Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PROGRAM KUKERTA
Rencana program adalah kerangka kerja tertulis yang berisi diskripsi mengenai
situasi, kebutuhan, masalah umum suatu masyarakat di daerah tertentu, yang mencakup
pernyataan tujuan umum ataupun tujuan khusus, strategi dalam penyelesaian tujuan, jadwal
kegiatan tentang kapan, bagaimana dan oleh siapa kegiatan tersebut dilaksanakan, biaya yang
diperlukan, serta cara mengetahui berhasil tidaknya kegiatan tersebut.
Program kerja adalah pernyataan tertulis tentang situasi, tujuan-tujuan yang hendak
dicapai, masalah-masalah yang hendah dipecahkan dan cara pemecahannya. Suatu program
tertulis adalah penting, sehingga ketika pelimpahan wewenang terjadi, agen perubahan yang
baru akan tahu dan memulai dengan akhir dari perubahan yang telah dilakukan sebelumnya
dan tidak memulai dari awal lagi.
Analisis Uang, merupakan bagian penting tetapi tidak menjadi fokus utama dalam
pelaksanaan kegiatan, mengingat pada bagian analisis kesempatan, masyarakat diminta untuk
berperan aktif dalam setiap kegiatan program kukerta mahasiswa, pun jika ditemukan
mahasiswa mengeluarkan uang pribadinya tetapi tidak dalam jumlah yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut mahasiswa diminta untuk memfasilitasi masyarakat dengan mitra
secara halal dan tidak mengikat.
Analisis Tenaga, merupakan komponen penunjang lainnya yang harus ada di setiap
pelaksanaannya, dalam hal ini mahasiswa tidak harus terlibat langsung dalam kegiatannya
sebagai narasumber ahli, sewaktu-waktu mahasiswa dapat melibatkan mitra lain yang terkait
dengan kebutuhan programnya, bisa saja DPL, PEMDA, maupun stekholder- stekholder
terkait lainnya.
KATEGORI PROGRAM KUKERTA
1) Monodispliner, yaitu Program kegiatan Kukerta yang berdasarkan pada latar belakang
bidang ilmu yang melekat pada mahasiswa kukerta, dilaksanakan minimal terdapat pada 1
bidang program kegiatan kukerta dari 4 bidang program, dan dalam pelaksanaannya tidak
melibatkan bidang ilmu lain Contohnya; Seorang Mahasiswa Fakultas MIPA Prodi
Biologi ataupun Fakultas Pertanian, (Bidang PP) melaksanakan Program Budidaya
Tanaman Anggrek, dimana selama studi mahasiswa biologi ini mempelajari mengenai
ilmu Botani, ekosistem, karakteristik tanaman dan jenis tanah dalam sehingga mampu
melakukan budidaya terhadap dari berbagai jenis tanaman.
2) Interdispliner, yaitu Program kegiatan Kukerta yang berdasarkan pada latar belakang
bidang ilmu yang melekat pada mahasiswa kukerta, dilaksanakan Minimal terdapat pada 2
bidang program kegiatan kukerta dari 4 bidang program, dan dalam pelaksanaannya dapat
melibatkan bidang ilmu lain, Contoh : Mahasiswa Fakultas MIPA Jurusan Kimia (Bidang
PP) mengadakan kegiatan Membuat VCO (Virgin Coconut Oil). Hal ini merupakan
program bersifat interdisipliner karena dapat melibatkan bidang program lain misalnya
penyuluhan manfaat VCO oleh Bidang Kesehatan Masyarakat.
JENIS-JENIS PROGRAM KUKERTA
1) Program Pokok
Program Pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Kukerta
dan bertanggungjawab penuh atas program tersebut baik secara ilmiah maupun
operasional. Jumlah program pokok minimal 2, sebaiknya 1 program diantaranya bersifat
monodisipliner dan 1 program yang bersifat interdisipliner. Terdapat 3 kategori Program
Pokok, yaitu;
Program Pokok Tema merupakan program pokok yang mengacu pada tema program
kelompoknya dengan merujuk dari program yang dipilih berdasarkan bidang ilmunya
(mono-inter disipliner) harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta kukerta.
