Sie sind auf Seite 1von 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN E.B DENGAN HALUSINASI


DI RUANG RSI BISMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI
TANGGAL 10 AGUSTUS 2009

RUANG RAWAT : RSI BISMA TANGGAL DIRAWAT : 09-12-2007

I. IDENTITAS KLIEN
INISIAL : E.B (L)
UMUR : 23 th
INFORMAN : Pasian sendiri
TANGGAL PENGKAJIAN : 10 Agustus 2009
RM No. : 015950

II. ALASAN MASUK


Pasien mengamuk karena tidak diperbolehkan bekerja, sehingga oleh keluarga
pasien dibawa ke RSJ Bangli.
III. FACTOR PREDISPOSISI
1. Pasien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu dan
sudah 3 kali pasien masuk ke RSJ Bangli.
2. Pasien mengatakan pengobatan sebelumnya kurang berhasil.
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal (+)/25 thn
Jelaskan No 1,2,3 : Pasien tidak pernah melakukaan aniaya fisik ataupun
sebagai korban penganiayaan, pasien juga tidak perna melakukan aniaya
seksual ataupun sebagai korban penganiayaan seksual, pasien tidak perna
mendapatkan penolakan dari siapa pun ataupun menolak siapa pun dan
pasien pernah mengalami tindakan kriminal ataupun menjadi korban
kriminal pada usia 25 thn.
Masalah Keperawatan: Ketidak efektifan pelaksanaan regimen terapeutik

4. Pasien mengatakan dalam anggota keluaganya tidak ada yang mengalami


gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan: Tidak ada.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Pasien mengatakan


tidak pernah mengalami pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
seperti kegagalan, kehilangan/perpisahan/kematian dan trauma selama
tumbuh kembang.
Masalah Keperawatan: Tidak ada.

IV. FISIK
1. Tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 108 X/mnt
S : 36 oC
2. Ukur :
TB : 165 cm
BB : 55 Kg
3. Keluhan Fisik : Pasien mengatakan tidak ada keluhan fisik seperti
pusing/tidak enak badan.
Jelaskan: Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada
keluhan seperti pusing/tidak enak badan. Dengan TD (110/70 mmHg),
nadi 108 X/mnt), suhu (36 oC), respirasi (), TB (165 cm), BB (55 Kg).
Masalah Keperawatan: Tidak ada.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

= laki-laki

= perempuan

= klien

= orang yang serumah dengan kien

Jelaskan : Kakek dan nenek pasien masih hidup dan ibu bapaknya. Bapak
pasien mempunyai dua saudara. Pasien merupakan anak pertama dari 4
saudara. Pasien mempunyai 3 saudara laki-laki.

Masalah Keperawatan: Tidak ada.


2. Konsep diri
a. Citra tubuh : pasien mengatakan menerima dan menyukai keadaan
tubuhnya.
b. Identitas : pasien mengetahui bahwa dirinya sekarang berada di
RSJ Bangli di Ruang Rsi Bisma. Pasien juga menerima
bahwa dirinya adalah pasien penyakit jiwa.
c. Peran : pasien mengetahui bahwa dirinya adalah penghuni
pasien RSJ
d. Ideal diri : pasien mengatakan kalau sembuh dia ingin menjadi
sarjana.
e. Harga diri : pasien mengatakan dirinya tidak berguna karena tidak
bisa bekerja.
Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat : Pasien mengatakan dekat dengan saudara dari
bapak yang bernama Suarnaya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : saat pengkajian
pasien mengatakan sebagai anggota di banjar dan sering mengikuti
kegiatan seperti saat adanya basar di banjarya.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : pasien mengatakan
dikenal oleh semua temanya yang satu kamar sama dia.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: pasien beragama hindu.
b. Kegiatan ibadah : saat pengkajian pasien mengatakan tidak
pernah sembahyang ke pura. Tapi sering sembahyang di rumah. Saat di
RSJ pasien tidak pernah sembahyang.
Masalah Keperawatan : Gangguan Disorientasi Spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : tidak rapi
Jelaskan : penampila pasien tidak rapi, rambut acak-acakan, baju
pasien tidak pernah diganti, bibir pecah-pecah, mulut bau
rokok, kulit pasien tampak kotor dan gigi tampak kotor.
Masalah keperawatan : Sindroma Perubahaan Pemeliharaan Kesehatan

