Sie sind auf Seite 1von 36

Notulensi

P
PEEN
NYYU
USSU
UNNA
ANNM
MEEM
MOOR
RAAN
NDDU
UMMP
PRRO
OGGR
RAAM
M

RP2KPKP

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


NOTULEN
PENYUSUNAN MEMORANDUM PRGRAM RP2KPKP
BOGOR, 13 JULI 2017
KELAS 1 B

1. MENDISKUSIKAN GAMBARAN UMUM KOTA BALIKPAPAN

Pengantar Exercise oleh Bapak Arif Rahman

Langkah langkah kegiatan


Penjelasan gambaran umum kota oleh narasumber (Irmawati Kalla)
Memadukan Informasi penting dari narasumber dan dokumen RPJMD utnuk mendapatkan informasi
Gambaram umun kota.
1. Digitasi Batas Administrasi Kota dengan Spidol Hitam
2. Batas Administrasi Kota :
a. Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara
b. Selatan : Selat Makassar
c. Timur : Selat Makassar
d. Barat : Kabupaten Penajam Paser Utara
3. Digitasi Batas Kecamatan dengan Spidol Merah
4. Menjelaskan Monografi Kota dan kecamatan
Luas Kecamatan Balikpapan Barat : 17995 Ha
Balikpapan Utara : 13216,62 Ha
Balikpapan Timur : 13715,8 Ha
Balikpapan Selatan : 3781,8 Ha
Balikpapan Kota : 1021,8 Ha
Balikpapn Tengah : 1107,38 Ha
Jumlah Penduduk dan Kepadatan PerKecamatan
Balikpapan Barat : 90344 Jiwa (5,02 Jiwa/Ha)
Balikpapan Utara : 134146 jiwa (10,14 Jiwa/Ha

Balikpapan Timur : 70295 Jiwa (5,12 Jiwa/Ha)


Balikpapan Selatan : 125984 Jiwa (33,31 Jiwa/Ha)
Balikpapan Kota : 86290 Jiwa (84,49 Jiwa/Ha)
Balikpapan Tengah : 10329 Jiwa (93,24 Jiwa/Ha)
5. Topologi Kota : 85 % Perbukitan ,15 % Daerah Landai
6. Digitasi Sungai sungai : Sungai Wain,Sungai Somber (Bpp Barat),Sungai Ampal (Bpp
tengah),Sungai Sepinggan (Bpp Selatan)
7. Digitasi Waduk Waduk
8. Digitasi Titik dan Pusat Kegiatan
Pusat Pemerintahan,Bandara ,Terminal,Tempat Wisata,Bangunan Sejarah, Pasar
Tradisional, dan Pasar Modern.
9. Digitasi dan Deliniasi Kawasan Rawan Bencana : Daerah Rawan longsor, Rawan Banjir,
Rawan kebakaran,Rawan Abrasi.
10. Data hasil diskusi dan analisa ini juga dituangkan pada table gambaran umum kota.
Nama Kota : Balikpapan
Luas : 50330 Ha
Populasi : 735850 Jiwa
Kepadatan : 14,6 Jiwa/Ha

Visi Kota : Mewujudkan Kota Balikpapan sebagai kota terkemuka ,yang nyaman dihuni, dan berkelanjutan menuju madinatul iman

Tabel Gambaran Umum Kota

Catatan :

1. Dari Aspek Sosial Budaya Mayoritas Penduduk Balikpapan adalah Pendatang suku Bugis dan Jawa.

2. Secara Historis Perkembangan Kota Balikpapan berawal dari Kecamatan Balikpapan Barat mengarah ke arah balikpapan kota, balikpapan
tengah menuju balikpapan selatan
Pada hakikatnya Digitasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah peta Super Infus
yang berisi informasi informasi penting dari berbagai sumber peta dan dokumen kota yang
bekaitan dengan perencanaan kawasan permukiman.

Analisis Hasil tahapan Gambaran Umum Kota

Balikpapan Barat merupakan Kecamatan dengan kepadatan terendah.


Balikpapan tengah merupakan Kecamatan dengan resiko rawan bencana meliputi
Banjir,Kebakaran dan Longsor
Balikpapan Tengah merupakan Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu
93,24 Jiwa per Ha
Perkembangan Kota Berawal dari Kecamatan Balikpapan Kota mengikuti Jalan Arteri Primer.
Daerah Perkembangan Perdagangan Kota Balikpapan Berpola Kertas Pita di sepanjang
jalan arteri primer.
Visi Kota Balikpapan telah mencakup cita cita pemukiman yaitu Nyaman Huni dan
Berkelanjutan
Misi Terkait Mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan dan
Meningkatkan inrastruktur kota yang representatif

HARI 2, BOGOR, 14 JULI 2017

Review hasil pembahasan Gambaran Umum oleh peserta.

