Sie sind auf Seite 1von 13
WeeriacRo SURAT KEPUTUSAN ow No. Kpts. 13/Dir. 01.02/SKP/ XIl/2012 tentang Pedoman dan Tata Kerja Direks PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Thk. Direksi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI AGRO) Me bang Mengingat Memperhatikan Menetapkan 1. Bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) diperlukan Pedoman ‘Tata Kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan wewenangnys dalam pengelolaan BR! AGRO; 2, Bahwa agar lebih tertib dan efektif di dalam pelaksanaannya, dipandang pperlu ditetapkan dalam surat keputusan . 1. Undang-undang Republik indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 2. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Sank Umum dan telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006_tanggal 5 Oktober 2006; Peraturan Bank indonesia No. 13/2/PB}/2011 tanggal 12 Januari 2012 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum; 3, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX..6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik; Peraturan Bapepam No. IX.j.1 tentang Pokok-pokok anggaran Dasar Perseroan yang melakukan penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik; 4, Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A: tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat; 5. Anggaran Dasar PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tok. 6. Surat Keputusan Direksi PT Bank Agroniaga Tok (Sekarang BRI AGRO) No. Kpts 03/0ir.01.03/KRH/X//2011 tanggal 16 Nopember 2011 tentang kebijakan GCG PT Bank Agroniaga Tbk. ‘Anggaran Dasar Perusahaan pasal 11 tentang Direksi dan pasal 12 tentang Tuges dan Wewenang Direksi (Merupakan dasar hukum kewenangan direksi mewakili perseroan) ‘Memutuskan 41, Mencabut pasal 8 Surat Keputusan Direksi PT Bank Agroniaga Tbk (Sekarang. ‘BRI AGRO) No. Kpts 03/Dir. 01.03/KRH/XI/2011 terkait tugas dan tanggung Jawab Direksi. Memberlakukan Pedoman dan Tata Kerja Direksi BRI AGRO sebagaimana terlampir dan tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini. \ Sk 3. Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan catatan bahwa apabila cikemudian hari ternyata terdapat perubahan dan/atau kekeliruan dalam Surat Keputusan ini dan/atau lampirannya maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan didakarta yy Pada tanggal 28 Desember 2012 PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk. Direksi, / ji My yee «ail Heru Sukanto™ —_~ “Fustari Damopoli Direktur Utama Direktur Kepatuhan a @ BRI AGRO PEDOMAN DAN TATA KERJA DIREKS! PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA Tbk. (Surat Keputusan Direksi No. Kpts. 13/Dir.01.02/SKP/XII/2012) PEDOMAN DAN TATA KERJA DIREKS! Dokumen ini mengatur pedoman dan tata tertib kerja Direksi PT Bank Rakyat Indonesia ‘Agroniaga Tbk (Perseroan). Pedoman dan tata tertib kerja Direksi ini disusun dengan mengacu pada peraturan perundangan-undangan sebagai berikut : 1 2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik; Peraturan Bapepam No. IX.1 tentang Pokok-pokok anggaran Dasar Perseroan yang melakukan penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006; Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum; Peraturan Bursa Efek Indonesia No. |-A: tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat. Anggaran Dasar PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. A. ORGANISASI 1 ye Seluruh anggota Direksi sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) atau lebih anggota Direksi dan seluruhnya berdomisili di indonesia. Salah satu diantaranya diangkat menjadi Direktur Utama. Salah satu Direksi harus merupakan pihak tidak terafiliasi Direksi diketuai oleh Direktur Utama dan mayoritas anggota Direksi paling tidak memiliki pengalaman kerja sebagai pejabat eksekutif perbankan paling kurang selama 5 (lima) tahun. Setiap usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh Komisaris harus memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan nominasi. Setiap anggota Direksi harus lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sesuai dengan peraturan Bank Indonesi Direksi diangkat untuk jangka waktu 4 (empat) tahun, dan apabila ada anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif Perbankan lainnya. it INDEPENDENS! DIREKTUR UTAMA 1. Direktur Utama adalah pihak yang independen dari Pemegang Saham Pengendali ("PSP"). 2. Independensi Direktur Utama dinilai berdasarkan keterkaitan yang bersangkutan pada kepengurusan, hubungan keuangan serta hubungan keluarga dengan PSP. 3. Direktur Utama juga tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua termasuk besan dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota direksi lainnya. 4, Direktur Utama tidak membawahi fungsi kepatuhan Bank BRI AGRO. ‘TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Tugas, Wewenang dan tanggung jawab Direksi berdasarkan ketetapan : 1. Direksi bertugas mengurus, mengelola dan memimpin jalannya Perseroan serta memelihara dan mengembangkan harta kekayaan Perseroan sesual dengan tujuan Perseroan. 2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Direksi mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik ‘mengenai pengurusan maupun pemilikan, akan tetapi dengan pembatasan : ‘a. Untuk mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam perusahaan atau dalam badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, b. Melepaskan sebagian atau seluruh penyertaan Perseroan dalam Perusahaan atau badan lain, membubarkan atau melikuidasi Perusahaan atau badan lain dimana Perseroan memiliki penyertaan. . Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak dalam bentuk kerjasama operasi, kontrak manajemen, kerjasama lisensi bangunan guna serah (built operate and transfer / BOT ). Bangunan guna milik (built operate and own / BOO ) dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama yang berlaku untuk masa lebih dari 3 (tiga) tahun atau perpanjangannya yang mengakibatkan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun. 4 3% Direksi harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dan/atau surat-surat yang berkenaan turut ditandatangani oleh Komisaris. Sedangkan perbuatan untuk tidak menagih lagi, mengalinkan dan melepaskan hak atas : - _piutang pokok macet dalam rangka restrukturisasi kredit; dan / atau - piutang pokok macet yang telah dihapus buku dalam rangka penyelesaian kre harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. Kewenangan tidak menagih lagi, mengalihkan dan melepaskan hak tersebut di atas dapat dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan hutang seluruh atau lebih dari % (satu per dua) bagian dari jumlah harta kekayaan perseroan (setelah dikurangi dengan seluruh kewajiban) sebagaimana dinyatakan dalam neraca perseroan yang terakhir diaudit oleh kantor akuntan publik, baik dalam satu atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam satu tahun buku, harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham paling sedikit % (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling kurang % (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perusahaan. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam rangka pengendalian umum, Direksi bertanggung jawab menciptakan struktur pengendalian intern (Audit Intern, Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, unit kerja Kepatuhan), menjamin terlaksananya fungsi audit intern dalam setiap tingkatan manajemen dan menindakianjuti temuan audit sesuai dengan kebijakan dan pengarahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris, temuan pengawas Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Direksi dengan tidak mengurangi tanggung jawabnya berhak untuk mengangkat seorang atau lebih sebagai kuasanya dengan memberikan kepada mereka wewenang untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan cara mengeluarkan surat kuasa khusus. Wewenang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Pembagian Tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal Rapat Umum Pemegang Seham tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka 4% pembagian tugas dan wewenang diantara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. 9. Untuk melakukan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Komisaris atau Pemegang Saham Pengendali dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi_memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan suara terbanyak dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan. 10. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan diwakili oleh Direksi yang lainnya, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, dengan tetap memperhatikan undang- undang yang berlaku, 11, Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Direktur Utama atau anggota Direksi dalam Pedoman Tata Kerja ini beriaku baginya. 12. Wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. 13. Wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian. ETIKA KERJA Dalam Melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud diatas, anggota Direksi harus senantiasa bertindak sesuai dengan etika kerja sebagaimana tercantum dibawah ini: 1. Mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan Perundang-undangan yang berlaku serta. senantiasa memperhatikan prinsip tranparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independen dan profesionalisme. 2. _ Bertindak sesuai dengan visi dan misi Perseroan. 3. _Beritikad baik dan penuh kehati-hatian dalam pengelolaan Perseroan. 4. Menghindari aktivitas yang mengandung benturan kepentingen antara kepentingan pribadi, keluarga, pemegang saham atau pihak lain dengan kepentingan Perseroan, 5. Dilarang mengambil keuntungan dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan selain remunerasi dan fasilitas lain yang ditetapkan. 6. Apabila terdapat transaksi yang berpotensi mengandung benturan kepentingan, maka harus terlebih dahulu dilakukan tahapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan maupun Peraturan Bank Indonesia. 7. _ Dilarang untuk memberikan atau menawarkan kepada nasabah atau pejabat pemerintah untuk mempengaruhi balk langsung maupun tidak langsung. 