2. Pembicaraan : gagap dan lambat.


Jelaskan : pasien berbicara dengan gagap dan lambat, kadang-kadang
memerlukan pengulangan dalam memberikan pertanyaan ke
pasien.
Masalah keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik : Grimasem dan tremor.
Jelaskan : aktivitas motoriknya pasien mengalami grimasem dan
tremor, dimana pasien tidak dapat mengontrol gerak mimik
bibir yang selalu mengucapkan kata ow,ow,ow.
Masalah keperawatan : Kerusakan Komunikasi.
4. Alam perasaan : tidak ada perasaan yang sedih berlebihan
Jelaskan : tidak ada perasaan yang sedih berlebihan ataupun perasaan
yang berlebihan lainnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
5. Afek : Datar dan Stabil.
Jelaskan : afek pasien stabil dimana pasien dapat berekspresi senang
saat diberikan reiforcemen saat pengkajian.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
6. Interaksi selama wawancara : Kooperatif
Jelaskan : saat pengkajian pasien mau menjawab semua pertanyaan
yang diberikan dan selalu kontak mata saat berkomunikasi.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
7. Persepsi : Halusinasi pendengaran dan pengelihatan.
Jelaskan : Pasien mengatakan setiap tidur pasien mendengar suara-
suara yang menyuruhnya untuk bangun dan mendengar suara
mig-mig. Selain itu pasien juga mengatakan melihat
bayangan pria hitam kurus didalam kamar dan bayangan itu
selalu menyuruh pasien untuk berkerja.
Masalah keperawatan : Perubahaan sensori perseptual (Halusinasi
pendengaran dan pengelihatan).

8. Proses pikir : pasien dapat fokus.


Jelaskan : pasien mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan
saat pengkajian.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
9. Isi pikir : Pikiran magis
Jelaskan : pasien mengatakan kalau dia melihat pria hitam kurus yang
selalu menyuruhnya untuk bekerja.
Masalah keperawatan : Perubahaan proses pikir
Waham : tidak ada keyakinan yang kuat.
Jelaskan : pasien mengatakan tidak mempunyai suatu keyakinan yang
kuat terhadap sesuatu.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
10. Tingkat kesadaran : normal.
Jelaskan : pasien mampu untuk menjawab semua pertanyaan yang
disampaikan perawat dengan baik saat pengkajian, pasien
mampu menyebutkan lokasi tempat diadakan pengkajian yaitu
diruang Rsi Bisma.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
11. Memori : tidak ada gangguan daya ingat.
Jelaskan : pasien mengatakan tahu kapan dia diajak ke RS Jiwa, siapa
yang mengantar, tanggal berapa dia diajak ke RS Jiwa, mampu
menyebutkan nama perawat dan jam berapa dia dapat makan.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : mampu berkonsentrasi
Jelaskan : pasien mampu berkonsentrasi dan menjawab perhitungan
sederhana yang ditanyakan.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
13. Kemampuan penilaian : mampu menentukan keputusan
Jelaskan : pasien mampu mengambil keputusan sederhana dengan
bantuan orang lain.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
14. Daya tilik diri : mengingkari penyakit yang diderita
Jelaskan : pasien mengatakan kalau dirinya sakit kejang-kejang.
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir
VII. POLA KEBIASAAN
Makan : pasien mengatakan makan 2 kali sehari.
BAB/BAK : pasien mengatakan bab 1 kali sehari dan bak 7 kali sehari.
Mandi : pasien mengatakan biasa mandi 1 kali sehari
Berpakaian/berhias : pasien tampak tidak terurus dan pakian pasien
tampak kotor karena jarang ganti baju.
Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : pasien mengatakan tidur siang selama 3 jam.
Tidur malam lama : pasien mengatakan tidur siang selama 5 jam.
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : pasien mengatakan sebelum tidur
biasa mondar-mandir di ruangan.
Penggunaan obat : pasien minum obat clozapin 2 x 50mg perhari lewat
oral.
Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan :belum ada
Sistem pendukung : clozapin 2 x 50 mg perhari
Aktivitas didalam rumah : pasien biasa merapikan rumah dan mencuci
pakian sendiri.
Aktivitas diluar rumah :
Belanja : pasien biasa belanja di warung sama teman-temanya.
Transpotasi : pasien biasa belanja di warung dengan mengendarai
sepeda motor.
Lain-lain : Tidak ada.
Jelaskan : pasien mengatakan biasa belanja di warung sama teman-
tamanya dengan mengendarai sepeda motor.
Masalah keperawatan : Tidak ada.
VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
-Bicara dengan orang lain -Minum alkohol
-Mampu menyelesaikan -Reaksi lambat
masalah
-Olahraga -Bekerja berlebihan
-Menghindar

Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


- Masalah dengan dukungan kelompok : tidak ada, karena pasien
mampu menjaga hubungan baik dengan teman 1 kamarnya.
- Masalah berhubungan dengan lingkungan : tidak ada, karena pasien
tidak pernah menimbulkan masalah dengan lingkungan.
- Masalah dengan pendidikan : tidak ada, pasien mengatakan sekolah
sampai SMA.
- Masalah dengan pekerjaan : tidak ada, pasien mengatakan dia dulu
dapat bekerja jadi buruh di tetangganya.
- Masalah dengan perumahan : tidak ada, pasien mengatakan biasa
merapikan rumah.
- Masalah dengan ekonomi : pasien mengatakan memiliki hutang
sama saudaranya.
- Masalah dengan pelayanaan kesehatan : pasien mengatakan tidak
mampu membedakan warna.
Masalah Keperwatan : -

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Saat pengakajian pasien tidak memiliki masalah dengan pengetahuanya dan pasien
mampu mengetahaui alasan dia dirawat disini, pasien mampu
berhitung hitungan dasar yang ditanyakan, pasien mampu
menyebutkan berapa kali dia dirawat disini, pasien mampu mengatakan
nama perawat dan pasien mampu menyebutkan waktu dan tempat dia
dirawat saat ini.
Masalah keperawatan : Tidak ada.

