Sie sind auf Seite 1von 25

ASUHAN KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

1. Anisa Rojanah P27220015089

DIV KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

2015/2016
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2016 pukul 09.00 WIB


di bangsal Semeru RSUD Pandan Arang Boyolali. Data diperoleh dari
pasien, keluarga pasien dan catatan Rekam Medik.

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 67 th
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Manggis, Mojosongo, Boyolali
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan
Tanggal Pengkajian : 3 Desember 2016
Tanggal Masuk RS : 2 Desember 2016
No. Registrasi : 16531197
Diagnosa Medis : TB Paru

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. D
Umur : 40 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Hubungan Dengan Pasien : Anak
Alamat : Manggis. Mojosongo, Boyolali

3. Keluhan Utama
Klien mengatakan bahwa klien mengalami sesak napas dan batu
berdahak
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan bahwa klien mengalami sesak napas, batuk
berdahak dan bila malam susah tidur. Lalu klien di bawa ke IGD pada
tanggal 2 Desember2016 pukul 19.00 kemudian ditempatkan di
bangsal Semeru pukul 22.00 WIB dengan angan sebelah kanan di
pasang infus D 10% drip amino 2 tetes. Klien hanya terbaring lama
dan jarang melakukan posisi miring. Keluarga klien mengatakan
bahwa klien lemas dan pucat serta tubuhnya panas.
5. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa klien sebelumnya pernah dirawat di
RS di Solo sebanyak 4 kali dengan keluhan yang sama. Klien sudah
terkena penyakit ini sejak satu tahun yang lalu
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien tidak memiliki keluarga yang mempunyai penyakit menular
seperti TB dan penyakit menurun seperti DM dan hipertensi.
7. Pengkajian Pola Pola Fungsional
a. Pola Persepsi dan Management Kesehatan
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya,
jika seseorang sehat maka mereka dapat melakukan
aktivitas sehari hari.
Saat Sakit
Pasien mengatakan ia pasti dapat sembuh dari sakit
yang dideritanya.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum Sakit
Klien makan 3x sehari dan habis 1 porsi berukuran
sedang dengan menu sayur bayam, sop, nasi dan lauk
pauk dan tidak ada pantangan makanan, klien minum 5
s/d 6 gelas air putih dalam satu hari atau sekitar 1200
cc/hari
Saat Sakit
Klien hanya menghabiskan setengah porsi makan
kurang lebih 4-5 sdm jatah dari RS, dengan menu
makan bubur rendah garam, karena nafsu makan
menurun disebabkan klien merasa sesak dan klien
minum habis 3 gelas berukuran gelas belimbing per
harinya.
BB : 70 kg
TB : 165 cm
IMT : 25,7

Kriteria IMT :

>18 Underweight
18 - 24 Normal
25 30 Obesitas 1
31 35 Obesitas 2
<35 Obesitas 3

c. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit dia BAB 1x sehari
dengan konsistensi lunak, berwarna kuning dan BAK 4
-5x sehari 1500 mL, berbau khas urin dan berwarna
kuning, tidak sakit saat BAB dan BAK.
Saat Sakit
Saat dikaji pasien mengatakan bahwa belum BAB sejak
klien masuk RS sejak satu hari yang lalu dan BAK 4x
sehari 1000 mL, berbau khas urin dan berwarna
kekuningan.
d. Pola Aktifitas dan Latihan

Kemampuan Sebelum sakit Saat sakit


Perawatan
diri
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan
Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas
tempat tidur
Berpindah