Program Pokok Pendukung merupakan program pokok mengacu pada tema program yang
diusung oleh kelompoknya yang menjadi tanggung jawab seorang mahasiswa KKN PPM,
interdisipliner, monodisiplin dan temanya. Hal ini karena ada mahasiswa yang mempunyai
ilmu dan ketrampilan tambahan di luar bidang ilmu dan tema KKN PPM. Setiap
mahasiswa harus melaksanakan program pokok tambahan pendukung tema. Program
Pokok Pendukung Tema maksimal adalah 2 program.
(c) Program Pokok Tambahan (di luar bidang ilmu dan tema).
Program Pokok Tambahan adalah program yang menjadi tanggung jawab seorang
mahasiswa kukerta, di luar bidang ilmu dan temanya. Hal ini karena ada mahasiswa yang
mempunyai ilmu dan keterampilan lain (tambahan) di luar dari bidang ilmu dan tema
kukerta. Setiap mahasiswa tidak harus melaksanakan program pokok tambahan, pun jika
ada peserta kukerta boleh mengerjakan program pokok tambahan ini maksimal 2 (dua)
program saja.
Program Non Tema adalah program yang menjadi tanggung jawab seorang mahasiswa
KKN PPM, diluar dari bidang ilmunya baik interdisipliner, monodisiplin maupun tema
yang sedang dilaksanakan, namun dalam rangka melaksanakan program pemerintah maka
seorang mahasiswa KKN PPM akan merencanakan program yang diatur oleh Dirjen Dikti
sebanyak 5 program, yaitu;
(1) Pemberantasan Buta Aksara (PBA).
(2) Penyuluhan Narkoba.
(3) Penyuluhan HIV/AIDS.
(4) Kesehatan Lingkungan Masyarakat.
(5) Karakter Bangsa.
2) Program Bantu
Program kerja yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa Kukerta yang bersifat hanya
membantu peserta kukerta lain dalam 1 unit/subunit secara operasional, tetapi secara
ilmiah tidak terkait dalam pola kerja interdisipliner, dan program ini merujuk pada
keterampilan yang dikuasi oleh mahasiswa. Misalnya kerja bersama dalam gotong-royong
pengerasan jalan (semua bidang kegiatan mahasiswa membantu mengumpulkan batu dan
meratakan jalan bersama-sama).
3) Non Program
Yaitu kegiatan kukerta yang tidak terkait dengan suatu program, antara lain: pengetikan
laporan, rapat koordinasi, pertemuan dengan masyarakat, pertemuan dengan perangkat
desa, dan hal-hal lain yang bersifat rutinitas.
Berdasarkan tema yang telah dibuat, maka setiap peserta kukerta dapat membuat
program pokok, program pokok tambahan dan program bantu yang dituangkan dalam
prioritas pemilihan masalah dan dijelaskan dalam rencana program. Setelah ini kelompok
kukerta dapat melakukan pertemuan dengan masyarakat dan aparat desa dalam rangka
sosialisasi Rencana Program Kerja yang akan dilakukan selama mereka melaksanakan
program kerja.
BIDANG PROGRAM
KKN PPM Tematik No. INDIKATOR PENGEMBANGAN PROGRAM
KESIMPULAN
1. Untuk menyusun program kerja peserta kukerta harus menggunakan pendekatan disipliner
ilmu yang dimilikinya sebagaimana yang dijelaskan melalui sifat program, yaitu
monodisipliner dan interdisipliner. Pendekatan ini dapat dilaksanakan melalui tahap
observasi langsung ke masyarakat.
2. setelah peserta kukerta melaksanakan observasi tersebut, langkah berikutnya adalah
merancang recana program yang akan dilakukan, mulai dari menentukan program pokok,
program Bantu, dan kegiatan non program, dengan menggunakan analisis KUWAT.
3. program pokok akan diidentifikasi oleh seluruh anggota posko dan dibahas secara
bersama-sama untuk menentukan tema kegiatan di lokasi kukerta mahasiswa.
4. Dan bersama koordinator bidangnya, tiap-tiap program dikelompokkan sesuai dengan
bidangnya masing-masing.