Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
MODUL : GELAS
PEMBIMBING : Ir. Dwi Nirwantoro Nur, MT.
OLEH
KELOMPOK :I
Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi pada waktu reaksi tersebut
berlangsung baik tekanan, temperature, katalis serta adanya kontaminan. Kontaminan
selain dapat berasal dari ketidakmurnian zat yang bereaksi juga dapat berasal dari reaksi
anatara zat dengan tempat terjadinya reaksi tersebut. Karena itu dalam melakukan suatu
proses kimia perlu diperhatikan bahan dari tempat berlangsungnya reaksi tersebut. Salah
satu bahan reactor yang sering digunakan karena sifatnya inert adalah gelas. Bahan ini
sering digunakan untuk menbuat reactor untuk menghasilkan produk yang dikehendaki
dengan kualitas yang tidak terlalu besar namun memiliki kemurnian yang relative tinggi.
II. Tujuan
Dengan melakukan praktikum modul Praktik Gelas pada mata kuliah Teknik
Perawatan, diharapkan mahasiswa memiliki beberapa kompetensi berikut.
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar
infra merah
Padatan amorf (short range order).
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogenfluorida. Karena
itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
Efektif sebagai isolator.
Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
2.2.Bahan Baku Pembuatan Gelas
a. SiO2
Merupakan bahan pokok pembuatan gelas dan diperoleh dari kwarsa. Bila
dipanasi pada suhu tinggi maka akan melebur, dan membentuk cairan yang
bening. Dengan penggunaan silica ini, pengembangan gelas akibat perubahan
suhu akan kecil.
b. Na2O
Didapat dari soda ash atau natrium karbonat. Penambahan natrium karbonat
kepada komposisi gelas akan menurunkan suhu peleburan oksida dan akan
memperbesar pemuaian kerana suhu, sebaliknya dengan sifat dari Si2O oksida
ini akan mempertinggi daya tahan terhadap kejutan suhu terhadap kejutan
suhu tetapi menurunkan akan sifat ketahan dari gelas.
c. CaO atau MgO
Didapat dari batu kapur atau batu dolomite. Dengan penambahan oksida ini,
dipakai sebagai penurunan suhu lebur ( flux ) serta mempertinggi ketahanan
gelas.
d. B2O3
Dipakai untum membuat gelas yang kecil pemuaiannya dan gelas boro silikat.
Didapat dari borax (Na2B4O7.10H2O)
e. Al2O3
Didapat dari feldspar atau nephelin syenit. Dengan dicampurkannya oksida
ini, akan menaikkan suh lebur dan viskositas dari massa gelas, serta
memperbaiki sifat tahan lama.
f. PbO
Jika dicampur dengan silica akan membentuk gelas flint yang banyak
dipakai untuk pembuatan gelas alat rumah tangga bermutu tunggi.
2.3.Cara Pembuatan Gelas
1. Penyiapan bahan
Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan
dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk
bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat yang sesuai
dengan produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan baku dalam suatu
mixer hal ini dilakukan agar campuran menjadi homogen sebelum dicairkan.
Komposisi dari bahan-bahan penyusunnya adalah sebagai berikut :
Bahan untuk gelas, biasanya harus berkadar besi yang rendah (biasanyakurang
dari 0.5%) agar gelas yang dibuat berwarna bening cerah. Besi akan menyebabkan
wana gelas menjadi hijau.
2. Peleburan bahan
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam
tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair.
Cara peleburannya ada beberapa cara :
1. Peleburannya dengan pot atau krus.
Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana masa gelas ditempatkan dalam suatu
bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam tungku sampai masa yang ada
dalam bejana melebur. Kemudian dari bubur gelas ini diambil sedikit demi
sedikit bila akan dibuat benda yang diingini
2. Peleburan dengan tungku bak.
Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana ruang pertama
merupakan ruang untuk meleburkan, sedangkan ruang kedua untuk
pengadukan, sehingga masa gelas homogen dan bebas dari gelembung udara.
Untuk industri yang bekerja kontinu dan industri modern dari ruang 2 ini masa
bubur gelas itu langsung dikerjakan menjadi produk yang macam-macam
bentuknya, dan perlengkapan peralatan yang dipasang tidak sama, tergantung
pada jenis produknya.
3. Pembentukan
Cara pembentukan ada beberapa cara :
Dengan press / pakai cetakan baja tuang.
Untuk produk yang bermulut lebar lebih lebar dari dasarnya, seperti : piring,
gelas minum, genteng kaca.
Dengan sistem tiupan.
Untuk bentuk-bentuk yang bermulut kecil, seperti botol, pipa gelas.
Proses tarik ( proses kambangan / float ) atau gilas.
