Sie sind auf Seite 1von 6

RENCANA PENYUSUNAN PROGRAM KERJA MAHASISWA

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan pada masyarakat diluar kampus guna


meningkatkan relevansi Universitas dengan kebutuhan masyarakat (mampu mengatasi
permasalahan atau setidaknya mampu mendiskripsikan jalan keluar atas permasalahan yang
dihadapi), serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum
yang dipelajari di Kampus (Monodisiplin Ilmu) dengan kebutuhan pembangunan desa
berbagai bidang.

Mengingat hampir setiap masalah kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai


kaitan dengan masalah lain sehingga menjadi kompleks sehingga pendekatan monodisipliner
menjadi kurang atau tidak efektif untuk memecahkan masalah tersebut, maka diperlukan
pendekatan interdisipliner yang menghubungkan konsep akademis dengan realita kehidupan
dalam masyarakat dan tidak mengenal batas bidang ilmu secara ketat.

Sehingga Kukerta diharapkan dapat lebih meningkatkan Empati dan Kepedulian


terhadap permasalahan masyarakat terutama yang dikelompokkan dalam ekonomi lemah,
Kerjasama mahasiswa dalam membentuk dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan
manajemen diri, secara Multidisipliner dan kontribusi Daya Saing antar wilayah/daerah
Kabupaten dan Provinsi maupun Nasional, serta mendorong terciptanya Learning
Community.

INDIKATOR PENCAPAIAN PROGRAM KUKERTA

Indikator yang dicapai dari kegiatan kuliah kerja nyata, berupa :


a) Pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata
pembangunan yang merangkum aspek fisik maupun aspek sosial kehidupan lainnya.
b) Menjadi lebih dewasanya kepribadian dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa
terhadap lingkungannya.
c) Tergeraknya masyarakat setempat untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri.
d) Tumbuhnya kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa dan sarjana.
e) Berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan pembangunan.

PRINSIP PELAKSANAAN PROGRAM KUKERTA

Pelaksanaan kegiatan Kukerta dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut :


a) Co-creation (gagasan bersama): Kukerta dilaksanakan berdasar pada suatu tema dan
program yang merupakan gagasan bersama antara universitas (dosen, mahasiswa, Pusat
Studi) dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat.
b) Co-financing/co-funding (dana bersama): Kukerta dilaksanakan dengan pendanaan
bersama antara mahasiswa pelaksana, Universitas dengan pihak Pemerintah Daerah,
Mitra Kerja dan Masyarakat setempat, disesuaikan dengan tema dan program yang
telah disepakati.
c) Flexibility (keluwesan): Kukerta dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan program
yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat
dalam proses pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat memilih tema dan waktu
pelaksanaan Kukerta yang ditawarkan universitas sesuai dengan keinginannya.
d) Sustainability (berkesinambungan): Kukerta dilaksanakan secara berkesinambungan
berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target tertentu.
e) Kukerta dilaksanakan berbasis riset (Research based Community Services).
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut diharapkan mahasiwa Kukerta mampu
mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat dan mencari penyelesaiannya sesuai
dengan sumber daya yang dimiliki pada saat melakukan observasi awal. Dengan harapan,
masyarakat mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.

PROGRAM KUKERTA

Rencana program adalah kerangka kerja tertulis yang berisi diskripsi mengenai
situasi, kebutuhan, masalah umum suatu masyarakat di daerah tertentu, yang mencakup
pernyataan tujuan umum ataupun tujuan khusus, strategi dalam penyelesaian tujuan, jadwal
kegiatan tentang kapan, bagaimana dan oleh siapa kegiatan tersebut dilaksanakan, biaya yang
diperlukan, serta cara mengetahui berhasil tidaknya kegiatan tersebut.

Program kerja adalah pernyataan tertulis tentang situasi, tujuan-tujuan yang hendak
dicapai, masalah-masalah yang hendah dipecahkan dan cara pemecahannya. Suatu program
tertulis adalah penting, sehingga ketika pelimpahan wewenang terjadi, agen perubahan yang
baru akan tahu dan memulai dengan akhir dari perubahan yang telah dilakukan sebelumnya
dan tidak memulai dari awal lagi.

