Sie sind auf Seite 1von 16

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meteorologi berasal dari dua kata yang mempunyai makna atau arti yaitu
Meteoros yang berarti benda yang ada di dalam udara dan Logos yang berarti
ilmu/kajian. jadi Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses
fisis dan gejala cuaca yang terjadi di lapisan atmosfer (troposfer). Klimatologi
adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala cuaca, tetapi sifat-
sifat dan gejala gejala cuaca tersebut mempunyai jangka waktu dan daerah yang
luas di atmosfer permukaan bumi ( untuk iklim batas waktunya adalah 30 tahun ).
Segala aspek yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dan proses-
proses yang terjadi didalam bumi dan berkaitan erat dengan lapisan udara. Maka
disebut atmosfer. Lapisan atmosfer memiliki kegunaan dan peran penting
terhadap bumi sepeti melindungi manusia dari sinar radiasi matahari yang sangat
berbahaya. Lapisan atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan troposfer, tropopause,
stratosfer, dan ionosfer yang masing-masing mempunyai batas-batas ketinggian
dan suhu tertentu (Barry,1976).
Sebagian besar bahan pengisi atmosfer adalah gas yang mudah mampat
dan mengembang. Medan gravitasi bumi cenderung menarik seluruh bahan
atmosfer ke permukaan bumi. Akibatnya, kerapatan partikel atmosfer meningkat
dengan makin berkurangnya ketinggian. Masa dan tekanannya pun meningkat
semakin dekat permukaan bumi. (Lakitan, 1994).
Sehingga, meteorologi lebih mengkaji tentang proses atau gejala fisika
yang berlangsung secara dinamis pada lapisan atmosfer bumi, dan lebih
ditekankan pada perubahan-perubahan kondisi atmosfer yang terjadi dalam waktu
singkat, misal fluktuasi harian unsur-unsur iklim seperti suhu, angin, intensitas
penyinaran cahaya matahari, kelembapan, tekanan udara dan keawanan.

1
B. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengetahui fungsi dan
kegunaan alat-alat yang digunakan di stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Kota Kendari serta untuk mengetahui cara kerja alat-alat tersebut.
Sedangkan manfaat dari praktikum ini ialah dapat dijadikan bahan
referensi atau masukan dalam mengetahui sifat Meteorologi serta dapat
mengetahui masing-masing alat meteorologi di stasiun BMKG kota Kendari.

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Awan

a. Pengertian umum awan


Pada umumnya awan terdiri dari butir-butir air cair yang berukuran
sedemikian kecil sehingga tidak jatuh. Namun apabila awan tersebut mencapai
suatu ketinggian dimana temperatur udaranya jauh dibawah 0 oC maka butir-butir
air tersebut menjadi butir-butir es (kristal). Awan adalah penolong berharga dalam
ramalan cuaca karena memperlihatkan, perubahan apa yang sedang terjadi dalam
atmosfer. Awan itu sendiri tidak memberitahu kita terlalu banyak. Ahli cuaca
harus mengetahui bagaimana ia telah berkembang dengan berubah atau pecah
pada umumnya, kemungkinan ada hujan lebih besar kalau awan tinggi yang
terpisah menjadi tambah tebal, bertambah jumlahnya dan dasar awan lebih rendah
(Wisnubroto, 1981).

b. Jenis-jenis awan
Awan terbagi dalam 4 golongan yaitu awan tinggi, awan menangah, awan
rendah, dan awan yang membumbung keatas. Tiap golongan awan ini terbagi lagi
dalam beberapa jenis menurut ketinggian dan bentuk awan tersebut misalnya
cirrus, alto cumulus, nimbo stratus, cumulus nimbus, dan lain sebagainya. Awan
merupakan salah satu jenis hydrometer, jenis hydrometer yang lain adalah kabut,
hujan lembut, hujan merata, hujan setempat, dan salju. Jenis-jenis hujan
tergantung dari jenis-jenis awan yang merupakan sumbernya (Handoko, 1995).
Menurut Wisnubroto (1981), cuaca penuh sinar matahari mungkin
menjadi biasa jika kabut jadi bersih sebelum tengah hari dan kalau dasar awan
menjadi lebih tinggi.

