Sie sind auf Seite 1von 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN

PRESCHOOL PADA KELUARGA Tn. W KHUSUSNYA An. Y DALAM


LINGKUP KERJA PUSKESMAS SAMBUTAN JALAN SULTAN
SULAIMAN PELITA 4 RT 32/34
TAHUN 2016

Disusun Oleh:
Edward Yogi Pratama
(1511308250179)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
SAMARINDA
2016

1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN
PRESCHOOL PADA KELUARGA Tn. W KHUSUSNYA An. Y DALAM
LINGKUP KERJA PUSKESMAS SAMBUTAN JALAN SULTAN
SULAIMAN PELITA 4 RT 32/34
TAHUN 2016

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


Hari/tanggal : Rabu, 20 April 2015
Oleh : Edward Yogi Pratama
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
Nama kepala keluarga (KK) : Tn. R
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA/Sederajat
Pekerjaan : Swasta
Alamat dan telepon : Sambutan Jalan Sultan Sulaiman
Pelita 4 RT 34 Samarinda
Komposisi Keluarga :

No. Nama JK Hub Usia Pendidikan Pekerjaan Suku Ket.

1. Tn. R L KK 48 SLTA Swasta Bugis Hidup


2. Ny. N P Istri 43 SLTA IRT Bugis Hidup
3. An. R L Anak 21 SMK Swasta Bugis Hidup
4. An. Y P Anak 15 SMK Pelajar Bugis Hidup
5. An. A L Anak 13 SMP Pelajar Bugis Hidup
6 An.G L Anak 5 _ _ Bugis Hidup

7 An.G L Anak 5 _ _ Bugis Hidup

2
Genogram:

Keterangan: : Laki-laki X : An. Y

: Perempuan

: Garis keturunan : Tinggal serumah

: Garis perkawinan

a. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. R termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari
ayah, ibu, dan 5 anak kandung.
b. Suku
Keluarga Tn. R didominasi oleh suku Bugis di mana dalam keluarga
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Bugis.
c. Agama
Keluarga Tn. R beragama Islam. Mereka melaksanakan ibadah sesuai ajaran
agama Islam. Ajaran agama Islam sangat berpengaruh dalam keluarga Tn. R.
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ekonomi keluarga Tn. R dipenuhi dari gaji Tn. R. Keuangan diatur oleh istri Tn.
N. Penghasilan keluarga Tn. R per bulan Rp 2.500.000,-.

3
e. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan untuk menghibur diri adalah berbincang-bincang
dengan istri dan anak. Tn. R dan keluarga juga menonton tv dirumah dan istri
Tn. R sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan warga
setempat seperti posyandu, arisan, dll. Istri Tn. R mengatakan bahwa keluarga
sesekali juga mencari hiburan diluar rumah seperti berkunjung ditempat
keluarga dan ketempat rekreasi saat Tn. R libur bekerja.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. R berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
preschool yang ditandai dengan anak Tn. R yang ketiga berusia 5 tahun (belum
bersekolah). Tugas perkembangan keluarga yang telah terpenuhi oleh pasien
dan keluarganya pada tahap perkembangan keluarga dengan anak preschool
adalah:
1) Menanamkan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan.
2) Menanamkan keyakinan beragama.
3) Memenuhi kebutuhan bermain anak.
4) Membantu anak bersosialisasi.
5) Memberikan stimulasi pada tumbang anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh pasien dan
keluarganya pada tahap perkembangan keluarga dengan anak preschool adalah:
1) Mengenalkan kultur keluarga.
2) Menanamkan tanggung jawab dalam lingkup kecil.
c. Riwayat keluarga inti
1) Riwayat kesehatan sebelumnya
Dalam 6 bulan terakhir, terdapat anggota keluarga Tn. R yang mengalami
gangguan kesehatan yaitu anak ketiga Tn. R yaitu An. Y yang mengalami
demam selama 1 minggu
2) Riwayat kesehatan saat ini
Saat ini An. Y hanyabebaring di depan TV. An. Y 3 hari yang lalu demam
selama 1 hari beberapa hari yang lalu. Selain itu, An. Y juga mengalami

4
penurunan nafsu makan karena sakit yang dialaminya. Keadaan An. Y saat
pengkajian telah membaik.
d. Riwayat keluarga inti sebelumnya
Keluarga Tn. R tidak memiliki riwayat penyakit yang kronis seperti hipertensi,
DM, atau lainnya.

