Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
P
PEEN
NYYU
USSU
UNNA
ANNM
MEEM
MOOR
RAAN
NDDU
UMMP
PRRO
OGGR
RAAM
M
RP2KPKP
Visi Kota : Mewujudkan Kota Balikpapan sebagai kota terkemuka ,yang nyaman dihuni, dan berkelanjutan menuju madinatul iman
Catatan :
1. Dari Aspek Sosial Budaya Mayoritas Penduduk Balikpapan adalah Pendatang suku Bugis dan Jawa.
2. Secara Historis Perkembangan Kota Balikpapan berawal dari Kecamatan Balikpapan Barat mengarah ke arah balikpapan kota, balikpapan
tengah menuju balikpapan selatan
Pada hakikatnya Digitasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah peta Super Infus
yang berisi informasi informasi penting dari berbagai sumber peta dan dokumen kota yang
bekaitan dengan perencanaan kawasan permukiman.
Peserta menarik kesimpulan untuk daerah dengan permasalahan yang paling padat penduduk,rawan
bencana,potensi kawasan pengembangan.
Peta Gambaran Umum yang sudah selesai di tempelkan pada dinding. Dan menyiapkan Peta
Sebaran Kumuh Kota Balikapan
Diskusi Pembahasan Gambaran Umum Kota
Pada tahap ini, Worksheet yang digunakan adalah Peta Kota yang berisi sebaran kumuh kota.
Selanjutnya Peserta melakukan Analisa kekumuhan kota
1. Melakukan identifikasi sebaran Luasan Kumuh di kota Balikpapan sesuai SK Walikota. Luas
Kumuh Kota, Titik Sebaran Kumuh, Luasan Kumuh Perkawasan
2. Melakukan identifikasi Topologi Kawasan kumuh , Kondisi Alam, Kesesuaian Pola Ruang dan
Struktur ruang,Kepemilikan Lahan (Legalitas Lahan),Sebaran Sosio Kultur (Suku)
3. Menganalisa informasi mengenai Potensi dan kondisi sekitar kawasan kumuh, seperti
industri,perkantoran,pemerintahan,perdagangan,dan kegiatan kgiatan ekonomi sosial lainya
yang mempengaruhi kekumuhan.
4. Menganalisa Tingkat Keumuhan Kota
5. Menganalisa Tingkat Kepadatan Penduduk Per Kawasan
6. menyimpulkan Hasil Pengamatan Fenomena Kekumuhan Kota
7. Data data ini dituangkan dalam peta dan table Sebaran kumuh
Jumlah
Nama Kepadatan Kepadatan Karakteristi
Luas Tingkat Pendudu
Nama Kelurahan/ penduduk Bangunan k Lokasi Struktur Ruang
No Kecamatan Lokasi
Kumu Kekumuh k di
di Lokasi Lokasi Kumuh / Kota
Pola Ruang Tata Guna Lahan
h an Lokasi
Kumuh Kumuh Kumuh Tipologi
Kumuh
Pengendalian
a. Kawasan
fungsi kawasan Pengembangan
Perumahan,
lindung Industri Sedang
Pengendalian
Pengembangan b. Kawasan Industri
pencemaran
Infrastruktur Sedang,
lingkungan
skala kota
Pengendalian
c. Kawasan Stadion,
banjir
Pengendalian
d. Kawasan
sempadan jalan
Persampahan,
TOL
Pinggir Pengembangan
Balikpapan e. Kawasan
1 Manggar 28,05 Ringan 833 82.93 22,262 Sungai dan infrastruktur
Timur Minapolitan,
diatas air pendukung
stadion
Peningkatan
f. Kawasan
kualitas TPA
Perikanan,
Manggar
Peningkatan
produksi g. Kawasan
perikanan Perkebunan,
budidaya
Peningkatan
ruang terbuka h. Kawasan Resapan
hijau dan non Air,
hijau
i. Kawasan Hutan
Bakau,
j. Kawasan Hutan
Kota,
k. Kawasan Waduk
dan Embung
l. Kawasan Hutan
Lindung
m. Kawasan Bufferzone
HLSM
n. Kawasan
Sempadan Tol
o. Kawasan
Sempadan Pantai
p. Kawasan
Sempadan Sungai
Peningkatan
infrastruktur a. Kawasan
pendukung Perumahan
minapolitan
Peningkatan
b. Kawasan
layanan PPI dan
Perdagangan dan Jasa,
Pasar Tradisional
Penataan
kawasan c. Kawasan
Pinggir permukiman Pariwisata,
Balikpapan Manggar
2 Timur Baru
50,64 Ringan 3516 58,87 26,32 sungai dan nelayan Pengembangan
