorbansi, dan memperkecil bandgap energy (energy celah pita) pada semikonduktor ZnO. Akan
tetapi terbentuknya secondary phase (fasa pengotor) pada nanopartikel akan mengurangi aktifitas
fotokatalisisnya karena menghambat penyerapan energy foton dari UV sehingga pembentukan OH
radikal menjadi menurun.
Kata kunci :
Co-presipitasi ; dopant ; fotokatalisis ; aktifitas fotokatalisis ; ZnO

Abstract
This research was conducted to determine the effect of the concentration of dopants Sb
(antimony) on the photocatalytic activity of ZnO semiconductor. For that performed the synthesis
process to obtain Sb-doped ZnO nanoparticles by co-precipitation method by varying the concentration
of dopants (2%, 6%, 12%, and 24%). The samples were characterized using X-ray Diffraction (XRD),
Ultraviolet-Visible spectroscopy (UV-Vis), and Energy dispersive X-ray (EDX) to determine the
success of Sb-doping in ZnO. Solution Methylene Orange (MO) was used as a medium of
photocatalytic degradation to determine the activity of the nanoparticles.
The results showed that the Sb doping can improve the photocatalytic activity of ZnO because it
will inhibit the rate of recombination of ZnO, reduce the size of crystallites, increasing absorbance, and
minimize the bandgap energy in the semiconductor ZnO. However, the formation of secondary phase
(phase impurities) on the nanoparticles will reduce photocatalytic activity by inhibiting the absorption
of a photon energy of UV so that the formation of OH radicals is lowered.

Keywords:
co-precipitation ; dopant ; Photocatalytic ; photocatalytic activity ; ZnO

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


1. Pendahuluan
Perkembangan sains dan teknologi pada era globalisasi Zn pada ZnO yang akan memperkecil ukuran kristalit dari
saat ini sangat pesat di berbagai belahan dunia. Salah satu ZnO.
dampak yang perlu diperhatikan adalah limbah yang
dihasilkan oleh perkembangan di bidang industri ini.. Selain sifat dari Sb yang mendukung, tujuan penelitian ini
juga karena masih sedikitnya informasi mengenai
Untuk menangani masalah limbah-limbah tersebut metode pengaruh Sb apabila digunakan sebagai dopant untuk
pengolahan limbah yang paling sering digunakan adalah fotokatalisis. Hal tersebutlah yang memotivasi penelitian
proses adsorpsi. Namun, proses ini hanyalah proses ini, diharapkan dapat memberikan informasi-informasi
penyerapan ke permukaan adsorben, sehingga adsorben yang berguna dan bermanfaat untuk pengembangan reaksi
tersebut perlu diregenerasi kembali ketika adsorben fotokatalisis ini.
tersebut telah mencapai kejenuhan. Perlu kita ketahui pula
bahwa polutan organik yang telah diadsorpsi tersebut Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini akan
tetaplah berbahaya dan dapat mengkontaminasi dilakukan dengan mensintesis semikonduktor ZnO
lingkungan karena tidak adanya proses degradasi dari menggunakan doping Sb untuk mempelajari aktifitas
senyawa polutan tersebut menjadi senyawa lain yang lebih fotokatalisis material tersebut berdasarkan variable
ramah dengan lingkungan. Salah satu metode yang tepat konsentrasi dengan media degradasi senyawa metil orange
dan juga menjadi tema penelitian ini adalah proses (MO).
fotokatalisis.
2. Metodologi Penelitian
Proses fotokatalisis memanfaatkan sifat bahan-bahan
semikonduktor yang memiliki sifat antara konduktor Penelitian ini dilakukan dengan melakukan sintesis
dengan insulator. Adanya energi foton yang sesuai dari terhadap reagen ZnSO4.7H2O Merck dan SbCl3 Merck
cahaya matahari akan menyebabkan terbentuknya dengan pelarut aquades metode co-presipitasi. Pada
pasangan electron-hole pada katalis semikonduktor sintesis ini pH reaksi harus dijaga pada pH 13 (keadaan
tersebut basa) karena pada pH tersebut proses sintesis akan
optimum. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa
Adanya interaksi dengan molekul oksigen dan air akan tahapan yaitu formulasi reaksi dan berat dari reagen,
menciptakan oksidator kuat. Oksidator kuat inilah yang preparasi alat dan bahan, pencampuran, pengendapan,
akan mendegradasi senyawa-senyawa organik berbahaya ageing, dan pengeringan. Reaksi yang akan terjadi pada
tadi menjadi senyawa yang sifatnya lebih ramah dengan proses sintesis ini adalah sebagai berikut :
lingkungan seperti H2O dan CO2
(x)SbCl3 + (1-x)ZnSO4.7H2O + (x+2)NaOH Sb(x)Zn(1-x)O +
Walaupun TiO2 adalah semikonduktor yang lebih umum (3x) NaCl + (1-x)Na2SO4 + (8-7x) H2O + x/2 H2 + x/2 O2 (1)
digunakan oleh para ilmuwan untuk proses fotokatalisis,
tetapi pada pengujian ini digunakan semikonduktor Zinc Dengan persamaan di atas kita dapat menentukan berapa
Oxide (ZnO). Hal ini karena semikonduktor ZnO berat dari reagen dan bahan yang akan digunakan pada
memiliki beberapa kelebihan apabila dibandingkan penelitian ini. Pada penelitian ini akan divariasikan 4 jenis
dengan TiO2 antara lain memiliki direct bandgap, mampu konsentrasi dari dopant yang digunakan yaitu 2%, 6%,
serap spectrum matahari dan kuantum cahaya lebih 12%, dan 24%. Setelah mendapatkan berat dari masing-
banyak dibandingkan TiO2, dan menurut penelitian K masing bahan yang akan digunakan pada setiap variasi
Gauvea et.al kemampuan Photodegradation ZnO lebih konsentrasi maka sintesis akan dilakukan.
baik daripada TiO2.[1]
Pada pengujian ini digunakan 2 buah beaker glass sebagai
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan tempat reaksi. Beaker glass pertama berisikan larutan
semikonduktor ini sebagai material fotokalisis, seperti aquades, reagen ZnSO4.7H2O Merck dan SbCl3 Merck
melakukan rekayasa melalui teknik doping dan juga dan yang kedua berisikan larutan aquades dan Serbuk
penambahan zeolite. Akan tetapi, pada penelitian ini yang NaOH Fulkab. Beaker glass pertama dilakukan proses
dilakukan untuk merekayasa ZnO itu menggunakan teknik pemecahan ikatan dengan menggunakan ultrasonic
doping dengan ion logam Sb (Stibium/Antimony). cleanser agar senyawa-senyawanya terpecah menjadi ion-
Pemilihan Sb sebagai dopant karena sifatnya yang dapat ionnya. Setelah itu dilakukan proses pencampuran antara
ter-dispersi dengan baik sehingga memungkinkan beaker glass 1 dan 2 kemudian dilakukkan stirring
semakin banyaknya ion Sb yang akan men-subtitusi ion menggunakan magnetic stirrer dan magnetic bar pada

