Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
D I R E K TO R AT J E N D E R A L TATA R UA N G
K E M E N T E R I A N A G R A R I A D A N TATA R U A N G /
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
OUTLINE
PENDAHULUAN
I. BAB I KETENTUAN UMUM
II. BAB II MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
III. BAB III KETENTUAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW
IV. BAB IV TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI RTRW
V. BAB V REKOMENDASI HASIL PENINJAUAN KEMBALI RTRW
VI. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN
LAMPIRAN TATA CARA PENGKAJIAN PELAKSANAAN PK RTRW
LAMPIRAN TATA CARA EVALUASI PELAKSANAAN PK RTRW
LAMPIRAN TATA CARA PENILAIAN PELAKSANAAN PK RTRW
LAMPIRAN TATA CARA PERHITUNGAN BESARNYA PERUBAHAN MATERI REVISI
PENDAHULUAN
Peninjauan kembali dan revisi dalam waktu kurang dari 5 (lima) tahun
dilakukan apabila strategi pemanfaatan ruang dan struktur ruang
wilayah kota yang bersangkutan menuntut adanya suatu perubahan
yang mendasar sebagai akibat dari penjabaran Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional dan/atau rencana tata ruang wilayah provinsi dan
dinamika pembangunan di wilayah kota yang bersangkutan.
Peninjauan kembali dan revisi rencana tata ruang wilayah kota dilakukan
bukan untuk pemutihan penyimpangan pemanfaatan ruang.
I KETENTUAN UMUM
Ps. 1
1. Rencana Tata Ruang
2. Rencana Tata Ruang Wilayah
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
4. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
5. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
6. Peninjauan Kembali RTRW
7. Pemerintah Pusat
8. Pemerintah Daerah
9. Menteri
Tujuan:
untuk mewujudkan peninjauan kembali RTRW yang berkualitas
dengan cara memberikan petunjuk pelaksanaan peninjauan
kembali RTRW yang akuntabel dan memperhatikan keserasian,
keselarasan, serta keseimbangan antara muatan dalam RTRW
dengan perkembangan dinamika pembangunan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ps. 3 ayat (1)
Ruang Lingkup:
1. Ketentuan peninjauan kembali RTRW
2. Tata cara peninjauan kembali RTRW
3. Rekomendasi hasil peninjauan kembali RTRW
III KETENTUAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW
Ps. 4
PK dilakukan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
RTRW
RTRW mulai berlaku RTRW ditinjau kembali diganti
z
PK 1 PK 2 PK 3 PK 4
III KETENTUAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW (lanjutan)
Ps. 5
PK dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
Terdapat Perubahan
Lingkungan Strategis*
PK 1 PK 2 PK 3 PK 4
Ps. 7
PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW
KEPUTUSAN
MENTERI KEPUTUSAN
GUBERNUR KEPUTUSAN
BUPATI/
penetapan
penetapan
WALIKOTA
penetapan
1. Peninjauan
Kembali RTRWN 1. Peninjauan
Kembali RTRWP 1. Peninjauan
Kembali
RTRWKab/Kota
2. Tim Peninjauan
Kembali RTRWN 2. Tim Peninjauan
Kembali RTRWP 2. Tim Peninjauan
Kembali
RTRWKab/Kota
Ps. 9
Tim PK:
Pemerintah Pusat/Daerah
perguruan tinggi ( 2, 1 lokal)
lembaga penelitian ( 2, 1 lokal)
IV TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI RTRW (lanjutan)
Ps. 16
PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI RTRW
Ps. 17 Ps. 18 Ps. 19
Pengkajian Evaluasi Penilaian
Ps. 21
Rekomendasi hasil PK adalah revisi atau tidak revisi
Dalam hal rekomendasinya adalah revisi, terdapat 2 bentuk: Ps. 28
1. perubahan < 20% perubahan peraturan per-uu-an
2. perubahan 20% pencabutan peraturan per-uu-an
Ps. 29 ayat (1)
Jangka waktu hasil perubahan RTRW tidak mengalami perubahan
sesuai dengan jangka waktu RTRW sebelum dilakukan revisi.
Jangka waktu hasil pencabutan RTRW 20 tahun sejak RTRW
baru hasil revisi diundangkan Ps. 29 ayat (2)
VI KETENTUAN LAIN-LAIN
Sedangkan dalam hal terjadi perubahan lingkungan strategis dimana peninjauan kembali dilakukan lebih dari 1 kali dalam 5 tahun, maka
data dan informasi yang dikumpulkan menambahkan:
a. Bencana alam besar, yang antara lain meliputi data dan informasi terkait:
Cakupan lokasi kawasan/wilayah (peta dan deskripsi) terjadinya bencana alam beserta seluruh kawasan yang terkena dampak.
Data jumlah korban jiwa, kerugian harta benda, serta kerusakan sarana dan prasarana.
Besaran dampak sosial ekonomi yang diakibatkan terjadinya bencana alam.
Alternatif kebutuhan ruang untuk relokasi (jika dibutuhkan).
b. Perubahan batas teritorial negara/batas wilayah daerah yang antara lain meliputi:
Peraturan perundangan/dasar hukum perubahan batas teritorial negara/batas wilayah daerah.
