Sie sind auf Seite 1von 34

BAB I

PENDAHULUAN

Masa Setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan awam merupakan masa

nifas.Masa ini penting sekali untuk terus dipantau.Nifas merupakan masa pembersihan rahim ,sama halnya

seperti masa haid.

Masa nifas ( Puerperium ) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali

seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu.

Secara garis besar terdapat tiga proses penting dimasa nifas,yaitu sebagai berikut:

Page 1
1. Pengecilan Rahim atau Involusi
Rahim Adalah Organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil serta membesar

dengan menambah atau mengurangi jumlah selnya. Pada wanita tidak hamil,berat rahim sekitar 30 gram

dengan ukuran kurang lebih telur ayam.Selama kehamilan,rahim makin lama akan makin membesar.
Bentuk otot rahim mirip jala berlapis tiga dengan serat-seratnya yang melintang kanan kiri dan

tranversal diantara otot-otot itu ada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke plasenta.Setelah

plasenta lepas, otot rahim akan berkontraksi atau mengerut,sehingga pembuluh darah terjepit dan

perdarahan berhenti .Setelah lahir,umumnya berat rahim menjadi sekitar 1.000 gram dan dapat diraba

kira-kira setinggi 2 jari dibawah umbilicus.Setelah 1 minggu kemudian beratnya berkurang jadi sekitar

500 gram.Sekitar 2 minggu beratnya sekitar 300gram dan tidak dapat diraba lagi.
Jadi secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan kebentuknya semula.Setelah 6 minggu

beratnya sudah sekitar 40-60 gram. Pada saat ini dianggap bahwa bahwa masa nifas sudah

selesai,namun sebenarnya rahim akan kembali keposisinya yang normal dengan berat 30 gram dalam

waktu 3 bulan setelah masa nifas.Selama masa pemulihan 3 bulan ini, bukan hanya rahim saja yang

kembali normal,tapi juga kondisi tubuh ibu secara keseluruhan.

2. Kekentalan Darah ( Hemokonsentrasi ) Kembali Normal


Selama hamil,darah ibu relative lebih encer,karena cairan darah ibu banyak, sementara sel

darahnya berkurang.Bila dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobinnya (HB) akan tampak sedikit menurun

dari angka normalnya sekitar 11-12 gr%.Jika hemoglobinnya terlalu rendah,Maka bisa terjadi anemia

atau kekurangan darah


Oleh karena itu,selama hamil ibu perlu diberikan obat-obatan penambah darah,sehingga sel-sel darhnya

bertambah dan konsentrasi darah atau hemoglobinnya normal atau tidak terlalu rendah.Setelah

melahirkan,system sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula.Darah kembali mengental,dimana

kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali normal.Umumnya hal ini terjadi pada hari Ke 3

sampai ke 15 pasca persalinan

3. Proses Laktasi atau Menyusui


Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas.Plasenta mengandung hormone penghambat

prolaktin ( hormone plasenta )yang menghambat pembentukan ASI.Setelah plasenta lepas,Hormon

plasenta itu tidak dihasilkan lagi,sehingga terjadi produksi ASI.ASI keluar 2-3 hari setelah

melahirkan.Namun,hal yang luar biasa adalah sebelumnya payudara sudah terbentuk kolostrum yang

sangat baik untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan antibody pembunuh kuman.

Page 2
BAB II

TINJAUAN TEORI

I. Landasan Teori Medis:


A. Pengertian
Menurut WHO: Pasca partus-post natal atau puerperium,mulai sejak satu jam setelah lahir

sampai dan berakhir pada minggu ke 6 atau berlangsung selama 42 hari.


Menurut Manuaba: Definisi pasca partum-post natal atau puerperium,mulai 2 jampasca plasenta

lahir ( Akhir kala IV ) sampai 42 hari


Menurut Obstetri Wiliams: Segera setelah plasenta lahir sampaidengan 6minggu.
Waktu ini merupakan masa pulihnya kembali alat kandungan pada keadaan

semula/normal.Dijumpai dua kejadian penting pada puerperium yaitu proses nifas Infolutio dan

proses Laktasi

Page 3
Masa nifas: suatu masa pulihnya kembali alat-alat kandungan kekeadaan semula yaitu 6-8

mimggu.( Prof.dr.Mochtar,MPH )
Nifas ( Puerperrium ) adalah Masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk

memulihkan kesehatanya kembali,Ibrahim,1996

B. Pembagian masa nifas


Menurut Mochtar (1995),masa nifas dibagi menjadi 3 periode yaitu:
a. Puerperium Dini
Yang dimaksud dengan Puerperium dini adalah Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan-jalan.Sekarang tidak dianggap perlu lagi menahan ibu post-partum

terlentang ditempat tidurnya selama 7-14 hari setelah persalinan


Ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya dalam 24-48 jam

post partum.Keuntungan dari puerperium dini adalah ibu merasa lebih sehat dan lebih

kuat,faal usus dan kandung kemih lebih baik,ibu dapat segera belajar merawat bayinya (

Sulaiman,1983 )
b. Puerperium Intermedial
Puerperium Intermedial adalah kepilhan menyelur alat-alat genetalia eksterna dan

interna yang lamanya 6-8 minggu.Alat genetalia tersebut meliputi uterus,bekas

implantasi plasenta,luka jalan lahir,serviks,endometrium dan ligamem-ligamen ( Mochtar ,

1995 )
c. Remote Puerperium
Mochtar ,1995 mengatakan bahwa remote puerperium adalah waktu yang diperlukan

untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu selama hamil atau melahirkan

mempunyai komplikasi.Waktu sehat sempurna bisa berminggu-minggu bulanan dan

tahunan.
C. Perubahan Secara Fisiologi
a. Alat Genetalia

Pada masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih

kembali seperti keadaan sebelum hamil.Perubahan alat genetalia ini secara keseluruhannya

disebut involusio.Organ kandungan yang mengalami Involusi adalah Uterus,bekas implantasi

plasenta,luka jalan lahir,pengeluaran lokia,serviks,endometrium dan ligament-

ligamen.Disamping Involusi ini,terjadi juga perubahan-perubahan penting lain,yakni

hemokonsentrasi dan laktasi

( Prawirohardjo,1994 )

b. Uterus
Involusi uterus
Setelah bayi dilahirkan,uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi dan retraksi

akan menjadi keras,sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada

Page 4
bekas implantasi plasenta.Kontraksi uterus yang diikuti HIS pengiring menimbulkan

nyeri yang disebut After pain..


Menurut Bobak,2000 dalam 12 jam setelah persalinan.Fundus uteri berada kurang lebih

1 cm diatas pusat.Dari waktu ini,involusi berlangsung sangat cepat.Dengan memperbaiki

keadaan uteri mensupport tnggi fundus uteri untuk kira-kira 1cm sampai 2 cm setiap 24

jam.6hari setelah post partum normalnya harus berjarak dari simfisis pubis dan

pusat.Uterus harus tidak teraba pada abdominal setelah 9 hari post partum.

c. Bekas Implantasi Plasenta


Otot-otot erkontraksi segera setelah melahirkan.pembuluh darah yang berada diantara

anyaman-anyaman otot uterus akan terjepit.Proses ini akan menghentikan perdarahan

setelah plasenta lahir.