B. Kelembaban udara

Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah


uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari
seluruh atmosfer yaitu hanya kira-kira 2% dari dari jumlah masa. Akan tetapi uap

3
air merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan
iklim. Gas-gas yang menyusun atmosfer yang dekat permukaan laut relatif
konstan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Sedang uap air merupakan
bagian yang tidak konstan, bervariasi dari 0% sampai 5% (Wilson, 1993).
Menurut Wilson (1993), adanya variabilitas kandungan uap air ini dalam
udara baik berdasarkan tempat maupun waktu adalah penting karena :
1. Besarnya jumlah uap air dalam udara merupakan indikator kapasitas potensial
atmosfer tentang terjadinya presipitasi.
2. Uap air mempunyai sifat menyerap radiasi bumi sehingga ia akan menetukan
cepatnya kehilangan panas dari bumi dan dengan sendirinya juga ikut
mengatur temperatur.
3. Makin besar jumlah uap air dalam udara makin besar jumlah energi potensial
yang laten tersedia dalam atmosfer dan merupakan sumber / asal terjadinya
hujan angin (strom).
Pengamatan kelembaban udara dimaksudkan untuk memperoeh data
tentang kelembaban nisbi dari udara atmosfer daerah yang diamati. Utama
maksud tersebut diperlukan alat pengukuran kelembaban udara. Ada berbagai tipe
alat pengukuran kelembaban udara tetapi yang umum dipakai adalah hygrometer
dan psychrometer.

C. Temperatur udara
Temperatur udara adalah salah satu efek dari radiasi matahari. Makhluk
hidup hanya dapat berkembang pada temperatur tertentu dan setiap fenomena dari
kehidupan vegetasi sangant erat hubungannya dengan zone panas optimal.
Temperatur udara yang diukur dengan termometer. Tempat yang terbuka, suhunya
berbeda dengan tempat yang bergedung, demikian pula suhu di ladang berumput
berbeda dengan ladang yang dibajak, atau jalan beraspal dan sebagainya.
Pengukuran temperatur udara hanya memperoleh satu nilai yang menyatakan nilai
rata-rata suhu temperatur atmosfer. Secara fisis suhu dapat didefinisikan sebagai
tingkat gerakan molekul benda, mekin cepat gerakan molekul, makin tinggi
suhunya. Suhu dapat juga didefinikasikan sebagai tingkat panas suatu benda.

4
Panas bergerak dari sebuah benda yang mempunyai suhu tinggi ke benda dengan
suhu rendah (Handoko, 1995).
Radiasi cahaya dari permukaan benda tersebut akan dipancarkan ke segala
arah. Jika radiasi yang dipancarkan oleh benda ini menerpa suatu permukaan lain,
maka energi cahaya tersebut dapat diserap, dipantulkan, atau diteruskan oleh
permukaan penerima tersebut. Cahaya dapat bergerak melintasi benda padat
(misalnya kaca, plastic), cair (misalnya air, minyak), gas (misalnya udara), dan
ruang hampa udara atau vakum (misalnya pada ruang angkasa luar). Salah satu
ciri cahaya adalah panjang gelombang. (Benyamin Lakitan, 1994).
Campbell Stokes adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas
dan lama penyinaran matahari. Satuan dari intensitas dan lama penyinaran
matahari adalah persen (Anonim, 2009).