Keterangan: 0 : Mandiri
1 : Bantuan alat
2 : Bantuan orang lain
3 : Bantuan orang lain + alat
4 : Tergantung total

c. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum Sakit
- Pola Tidur: Pasien mengatakan setiap hari rata- rata
tidur 8 jam/hari, dan tidak ada masalah saat tidur.
Tidur rata-rata 1 jam saat siang dari pukul 13.00 s/d
14.00 dan malam 6 jam dari pukul 22.00 s/d 04.00
saat malam.Tidurnya nyenyak dan tidak terganggu.
- Kebiasaan sebelum tidur: Pasien biasanya sebelum
tidur berdoa dan dapat tidur baik dalam lampu yang
mati maupun lampu yang menyala
- Kebiasaan setelah tidur: Pasien mengatakan bahwa
setelah tidur ia membasuh muka , wudhu , shalat
subuh. Setelah itu ia melakukan aktivitas seperti
memasak
- Penggunaan obat: Pasien mengatakan tidak pernah
menggunakkan obat tidur untuk memulai tidur

Saat sakit
Pola Tidur: Pasien mengatakan saat sakit ia tidak dapat
tidur nyenyak dan terganggu oleh suara orang lain. Dan
sejak di bawa di bangsal Semeru pasien hanya tidur
selama 4 5 jam sehari.
Kebiasaan sebelum tidur: Pasien biasanya sebelum tidur
berdoa dan dapat tidur baik dalam lampu yang mati
maupun lampu yang menyala
Kebiasaan setelah tidur: Pasien mengatakan bahwa
pasien sedikit pusing dan tidak merasa nyaman.

d. Pola Persepsi dan Kognitif


Sebelum Sakit
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien sedikit
mengetahui tentang penyakitnya
Saat Sakit
Pasien mengatakan selama sakit mengetahui dan
mengerti tentang penyakitnya dengan bantuan dokter
maupun perawat.

e. Pola Persepsi dan Konsep Diri


Sebelum Sakit
Pasien mengatakan bahwa ia memiliki harapan yang
kuat untuk berkembang dan berusaha untuk kehidupan
yang lebih baik.
Saat Sakit
Pasien mengatakan bahwa ia ingin segera sembuh dan
bisa berkumpul lagi dengan keluarga serta dapat
beraktivitas kembali seperti biasanya.
f. Pola Reproduksi dan Seksualitas
Pasien mempunyai hubungan yang baik dengan suami ,
orang tua , mertua dan semua keluarganya , keluarga
tinggal satu rumah dan pasien mempunyai 2 anak yaitu
laki- laki dan perempuan yang masih bersekolah.
g. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum Sakit
Pasien belum pernah terlibat dalam konflik sosial yang
terjadi di masyarakat. Hubungan antar keluarga ,
tetangga dan masyarakat disekitarnya juga harmonis
dan rukun. Pasien adalah seorang ibu rumah tangga .
Saat Sakit
Pasien mengatakan hubungan dengan
keluarga,tetangga,dan dengan pasien lainnya baik
h. Pola Management dan Koping Stress
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan apabila mengalami masalah selalu
berusaha untuk menyelesaikanya
Saat Sakit
Pasien tidak dapat menangani masalahnya sendiri dan
memerlukan bantuan orang lain.

i. Sistem Nilai dan Keyakinan


Sebelum Sakit
Pasien mengatakan bahwa ia beragama islam dan
melaksanakan shalat 5 waktu
Saat Sakit
Pasien terkadang menjalankan ibadah dan terkadang
tidak namun pasien tetap berdoa terhadap penyakitnya ,
agar segera diberikan kesembuhan.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Klien tampak lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda tanda vital :
TD : 110/70
N : 100x/m
RR : 29x/m
S : 38,20C
4. IMT = 25,7
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala :
Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala
mesosepal, rambut beruban, rambut kotor dan berminyak.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan dikepala
b. Mata :
Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah
muda, tidak anemis, pupil dapat merangsang cahaya, sklera putih,
kulit disekitar mata kehitaman.
c. Telinga :
Inspeks : telinga simetris, tidak ada serumen, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
d. Hidung :
Inspeksi : hidung bersih, tidak ada lendir, tidak ada cuping
hidung, mukosa hidung merah muda, tidak ada tanda peradangan.
e. Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir kering , tidak ada pembesaran tonsil,
tidak ada stomatitis, papila bersih.
f. Leher :
Inspeksi : tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
g. Thorax :
- Paru-paru
I : bentuk dada simetris, terdapat penarikan
interkosta saat inspirasi, jumlah 27 kali/ menit
P : saat fokal premitus teraba sama pada
semua lapang paru, tidak ada nyeri tekan
P : terdapat suara sonor
A : terdengar suara tambahan seperti ronki dan
wheezing pada atas lobus paru kiri dan kanan
h. Abdomen :
I : tidak asites dan tidak ada lesi
A : terdengar suara peristaltik usus 16
kali/menit
P : terdengar suara timpani
P : tidak ada nyeri tekan, turgor baik