Bekas implantasi plasenta merupakan suatu luka yang kasar dan menonjol kedalam cavum

uteri,segera setelah persalinan.Penonjolan tersebut dengan diameter 7,5 cm sering

disangka sebagai suatu bagian plsenta yang tertinggal.Setelah 2 minggu diameternya

menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu telah mencapai 2,4 mm dan akhirnya pulih (

Prawirohardjo,1994 )
d. Luka pada jalan lahir
Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan,demikian juga vulva,vagina dan

perineum,semuanya itu merupakan tempat masuknya kuman-kuman pathogen.Proses

radang dapat terbatas pada luka-luka tersebut atau dapat menyebar diluar luka

asalnya.Bila luka tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari ( Mochtar,1995 )
e. Afterpain Post partum
After Pain post partum, adalah rasa sakit (mules-mules)yang biasanya berlangsung 2-3

hari setelah melahirkan keadaan ini disebabkan oleh kontraksi uterus.


f. Lochia
Lochia adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas
Macam-macam Lochia
a. Lochia Rubra ( Kruenta )
1-3 hari,berwarna merah dan hitam
Terdiri dari sel-sel desidua,verniks kaseosa,rambut lanugo,sia mikonium,sisa

darah
Bau amis
b. Lochia Sanginolenta
3-7 hari
Berwarna putih bercampur merah
c. Lochia Serosa
7-14 hari
Berwarna kekuningan
Isi banyak serum,leucosit,selaput lendir
d. Lochia Alba

Page 5
Setelah hari ke.10
Berwarna putih
Isi selaput lendir
e. Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong,berwarna

kehitaman.Konsistensinya lunak,kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan

kecil.Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim.Setelah 2 jam dapat

dilalui 2-3 jari,dan setelah 7 hari dapt dilalui 1 jari


f. Endometrium
Perubahan yang terdapat pada endometrium adalah timbulnya thrombosis,degenerasi

dan nekrosis ditempat implantasi plasenta.Pada hari pertam masa nifas,endometrium

yang kira-kira 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua

dan selaput janin.


Setelah 3 hari permukaan endometrium mulai rata akibat lepasnya sel-sel yang

mengalami degenerasi.Sebagian besar endometriumterjadi dari sisa-sisa sel desidua

basalis yang memakan waktu 2-3 minggu


( Prawirohardjo,1994 )

g. Ligamen-ligamen
Ligamen dan diagfragma pelvis yang meregang waktu melahirkan,seelah janin lahir

berangsur-angsur ciut dan pulih kembali seperti sedia kala tidak jarng ligament

rotundum menjadi kendor yang meng akibatkan jatuh kebelakang.untuk memulihkan

kembali jaringan-jaringan penunjang alat genetalia tersebut,juga otot-otot dinding

perut dandasar panggul dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan tertentu atau senam

nifas.
D. Perubahan secara Psikologis
Bonding dan Attechment
1. Bonding
a. Pengertian Bonding
Bonding adalah Daya tarik awal dan dorongan untuk terjadinya ikatan batin antara orang

tua dan bayinya ( Bobak,2000)


Bonding adalah menggambar suatu hubunagan yang berawal dari saling memikat diantara

orang-orang seperti orang tua dan anaknya ketika pertama kali bertemu (

Brazelton,1987 )
Bonding merupakan langkah awal untuk saling tertarik dan berespon orang tua dan bayi

serta merupakan dasar untuk menciptakan kasih sayang dan menerima bayinya sebagai

anggota keluarga.

b. Prinsip Bonding

Page 6
Prinsip Bonding tidak sebatas memperhatikan bayi kepada ibu,memberitahu jenis

kelamin,panjang,dan berat badan saja tetapi ada prinsip-prinsip yang mendasarinya:


1. Pada menit pertama sesudah kelahiran adalah masa paling optimal untuk dilakukan

bonding
2. Respon spesifik manuasiawi ketika pertama kali diberikan kepada orang

tua(memandang berkata,dan melakukan sesuatu )


3. Monotropi adalah proses yang terstruktur dimana pad satu waktu orang tuanya hanya

dapat berespon pada satu bayi (Bowlb,1958)


4. Perlu umpan balik antara orang tua dan bayi melalui beberapa tanda seperti gerakan

tubuh dan gerakan mata.


5. Awal penentu perkembangan masa depan.
c. Proses terjadinya bonding
Ikatan batin diawali oleh rasa kasih sayang tehadap bayi.Bayi-bayi yang menderita

karena diabaikan,rasa jemu dan kecemasan,tidak merasa cukup aman untuk membentuk

suatu ikatan batin dengan orang tua.Tetapi,terbentuk bukan hanya karena bayi diberi

makan dan dimandikan saja atau hanya berespon kebutuhan-kebutuhan mendasar dari

bayi,proses ikatan batin tak akan berlangsung.Ikatan batin terjadi bila orang tua belajar

untuk peka bahkan terhadap sinyal-sinyal yang paling halus,seperti ekspresi

wajah.Gerakan tangan dan melakukan sesuatu.Cara terbaik untuk melakukan ikatan batin

dengan bayi adalah memperhatikan secermat mungkin apa yang dikatakan melalui bahasa

tubuh selain memberikan respon terhadap tanda-tanda yang lebih nyata sifatnya,seperti

tangisan atau anggukan.( Bobak ,2000 )


2. Attechment
a. Pengertian attachment
Attechment adalah suatu perubahan perasaan satu sam lain yang paling mendasar ketika

ada perasaan keterkaitan tanggung jawab dan kepuasan( Stanton,1983 )


Attechment adalah suatu perasan kasih sayang atau kesehatan yang mengikat antara

satu orang dengan orang lain.Attechment adalah unik,spesifik dan memerlukan

kesabaran
( Kalus,Kennel,1970 )
b. Prinsip Penguatan suatu proses Attechment
Ketidaknyamanan dikurangi atau dirubah oleh ibu ( pemberian perawatan dalam bentuk

yang lain ) dan diganti dengan kesenangan,ibu memberikan dengan pertasaan senang dan

puas.Ibu akan mengulurkan tangan pada bayi,menjaga kontak mata antara ibu dengan

bayi,dan berbicara dengan baik,ibu menjadi infant,dicintai dan dapat berinteraksi

sebagai penguat agen atau setiap peristiwa.Ibu menjadi sesuatu yang bermakna lain pada

kehidupan Infant ( Bobak,2000)

Page 7
c. Proses terjadinya Attechment
Proses attachment dijelaskan sebagai suatu linear,dimulai saat ibu hamil,semakin

menguat pada awal periode pasca partum dan begitu terbentuk akan menjadi konstan

dan konsisten.Hal ini sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental sepanjang rentan

kehidupan
( Parkes,Stevenson-Huilde,1992)
E. Penanganan
a. Kebersihan Diri
1. Anjurkan Kebersihan seluruh badan
2. Mengajar ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan perawatan Vulva hygeni.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya 2 kali sehari
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin
5. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi,sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh area luka (Rizky,2009)
b. Istirahat
1. Anjurkan ibu istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
2. Sarankan ibu untuk kembali kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa secara perlahan-lahan
serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi ada tidur
3. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI dan memperlambat
involusi uterus ( Rizky, 2009)
c. Latihan
1. Diskusikan Pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal
2. Jelaskan bahwa latihan-latihan tertentu beberapa menit setiap haridapat membantu
mempercepat kembalinya otot-otot perut dan panggul kembali normal
d. Merawat payudara
1. Menjaga payudara tetap bersih dan kering
2. Menggunakan BH yang menyokong Payudara
3. Apabila puting susu lecet oleskan colostrums atau ASI yang keluar pada sekitar Puting
susu setiap selesai menyusui
4. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam,AS dikeluarkan dan
diminumkan dengan sendok

5. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI,Lakukan:


Mengompres payudara selama 5menit
Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gerakan sisir untuk mengarut
dengan Z menuju puting
Susukan bagi setiap 2-3 jam sekali
Letakkan kain dingin pada payudara setelah selesai menyusui
Keringkan Payudara ( Risky,2009)

Page 8
Post-partum Hari Ke I

Truma jalan lahir Involusio

Proses Laktasi infektif / Terjadi rupture/luka sobek

Devisit perawatan payudara Perineum Menekan saraf yang

Kontuinitas jaringan terputus mengelilingi

Hecting perineum uterus dan vagina

Kuang informasi Masuknya kuman pathogen

dari luar rangsang ke pusat nyeri

Reaksi jaringan terhadap korteks serebri

infiltrasi kuman pathogen


Kurang
pengetahuan Mengeluarkan
mediator kimia
Resiko terjadinya
infeksi
Nyeri
dipersepsikan
Penggunaan energi

