Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
Abstract
Tourism is an integral part of human life. The sector is growing as it has become a necessity for
leisure travelers along with the development of the sociocultures undergoing changes. One of the
tourism industries that always increases its growth is the airline industry. As stated in the background
above, the author conducted a research on The World's 4 Star Airlines in Asia-Pacific and Southeast
Asia. In the study, the author took the title: The Analysis of Sensory Factors in Airline Marketing. The
purpose of the study was to obtain results of the confirmatory analysis of the most dominant sensory
dimension of marketing The World's 4 Star Airlines at Soekarno-Hatta International Airport. This
research was descriptive and verificative, and the method of the research was a descriptive survey and
explanatory survey. The samples taken in this study were as many as 100 people from the population
of 1.195.596 foreign tourist passengers. The technique of sampling done by the author was a
systematic sampling. Data processing was done by using the statistical test through SPSS 20.0 for
Windows and AMOS 5. The results showed that the sensory dimension of marketing that was the most
dominant was the dimension of sight which was equal to 21:36%. Whereas the most dominant sensory
marketing indicator was equal to 10:07%.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan bagian yang tidak sebagai top 5 export di negara UN-WTO, 38%
terpisahkan dari kehidupan manusia. Menurut sebagai sumber utama devisa di Asia
dewan perjalanan dan pariwisata dunia World Tenggara.
Travel and Tourism Council (WTTC), saat ini Industri penerbangan di Indonesia telah
pariwisata termasuk ke dalam kelompok mengalami pertumbuhan secara positif seperti
industri terbesar dunia (the world's largest yang terjadi di beberapa negara di seluruh
industry). Devisa suatu negara dihasilkan dari dunia, sehingga hal ini menyebabkan industri
kedatangan wisatawan mancanegara ke negara penerbangan masuk ke dalam lima industri
tujuan, fakta menyebutkan bahwa kegiatan terbesar dengan market size yang cukup
pariwisata dengan menggunakan transportasi berperan terhadap pendapatan dari sektor
telah menghasilkan pendapatan yang mencapai industri di Indonesia. Dapat dilihat Tabel 1.2
US$ 1 Triliun, dan US$ 3 Juta per hari pada market size industri penerbangan pada tahun
tahun 2009 (UN-WTO Highlight 2010). Hal 2010 di bawah ini.
ini sesuai dengan pendapatan pariwisata
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-525
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
TABEL 1.2
PERKIRAAN PERTUMBUHAN MARKET SIZE BEBERAPA
SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2010
2007 2008 2009 2010
NO SEKTOR
Nominal % Nominal % Nominal % Nominal %
1 Penerbangan(PDB, Rp miliar) 3,1
16.592,0 20.937,6 6,2 24.604,0 7,5 27.598,8 8,3
2 Biro Perjalaan (PDB, Rp miliar) 5,1
26.148,1 32.335,9 3,7 37.272,2 5,3 34.567,2 5,5
3 Hotel (PDB, Rp miliar) 8,4
17.431,7 21.602,4 3,9 24.952,7 5,5 29.543,0 6,1
Restoran dan fastfood (PDB, Rp
4 105.600,2 14,3 137.363,1 0,1 166.544,0 1,2 167.897,5 1,4
miliar)
Sumber: Danareksa Research Institute SWA NO. 27/XXIV/18 Desember 2009.
Wisman ke BISH
3,815,954
3,583,052
3,287,459
Wisman ke BISH
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-526
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-527
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-528
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-529
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
pemasaran, melalui lima panca indera (seperti merupakan pendukung dari dimensi sight.
