Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun Oleh :
DIV KEPERAWATAN
2015/2016
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 67 th
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Manggis, Mojosongo, Boyolali
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan
Tanggal Pengkajian : 3 Desember 2016
Tanggal Masuk RS : 2 Desember 2016
No. Registrasi : 16531197
Diagnosa Medis : TB Paru
3. Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa klien mengalami sesak napas dan batu
berdahak
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan bahwa klien mengalami sesak napas, batuk
berdahak dan bila malam susah tidur. Lalu klien di bawa ke IGD pada
tanggal 2 Desember2016 pukul 19.00 kemudian ditempatkan di
bangsal Semeru pukul 22.00 WIB dengan angan sebelah kanan di
pasang infus D 10% drip amino 2 tetes. Klien hanya terbaring lama
dan jarang melakukan posisi miring. Keluarga klien mengatakan
bahwa klien lemas dan pucat serta tubuhnya panas.
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sebelumnya pernah dirawat di
RS di Solo sebanyak 4 kali dengan keluhan yang sama. Klien sudah
terkena penyakit ini sejak satu tahun yang lalu
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien tidak memiliki keluarga yang mempunyai penyakit menular
seperti TB dan penyakit menurun seperti DM dan hipertensi.
7. Pengkajian Pola Pola Fungsional
a. Pola Persepsi dan Management Kesehatan
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya,
jika seseorang sehat maka mereka dapat melakukan
aktivitas sehari hari.
Saat Sakit
Pasien mengatakan ia pasti dapat sembuh dari sakit
yang dideritanya.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum Sakit
Klien makan 3x sehari dan habis 1 porsi berukuran
sedang dengan menu sayur bayam, sop, nasi dan lauk
pauk dan tidak ada pantangan makanan, klien minum 5
s/d 6 gelas air putih dalam satu hari atau sekitar 1200
cc/hari
Saat Sakit
Klien hanya menghabiskan setengah porsi makan
kurang lebih 4-5 sdm jatah dari RS, dengan menu
makan bubur rendah garam, karena nafsu makan
menurun disebabkan klien merasa sesak dan klien
minum habis 3 gelas berukuran gelas belimbing per
harinya.
BB : 70 kg
TB : 165 cm
IMT : 25,7
Kriteria IMT :
>18 Underweight
18 - 24 Normal
25 30 Obesitas 1
31 35 Obesitas 2
<35 Obesitas 3
c. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit dia BAB 1x sehari
dengan konsistensi lunak, berwarna kuning dan BAK 4
-5x sehari 1500 mL, berbau khas urin dan berwarna
kuning, tidak sakit saat BAB dan BAK.
Saat Sakit
Saat dikaji pasien mengatakan bahwa belum BAB sejak
klien masuk RS sejak satu hari yang lalu dan BAK 4x
sehari 1000 mL, berbau khas urin dan berwarna
kekuningan.
d. Pola Aktifitas dan Latihan
Keterangan: 0 : Mandiri
1 : Bantuan alat
2 : Bantuan orang lain
3 : Bantuan orang lain + alat
4 : Tergantung total
Saat sakit
Pola Tidur: Pasien mengatakan saat sakit ia tidak dapat
tidur nyenyak dan terganggu oleh suara orang lain. Dan
sejak di bawa di bangsal Semeru pasien hanya tidur
selama 4 5 jam sehari.
Kebiasaan sebelum tidur: Pasien biasanya sebelum tidur
berdoa dan dapat tidur baik dalam lampu yang mati
maupun lampu yang menyala
Kebiasaan setelah tidur: Pasien mengatakan bahwa
pasien sedikit pusing dan tidak merasa nyaman.