Nyeri
Kelelahan

Intoleransi
aktivitas

Page 9
II. Landasan Teori Keperawatan:
A. Pengkajian
Dimulai dengan pemeriksaan dan observasi sebagai berikut:
1. Temperatur
Periksa 1kali pada 1 jam pertama sesuai dengan peraturan rumah sakit,suhu tubuh akan
meningkat bila terjadi dehidrasi atau keletihan
2. Nadi
Periksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama atau sampai stabil,kemudian setiap 30 menit pada
jam-jam berikutnya.Nadi kembalinormal pada 1 jam berikutnya,mungkin sedikit terjadi
bradikardi.
3. Pernapasan
Periksa setiap 15 menit dan biasanya akan kembali normal setelah 1 jam postpartum.
4. Tekanan Darah
Periksa setiap 15 menit selama satu jam atau sampai stabil,kemudian setiap 30 menituntuk
setiap jam berikutnya.Tekanan darah ibu mungkin sedikit meningkat karena upaya persalinan dan
keletihan,hal ini akan normal kembali setelah 1 jam
5. Kandung Kemih
Kandung kemih ibu cepat terisi karena dieresis postpartum dan cairan intravena
6. Fundus Uteri
Periksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama kenudiansetiap 30 menit.Fundus harus berada
dalam midline,keras dan 2 cm dibawah atau pada umbilicus.Bila uterus lunak,lakukan masase
hingga keras dan pijatan hingga berkontraksi ke pertengahan
7. Sistem Gastrointestinal
Pada minggu pertama postpartum fungsi usus besar kembali normal
8. Kehilangan Berat Badan
Pada masa postpartum ibu biasanya akan kehilangan berat badan lebih kurang 5-6 kg yang
disebabkan oleh keluarnya plasenta dengan beratlebih kurang 750 gram,darah dan cairan amnion
lebih kurang 1.000 gram,sisanya badan bayi
9. Lochea
Periksa setiap 15 menit,alirannya harus sedang.Bila darah mengalir dengan cepat,curigai terjadi
robekan serviks
10. Perineum
Perhatikan luka episiotomy jika ada dan perineum harus bersih,tidak berwarna,tidak edema dan
jahitan harus utuh.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Luka bekas jahita perineum dan infolusio
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan/kelelahan
3. Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara berhubungan dengan Kurang informasi

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir

C. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Luka bekas jahita perineum

Page 10
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat nyeri, 1. Membantu evaluasi derajat

perhatikan Lokasi, ketidaknyamanan dan

karateristik, intensitas keefektifan analgetik atau


( Skala 0-10)
menyakatan terjadinya Nyeri

Abdomen biasanya ada secara

bertahap pada hari ke3dan 4


2. Observasi Tinggi Fundus
2. TFU merupakan salah satu
Uteri dan Kontraksi uterus
indicator untuk mengetahui

bahwa involusio berlangsung

normal,normal TFU mengalami

penurunan 1cm/hari yang teraba

keras dan bundar


3. Berikan tindakan 3. Menurunkan ketegangan otot,

Kenyamanan meningkatkan relaksasi dan

dapat meningkatkan koping


4. Berikan obat sesuai indikasi
4. Menghilangkan nyeri,

meningkatkan kenyamanan, dan

meningkatkan istirahat.

2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan/kelelahan

INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi tingkat kemampuan 1. Memberikan informasi
ibu dalam memenuhi sejauhmana tingkat kemampuan
kebutuhan sehari-hari pasien dalam beraktivitas
2. Bantu pasien dalam memenuhi 2. Membantu pasien dalam
aktivitas /kebutuhan sehari- beraktivitas secara mandiri
hari 3. Melibatkan keluarga akan merasa
3. Libatkan keluarga dalam diperhatikan oleh keluarga
melakukan perawatan 4. Membantu mengurangi
4. Berikan lingkungan yang ketegangan otot dan
tenang dan dukungan meningkatkan relaksasi otot.
psikologis

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pengetahuan ibu 1. Pengetahuan yang rendah
perlu intervensi yang tepat
2. Ajarkan cara menyusui yang 2. Dengan posisi yang benar bayi
baik dan benar dapat lebih baik dan mudah

Page 11
menghisap ASI dan payudara ibu
tidak lecet
3. Jelaskan tentang cara 3. Perawatan yang benar dapat
perawatan payudara mengatasi masalah ibu dan ibu
4. Anjurkan ibu untuk melakukan mampu melakukan sendiri
perawatan payudara 4. Perawatan rutin dapat
mengurangi abses dan mengatasi
infeksi

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir

INTERVENSI RASIONAL
1. Observasi tanda-tanda 1. Memberikan pengetahuan dasar
infeksi pada luka perineum terjadinya komplikasi
2. Pantau tanda- tanda vital 2. Pengawasan resiko terjadinya
infeksi
3. Ajarkan pada ibu perawatan 3. Dengan cara ini ibu dapat
luka perineum dengan mengerti dan mampu melakukan
kompres betadine sendiri perawatan perineum
denganbaik dan benar.
4. Kebersihan vulva (genitalia )
4. Anjurkan ibu agar dapat dapat mencegah terjadinya
menjaga kebersihan vulva infeksi yang disebabkan oleh
(genitalia) dengan teratur kuman pathogen
5. Untuk mengobati Infeksi yang
5. Kolaborasi terindentifikasi ata secara
Pemberian obat sesuai profilaktik..
indikasi

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU POST NATAL ( NIFAS )

I IDENTITAS PASIEN
Tgl masuk : 09/08/2010 Jam Masuk : 06.30 wit
Ruangan Kelas : Ruang obstetrik Jam pengkajian : 10.00 wit
Tgl Pengkajian : 09/08/2010 No.register : ----------

Page 12
Nama Pasien : Ny.M/M Nama Suami : Ny.R/M
Umur : 31 tahun Umur : 38 tahun
Suku/bangsa : Ambon/indonesia Suku/bangsa : Ambon/indonesia
Agama : Kristen protestan Agama : kristen protestan
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : wira usaha
Alamat : Rutong Alamat : Rutong
Status Perkawinan : kawin Lama Perkawinan : 3 tahun
Menikah : menikah berapa kali : 1 kali
II Riwayat Keperawatan
A. Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri pada daerah bekas luka jahitan perineum.
B. Keluhan yang menyertai : pasien mengatakan kelelahan, pasien lemas, wajah pasien
Nampak meringis.
Kualitas nyeri : sedang (4-6).

Mulai timbulnya keluhan : setelah persalinan.

Kuantitas nyeri : pasien mengatakan sakit yang dirasakan hilang timbul.

Faktor pencetus : luka jahitan perineum.

Penyebaran : pasien mengatakan sakit pada daerah bekas jahitan.

Sifat nyeri : pasien mengatakan sakit yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk.

Hal yang meringankan : pasien mengatakan sakit berkurang jika sedang istirahat atau

dalam keadaan tidur.

Hal yang memberatkan : pasien mengatakan sakit sangat dirasakan saat beraktivitas

seperti mencoba berjalan.