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


campuran tersebut pada suhu 800C. Setelah itu dilakukan Untuk keperluan mengolah data hasil pengujian XRD ini
3 jenis pengendapan pada larutan yaitu pengendepan digunakan beberapa software yaitu MAUD (Material
dengan gravitasi, pengendapan menggunakan alat Analysis Using Diffraction), Peakfit v4.12, dan OriginLab.
sentrifugasi, dan pengendapan dengan ditambahkan MAUD[38] digunakan pada pengolahan ini adalah untuk
alcohol pada larutan tersebut. Tujuan penegendapan ini mendapatkan nilai kisi a-axis dan c-axis. Peakfit
adalah untuk memisahkan antara padatan yang terbentuk digunakan untuk mencari nilai broadening dari setiap
dengan pelarutnya. Padatan yang telah dipisahkan tersebut puncak peak yang muncul. Selain nilai broadening dari
kemudian dilakukan proses ageing selama 48 jam. Ageing setiap peak, program ini juga menyajikan data sudut setiap
adalah proses dimana padatan yang telah didapatkan dari peak sehingga memudahkan kita untuk mengolah data-
pengendapan tersebut benar-benar dalam keadaan kering data tersebut untuk mendapatkan karakteristik dari
sehingga proses reaksi dari sintesis ini berlangsung material hasil sintesis tersebut, sedangkan OriginLab
dengan baik. Kemudian hasil ageing tersebut dikeringkan digunakan untuk mem-plotting data-data hasil XRD
dalam oven pada suhu 2000C. membentuk grafik dan dapat pula untuk mengkompilasi
beberapa grafik (bertingkat) sehingga dapat
Sampel yang berhasil di sintesis ini kemudian dilakukan mempermudah dalam menganalisa hasilnya.
pengujian karakterisasi menggunakan alat XRD, UV-vis,
dan EDX. Tujuannya adalah untuk mengetahui Hasil pengujian dengan XRD ini didapatkan bahwa
keberhasilan proses sintesis ini. XRD digunakan untuk struktur yang terbentuk adalah wurtzite hexagonal.[22] Hal
mengetahui ukuran kristalit dan fasa yang terbentuk pada itu dapat dilihat gambar 4.1. berikut :
nanopartikel ini. UV-vis digunakan untuk mengetahui %
reflektansi dan energy celah pita yang dimiliki setelah
proses sintesis berlangsung. EDX digunakan untuk
mengetahui komposisi yang dimiliki oleh nanopartikel
hasil sintesis sehingga dapat mengetahui sebanyak apa
komposisi Sb yang berhasil di-doping pada
semikonduktor ZnO ini.

Pengujian aktifitas fotokatalisis dari nanopartikel ini


dilakukan dengan media degradasi berupa larutan MO.
MO yang digunakan dalam bentuk serbuk yang dilarutkan
dengan campuran aquades dan etanol. Aktifitas
fotokatalisis ini akan meningkat apabila semakin banyak
larutan MO yang berhasil terdegradasi.