penglihatan, suara, wewangian, rasa, dan Solomon menyebutkan bahwa dimensi sensory
sentuhan). marketing terdiri dari sight, sounds, smells,
Berbagai penelitian mengenai taste, dan textures/touch. Strategi sensory
dimensi sensory marketing telah marketing menurut pendapat Solomon adalah
strategi yang paling ideal untuk dilakukan
dilakukan oleh para ahli dari berbagai dalam trend strategi oleh banyak perusahaan
latar belakang yang berbeda pula. pada saat ini. Dari dimensi-dimensi menurut
Hasil penelitian tersebut menyebabkan Solomon di atas terdapat ruang lingkup dari
pendapat yang bervariasi dalam masing-masing dimensi seperti dimensi Sight
dimensi yang dapat mempengaruhi yang memiliki ruang lingkup seperti: Color
(warna), Size (model), Styling (model); Sounds
perilaku konsumen terhadap suatu dengan ruang lingkup: Voice (suara), Music
produk atau jasa Kahn (2007:3) dalam (musik); Smells dengan ruang lingkup: Scent
penelitiannya menyebutkan bahwa (wangi-wangian parfum), Fragrance (wangi-
terdapat 5 panca indera manusia yang wangian lembut), Odors (wangi-wangian yang
dapat terhubung dengan sebuah produk nyaman); Taste dengan ruang lingkup: Flavor
(rasa makanan); Textures/Touch dengan ruang
(brand) yaitu sight, sounds, smells, lingkup: Skin (kulit), Feel (perasaan).
taste, dan touch. Kahn berpendapat Berdasarkan ruang lingkup di atas, maka
bahwa dimensi sight memiliki penelitian ini menganut pendapat Solomon
pengaruh yang kuat terhadap emosi (2011:84-92) yang menyatakan bahwa sensory
pelanggan. Hulten, Broweus, dan Van marketing mencakup sight, sounds, smells,
taste, dan textures/touch. Hal ini dikarenakan
Dijk (2009:89-134) memiliki dimensi-dimensi tersebut sesuai dengan
pandangan berbeda dengan pendapat kondisi objek penelitian di lapangan sehingga
Kahn. Hulten, Broweus, dan Van dijk diharapkan dapat memberikan informasi yang
berpendapat ke-lima dimensi sensory akurat terhadap sensasi yang dirasakan
marketing dapat berpengaruh terhadap pelanggan.
pengalaman yang dapat memuaskan
pelanggan.
Halmstald (2009:10-15) yang berlatar
belakang food industry menyebutkan bahwa
sensory marketing dapat berpengaruh terhadap
tingkat penjualan. Halmstald menyebutkan 5
dimensi sensory marketing dengan visual,
sonorous, olfactory, taste, dan
tactile/gustative. Berbeda dengan pendapat
Laurie Babin (2010:17-49) yang menyebutkan
sensory marketing dapat memberikan
pengaruh kuat terhadap emosi dan ingatan
pelanggan. Laurie Babin menyebutkan
dimensi sensory marketing terdiri dari visual,
audio, scent, taste, dan touch yang merupakan
strategi perusahaan terhadap pelanggan yang
dapat memberikan efek. Dimensi scent
merupakan dimensi yang berpengaruh kuat
terhadap emosi dan ingatan pelanggan
terhadap brand.
Solomon (2011:84-92) memiliki
pendapat tersendiri bahwa sensory marketing
sangat dipengaruhi oleh dimensi sight, yang
kemudian diikuti oleh dimensi lainnya yang
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-530
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
color
size Sight
styling
voice
Sounds
music
scent
Sensory
Smells
Marketing
fragrance
odors
Taste
food
beverages
Touch/Textures
skin
feel
GAMBAR 2.4
PARADIGMA PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING
PADA MASKAPAI PENERBANGAN
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-531
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-532
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang kejadian relatif, distribusi dan hubungan-
Digunakan hubungan antar variabel sosiologis maupun
Pada penelitian ini digunakan metode psikologis.
deskriptif dan verifikatif, menurut Malhotra Penelitian ini dilakukan pada kurun
(2009:100) menyebutkan bahwa A type of waktu tertentu, maka metode yang digunakan
conclusive research that has as its major adalah cross section method (Husein Umar,
objective the description of something-ussualy 2003:43) adalah metode penelitian dengan cara
market characteristics or function. Sugiyono mempelajari objek, dalam kurun waktu
(2010:35) menjelaskan bahwa penelitian tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan waktu panjang. Pada penelitian dengan
memperoleh gambaran dari variabel penelitian. menggunakan metode ini, informasi dari
Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat sebagian populasi dikumpulkan langsung
diperoleh deskripsi mengenai confirmatory ditempat kejadian secara empirik yaitu di
factor analysis sensory marketing pada Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan untuk
maskapai penerbangan The Worlds 4 Star mengetahui pendapat dari sebagian populasi
Airlines di Bandara Soekarno-Hatta. terhadap objek yang sedang diteliti.