C. Riwayat Mensturasi
1. Menarche : pasien mengatakan pertama kali mendapat haid saat berumur 14 tahun.
2.Siklus Haid : pasien mengatakan tiap bulan saya mendapatkan haid.
3.Banyaknya : pasien mengatakan biasanya mengganti pembalut dalam sehari 3 kali untuk
pagi hari 1 x, sore hari setelah mandi sore 1 x dan malam hari menjelang
tidur 1 x.
4.Haid teratur : pasien mengatakan haid saya teratur.
5.Lamanya haid : pasien mengatakan lamanya haid 4-5 hari
6.HPHT : 25-10-2010
7.Ramalan Persalinan : 02-08-2010
8.Tidak ada penyakit yang diderita selama kehamilan
9.Usia kehamilan saat ini adalah 9 bulan 10 hari.
D. Riwayat Obstetri :G2
P 2
A0
E. Riwayat Persalinan Sekarang :
Tanggal Persalinan : 09/08/2010

Tipe Persalinan : Spontan

Page 13
Lama Persalinan : Kala I : pasien masuk keruang persalinan (kebidanan) pada tanggal 09/08/2010
pukul 06.30 wit sewaktu dilakukan pemeriksaan VT oleh bidan pembukaan
porsio telah mencapai 8 cm, bidan menganjurkan pasien untuk berbaring
sejenak atau beristirahat sementara 2 jam, pukul 08.30 dilakukan
kembali pemeriksaan VT dan hasilnya pembukaan porsio lengkap. Lamanya
Kala I dari pukul 06.30 wit 08.30 wit.
Kala II : selang beberapa menit 08.55 wit pasien mengatakan ingin BAB yang
menandakan bahwa akan terjdinya proses persalinan dengan criteria
pembukaan lengkap, perineum menonjol, vulva dan anus membuka,
meningkatnya pengeluaran lender bercampur darah dari vagina lamanya
kala II 10 menit proses persalinan berlangsung secara spontan
(normal).
Kala III : pada pukul 09.05 wit plasenta dilahirkan yang dilakukan oleh bidan
dengan criteria plasenta tak ada terjadinya robekan pada selaput
plasenta jumlah kotiledon lengkap ( 21 buah).lamanya Waktu yang
diperlukan untuk melahirkan adalah 5 menit.
Jumlah perdarahan 250 cc
Observasi kala IV
Jam Kontraksi Kandung Perdara
Waktu T/D Nadi Suhu Respirasi TFU
Ke Uterus Kemih han
1 jari 75 cc
120/80 24 x/mnt bawah Baik Kosong (1 kali
1 09.20 84 x/mnt 360C Ganti
mmHg pusar duk)
1 jari
Perdara
120/80mm 24 x/mnt bawah Baik Kosong han
O9.40 84 x/mnt 360C
hg berhenti
pusar
1 jari
Perdara
120/80mm 22 x/mnt bawah Baik Kosong han
09.55 82 x/mnt 360C
Hg berhenti
pusar
1 jari
Perdara
120/80mm 20 x/mnt bawah Baik Kosong han
2 10.30 80 x/mnt 360C
Hg berhenti
pusar
1 jari
Perdara
20 x/mnt bawah Baik Kosong han
11.10 120/80 80 x/mnt 360C
berhenti
pusar

Kehamilan sekarang dan persalinan lalu


Jenis Kelamin bayi :laki-laki.
BB : 3,7 Kg (3700 gr)
PB : 51 cm
Hasil apgar skore pada 5 menit adalah 7
klinis Kondisi bayi keterangan

Page 14
Detak jantung 100 x/menit 1
Pernapasan Tidak teratur dan dangkal 1
Reflex Mengeringai 1
Tonus otot Gerakan aktif fleksi 2
ekstermitas kuat.
Warna kulit Merah seluruh tubuh 2

Hasil apgar skore 5 menit II adalah 9


klinis Kondisi bayi keterangan
Detak jantung >100 x/menit 2
Pernapasan Tangisan keras dan teratur 2
Mengeringai
Reflex Gerakan aktif fleksi 1
Tonus otot ekstermitas kuat. 2
Merah seluruh tubuh
Warna kulit 2

F. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu. :

Komplika
No Kehamilan Persalinan Anak KET
si nifas

Usia Jenis J P L kead


Penyulit Penyulit Penolong Umur
kehamilan Persalinan Kel B D aan

1 Pasien
Pasien Pasien Pasien
mengatakan Pasien
mengatakan mengatakan mengata
usia mengatakan
tidak ada saya kan anak
kehamilan tidak ada 45 33
penyulit yang melahirkan Bidan - L Baik pertama
saat penyulit saat cm cm
didapat saat dengan saya
persalinan kehamilan
kehamilan normal berumur
adalah 9 pertama
pertama (spontan) 2 tahun
bulan.
G. Riwayat Keluarga Berencana KB
Sebelumnya pasien pernah memakai KB dengan jenis KB suntik, pasien mengatakan sejak kelahiran
anak pertama, saya mulai menggunakan KB suntik namun semenjak memakai KB suntik saya merasa
badan saya semakin gemuk akhirnya setelah menggunakan KB suntik selama 1 tahun akhirnya saya
memutuskan untuk menghentikan pemakaian KB suntik dan setelah kelahiran anak ke dua saya
berencana memakai jenis KB pil, tempat saya mengikuti KB di puskesmas setempat dan suami saya
telah mengijinkan untuk penggunaan KB.

H. Riwayat imunisasi
1. Pasien mengatakan telah mengikuti Imunisasi TT1 pada usia kehamilan 4 bulan sebanyak 1 kali
2. Pasien mengatakan telah mengikuti imunisasi TT2 pada usia kehamilan 6 bulan sebanyak 1 kali

I. Riwayat Penyakit yang pernah diderita


Pasien mengatakan tidak ada penyakit yang serius yang pernah diderita

J. Riwayat Penyakit keluarga


Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit yang serius.

Page 15
Genogram 3 generasi

X? 72
6 6
3 4

42 38 28
4 4 33 2
4 0 33 6

2 thn 1
hari

Keterangan:
x : Meninggal
x
: Laki laki

: Perempuan
: Pasien

? : Tidak diketahui penyakitnya


: Tinggal serumah

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis, menular dan turunan
K. Riwayat Psikososial
1. Status emosional : Baik.
2. Pola interaksi klien : Pasien dapat berinteraksi dengan baik dengan petugas maupun
keluarga dan lingkungan
3. Harapan ibu semoga cepat sembuh dan segera pulang
4. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
5. Penghasilan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
6. Ibu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa ia akan pulih dan segera pulang

6. Pola Aktivitas Sehari-Hari

No Pola Hidup Sebelum Pengkajian Saat Pengkajian

Page 16
1. Pola makan

o Frekwensi makan sehari 3x/hari 3x/hari

o Waktu makan Pagi,siang,malam Pagi,siang,malam

o Porsi makan yang dihabiskan 1porsi 1porsi

o Jenis makanan Nasi,lauk,sayur Nasi,lauk,sayur

o Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada

o keluhan saat makan Tidak ada Tidak ada

Pola minum

o Frekwensi minum seharii 5-6 gelas/hari 7-8 gelas/hari

o keluhan saat minum Tidak ada Tidak ada

2. Pola eliminasi

a. BAB

o Frekwensi/hari 2x/hari Belum BAB

o Konsistensi Lembek Tidak ada

o Warna Kuning Tidak ada

o Bau Khas Tidak ada

o Keluhan saat BAB Tidak ada Tidak ada

b. BAK

o Frekwensi/hari 4-5x/hari 3-4x/hari

o Warna Kuning jernih Kuning kemerahan

o Bau Pesing Pesing

o Keluhan Tidak ada Pasien mengatakan

sakit jika ingin jongkok

3. Pola istirahat dan tidur ketika BAK

o Tidur siang 1-2jam/hari 1-2jam/hari

o Tidur malam 7-8jam/hari 4-5jam/hari

o Keluhan Tidak ada Sering terbangun

4. Personal higiene

o Kebiasaan mandi/hari/menggunakan 2x/hari ( sudah di lap)

o Kebiasaan menggosok 2x/hari 2x/hari

gigi/hari/menggunakan

Page 17
o Kebiasaan mencuci rambut/memakai

o Banyaknya ganti duk dalam sehari 1x/minggu Tidak ada

5. Pola aktivitas dan latihan

a. Jenis olah raga Tidak ada 3X setelah melahirkan


o Frekwesi
1x/minggu Tidak ada
o aktivitas
b. Pekerjaan Jalan santai Tidak ada
o Jenis pekerjaan

Ibu rumah tangga Tidak ada

Pekerjaan rumah Tidak ada


o Keluhan
tangga

Tidak ada Sebagian aktivitas

dibantu dibantu

keluarga dan perawat

seperti mengantarkan

pasien ke toilet.