3. Hasil dan Pembahasan


Sampel yang didapatkan yaitu berbentuk serbuk. Produk Gambar 1. Grafik Hasil Pengujian XRD Pada Berbagai
nanopartikel menunjukkan karakteristik perubahan warna Kadar Konsentrasi
terhadap variasi konsentrasi ion doping. Semakin tinggi
konsentrasi doping Sb (antimony) yang digunakan maka Pada gambar di atas terlihat perbandingan grafik antara
serbuk hasil sintesis yang terbentuk semakin berwarna kadar konsentrasi dopant Sb pada konsentrasi 2%, 6%,
kuning yang menunjukkan ciri dari ion Sb (antimony). 12%, dan 24%. Pada gambar diatas terlihat bahwa
puncak-puncak difraksi tertinggi terdapat pada bidang
3.1. Analisis XRD
(100), (002), dan (101) pada struktur wurtzite hexagonal
Pengujian ini dilakukan pada sampel yang telah dibuat pada ZnO. Puncak-puncak difraksi lain yang intensitas
(seperti yang telah di bahas di atas) yaitu dopant Sb pada lebih rendah yang berkaitan dengan struktur wurtzite ini
kadar konsentrasi 2%, 6%, 12%, dan 24%. Hasil yang pada bidang bidang (102), (110), (103), (200), (112), dan
akan kita dapat pada pengujian ini adalah sebuah grafik (201).
yang menunjukkan hubungan antara intensitas terhadap
2. Dengan mengetahui posisi 2 pada tiap puncak yang Grafik di atas juga terlihat bahwa ion Sb berhasil ter-
dapat terdeteksi oleh detector, maka kita dapat mengetahui doping ke dalam ZnO. Hal itu terlihat dari puncak difraksi
senyawa apa saja yang terbentuk dari hasil sintesis (peak) yang berada disamping arah bidang (100). Pada
material yang diteliti. kadar konsentrasi 2% dan 6 % puncak difraksi yang
dimiliki oleh Sb belum terlihat jelas. Kemungkinan

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


disebabkan karena kadar konsentrasi dari dopant Sb ini perubahan ukuran kisi kristal yang berubah seiring
masih terlalu sedikit. penambahan dopant Sb, untuk mengkonfirmasi mengenai
keberhasilan sintesis nanopartikel ini, dilakukan juga
Berbeda dengan kadar konsentrasi dopant 12% dan 24%. perhitungan untuk mencari nilai dari d-spacing dan bond
Pada konsentrasi tersebut terlihat jelas keberadaan dari length dari data XRD pada setiap kadar konsentrasi.
puncak difraksi yang dimiliki oleh Sb. Tetapi terdapat Tujuan dilakukan hal tersebut adalah agar penelitian ini
kejanggalan pada puncak difraksi yang dimiliki oleh lebih valid karena banyak faktor yang mendukung
konsentrasi 24% ini. Terdapat puncak difraksi yang mengenai keberhasilan pen-doping-an ion Sb terhadap
memiliki ketinggian melebihi peak bidang (100). Hal itu semikonduktor ZnO selain faktor dari ukuran kisi saja.
teridentifikasi bahwa terbentuk secondary phase dari Sb Berikut adalah nilai d-spacing bond length yang dimiliki
pada konsentrasi tersebut. Hal tersebut itu ditunjukkan pada setiap konsentrasi :
oleh oleh panah merah yang terdapat pada gambar 1. di
atas. Terlihat perbedaan jumlah peak yang dimiliki oleh
material hasil sintesis (yang telah di doping dengan Sb)
dengan hasil pengujian pada ZnO murni. [2].

Setelah mengetahui adanya terbentuk secondary phase


pada nanopartikel yang telah disintesis, kemudian kita
menganalisa pengaruh dari pembentukan dari fasa
pengotor tersebut terhadap ukuran kristalit yang
dihasilkan dan pengaruhnya terhadap laju aktifitas
fotokatalisis nantinya. Sebelum melakukan perhitungan
ukuran kristalit berdasarkan metode Williamson-Hall, kita
harus mencari nilai dari kisi a-axis dan c-axis. Berikut
adalah nilai ukuran c-axis pada setiap konsentrasi c :

Gambar 3. Grafik Linear Penurunan Jarak d-spacing

Gambar 2. Peningkatan Ukuran Kisi c Seiring


Meningkatnya Dopant Sb

Pada gambar di atas kita bisa melihat bahwa ukuran kisi c


Gambar 4. Grafik Peningkatan Bond Length
pada setiap penambahan konsentrasi dari 2% hingga 24%
mengalami peningkatan (5.208 pada 2% sampai sebesar
5.220 pada 24%). Kemudian kita juga melihat bahwa pada Dari kedua grafik di atas kita dapat melihat bahwa ukuran
penambahan konsentrasi < 12% peningkatan ukuran kisi c bond length (3) dan ukuran d-spacing (2) pada setiap
hanya 0.001 (dari 5.208 menjadi 5.209). Sedangkan pada penambahan konsentrasi akan bertolak belakang. Ukuran
penambahan konsentrasi > 12% penambahan ukuran d-spacing akan menurun seiring penambahan konsentrasi
kisinya naik hingga 0.01 (dari 5.210 menjadi 5.220). Hal dopant, sedangkan ukuran bond length akan meningkat.
ini menunjukkan bahwa semakin banyak doping Sb yang Hal itu karena regangan kisi yang semakin banyak seiring
diberikan kepada ZnO maka ukuran kisi c akan meningkat penambahan dopant sehingga mempengaruhi ukuran dari
dengan signifikan (10 kali lipat). Selain berdasarkan bond length dan d-spacing ini.