Sifat pengujian verifikatif pada dasarnya ingin
menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang 3.2.2 Operasionalisasi Variabel
dilaksanakan melalui pengumpulan data di Variabel yang akan dikaji dalam
lapangan, penelitian ini menguji confirmatory penelitian ini meliputi sensory marketing (X)
factor analysis sensory marketing pada yaitu strategi pemasaran untuk menciptakan
maskapai penerbangan The Worlds 4 Star sensasi yang dapat dirasakan langsung oleh
Airlines. panca indera manusia. Sub variabel sensory
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu marketing terdiri dari sight (X1), sounds (X2),
penelitian deskriptif dan verifikatif yang smells (X3), taste (X4), dan touch/texture (X5).
diaksanakan melalui pengumpulan data Secara lebih rinci operasionalisasi variabel
dilapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam Tabel
adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono 3.1 sebagai berikut:
(2010:11):
Metode survei yaitu metode penelitian
yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-
data dari sample yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
No. Item
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Pertanyaan
Sensory Marketing strategies that
Marketing focus on the impact of
(X) sensations on our product
experiences
Solomon (2011: 654).
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-533
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Size Inflight:
Tingkat kesesuaian Ordinal C.I.4
ukuran tempat duduk
. Tingkat kesesuaian Ordinal
ukuran luggage store C.I.5
room. Ordinal
Tingkat Kesesuaian C.I.6
ukuran aisle seat. Ordinal
C.I.7
Tingkat kesesuaian
ukuran toilet/restroom.
Styling Inflight:
Tingkat Kesesuaian Ordinal
C.I.8
uniform
Tingkat Kesesuaian Ordinal
C.I.9
desain seragam room.
Tingkat kesesuaian
Display. Ordinal C.I.10
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-534
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
Inflight:
Odors Tingkat Kenyamanan Ordinal C.III.18
wewangian room selama
melakukan perjalanan.
Feel Inflight:
Tingkat Kenyamanan Ordinal C.V.23
service dari cabin crew.
Tingkat Kenyamanan Ordinal C.V.24
emotional sense pesawat
selama melakukan
perjalanan.
3.2.3 Jenis dan Sumber Data untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis
Ulber Silalahi (2009:280) dan mencapai tujuan penelitian, oleh karena itu,
menyebutkan bahwa data diperoleh data dan kualitas data merupakan pokok penting
melalui suatu proses yang disebut dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil
pengumpulan data. Pengumpulan data penelitian.
dapat didefinisikan sebagai satu proses Istilah data menunjuk pada ukuran atau
mendapatkan data empiris melalui observasi aktual tentang hasil dari suatu investigasi
responden dengan menggunakan metode- survey, atau hasil observasi yang dicatat dan
metode tertentu. Data merupakan bahan dikumpulkan, baik dalam bentuk angka ataupun
penting yang digunakan oleh peneliti jumlah dan bentuk kata-kata ataupun gambar.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-535
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-536
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
pengambilan sampel. Maholtra tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
(2009:373) berpendapat, Nonprobability seharusnya diukur. Sedangkan Ulber Silalahi
sampling relies on the personal (2009:244) berpendapat bahwa:
judgement of the researcher, rather than Validitas adalah sejauhmana perbedaan
chance, in selecting ellements. In dalam skor pada suatu instrumen (item-
probability sampling, elements are item dan kategori respons yang diberikan
selected by chance, that is, randomly. kepada satu variabel khusus)
Ulber Silalahi (2009:257) menyebutkan, mencerminkan kebenaran perbedaan antara
pada dasarnya ada dua tipologi dari individu-individu, kelompok-kelompok,
teknik pengambilan sampel yaitu atau situasi-situasi dalam karakteristik
probability sampling dan nonprobability (variabel) yang diketemukan ukuran.