Peserta menarik kesimpulan untuk daerah dengan permasalahan yang paling padat penduduk,rawan
bencana,potensi kawasan pengembangan.

11. Mengenali jenis dan sebaran mata pencaharian penduduk


12. Mengenali Sosio Culture Kota Balikpapan. Sebaran Suku bersifat Heterogen dengan dominasi
tersebar, Suku Bugis di Kawasan Pantai , Suku Jawa d Kawasan Pertanian dan lain lain
13. Mengenali Sebaran Kepadatan Bangunan

Peta Gambaran Umum yang sudah selesai di tempelkan pada dinding. Dan menyiapkan Peta
Sebaran Kumuh Kota Balikapan
Diskusi Pembahasan Gambaran Umum Kota

Gambaran Umum Kota Balikpapan


2. TAHAPAN FENOMENA KEKUMUHAN KOTA

Pada tahap ini, Worksheet yang digunakan adalah Peta Kota yang berisi sebaran kumuh kota.
Selanjutnya Peserta melakukan Analisa kekumuhan kota

A. Memahami sebaran kumuh Kota

1. Melakukan identifikasi sebaran Luasan Kumuh di kota Balikpapan sesuai SK Walikota. Luas
Kumuh Kota, Titik Sebaran Kumuh, Luasan Kumuh Perkawasan
2. Melakukan identifikasi Topologi Kawasan kumuh , Kondisi Alam, Kesesuaian Pola Ruang dan
Struktur ruang,Kepemilikan Lahan (Legalitas Lahan),Sebaran Sosio Kultur (Suku)
3. Menganalisa informasi mengenai Potensi dan kondisi sekitar kawasan kumuh, seperti
industri,perkantoran,pemerintahan,perdagangan,dan kegiatan kgiatan ekonomi sosial lainya
yang mempengaruhi kekumuhan.
4. Menganalisa Tingkat Keumuhan Kota
5. Menganalisa Tingkat Kepadatan Penduduk Per Kawasan
6. menyimpulkan Hasil Pengamatan Fenomena Kekumuhan Kota
7. Data data ini dituangkan dalam peta dan table Sebaran kumuh

Memahami Sebaran kumuh Kota


Peta sebaran kawasan kumuh di kota Balikpapan

Informasi Data kekumuhan perkelurahan


Total Luas Kumuh Kab/Kota : 282,20 Ha
Jumlah Kelurahan/Desa Kumuh : 12 kelurahan

Tabel Sebaran kumuh Kota

Jumlah
Nama Kepadatan Kepadatan Karakteristi
Luas Tingkat Pendudu
Nama Kelurahan/ penduduk Bangunan k Lokasi Struktur Ruang
No Kecamatan Lokasi
Kumu Kekumuh k di
di Lokasi Lokasi Kumuh / Kota
Pola Ruang Tata Guna Lahan
h an Lokasi
Kumuh Kumuh Kumuh Tipologi
Kumuh
Pengendalian
a. Kawasan
fungsi kawasan Pengembangan
Perumahan,
lindung Industri Sedang

Pengendalian
Pengembangan b. Kawasan Industri
pencemaran
Infrastruktur Sedang,
lingkungan
skala kota
Pengendalian
c. Kawasan Stadion,
banjir
Pengendalian
d. Kawasan
sempadan jalan
Persampahan,
TOL

Pinggir Pengembangan
Balikpapan e. Kawasan
1 Manggar 28,05 Ringan 833 82.93 22,262 Sungai dan infrastruktur
Timur Minapolitan,
diatas air pendukung
stadion
Peningkatan
f. Kawasan
kualitas TPA
Perikanan,
Manggar
Peningkatan
produksi g. Kawasan
perikanan Perkebunan,
budidaya
Peningkatan
ruang terbuka h. Kawasan Resapan
hijau dan non Air,
hijau
i. Kawasan Hutan
Bakau,
j. Kawasan Hutan
Kota,
k. Kawasan Waduk
dan Embung
l. Kawasan Hutan
Lindung
m. Kawasan Bufferzone
HLSM
n. Kawasan
Sempadan Tol
o. Kawasan
Sempadan Pantai
p. Kawasan
Sempadan Sungai
Peningkatan
infrastruktur a. Kawasan
pendukung Perumahan
minapolitan
Peningkatan
b. Kawasan
layanan PPI dan
Perdagangan dan Jasa,
Pasar Tradisional
Penataan
kawasan c. Kawasan
Pinggir permukiman Pariwisata,
Balikpapan Manggar
2 Timur Baru
50,64 Ringan 3516 58,87 26,32 sungai dan nelayan Pengembangan
diatas air Peningkatan Minapolitan
layanan d. Kawasan
persampahan dan Minapolitan
limbah
e. Kawasan Pertanian
Tanaman Hortikultura
f. Kawasan Perikanan
g. Kawasan Hutan
Bakau
Pembangunan
sarana dan Pengembangan a. Kawasan
Balikpapan Padat prasarana permukiman Perumahan,
3 Selatan
Sepinggan 37,38 Ringan 574 157,96 46,14
permukiman permukiman berwawasan
Pengendalian lingkungan b. Kawasan
banjir Perdagangan dan Jasa,
Peningkatan
layanan c. Kawasan Industri
persampahan dan Sedang,
limbah
Peningkatan
d. Kawasan Waduk
layanan pasar
dan Embung,
tradisional
Pengendalian
KKOP
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Pembangunan
sarana dan a. Kawasan
prasarana Perumahan,
permukiman