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


(2)
(5)

(3)
(6)

Untuk melakukan pengukuran ukuran kristalit dari semikonduktor ZnO telah mengurangi ukuran
nanopartikel ini digunakan 2 metode perhitungan yaitu pertumbuhan butir yang dapat menyebabkan
metode Scherrer (4)dan Williamson-Hall. Pada penurunan terhadap rata-rata ukuran butir.[42]
metode Williamson-Hall ini ada 3 jenis permodelan
yang digunakan yaitu UDM (Uniform Deformation Akan tetapi ada satu hal yang aneh dari hasil
Model), USDM (Uniform Stress Deformation Model), pengukuran kristalit di atas, pada kadar penambahan
dan UDEDM (Uniform Deformation Energy Density konsentrasi 24% ukuran kristalit menggunakan
Deformation Model). Pada penelitian ini yang metode Williamson-Hall menunjukkan peningkatan.
digunakan hanya 2 permodelan Williamson-Hall yaitu Padahal seharusnya dengan penambahan kadar
UDM (5) dan USDM (6). konsentrasi, ukuran kristalit menurun karena semakin
banyak ion Sb yang tersubtitusi ke dalam ZnO (karena
ukuran Sb lebih kecil dibandingkan ion Zn).
Sedangkan dengan metode Scherrer ukuran kristalit
pada konsentrasi 24% ukuran kristalit yang dimiliki
tetap menurun. Hal ini disebabkan karena pada
metode Williamson-Hall ini diperhitungkan
kemungkinan adanya cacat pada kristal, tidak seperti
pada metode Scherrer yang mengibaratkan kondisi
yang ideal.

Penurunan ukuran kristalit pada sintesis ini


terjadi karena terjadinya proses subtitusi antara ion Sb
dengan ion Zn pada ZnO. Penurunan tersebut karena
ukuran ion Sb yang lebih kecil apabila dibandingkan
Gambar 5. Perbandingan ukuran kristalit Scherrer dengan ion Zn sehingga menyebabkan ukuran
Williamson-Hall
kristalitnya menjadi lebih kecil. Hal-hal demikianlah
yang membuktikan bahwa proses sintesis ion Sb pada
Pada hasil perhitungan menggunakan metode Scherrer
ZnO berhasil dilakukan. Sehingga proses fotokatalisis
dan Williamson-Hall diatas, kita bisa melihat bahwa
dapat dilakukan.
ukuran kristalit dengan metode Williamson-Hall lebih
besar apabila dibandingkan dengan metode Scherrer.
3.2. Analisis UV-vis
Hal ini disebabkan karena pada metode Williamson-
Hall ini diperhitungkan kemungkinan adanya cacat
Pada pengujian ini nilai yang dibutuhkan adalah nilai
pada kristal, tidak seperti pada metode Scherrer yang
reflektansi dari setiap sampel yang telah di buat. Nilai
mengibaratkan kondisi yang ideal. Kecacatan tersebut
reflektansi yang di dapat akan digunakan untuk
itu terjadi karena adanya regangan kisi pada kristal
mencari nilai celah pita berdasarkan persamaan
tersebut.
Kubelka-Munk sehinga nanti akan mendapatkan
Selain membandingkan 2 metode di atas, kita hubungan nilai (Fr)2 terhadap nilai hv. Berikut adalah
juga dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa grafik reflektansi hasil pengujian UV-vis :
semakin besar kadar konsentrasi dopant Sb yang
ditambahkan ke dalam ZnO maka ukuran kristalitnya
pun cenderung menurun. Hal ini menunjukkan bahwa
terpresipitasinya ion Sb ke dalam struktur

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


terbentuknya defect pada struktur kristal pada ZnO.
Defect ini akan mempengaruhi tingkat absorbansi
cahaya pada material semikonduktor ini.[44] Seperti
kita ketahui, bahwa absorbansi dengan reflektansi
merupakan hal yang saling berlawanan. Semakin
tinggi nilai absorbansi maka reflektansi akan
menurun.

Setelah mendapatkan grafik nilai reflektansi dari


setiap kadar konsentrasi dopant, kemudian mengolah
nilai reflektansi menggunakan persamaan Kubelka-
Munk. Kemudian dibuat grafik perbandingan antara
Gambar 6. Grafik Reflektansi nilai Fr2 terhadap hv. Lalu hasil grafiknya di
extrapolasi pada bagian yang membentuk garis lurus
Gambar di atas menunjukkan grafik pengujian menuju sumbu x (y=0). Titik perpotongan garis pada
reflektansi pada sampel berbagai konsentrasi. Sumbu sumbu x tersebut adalah nilai celah pita pada sampel
x menunjukkan nilai panjang gelombang yang tersebut. Berikut adalah nilai celah pita pada setiap
digunakan, sedangkan sumbu y adalah nilai sampel.
reflektansi. Apabila di amati maka terlihat bahwa
semakin tinggi kadar konsentrasi yang diberikan
sebagai pen-doping maka puncak dari grafik
reflektansi-nya semakin rendah.

