Sie sind auf Seite 1von 6

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Aplikasi Metode Recursive Least Square (RLS)nDalam


Memodelkan Estimasi Pemakaian Listrik Dengan Bantuan
Paket Program R
(Studi Kasus : Pelanggan PLN Kota Bengkulu)
Jose Rizal, Pepi Novianti
Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Bengkulu
E-mail: Jrizal04@gmail.com

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah (i) memperoleh model estimasi pemakaian listrik
dengan pendekatan Metode Recursive Least Square (RLS) (ii) mendapatkankan
karakteristik pemakaian listrik untuk masing-masing kelas tarif. Metode RLS merupakan
suatu metode rekursif yang dapat digunakan dalam menduga koefisien parameter regresi
dengan melibatkan hasil dugaan parameter untuk banyak data awal n buah dengan data
baru (data ke-n+1). Hasil penelitian: (i) dengan bantuan paket program R, metode RLS
memberikan model regresi linier sebanyak (n-p)buah. (ii) fluktuasi pemakaian listrik yang
relatif ekstrim terjadi pada kelas tarif Rumah Tangga.

Kata Kunci. RLS, model linier, Program R

PENDAHULUAN Permasalahannya adalah tidak semua


Awal tahun 2008 krisis listrik kembali pemakaian kWh listrik pelanggan PLN
terjadi di sebagian wilayah Indonesia dapat dicatat. Hal ini mengakibatkan, PLN
salah satunya Provinsi Bengkulu. Bahkan seringkali belum dapat mengestimasi
berdasarkan informasi yang terkumpul kebutuhan pelanggan secara akurat.
dari media lokal (media RBTV), hingga Estimasi kebutuhan listrik dapat menjadi
tahun 2015 akan terjadi pemadaman acuan dalam PLN melakukan persiapan
listrik, dimana pemadaman dapat permintaan kebutuhan listrik untuk tahun-
berlangsung sampai 8 jam/hari. PLN tahun yang akan datang. Untuk mengatasi
cabang Bengkulu, melalui Unit Pelayanan hal-hal tersebut, perlu dikaji model
Transmisi Bengkulu menyatakan pemakaian listrik pelanggan dengan
kemampuan pasokan kebutuhan pendekatan ilmu matematika.
pelanggan dan penyedian listrik sudah Analisis regresi dapat diterapkan dalam
tidak seimbang lagi diakibatkan banyak menduga besar pemakaian listrik
travo yang rusak dan kurang nya gardu pelanggan PLN. Dengan analisis regresi
listrik yang dioperasikan. dibuat sebuah model yang
Secara nasional, pertumbuhan listrik menggambarkan pengaruh variabel-
rata-rata nasional yang mencapai 7,1 variabel bebas X yaitu data tentang
persen per tahun, dengan target pelanggan yang dimiliki PLN, yang
pertumbuhan ekonomi 6,4 persen mempengaruhi respon Y yaitu besarnya
mengharuskan PLN memasok pemakaian listrik.
pertumbuhan konsumsi 10 persen. Pihak Sebuah model linier dengan
PLN perlu mengetahui besar konsumsi adalah variabel respon pada saat t,
listrik yang dibutuhkan pelanggan untuk dimana i=1,2,...,p adalah variabel-variabel
tiap bulannya. Estimasi besarnya
bebas yang mempengaruhi besar , dan
konsumsi daya listrik untuk tiap bulan
berdasarkan hasil pencatatan pemakaian adalah koefisien-koefisien parameter
kWh pelanggan dari bulan sebelumnya. regresi dapat di tulis [1]

Semirata 2013 FMIPA Unila |307


Jose Rizal dan Pepi Novianti:Aplikasi Metode Recursive Least Square (RLS)nDalam
Memodelkan Estimasi Pemakaian Listrik Dengan Bantuan Paket Program R
(Studi Kasus : Pelanggan PLN Kota Bengkulu)