i. Kulit :
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak sianosis dan tidak ikterus
Palpasi : CRT kurang dari 0,5 detik, turgor kulit baik, akral
hangat
j. Genetalia : Pasien mengatakan bagian genetalia bersih, tidak
terpasang kateter
k. Ekstremitas :
Atas kanan : ROM baik, tidak ada lesi, terpasang
infus D5 drip amino
Atas kiri : ROM baik, tidak ada lesi
Bawah kanan : ROM baik, tidak ada lesi
Bawah kiri : ROM baik, tidak ada lesi
C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Interpretasi


normal
Hemoglobin 14,3 g/dl 14 - 18
Eritrosit 4,5 Juta /ul 4,04 6,13
LED 54 /ml 0 - 20
Hematokrit 41 % 37,7 53,7
MCV 91 Fl 80 -97
MCH 32 Pg 27 31,2
MCHC 35 g/dl 31,8 -35,4
Lekosit 14,83 Ribu/ul 4,5 11,5
Trombosit 311 Ribu/ui 150 -450
RDW CV - % 11,5 14,5
Neutrofil batang - % 1-6
Neutrofil segmen 79 % 50-70
Limfosit 10,6 % -
Monosit 6,3 % 0 12
Eosinofil 3,0 % 0 -7
Basofil 1,1 % 0 25

- Pemeriksaan laboratorium : pada pemeriksaan mikroskopis dahak


ditemukan BTA +
- Pemeriksaan radiologi :
1. ditemukan tanda tanda lendir dibagian atas paru paru
2. corakan vaskuler meningkat disekitar bronkus
3. ditemukan rongga rongga pada alveolus
D. Program Terapi
- Kodein 30mg/8 jam : untuk mengobati nyeri ringan atau yang parah =
diberikan kepada klien pada saat dada terasa nyeri, dan itu diberikan pada
saat pertama kali datang ke IGD. Kemudian dihentikan karena klien sudah
merasa tidak nyeri lagi di dada pada saat pengambilan nafas.
- Tablet ambroksol 30mg/12 jam : untuk mengencerkan dahak
- Injeksi Ceftriaxone 1g/12jam : untuk antibiotik
- Injeksi Ranitidine 50mg/8jam : untuk menangani gejala atau penyakit
akibat produksi asam lambung yang berlebih yang merupakan efek
samping dari obat lain.
- Injeksi Methyl prednisolone 62,5 ml/8jam : untuk menangani peradangan
/ inflamasi
- Nebu Combivent 2,5 ml /8jam : untuk melonggarkan jalan nafas
- Infus RL 500cc/8jam : mengganti cairan yang hilang
- Injeksi antrain 1000 mg / 8jam : untuk menurunkan demam
E. Analisa Data

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI


1) Data Subjektif : klien Ketidakefektifan Menumpuknya
mengeluh sesak nafas bersihan jalan nafas sputum