Deskripsi dan peta delineasi/peta perubahan batas.
Selain data tambahan sebagaimana di atas, peninjauan kembali yang dilakukan lebih dari 1 kali dalam 5 tahun juga tetap harus dilengkapi
dengan data dinamika pembangunan dan kondisi aktual pemanfaatan ruang sebagaimana untuk pengkajian kembali yang dilakukan 1 kali
dalam 5 tahun.
Tahap Penyusunan Matriks Kesesuaian
Matriks Dinamika Pembangunan (contoh)
No Kondisi Saat Penyusunan Keterangan Indikasi Dampak Perubahan
Dinamika Pembangunan
RTRW terhadap Muatan RTRW
(1) (2) (3) (4) (5)
Adanya kebutuhan dan
Belum ada pertimbangan Juga tertuang Mempengaruhi perubahan rencana
potensi pembangunan PLTS
1 pembangunan PLTS 50 dalam Perpres struktur ruang, yaitu pada rencana
dengan kapasitas sebesar 50
MW di Kabupaten X RTRW Nasional jaringan prasarana energi
MW di Kabupaten X
2
n
3. Dst.
Lampiran (lanjutan)
ASPEK KUALITAS RTRW Nilai 3 = BAIK, jika kelengkapan ada dan kedalaman cukup
Kelengkapan dan Nilai 1,5 = KURANG BAIK, jika kelengkapan ada namun kedalaman kurang
Kedalaman Muatan RTRW Nilai 0 = BURUK, jika kelengkapan tidak ada (untuk muatan/sub muatan
yang seharusnya ada) dan secara otomatis kedalamannya kurang
Kualitas Data RTRW (tidak ada)
ASPEK KESESUAIAN Nilai 3 = SESUAI, jika tidak ada perbedaan/perubahan peraturan perundang-
undangan yang seharusnya diacu/terkait dengan muatan RTRW
DENGAN PERATURAN Nilai 0 = TIDAK SESUAI, jika muatan RTRW tidak sesuai/tidak mengacu peraturan
PERUNDANG- perundang-undangan baru/yang mengalami perubahan, dimana
peraturan perundang-undangan tersebut seharusnya diacu/terkait
UNDANGAN
dengan muatan RTRW
Tata Cara (lanjutan)
ASPEK PELAKSANAAN Nilai 3 = SESUAI, jika terealisasi sesuai arahan dalam rencana dan indikasi
PEMANFAATAN RUANG program
Jenis dan Besaran Nilai 0 = TIDAK SESUAI, jika jenis program yang direalisasikan di lapangan tidak
sesuai, lokasi tidak sesuai, atau tidak ada pelaksanaan program
Pelaksanaan sebagaimana tercantum dalam rencana dan indikasi program
Pemanfaatan Ruang
Nilai 3 = SANGAT TINGGI/KESESUAIAN SEMPURNA, jika realisasi adalah 75% -
Dampak Pelaksanaan 100%
Pemanfaatan Ruang Nilai 2 = SEDANG, jika realisasi adalah 50% <75%
Nilai 1 = RENDAH, jika realisasi adalah 25% <50%
Nilai 0 = SANGAT RENDAH/TIDAK ADA KESESUAIAN, jika realisasi adalah 0%
<25%
Kriteria Penilaian
PENGKAJIAN EVALUASI PENILAIAN
Kriteria Penilaian Aspek Kualitas RTRW Sub Aspek: Kelengkapan dan Kedalaman Muatan RTRW
Pelaksanaan Hasil
Kriteria Minimal yang Harus Dipenuhi
Pemanfaatan Ruang Penilaian
Jenis dan besaran Tinggi 1. Realisasi kesesuaian pemanfaatan ruang sebagaimana tertuang dalam
kesesuaian indikasi program lima tahunan sama dengan atau lebih dari 50% dari
pemanfaatan ruang rencana yang telah ditetapkan
2. Belum terlaksananya program karena terdapatnya kendala pembiayaan
atau masalah lain yang merupakan penghambat realisasi program
sehingga realisasi program mengalami kemunduran, misalnya
dilaksanakan pada tahap selanjutnya
Rendah 1. Realisasi kesesuaian pemanfaatan ruang sebagaimana tertuang dalam
indikasi program lima tahunan kurang dari 50% dari rencana yang telah
ditetapkan
2. Terdapat program yang dilaksanakan namun tidak sesuai dengan arahan
pemanfaatan ruang baik dari sisi jenis program maupun lokasi
pelaksanaan
Dampak Kecil 1. Adanya dampak lingkungan dan/atau sosial-ekonomi yang berskala kecil,
ketidaksesuaian yaitu dampak kepada individu maupun lingkungan lokal setempat
pelaksanaan 2. Tidak memberikan dampak ikutan negatif terhadap lingkungan yang ada
pemanfaatan ruang di sekitarnya maupun skala yang lebih besar
Besar 1. Adanya dampak lingkungan dan/atau sosial-ekonomi yang berskala
minimal wilayah
2. Memberikan dampak ikutan negatif terhadap wilayah yang ada di
sekitarnya/berbatasan
Tata Cara (lanjutan)