diatas air Peningkatan Minapolitan
layanan d. Kawasan
persampahan dan Minapolitan
limbah
e. Kawasan Pertanian
Tanaman Hortikultura
f. Kawasan Perikanan
g. Kawasan Hutan
Bakau
Pembangunan
sarana dan Pengembangan a. Kawasan
Balikpapan Padat prasarana permukiman Perumahan,
3 Selatan
Sepinggan 37,38 Ringan 574 157,96 46,14
permukiman permukiman berwawasan
Pengendalian lingkungan b. Kawasan
banjir Perdagangan dan Jasa,
Peningkatan
layanan c. Kawasan Industri
persampahan dan Sedang,
limbah
Peningkatan
d. Kawasan Waduk
layanan pasar
dan Embung,
tradisional
Pengendalian
KKOP
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Pembangunan
sarana dan a. Kawasan
prasarana Perumahan,
permukiman
Pengembangan b. Kawasan
kawasan industri Perdagangan dan Jasa,
Diatas air pertamina Penataan ruang
Balikpapan dan Pengendalian c. Kawasan Industri
4 Tengah
Karang Jati 12,52 Ringan 2149 307,158 89,94
permukiman
kota yang
pencemaran berkualitas Besar,
padat Peningkatan
layanan lalulintas d. Kawasan Stadion,
jalan
e. Kawasan Hutan
Bakau,
f. Kawasan
Sempadan Sungai
Penurunan
kawasan a. Kawasan
permukiman Perumahan
Perbukitan, kumuh Peningkatan
pinggir
Balikpapan Pengendalian kualitas b. Kawasan
5 Utara
Muara Rapak 27,88 Ringan 7858 171,88 40,44 drainase
banjir lingkungan Perdagangan dan Jasa
besar, padat
Peningkatan perumahan
permukiman
layanan c. Kawasan Industri
persampahan dan Besar
limbah
Peningkatan
ruang terbuka d. Kawasan Industri
hijau dan non Sedang,
hijau
Pengembangan e. Kawasan Industri
kawasan industri Kecil,
tahu-tempe
Pengendalian
f. Kawasan
kawasan
Pelabuhan,
sempadan sungai
g. Kawasan Hutan
Bakau
h. Kawasan
Sempadan Sungai
Penataan
a. Kawasan
perumahan atas
Perumahan,
air
Penurunan
kawasan b. Kawasan
permukiman Perdagangan dan Jasa,
kumuh
Pembangunan
Peningkatan
Diatas air sarana dan c. Kawasan
Balikpapan kualitas
6 Barat
Baru Ulu 17,73 Ringan 4713 249,56 70 dan padat prasarana
lingkungan
Pelabuhan,
permukiman permukiman
perumahan
Peningkatan
d. Kawasan
layanan
Pertahanan dan
persampahan dan
Keamanan,
limbah
Peningkatan
ruang terbuka e.Kawasan Hutan
hijau dan non Bakau
hijau
Penataan
a. Kawasan
perumahan atas
Peningkatan Perumahan,
air
Balikpapan kualitas
7 Barat
Baru Tengah 22,51 Ringan 2964 841,15 184,52 Diatas air Penurunan
lingkungan
kawasan b. Kawasan
perumahan
permukiman Perdagangan dan Jasa,
kumuh
Pembangunan
c. Kawasan
sarana dan
Pertahanan dan
prasarana
Keamanan,
permukiman
Peningkatan
layanan
d.Kawasan Pelabuhan
pelabuhan
penyeberangan
Peningkatan
layanan
persampahan dan
limbah
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Penurunan Peningkatan
kawasan kualitas a. Kawasan
permukiman lingkungan Perumahan,
kumuh perumahan
Pembangunan
Pengembangan
sarana dan b. Kawasan Industri
industri
prasarana Sedang,
berwawasan
Pinggir permukiman
Sungai, lingkungan
Balikpapan Pengendalian c. Kawasan Industri
8 Barat
Margo Mulyo 40,89 Ringan 3379 112,44 35,39 Perbukitan
dan padat pencemaran Besar,
permukiman Pengendalian d. Kawasan
kawasan Pertahanan dan
sempadan sungai Keamanan,
e. Kawasan
Pelabuhan,
f. Kawasan Hutan
Bakau,
g. Kawasan
Sempadan Sungai
Penataan
a. Kawasan
perumahan atas Peningkatan
Perumahan,
Balikpapan air kualitas
9 Barat
Marga Sari 22,06 Ringan 5414 190,60 52,66 Diatas Air
Penurunan lingkungan
b. Kawasan Industri