III Pemeriksaan Fisik


i. Pengamatan umum
1. Keadaan umum : Lemas
2. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
ii. Pengukuran Atrotometri
1. BB Saat Pengkajian : 51 kg
2. BB saat hamil : 55 kg
3. TB Saat Pengkajian/hamil : 165 cm
iii. Tanda Tanda vital
1. Suhu : 36,5C
2. Nadi : 80 x/menit
3. Respirasi : 20 x/menit
4. Tekanan darah : 120/80 mmHg
A Sistem Pernapasan
Pasien tidak mengalami gangguan jalan napas.
Tidak ditemukan adanya Pernafasan cuping hidung
Frekwensi pernapasan 20 x/menit
Irama pernapasan teratur, tidak ditemukan adanya tanda-tanda gerakan retraksi dada

Page 18
Suara Nafas normal tidak ada bunyi napas tambahan yang ditemukan seperti ronchi, wheezing,
maupun rales.
Pasien tidak batuk, tidak ada pengeluaran sputum.
B Sistem pencernaan.
Keadaan mulut bersih.
Tidak ada tanda-tanda sianosis pada bibir.
Keadaan Gigi Nampak bersih, dan tidak ditemukan kelainan pada gigi seperti caries.
Tidak ada Stomatitis.
Keadaan Lidah bersih, tidak ada tanda-tanda tremor.
Pasien tidak memakai gigi palsu.
Tidak ada keluhan yang dialami pasien pada saat makan.

C Sistem Neorosenseri
Status mental baik
Pasien tidak mengalami gangguan bicara
Pasien mengatakan masih sakit kepala setelah persalinan.

D Sistem Integumen
Turgor kulit baik
Warna kulit normal, pasien tidak menunjukkan adanya tanda-tanda sianosis

Muskuloskletal
Pergerakan baik, pasien bisa bergerak kesamping kiri atau kanan sambil berbaring
Ektermitas atas dan bawah baik, pasien dapat menggerakkan tangan dan kakinya
Tonus otot baik, tidak terjadi kekakuan otot.
Tidak ada tanda-tanda tremor pada tangan maupun kaki
Kekuatan otot kurang, pasien dapat mengangkat beban yang diberikan, ada gerakan
dorongan/lawanan ketika pasien diberi tahanan namun sedikit ada kelemahan

E Dada dan aksila


Mamae Nampak membesar menandakan produksi ASI meningkat.
Areola mamae mengalami hiperpegmantasi
Puting susu menonjol keluar
Kolostrum ada,berwarna kuning, pasien telah memberikan ASI pertamanya pada bayinya pukul
10.15 wit.

F Perut dan abdomen


Inspeksi
Perut nampak simetris antara kiri dan kanan
Linea nigra ada pada abdomen bagian bawah
Strie ada
Tidak ada luka bekas jahitan pada abdomen
Palpasi
Tinggi Fundus Uteri satu jari bawah pusar
Kontraksi uterus baik
Konsistensi uterus baik teraba bundar dan keras
Ada luka bekas jahitan pada perineum sebanyak 4 jahitan pada bagian luar dengan jenis jahitan
jelujur.
G Anogenetal

Page 19
Lochia ada, dengan jenis lochia rubra dan berwarna merah kehitam-hitaman
Banyaknya pengeluaran lochia dapat dilihat pada bekas duk yang dipakai sebanyak 3 duk dalam sekali
pakai( duk yang pertama hanya daerah pinggiran duk saja yang terdapat lochia / dari luas duk, duk
yang kedua hampir dari luas duk terdapat lochia, dan duk yang ketiga hanya dari luas duk yang
terdapat lochia ( jumlah lochia yang keluar 20 cc).dengan bau khas yang dikeluarkan adalah bau
amis.

IV Pemeriksaan Penunjang/Lab
Hasil laboratorium pada tanggal 10/08/2010
HB 12 Gr%
V Penatalaksanaan medis
Therapy yang diberikan oleh dokter pada tanggal 09/08/2010
Cefadroksil 2 x 500 gr.
Asam mefenamat 3 x 1 tablet.
prenatin plus 1 x 1 tablet.

KLASIFIKASI DATA
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
Pasien mengatakan : K/U Lemas.
pasien mengatakan sakit yang dirasakan wajah pasien Nampak meringis.
Kualitas nyeri sedang (4-6).
seperti ditusuk-tusuk.
Kekuatan otot kurang, pasien dapat mengangkat
pasien mengatakan sakit pada daerah jahitan. beban yang diberikan, ada gerakan
dorongan/lawanan ketika pasien diberi tahanan
pasien mengatakan sakit yang dirasakan
namun sedikit ada kelemahan.
hilang timbul Ada luka bekas jahitan pada perineum sebanyak
4 jahitan pada bagian luar dengan jenis jahitan
Pasien mengatakan sakit jika ingin jongkok
jelujur.
ketika BAK. Lochia ada, dengan jenis lochia rubra dan
berwarna merah kehitam-hitaman
pasien mengatakan kelelahan.
Banyaknya pengeluaran lochia dapat dilihat pada
pasien mengatakan sakit sangat dirasakan bekas duk yang dipakai sebanyak 3 duk dalam
sekali pakai (duk yang pertama hanya daerah
saat beraktivitas seperti mencoba berjalan.
pinggiran duk saja yang terdapat lochia /
pasien mengatakan kelelahan. Pasien dari luas duk, duk yang kedua hampir dari
luas duk terdapat lochia, dan duk yang ketiga
mengatakan masih sakit kepala setelah
hanya dari luas duk yang terdapat lochia
persalinan. ( jumlah lochia yang keluar 20 cc).dengan bau
khas yang dikeluarkan adalah bau amis.
Sebagian aktivitas dibantu dibantu keluarga dan
perawat seperti mengantarkan pasien ke toilet.

Page 20
Analisa data
Data Etiologi Masalah
DS : Pasien mengatakan Luka bekas jahitan Nyeri

pasien mengatakan sakit pada daerah jahitan. perineum


pasien mengatakan sakit yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk.
pasien mengatakan sakit yang dirasakan hilang timbul
Pasien mengatakan sakit jika ingin jongkok ketika BAK.
pasien mengatakan sakit sangat dirasakan saat
beraktivitas seperti mencoba berjalan
DO :
wajah pasien Nampak meringis.
Kualitas nyeri sedang (4-6).
Ada luka bekas jahitan pada perineum sebanyak 4
jahitan pada bagian luar dengan jenis jahitan jelujur.

DS : Pasien Mengatakan
pasien mengatakan sakit pada daerah jahitan.

Trauma jalan lahir Resiko tinggi


DO :
infeksi
Ada luka bekas jahitan pada perineum sebanyak 4
jahitan pada bagian luar dengan jenis jahitan jelujur.
Lochia ada, dengan jenis lochia rubra dan berwarna
merah kehitam-hitaman
Banyaknya pengeluaran lochia dapat dilihat pada bekas
duk yang dipakai sebanyak 3 duk dalam sekali pakai (duk
yang pertama hanya daerah pinggiran duk saja yang
terdapat lochia / dari luas duk, duk yang kedua
hampir dari luas duk terdapat lochia, dan duk yang
ketiga hanya dari luas duk yang terdapat lochia
( jumlah lochia yang keluar 20 cc).dengan bau khas
yang dikeluarkan adalah bau amis.

DS : Pasien mengatakan
Kelemahan/kelelahan Intoleransi
pasien mengatakan kelelahan.
Aktivitas
pasien mengatakan sakit sangat dirasakan saat
beraktivitas seperti mencoba berjalan.
pasien mengatakan kelelahan. Pasien mengatakan masih
sakit kepala setelah persalinan.
DS :
K/U Lemas.
Sebagian aktivitas dibantu dibantu keluarga dan perawat
seperti mengantarkan pasien ke toilet.