sampling. Probability sampling meliputi
sampling acak sederhana (simple random 3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
sampling), sampling sistematik Pengujian validitas digunakan untuk
(systematic sampling), sampling memperhatikan relevansi dari sebuah instrumen
distratifikasi (stratified sampling), dan guna mengetahui tujuan pembelajaran dan
sampling bergugus (cluster sampling). pertanyaan dari sebuah penelitian. Pengujian
Nonprobability sampling meliputi validitas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
convenience sampling, judment sampling, pengujian content validity, pengujian criterion-
quota sampling, dan snowball sampling. related validity, dan construct validity. Jenis
Teknik sampling dalam penelitian validitas yang digunakan dalam penelitian ini
ini menggunakan systematic sampling adalah pengujian validitas konstruksi (construct
yang termasuk ke dalam probability validity). Validitas konstruksi adalah penentuan
sampling. Malhotra (2009:382) validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor
menyebutkan, The sample is choosen by yang diperoleh masing-masing item baik yang
selecting a random starting point and berupa pernyataan dengan skor totalnya, yang
then picking every it element in merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan
succession from the sampling frame. semua skor item. Korelasi antara skor item dengan
Ulber Silalahi (2009:264) berpendapat skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran
bahwa pemilihan sampel sistematis statistik. Bila ternyata skor semua item berkorelasi
adalah teknik pemilihan sampel dari dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa
populasi yang dilakukan secara acak alat ukur yang digunakan valid.
hanya untuk sampel yang pertama dari Perhitungan korelasi yang digunakan untuk
sejumlah sampel. Sedangkan untuk pengujian validitas dalam penelitian ini adalah
unsur-unsur sampel berikutnya dipilih rumus korelasi product moment yang dikemukakan
secara sistematis. oleh Pearson. Berikut adalah rumus korelasi
Rancangan systematic sampling product moment :
efektif digunakan sebagai pemilihan
sampel jika populasi tersebut relatif N XY X Y
N X X N Y
besar, daftar dari elemen secara baik r=
Y
2 2 2 2
sekali tersedia , populasi memiliki pola
beraturan, dan populasi bersifat
Sumber: Sugiyono (2010:356)
homogen.
Keterangan :
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
r = Koefisien validitas item yang dicari
a. Observasi
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
b. Angket
Y = Skor total
c. Studi Literatur
X = Jumlah skor dalam distribusi X
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
Realibilitas
X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X
Sugiyono (2010:348) mengutarakan
Y2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y
bahwa Instrumen yang valid bearti alat
10%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid. Valid berarti instrumen
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-537
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-538
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas right, justify) dan isi juga kolom measure
Reliabilitas merupakan suatu ukuran (skala: ordinal).
yang menunjukkan bahwa suatu instrumen 3) Kembali ke data view, lalu klik analyze
cukup dapat dipercaya untuk digunakan pada toolbar pilih Reliability Analyze
sebagai alat pengumpulan data karena 4) Pindahkan variabel yang akan diuji atau
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas klik Alpha, OK.
menunjukkan tingkat keterandalan tertentu. 5) Akan dihasilkan output, apakah data tersebut
Pengujian reliabilitas instrumen dengan valid serta reliabel atau tidak dengan
rentang skor atara 1-5 menggunakan rumus membandingkan data hitung dengan data
Cronbach alpha (Husein Umar, 2003:146) tabel.
yaitu : Hasil pengujian reliabilitas sebagai
berikut:
r11 = k 1- b2 HASIL PENGUJIAN REALIBILITAS
k1 12 (SENSORY MARKETING)
Alpha rtabel
Variabel Kesimpulan
cronbach
Keterangan: Sensory
r11 = Reliabilitas instrumen Reliable
Marketing 0.938 0.374
k = Banyaknya butir pertanyaan Pada Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa
12 = Varians total hasil tingkat reliability pada penelitian ini,
b2 = Jumlah varian butir untuk sensory marketing yaitu sebesar 0,938.