D. Temperatur air

Temperatur air adalah keadaan suhu air, yang menyatakan tingkat panas
dan dinginnya air, Tekanan air dinyatakan dengan satuan derajat Celcius,
Fahrenheit, Reamur dan Kelvin.
Menurut Lakitan (1994), ada dua istilah dalam menentukan temperatur air
yaitu temperatur insitu dan temperatur pada dasarnya mempunyai sifat potensial.
Temperatur udara adalah sifat termodinamis cairan karena aktifitas molekul dan
atom didalam cairan tersebut. Semakin besar aktifitas (energi), semakin tinggi
pula temperaturnya. Temperaturnya menunjukkan kandugan energi panas. Energi
panas dan temperatur dihubungkan oleh energi panas spesifik. Energi panas
spesifik sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah energi panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur dari satu satuan massa fluida sebesar 1.
Jika kandungan energi panas nol (tidak ada aktifitas atom dan molekul dalam
fluida) maka temperaturnya secara absolute juga nol (dalam skala Kelvin). Jadi
nol dalam skala Kelvin adalah suatu kondisi dimana sama sekali tidak ada
aktifitas atom molekul dalam suatu fluida. Temperatur air laut dipermukaan
ditentukan oleh adanya pemanasan (heating) di daerah tropis dan pendinginan

5
(cooling) di daerah lintang tinggi. Kisaran harga temperatur di laut adalah -2 s.d.
35C.
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim selain suhu, kelembapan,
radiasi matahari, evaporasi, tekanan udara, dan kecepatan angin. Hujan adalah air
yang jatuh ke permukaan bumi sebagai akibat terjadinya kondensasi dari partikel-
partikel air di langit. Jumlah curah hujan diukur sebagai volume air yang jatuh di
atas permukaan bidang datar dalam periode waktu tertentu, yaitu harian,
mingguan, bulanan, atau tahunan. Tinggi air ini umumnya dinyatakan dengan
satuan milimeter (Nawawi 2001).
Alat pengukur curah hujan secara umum dinamakan penakar hujan. Salah
satu alat penakar hujan adalah penakar hujan tipe observatori yang berbentuk
silinder. Pada alat ini, lingkaran penangkap air hujan yang terbuat dari bahan
antibocor diletakkan di bagian atas corong yang menerus- kan air hujan yang
tertampung ke penerima. Penerima harus mempunyai leher yang sempit untuk
mengurangi kehilangan air akibat penguapan, kemudian di bagian bawahnya me-
rupakan tempat penampungan atau reservoir. Lingkaran penangkap luasnya
berkisar antara 100-500 cm2 yang di- rancang sedemikian rupa sehingga percikan
hujan tidak keluar, yaitu dindingnya dibuat cukup dalam dan corongnya miring
lebih dari 45. Alat ini dibuat dari bahan logam tahan karat, fiberglass, atau plastik
(Nasri 1978).

6
BAB III. METODE PRAKTEK

A. Waktu dan Tempat

Praktek Meteorologi ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 April


2014 pada pukul 10.00-12.00 WITA. Bertempat di Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasium Meteorologi di Kelurahan Kampung
Salo, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

B. Alat yang digunakan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum dapat di lihat pada tabel 1.
Tabel 1.Alat yang digunakan pada percobaan Pengenalan Alat yaitu sebagai
berikut:
No Alat Satuan Kegunaan
o
Bola.kering danB.basah C Untuk menentukan kelembaban
udara
Observatorium m mengukur curah hujan secara
otomatis.
Anemometer m untuk mengukur arah dan
kecepatan angin
Cup Counter km Untuk mengukur kecepatan
angin rata-rata selama periode.
Hellman mm Untuk pengukur curah hujan.

Campbell Stokes Jam /% Untuk penyinaran sinar


matahari.
Barrograph untuk mengukur tekanan udara

Barometer Untuk mencatat atau mendeteksi


tekanan udara.
Panci Penguapan untuk mengukur tekanan udara.