Data Objektif : klien


tampak sesak nafas dan
batuk dengan sputum
kental susah keluar

2) Data Subjektif : keluarga Resiko penularan Kurangnya


klien mengatakan bahwa pengetahuan tentang
klien batuk batuk saat penularan penyakit
berbicara
Data objektif :
- Klien memiliki
penyakit kronis selama
setahun yaitu TB paru.
-Keluarga klien tidak
menggunakan APD
ketika berbicara dengan
klien
- jumlah leukosit dan
LED klien melebihi batas
normal (

3) Data subjektif : Hipertermi Reaksi inflamasi


-keluarga klien
mengatakan bahwa klien
lemas dan pucat serta
tubuhnya panas.
Data objektif :
Akral hangat
Suhu : 38,2C
Nadi : 100x/m
F. Diagnosa Keperawatan

a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan


menumpuknya sputum
b. Resiko penularan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang penularan penyakit
c. Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi

G. Intervensi Keperawatan

NO TUJUAN DAN HASIL INTERVENSI RASIONAL


1 Setelah dilakukan a. Auskultasi suara nafas a. Untuk mengetahui
tindakan keperawatan b. Ajarkan pada klien batuk jumlah sekret yang ada
selama 3x24 jam efektif di paru
diharapkan jalan nafas c. Berikan nebulizer pada klien b. Untuk melonggarkan
klien dapat kembali setiap 8 jam. jalan nafas klien dan
efektif dengan kriteria d. Melanjutkan advice dokter: mengencerkan dahak
hasil : Tablet ambroksol 30mg/12 c. Untuk membantu klien
1. Sekret berkurang jam dalam mengeluarkan
dan dapat encer Injeksi Methyl Prednisolone dahak/sekret
2. Tidak sesak nafas 62,5 mg/8jam d. Untuk mempercepat
kembali dengan Nebulizer combivent 2,5 ml/ proses penyembuhan
rentang RR : 8 jam
18x/m 24x/m
3. Tidak batuk
kembali

2 Setelah dilakukan 1. Bersihkan lingkungan klien


1. Untuk mencegah
tindakan keperawatan 2. Ajarkan kepada klien tentang
selama 3x24 jam menularnya penyakit klien
etika batuk
diharapkan klien dapat 2. Untuk menghindari /
3. Ajarkan cuci tangan dengan
mencegah penularan mencegah penularan
air mengalir dan sabun
penyakit dengan kriteria infeksi pada pengunjung
hasil : antimikroba
3. Untuk menghilangkan
1. Klien dan 4. Berikan edukasi kepada klien bakteri dan kuman pada
keluarga klien dan keluarga klien tentang tangan
dapat proses penularan penyakit 4. Agar klien dan keluarga
mendeskripsikan dan faktor yang klien mengetahui dan
proses penularan mempengaruhi penularan
penyakit dan mengerti tentang proses
serta penatalaksanaan penularan serta
faktor yang
mempengaruhi 5. Melanjutkan advice dokter penatalaksanaannya.
dalam pemberian obat
penularan serta antibiotik: 5. Untuk mencegah klien
penatalaksanaann Injeksi ceftriaxone 1g/12 jam tertular penyakit.
ya
2. Menunjukkan
kemampuan
untuk mencegah
timbulnya infeksi
3. Menunjukkan
perilaku hidup
sehat

3 Setelah dilakukan 1. Mengukur TTV dan keadaan a. untuk mengetahui tanda


tindakan keperawatan umum tanda vital dan
selama 2x24 jam klien 2. Memberikan kompres hangat keadaan umum klien
diharapkan suhu klien kepada klien b. Untuk menurunkan suhu
menurun dengan kriteria 3. Memberikan pengarahan klien
hasil : kepada klien dan keluarga c. Untuk memberikan
a. suhu tubuh klien dapat klien tentang penanganan saat informasi kepada klien
kembali normal dengan suhu tubuh meningkat yaitu dan keluarga klien
rentang 36C - 37C pemberian kompres hangat tentang penanganan saat
b. dapat melakukan 4. Melanjutkan advice dokter tubuh klien meningkat
penanganan saat suhu dalam pemberian obat d. Untuk mempercepat
tubuh meningkat antiemetik : proses penyembuhan
Injeksi antrain 1g/8jam
Infus RL 500cc/8jam
H. Implementasi Keperawatan