Jumlah varian butir dapat dicari dengan 3.2.7 Rancangan Analisis Data dan
cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian Hipotesis
jumlahkan seperti berikut ini: 3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif dan
Verifikatif
Penelitian ini menggunakan dua jenis
analisis, yaitu analisis deskriptif khususnya
bagi variabel yang bersifat kualitatif dan
analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis
(Husein Umar, 2003:147) dengan menggunakan uji statistik. Analisis
deskriptif digunakan untuk melihat faktor
Ketentuan uji reliabilitas ditentukan penyebab, sedangkan analisis kuantitatif
dengan ketentuan sebagai berikut: menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) variabel penelitian. Dengan menggunakan
rtabel dengan tingkat signifikasi 5% kombinasi metode analisis tersebut dapat
maka item pertanyaan dikatakan reliabel. diperoleh generalisasi yang bersifat
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > komperhensif dengan menggunakan SPSS
rtabel dengan tingkat signifikasi 5% 20.0 for windows. Analisis deskriptif
maka item pertanyaan dikatakan reliabel. digunakan untuk melihat faktor penyebab yang
Perhitungan validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini analisis deskriptif untuk
pertanyaan dilakukan dengan bantuan program mengetahui kinerja sensory marketing yang
aplikasi SPSS 20.0 for window. Adapun terdiri dari sight, sounds, smells, taste, dan
langkah-langkah menggunakan SPSS 20.0 for touch/textures the worlds 4 star airlines.
window sebagai berikut: 3.2.7.2 Analisis Verifikatif
1) Memasukkan data variabel X dan Y setiap Alat penelitian yang digunakan dalam
item jawaban responden atas nomor item penelitian adalah angket kuesioner. Angket ini
pada data view. disusun oleh penulis berdasarkan variabel
2) Klik variabel view, lalu isi kolom name yang terdapat dalam penelitian, yaitu
dengan variabel-variabel penelitian mengenai confirmatory factor analysis sensory
(misalnya X, Y) width, decimal, label (isi marketing the worlds 4 star airlines di
dengan nama-nama atas variabel Bandara Soekarno-Hatta.
penelitian), coloum, align, (left, center, Variabel yang diteliti adalah sensory
marketing pada maskapai penerbangan dengan
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-539
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
klasifikasi The Worlds 4 Star Airlines di r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan
Bandara Soekarno-Hatta, sehingga dalam negatif (mendekati 1, hubungan sangat
penelitian ini akan meneliti Sensory Marketing kuat dan negatif)
1. Method of Succesive Interval (MSI) r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali
Penelitian ini menggunakan data ordinal oleh atau tidak ada hubungan
karena itu semua data ordinal terlebih dahulu Penelitian ini menggunakan koefisien
ditransformasikan menjadi skala interval korelasi Pearsons Product Moment. X
dengan menggunkan Method of Succesive dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya
Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). nilai X akan menyebabkan adanya perubahan
Langkah-langkah untuk melakukan nilai Y, artinya naik turunnya X akan
tranformasi data tersebut adalah : membuat nilai Y juga naik turun. Dengan
a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan demikian nilai Y ini akan bervariasi, namun
jawaban berdasarkan hasil jawaban variasi nilai Y tersebut tidak semata-mata
responden pada setiap pertanyaan disebabkan oleh X karena masih ada faktor
b. Melakukan perhitungan proporsi (p) pada lain yang menjadi penyebab.
setiap pilihan jawaban dengan cara
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
membagi frekuensi (f) dengan jumlah
Teknik analisa data yang digunakan
responden
dalam penelitian ini adalah confirmatory
c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk
factor analysis (analisis konfirmatori).
setiap pertanyaan, hitung proporsi
Analisis konfirmatori digunakan untuk
kumulatif untuk setiap pilihan jawaban
menentukan besarnya factor-faktor sensory
d. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai
marketing yang terdiri dari sight, sounds,
batas Z (tabel normal) untuk setiap pilihan
smells, taste, dan touch/textures dan
jawaban
menentukan faktor yang paling dominan.
e. Tentukan nilai interval rata-rata untuk
Langkah-langkah dalam teknis analisis data
setiap pilihan jawaban melalui persamaan
confirmatory factor analysis adalah sebagai
berikut :
berikut:
1. Gambarkan Variabel dengan
Scale = (Density at Lower Linear) (Density
menggunakan Amos Graphics,
at Upper Linear)
tambahkan epsilon di setiap variabel
(Area Below Upper Linear) (Area Below
2. Setelah selesai klik kanan pada setiap
Lower Linear)
variabel dan indikator
3. Pilih object properties, isi variable
Data yang sudah berskala interval
name dan variable lable sesuai dengan
selanjutnya akan ditentukan data variabel
masing-masing variable.
independen dengan variabel dependen serta
4. Setelah semua selesai pilih select data
ditentukan persamaan yang berlaku untuk
file, lalu analysis properties, pilih
pasangan-pasangan tersebut.
output. Klik standardized estimates,
squared multiples correlations, sample
1. Analisis Korelasi
moments, text for normaly and outiers.