7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

a. Gambar alat ukur tekanan udara

1. Barrograph

2. Barometer

Gambar 1. Barrograph dan Barometer

b. Alat ukur suhu udara


1. Thermometer bola kering dan bola basah
2. Thermometer maksimum
3. Thermometer minimum

Termometer bola
kering
Termometer bola
maksimum
Termometer bola
Termometer basa
Minimum

Gambar 2. Alat Thermometer bola kering dan bola basah

8
c. Alat pengukur angin

1. Anemometer

Gambar 3. Alat Anemometer


2. Cup Counter

Gambar 4. Alat Cup Countet

9
d. Alat pengukur Curah Hujan

1. Observation

Gambar 5. Alat Observation


2. Hellman

Mulut corong
penakar

Kran penutup

Gambar 6. Alat Hellman

10
e. Alat mengukur lamanya penyiranaran matahari
1. Campbell Stokes

Gambar 7. Alat Cump Stuk


e. Alat mengukur penguapan
1.Panci Penguapan

Gambar 8. Alat Panci penguapan


B. Pembahasan

Dari hasil diatas maka dapat kita bahas alat-alat tersebut berserta
fungsinya. Yang biasa digunakan di stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) yang merupakan salah satu pusat stasiun BMKG di Kota
Kendari,Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan hasil pengamatan tekanan udara pada gambar 1. Yang
menunjukan alat yang bekerja pada pengukuran tekanan udara yaitu barometer
dan barograph. Barometer berfungsi sebagai alat pengukur tekanan udara.

11
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. (Dede Rohmat:2009)
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari
lapisan udara karena beratnya kepada setiap bidang datar pada permukaan bumi
seluas I meter kubik sampai batas atmosfer.
Barrograph yaitu untuk mengukur tekanan udara, alat ini dipasang dalam
ruangan yang mempunyai suhu yang sama (homogen) dan harus
terhindar dari sinar matahari langsung, umumnya letak bejana barometer 1
meter diatas permukaan lantai ruangan, dan ditempatkan/ digantung pada
dinding tembok ruangan.
Pada alat ukur suhu udara menggunakan alat Themometer bola basah dan
bola kering. Bola basah dan bola kering berfungsi untuk menentukan kelembaban
udara, suhu udara, dan titik embun embun. Alat ini terdiri dari 2 buah
thermometer air raksa yang dipasang berdampingan secara vertikal. Bola dari
salah satu thermometer dibungkus dengan kain kasar/ muslin yang tergantung
pada bejana kecil berisi air murni, sehingga bola thermometer selalu basah dan
disebut sebagai bola basah, sedangkan yang lain tidak dibungkus disebut sebagai
bola kering. Suhu udara dapat dibaca pada thermometer bola kering, penguapan
air dari kain kasa basah menyebabkan suhu bola basah lebih rendah dari pada
suhu bola kering. Dari hasil pembacaan bola basah dan bola kering akan dapat
diketahui kelembaban udara dan titik embun. Waktu pengamatan : dilakukan
sesuai dengan pengamatan AgM 1-a dan AgM 1-b.
Thermometer maksimum berfungsi untuk mengukur suhu udara
maksimum. Cairan yang digunakan pada thermometer maksimum ini adalah air
raksa, adanya penyempitan pada pipa kapiler yang berdekatan dengan reservoir
merupakan ciri thermometer maksimum. Thermometer ini dipasang dengan
kemiringan 2 secara horizontal didalam sangkar meteorologi. Prinsip kerja
thermometer ini, yaitu jika suhu udara naik , maka air raksa dalam bola akan
memuai mendorong cairan air raksa keluar melalui pipa yang menyempit, suhu
udara terus naik sampai mencapai nilai maksimum. Jika suhu udara turun, cairan
air raksa dalam bola akan menyusut sehingga alur air raksa dalam pipa kapiler