Pengembangan b. Kawasan
kawasan industri Perdagangan dan Jasa,
Diatas air pertamina Penataan ruang
Balikpapan dan Pengendalian c. Kawasan Industri
4 Tengah
Karang Jati 12,52 Ringan 2149 307,158 89,94
permukiman
kota yang
pencemaran berkualitas Besar,
padat Peningkatan
layanan lalulintas d. Kawasan Stadion,
jalan
e. Kawasan Hutan
Bakau,
f. Kawasan
Sempadan Sungai
Penurunan
kawasan a. Kawasan
permukiman Perumahan
Perbukitan, kumuh Peningkatan
pinggir
Balikpapan Pengendalian kualitas b. Kawasan
5 Utara
Muara Rapak 27,88 Ringan 7858 171,88 40,44 drainase
banjir lingkungan Perdagangan dan Jasa
besar, padat
Peningkatan perumahan
permukiman
layanan c. Kawasan Industri
persampahan dan Besar
limbah
Peningkatan
ruang terbuka d. Kawasan Industri
hijau dan non Sedang,
hijau

Pengembangan e. Kawasan Industri
kawasan industri Kecil,
tahu-tempe
Pengendalian
f. Kawasan
kawasan
Pelabuhan,
sempadan sungai
g. Kawasan Hutan
Bakau
h. Kawasan
Sempadan Sungai
Penataan
a. Kawasan
perumahan atas
Perumahan,
air
Penurunan
kawasan b. Kawasan
permukiman Perdagangan dan Jasa,
kumuh
Pembangunan
Peningkatan
Diatas air sarana dan c. Kawasan
Balikpapan kualitas
6 Barat
Baru Ulu 17,73 Ringan 4713 249,56 70 dan padat prasarana
lingkungan
Pelabuhan,
permukiman permukiman
perumahan
Peningkatan
d. Kawasan
layanan
Pertahanan dan
persampahan dan
Keamanan,
limbah
Peningkatan
ruang terbuka e.Kawasan Hutan
hijau dan non Bakau
hijau
Penataan
a. Kawasan
perumahan atas
Peningkatan Perumahan,
air
Balikpapan kualitas
7 Barat
Baru Tengah 22,51 Ringan 2964 841,15 184,52 Diatas air Penurunan
lingkungan
kawasan b. Kawasan
perumahan
permukiman Perdagangan dan Jasa,
kumuh
Pembangunan
c. Kawasan
sarana dan
Pertahanan dan
prasarana
Keamanan,
permukiman
Peningkatan
layanan
d.Kawasan Pelabuhan
pelabuhan
penyeberangan
Peningkatan
layanan
persampahan dan
limbah
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Penurunan Peningkatan
kawasan kualitas a. Kawasan
permukiman lingkungan Perumahan,
kumuh perumahan

Pembangunan
Pengembangan
sarana dan b. Kawasan Industri
industri
prasarana Sedang,
berwawasan
Pinggir permukiman
Sungai, lingkungan
Balikpapan Pengendalian c. Kawasan Industri
8 Barat
Margo Mulyo 40,89 Ringan 3379 112,44 35,39 Perbukitan
dan padat pencemaran Besar,
permukiman Pengendalian d. Kawasan
kawasan Pertahanan dan
sempadan sungai Keamanan,
e. Kawasan
Pelabuhan,
f. Kawasan Hutan
Bakau,
g. Kawasan
Sempadan Sungai
Penataan
a. Kawasan
perumahan atas Peningkatan
Perumahan,
Balikpapan air kualitas
9 Barat
Marga Sari 22,06 Ringan 5414 190,60 52,66 Diatas Air
Penurunan lingkungan
b. Kawasan Industri
kawasan perumahan
Besar,
permukiman
kumuh