HARI/TGL/JAM NO.DX IMPLEMENTASI RESPON

Sabtu, 3
Desember 2016

09.00 1 Mengauskultasi suara napas pasien DS : - pasien bersedia


dilakukan auskultasi suara
napas
- klien mengatakan bahwa
dadanya terasa sesak
DO : terdengar suara ronki
dan wheezing
- respirasi 29x/menit
-pasien batuk berdahak,
keluar sekret kental sedikit
sekitar 5 cc

10.00 2 Mengganti linen klien dan membersihkan DS : pasien mengatakan


lingkungan klien bersedia diganti linen dan
dibersihkan lingkungannnya
DO : linen tampak bersih
dan rapi dan lingkungan
klien tampak bersih

11.00 2 Mengajarkan cuci tangan kepada klien dan DS : klien dan keluarga klien
keluarga klien dengan air mengalir dan sabun mengatakan bahwa
antiseptik sebelumnya belum pernah
diajarkan cuci tangan yang
tepat
DO : klien dan keluarga
klien sudah dapat melakukan
teknik cuci tangan yang tepat
sendiri tanpa bimbingan dari
perawat

12.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi Ceftriaxone 1 g oral
Injeksi antrain 1 g
Obat oral tablet Ambroksol 30 mg
Mengganti infus RL 500 cc

13.00 1 Memberikan nebulizer combivent 2 ml DS : klien mengeluh dada


kepada klien terasa sesak
DO : setelah dinebu jalan
nafas klien tampak sedikit
lancar dengan sesak sedikit
berkurang, terdengar suara
wheezing dan ronkhi
RR : 28x/menit

13.15 1 Mengajarkan batuk efektif kepada klien DS : klien mengatakan


dahak susah keluar
DO : dahak klien tampak
sedikit keluar 10 cc, kental

14.00 3 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan


bahwa badannya masih
terasa panas
DO : TD : 130/80
N : 84x/menit
RR : 28x/menit
S : 37,80C
Mukosa bibir kering, akral
hangat

15.00 3 Mengajarkan kompres hangat kepada klien DS : keluarga klien


dan keluarga klien mengatakan tubuh klien
panas dan bersedia diajarkan
pemberian kompres hangat
DO : klien dan keluarga
klien mampu melakukan
kompres hangat dengan tepat
secara mendiri tanpa bantuan
perawat. Dari suhu 37,80C
menjadi 37,60C.

16.00 2 Menyiapkan peralatan untuk membersihkan DS : klien mengatakan mau


tubuh klien (sibin) yaitu dengan wash lap dan disibin dan oral higiene
air hangat serta oral higiene dengan keluarganya saja
DO : setelah dibersihkan
tubuh dan oral klien tampak
bersih dan segar

18.00 1 Mengauskultasi suara nafas klien DS : - pasien bersedia


dilakukan auskultasi suara
napas
- klien mengatakan bahwa
dadanya terasa sesak
DO : terdengar suara ronki
dan wheezing
- respirasi 28x/menit
-pasien batuk berdahak,
keluar sekret agak banyak
dari sebelumnya, kental
sekitar 10 cc

20.00 1,3 Memberikan injeksi kepada klien : DS : klien mengatakan


Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg bersedia
Injeksi Ranitidine 50 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Antrain 1 g klien melalu injeksi IV
Mengganti infus RL 500 cc

22.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sesak dan tubuh
terasa panas
DO : TD : 130/80
N : 100/menit
RR : 28 x/ menit
S : 37,60C
Mukosa bibir sedikit kering,
akral agak hangat