12
terputus, namun ujung air raksa tetap menunjukkan nilai skala yang maksimum.
Waktu pengamatan: dilakukan pada jam 18.00 WIB Setelah dilakukan
pengamatan/ pembacaan, posisi air raksa harus dikembalikan ke posisi suhu pada
waktu itu dengan cara diayun sedikit hentakan sebanyak tiga kali.
Thermometer minimum berfungsi untuk mengukur suhu terendah/
minimum pada suatu periode pengamatan. Cairan yang digunakan pada
thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapiler berisikan indeks (batang kaca
kecil). Thermometer ini dipasang secara horizontal didalam sangkar meteorogi.
Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, alkohol akan menyusut dan
permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika
suhu naik, permukaan alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal
menunjukkan skala yang terendah yang dicapai suhu udara. Waktu pengamatan :
dilakukan pada jam 14.00 WIB. Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala,
posisi indeks harus dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu.
Anemometer Berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat
ini dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri
dari sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan melalui kabel. Cara kerja alat
tersebut diatas, adalah sebagai berikut :Vane (balingbaling) yang berbentuk
anak panah mempunyai tahanan yang melingkar merupakan lingkaran, tahanan
tersebut dihubungkan dengan 3 buah saluran ke alat penunjuk, pada tiap
titik yang satu sama lain berjarak sama. Arus rata dialirkan tahanan tersebut
pada 2 titik, dan jika vane berputar maka kedua kotak tersebut ikut berputar,
kumparan penunjuk arah angin dibuat sedemikian rupa sehingga putaran
sama dengan putaran vane. Tahanan pada vane ini dihubungkan dengan 3
buah kawat pada kumparan penunjuk, ditengah dipasang sebuah magnit yang
mempunyai jarum penunjuk, dan alat ini memerlukan arus DC 12 Volt.
Cup Counter berfungsi untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama
periode tertentu. Alat ini terdiri dari 3 buah mangkok yang akan berputar bila
tertiup angin , pada bagian bawah mangkok terdapat angka counter yang mencatat
perputaran mangkok tersebut, dan alat ini dipasang diatas tiang pipa besi setinggi
( m, 2 m, 10 m) dari permukaan tanah. Untuk mengetahui kecepatan rata-rata

13
angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi hasil pembacaan
pada angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan sebelumnya,
kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan. Waktu pengamatan :
pengamatan I, II, III (Jam 07.00, 14.00, 18.00 WIB)
Hellman berfungsi sebagai alat pengukur curah hujan. Cara kerjanya
adalah air hujan yang turun dari langit sebagian akan masuk kecorong penakar
hujan ini. Kemudian hujan itu diambil baru diukur dengan menggunakan
thermometer.
Observatorium berfungsi mengukur curah hujan secara otomatis. Penakar
hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri.Jika
hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung.Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat
(naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya
selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang
ditakkan atau digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga . Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas
pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,
air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan
tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis
lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau
ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada
pias.
Campbell Stokes berfungsi dengan lamanya penyinaran sinar matahari
dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola
gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat
untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas
dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar
matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias
ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar
yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan
mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus.

14
Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-
putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-
putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
Panci penguapan terbuka digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati
penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan
lain-lainnya. Alat ini berfungsi untuk mengukur penguapan.Cara kerjanya adalah
alat ini disimpan ditempat terbuka dengan air tertentu. Setiap jam 5 sore diukur
penguapannya.

15
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa alat-alat yang


digunakan di stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG untuk
mendeteksi sifat atmosfer atau iklim cuaca ialah alat ukur tekanan udara
menggunakan Barrograph dan Barometer, alat ukur suhu udara menggunakan
Thermometer bola kering dan bola basah, Thermometer maksimum dan
Thermometer minimum, alat pengukur angin menggunakan Anemometer dan
Cup Counter, alat pengukur Curah Hujan menggunakan Observation dan
Hellman, alat mengukur lamanya penyiranaran matahari menggunakan Campbell
Stokes, serta alat untuk mengukur penguapan menggunakan Panci Penguapan.

B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan dalam praktikum ini ialah untuk praktikum
kedepanya agar tidak hanya terpaku pada pengenalan alat-alat di BMKG tapi
dapat mengetahui atau memahami kerja alat dengan mengamati secara langsung
sehingga praktikan dapat memahami alat dan kegunaanya.

16

Das könnte Ihnen auch gefallen