Hubungan dua variabel terdiri dari hubungan
5. Kembali ke input lalu klik calculate
positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan
estimates, setelah di proses klik view
Y dikatakan positif apabila
the output diagram.
kenaikan/penurunan X pada umumnya diikuti
oleh kenaikan/penurunan Y. Ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kuat atau
tidaknya hubungan X dan Y disebut koefisien
korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling
sedikit -1 dan paling besar 1 ,
artinya jika :
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan
positif (mendekati 1, hubungan sangat
kuat dan positif)
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-540
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-541
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-542
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
TABEL 4.20
HASIL ESTIMASI PARAMETER MODEL PENGUKURAN
DIMENSI SENSORY MARKETING
Persamaan Estimate SE Cr P R2 Error CR
Pengukuran Regression Standardized
Weights Regression
Weights
Smells ,446 ,959 ,032 14,092 *** 0,9196 0,0804 1,032
Touch ,455 1,028 ,039 11,806 *** 1,039
Taste ,233 ,991 ,023 10,082 *** 0,9820 0,0179 1,023
Sounds ,448 ,984 ,059 7,544 *** 0,9862 0,0317 1,059
Sight 1,000 1,077
Sumber: Penglahan Data 2012.
Hasil uji dari Tabel 4.20 bahwa terdapat variabel sensory marketing the
menunjukkan bahwa dari semua uji worlds 4 star airlines yang paling dominan yaitu
kebermaknaan lebih dari 0.40 yang sight dengan bobot 1.077 (21.36%) Hal tersebut
artinya seluruh koefisien sensory sesuai dengan pernyataan Hulten, Broweus, Dan
marketing yang diuji adalah signifikan Van Dijk (2009:89-134) All contrasts, differences,
dengan taraf kesalahan 5%. Hasil and disturbances are caught by the sight sense.
pegujian tabel 4.20 memperlihatkan
TABEL 4.21
HASIL ESTIMASI PARAMETER MODEL PENGUKURAN
INDIKATOR SENSORY MARKETING
Persamaan Estimate SE Cr P R2 Error CR
Pengukuran Regression Standardized
Weights Regression
Weights
x1 ,385 ,540 ,060 6,438 *** 0,2916 0,7084 1,060
x2 1,000 ,892 0,7956 0,2043
x3 ,494 ,675 ,057 8,692 *** 0,4556 0,5543 1,057
x4 ,522 ,753 ,081 6,404 *** 0,5670 0,4329 1,081
x5 1,000 ,629 0,3956 0,6043
x6 ,380 ,452 ,081 4,691 *** 0,2043 0,7956 1,081
x7 1,000 ,883 0,7796 0,2203
x8 ,539 ,777 ,055 9,775 *** 0,6037 0,3962 1,055
x9 1,152 ,874 ,126 9,164 *** 0,7638 0,2361 1,126
x10 1,000 ,741 0,5490 0,4509
x11 1,096 ,871 ,109 10,083 *** 0,7586 0,2413 1,109
x12 1,000 ,770 0,5929 0,4071
Sumber: Pengolahan Data 2012.
Hasil uji dari Tabel 4.21 menunjukkan As they search for competitive
bahwa dari semua uji kebermaknaan lebih dari advantage, many airlines are making
0.40 yang artinya seluruh koefisien sensory the cabin configuration more and
marketing yang diuji adalah signifikan dengan more attractive. They are doing so by
taraf kesalahan 5%. Hasil pegujian tabel 4.21 using new and costly seats, and also
menunjukkan indikator yang paling dominan by giving substantially more space to
yang terdapat variabel sensory marketing the each passenger.
worlds 4 star airlines yaitu indikator X2 Seperti industri penerbangan pada
(size) dengan bobot 0.892 (10.07%) Hal umumnya mencari keunggulan bersaing,
tersebut sesuai dengan pendapat dari, banyak maskapai penerbangan yang membuat
Shaw (159: 2007) yang menyebutkan: konfigurasi kabin lebih atraktif lagi. Mereka
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-543
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
nambah biaya seat yang baru, dengan tujuan merupakan salah satu dari strategi
untuk memberikan ukuran yang lebih bagi pemasaran yang dilakukan oleh the
setiap penumpang. worlds 4 star airlines.