Kemudian nilai reflektansi tersebut di olah


menggunakan persamaan Kubelka-Munk[34] dan akan
mendapatkan grafik perbandingan (Fr)2 terhadap nilai
hv. Data tersebut kemudian di plot menggunakan
software Origin [43] untuk melihat perbedaan dari
keempat sampel ini. Berikut adalah grafiknya :
Gambar 8. Grafik Perbandingan Celah Pita
Pada Setiap Konsentrasi

Terlihat bahwa nilai celah pita pada setiap


penambahan kadar dopant maka semakin menurun.
Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi elektron pada
ikatan sp-d dimana terbentuk ikatan antara elektron
ZnO dengan elektron ion Sb3+, sehingga terbentuk pita
tambahan (band impurities) [45] yang berada dibawah
pita konduksi. Adanya pita tambahan ini memudahkan
elektron untuk tereksitasi ke pita konduksi.

Gambar 7. Grafik Hubungan Nilai Fr2 Nilai celah pita pada konsentrasi 24% berhasil
(Kubelka-Munk) Terhadap hv menurunkan bandgap paling signifikan apabila
dibandingkan dengan kadar konsentrasi yang lain. Hal
ini sesuai dengan pernyataan di atas bahwa semakin
banyak dopant yang diberikan maka semakin rendah
Seperti yang tertera pada gambar di atas bahwa pula nilai bandgap-nya karena terbentuknya pita
puncak nilai reflektansi baik reflektansi (R) ataupun tambahan (sub-bandgap) antara celah sehingga
reflektansi Kubelka-Munk semakin rendah seiring memudahkan elektron untuk tereksitasi dari pita
peningkatan kadar konsentrasi dopant Sb kepada valensi (valence band) menuju pita konduksi
semikonduktor ZnO (Zinc Oxide). Hal ini disebabkan (conduction band).
karena semakin banyak ion Sb3+ yang berhasil ter-
doping pada ZnO. 3.3. Analisis EDX

Penurunan nilai reflektansi seiring penambahan kadar Pengujian EDX ini dilakukan pada semua sampel
konsentrasi doping pada semikonduktor disebabkan yaitu ZnO doped Sb 2%, 6%, 12%, dan 24%.

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


Penembakan pada sampel dilakukan satu kali setiap kebenaran bahwa dopant Sb berhasil ter-doping ke
sampel. Hasil output pengujian ini adalah data dalam ZnO. Selain itu, tabel di atas juga
kualitatif yaitu unsur yang terdapat dalam setiap memperlihatkan % atomic Sb pada setiap kadar
sampel dan data kuantitatif yaitu persentase dari setiap konsentrasi. Dari %atomik Sb pada semua konsentrasi
unsur. Berikut adalah grafik hasil plotting data EDX di atas apat disimpulkan bahwa dengan teknik co-
pada sampel dengan kadar konsentrasi dopant 2%, presipitasi ini kita dapat melakukan sintesis logam Sb
6%, 12% dan 24% : ke ZnO.

Kita dapat membandingkan grafik pada kadar dopant


2% dengan 24% di atas dengan melihat peak yang
menunjukkan unsur oksigen (O). Pada kadar 2%
terlihat bahwa peak O rendah sedangkan pada kadar
konsentrasi 24% peak yang menunjukkan keberadaan
O sangat tinggi. Peningkatan kadar O seiring
peningkatan kadar Sb ini menunjukkan adanya
terbentuk secondary phase yaitu dalam bentuk
Sb2O3.[39]