Penyelesaian metode ini dituliskan


Pendugaan yang belum diketahui sebagai berikut
dapat diduga dengan beberapa metode.
Salah satu metode yang terkenal adalah Dimana adalah koefisien baru yang
metode Kuadrat Terkecil yang selanjutnya
akan disebut Ordinary Least Square diduga, adalah koefisien lama yang
(OLS). Dengan menggunakan metode ini digunakan kembali, k adalah tetapan dari
koefisien-koefisien yang belum diketahui data lama, dan y adalah data baru.
diduga menggunakan variabel-variabel Dengan pendekatan matriks, persamaan
bebas dan variabel respon, diperoleh (1) dapat dituliskan kembali dalam bentuk
vektor
Dari persamaan (4), diperoleh vektor galat
Dalam berbagai buku, vektor koefisien yaitu:
regresi ada yang melibatkan unsur
intersep (nilai konstanta regresi). Nilai Prinsip dasar metode OLS adalah
intersep ini tidak dapat diinterpretasikan
mengestimasi dari koefisien regresi
secara parsial seperti halnya koefisien
sedemikian sehingga jumlah kuadrat galat
parameter regresi untuk masing-masing
minimum. Jumlah kuadrat tersebut dapat
variabel bebas. [2]
dinyatakan sebagai:
Seiring dengan berjalannya waktu,
akan memberikan informasi data baru
Dengan menurunkan persamaan (6)
yang belum tercakup dalam model yang
telah dibuat. Oleh karenanya, untuk terhadap dan menyamakan hasilnya
menjaga keakuratan model, pada metode dengan nol, diperoleh persamaan 2
konvensional, model yang telah dibuat
perlu dirombak kembali. Kendala yang Agar terdapat solusi unik persamaan
dihadapi dalam perombakan kembali
model lama ini adalah waktu yang cukup (6), haruslah matriks non
lama dibutuhkan untuk menduga kembali singular.
koefisien-koefisien baru, penghitungan Beberapa asumsi diperlukan
ulang yang panjang disebabkan invers- sebelum menduga suatu parameter regresi
invers dihitung ulang dalam jumlah besar, linier, diantaranya adalah: 1) Nilai
yang mengakibatkan ketidakefisienan harapan galat adalah nol. 2) Tiap galat
perhitungan. Dengan kata lain yang tidak saling berkorelasi dan mempunyai
menyebabkan proses ini tidak efisien varians yang sama. 3) Variabel-variabel
adalah, penyelesaian Least Square awal, bebasnya merupakan bilangan riil, tanpa
tidak digunakan kembali dalam mengandung kesalahan. 4) Ukuran
memperoleh penyelesaian baru. Apabila matriks X adalah nxp dimana p<n. Ketika
penyelesaian awal dapat digunakan semua asumsi klasik terpenuhi, metode
kembali maka penghitungan koefisien Least Square merupakan penduga takbias
baru dapat dilakukan dengan jauh lebih linier terbaik (BLUE = best linear
efisien. Metode Kuadrat Terkecil secara unbiased estimator). [8]
rekursif yang selanjutnya disebut Metode Pollock (1998) mengatakan bahwa
Recursive Least Square (RLS), menduga teori pendugaan Recursive Least Square
koefisien parameter regresi dengan pertama kali ditemukan oleh Gauss.
melibatkan hasil pengolahan data yang Perhatikan kembali persamaan (1) , dapat
telah ada sebelumnya dengan informasi di pilah menjadi, [6]
baru.[5]
308| Semirata 2013 FMIPA Unila
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Dugaan terbarukan berbeda dari


dugaan sebelumnya dengan sebuah
atau fungsi galat
adalah vektor baris p koefisien yang
diambil pada saat n. Misalkan diberikan Beban penghitungan dapat lebih
data atau informasi pengamatan baru pada dipermudah dengan menerapkan sebuah
saat n+1, yakni skema untuk menghitung matriks invers
yang dilakukan dengan memodifikasi
Dan nilai diperoleh