Pembangunan
c. Kawasan
sarana dan
Pertahanan dan
prasarana
Keamanan,
permukiman
Peningkatan
layanan d. Kawasan Hutan
persampahan dan Bakau
limbah
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Penurunan
kawasan a. Kawasan
permukiman Perumahan,
kumuh
Pembangunan
sarana dan b. Kawasan
prasarana Perdagangan dan Jasa,
permukiman
Penataan
kawasan
c. Kawasan Hutan
perdagangan dan
Kota
Diatas air, jasa sesuai
Peningkatan
pinggir hirarkinya
Balikpapan kualitas
10 Kota
Damai 9,36 Ringan 1608 157,96 46,15 sungai dan
lingkungan
padat Pengembangan
perumahan
permukiman jaringan utilitas
bawah tanah
Peningkatan
layanan
transportasi dan
lalulintas jalan
Pengendalian
banjir
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Pengendalian
KKOP
Penurunan
kawasan a. Kawasan
permukiman Perumahan,
kumuh
Pembangunan
Perbukitan, sarana dan b. Kawasan
padat prasarana Peningkatan Perdagangan dan Jasa,
Balikpapan permukiman permukiman kualitas
11 Kota
Telaga Sari 8,66 Ringan 1141 134,90 40,65
dan diatas Peningkatan lingkungan
c. Kawasan
drainase layanan perumahan
Pertahanan dan
besar transportasi dan
Keamanan,
lalulintas jalan
Peningkatan
ruang terbuka d. Kawasan Hutan
hijau dan non Kota
hijau
Penataan
kawasan a. Kawasan
pemerintahan Perumahan,
yang terintegrasi

Pengembangan
b. Kawasan
coastal area
Perdagangan dan Jasa,
sebagai kawasan Peningkatan
investasi baru peran pusat
pelayanan kota
Pengembangan sebagai c. Kawasan
Diatas Air, jaringan utilitas Perkantoran
Balikpapan Klandasan kawasan
12 Kota Ulu
4,52 Ringan 2021 258,53 71,77 Padat bawah tanah pemerintahan
permukiman
Peningkatan serta
layanan perdagangan d. Kawasan Masjid
transportasi dan dan jasa yang Agung,
lalulintas jalan berkarakter
e. Kawasan
Pengendalian
Pertahanan dan
banjir
Keamanan,
Peningkatan
layanan
f. Kawasan RTH Kota
persampahan dan
limbah
Peningkatan
ruang terbuka
hijau dan non
hijau
Pengendalian
KKOP

Catatan : Saat ini Kelurahan Sepinggan telah mengalami pemekaran menjadi 3 kelurahan,pada saat pelaksanaan di lapangan maka data data baseline nya
perlu dipisah sesuai jumlah kelurahan terbaru.
B. Menganalisa 7 indikator kumuh yang paling menonjol sesuai sebaran kumuh

1. Menganalisa indikator paling dominan (diatas 80%) yang berada di seluruh kelurahan kumuh
2. Menganalisa faktor faktor penyebab timbulnya permasalahan di indikator tersebut di setiap
kelurahan kelurahan kumuh
3. Dalam Tahapan ini dapat diparalelkan dengan Analisa Kebijakan terkait indikator indikator
bermasalah . Setelah Menganalisa penyebab dan kondisi salah satu indikator bermasalah di
kelurahan kelurahan kumuh ,Peserta dapat mengaitkan dengan kebijakan kebijakan yang
tercantum dalam dokumen perencanaan terkait yang telah ada. Contoh Setelah mengamati
penyebab masalah limbah di kawasan kumuh ,dapat dilanjutkan dengan menganalisi
dokumen SSK (Strategi Sanitasi Kota) .Seperti Apa perencenaan pembangunan Sanitasi Kota
yang tekat dan sebagainya

Menganalisa Permasalahan dan Penyebab nya di masing masing kelurahan kumuh


Diskusi pembahasan penyebab kekumuhan per indicator di setiap kelurahan

Hasil diskusi penyebab kekumuhan


Tabel Kondisi Existing Kota melalui indikator kumuh
Aspek Bangunan Gedung
Nama Ketidakteraturan Kelayakan Bangunan Bangunan Hunian tidak
Nama Luas Ha
No Kel/Desa/Lokasi bangunan Hunian Hunian (<7,2 m2/orang sesuai persyaratan teknis
Kecamatan Kumuh
Kumuh Persenta Persentas
Numerik Persentase Numerik Numerik
se e
Balikpapan
1 Manggar 28,05 33,66 78 89,33 170 93 179
Timur
2 Manggar Baru 50,64 47,23 393 88,19 732 96,52 797
Balikpapan
3 Sepinggan 37,38 78,5 62 88 75 91 79
Selatan
Balikpapan
4 Karang Jati 12,52 6,1 25 72,66 342 94 461
Tengah
Balikpapan
5 Muara Rapak 27,88 67,28 997 85,53 1291 87,03 1350
Utara
Balikpapan
6 Baru Ulu 17,73 57 513 83,5 835 93,85 954
Barat
7 Baru Tengah 22,51 14,63 114 81 468 86,45 522
8 Margo Mulyo 40,89 58,31 422 79,62 663 91,93 733
9 Marga Sari 22,06 40,38 347 80,55 822 87,27 866
Balikpapan
10 Damai 9,36 43,17 178 93,67 371 94,17 371
Kota
11 Telaga Sari 8,66 52,5 151 90,5 269 99,16 297
12 Klandasan Ulu 4,52 23,81 96 51,85 243 99,43 456