Tanggapan tamu Garden Permata
4.3 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Hotel terhadap keempat dimensi service
4.3.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik encounter dengan sub variabel service
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian encounter yang mendapatkan penilaian
penulis memperkuat sensory marketing tertinggi yaitu spontaneity sebesar 29%, hal
yang dikemukakan oleh Solomon ini menunjukan bahwa service encounter
(2011:654) yang menyatakan bahwa berupa spontaneity dirasakan oleh tamu
lima dimensi dari sensory marketing sebagai hal yang paling benar-benar terasa
yang terdiri dari sight, sounds, smells, selama tamu tersebut berada di lingkungan
taste, touch/textures sangat memiliki Garden Permata Hotel. Spontaneity
dampak terhadap sensasi dari merupakan aspek yang paling penting di dunia
pengalaman dari sebuah produk yang perhotelan, dimana kedekatan antara
ditawarkan. Marketing strategies that pelanggan dan karyawan terjadi karena adanya
focus on the impact of sensations on indikator-indikator dari spontaneity yang
our product experiences. berupa pelayanan, komunikasi,
2. Sensory marketing pada The Worlds 4 responsiveness, dan pengalaman, yang akan
Star Airlines memiliki pengaruh yang menjadikan pelanggan untuk tetap membeli
signifikan. Dengan demikian temuan produk dan jasa yang ditawarkan karena
penulis mengukuhkan premis yang pelanggan sudah merasa nyaman dan dekat
dikemukakan oleh Hulten, Broweus, dengan karyawan, sesuai dengan teori yang
Dan Van Dijk (2009:89-134) untuk diungkapkan oleh Farida Jasfar (2009: 116)
dimensi sight, dan pendapat Shaw (159: mengungkapkan Pelayanan yang baik akan
2007) untuk indikator. menghasilkan konsumen yang puas dan loyal
yang dapat dijadikan aset masa depan.
4.3.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik
1. Sensory marketing yang terdiri dari V. KESIMPULAN
sight, sounds, smells, taste, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
touch/textures pada The Worlds 4 Star dilakukan dengan menggunakan analisis
Airlines dalam meningkatkan kinerja deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan
sensory marketing. Berdasarkan faktor confirmatory factor analysis (CFA) faktor-
pembentuk tersebut, The kinerja faktor sensory marketing the worlds 4 star
Worlds 4 Star Airlines yang airlines, maka berdasarkan penelitian tersebut
dipengaruhi paling tinggi (paling dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
dominan) yaitu oleh dimensi sight 1. Gambaran secara umum tanggapan
dengan indikator size. penumpang wisatawan mancanegara
2. Berdasarkan temuan hasil penelitian terhadap sensory marketing the
tersebut, maka diyakini hasil penelitian worlds 4 star airlines yang terdiri
yang mengukuhkan teori sebelumnya dari sight, sounds, smells, taste,
dan memodifikasi teori yang ada touch/textures. mendapatkan respon
menjadi suatu penelitian yang yang baik. Pelaksanaan dari sensory
memberikan pengaruh pada kinerja marketing sudah dilaksanakan dengan
sensory marketing maskapai baik, terbukti dengan tanggapan
penerbangan The Worlds 4 Star penumpang terhadap sensory
Airlines, dan memperjelas bahwa marketing. Kontribusi terbesar dari
sensory marketing merupakan faktor dimensi sight dari lima dimensi
yang sangat efektif bagi suatu lainnya, dengan indikator size dari
perusahaan khususnya maskapai total dua belas indikator the worlds 4
penerbangan the worlds 4 star airlines star airlines.
sebagai strategi yang sangat efektif 2. Faktor-faktor pembentuk sensory
dalam meningkatkan kinerja yang marketing diurutkan dari pengaruh
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-544
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SENSORY MARKETING PADA MASKAPAI PENERBANGAN
(Survei pada Wisatawan Mancanegara yang Pernah Menggunakan The Worlds 4 Star Airlines di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta)
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-545
Mochamad Eri Nugraha, HP. Diyah Setiyorini.
Tourism and Hospitality Essentials Journal (THE Journal), Vol.III, No.1, 2013-546