kawasan perumahan
Besar,
permukiman
kumuh
Pembangunan
c. Kawasan
sarana dan
Pertahanan dan
prasarana
Keamanan,
permukiman
Peningkatan
layanan d. Kawasan Hutan
persampahan dan Bakau
limbah
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Penurunan
kawasan a. Kawasan
permukiman Perumahan,
kumuh
Pembangunan
sarana dan b. Kawasan
prasarana Perdagangan dan Jasa,
permukiman
Penataan
kawasan
c. Kawasan Hutan
perdagangan dan
Kota
Diatas air, jasa sesuai
Peningkatan
pinggir hirarkinya
Balikpapan kualitas
10 Kota
Damai 9,36 Ringan 1608 157,96 46,15 sungai dan
lingkungan
padat Pengembangan
perumahan
permukiman jaringan utilitas
bawah tanah
Peningkatan
layanan
transportasi dan
lalulintas jalan
Pengendalian
banjir
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Pengendalian
KKOP
Penurunan
kawasan a. Kawasan
permukiman Perumahan,
kumuh
Pembangunan
Perbukitan, sarana dan b. Kawasan
padat prasarana Peningkatan Perdagangan dan Jasa,
Balikpapan permukiman permukiman kualitas
11 Kota
Telaga Sari 8,66 Ringan 1141 134,90 40,65
dan diatas Peningkatan lingkungan
c. Kawasan
drainase layanan perumahan
Pertahanan dan
besar transportasi dan
Keamanan,
lalulintas jalan
Peningkatan
ruang terbuka d. Kawasan Hutan
hijau dan non Kota
hijau
Penataan
kawasan a. Kawasan
pemerintahan Perumahan,
yang terintegrasi
Pengembangan
b. Kawasan
coastal area
Perdagangan dan Jasa,
sebagai kawasan Peningkatan
investasi baru peran pusat
pelayanan kota
Pengembangan sebagai c. Kawasan
Diatas Air, jaringan utilitas Perkantoran
Balikpapan Klandasan kawasan
12 Kota Ulu
4,52 Ringan 2021 258,53 71,77 Padat bawah tanah pemerintahan
permukiman
Peningkatan serta
layanan perdagangan d. Kawasan Masjid
transportasi dan dan jasa yang Agung,
lalulintas jalan berkarakter
e. Kawasan
Pengendalian
Pertahanan dan
banjir
Keamanan,
Peningkatan
layanan
f. Kawasan RTH Kota
persampahan dan
limbah
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Pengendalian
KKOP
Catatan : Saat ini Kelurahan Sepinggan telah mengalami pemekaran menjadi 3 kelurahan,pada saat pelaksanaan di lapangan maka data data baseline nya
perlu dipisah sesuai jumlah kelurahan terbaru.
B. Menganalisa 7 indikator kumuh yang paling menonjol sesuai sebaran kumuh
1. Menganalisa indikator paling dominan (diatas 80%) yang berada di seluruh kelurahan kumuh
2. Menganalisa faktor faktor penyebab timbulnya permasalahan di indikator tersebut di setiap
kelurahan kelurahan kumuh
3. Dalam Tahapan ini dapat diparalelkan dengan Analisa Kebijakan terkait indikator indikator
bermasalah . Setelah Menganalisa penyebab dan kondisi salah satu indikator bermasalah di
kelurahan kelurahan kumuh ,Peserta dapat mengaitkan dengan kebijakan kebijakan yang
tercantum dalam dokumen perencanaan terkait yang telah ada. Contoh Setelah mengamati
penyebab masalah limbah di kawasan kumuh ,dapat dilanjutkan dengan menganalisi
dokumen SSK (Strategi Sanitasi Kota) .Seperti Apa perencenaan pembangunan Sanitasi Kota
yang tekat dan sebagainya
Akar Penyebab
Kekumuhan
3. Memahami kebijakan kota
Pada tahap ini peserta mengkaji dokumen dokumen kota seperti RTRW,Pola Ruang ,Rencana Jalan
,drainase,Air Minum RISPAM dll . Peserta melihat hubungan antara kondisi existing,Kesesuaian
terhadap perencanaan kota dan kebijakan terkait masing masing indicator di kawasan kumuh.