3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. R adalah milik sendiri dengan tipe permanen dengan luas rumah
8x10 m. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, teras, tempat
cucian dan jemuran, 1 wc dengan tipe leher angsa dan kamar mandi. Lantai
rumah terbuat dari semen dengan keadaan cukup bersih dan penataan perabotan
yang cukup rapi, penerangan cukup baik, ventilasi memenuhi syarat. Sistem
penerangan dari PLN. Sumber air menggunakan air dari PDAM yang bersih dan
tidak berwarna, ditampung dalam bak dan gentong yang tertutup. Halaman
rumah Tn. R hanya ditanami bunga dalam pot. Keluarga Tn. R biasa membuang
sampah di depan rumah yang dimasukkan didalam plastik dan ditutup kemudian
sampah tersebut diambil oleh petugas sampah yang ada pada perumahan, jadwal
pengambilan sampah setiap sore hari. Sedangkan untuk pembuangan limbah
keluarga Tn. R melalui saluran yang mengalir ke got/saluran depan rumah.

b. Denah Rumah

5
Keterangan :
A : Teras
B : Pintu depan
C : Ruang tamu
D : Dapur
E : WC/Kamar mandi
F : Kamar tidur

c. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Keluarga Tn. R hidup berdampingan dengan rumah tetangga. Sebagian
besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn. R adalah penduduk asli
yang merupakan pekerja Pegawai Negeri dan swasta. Interaksi antar warga
banyak dilakukan sore dan malam hari. Antar tetangga berinteraksi dengan baik.
d. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. R sudah lama menetap di rumah yang sekarang ditempati
bersama istri dan anak-anak.
e. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Tn. R selalu aktif mengikuti kegiatan yang ada. Dengan
tetangga dilingkungannya tampak berinteraksi dengan baik. Dan keluarga ikut
aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitarnya seperti
gotong-royong, pengajian dan sebagainya, namun sekarang kegiatan tersebut
jarang diadakan oleh RT setempat.
f. Sistem Pendukung Keluarga
Dalam keluarga Tn. R yang dalam kondisi sehat ada 5 orang. Tetangga
memberikan dukungan terhadap keluarga dengan melakukan kunjungan dan
saling membantu jika ada keperluan. Keluarga membawa anggota keluarga jika
ada yang sakit ke pelayanan kesehatan meskipun jaraknya sedikit jauh.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang
dipakai setiap hari adalah bahasa Bugis dan Indonesia. Frekuensi komunikasi
antar anggota keluarga cukup baik, komunikasi keluarga Tn. R dengan anggota
keluarga baik.

6
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam menyelesaikan masalah, keluarga Tn. R didominasi oleh Tn. R
dan istri. Dimana setiap masalah yang terjadi dapat diselesaikan bersama-sama.
c. Struktur Peran
Ayah berperan sebagai kepala keluarga. Ibu berperan sebagai ibu
rumah tangga, mengurus rumah, membantu mengambil keputusan dan
mengurus keuangan keluarga. Anak berperan sebagai anak.
d. Nilai/norma keluarga
Keluarga Tn. R menganut agama islam dimana pendidikan agama
diperoleh dari pendidikan formal (sekolah) dan pendidikan informal (dari dalam
keluarga). Dalam keluarga didominasi oleh suku bugis.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun, istri Tn. R tampak memperhatikan anggota
keluarganya dan tampak sering bercanda dengan anak-anak. Sikap saling
menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Tn. R berjalan dengan baik.
Keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Istri Tn. R
merupakan orang yang jarang mengobrol dengan tetangga-tetangganya.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. R tidak lagi merencanakan jumlah anggota keluarga
karena ingin fokus dahulu kepada keempat anak-anaknya.
d. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga Tn. R cukup dipenuhi dari gaji Tn. R Keuangan
diatur oleh istri Tn. R. Penghasilan keluarga Tn. R per bulan Rp 2.500.000,-.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan
Keluarga cukup mengetahui tentang penyakit yang dialami oleh An. Y.
2) Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan dalam mengambil
tindakan yang tepat
Dalam keluarga Tn. R yang dalam kondisi sehat ada 5 orang. Keluarga
membawa anggota keluarga jika ada yang sakit ke pelayanan kesehatan