Penambahan persamaan 7 dan 8 ke


himpunan persamaan awal, mengharuskan
Sehingga persamaan (15) dapat
solusi persamaan-persamaan dihitung
dituliskan sebagai
kembali. Dengan kata lain, solusi awal,
persamaan (6), tidak digunakan dalam
memperoleh solusi baru berdasarkan dengan
informasi baru.
Pada prinsipnya Metode RLS Tujuan penelitian ini adalah (i)
mengestimasi koefisien regresi bila memperoleh model estimasi pemakaian
diberikan data baru dengan melibatkan listrik dengan pendekatan Metode
solusi awal. Haykin, 2002 menyatakan Recursive Least Square (RLS) (ii)
suatu faktor pembobot dengan mendapatkankan karakteristik pemakaian
, dan t=1,2,...,n, digunakan listrik untuk masing-masing kelas tarif.
untuk mengurangi pengaruh data lama
yang dapat dituliskan sebagai berikut: [3] METODE PENELITIAN
dan
Kombinasi dari persamaan, 8, dan 9 Data yang digunakan dalam tulisan ini,
diperoleh diperoleh dengan mendatangi PT. PLN
(Persero) Wilayah IV Cabang Bengkulu
yang berada dibawah koordinasi PT. PLN
Dengan memisalkan , (Persero) Wilayah IV Sumatera Bagian
, dan Selatan. PT. PLN Cabang Bengkulu
diperoleh memiliki 2 Rayon dan 7 Ranting yang
tersebar di setiap kabupaten dan
kotamadya di Provinsi Bengkulu.
Kebutuhan listrik total pelanggan PLN
kota Bengkulu adalah jumlah dari
Sehingga persamaan untuk menduga kebutuhan listrik berbagai tipe pelanggan
yang memuat data baru dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Kebutuhan listrik pelanggan tipe sosial
Dengan mensubtitusikan persamaan (S), adalah listrik yang diperuntukkan
(13) pada persamaan (14), diperoleh bagi kepentingan sosial misalnya
rumah ibadah yang digolongkan dalam
5 kategori.
2. Kebutuhan listrik rumah tangga (R),
adalah listrik yang diperuntukkan bagi
pelanggan untuk kepentingan rumah

Semirata 2013 FMIPA Unila |309


Jose Rizal dan Pepi Novianti:Aplikasi Metode Recursive Least Square (RLS)nDalam
Memodelkan Estimasi Pemakaian Listrik Dengan Bantuan Paket Program R
(Studi Kasus : Pelanggan PLN Kota Bengkulu)

tangga yang digolongkan dalam 6 kappa[i]:= g[i]/f;


kategori. beta[i]:= beta[i]+ kappa[i] * h;
3. Kebutuhan listrik bisnis (B), adalah for j := i to k do
listrik yang diperuntukkan sebagai begin
penunjang kegiatan bisnis seperti p[i; j]:=(p[i;j]-kappa[i]*g[j])/lambda;
pertokoan yang digolongkan dalam 5 p[j; i]:= p[i; j];
kategori. end;
4. Kebutuhan listrik Industri (I), adalah end; {i}
listrik yang diperuntukkan bagi end; {RLSUpdate}.
kegiatan industry yang digolongkan Untuk mempermudah pengolahan data,
dalam 2 kategori. diaplikasikan paket program R. Dalam
5. Kebutuhan listrik pemerintah (P), paket program tersebut, perlu menginstal
adalah listrik untuk kegiatan terlebih dahulu package program
pemerintahan seperti perkantoran, Recursive Least Square (RLS). Package
termasuk penerangan jalan yang yang dimaksud adalah Package
digolongkan dalam 6 kategori. "Quantreg", yang dapat diunduh di
Adapun data yang akan dikaji adalah http://www.r-project.org. [4]
data jumlah pelanggan pada masing-
masing kelas tarif dan jumlah pemakaian HASIL DAN PEMBAHASAN
listrik untuk tiap bulannya. Data yang
digunakan adalah data bulanan sebanyak Dengan bantuan paket Program R,
48 buah. Secara garis besar, program R diperoleh model regresi linier sebanyak
akan menghitung koefisien regresi awal, banyak sampel (n) banyaknya variabel
dan mengupdatenya untuk data baru bebas (p). Berikut ini hasil output dari
mengikuti algoritma berikut : [7] pogram R untuk masing-masing kelas
procedure RLSUpdate(x : vector; tarif.
k; sign : integer; Kelas Tarif Rumah Tangga
y; lambda : real; Tabel 1 koefisien-koefisien parameter
var h : real; regresi Kelas Tarif Rumah Tangga
var beta; kappa : vector;
var p : matrix);
var
f : real;
g : vector;
; j : integer;
begin {RLSUpdate}
h := y;
f := sign * lambda;
for i := 1 to k do
begin {i}
g[i]:=0.0;
for j := 1 to k do Berdasarkan hasil rekap diatas,
g[i]:= g[i]+ p[i; j]* x[j]; pelanggan dengan kelas tarif R3
f := f + g[i]* x[i]; (penyambungan > 6000VA) tidak
h := h-x[i] *beta[i]; memberikan dampak nyata dalam model
end; {i} regresi linier kebutuhan listrik untuk kelas
for i := 1 to k do tarif rumah tangga. Bila diamati vektor
begin {i} koefisien regresi untuk setiap data baru,