Poin Bahasan yang dicapai adalah :
1. Bagaimana kebijakan (program,rencana,strategi) pemda terkait permasalahan yang ada
2. Adakah Gap atau Selisih antara kebijakan dengan kondisi rill yang ada
3. Bagaimana Tindakan pemda terhadap kondisi yang ada ? Apa yang harus dilakukan
4. Instansi dan pihak mana sajakan yang harus dilibatkan dalam perencanaan terkait tindakan
tersebut?
Kajian Kebijakan
Kota
Kajian Kebijakan
Kota
4. Menyepakati Kawasan permukiman kumuh dan deliniasinya.
Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan clustering kawasan kumuh atau
penggabungan beberapa deliniasi kedalam hamparan deliniasi kawasan yang
mempertimbangkan kesamaan karakteristik,kedekatan lokasi,Konektivitas jaringan
infratruktur,keterpaduan dan kemudahan penanganan kawasan,arah pengembangan kota dan
lain lain, agar perencanaan penanganan kumuh dapat dilaksanakan lebih komperhensif dan
terintegrasi dengan system dan jaringan kota yang optimal.
Metode yang dilakukan adalah melakukan digitasi deliniasi berdasarkan pertimbangan
pertimbangan yang ada, kemudian menyimpulkan deliniasi yang paling komperhensif dengan
penanganan skala kawasan.
Yang menjadi catatan pada tahap ini tidak diharuskan jika kawasan kawasan yang ada
dipaksakan untuk menjadi satu hamparan deliniasi.
Dasar pertimbangan pembentukan kawasan:
1. Kesamaan karakteristik
2. Lokasi dengan jarak yang berdekatan
3. Pembentuk system/jaringan infrastruktur yang tidak dapat ditangani dalam bentuk deliniasi
4. Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan dan kemudahan penanganan
5. Arah perkembangan kota,dll
Kawasan Baru Ulu Balikpapan Barat dan Balikpapan Baru Ulu,Baru Tengah dan Karang 74,82
Tengah Jati dan Margasari
Kawasan Muara Rapak Muara Rapak dan Margo Mulyo Muara Rapak dan Margo Mulyo 68,87
Pada tahap ini yang pertama dilakukan adalah memahami kembali visi dan kebijakan kota
melalui dokumen dokumen kota yang ada, hal ini dimaksudkan agar konsep yang direncanakan
sesuai dan tdk bertentangan kebijakan kota serta memperkuat visi kota dan identitas kota.
Pada pelatihan ,peserta diminta untuk langsung menyepakati 1 kawasan yang dijadikan
prioritas pada tahap ini ,untuk dijadikan contoh perencanaan kawasan.
Pada raelisasi seluruh kawasan akan dibahas pada tahap ini dan pemilihan lokasi prioritas
baru terjadi pada setelah tahap pembahasan scenario pentahapan seluruh kawasan.
Metodenya mulai dari menentukan Tema kawasan yang sesuai dengan kondisi dan
kebijakan Pemda, Setelah itu menganalisa kembali permasalahan yang ada. Kemudian
menentukan gagasan gagasan terkait peningkatan kawasan permukiman ,gagasan social
ekonomi,dan gagasan pencegahan.
Gagasan gagasan ini dituangkan dalam peta ,apa yang yang harus dibangun utuk
mendukung konsep kawasan tersebut sekeligus menyelesaikan masalah kekumuhan pada
kawasan tersebut
Pertama peserta menuliskan kembali persoalan kumuh beserta numeric nya di lokasi
kumuh.kemudian mendiskusikan permasalahan yang ada per indicator. Peserta
menggunakan hasil diskusi tahap sebelumnya seperti penyebabnya,sebaran masalah dalam
kawasan.
Hal yang perlu perlu diperhatikan pada tahap ini adalah kebutuhan /progam yang
direncanakan harus menjawab permasalahan kumuh yang ada, agar permasalahan yang
dapat tuntas.