24.00 1,2 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi ceftriaxone 1 g DO : obat masuk ke tubuh
Obat oral tablet ambroksol 30 mg klien melalui injeksi IV dan
oral

Minggu, 4
Desember 2016

04.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi antrain 1 g oral
Mengganti infus RL 500 cc

05.00 2 Memberikan nebulizer kepada klien dengan DS : klien mengatakan dada


combivent 2 ml terasa masih sesak dan dahak
susah keluar
DO : setelah dinebu jalan
nafas klien tampak sedikit
lebih longgar dengan
respirasi 27x/menit,
terdengar suara wheezing

05.15 1 Menganjurkan klien untuk melakukan batuk DS : klien mengatakan


efektif bersedia
DO : klien batuk dengan
mengeluarkan sekret lebih
banyak dari sebelumnya
15cc, sekret sedikit kental

06.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sesak dan tubuh
terasa sedikit panas
DO : TD : 120/80
N : 90/menit
RR : 28 x/ menit
S : 37,40C
Mukosa bibir sedikit lembab,
akral sedikit hangat

09.00 1 Mengauskultasi suara napas pasien DS : - pasien bersedia


dilakukan auskultasi suara
napas
- klien mengatakan bahwa
dadanya terasa sedikit sesak
DO : terdengar suara
wheezing
- respirasi 27x/menit
-pasien batuk berdahak,
keluar sekret kental lebih
banyak sekitar 20 cc

10.00 2 Mengganti linen klien dan membersihkan DS : pasien mengatakan


lingkungan klien bersedia diganti linen dan
dibersihkan lingkungannnya
DO : linen tampak bersih
dan rapi dan lingkungan
klien tampak bersih

11.00 2 Mengajarkan kepada klien tentang etika batuk DS : klien mengatakan


bersedia dan sebelumnya
belum pernah mendengar
tentang etika batuk
DO : klien dapat
menyebutkan kembali
tentang etika batuk

12.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi Ceftriaxone 1 g oral
Injeksi antrain 1 g
Obat oral tablet Ambroksol 30 mg
Mengganti infus RL 500 cc

13.00 1 Memberikan nebulizer combivent 2 ml DS : klien mengeluh dada


kepada klien terasa sedikit sesak
DO : setelah dinebu jalan
nafas klien tampak sedikit
lancar dengan sesak sedikit
berkurang, terdengar suara
wheezing
RR : 27x/menit

13.15 1 Mengajarkan batuk efektif kepada klien DS : klien mengatakan


dahak sedikit bisa keluar
DO : dahak klien tampak
keluar 25 cc, sedikit kental

14.00 3 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan


bahwa badannya masih
terasa sedikit panas
DO : TD : 120/80
N : 84x/menit
RR : 26x/menit
S : 37,20C
Mukosa bibir lembab, akral
sedikit hangat

15.00 3 Menganjurkan kompres hangat kepada klien DS : keluarga klien


dengan bantuan keluarga klien mengatakan tubuh klien
panas dan bersedia diberi
kompres hangat
DO : klien dan keluarga
klien mampu melakukan
kompres hangat dengan tepat
secara mendiri tanpa bantuan
perawat. Dari suhu 37,20C
menjadi 37,00C.

16.00 2 Menyiapkan peralatan untuk membersihkan DS : klien mengatakan mau


tubuh klien (sibin) yaitu dengan wash lap dan disibin dan oral higiene
air hangat serta oral higiene dengan keluarganya saja
DO : setelah dibersihkan
tubuh dan oral klien tampak
bersih dan segar

18.00 1 Mengauskultasi suara nafas klien DS : - pasien bersedia


dilakukan auskultasi suara
napas
- klien mengatakan bahwa
dadanya terasa sedikit sesak
DO : terdengar suara
wheezing
- respirasi 26x/menit
-pasien batuk berdahak,
keluar sekret agak banyak ,
sedikit kental sekitar 25 cc