Penyusunan program adalah suatu proses pengambilan keputusan yang rasional


tentang apa yang dilaksanakan, apa yang ingin dicapai, dan mengapa hal itu harus
dilaksanakan, dalam hal ini menggunakan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu,
Alat, Dan Tenaga)

Analisis Kesempatan, merupakan peluang bagi mahasiswa untuk melaksanakan


program kerja agar mampu berpartisipasi aktif dengan masyarakat, dengan tolak ukur nya
antara masalah yang berkembang dengan ketersediaan potensi yang ada menjadi formulasi
progam kerja unggulan.

Analisis Uang, merupakan bagian penting tetapi tidak menjadi fokus utama dalam
pelaksanaan kegiatan, mengingat pada bagian analisis kesempatan, masyarakat diminta untuk
berperan aktif dalam setiap kegiatan program kukerta mahasiswa, pun jika ditemukan
mahasiswa mengeluarkan uang pribadinya tetapi tidak dalam jumlah yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut mahasiswa diminta untuk memfasilitasi masyarakat dengan mitra
secara halal dan tidak mengikat.

Analisis Waktu, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan


program kukerta, mahasiswa hanya memiliki 150 jam efektif untuk melaksanakan
kegiatannya (program utama = yang tercantum dalam LRK), bila 1 (satu) hari mahasiswa
memiliki 5 jam kerja efektif, berarti mahasiswa memiliki hari efektif sebanyak 30 hari untuk
menyelesaikan program-program kukertanya,

Analisis Alat, merupakan komponen penunjang dari pelaksanaan program kukerta


yang bersinergi dengan keter sediaannya di masyarakat, mudah diproleh, praktis, mudah
digunakan, mudah dipakai sesuai dengan kebutuhan.

Analisis Tenaga, merupakan komponen penunjang lainnya yang harus ada di setiap
pelaksanaannya, dalam hal ini mahasiswa tidak harus terlibat langsung dalam kegiatannya
sebagai narasumber ahli, sewaktu-waktu mahasiswa dapat melibatkan mitra lain yang terkait
dengan kebutuhan programnya, bisa saja DPL, PEMDA, maupun stekholder- stekholder
terkait lainnya.
KATEGORI PROGRAM KUKERTA

Dalam pelaksanaan Program Kegiatan Kukerta tersebut, mahasiswa berperan


sebagai Motivator dan Problem Solver. Pelaku utama dalam pelaksanaan kegiatan adalah
masyarakat di lokasi sebagai subjek dan objek pembangunan masyarakat. Sehingga terdapat 3
kategori Program Kukerta yang harus sesuai dengan masalah dan kebutuhan;

PROGRAM PERINTISAN; memperkenalkan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan


oleh masyarakat setempat,

PROGRAM KOMPLEMENTER (PELENGKAP); kegiatan yang sifatnya mengisi


kekurangan dari kegiatan yang pernah dilakukan,

PROGRAM SUPLEMENTER (PENUNJANG); kegiatan yang sifatnya menunjang dan


memperkuat kegiatan yang sudah dilakukan di desa yang bersangkutan.

Sehingga desain Program Kukerta sebagai wahana penerapan serta pengembangan


ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam kurun waktu, mekanisme kerja, dan
persyaratan tertentu. Oleh karena itu, Kukerta diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara
dunia Akademik-Teoritik dan dunia Empirik-Praktis. Dengan demikian akan terjadi
interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara
mahasiswa dan masyarakat.

SIFAT PROGRAM KUKERTA

Sifat Program Kukerta terdiri dari :

1) Monodispliner, yaitu Program kegiatan Kukerta yang berdasarkan pada latar belakang
bidang ilmu yang melekat pada mahasiswa kukerta, dilaksanakan minimal terdapat pada 1
bidang program kegiatan kukerta dari 4 bidang program, dan dalam pelaksanaannya tidak
melibatkan bidang ilmu lain Contohnya; Seorang Mahasiswa Fakultas MIPA Prodi
Biologi ataupun Fakultas Pertanian, (Bidang PP) melaksanakan Program Budidaya
Tanaman Anggrek, dimana selama studi mahasiswa biologi ini mempelajari mengenai
ilmu Botani, ekosistem, karakteristik tanaman dan jenis tanah dalam sehingga mampu
melakukan budidaya terhadap dari berbagai jenis tanaman.