Page 21
Rumusan diagnose keperawatan

1. Nyeri b/d adanya luka bekas jahitan pada perineum ditandai dengan :

DS : Pasien mengatakan

pasien mengatakan sakit pada daerah jahitan.


pasien mengatakan sakit yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
pasien mengatakan sakit yang dirasakan hilang timbul
Pasien mengatakan sakit jika ingin jongkok ketika BAK.
pasien mengatakan sakit sangat dirasakan saat beraktivitas seperti mencoba berjalan

DO :

wajah pasien Nampak meringis.


Kualitas nyeri sedang (4-6).
Ada luka bekas jahitan pada perineum sebanyak 4 jahitan pada bagian luar dengan jenis jahitan jelujur.

2.Resiko tinggi infeksi b/d trauma jalan lahir ditandai dengan :


DS : Pasien Mengatakan

pasien mengatakan sakit pada daerah jahitan.


DO :

Ada luka bekas jahitan pada perineum sebanyak 4 jahitan pada bagian luar dengan jenis jahitan jelujur.
Lochia ada, dengan jenis lochia rubra dan berwarna merah kehitam-hitaman
Banyaknya pengeluaran lochia dapat dilihat pada bekas duk yang dipakai sebanyak 3 duk dalam sekali pakai
(duk yang pertama hanya daerah pinggiran duk saja yang terdapat lochia / dari luas duk, duk yang kedua
hampir dari luas duk terdapat lochia, dan duk yang ketiga hanya dari luas duk yang terdapat lochia
( jumlah lochia yang keluar 20 cc).dengan bau khas yang dikeluarkan adalah bau amis.

3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan/kelelahan akibat pascah persalinan ditandai dengan :


DS : Pasien mengatakan

pasien mengatakan kelelahan.


pasien mengatakan sakit sangat dirasakan saat beraktivitas seperti mencoba berjalan.
pasien mengatakan kelelahan. Pasien mengatakan masih sakit kepala setelah persalinan.
DO :
K/U Lemas.
Sebagian aktivitas dibantu dibantu keluarga dan perawat seperti mengantarkan pasien ke toilet.

Rumusan masalah keperawatan


1. Nyeri b/d adanya luka jahitan pada perineum.
2. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jalan lahir.
3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan/kelelahan akibat pascah persalinan.

Page 22
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny .M.M Hari/Tanggal : 09/08/2010


Umur : 33 Tahun Ruang : ruangan obstetrik
Jenis Kelamin: Wanita No.Reg : ---------

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Nyeri berhubungan dengan Luka Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri, perhatikan 1. Membantu evaluasi derajat
bekas jahitan perineum ditandai Lokasi, karateristik, ketidaknyamanan dan
keperawatan dari pukul 10.30
dengan : intensitas ( Skala 0-10) keefektifan analgetik atau
DS : Pasien mengatakan wit 14.00 wit, diharapkan menyakatan terjadinya Nyeri
pasien mengatakan sakit pada Abdomen biasanya ada secara
nyeri dapat terkontrol dengan
daerah jahitan. bertahap pada hari ke3dan 4.
pasien mengatakan sakit yang kriteria hasil: 2. Observasi Tinggi Fundus 2.TFU merupakan salah satu
dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Uteri dan Kontraksi uterus. indicator untuk mengetahui
Nyeri berkurang
pasien mengatakan sakit yang bahwa involusio berlangsung
dirasakan hilang timbul Skala nyeri ringan (3) normal,normal TFU mengalami
Pasien mengatakan sakit jika penurunan 1cm/hari yang
Ekspresi wajah kembali
ingin jongkok ketika BAK. teraba keras dan bundar.
pasien mengatakan sakit sangat normal 3. Ajarkan pasien untuk 3.Tehnik ini didasarkan pada
dirasakan saat beraktivitas melakukan tehnik relaksasi keyakinan bahwa tubuh
Nyeri pada saat BAK dapat
seperti mencoba berjalan dengan cara tubuh berespon pada ansietas yang
terkontrol. berbaring,kepala disanggah merangsang pikiran karena
DO : dengan bantal, dan mata nyeri atau kondisi
wajah pasien Nampak meringis. dipejamkan, atur napas penyakitnya,tehnik relaksasi
Kualitas nyeri sedang (4-6). hingga napas menjadi lebih dapat menurunkan ketegangan
Ada luka bekas jahitan pada teratur, tarik n apas sekuat- fisiologis.
perineum sebanyak 4 jahitan pada kuatnya lalu buang secara
bagian luar dengan jenis jahitan perlahan-lahan sambil
jelujur katakana dalam hati saya
damai dan tenang.
4. Atur posisi semi fowler 4.Posisi yang baik akan
dengan cara meninggikan memberikan rasa nyaman bagi

Page 23
posisi kepala 1200 dengan pasien dan menciptakan
menggunakan bantal keadaan relaks bagi pasien.
5. Kolaborasi dengan dokter 5.Menghilangkan nyeri,
tentang pemberian therapy : meningkatkan kenyamanan, dan
Cefadroksil 500 gr 2 x 1 meningkatkan istirahat.
tablet. Cefadroksil berguna sebagai
Asam mefenamat 250 gr 3 x anti biotic.
1 tablet. Asam mefenamat berguna
Prenatini plus 1 x 1 sebagai anti nyeri (analgesic).
Penatini berguna sebagai
6. Jelaskan pada pasien tentang 6.Pengetahuan yang cukup
penyebab terjadinya robekan tentang keadaan yang dialami
pada daerah perineum dengan pasien akan mengubah
mengatakan bahwa robekan persepsi klien kearah yang
terjadi dikarenakan ukuran lebih tepat.
kepala bayi yang terlalu besar
dan postur tubuh bayi yang
besar dengan BB saat lahir
3700 gr (3,7 kg) dan akibat
terlalu sempitnya jalan lahir
bagi kepala bayi.

Page 24
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny .M.M Hari/Tanggal : 09/08/2010


Umur : 33 Tahun Ruang : ruangan obstetrik
Jenis Kelamin: Wanita No.Reg : ---------

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


2. Resiko tinggi infeksi b/d trauma Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda infeksi 1. Memberikan pengetahuan
jalan lahir ditandai dengan : keperawatan diharapkan resiko pada luka perineum seperti dasar terjadinya komplikasi
DS : Pasien Mengatakan tinggi terjadinya infeksi dapat adanya tumor,dolor,rubor,dan
teratasi pada tanggal kalor.
pasien mengatakan sakit pada
10/08/2010 dengan criteria : 2. Pantau tanda- tanda vital. 2. Pengawasan resiko terjadinya
daerah jahitan.
Tidak menunjukkan adanya infeksi.
DO :
tanda-tanda inflamasi 3. Anjurkan pada pasien agar 3. Penggantian pembalut
Ada luka bekas jahitan pada seperti tumor sering mengganti pembalut menghilangkan media lembab
perineum sebanyak 4 jahitan pada (bengkak),dolor (nyeri), jika dirasakan adanya yang menguntungkan
bagian luar dengan jenis jahitan rubor ( kemerahan ), kalor kelembaban pada pembalut. perumbuhan bakteri.
jelujur. ( panas ). 4. Ajarkan pada ibu perawatan 4. Dengan cara ini ibu dapat
Lochia ada, dengan jenis lochia Luka bekas jahitan mulai luka perineum dengan kompres mengerti dan mampu
rubra dan berwarna merah mengering. betadhine. melakukan sendiri perawatan
kehitam-hitaman perineum denganbaik dan
Banyaknya pengeluaran lochia benar.
dapat dilihat pada bekas duk yang 5. Anjurkan ibu agar dapat 5. Kebersihan vulva (genitalia )
dipakai sebanyak 3 duk dalam menjaga kebersihan vulva dapat mencegah terjadinya
sekali pakai (duk yang pertama (genitalia) dengan teratur. infeksi yang disebabkan oleh
hanya daerah pinggiran duk saja kuman pathogen.
yang terdapat lochia / dari luas 6. Kolaborasi dengan dokter 6. Untuk mengobati Infeksi yang
duk, duk yang kedua hampir tentang Pemberian obat sesuai terindentifikasi atau secara
dari luas duk terdapat lochia, dan indikasi. profilaktik.
duk yang ketiga hanya dari luas Cefotaxime 250 gr 2 x 1
duk yang terdapat lochia ( jumlah
lochia yang keluar 20 cc).dengan