20.00 1,3 Memberikan injeksi kepada klien : DS : klien mengatakan


Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg bersedia
Injeksi Ranitidine 50 mg DO : obat masuk ke tubuh
Mengganti infus RL 500 cc klien melalu injeksi IV
22.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sedikit sesak
DO : TD : 130/80
N : 100/menit
RR : 26 x/ menit
S : 37.00C

24.00 1,2 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi ceftriaxone 1 g DO : obat masuk ke tubuh
Obat oral tablet ambroksol 30 mg klien melalui injeksi IV dan
oral

Senin, 5
Desember 2016

04.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Mengganti infus RL 500 cc oral

Memberikan nebulizer kepada klien dengan


05.00 2 combivent 2 ml DS : klien mengatakan dada
terasa masih sedikit sesak
dan dahak sedikit encer dari
sebelumnya
DO : setelah dinebu jalan
nafas klien tampak sedikit
lebih longgar dengan
respirasi 25x/menit,
terdengar suara wheezing

Menganjurkan klien untuk melakukan batuk


05.15 1 efektif
DS : klien mengatakan
bersedia
DO : klien batuk dengan
mengeluarkan sekret lebih
banyak dari sebelumnya
25 cc, sekret sedikit encer

06.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sesak dan tubuh
terasa sedikit panas
DO : TD : 110/70
N : 88/menit
RR : 25 x/ menit
S : 36,90C
Mukosa bibir lembab, akral
tidak hangat / normal

09.00 1 Mengauskultasi suara napas pasien DS : - pasien bersedia


dilakukan auskultasi suara
napas
- klien mengatakan bahwa
dadanya terasa sedikit sesak
DO : terdengar suara
wheezing
- respirasi 25x/menit
-pasien batuk berdahak,
keluar sekret encer lebih
banyak sekitar 25 cc

10.00 2 Mengganti linen klien dan membersihkan DS : pasien mengatakan


lingkungan klien bersedia diganti linen dan
dibersihkan lingkungannnya
DO : linen tampak bersih
dan rapi dan lingkungan
klien tampak bersih

11.00 2 Menganjurkan kepada klien untuk DS : klien mengatakan


menerapkan etika batuk bersedia
DO : klien dapat
menerapkan etika batuk
dengan benar dan tepat

12.00 1,2,3 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg DO : obat masuk ke tubuh
Injeksi Ranitidine 50 mg klien melalu injeksi IV dan
Injeksi Ceftriaxone 1 g oral
Obat oral tablet Ambroksol 30 mg
Mengganti infus RL 500 cc
13.00 1 Memberikan nebulizer combivent 2 ml DS : klien mengeluh dada
kepada klien terasa sedikit sesak
DO : setelah dinebu jalan
nafas klien tampak sedikit
lancar dengan sesak sedikit
berkurang, terdengar suara
wheezing
RR : 25x/menit

13.15 1 Menganjurkan batuk efektif kepada klien DS : klien mengatakan


dahak sedikit bisa keluar
DO : dahak klien tampak
keluar 30 cc, sedikit encer

14.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan


bahwa badannya sudah tidak
panas lagi
DO : TD : 110/80
N : 87x/menit
RR : 25x/menit
S : 36,90C
Mukosa bibir lembab, akral
tidak hangat/normal

Memberikan edukasi kepada klien dan DS : klien dan keluarga klien


15.00 2 mengatakan bersedia
keluarga klien tentang proses penularan
DO : klien dan keluarga
penyakit dan faktor yang mempengaruhi klien dapat memahami dan
penularan serta penatalaksanaan TB Paru menyebutkan kembali
tentang proses penularan
penyakit dan faktor yang
mempengaruhi penularan
serta penatalaksanaan TB
Paru

16.00 2 Menyiapkan peralatan untuk membersihkan DS : klien mengatakan mau


tubuh klien (sibin) yaitu dengan wash lap dan disibin dan oral higiene
air hangat serta oral higiene dengan keluarganya saja
DO : setelah dibersihkan
tubuh dan oral klien tampak
bersih dan segar