Dengan proses tarikan, masa gelas dari ruang pengadukan dipancing, ditarik
ke atas pada saat suhu ruangan masih tinggi sekitar 500 atau 6000C yang
diperlukan untuk proses pendinginan bertahan. Hasil tarikan ini melalui rol
baja tahan suhu tinggi sehingga diperoleh lembaran-lembaran kaca yang siap
dipotong menurut ukuran yang dikehendaki.
Pada cara floating, masa gelas dialirkan melalui rol penggilas untuk
membentuk lembaran yang ketebalannya dapat diatur.
4. Anealing
Annealing adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk setelah
gelas dibentuk, perlu dipanasi pada suhu kurang lebih 500 atau 600 oC, dan
suhu ini diturunkan secara perlahan-lahan. Sebab bila massa gelas dimana
waktu dibentuk segera mendingin diudara biasa, umumnya mudah pecah,
akibat perubahan kejutan suhu. Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah
timbulnya tegangan-tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata
sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2
aktivitas, yaitu :
menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu
untuk menurunkan regangan internal
mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk
menahan regangan sampai titik maksimumnya.
Proses ini berlangsung di dalam "annealing lehr". Dalam pabrik-pabrik botol,
alay makan dan minum, dan lain-lain ruang annealing terpisah dengan ruang
peleburan.
5. Perbaikan bentuk
Benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang belum
baikatau tajam dan ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol, biasanya
digenrinda agar tidak tajam atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca lembaran
biasanya hanya dipotong menurut ukuran pasaran saja. Pada perbaikan bentuk
ini sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan gelas itu disebut cullet,
dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.
2.4.Produk-produk Gelas
1. Gelas kapur soda
Gelas kapur yang terutama dibuat dari campuran silica, soda dan kapur. Salah
satunya daru perbandingan campuran gelas tersebut diantaranya :
1 molekul Na2O dalam % berat = 13%
1 molekul CaO atau MgO dalam % berat = 12%
6 molekul SiO2 dalam % berat = 75%
Jenis gelas yang paling banyak dipakai, dalam bentuk alat makan dan minum,
kaca lembaran, pipa, bola lampu , dll
2. Gelas Cair
Kita kenal dengan nama waterglass, terbuat dari hasil leburan silica dengn soda
abu, yang hasilnya berupa gelas cair yang mudah larut dalam air.
3. Gelas Silika
Gelas ini disebut pula gelas Vitreous, terbuat dari pelebiran kuarsa murni.
Kadang-kadang dicampur sedikit feldspar. Gelas ini dapat ditembus oleh sinar
ultraviolet ungu, sedangkan gelas kapur soda membiaskan sinar ultraviolet.
4. Gelas Bor
Disebut juga borosilicate glass yang tahan suhu dan pemuaiannya kecil.
Pemakaiannya terutama untuk pembuatan benda gelas untuk keperluan teknik, alat
laboratorium atau alat rumah tangga yang bermutu tinggi, yang dapat dipakai
untuk memasak. Gelas ini tahan suhu kejut. Jena atau pirex glass, untu alat
laboratorium adalah jenis borosilicate glass
5. Gelas Timbal atau Lead Glass
Gelas ini memiliki pemuaian kecil, biasanya digunakan untuk pembuatan gelas-
gelas plastik.
6. Gelas Opal / Gelas Susu
Gelas yang tidak cerah, dimana dalam pembuatannya dicampur dengan oksida
sebagai bahan tambahan untuk tidak menjadi cerah. Salah satu oksidanya adalah
tepung Sn.
7. Gelas Translucent
Di pasaran kita kenal sebagai gelas es, dimana massa gelas sebenarnya
cerah/transparan, tetapi karena di satu sisi diberi garis berbentuk gambaran
macam-macam, maka cahaya yang seharusnya tembus tadi dibelokkan sehingga
gelasnya buram.
8. Gelas Ets
Gelas ini pada salah satu permukannya dibuat lukisan, sehingga terjadi lukisan
yang tersembul, kemudian sebagian dari lukisan ini diberi cat/diwarnai. Biasanya
lukisan dengan cara ets ini dilakukan diatas gelas cermin. Cara membuat lukisan
adalah dengan melarutkan sebagian gelas itu memakai asam Fluorid (HF) keren
gelas larut dalam HF. Bagia yang tidak harus larut dapat ditutupi dengan lilin atau
dammar yang tidak larut dalam HF.
BAB III
METADOLOGI
Menyiapkan api dengan menyalakan aliran gas pembakar dan memantik api di
bagian penyembur api. Mengatur bukaan gas di dekat mulut penyembur api
sehingga nyala api berwarna biru.
Membuat tabung reaksi dengan menutup lubang di salah satu sisi pipa gelas
pyrex 1,5 cm sepanjang 20 cm. Sisi yang dikehendaki dipanaskan dan ditiup.