Page 25
bau khas yang dikeluarkan adalah
bau amis.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny .M.M Hari/Tanggal : 09/08/2010


Umur : 33 Tahun Ruang : ruangan obstetrik
Jenis Kelamin: Wanita No.Reg : ---------

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


3. Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tingkat kemampuan 1. Memberikan informasi sejauh
kelemahan/kelelahan akibat pascah keperawatan diharapkan ibu dalam memenuhi mana tingkat kemampuan
persalinan ditandai dengan : pemenuhan Kebutuhan kebutuhan sehari-hari. pasien dalam beraktivitas
DS : Pasien mengatakan Aktivitas dapat dilakukan 2. Membantu pasien dalam
secara bertahap/ meningkat beraktivitas secara mandiri
pasien mengatakan kelelahan.
pada pukul 15.00 wit dengan 2. Bantu pasien dalam memenuhi
pasien mengatakan sakit sangat
criteria hasil: aktivitas /kebutuhan sehari- 3. Melibatkan keluarga membuat
dirasakan saat beraktivitas
K/U Baik hari. pasien akan merasa
seperti mencoba berjalan.
Kelelahan berkurang. diperhatikan oleh keluarga
pasien mengatakan kelelahan.
Aktivitas dapat dilakukan 3. Libatkan keluarga dalam 4. Membantu mengurangi
Pasien mengatakan masih sakit
secara bertahap dari melakukan perawatan ketegangan otot dan
kepala setelah persalinan.
posisi berbaring ke duduk meningkatkan relaksasi otot
DO :
K/U Lemas.
4. Berikan lingkungan yang
Sebagian aktivitas dibantu dibantu
tenang dan dukungan
keluarga dan perawat seperti
psikologis
mengantarkan pasien ke toilet.

Page 26
Page 27
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Ny .M.M Hari/Tanggal : 09/08/2010
Umur : 33Tahun Ruang : obstetrik
Jenis Kelamin: Wanita No.Reg :---------

NO IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Tanggal : 09-08-2010 Tanggal : 09-08-2010
Pukul : 10.35 Wit Pukul : 14.00 Wit
1. Kaji tingkat nyeri, perhatikan Lokasi, karateristik, S:
intensitas ( Skala 0-10) dengan Pasien mengatakan setelah
menanyakan apakah ibu merasa sangat diajarkan tehnik relaksasi nyeri
kesakitan? yang dirasakan berkurang.
melihat apakah wajah ibu Nampak meringis Pasien mengatakan setelah
atau tidak? meminum obat pasien merasakan
menanyakan apakah nyeri yang ibu rasakan mulai tenang dan nyeri
sifatnya hilang timbul atau terus menerus? berangsur-angsur berkurang.
Hasil : Pasien mengatakan telah
Pasien mengatakan terasa sakit pada daerah jahitan mengerti bahwa robekan terjadi
namun bias ditahan. dikarenakan ukuran kepala bayi
Pasien mengatakan sakitnya hilang timbul. yang terlalu besar dan postur
Wajah pasien Nampak meringis sesekali. tubuh bayi yang besar dengan
Skala nyeri sedang ( 4-6 ). BB saat lahir 3700 gr (3,7 kg)
Pukul : 10.45 Wit. dan akibat terlalu sempitnya
2. Mengobservasi ulang Tinggi Fundus Uteri dan jalan lahir.
Kontraksi uterus dengan cara melakukan maneuver O:
leopold 1 Pasien Nampak tenang setelah
Hasil : diberikan dan diajarkan tehnik
TFU 2 jari dibawah pusar. relaksasi dan pemberian terapi
Perut teraba keras dan bulat. Cefadroksil 1 x 250 gr
Pukul : 11.05 Wit. Asam mefenamat 1 x 75
3. Mengajarkan pasien untuk melakukan tehnik gr
relaksasi dengan cara tubuh berbaring,kepala Prenatini plus 1 tablet
disanggah dengan bantal, dan mata dipejamkan, Pasien kurang menunjukkan tanda-
atur napas hingga napas menjadi lebih teratur, tanda wajah meringis
tarik n apas sekuat-kuatnya lalu buang secara Skala nyeri 3 (ringan).
perlahan-lahan sambil katakan dalam hati saya
damai dan tenang. A : nyeri dapat terkontrol dengan
Hasil : criteria skala nyeri 3 (ringan)
Pasien mengatakan merasa nyaman setelah melakukan Wajah pasien Nampak tenang.
tehnik relaksasi dan nyeri kurang dirasakan jika
melakukan tehnik relaksasi. P : intervensi dipertahakan
Pukul : 11.15 Wit. 1. Kaji tingkat nyeri, perhatikan
4. Mengatur posisi semi fowler dengan cara Lokasi, karateristik, intensitas
meninggikan posisi kepala 1200 dengan ( Skala 0-10)
menggunakan bantal. 2.Observasi Tinggi Fundus Uteri
Hasil : dan Kontraksi uterus.
Pasien mengatakan saya merasa nyaman dengan posisi 3.Ajarkan pasien untuk melakukan
setengah berbaring seperti ini. tehnik relaksasi dengan cara

Page 28
Pukul 12.00 Wit tubuh berbaring,kepala
5. Berkolaborasi dengan dokter tentang pemberian disanggah dengan bantal, dan
therapy mata dipejamkan, atur napas
Cefadroksil 1 x 250 gr hingga napas menjadi lebih
Asam mefenamat 1 x 75 gr teratur, tarik n apas sekuat-
Prenatini plus 1 tablet kuatnya lalu buang secara
Pukul : 12.35 wit perlahan-lahan sambil katakana
6. Menjelaskan pada pasien tentang penyebab dalam hati saya damai dan
terjadinya robekan pada daerah perineum dengan tenang.
mengatakan bahwa robekan terjadi dikarenakan 4.Atur posisi semi fowler dengan
ukuran kepala bayi yang terlalu besar dan postur cara meninggikan posisi kepala
tubuh bayi yang besar dengan BB saat lahir 3700 1200 dengan menggunakan bantal
gr (3,7 kg) dan akibat terlalu sempitnya jalan lahir 5.Kolaborasi dengan dokter
bagi kepala bayi. tentang pemberian therapy :
Hasil : Cefadroksil 500 gr 2 x 1
Pasien paham bahwa robekan terjadi dikarenakan tablet.
ukuran kepala bayi yang terlalu besar dan postur Asam mefenamat 250 gr 3 x 1
tubuh bayi yang besar dengan BB saat lahir 3700 gr tablet.
(3,7 kg) dan akibat terlalu sempitnya jalan lahir. Prenatini plus 1 x 1

Page 29
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Ny .M.M Hari/Tanggal : 09/08/2010
Umur : 33Tahun Ruang : obstetrik
Jenis Kelamin: Wanita No.Reg :---------