Aspek Jalan Lingkungan Aspek Drainase Lingkungan


Nama
Kel/Desa/ Kondisi Jaringan
No Tidak Terlayani Jaringan Jalan Genangan Drainase kualitas Buruk
Lokasi Jalan Kualitas Buruk
Kumuh Persenta Persentas
Persentase Numerik Numerik Persentase Numerik Numerik
se e
1 Manggar 10,35 175 15,20 257 0 0 10,30 170
Manggar
2 34,22 3731,1 68,92 7515,7 3,19 1,02 Ha 5,61 274
Baru
3 Sepinggan 6,20 58 21,37 200 0 0 6 18
4 Karang Jati 67,14 2037,02 95,75 2904,92 0 0 86 189
Muara
5 35,50 5606,9 60,20 9508 0,32 0,05 29.76 2671
Rapak
6 Baru Ulu 17,64 1535 83,21 7243 0 0 4.45 140
Baru
7 9,66 725,9 88,82 6674,3 0 0 48,15 326
Tengah
Margo
8 41,57 3011,4 54,43 3943,3 0 0 18,22 668
Mulyo
9 Marga Sari 38,23 3998 78,18 8177 6,44 3,55 Ha 38,63 1305
10 Damai 30,44 998 49,83 1634 24 0,49 Ha 0 0
11 Telaga Sari 32,13 925 63,21 1816 0 0 1,69 30
Klandasan
12 29,18 1023 49,23 1726 0 0 8,17 150
Ulu

Aspek Air Minum Aspek Air Limbah


Sal. Pembuangan
Nama Tidak terpenuhi Tidak memiliki leher
Kel/Desa/ Tidak Terlayani Jaringan Air Tidak memiliki Akses ke Air Limbah
No Kebutuhan Air angsa yang terhubung
Lokasi Bersih Jamban/MCK Komunal Tercampur
60lt/hari/orang dengan tanki septik
Kumuh dengan Drainase
Persenta Persentas Perse
Persentase Numerik Numerik Persentase Numerik Numerik Numerik
se e ntase
1 Manggar 3,61 7 26,29 51 18,04 35 40,21 78 100 194
Manggar
2 24,76 207 7,30 61 6,34 53 32,42 271 69,62 582
Baru
3 Sepinggan 51,65 47 0 0 0 0 0 0 100 91
4 Karang Jati 8,02 40 0 0 39,68 198 52,71 263 77,96 389
Muara
5 0,79 12 5,34 81 2,50 38 18,72 284 88,60 1344
Rapak
6 Baru Ulu 15,67 158 17,36 177 0,50 5 20,93 211 60,81 613
Baru
7 6,58 41 69,98 436 10,27 64 28,89 180 100 623
Tengah
Margo
8 10,27 83 6,31 51 0,12 1 17,20 139 81,44 658
Mulyo
9 Marga Sari 13,58 135 8,55 85 17,51 174 15,90 158 53,42 531
10 Damai 0,25 1 0 0 0,25 1 21,88 86 58,27 229
11 Telaga Sari 18,67 56 4 12 0 0 0 0 100 300
Klandasan
12 12,85 59 45,97 211 29,85 137 52,94 243 78,87 362
Ulu