2) Interdispliner, yaitu Program kegiatan Kukerta yang berdasarkan pada latar belakang
bidang ilmu yang melekat pada mahasiswa kukerta, dilaksanakan Minimal terdapat pada 2
bidang program kegiatan kukerta dari 4 bidang program, dan dalam pelaksanaannya dapat
melibatkan bidang ilmu lain, Contoh : Mahasiswa Fakultas MIPA Jurusan Kimia (Bidang
PP) mengadakan kegiatan Membuat VCO (Virgin Coconut Oil). Hal ini merupakan
program bersifat interdisipliner karena dapat melibatkan bidang program lain misalnya
penyuluhan manfaat VCO oleh Bidang Kesehatan Masyarakat.
JENIS-JENIS PROGRAM KUKERTA

Program individual mahasiswa KKN dikelompokkan menjadi 3 macam program,


yaitu:

1) Program Pokok

Program Pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Kukerta
dan bertanggungjawab penuh atas program tersebut baik secara ilmiah maupun
operasional. Jumlah program pokok minimal 2, sebaiknya 1 program diantaranya bersifat
monodisipliner dan 1 program yang bersifat interdisipliner. Terdapat 3 kategori Program
Pokok, yaitu;

(a) Program Pokok Tema

Program Pokok Tema merupakan program pokok yang mengacu pada tema program
kelompoknya dengan merujuk dari program yang dipilih berdasarkan bidang ilmunya
(mono-inter disipliner) harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta kukerta.

(b) Program Pokok Pendukung Tema

Program Pokok Pendukung merupakan program pokok mengacu pada tema program yang
diusung oleh kelompoknya yang menjadi tanggung jawab seorang mahasiswa KKN PPM,
interdisipliner, monodisiplin dan temanya. Hal ini karena ada mahasiswa yang mempunyai
ilmu dan ketrampilan tambahan di luar bidang ilmu dan tema KKN PPM. Setiap
mahasiswa harus melaksanakan program pokok tambahan pendukung tema. Program
Pokok Pendukung Tema maksimal adalah 2 program.

(c) Program Pokok Tambahan (di luar bidang ilmu dan tema).

Program Pokok Tambahan adalah program yang menjadi tanggung jawab seorang
mahasiswa kukerta, di luar bidang ilmu dan temanya. Hal ini karena ada mahasiswa yang
mempunyai ilmu dan keterampilan lain (tambahan) di luar dari bidang ilmu dan tema
kukerta. Setiap mahasiswa tidak harus melaksanakan program pokok tambahan, pun jika
ada peserta kukerta boleh mengerjakan program pokok tambahan ini maksimal 2 (dua)
program saja.

(d) Program Non Tema

Program Non Tema adalah program yang menjadi tanggung jawab seorang mahasiswa
KKN PPM, diluar dari bidang ilmunya baik interdisipliner, monodisiplin maupun tema
yang sedang dilaksanakan, namun dalam rangka melaksanakan program pemerintah maka
seorang mahasiswa KKN PPM akan merencanakan program yang diatur oleh Dirjen Dikti
sebanyak 5 program, yaitu;
(1) Pemberantasan Buta Aksara (PBA).
(2) Penyuluhan Narkoba.
(3) Penyuluhan HIV/AIDS.
(4) Kesehatan Lingkungan Masyarakat.
(5) Karakter Bangsa.
2) Program Bantu

Program kerja yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa Kukerta yang bersifat hanya
membantu peserta kukerta lain dalam 1 unit/subunit secara operasional, tetapi secara
ilmiah tidak terkait dalam pola kerja interdisipliner, dan program ini merujuk pada
keterampilan yang dikuasi oleh mahasiswa. Misalnya kerja bersama dalam gotong-royong
pengerasan jalan (semua bidang kegiatan mahasiswa membantu mengumpulkan batu dan
meratakan jalan bersama-sama).