NO IMPLEMENTASI EVALUASI
2 Tanggal : 09-08-2010 Tanggal : 10-08-2010
Pukul : 11.15 Wit Pukul : 09.00 Wit
1. Mengobservasi adanya tanda-tanda infeksi pada S:
luka perineum dengan inspeksi pada luka perineum Pasien mengatakan mengerti
apakah ada tumor pada sekitar bekas jahitan dengan yang disampaikan
perineum? bahwa jika dirasakan adanya
Dengan sedikit menekan untuk membuktikan kelembaban pada pembalut
apakah ada dolor atau tidak? atau dirasakan pembalut sudah
Melihat apakah ada rubor pada sekitar perineum? terlalu basah maka pembalut
Meraba apakah bekas jahitan perineum terdapat harus diganti dengan yang
kalor?. baru.
Hasil : Pasien mengatakan mengerti
Tidak ada tumor pada daerah bekas jahitan. bahwa perawatan luka jahitan
Pasien Nampak menghindar ketika perineum ditekan. pada perineum dengan
Tidak ada tanda-tanda rubor pada perineum. kompres betadhine dengan
Tidak terdapat kalor pada daerah perineum cara ambil 5/6 kain kasa yang
Pukul : 11.25 Wit telah dilumuri dengan cairan
2. Memantau tanda- tanda vital dengan cara : bethadine yang terdapat
Mengukur tekanan darah. didalam kom atau wadah
Mengukur nadi /menitnya penampung berukuran kecil
Mengukur pernapasan /menitnya dengan menggunakan hanscoen
Mengukur suhu pada aksila atau pinset setelah peras
Hasil : terlebih dahulu kain kasa yang
Suhu :36,5C terlalu banyak cairan
Nadi :80 x/menit bethadine mulai bersihkan
Respirasi :20 x/menit perineum dengan menggunakan
1 kasa untuk 1 kali olesan
Tekanan darah :120/80 mmHg
kemudian ganti dengan kasa
Pukul : 11.35 wit
yang lain.
3. Menganjurkan pada pasien agar sering mengganti
Pasien mengatakan akan
pembalut jika dirasakan adanya kelembaban pada
mengikuti apa yang telah
pembalut atau dirasakan pembalut sudah terlalu
diajarkan.
basah.
O:
Hasil :
Pasien Nampak paham dengan
Pasien mengatakan mengerti bahwa jika dirasakan
apa yang disampaikan
adanya kelembaban pada pembalut atau dirasakan
Luka jahitan perineum Nampak
pembalut sudah terlalu basah maka pembalut harus

Page 30
diganti dengan yang baru mulai mengering.
Pukul : 11.40 wit Tidak ada tanda tanda
4. Mengajarkan pada ibu perawatan luka perineum inflamasi yang serius.
dengan kompres betadhine dengan cara ambil 5/6 Suhu :36,5C
kain kasa yang telah dilumuri dengan cairan Nadi :80 x/menit
bethadine yang terdapat didalam kom atau wadah Respirasi :20 x/menit
penampung berukuran kecil dengan menggunakan
Tekanan darah :120/80 mmHg
hanscoen atau pinset setelah peras terlebih
dahulu kain kasa yang terlalu banyak cairan
A : masalah resiko tinggi infeksi
bethadine mulai bersihkan perineum dengan
teratasi dengan kriteria
menggunakan 1 kasa untuk 1 kali olesan kemudian
Luka jahitan perineum Nampak
ganti dengan kasa yang lain.
mulai mongering.
Hasil
Tidak ada tanda tanda
Pasien mengerti bahwa perawatan luka jahitan pada
inflamasi yang serius.
perineum dengan kompres betadhine dengan cara
ambil 5/6 kain kasa yang telah dilumuri dengan cairan
P : intervensi dihentikan
bethadine yang terdapat didalam kom atau wadah
penampung berukuran kecil dengan menggunakan
hanscoen atau pinset setelah peras terlebih dahulu
kain kasa yang terlalu banyak cairan bethadine mulai
bersihkan perineum dengan menggunakan 1 kasa
untuk 1 kali olesan kemudian ganti dengan kasa yang
lain.
Pukul : 11.50 wit
5. Menganjurkan ibu agar selalu menjaga kebersihan
vulva (genitalia) dengan teratur dengan cara
menggunakan air hangat jika ada sabun dapat
menggunakan air sabun pertama ambil waslap yang
sudah dibasahi terlebih dahulu dengan air hangat
kemudian bersihkan bagian luar terlebih dahulu
dengan gerakan 1 arah kemudian bagian dalam
dengan satu arah pula lakukan hal tersebut
berulang-ulang hingga dipastikan vulva benar-
benar bersih.
Hasil :
Pasien mengerti yang disampaikan dan dapat
mengulangnya gunakan air hangat jika ada sabun dapat
menggunakan air sabun pertama ambil waslap yang
sudah dibasahi terlebih dahulu dengan air hangat
kemudian bersihkan bagian luar terlebih dahulu
dengan gerakan 1 arah kemudian bagian dalam dengan
satu arah pula lakukan hal tersebut berulang-ulang
hingga dipastikan vulva benar-benar bersih.
Pukul 12.00 Wit
6. Kolaborasi dengan dokter tentang Pemberian obat
sesuai indikasi.
Cefotaxime 1 tablet
Hasil :

Page 31
Obat telah diberikan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama : Ny .M.M Hari/Tanggal : 09/08/2010
Umur : 33Tahun Ruang : obstetrik
Jenis Kelamin: Wanita No.Reg :---------

NO IMPLEMENTASI EVALUASI
3 Tanggal : 09-08-2010 Tanggal : 09-08-2010
Pukul : 12.15 Wit Pukul : 15.00 Wit
1. Mengobservasi tingkat kemampuan ibu dalam S:
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan Pasien mengatakan sudah bisa
menanyakan jenis aktifitas apa yang membuat ibu berjalan dengan baik dengan
untuk sulit melakukannya sendiri?alasan yang bantuan perawat dan keluarga.
membuat ibu kesulitan dalam memenuhi aktifitas
tersebut?. O:
Hasil : Pasien dapat memenuhi aktifitas
Pasien mengatakan aktivitas yang masih sulit saya yang sulit dilakukan seperti
lakukan adalah berjalan karena karena masih terasa berjalan sendiri ke toilet.
sakit pada daerah jahitan jika mencoba untuk
berjalan. A : pemenuhan aktifitas dapat
Pukul : 12.30 dilakukan secara bertahap
2. Membantu pasien dalam memenuhi aktivitas
/kebutuhan sehari-hari seperti membantu pasien P : intervensi dipertahankan
berjalan dengan memapah badan pasien menuju 1. Bantu pasien dalam memenuhi
toilet. aktivitas /kebutuhan sehari-
Hasil : hari.
Pasien dapat berjalan menuju toilet dengan dibantu 2. Libatkan keluarga dalam
oleh perawat. melakukan perawatan
Pukul : 13.00 3. Berikan lingkungan yang
3. Melibatkan keluarga dalam melakukan perawatan tenang dan dukungan psikologis
seperti menganjurkan suami untuk melengkapi
segala keperluan ibu seperti makanan tambahan
buat ibu hamil maupun susu.
Hasil :
Keluarga terlibat dalam perawatan pasien
Pukul : 13.15 wit
4. Memberikan lingkungan yang tenang dengan cara
menyuruh sebagian keluarga untuk keluar karena
pasien mau istirahat.

Page 32
Hasil :
Keadaan lingkungan tenang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 1998, prosedur penelitian, edisi Revisi II, Rineka, Jakarta.

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad, 1993, Obstetri Fisiologi, elemen, Bandung

Bobak. I.M., dan Jansen M. D., 2000, Perawatan Maternitas dan Ginekologi, Jilid I,

Yayasan IAPKP, Bandung.

Brieger, W. R., 1992, Pendidikan Kesehatan Pedoman pelayanan Kesehatan Dasar,

ITB, Bandung

Farrer H., 1999, Perawatan Maternitas, EGC, Jakarta.

Hamilton, M.P., 1996, Dasar-Dasar keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta.

Harahap, 1984, Kanker Ginekologi, Garamedia, Jakarta.

Ibrahim Ch, 1996, Perawatan Kebidanan Jilid III, Bhatara Karya Aksara, Jakarta.

Manuaba, I.B.G, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC,

Jakarta.

, 1999, Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia, EGC, Jakarta.

Mardalis, 1995, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Bumi Aksara, Jakarta.

Mochtar R, 1995, Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi 2, EGC, Jakarata.

Notoatmojo, 1997, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offeset, Jakarta,

Jakarta.

Page 33
, 1999, Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta, Jakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa Indoneswia, Balai Pustaka, Jakarta.

Prawiroharja, S., 1999, Ilmu Kebidanan, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Mitayani,Asuhan keperawatan maternitas,penerbit salemba medika.jakarta.

Page 34

Das könnte Ihnen auch gefallen