18.00 1 Mengauskultasi suara nafas klien DS : - pasien bersedia


dilakukan auskultasi suara
napas
- klien mengatakan bahwa
dadanya terasa sedikit sesak
DO : terdengar suara
wheezing
- respirasi 25x/menit
-pasien batuk berdahak,
keluar sekret agak banyak ,
sedikit encer sekitar 30 cc

20.00 1,3 Memberikan injeksi kepada klien : DS : klien mengatakan


Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg bersedia
Injeksi Ranitidine 50 mg DO : obat masuk ke tubuh
Mengganti infus RL 500 cc klien melalu injeksi IV

22.00 1 Mengukur TTV dan keadaan umum klien DS : klien mengatakan dada
masih terasa sedikit sesak
DO : TD : 130/80
N : 88x/menit
RR : 25 x/ menit
S : 36,80C

24.00 1,2 Memberikan injeksi dan obat oral kepada DS : klien mengatakan
klien : bersedia
Injeksi ceftriaxone 1 g DO : obat masuk ke tubuh
Obat oral tablet ambroksol 30 mg klien melalui injeksi IV dan
oral
I. Evaluasi Keperawatan

HARI/TGL NO.DX EVALUASI

Senin, 6
Desember 2016

08.00 1 S : klien mengeluh dada masih sedikit terasa sesak, dahak yang keluar sudah
agak banyak dan sedikit encer
O : sekret dapat keluar lebih banyak 30, sekret sedikit encer, terdengar
suara wheezing
TD : 130/80
RR : 25 x/menit
N : 88x/menit
A : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, dapat
disimpulkan bahwa jalan nafas klien sudah menjadi lebih efektif namun
masih terdengar suara wheezing dan masih terdapat sekret di jalan nafas
klien. Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan
Auskultasi suara nafas
Ajarkan pada klien batuk efektif
Berikan nebulizer pada klien setiap 8 jam.
Melanjutkan advice dokter:
Tablet ambroksol 30mg/12 jam
Injeksi Methyl Prednisolone 62,5 mg/8jam
Nebulizer combivent 2,5 ml/ 8 jam

08.10 2 S:
klien dan keluarga klien mengatakan bahwa mereka sudah dapat
melakukan cuci tangan sendiri.
Klien mengatakan bahwa bisa melakukan etika batuk sendiri

O:
klien dan keluarga klien tampak mengerti tentang resiko penularan
penyakit.
Klien dan keluarga klien dapat menunjukkan perilaku hidup sehat
dengan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas
Klien dapat melaksanakan etika batuk dengan baik dan benar
A : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, dapat
disimpulkan bahwa klien dapat mencegah penularan penyakitnya dengan
hasil keluarga klien tidak ada yang terserang penyakit yang sama seperti
klien. Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan.
1. Bersihkan lingkungan klien
2. Ajarkan kepada klien tentang etika batuk
3. Ajarkan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antimikroba
4. Berikan edukasi kepada klien dan keluarga klien tentang proses
penularan penyakit dan faktor yang mempengaruhi penularan serta
penatalaksanaan
5. Melanjutkan advice dokter dalam pemberian obat antibiotik:

Injeksi ceftriaxone 1g/12 jam

08.20 3 S : klien mengatakan bahwa tubuhnya sudah tidak merasakan panas lagi
O : akral sudah tidak terasa hangat/normal.
Mukosa bibir lembab
TD : 130/80
RR : 25 x/menit
N : 88x/menit
S : 36,80C
A : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, dapat
disimpulkan bahwa suhu tubuh klien dapat menurun dari 380C menjadi
36,80C yang mana suhu tersebut sudah mencapai angka normal (360C
370C). Masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan.

Das könnte Ihnen auch gefallen