310| Semirata 2013 FMIPA Unila


Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

akan menghasilkan nilai estimasi yang Kelas Tarif Industri


berbeda relatif jauh. Tabel 4 koefisien-koefisien parameter
Kelas Tarif Sosial regresi Kelas Tarif Industri
Tabel 2 koefisien-koefisien parameter
regresi Kelas Tarif Sosial

Berdasarkan hasil rekap diatas,


Berdasarkan hasil rekap diatas, pelanggan dengan kelas tarif I2
pelanggan dengan kelas tarif S3 (penyambungan 14 KVA s/d 200 KVA)
(penyambungan > 201 KVA) tidak dan I3 (penyambungan > 200 KVA) tidak
memberikan dampak nyata dalam model memberikan dampak nyata dalam model
regresi linier kebutuhan listrik untuk kelas regresi linier kebutuhan listrik untuk kelas
tarif sosial. Bila diamati vektor koefisien tarif Industri. Bila diamati vektor
regresi untuk setiap data baru, akan koefisien regresi untuk setiap data baru,
menghasilkan nilai estimasi yang berbeda akan menghasilkan nilai estimasi yang
relatif jauh. berbeda relatif jauh.
Kelas Tarif Bisnis Kelas Tarif Pemerintah
Tabel 3 Koefisien-koefisien parameter Tabel 5 koefisien-koefisien parameter
regresi Kelas Tarif Bisnis regresi Kelas Tarif Pemerintah

Berdasarkan hasil rekap diatas,


Berdasarkan hasil rekap diatas, pelanggan pelanggan dengan berbagai kelas tarif
dengan berbagai kelas tarif memberikan memberikan dampak nyata dalam model
dampak nyata dalam model regresi linier regresi linier kebutuhan listrik untuk kelas
kebutuhan listrik untuk kelas tarif bisnis. tarif pemerintah. Bila diamati vektor
Bila diamati vektor koefisien regresi koefisien regresi untuk setiap data baru,
untuk setiap data baru, akan menghasilkan akan menghasilkan nilai estimasi yang
nilai estimasi yang berbeda relatif jauh. berbeda relatif jauh.

Semirata 2013 FMIPA Unila |311


Jose Rizal dan Pepi Novianti:Aplikasi Metode Recursive Least Square (RLS)nDalam
Memodelkan Estimasi Pemakaian Listrik Dengan Bantuan Paket Program R
(Studi Kasus : Pelanggan PLN Kota Bengkulu)

KESIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH


Kami mengucapkan terima kasih
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepada pimpinan dan staf PLN Kota
(i) dihasilkannya model estimasi Bengkulu yang berkenan memberikan
pemakaian listrik dengan pendekatan sampel data penelitian berupa data historis
Metode Recursive Least Square (RLS) pemakaian listrik dalam bentuk Excel.
dari berbagai kelas tarif , yakni:
Untuk kelas tarif Rumah tangga DAFTAR PUSTAKA
diperoleh model regresi sebanyak 42
buah, dimana salah satu modelnya (model Draper, N.R. and Smith, H. (1992).
akhir) adalah sebagai berikut : Analisis Regresi Terapan. edisi kedua.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gujarati, D. (1991). Ekonometrika
Untuk kelas tarif sosial diperoleh
Dasar.Erlangga. Jakarta.
model regresi sebanyak 42 buah, dimana
salah satu modelnya (model akhir) adalah Haykin, S. (2002). Adaptive Filtering
sebagai berikut : Theory. Prentice Hall.
Koenker, R. (2013). Package "Quantreg".
Untuk kelas tarif bisnis diperoleh
Repository CRAN: URL http://www.r-
model regresi sebanyak 42 buah, dimana
project.org.
salah satu modelnya (model akhir) adalah
sebagai berikut : Neter, J. et al. (1990). Applied Linear
Statistical Models. 3rd editions. Richard
Untuk kelas tarif industri diperoleh D. Irwin Inc. Tokyo.
model regresi sebanyak 44 buah, dimana Pollock, D.S.G. (1998). Time Series
salah satu modelnya (model akhir) adalah Analysis Signal Processing And
sebagai berikut : Dynamics. Academic Press. London.
Poularikas, A.D. (2006). Adaptive
Untuk kelas tarif pemerintah diperoleh
Filtering Primer With Matlab. CRC
model regresi seb (model akhir) adalah
Press. USA.
sebagai berikut:
Sembiring, R.K. (2003). Analisis Regresi.
Penerbit ITB. Bandung.

312| Semirata 2013 FMIPA Unila

Das könnte Ihnen auch gefallen