BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Batu andesit adalah salah satu jenis batuan beku yang

terbentuk dari proses pembekuan lelehan lava gunung merapi yang

meletus. Lelehan lava ini akan membeku ketika temperature lava turun

hingga 900-1100 derjat celcius. Kegunaan batu andesit sendiri adalah

sebagai bahan baku untuk konstruksi (rumah, jalan, jembatan).

Indonesia sendiri masih giat dalam melakukan proses pembangunan

di berbagai bidang konstruksi yang sangat membutuhkan batu andesit

sebagai bahan bagunan

Sumatera barat merupakan daerah yang kaya akan batu

andesit, slah satu perusahaan yaknin PT. Ansar Terang Crushindo

melakukan penambangan batu andesit yang berlokasi di Kecamatan

Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Jumlah cadangan batu andesit PT. Ansar Terang Crushindo

yang ditambang adalah 15 juta ton dengan luas IUP 20 Ha, dimana

PT. Ansar Terang Crushindo memakai metoda penambangan open pit.

 Salah satu kegiatan penambangan batu andesit ini ialahh

dengan kegiatan pemboran dan peledakann untuk membokar,

menghancurkan material andesit yang cukup keras. Dalam kegiatan

penambangan ini PT. Ansar Terang Crushindo memiliki target produksi

20.000 ton/bulan, akan tetapi target yang di tetapkan tidak tercapai

yang mana nyatanya Cuma mampu memproduksi 14.633 ton/bulan

pada bulan September berdasarkan rekapitulasi timbangan masuk

tambang 1 periode 2015.

Tidak tercapainya pproduksi ini dikarenakan masih belum

optimalnya kegiatan peledakan yang dilakukan oleh

PT. Ansar Terang Crushindo sehingga masih menghasilkan fly rock,

boulder, yang masih besar yang berukuran besar dari 50 cm sehingga

memperlambat dalam proses loading material dan memperlambat

proses crushing, yang mana alat crusher PT. Ansar Terang Crushindo

hanya mampu memecah batuan berukuran kecil dari 50 cm dan jika

ada batu yang besar dari itu maka crusher akan tersumbat dan dengan

tersumbatnya crusher maka terhambatlah kegiatan pemecahan

batuan sehingga target produksipun tidak tercapai.