Hal ini menjadi kunci teka-teki hasil pengujian XRD


untuk mengukur ukuran kristalit di atas. Peningkatan
ukuran kristalit pada kadar dopant 24% disebabkan
karena terbentuknya secondary phase dari Sb yang
berikatan dengan O2 membentuk Sb2O3. Pembentukan
secondary phase sendiri disebabkan sifat Sb yang
Gambar 9. Grafik EDX pada setiap konsentrasi sangat reaktif terhadap air (lingkungan).
Tabel 3. Tabel Nilai % atomic Sb Yang Terbentuk Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan EDX ini,
Pada Setiap Sampel dapat ditarik kesimpulan bahwa proses sintesis yang
dilakukan pada penelitian ini cukup berhasil walaupun
Kadar Hasil terbentuk secondary phase pada kadar konsentrasi
Dopant EDX dopant Sb 24%. Parameter yang dapat digunakan
Sb(%) (%) untuk menyatakan keberhasilan teknik pen-doping-an
dengan co=presipitasi ini adalah dopant Sb yang di-
doping pada ZnO berhasil ter-doping > 70%.
2 1.5
6 4.85 3.4. Analisis Aktifitas Fotokatalisis
12 11.01 Setelah semua hal yang telah dilakukan seperti
24 22.83 preparasi sampel, sintesis, dan karakterisasi, telah
sampailah pada inti penelitian ini yaitu pengujian
aktifitas fotokatalisis dari semikonduktor ZnO yang
Pada gambar di atas kita dapat melihat bahwa terdapat diberikan doping Sb. Pengujian aktifitas fotokatalisis
peak yang menunjukkan adanya Sb pada ZnO yang ini dilakukan dengan media degradasi berupa
telah di sintesis. Hal itu sesuai dengan hasil penelitian senyawa azo yaitu metil orange (MO). Pengujian ini
T. Yang et.al, [3 ]yang melakukan pengujian mengenai dilakukan dengan bantuan alat UV-vis umtuk
perilaku dan pengaruh Sb sebagai doping pada mendapatkan nilai absorbansi dari setiap kadar
struktur kristal. Pada penelitian tersebut mereka konsentrasi yang dimiliki oleh sampel.
melakukan pengujian menggunakan EDS spectra
untuk mengetahui pengaruh Sb. Ion Sb akan terdeteksi Pada pengujian ini MO yang digunakan adalah dalam
pada energi 3.5 4 keV. bentuk serbuk, sehingga perlu dilarutkan terlebih
dahulu menggunakan ethanol dan aquadest. MO yang
Tabel 3 di atas menunjukkan nilai %atomik Sb dari digunakan pada penelitian ini sebanyak 0.005 gram.
dopant yang berhasil di-doping-kan pada sintesis yang Sedangkan nanopartikel SbxZn(1-x)O yang
dilakukan. Pada sintesis dengan kadar konsentrasi ditambahkan sebanyak 0.0015 gram untuk setiap
dopant 2%, hanya 1.5% Sb yang berhasil ter-doping kadar konsentrasi sampel. Banyaknya pelarut aquades
pada ZnO. Walaupun hanya 1.5% ion Sb yang ter- yang digunakan untuk melarutkan MO sebesar 230 ml
doping pada ZnO tetapi itu cukup untuk me-legitimasi dan ethanol seberat 30 ml.

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


fotokatalisis karena dia sebagai pengurai/
pengoksidasi.[49]

Rekombinasi pada semikonduktor ZnO seperti yang


kita ketahui cukup tinggi sehingga diperlukan suatu
dopant yang dapat mengimbangi tingkat rekombinasi-
nya. Ion Sb cukup baik dalam mengimbangi tingkat
rekombinasi ZnO, tetapi terbentuknya secondary
phase (Sb2O3) menghambat pengimbangan tersebut.
Hal itu terbukti pada konsentrasi 24% yang memiliki
% degradasi puncaknya yang lebih rendah
dibandingkan konsentrasi 12% .
Gambar 10. Grafik % degradasi dari setiap sampel

Dari gambat di atas terlihat bahwa dengan lama


exposure time (waktu penyinaran) yang sama pada
setiap kadar konsentrasi, pada konsentrasi 12%
memiliki nilai degradasi yang paling tinggi (10.699
%). Hal itu menunjukkan pada kadar dan waktu
penyinaran tersebut efisiensi dari aktifitas fotokatalisis
pada ZnO paling baik. Nilai % degradasi di atas
meningkat seiring dengan penambahan kada
konsentrasi dari nanopartikel SbxZn(1-x)O. Peningkatan
aktifitas fotokatalisis dari ZnO yang di doping Sb ini
juga dihasilkan oleh X. Zhang dkk.[4] Gambar 11. Grafik perbandingan konsentrasi awal
(C/Co)
Meningkatnya kadar dopant yang mempengaruhi
ukuran kristalit, absorbansi, dan bandgap energy Gambar (11) diatas menunjukkan perbandingan
terbukti mempengaruhi aktifitas fotokatalisis dari konsentrasi awal dari MO dengan konsentrasi setelah
semikonduktor ZnO. Aktifitas fotokatalisis tersebut penyinaran sinar UV padai setiap kadar konsentrasi.
meningkat karena elektron lebih mudah tereksitasi Penambahan konsentrasi dopant akan menurunkan
dari valence band menuju conduction band sehingga konsentrasi dari MO sehingga degradasi dapat terjadi.
reaksi fotokatalisis lebih mudah terjadi. Hal itu Terlihat bahwa semakin besar konsentrasi maka
terbantu juga oleh peningkatan absorbansi [48] dari perbandingan konsentrasi (C/Co) dari nanopartikel ini
ZnO dan ukuran kristalit karena dengan semakin semakin menurun. Hal tersebut karena semakin
kecilnya ukuran maka semakin luas permukaannya banyaknya konsentrasi dari nanopartikel sehingga
sehingga semakin banyak energy foton yang dapat menurunkan konsentrasi dari MO.
diserap untuk reaksi fotokatalisis.

Selain berpengaruh pada ukuran, absorbansi, dan


bandgap energy dari ZnO, dopant juga membantu
menjebak elektron yang telah tereksitasi menuju pita
konduksi. Ion Sb akan berperan sebagai penerima
(acceptor) elektron hasil eksitasi. Hal ini akan
berimbas pada pencegahan terjadinya rekombinasi
pasangan electron-hole yang terbentuk sebagai hasil
eksitasi elektron tersebut.