7
meskipun jaraknya sedikit jauh. Mengetahui kemampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit dan anggota keluarga tetap melakukan
perawatan terhadap An. Y dengan cara keluarga sendiri.
3) Mengetahui kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan
rumah sehat
Keluarga Tn. R Kurang memperhatikan kebersihan rumah karena saat
perawat melakukan pengkajian rumah terlihat kurang rapi. Rumah
dibersihkan setiap hari. Keluarga kurang mengetahui syarat-syarat rumah
sehat, rumah Tn. R memiliki ventilasi yang memenuhi syarat, sirkulasi
udara cukup, dan pencahayaan kurang terang..
4) Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, dan bidan. Keluarga menggunakan fasilitas puskesmas
dan rumah sakit. Sedangkan untuk berobat keluarga cenderung ke rumah
puskesmas.

6. Stress Dan Koping Keluarga


a. Stressor Jangka Pendek
Yang menjadi stresor jangka pendek adalah saat keluarga cemas
terhadap An. Y karena dikhawatirkan terjadi demam berulang karena istri Tn. Y
kurang mengetahui penanganan yang tepat bagi anaknya.
b. Stressor Jangka Panjang
Yang menjadi stresor jangka panjang adalah jika terdapat anggota
keluarga yang tiba-tiba sakit. Karena akan binggung membagi waktu, tenaga
dan biaya dengan perawatan An. Y.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi Atau Stressor
Dalam mengatasi masalah, keluarga Tn. R selalu membicarakan
bersama-sama dengan istri.
d. Strategi Koping Yang Biasa Digunakan Keluarga
Dalam mengatasi masalah, mekanisme koping yang digunakan
keluarga adalah adaptif dengan membicarakan dan mengkomunikasikan
bersama anggota keluarga lain.

8
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak terdapat strategi adaptasi disfungsional

7. Harapan Keluarga
a. Terhadap Masalah Kesehatannya
Keluarga Tn. R memiliki harapan pada kesembuhan An. Y karena
tidak tega melihat anggota keluarga yang sakit terutama istri Tn. R.
b. Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga Tn. R memiliki harapan terhadap petugas kesehatan seperti
dapat memberikan bimbingan atau memberikan pendidikan kesehatan baik
dirumah warga maupun saat ada perkumpulan seperti diposyandu.

8. Hasil Pemeriksaan Fisik


Organ yang Nama anggota keluarga
No.
diperiksa An. Y
1. Kepala Rambut berwarna hitam, hygiene rambut dan kepala baik, tidak ada lesi
pada kulit kepala atau massa pada daerah kepala, bentuk simetris,
rambut agak pendek dan lurus.
Mulut Mukosa mulut kering, berwarna coklat, tidak ada stomatitis, tidak ada
keluhan menelan, gigi lengkap, komunikasi lancar.
Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, penglihatan kadang
kabur, mata tidak cekung.
Hidung Fungsi penciuman kurang baik dan bentuk simetris, tidak ada deviasi
pada septum nasi, hidung memerah, terdapat mukus pada hidung.
Telinga Tidak ada gangguan pendengaran.

2. Leher Bentuk simetris, tidak ada lesi dan pembengkakan tyroid dan kelenjar
getah bening

9
3. Thorax
a. Paru Inspeksi: dada berbentuk normal, gerakan dada simetris, tidak ada
retraksi dinding dada, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, RR:
18x/menit.
auskultasi paru: sonor.
Perkusi: sonor.
Palpasi: taktil fremitus simetris kanan-kiri,

b. Jantung Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat.


Auskultasi: bunyi jantung S1-S2 reguler.
Perkusi: batas jantung normal.
Palpasi: HR : 104x/menit.
4. Abdomen Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan,
auskultasi: bising usus 7x/menit, tidak ada distensi abdomen, tidak ada
asites.
perkusi: tympani.
palpasi: tidak ada nyeri tekan, nyeri lepas, nyeri tekan-lepas
5. Extremitas atas Kekuatan otot lengan kiri (5),
Kekuatan otot lengan kanan (5),
Tangan dan jari-jari normal tidak ada deformitas dan atrofi.
6. Extremitas Kekuatan otot tungkai kiri (5),
bawah Kekuatan otot tungkai kanan (5),
Kaki dan jari-jari normal tidak ada deformitas dan atrofi.
7. Refleks Tidak dilakukan pemeriksaan
a. Patologis
b. Fisiologis
8. Vital Sign TD : -
S : 37,4C
N : 104x/menit
RR : 18x/menit