Aspek Pengelolaan Persampahan Aspek Proteksi Kebakaran


Nama
Tidak Terangkut 2 x dalam
No Kel/Desa/ Tidak Memiliki Sarana Tidak Memiliki Sarana Tidak Memiliki Prasarana Sarana
seminggu ke TPS/TPA
Lokasi Kumuh
Persentase Numerik Persentase Numerik Persentase Numerik Persentase Numerik
1 Manggar 82,99 161 82,99 161 71,18 138 71,18 138
2 Manggar Baru 34,81 291 34,81 291 76,08 636 76,08 636
3 Sepinggan 0 0 0 0 100 91 100 91
4 Karang Jati 14,43 72 14,43 72 64,33 321 64,33 321
5 Muara Rapak 4,61 70 4,61 70 77,32 1173 77,32 1173
6 Baru Ulu 31,55 318 31,55 318 83,63 843 83,63 843
7 Baru Tengah 15,89 99 15,89 99 70,47 439 70,47 439
8 Margo Mulyo 12,50 101 12,50 101 93,81 758 93,81 758
9 Marga Sari 14,39 143 14,39 143 42,76 425 42,76 425
10 Damai 47,58 187 47,58 187 26,21 103 26,21 103
11 Telaga Sari 1 3 1 3 65,33 196 65,33 196
12 Klandasan Ulu 32,90 151 32,90 151 0 0 0 0
Nama Kepadatan Legalitas Bangunan Kepemilikan Lahan
No Kel/Desa/Lokasi Bangunan
Kumuh Hunian Persentase Numerik Persentase Numerik
1 Manggar 129,51 93,30 181 19.07 37
2 Manggar Baru 69,72 92,58 774 31,58 264
3 Sepinggan 104,98 96,70 88 21,98 20
4 Karang Jati 485,09 100 499 100 499
5 Muara Rapak 197,02 78,25 1317 16,22 246
6 Baru Ulu 236,24 94,84 956 40,08 404
7 Baru Tengah 1405,94 68,86 429 66,61 415
8 Margo Mulyo 136,48 81,06 655 14,98 121
9 Marga Sari 209,66 63,98 636 1,71 17
10 Damai 154,2 85,75 337 22,65 89
11 Telaga Sari 112,91 87,67 263 13,33 40
12 Klandasan Ulu 258,54 92,59 425 81,92 376
C. Pengamatan Spasial Lokasi lokasi yang meiliki Potensi Kekumuhan
Selanjutnya Melakukan pengamatan Spasial Lokasi lokasi yang meiliki Potensi Kekumuhan
di luar kawasan kumuh yang ada,dan kawasan yang tidak berpotensi kumuh,Hasil Kajian ini akan
menjadi masuukan bagi Pemda dalam menentukan kebijakan pembangunan PKP kedepannya.
Metode nya adalah dengan diskusi dan digitasi pada peta

D. Akar penyebab kekumuhan di Kota


Langkah selanjutnya adalah mencari Akar penyebab kekumuhan .
Peserta mendiskusikan hubungan antar penyebab kekumuhan dan mencari akar dari masalah
kekumuhan. Akar masalah kekumuhan ini akan menjadi Bahan pertimbangan dalam menentukan
strategi penanganan kumuh. Tahapan ini dilaksanakan dengan diskusi menggaunakan kertas plano
dan meta plan .

Diskusi akar penyebab kekumuhan

Akar Penyebab
Kekumuhan
3. Memahami kebijakan kota

Pada tahap ini peserta mengkaji dokumen dokumen kota seperti RTRW,Pola Ruang ,Rencana Jalan
,drainase,Air Minum RISPAM dll . Peserta melihat hubungan antara kondisi existing,Kesesuaian
terhadap perencanaan kota dan kebijakan terkait masing masing indicator di kawasan kumuh.
Poin Bahasan yang dicapai adalah :
1. Bagaimana kebijakan (program,rencana,strategi) pemda terkait permasalahan yang ada
2. Adakah Gap atau Selisih antara kebijakan dengan kondisi rill yang ada
3. Bagaimana Tindakan pemda terhadap kondisi yang ada ? Apa yang harus dilakukan
4. Instansi dan pihak mana sajakan yang harus dilibatkan dalam perencanaan terkait tindakan
tersebut?

Kajian Kebijakan
Kota

Kajian Kebijakan
Kota
4. Menyepakati Kawasan permukiman kumuh dan deliniasinya.

Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan clustering kawasan kumuh atau
penggabungan beberapa deliniasi kedalam hamparan deliniasi kawasan yang
mempertimbangkan kesamaan karakteristik,kedekatan lokasi,Konektivitas jaringan
infratruktur,keterpaduan dan kemudahan penanganan kawasan,arah pengembangan kota dan
lain lain, agar perencanaan penanganan kumuh dapat dilaksanakan lebih komperhensif dan
terintegrasi dengan system dan jaringan kota yang optimal.
Metode yang dilakukan adalah melakukan digitasi deliniasi berdasarkan pertimbangan
pertimbangan yang ada, kemudian menyimpulkan deliniasi yang paling komperhensif dengan
penanganan skala kawasan.
Yang menjadi catatan pada tahap ini tidak diharuskan jika kawasan kawasan yang ada
dipaksakan untuk menjadi satu hamparan deliniasi.
Dasar pertimbangan pembentukan kawasan:
1. Kesamaan karakteristik
2. Lokasi dengan jarak yang berdekatan
3. Pembentuk system/jaringan infrastruktur yang tidak dapat ditangani dalam bentuk deliniasi
4. Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan dan kemudahan penanganan
5. Arah perkembangan kota,dll

Deliniasi Kawasan Kumuh


Tabel Kawasan Permukiman Kumuh serta deliniasinya

Nama Kawasan Kecamatan Kelurahan Lokasi Kumuh Luas (Ha) Kumuh

Kawasan Telaga Sari Balikpapan Kota Telaga Sari 8,66

Kawasan Klandasan Ulu Balikpapan Kota Klandasan Ulu 4,52

Kawasan Damai Balikpapan Kota Damai 9,36

Kawasan Baru Ulu Balikpapan Barat dan Balikpapan Baru Ulu,Baru Tengah dan Karang 74,82
Tengah Jati dan Margasari