4a 8 Memberikan keteladanan atas perilaku etis dan nilai-nilai_korporasi Perseroan. WAKTU KERJA Pengaturan waktu kerja anggota Direksi diatur bahwa setiap anggota Direksi wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya disetiap hari kerja. PEMBAGIAN TUGAS ANTAR DIREKSI 1. Direktur Utama a Meningkatkan prudential banking agar dalam kegiatan bank senantiasa berpedoman kepada Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kepatuhan dan Manajemen Risiko. Menyusun perencanaan dan konsep-konsep strategi pencapaian sasaran-sasaran bisnis sesuai dengan perencanaan anggaran yang telah ditetapkan dalam rapat kerja tahunan serta melakukan evaluasi berkala atas pencapaian sasaran bisnis. Meningkatkan image dan bank performance yang diperlihatkan oleh neraca dan bank profitability (income statement) yang optimum dengan pencapaian tingkat kesehatan bank kategori “sehat tanpa syarat” berdasarkan hasil pemeriksaan tahunan Bank Indonesia pada tahun yang bersangkutan, Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan fatihan yang terstruktur sesuai dengan tingkat kebutuhan setiap unit kerja yang ada. Mengkoordinasi pelaksanaan_ tugas fekretariat perusahaan, Satuan Kerja Pengawas Internal dan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 2. _ Direktur Operasional dan Keuangan : Meningkatkan prudential banking agar dalam kegiatan bank senantiasa berpedoman kepada Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kepatuhan dan Manajemen Risiko. Menyusun perencanaan dan konsep-konsep strategi pencapaian sasaran-sasaran_ kerja sesuai dengan perencanaan anggaran Direktorat Operasional dan Keuangan yang telah ditetapkan dalam rapat kerja tahunan. Meningkatkan image pelayanan bank melalui penciptaan program inovatif dan produk treasury. Meningkatkan tertib pencatatan keuangan agar selalu patuh kepada Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku. 412 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan yang terstruktur sesuai dengan tingkat kebutuhan setiap unit kerja yang ada di bawahnya. Mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan satuan kerja di bawah supervisi Direktorat Operasional dan keuangan serta Komite Aset dan Liabilitas (ALCO) dan Komite Pengarah Teknologi Informasi. Direktur Bisnis : Melaksanakan prudential banking agar dalam kegiatan bank senantiasa berpedoman kepada Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kepatuhan dan Manajemen Risiko. Menyusun perencanaan dan konsep-konsep strategi pencapaian sasaran-sasaran kerja sesuai dengan perencanaan anggaran Direktorat Bisnis yang telah ditetapkan dalam rapat kerja tahunan. Meningkatkan image bank melalui penciptaan strategi pemasaran yang inovatif, efektif dan efisien serta menentukan segmentasi pasar kredit.. Meningkatkan hubungan baik dengan nasabah utama (Captive) dan menciptakan nasabah baru (menambah customer base), baik agrobisnis maupun sektor potensial lainnya. Menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan lembaga-lembaga yang berkaitan erat dengan kredit dan pendanaan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan yang terstruktur sesuai dengan tingkat kebutuhan setiap unit kerja yang ada di bawahnya. Mengkoordinasi dan memantau pelaksanaan satuan kerja di bawah supervisi Direktorat Bisnis serta Komite Kredit. Direktur Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan a Meningkatkan prudential banking agar dalam keglatan bank senantiasa berpedoman kepada Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kepatuhan dan Manajemen Risiko Menyusun perencanaan dan konsep-konsep strategi pencapaian sasaran-sasaran kerja sesuai dengan perencanaan anggaran Direktorat Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan. Meningkatkan image pelayanan bank melalui penciptaan program inovatif dan produk dana pihak ketiga (DPK). Meningkatkan tertib administrasi, khususnya dalam hubungannya dengan perkreditan agar tercipta pengelolaan bank yang hati-hati atau prudential banking. Meningkatkan pembinaan dan penyelesaian atas kredit-kredit bermasalah agar tingkat kesehatan bank tetap terjaga el 44 f. Mengkoordinasi dan memantau pelaksanaan satuan kerja dibawah supervisi Direktorat Pengendalian Risiko Kredit dan Pendanaan serta Komite Kebijakan Kredit. 5. Direktur Kepatuhan : a Memantau dan meningkatkan prudential banking agar dalam kegiatan bank senantiasa berpedoman kepada Standar Operasional dan Prosedur (SOP), kepatuhan dan Manajemen Risiko. b. — Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan Peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian. c. _ Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang beriaku, d. — Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat kepada Bank Indonesia. © Mencegah Direksi Bank agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang beriaku. f, Mengkoordinasi dan memantau pelaksanaan satuan kerja dibawah supervisi Direktorat kepatuhan serta Komite Manajen Risiko. 8 Melaporkan tugas dan tanggung jawabnya secara berkala kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komisaris. RAPAT DIREKSI 1. Rapat Direksi diadakan minimal 1 (satu) bulen sekali dan apabila dipandang perlu Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu sesuai kebutuhan. 2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh Direktur Utama. Apabila Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka dapat dilakukan oleh salah seorang anggota Direksi. 3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan secara tertulis, lisan atau melalui media elektronik kepada setiap anggota Direksi secara langsung paling lambat 1 (satu) hari sebelum Rapat Direksi diadakan. 4, Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan atau ditempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan sepanjang dalam wilayah Republik Indonesia. 5. Apabila semua anggota Direksi hadir dan/atau diwakili, dan panggilan tertulis, terlebih dahulu tidak disyaratkan maka Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih , Me 7 tH 10. a 12. 13. 16. v7. 19. 20. lain, Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang di oleh dan dari anggota Direksi yang hadir. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari (satu per dua) jumiah Direksi. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka Keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. Apabila jumlah suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1(satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. Pemungutan suara mengenai diri seseorang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat Sekretaris Perusahaan atau pihak lain yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Direksi ditunjuk untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran Risalah Rapat tersebut. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahu terlebih dahulu secara tertulis mengenai usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi menyetujui dengan suara setuju usul yang bersangkutan dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan-keputusan yang diambil dengan cara demikian sama kekuatan hukumnya seperti keputusan-keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menyiapkan agenda dan Risalah Rapat Direksi; Risalah Rapat harus ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan Notulis rapat atau Notulis yang ditunjuk oleh rapat; Sebelum Rapat berakhir, peserta rapat mendiskusikan dan menyepakati terlebih dahulu draft risalah rapat yang dibuat oleh Sekretaris Perusahaan sebelum risalah rapat tersebut difinalkan dan ditandatangani oleh Ketua Rapat. Risalah Rapat sah dari setiap rapat Direksi harus dijilid dalam kumpulan tahunan dan disimpan oleh Sekretaris Perusahaan Bank serta harus tersedia bila diminta oleh setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi; Bilamana ada perselisihan mengenai hal-hal yang dicantumkan dalam Risalah Rapat Direksi, maka hal tersebut harus diputuskan dalam Rapat Direksi dan : Ae keputusannya harus diambil berdasarkan persetujuan suara terbanyak dari jumlah anggota Direksi yang hadir. 21, Risalah Rapat Direksi merupakan bukti yang sah baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak lain mengenai keputusan-keputusan yang diambil_ dalam Rapat yang bersangkutan. 22. Apabila Risalah Rapat Direksi dibuat oleh Notaris, tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam butir 17 di atas tidak disyaratkan. 23. Jumlah rapat Direksi dan jumlah kehadiran masing-masing Direksi harus dicantumkan dalam Laporan Tahunan Bank KOMITE-KOMITE DIREKS! Organisasi Direksi terdiri dari Direktur Utama dan Direktur-Direktur yang dibantu oleh Komite di bawah Direksi yang terdiri dari : 4 Komite Manajemen Risiko Komite ini bertugas antara lain : ‘a. _memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai kebijakan dan strategi b. — Kajian manajemen risiko atas produk dan aktivitas baru; c. menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio Bank; d. _ memantau kecukupan permodalan Bank terhadap risk exposure; dan e. _ mengevaluasi efektivitas sistem manajemen risiko yang diterapkan. Komite Asset-Liability (ALCO) Komite ini bertugas antara lain untuk menetapkan kebijakan pengelolaan aset dan kewajiban Bank secara terpadu serta memastikan pengelolaan asset dan kewajiban telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Komite Kebijakan Perkreditan. Komite ini bertugas antara lain untuk memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka penyusunan kebijakan umum perkreditan, mengawasi pelaksanaan kebijakan umum perkreditan, memantau perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan kepada Direksi. Komite Pengarah Teknologi dan Informasi. Komite ini bertugas antara lain memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai hal-hal yang menyangkut Rencana Strategis Teknologi Informasi dan keselarasannya dengan rencana strategis Bank, kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha Bank dan hal-hal lain yang diatur dalam peraturan penmdang-undangan yang berlaku. Komite Kredit Tugas komite kredit adalah mengevaluasi dan atau memutus permohonan kredit untuk jumlah dan atau jenis kredit tertentu, sesuai dengan kewenangen yang telah ditetapkan. Komite lainnya yang dapat ditetapkan kemudian. 1a PELAKSANA TUGAS TERKAIT RUPS DAN AKSI KORPORASI i. e Direksi wajib membentuk satuan kerja Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yang dipimpin oleh Direksi atau pejabat setingkat di bawah Direksi Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Lainnya dengan didahului oleh pengumuman dan pemanggilan rapat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun dan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Direksi berkewajiban untuk mengajukan laporan tahunan yang isinya mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Peraturan Bank Indonesia dan peraturan lainnya. Laporan tahunan ini merupakan bagian yang disampaikan pada RUPS Tahunan. Membuat, memelihara dan menyimpan Risalah RUPS. Melakukan aksi korporasi {corporate action) lainnya yang berkaitan dengan permodatan Bank, seperti pelaksanaan penawaran saham (right issue), termasuk tetapi tidak terbatas kepada perubahan status dan kedudukan Bank sebagai akibat deri corporate action dimaksud, seperti akusisi, konsolidasi, merger atau go privat dan lain-lain. Direksi dalam mengurus Bank melakukan petunjuk yang diberikan oleh RUPS sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perandang-undangan dan atau Anggaran Dasar Bank. Direksi berkewajiban mengadministrasikan daftar pemegang saham dan daftar pemegang saham khusus. A aw. mH 10

Das könnte Ihnen auch gefallen