10
B. Data Fokus
1. Data Subjektif
Istri Tn. R mengatakan cemas terhadap An. Y karena dikhawatirkan terjadi
demam berulang karena istri Tn. R kurang mengetahui penanganan yang tepat
bagi anaknya.
Istri Tn. R juga mengatakan An. Y demam selama 1 minggu.
Istri Tn. R mengatakan An. Y hanya di berikan obat penurun demam yang di beli
dari warung
Keluarga merasa tidak ada masalah dalam pemeliharan rumah dan lingkungan
rumah.
Keluarga mengatakan 1 minggu sekali menguras bak mandi dan tidak
menemukan jentik nyamuk.

2. Data Objektif
Ekspresi istri Tn. R saat bercerita cemas.
Vital sign: S: 37,4C, N: 104x/menit, RR: 18x/menit.
An. Y terlihat lemas
Keadaan rumah dan lingkungan terlihat kurang baik

C. Analisa Data

No. Data Etiologi Problem

1. DS: KMK merawat Perawatan


Istri Tn. R juga mengatakan An. Y anggota keluarga Hipertermi
demam selama 1 minggu. yang sakit
Istri Tn. R mengatakan An. Y
hanya di berikan obat penurun
demam yang di beli dari warung.
Istri Tn. R mengatakan cemas
terhadap An. Y karena
dikhawatirkan terjadi demam

11
berulang karena istri Tn. R kurang
mengetahui penanganan yang tepat
bagi anaknya.

DO:
Vital sign: S: 37,4C, N:
104x/menit, RR: 18x/menit.
An. Y terlihat lemas
2. DS: Kurangnya Resiko terjadi
Keluarga mengatakan 1 minggu kemauan keluarga masalah
sekali menguras bak mandi dan dalam menjaga kesehatan
tidak menemukan jentik nyamuk.
sanitasi (demam
Keluarga merasa tidak ada masalah
lingkungan rumah berdarah)
dalam pemeliharan rumah dan
lingkungan rumah.
DO:
Keadaan rumah dan lingkungan
terlihat kurang baik
Vital sign: S:37,4C,
N: 104x/menit,
RR: 18x/menit.

D. Prioritas Diagnosa (Skoring)


1. Perawatan Hipertermi b/d KMK merawat anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Kurang/tidak sehat dan
memerlukan tindakan yang
cepat.
2 Kemungkinan 2/2x 2 2 Keluarga merasa putus asa dan

12
masalah dapat di pasrah terhadap penyakit pasien
ubah. sehingga diperlukan adanya
dukungan kepada keluarga.
3 Potensi untuk 2/3 x 1 2/3 Potensi masalah untuk dicegah
mencegah cukup penting.
masalah
4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga menganggap masalah
masalah ini merupakan masalah yang
berat dan harus segera ditangani.
2
Total skore 4
3

2. Resiko terjadi masalah kesehatan (demam berdarah) b/d Kurangnya


kemauan keluarga dalam menjaga sanitasi lingkungan rumah
No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 Kurang/tidak sehat dan
1
3 memerlukan tindakan yang
cepat.
2 Kemungkinan 2 2 Keluarga putus asa dan pasrah
2
masalah dapat di 2 terhadap penyakitnya dan tidak
ubah. berusaha untuk sembuh.
3 Potensi untuk 3 1 Potensi keluarga cukup tinggi
1
mencegah 3 untuk menyelesaian masalah
masalah
4 Menonjolnya 2 1 Masalah berat harus segera
1
masalah 2 ditangani.

Total skore 5

E. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


2
1. Perawatan Hipertermi b/d KMK merawat anggota keluarga yang sakit (Skore: 4 3).