Apabila rekombinasi elektron terjadi pada reaksi


fotokatalisis, maka efisiensi degradasi ZnO akan
menurun. Rekombinasi terjadi ketika electron hole (+)
Gambar 10. Grafik % degradasi dari setiap sampel
yang telah terbentuk akibat elektron yang telah
tereksitasi sebelumnya, kembali bereaksi dengan Gambar (12) di atas menunjukkan nilai laju degradasi
elektron yang tereksitasi tersebut. Hal ini akan per satuan waktu penyinaran. Terlihat bahwa pada
mengakibatkan sedikit terbentuknya OH radikal. OH setiap penambahan kadar konsentrasi dopant yang
radikal sangat berperan penting dalam reaksi diberikan maka nilai laju degradasinya semakin cepat.

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


Hal tersebut terjadi karena semakin banyak karakterisasi menggunakan XRD, Uv-vis, dan
penambahan dopant Sb pada ZnO maka akan EDX.
mempengaruhi struktur dan sifat yang dimiliki dari - Peningkatan konsentrasi dopant Sb akan
nanopartikel yang dihasilkan sehingga membuat laju membuat energi celah pita menurun,
degradasi dari MO ini menjadi meningkat. absorbansi meningkat, ukuran kristalit
menurun, dan meningkatnya laju aktifitas
Pada konsentrasi 12% nilai laju degradasi dari MO- fotokatalisisnya.
nya paling tinggi. Hal itu sesuai dengan nilai % - Nilai % degradasi MO akan meningkat seiring
degradasi yang meningkat pula. Hal itu menunjukkan penambahan konsentrasi dari dopant Sb.
alasan kenapa % degradasi yang dimiliki oleh - Rekombinasi elektron dengan hole dapat
nanopartikel kadar 12% lebih besar padahal waktu menghambat laju aktifitas fotokatalisis karena
penyinaran yang dilakukan pada seluruh sampel sama akan menghambat proses oksidasi dan reduks..
yaitu 10, 20, 30, 45, dan 60 menit. Permasalahan yang Rekombinasi elektron dan hole dapat dihambat
muncul pada penelitian ini adalah semakin banyaknya dengan peningkatan kadar konsentrasi dopant
dopant yang diberikan meningkatkan laju rekombinasi yang diberikan, tetapi ada batas penambahan
dari elektron/hole. Hal itu terlihat apabila kita lihat kadar konsentrasi dari Sb agar laju aktifitas
peningkatan laju pada kadar 12%. fotokatalisisnya optimum yaitu sekitar 12%.
- Laju aktifitas fotokatalisis paling tinggi
Nilai laju degradasi pada waktu penyinaran 10, 20, 30, terdapat pada konsentrasi 12% bukan pada
dan 45 menit peningkatannya belum signifikan (masih 24% disebabkan terbentuknya secondary
lebih kecil dari kadar 2% dan 6%). Akan tetapi, pada phase/fasa pengotor pada nanopartikel.
menit ke 60 kecepatan laju degradasi dari MO Terbentuknya secondary phase akan
meningkat drastik, dari sebelumnya hanya 0.0146 menghambat laju fotokatalisis dari suatu
menit -1 menjadi 0.0695 menit -1. Hal itu menunjukkan material.
bahwa rekombinasi elektron/hole pada konsentrasi
12% cukup tinggi, sehingga memerlukan waktu agar 5. Ucapan Terima Kasih
aktifitas fotokatalisisnya berjalan dengan normal.
Penulis berterima kasih kepada Prof Anne Zulfia
Peningkatan laju aktifitas fotokatalisis semikonduktor
Syahrial dan Prof Rosari Saleh selaku pembimbing
ZnO ini intinya terjadi hal meningkatkan absorbansi,
yang memberi masukan dan motivasi pada penulisan
memperkecil ukuran butir, distribusi doping yang
ini.
merata, dan memperkecil energy celah pita. Hal itu
disebabkan karena Sb akan membentuk sub-bandgap
6. Referensi
antara valence band dengan conduction band sehingga
mempermudah elektron untuk ter-eksitasi. Selain itu [1] Claus Franz Klingshirn; Bruno K. Meyer; Andreas
jumlah kadar konsentrasi penambahan dopant juga Waag; Axel Hoffmann, Johannes M. > Geurts ( 1
mempengaruhi laju aktifitasnya. August 2010). Zinc Oxide: From Fundamental
Properties Toward Novel Applications. Springer. Pp.
4. Kesimpulan
9-10. ISBN 978-3-642-10576-0.
Pada penelitian aktifitas fotokatalisis dari [2] D.W. Zheng, C. S. Xie, B. L. Zhu, W. L. Song, A.
semikonduktor ZnO yang diberikan doping Sb H. Wang. Synthesis and characteristic of Sb-doped
berhasil dilakukan. Proses sintesis yang dilakukan ZnO nanoparticles, Wuhan 430074, PR China
untuk mendapatkan nanopartikel dari Sb doped ZnO
ini dilakukan dengan metode kimiawi basah. Variabel [3] T. Yanga, B. Yaoa,b,*, T.T. Zhaoa, G.Z. Xinga,c, H.
konstan yang digunakan pada penelitian ini adalah Wanga, H.L. Pana, R. Denga, Y.R. Suia, L.L. Gaoa,
temperatur reaksi 800C , pH larutan 13, proses ageing H.Z. Wanga, T. Wuc, D.Z. Shenb. (2011). Sb doping
48 jam, temperatur pengeringan 2000C selama 4 jam. behavior and its effect on crystal structure,
Sedangkan variabel yang divariasikan adalah kadar conductivity, and photoluminescence of ZnO film in
konsentrasi dari dopant Sb yaitu pada konsentrasi 2%, depositing and annealing processes.
6%, 12%, dan 24%. Berdasarkan hasil penelitian ini
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : [4] X. Zhang, R. Zhou, P. Liu, F. Liye, X. Lan, G.
Gong, Int. J. Appl. Ceram. Technol/ 8(5), 1087
- Sintesis pembuatan nanopartikel Sb doped ZnO (2011).
berhasil dilakukan berdasarkan pengujian