i. Kulit :
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak sianosis dan tidak ikterus
Palpasi : CRT kurang dari 0,5 detik, turgor kulit baik, akral
hangat
j. Genetalia : Pasien mengatakan bagian genetalia bersih, tidak
terpasang kateter
k. Ekstremitas :
Atas kanan : ROM baik, tidak ada lesi, terpasang
infus D5 drip amino
Atas kiri : ROM baik, tidak ada lesi
Bawah kanan : ROM baik, tidak ada lesi
Bawah kiri : ROM baik, tidak ada lesi
C. Pemeriksaan Penunjang
G. Intervensi Keperawatan
Sabtu, 3
Desember 2016
11.00 2 Mengajarkan cuci tangan kepada klien dan DS : klien dan keluarga klien
keluarga klien dengan air mengalir dan sabun mengatakan bahwa
antiseptik sebelumnya belum pernah
diajarkan cuci tangan yang
tepat
DO : klien dan keluarga
klien sudah dapat melakukan
teknik cuci tangan yang tepat
sendiri tanpa bimbingan dari
perawat
12.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi Ceftriaxone 1 g oral
Injeksi antrain 1 g
Obat oral tablet Ambroksol 30 mg
Mengganti infus RL 500 cc
22.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sesak dan tubuh
terasa panas
DO : TD : 130/80
N : 100/menit
RR : 28 x/ menit
S : 37,60C
Mukosa bibir sedikit kering,
akral agak hangat
24.00 1,2 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi ceftriaxone 1 g DO : obat masuk ke tubuh
Obat oral tablet ambroksol 30 mg klien melalui injeksi IV dan
oral
Minggu, 4
Desember 2016
04.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi antrain 1 g oral
Mengganti infus RL 500 cc
06.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sesak dan tubuh
terasa sedikit panas
DO : TD : 120/80
N : 90/menit
RR : 28 x/ menit
S : 37,40C
Mukosa bibir sedikit lembab,
akral sedikit hangat
12.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi Ceftriaxone 1 g oral
Injeksi antrain 1 g
Obat oral tablet Ambroksol 30 mg
Mengganti infus RL 500 cc
24.00 1,2 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi ceftriaxone 1 g DO : obat masuk ke tubuh
Obat oral tablet ambroksol 30 mg klien melalui injeksi IV dan
oral
Senin, 5
Desember 2016
04.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Mengganti infus RL 500 cc oral
06.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sesak dan tubuh
terasa sedikit panas
DO : TD : 110/70
N : 88/menit
RR : 25 x/ menit
S : 36,90C
Mukosa bibir lembab, akral
tidak hangat / normal
12.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi Ceftriaxone 1 g oral
Obat oral tablet Ambroksol 30 mg
Mengganti infus RL 500 cc
13.00 1 Memberikan nebulizer combivent 2 ml DS : klien mengeluh dada
kepada klien terasa sedikit sesak
DO : setelah dinebu jalan
nafas klien tampak sedikit
lancar dengan sesak sedikit
berkurang, terdengar suara
wheezing
RR : 25x/menit
22.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sedikit sesak
DO : TD : 130/80
N : 88x/menit
RR : 25 x/ menit
S : 36,80C
24.00 1,2 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi ceftriaxone 1 g DO : obat masuk ke tubuh
Obat oral tablet ambroksol 30 mg klien melalui injeksi IV dan
oral
I. Evaluasi Keperawatan
Senin, 6
Desember 2016
08.00 1 S : klien mengeluh dada masih sedikit terasa sesak, dahak yang keluar sudah
agak banyak dan sedikit encer
O : sekret dapat keluar lebih banyak 30, sekret sedikit encer, terdengar
suara wheezing
TD : 130/80
RR : 25 x/menit
N : 88x/menit
A : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, dapat
disimpulkan bahwa jalan nafas klien sudah menjadi lebih efektif namun
masih terdengar suara wheezing dan masih terdapat sekret di jalan nafas
klien. Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan
Auskultasi suara nafas
Ajarkan pada klien batuk efektif
Berikan nebulizer pada klien setiap 8 jam.
Melanjutkan advice dokter:
Tablet ambroksol 30mg/12 jam
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg/8jam
Nebulizer combivent 2,5 ml/ 8 jam
08.10 2 S:
klien dan keluarga klien mengatakan bahwa mereka sudah dapat
melakukan cuci tangan sendiri.
Klien mengatakan bahwa bisa melakukan etika batuk sendiri
O:
klien dan keluarga klien tampak mengerti tentang resiko penularan
penyakit.
Klien dan keluarga klien dapat menunjukkan perilaku hidup sehat
dengan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas
Klien dapat melaksanakan etika batuk dengan baik dan benar
A : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, dapat
disimpulkan bahwa klien dapat mencegah penularan penyakitnya dengan
hasil keluarga klien tidak ada yang terserang penyakit yang sama seperti
klien. Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
1. Bersihkan lingkungan klien
2. Ajarkan kepada klien tentang etika batuk
3. Ajarkan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antimikroba
4. Berikan edukasi kepada klien dan keluarga klien tentang proses
penularan penyakit dan faktor yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaan
5. Melanjutkan advice dokter dalam pemberian obat antibiotik:
08.20 3 S : klien mengatakan bahwa tubuhnya sudah tidak merasakan panas lagi
O : akral sudah tidak terasa hangat/normal.
Mukosa bibir lembab
TD : 130/80
RR : 25 x/menit
N : 88x/menit
S : 36,80C
A : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, dapat
disimpulkan bahwa suhu tubuh klien dapat menurun dari 380C menjadi
36,80C yang mana suhu tersebut sudah mencapai angka normal (360C
370C). Masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan.