Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
2008, p. 213).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
p. 89).
10
11
yang meliputi :
1) Minggu ke 28 sampai 31
tubuh
2) Minggu 32 sampai 33
a) Janin mulai memasuki posisi siap lahir yaitu bokong diatas dan
kepala dibawah
12
3) Minggu 34 sampai 35
4) Minggu 36 sampai 37
5) Minggu 38 sampai 39
Pada minggu ini kepala janin masuk dalam rongga panggul disertai
sudah dekat
13
a. Pengertian
Pada trimester ke tiga ini perut ibu sudah membesar, maka para
bayi baru atau mungkin ada kekuatiran dengan kesehatan bayi. Pada
saat ini calon ibu akan mulai berfikir tentang persalinan, dengan
kontraksi perut, bengkak, kram kaki dan cairan vagina. Sehingga pada
masa ini perlu persiapan yang sangat matang dari para calon ibu
(Suririnah, 2004).
14
2004, p.184).
b. Primigravida
(chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang pertama kali hamil belum
selama 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan, dengan catatan 1 bulan
pasti adalah hari haid terakhir. Kehamilan terjadi bila pada masa
15
3. Tanda-Tanda Persalinan
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terdiri
anda akan mengerti kapan saat yang tepat untuk pergi ke Rumah Bersalin
dan apa saja yang perlu dilakukan (Sholihah, 2008, p.92). Tanda-tanda
persalinan meliputi :
Secara umum, pertanda awal bahwa ibu hamil siap melahirkan adalah
disertai rasa mules serta sakit dipinggang dan paha. Ada juga
sekali atau dua kali. Kontraksi yang sesungguhnya akan muncul dan
bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak
16
a) Pada kontraksi awal buka 1-3 cm, sang ibu diisyaratkan untuk
Bersalin.
b) Pada kontraksi buka 4-6 cm, seluruh persiapan sudah harus selesai.
saat ini disertai rasa sakit, nyeri atau kenceng yang semakin lama
semakin meningkat.
terjadi setiap 5 menit sekali itu tandanya bayi mulai siap untuk
dilahirkan.
e) Pada bagian vagina akan keluar cairan lendir disertai darah karena
f) Karena kontraksi pula, maka ketuban akan pecah dan keluar cairan
17
pecah, maka sudah saatnya sang bayi harus keluar. Bila ibu hamil
keluarnya tidak dapat ditahan tetapi disertai rasa mules atau rasa sakit,
d. Persalinan Palsu
uterus hampir sama besar dengan kontraksi bagian atas. Karena itu,
dilatasi serviks tidak terjadi dan nyeri karena kontraksi uterus sering
18
1. Kontraksi
Pada awal proses persalinan kontraksi akan sering terjadi dan lebih
darah kecil terputus sehingga darah dan lendir keluar berupa cairan
show.
4. Rasa Nyeri
19
adanya kontraksi his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. Keluar
dalam didapat serviks yang mendatar dan pembukaan jalan lahir sudah
ada.
Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran, ibu merasakan tekanan
20
4. Persalinan
a. Pengertian persalinan
terjadi pada sistem reproduksi wanita dalam hitungan hari dan minggu
21
jalan lahir. Penolong persalinan perlu memantau keadaan ibu dan janin
moril dan rasa nyaman kepada ibu yang sedang bersalin (DepKes RI,
2008).
b. Proses Persalinan
f) Ibu gelisah
22
jam. Kala satu dibagi menjadi dua fase yaitu laten dan aktif.
1) Fase laten yaitu adalah periode waktu dari awal persalinan hingga
menjadi 4 cm.
23
2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul
24
seperti ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
rata-rata antara 5-10 menit. Adapun kala tiga terbagi dalam dua fase
yaitu :
25
terlepas.
teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta
his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit plasenta
(Mochtar, 2002).
26
(1) Beri oksitosin 10 unit IM waktu dua menit setelah bayi lahir.
(3) Segera lakukan masase pada fundus uteri setelah plasenta lahir.
4) Kala IV
5. Persiapan Persalinan
a. Persiapan Persalinan
orang disekitarnya. Agar reaksi ini tidak menjadi prahara, sejak dini
1) Persiapan fisik
27
dibutuhkan bagi ibu dan janin. Disamping itu, ibu harus ingat
yang cukup. Tetapi juga jangan terlalu berlebihan, sebab hal ini
persalinan.
28
2) Persiapan Mental
a) Hindari stress
Keadaan emosi yang mudah berubah pada saat hamil tentu saja
Selain istri suami dan anak yang lain juga harus siap mental.