Kawasan Sepinggan Balikpapan Selatan Sepinggan 37,38

Kawasan Muara Rapak Muara Rapak dan Margo Mulyo Muara Rapak dan Margo Mulyo 68,87

Kawasan Manggar Balikpapan Timur Manggar dan Manggar Baru 78,69

No Nama Kawasan Konsep Pengembangan Kawasan


1 Kawasan Muara rapak Kawasan EcoWisata
2 Kawasan Sepinggan Kawasan Perdagangan dan Jasa
3 Kawasan Baru ULu Kampung Atas Air
4 Kawasan MAnggar Kawasan Minapolitan
HARI 3 BOGOR, 15 JULI 2017

5. Merumuskan Konsep pengembangan Kawasan Permukiman Kumuh

Pada tahap ini yang pertama dilakukan adalah memahami kembali visi dan kebijakan kota
melalui dokumen dokumen kota yang ada, hal ini dimaksudkan agar konsep yang direncanakan
sesuai dan tdk bertentangan kebijakan kota serta memperkuat visi kota dan identitas kota.
Pada pelatihan ,peserta diminta untuk langsung menyepakati 1 kawasan yang dijadikan
prioritas pada tahap ini ,untuk dijadikan contoh perencanaan kawasan.
Pada raelisasi seluruh kawasan akan dibahas pada tahap ini dan pemilihan lokasi prioritas
baru terjadi pada setelah tahap pembahasan scenario pentahapan seluruh kawasan.
Metodenya mulai dari menentukan Tema kawasan yang sesuai dengan kondisi dan
kebijakan Pemda, Setelah itu menganalisa kembali permasalahan yang ada. Kemudian
menentukan gagasan gagasan terkait peningkatan kawasan permukiman ,gagasan social
ekonomi,dan gagasan pencegahan.
Gagasan gagasan ini dituangkan dalam peta ,apa yang yang harus dibangun utuk
mendukung konsep kawasan tersebut sekeligus menyelesaikan masalah kekumuhan pada
kawasan tersebut

Konsep Kawasan Kumuh


Konsep Pengembangan Kawasan Kumuh

Konsep Pengembangan Kawasan Kumuh


Gagasan Peningkatan Kawasan

Gagasan Sosial ekonomi


HARI 4 BOGOR, 16JULI 2017

6. Merumuskan Kebutuhan Penanganan Kawasan Permukiman kumuh


Tahapan ini bertujuan untuk merumuskan kebutuhan penanganan di setiap kawasan
kumuh yang meliputi kebutuhan terkait 7 indikator,kebutuhan skala kawasan dan skala
lingkungan,kebutuhan berdasarkan pola penanganan,dan kebutuhan kegiatan pencegahan

Pertama peserta menuliskan kembali persoalan kumuh beserta numeric nya di lokasi
kumuh.kemudian mendiskusikan permasalahan yang ada per indicator. Peserta
menggunakan hasil diskusi tahap sebelumnya seperti penyebabnya,sebaran masalah dalam
kawasan.

Peserta mendiskusikan kebutuhan kegiatan untuk menyelesaikan penanganan


kawasan tersebut bersdasarkan Gagasan gagasan yang sudah didiskusikan yang telah
disepakati.

Tahapan penyusunan kebutuhan penanganan kumuh :


I. Menganalisa kebutuhan berdasarkan visi /konsep pengembangan kawasan
II. Menganalisa kebutuhan berdasarkan permasalahan
III. Menganalisa kebutuhan program

Hal yang perlu perlu diperhatikan pada tahap ini adalah kebutuhan /progam yang
direncanakan harus menjawab permasalahan kumuh yang ada, agar permasalahan yang
dapat tuntas.

Kebutuhan berdsarkan konsep kawasan


Analisis kebutuhan berdasarkan permasalahan

Apa yang
Dukungan Aspek
Penyebab Kebutuhan 5 Tahun terjadi bila Program kegiatan
Kawasan Aspek Kumuh Total Jumlah Numerik Kebijakan/Program terhadap Visi
Permasalahan Ke depan tidak dilakukan Aspek Kumuh
Kawasan
intervensi

potensi
kebakaran
Penataan
meningkat,ketid
Permukiman Mengurangi
Keterbatasan akteraturan
membuat perumahan Terasiring,Peningk ketidakteraturan
Keteraturan Bangunan 1954 Unit lahan,Rawan 2196 Unit bangunan
horizontal,peningkatan PKP atan Jalan,Jalan bangunan,permukim
Longsor,MBR meningkat,pote
Baru,Peningktan an layak huni
nsi longsor dan
drainase dan baru
aksebilitas tdk
terlayani