Apa yang
Dukungan Aspek
Penyebab Kebutuhan 5 Tahun terjadi bila Program kegiatan
Kawasan Aspek Kumuh Total Jumlah Numerik Kebijakan/Program terhadap Visi
Permasalahan Ke depan tidak dilakukan Aspek Kumuh
Kawasan
intervensi
potensi
kebakaran
Penataan
meningkat,ketid
Permukiman Mengurangi
Keterbatasan akteraturan
membuat perumahan Terasiring,Peningk ketidakteraturan
Keteraturan Bangunan 1954 Unit lahan,Rawan 2196 Unit bangunan
horizontal,peningkatan PKP atan Jalan,Jalan bangunan,permukim
Longsor,MBR meningkat,pote
Baru,Peningktan an layak huni
nsi longsor dan
drainase dan baru
aksebilitas tdk
terlayani
Meningkatkan
Aksebilitas
Jalan Lingkungan Ex : Jln Lingkungan roda 4 min 6,5 Pembangunan Aksebilitas kawasan
Jalan Kondisi jaringan jalan sesuai SPM masyarakat
13542,3 m m. jalan permukiman dan
terbatas
wisata
kawasan
Jln Kota 0,6 Jln Lingkungan roda3 min 3,5 Jaringan utilitas
Jalan Kolektor 3080 m Kualitas Jalan Peningkatan jalan berwawasan
km/1000 jiwa m. tidak tertata
lingkungan
Jln Kolektor 40- Potensi Bencana Penataan Rumah
Jalan Titian 1376 m Jalan Lokal minimal lebar 7,5 m
60m/Ha Meningkat' Terdampak
Jalan Lingkungan Baru Jalan Setapak 50-
4369 m 110 m/Ha
EcoWisata mewujudkan
Tidak ada jaringan Pengembangan sistem Pencemaran Pembuatan Ipal
Air Limbah 2002 Unit Sesuai SPM kawasan ramah
IPAL pengolahan air limbah lingkungan Komunal
lingkungan
Kesadaran 60 Ltr/jw/hr = 674,2 gannguan Jaringan perpiaan
Ipal Komunal 2 Unit
Masyarakat m3/hari kesehatan IPAL
Lingkungan Pembangunan
Jaringan Ipal 3080 M MBR
kotor Jaringan jalan baru
Jaringan Ipal Sekunder
konsolidasi lahan
17820 m
Menciptakan
Jalan Kota,1 Hidran
Pembangunan kawasan perumahan
Tidak Ada Sarana 1931 /20 m.Waktu Resiko
Kebakaran Tidak Ada Proteksi Pembangunan Hidran sistem jaringan yang aman dan
Unit tunggu terlama 15 kebakaran tinggi
hidran berwawasan
menit
lingkungan
pembangunan
Hidran 9 Unit Penataan permukiman
hidran
Siamer connection 2
Pembuatan Gang gang Api jaringan jalan baru
Unit
Penambahan 2 posko
Jaringan Hidran 450 m sosialisasi
kebakaran
Pemeriksaan rutin dan
pelatihan relawan
Analisis Berdasar kebutuhan program
Pada tahapan ini peserta menentukan pola pentahapan penanganan untuk 5 tahun
kedepan seusai kebutuhan kegiatan yang telah disepakati di tahap sebelumnya. Pada
dasarnya tahap ini hanya memindahkan hasil analisa kebutuhan ditambah dengan roadmap
/sekenario rencana tahun pelaksanaan.
Pada prakteknya penetapan kawasan prioritas harusnya berada pada tahap ini.
namun pada saat pelatihan penatapan dilakukan diawal untuk menentukan kawasan yang
akan diexercise.
Catatan penting :
1. Penanganan masalah permukiman kumuh harus dilakukan secara tuntas
2. Penanganan tidak harus diselesaikan dalam satu tahun,tapi dapat dilakukan
maksimal 5 tahun
3. Penanganan harus dapat melihat berapa luas kumuh yang dapat tertangani dan
berapa banyak masyarakat terlayani
4. Penanganan harus memperhatikan kegiatan yang dapat langsung dilaksanakan atau
perlu persiapan
5. Penanganan harus komperhensif
6. Penanganan harus memperhatikan pola penanganannya
Skenario Penanganan dan Pentahapan Kawasan
Pada tahap ini peserta melakukan identifikasi dan penyepakatan yang kompleks
mengenai rencana kegiatan ,volume kegiatan,nilai kegiatan, waktu pelaksanaan dan
penanggung jawab kegiatan serta sumber pendanaannya. Hal perlu menjadi perhatian
memorandum kegiatan ini harus mencakup segala tahapan kegiatan mulai dari kebutuhan
perencanaan ,kebutuhan fisik kegiatan,kebutuhan kegiatan social dan pengembangan
Livelihoodnya baik utuk kebutuhan pengembangan kawasan,peningkatan kawasan kumuh
maupun pencegahan kawasan kumuh.
Tujuan dari tahap ini adalah mendapatkan rencana infrastruktur yang terpadu dalam satu
blok kawasan anatara infrastruktur primer dan sekunder dengan rencana tersier yang
tertuang dari RPLP. Memahami Perencanaan terpadu merupakan kunci pencapaian target
sector maupun pengurangan luasan kawasan kumuh.
Pembahasan penyusunan desain teknis