3) Non Program

Yaitu kegiatan kukerta yang tidak terkait dengan suatu program, antara lain: pengetikan
laporan, rapat koordinasi, pertemuan dengan masyarakat, pertemuan dengan perangkat
desa, dan hal-hal lain yang bersifat rutinitas.

PENENTUAN TEMA PROGRAM

Tema Program kukerta dapat ditentukan setelah mahasiswa melaksanakan


observasi/survey, dimana masing-masing peserta kukerta dalam kelompok/posko memilih dan
mengungkapkan permasalah-permasalahan utama dan terdapatnya potensi atau sumber daya
utama dalam rangka mendukung dari pelaksanaan program kerja. Dari situ peserta kukerta
bersama rekan kelompoknya mendiskusikan tentang TEMA kegiatan kuliah kerja nyata di
lokasi mereka.

Berdasarkan tema yang telah dibuat, maka setiap peserta kukerta dapat membuat
program pokok, program pokok tambahan dan program bantu yang dituangkan dalam
prioritas pemilihan masalah dan dijelaskan dalam rencana program. Setelah ini kelompok
kukerta dapat melakukan pertemuan dengan masyarakat dan aparat desa dalam rangka
sosialisasi Rencana Program Kerja yang akan dilakukan selama mereka melaksanakan
program kerja.

KATEGORI BIDANG PROGRAM KUKERTA

Program kegiatan kukerta tersebut dikelompokkan menjadi 4 (empat) bidang


kegiatan yaitu Prasarana Fisik (PF), Peningkatan Produksi (PP), Sosial Budaya (SB), dan
Kesehatan Masyarakat (KM). Keempat bidang kegiatan tersebut beranggotakan mahasiswa
yang berasal dari berbagai disipliner ilmu,dan masing-masing kelompok bidang kegiatan
tersebut terdapat 1 orang koordinator.

BIDANG PROGRAM
KKN PPM Tematik No. INDIKATOR PENGEMBANGAN PROGRAM

1 Sumber Daya Air dan irigasi


2 Transportasi, Metereologi dan Geofisika
Prasarana Fisik
3 Plang Papan Nama, Petunjuk Arah, dll
4 Rumah Ibadah, Perumahan dan Permukiman
Peningkatan Produksi 1 Pengembangan dan pembinaan Industri kerakyatan
2 Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan,
Kehutanan
3 Peningkatan Skil dan keterampilan, pengembangan
SDM, dll
4 Pembuatan Tanaman obat, tanaman organik, dll
Pembinaan Perdagangan, Pengembangan Usaha,
1
Nasional, Keuangan, Koperasi dan Pengusaha Kecil.
Sosial Budaya
2 Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
3 Pembangunan wilayah desa
Pembinaan Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah
4 Raga
5 Kependudukan dan Keluarga Sejahtera
6 Kesejahteraan Sosial, Peranan Wanita, Anak dan Remaja
Sosial Budaya
7 Agama
8 Statistik Pedesaan
9 Hukum
10 Penerangan, Komunikasi dan Media Masa
11 Pertahanan dan Keamanan Nasional
1 Keluarga Berencana
Kesehatan Masyarakat 2 Kesehatan Lingkungan/ekologi masyarakat
3 Pembinaan Posyandu, klinik terpadu masyarakat, dll

KESIMPULAN

1. Untuk menyusun program kerja peserta kukerta harus menggunakan pendekatan disipliner
ilmu yang dimilikinya sebagaimana yang dijelaskan melalui sifat program, yaitu
monodisipliner dan interdisipliner. Pendekatan ini dapat dilaksanakan melalui tahap
observasi langsung ke masyarakat.
2. setelah peserta kukerta melaksanakan observasi tersebut, langkah berikutnya adalah
merancang recana program yang akan dilakukan, mulai dari menentukan program pokok,
program Bantu, dan kegiatan non program, dengan menggunakan analisis KUWAT.
3. program pokok akan diidentifikasi oleh seluruh anggota posko dan dibahas secara
bersama-sama untuk menentukan tema kegiatan di lokasi kukerta mahasiswa.
4. Dan bersama koordinator bidangnya, tiap-tiap program dikelompokkan sesuai dengan
bidangnya masing-masing.

Das könnte Ihnen auch gefallen