29
mandiri. Dalam program desa siaga dimana para bidan desa, tokoh
a. Ibu hamil harus menayakan kepada bidan atau dokter kapan tanggal
perkiraan persalinan.
persalinan nanti.
(Puskesmas/RB/BPS/RS).
f. Ibu hamil akan melahirkan ditolong oleh bidan atau dokter kandungan
30
yaitu :
1) Rencana Persalinan
a) Tempat Persalinan
mengatasi jika terjadi sesuatu pada ibu bayi pada proses persalinan yang
yang bisa mereka dapatkan dirumah dan kebebasan untuk melakukan apa
31
karena banyak dokter dan bidan berjaga di sana, sebagian lainnya merasa
bahwa layanan ini juga bisa didapat dari luar rumah sakit, misalnya
1) Perlengkapan ibu
b) Alat mandi seperti handuk besar satu buah, handuk kecil dua
(3) Kutang
(5) Pembalut
32
2) Perlengkapan bayi
a) Popok bayi
b) Baju Bayi
d) Gurita bayi
f) Topi bayi
g) Selimut bayi
3) Perlengkapan ayah
a) Jam tangan
fotocopinya.
d) Makanan kecil
e) Baju ganti
4) Pendamping persalinan
33
5) Transportasi
Letak tempat tinggal yang jauh dengan fasilitas kesehatan dan sulit
yang bisa memfasilitasi ibu hamil yang perlu dirujuk atau dibawa ke
tetapi dapat berupa alat transportasi lain yang dapat membawa ibu
6) Biaya
sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika
34
7) Donor darah
darah bisa langsung ditangani, jadi ibu hamil perlu mencari orang
menyelamatkan para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu
ke fasilitas rujukan, sangatlah sulit untuk menduga kapan penyulit itu terjadi,
sehingga kesiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke fasilitas kesehatan
rujukan secara optimal dan tepat waktu jika penyulit terjadi. Setiap tenaga
35
terjadi penyulit. Pada saat terjadi penyulit sering kali tidak cukup waktu dan
dapat membahayakan jiwa klien. Anjurkan pada ibu untuk membahas rujukan
dan membuat rencana rujukan dengan suami dan keluarganya serta tawarkan
tempat tinggal yang jauh dengan fasilitas kesehatan dan sulit dijangkau serta
sebagian besar wilayah di Indonesia, oleh sebab itu penting untuk pengadaan
ambulans desa yang bisa memfasilitasi ibu hamil yang perlu dirujuk atau
sakit. Ambulans desa tidak harus dalam bentuk mobil ambulans tetapi dapat
berupa alat transportasi lain yang dapat membawa ibu hamil ke tempat
pelayanan kesehatan seperti becak, mobil roda empat milik warga yang
36
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
yang dipelajari dan disimpan dalam ingatan, hal tersebut meliputi fakta,
disimpan dalam ingatan akan digali pada saat yang dibutuhkan melalui
b. Tingkat pengetahuan
1) Tahu (Know)
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
37
sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
benar. Orang yang telah paham terhadap suatu objek materi harus
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis (Analysis)
5) Sintensis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
38
sudah ada.
1) Pendidikan
mudah dalam menerima hal-hal baru sehingga akan lebih mudah pula
media.
3) Pengalaman
39
4) Sosial Ekonomi
5) Hubungan sosial
6) Perilaku kesehatan
1) Cara tradisional
40
metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama
41
2005, p.11).
42
ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat pengetahuan
yang akan kita ketahui, dalam hal ini tentang persiapan menghadapi
persalinan.
7. Perilaku
a. Pengertian
dapat diamati langsung, maupun yang tidak diamati oleh pihak luar
b. Macam-macam perilaku
43
tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain.
a) Pengetahuan
44
b) Sikap
sebagainya.
45
kesehatan.
46
persalinan tersebut.
47
B. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Keyakinan
Faktor Pemungkin
1) Ketersediaan Persiapan persalinan
fasilitas kesehatan pada ibu hamil
2) Sarana prasarana trimester III
Faktor Penguat
1) Tokoh masyarakat
2) Tokoh agama
3) Sikap dan perilaku
petugas kesehatan
: yang di teliti
48
C. Kerangka Konsep
1. Sikap
2. Keyakinan
3. Ketersediaan
fasilitas kesehatan
D. Hipotesis
harus ditolak, berdasarkan fakta atau ampiris yang telah dikumpulkan dalam
persalinan.