Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PNEUMOTHORAKS
1. Pengertian
Pneumothoraks adalah keluarnya udara dari paru yang cidera, ke
dalam ruang pleura sering diakibatkan karena robeknya pleura.
(Suzanne C. Smeltzer)
5. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengevakuasi udara atau darah
dari ruang pleura. Untuk pneumothoraks, selang dada yang kecil (28F)
dipasang dekat ruang interkostal kedua. Ruang ini digunakan karena
merupakan bagian tertipis dari dinding dada, meminimalkan jaringan perut
lebih sedikit. Sekali selang dada terpasang, dikompresi ruang pleura yang
cepat dan efektif biasanya terjadi jika terdapat jumlah darah yang
berlebihan dalam selang dada dalam waktu yang relatif singkat, mungkin
diperlukan autotransfusi. Teknik ini mencakup mengambil darah pasien
sendiri yang telah dialirkan dari dada, disaring, dan kemudian di
transfusikan kembali ke dalam sistem vaskular pasien (Suzanne C.
Smeltzer, 2001)
6. Pengkajian Fokus
a. Demografi
Biodata pasien yang meliputi:
1. Identitas pasien :
a) Nama
b) Umur
c) Jenis kelamin
d) Agama
e) Status perkawinan
f) Pendidikan
g) Pekerjaan
h) Tanggal masuk
i) No. Medical Record
j) Diagnosa medis
b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Oenyakit saat ini
Keluhan sesak nafas sering kali datang mendadak dan semakin
lama semain berat. Nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit, rasa
berat, tertekan dan terasa lebih nyeri pada gangguan pernafasan.
Melakukan pengkajian apakah ada riwayat trauma yang mengenai
rongga dada seperti peluru yang menembus dada dan paru.
2. Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti
TB paru dimana sering terjadi pada pneumothoraks spontan.
3. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita
penyakit penyakit yang mungkin menyebabkan pneumothoraks
seperti kanker paru, asma, TB, dll.
c. Data Fokus Terkait Perubahan Pola Fungsi dan Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : dispnea dengan aktivitas atau istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : takikardi
Frekuensi tak teratur / distritmia
Irama jantung gallop (gagal jantung sekunder terhadap efusi)
TD : hipertensi
3. Integritas Ego
Tanda : ketakutan dan gelisah
4. Makanan/Cairan
Tanda : adanya opemasangan IV vena sentral/infus tekanan
5. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : nyeri dada meningkat karena pernafasan buruk
Tanda : berhati hati pada area yang sakit
6. Pernafasan
Gejala : kesulitan bernafas, lapar nafas, batuk, effusi
Tanda : takipnea, peningkatan kerja napas.
7. Keamanan
Gejala : adanya trauma dada, kemoterapi untuk keganasan
8. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : riwayat faktor resiko keluarga, TB, kanker, adanya bedah
biopsi paru
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X dada : menyatakan akmulasi udara/cairan pada area pleura
dapat menunjukkan penyimpangan struktur mediastinal (jantung)
2. Laboratorium (dada lengkap dan astrup) AD
3. Torasentesis : menyatakan darah/cairan hemotoraks
4. HB : mungkin menurun menunjukkan kehilangan darah
7. Pathways
PNEUMOTHOTAKS
Terdapat luka pada WSD, nyeri pada luka Kerusakan integritas kulit, resiko
terhadap infeksi, perubahan kenyamanan,
bila untuk bergerak. Ketidakefektifan
nyeri gangguan mobilitas fisik
pola pernafasan infektif bersihan jalan
nafas
8. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan menurunnya
ekspansi para sekunder terhadap peningkatan tekanan dalam rongga
pleura.
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan pemasukan
oksigen
c. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
penatalaksanaan medis
d. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan (luka tusuk/kecelakaan)