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013


[5] C. Lettmann, K. Hildenbrand, H. Kissch, W. [15] B. L. Zhu a,*, C. S. Xieb, J, Wub, D. W. Zengb, A.
Macyk, W. F. Maier, Apll. Catal. B. 32 (2001) 215- H. Wangb, X. Z. Zhaoa. Influence of Sb, In and Bi
227. dopants on the response of ZnO thick films to VOCs.
Wuhan 430074, China.
[6] Xuejun Zhang and Fuxing Gan. The synthesis of
nano-crystalline metal oxide by solution method. [16] Xiao Qi, Yao Chi. (2010). Preparation and visible
light photocatalytic activity of Zn1-xFexO
[7] Fujishima, A., Zhang, X. & Tryk. D. K. (2008). nanocrystalline. School of Resourcess Processing and
TiO2 Photocatalysis and Related Surface Phenomena. Bioengineering, Central South University, Changsa
Surf. Sci. Rep., 63, 515-582. 410083, China.
[8] Rajeswari Yogalamara, Ramasamy Srinivisana, [17] A. Escobedo-Moralesa,b, U. Palb,*. (2011). Effect
Ajayan Vinub, Katsuhiko Arigab, Arumugam Chandra of In, Sb, and Ga doping on the structure and
Bosea,*. (2009). X-ray peak broadening analysis in vibrational modes of hydrothermally grown ZnO
ZnO nanoparticles. Solid State Communications 149 nanostructures. Current Applied Physics 11.525-531.
(2009) 1919-1923.
[18] Xiying Ma, Zui Wang. (2011). The UV and Blue
[9] A. Khorsand Zak a,b,*, W.H. Abd. Majida, M.E. Light emission Properties of Mn Doped ZnO
Abrishamib, Ramin Yousefic. X-rays analysis of ZnO Nanocrystals. Microelectronic Engineering, 88,
nanoparticles by Williamson-Hall and size-strain plot 316873171.
methods. Solid State Sciences 13. (2011). 251-256.
[10] Hadis Morkoc, and Umir Ozgur. Zinc Oxide : [19] Ullah, R., & Dutta, J. (2008). Photocatalytic
Fundamentals, Materials, and Device Degradation of Organic Dyes with Manganese Doped
Technology.(2009). Weinhem. ISBN: 978-3-527- ZnO Nanoparticles. Journal of Hazardous materials,
40813-9. 156 (173), 1947200.h
[11] Diffuse Reflectance Ideal for Powdered [20] B. M. Jayanta, Synthesis and Characterization of
Samples and Intractable Solids. piketech.com ZnO Nano-Particles, In partial fulfillment of
/files/../Diffuse AN611.pdf. requirement for the award of the Degree of Master of
[12] Dhamayanti, Y., Wijaya, K., Tahir, Iqmal. for the award of the Degree of Master of Science in
(2005). Fotodegradasi Zat Warna Methyl Orange Phsycs Department of Physics National Institute of
Menggunakan Fe2O3-Montmorillonit dan Sinar Technology, Rourkela-769008, Orissa, India.
Ultraviolet. Proseding Seminar Nasional DIES ke 50
FMIPA UGM, 22-29. [21] Nadia Febiana Djaja. Rosari Saleh*. (2012).
Composition Dependence of Structure and Magnetic
[13] Pourbabaee, Ahmad Ali, Malekzadeh, Fareydon, Properties in Manganese Doped Nanocrystalline ZnO
(2005). Decolorization of Methyl Orange (As a Model Particles Prepared by Co-Precipitation.
Azo Dye) by The Newly Discovered Bacillus Sp. Iran.
J. Chem. Eng Vol. 24, 3, 41-45. [22] Shashi B. Rana, Amarpal Singh, Navneet Kaur.
[14] Min Fu a,*, Yalin Li a,b, Siwei wua, Peng Lua, (2012). Structural and optoelectronic characterization
Jiang Liua, Fan Dong a,*. (2011). Sol-gel preparation of prepared and Sb doped ZnO nanoparticles.
and enhanced photocatalytic performances of Cu-
doped ZnO nanoparticles. 1587-1591.

Pengaruh konsentrasi ..., Muhamad Iqbal Rusyadi, FT UI, 2013

Das könnte Ihnen auch gefallen