13
2. Resiko terjadi masalah kesehatan (demam berdarah) b/d Kurangnya
kemauan keluarga dalam menjaga sanitasi lingkungan rumah (Skore: 5).
G. Implementasi

No. Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Proses


1. Rabu, Perawatan 1.1 Mengkaji tanda- S: -
20 April 2016 Hipertermi b/d tanda vital seperti
16.00 WITA KMK merawat nadi, suhu, dan O:
anggota
respirasi atau TD : -
keluarga yang
sakit. pernafasan S : 37,4C
N : 104x/menit
RR : 18x/menit
- An. Y terlihat lemas
1.2 Mendiskusikan dengan S : keluaga mengatakan
keluarga tanda dan paham dengan
gejala demam. demam.
O : perawat menjelaskan
atau memberikan
pendidikan tentang
demam dan
komplikasinya.
1.4 Mengajarkan cara S : Ny. N bersedia dia
kompres air hangat ajarkan cara kompres
yang benar bila air hangat.
terdapat anggota O: mengajarkan kompres
keluarga yang air hangat
mengalami panas
tinggi

2. Rabu, Resiko terjadi 2.1 Mengkaji ulang S : Keluarga tahu tentang


20 April 2016 masalah kemauan keluarga pentingnya sanitasi
16.00 WITA kesehatan lingkungan, dampak
(demam dalam menjaga serta akibat
berdarah) b/d sanitasi lingkungan kurangnya
Kurangnya rumahnya kebersihan
kemauan lingkungan.
keluarga dalam O : Mengkaji ulang
menjaga sanitasi kemampuan
lingkungan keluarga dalam
rumah memelihara /
menjaga sanitasi
lingkungan rumah.
2.3 Memberikan
S : Ny. N mengatakan
penyuluhan keehatan

14
tentang pentingnya mengerti akan
sanitasi lingkungan materi yang telah
sanitasi lingkungan
dan dampak yang dan dampak buruk
terjadi dari kurangnya kurangnya sanitasi
sanitasi lingkungan lingkungan
O : memberikan penkes
sanitasi rumah
2.4 Berikan motivasi pada
S : Keluarga
klien untuk menjaga memperhatikan dan
sanitai lingkungan termotivasi.
dalam upaya O : Memberikan motivasi
pencegahan dampak pada keluarga untuk
menjaga kebersihan
kesehatan / terjadinya
lingkungan rumah.
masalah ksehatan (DB

H. Evaluasi
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi
Keperawatan
1. Jumat, Perawatan S: Ny. N bersedia dia ajarkan cara kompres air
01 Mei 2015 Hipertermi b/d hangat.
16.00 WITA KMK merawat O: TD : -
anggota keluarga
S : 37,4C
yang sakit.
N : 104x/menit
RR : 18x/menit
- An. Y terlihat lemas
- mengajarkan kompres air hangat
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi.

2. Rabu, Resiko terjadi S : Ny. N mengatakan mengerti akan materi yang


20 April 2016 masalah telah sanitasi lingkungan dan dampak buruk
16.00 WITA kesehatan kurangnya sanitasi lingkungan
(demam berdarah) O : memberikan penkes sanitasi rumah
b/d Kurangnya oleh perawat secara mandiri.
kemauan keluarga A: Masalah teratasi sebagian.
dalam menjaga P: Lanjutkan intervensi.
sanitasi
lingkungan rumah

15
DISCHARGE PLANNING

A. Adapun tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan adalah:


1. Mencegah terjadinya demam berdarah akibat buruknya sanitasi lingkungan.
2. Memberikan dukungan atau motivasi terhadap keluarga Tn. R.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap keluarga Tn. R.
4. Mencegah terjadinya kekakuan otot dan sendi dengan cara melakukan ROM aktif
terhadap Tn. R.
5. Mengontrol status kesehatan masyarakat RT 34.
6. Memfasilitasi keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

B. Adapun hal yang akan dilanjutkan oleh Puskesmas adalah:


1. Memantau perkembangan kesehatan keluarga.
2. Melakukan kunjungan rumah.
3. Menginformasikan dan mengingatkan mengenai faktor risiko intervensi.
4. Memantau perkembangan status gizi keluarga.
5. Memantau perkembangan lansia dalam keluarga atau program lansia.
6. Mengobservasi kondisi lingkungan keluarga (program kesehatan lingkungan.

XVI. SARAN
1. Masyarakat diharapkan dapat: mengerti tentang pentingnya hidup bersih
dan sehat
2. Rukun Tetangga diharapkan dapat: meningkatkan gotong royong
3. Puskesmas diharapkan dapat: memperhatian masyarakat- masyarakat
yang ada di RT 34
4. Kelurahan diharapkan dapat: melanjutkan program- program kesehatan
diwilayah RT 34

16

Das könnte Ihnen auch gefallen