Meningkatkan
Aksebilitas
Jalan Lingkungan Ex : Jln Lingkungan roda 4 min 6,5 Pembangunan Aksebilitas kawasan
Jalan Kondisi jaringan jalan sesuai SPM masyarakat
13542,3 m m. jalan permukiman dan
terbatas
wisata
kawasan
Jln Kota 0,6 Jln Lingkungan roda3 min 3,5 Jaringan utilitas
Jalan Kolektor 3080 m Kualitas Jalan Peningkatan jalan berwawasan
km/1000 jiwa m. tidak tertata
lingkungan
Jln Kolektor 40- Potensi Bencana Penataan Rumah
Jalan Titian 1376 m Jalan Lokal minimal lebar 7,5 m
60m/Ha Meningkat' Terdampak
Jalan Lingkungan Baru Jalan Setapak 50-
4369 m 110 m/Ha
EcoWisata mewujudkan
Tidak ada jaringan Pengembangan sistem Pencemaran Pembuatan Ipal
Air Limbah 2002 Unit Sesuai SPM kawasan ramah
IPAL pengolahan air limbah lingkungan Komunal
lingkungan
Kesadaran 60 Ltr/jw/hr = 674,2 gannguan Jaringan perpiaan
Ipal Komunal 2 Unit
Masyarakat m3/hari kesehatan IPAL
Lingkungan Pembangunan
Jaringan Ipal 3080 M MBR
kotor Jaringan jalan baru
Jaringan Ipal Sekunder
konsolidasi lahan
17820 m
Menciptakan
Jalan Kota,1 Hidran
Pembangunan kawasan perumahan
Tidak Ada Sarana 1931 /20 m.Waktu Resiko
Kebakaran Tidak Ada Proteksi Pembangunan Hidran sistem jaringan yang aman dan
Unit tunggu terlama 15 kebakaran tinggi
hidran berwawasan
menit
lingkungan
pembangunan
Hidran 9 Unit Penataan permukiman
hidran
Siamer connection 2
Pembuatan Gang gang Api jaringan jalan baru
Unit
Penambahan 2 posko
Jaringan Hidran 450 m sosialisasi
kebakaran
Pemeriksaan rutin dan
pelatihan relawan
Analisis Berdasar kebutuhan program

7. Merumuskan skenario penanganan dan pentahapan setiap kawasan termasuk penentuan


prioritas kawasan permukiman

Pada tahapan ini peserta menentukan pola pentahapan penanganan untuk 5 tahun
kedepan seusai kebutuhan kegiatan yang telah disepakati di tahap sebelumnya. Pada
dasarnya tahap ini hanya memindahkan hasil analisa kebutuhan ditambah dengan roadmap
/sekenario rencana tahun pelaksanaan.

Pada prakteknya penetapan kawasan prioritas harusnya berada pada tahap ini.
namun pada saat pelatihan penatapan dilakukan diawal untuk menentukan kawasan yang
akan diexercise.

Catatan penting :
1. Penanganan masalah permukiman kumuh harus dilakukan secara tuntas
2. Penanganan tidak harus diselesaikan dalam satu tahun,tapi dapat dilakukan
maksimal 5 tahun
3. Penanganan harus dapat melihat berapa luas kumuh yang dapat tertangani dan
berapa banyak masyarakat terlayani
4. Penanganan harus memperhatikan kegiatan yang dapat langsung dilaksanakan atau
perlu persiapan
5. Penanganan harus komperhensif
6. Penanganan harus memperhatikan pola penanganannya
Skenario Penanganan dan Pentahapan Kawasan

Skenario Penanganan dan Pentahapan Kawasan


8. Perumusan Rencana Aksi dan memorandum program

Pada tahap ini peserta melakukan identifikasi dan penyepakatan yang kompleks
mengenai rencana kegiatan ,volume kegiatan,nilai kegiatan, waktu pelaksanaan dan
penanggung jawab kegiatan serta sumber pendanaannya. Hal perlu menjadi perhatian
memorandum kegiatan ini harus mencakup segala tahapan kegiatan mulai dari kebutuhan
perencanaan ,kebutuhan fisik kegiatan,kebutuhan kegiatan social dan pengembangan
Livelihoodnya baik utuk kebutuhan pengembangan kawasan,peningkatan kawasan kumuh
maupun pencegahan kawasan kumuh.

Data yang digunakan adalah hasil pembahasan kebutuhan Kawasan Kumuh.

Perumusan Memorandum Program


Rumusan Memorandum program

9. Penyusunan Desain Teknis Kawasan

Tujuan dari tahap ini adalah mendapatkan rencana infrastruktur yang terpadu dalam satu
blok kawasan anatara infrastruktur primer dan sekunder dengan rencana tersier yang
tertuang dari RPLP. Memahami Perencanaan terpadu merupakan kunci pencapaian target
sector maupun pengurangan luasan kawasan kumuh.
Pembahasan penyusunan desain teknis

Pembahasan penyusunan desain teknis


Desain Teknis Kawasan

Das könnte Ihnen auch gefallen