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : SP (Skizofrein Paranoid).
Terapi medik : Clozapin 2 x 50 mg
CPZ 2 x 100 mg
Stelazine 2 x 10 mg
TXP 2 x 2 mg
LUFTEN 2 x 100 mg

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidak efektifan pelaksanaan regimen terapeutik Sindroma difisit
perawatan diri.
2. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
3. Gangguan Disorientasi Spiritual.
4. Sindroma Perubahaan Pemeliharaan Kesehatan
5. Kerusakan komunikasi verbal
6. Kerusakan Komunikasi.
7. Perubahaan sensori perseptual (Halusinasi pendengaran dan
pengelihatan).
8. Perubahaan proses pikir.
9. Koping individu tidak efektif
Pohon Masalah

Kerusakan komunikasi verbal


Sindroma Perubahaan Kerusakan Komunikasi
difisit perawatan diri.
Gangguan Disorientasi
Spiritual. HALUSINASI

Sindroma Perubahaan
Pemeliharaan Kesehatan

Harga Diri Rendah

Koping individu tidak efektif

Perubahaan proses pikir

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Halusinasi
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : E.B Ruangan : Rsi Bisma RM No: 015950

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Tujuan Kriteria Hasil Rasional
Gangguan Persepsi TUM : Pasien
dapat
Sensori :
mengontrol
Halusinasi halusinasinya yang
dialaminya.

DS : TUK :
1.Klien dapat Setelah 1 kali Hubungan saling
Pasien
membina pertemuan selama percaya sebagai
mengatakan setiap hubungan saling 15 menit interaksi interaksi yang
percaya klien menunjukan terapiutik perawat
tidur pasien
tanda-tanda dengan klien
mendengar suara- percaya kepada Ungkapkan
perawat dengan : perasaan klien
suara yang
Klien dapat kepada perawat
menyuruhnya membina sebagai bukti
hubungan saling bahwa klien mulai
untuk bangun dan
percaya dengan mempercayai
mendengar suara perawat, klien mau perawat
membalas salam
mig-mig. Selain
perawat, mau
itu pasien juga berjabat tangan
dan mau
mengatakan
menyebutkan
melihat bayangan nama,, mau duduk
berdampingan
pria hitam kurus
dengan perawat.
dan bayangan itu
selalu menyuruh
TUK :
pasien untuk
Dengann
2. Klien dapat Setelah 1 kali
berkerja mengurangi waktu
mengenal pertemuan selama
kosong bagi klien
halusinasi 15 menit interaksi
sehingga dapat
klien dapat
DO : mengurangi
menyebutkan isi,
frekuensi halusinasi
Pasien tampak frekuensi, waktu
pasien dan perawat
timbulnya
bicara sendiri, dapat mengenal
halusinasi dan
mondar-mandir di kondisi yang halusinasinya
menimbulkan sehingga
kamar, penampilan
halusinasi mempermudah
pasien tampak menentukan hal-hal
yang bisa
kotor, pasien
membantu klien
tampak tidak dapat mengontrol
halusinsinya.
memusatkan
perhatian setiap
TUK :
diajak bicara,
3. Klien dapat Setelah 1 kali Tindakan yang
ekspresi wajah mengontrol pertemuan selama biasanaya
halusinasinya 15 menit interaksi dilakukan klien
pasien tampak
klien dapat sendiri merupakan
tenang. menyebutkan upaya mengatasi
tindakan yang halusinasi
dilakukan bila
sedang
berhalusinasi, cara
mengontrol
halusinasinya,
memilih dan
memperagakan
cara mengatasi dan
mengendalikan
halusinasinya, dan
mengikuti terapi
aktifitas kelompok.

TUK :
4. Klien dapat Setelah 1 kali Memastikan bahwa
memanfaatkan pertemuan selama klien minum obat
obat untuk 15 menit interaksi secara teratur untuk
mengontrol klien dapat mengontrol
menyebutkan halusinasinya.
manfaat minum
obat secara teratur
sesuai aturan
minum obat, dan
pasien dapat
menyebutkan
kerugian bila tidak
minum obat.

TUK :
5. Klien dapat Setelah 1 kali Dengan dukungan
dukungan pertemuan selama keluarga akan
keluarga dalam 15 menit interaksi sangat berpengaruh
mengontrol keluarga dapat dalam proses
halusinasinya mengontrol dan penyembuhan
mengendalikan pasien.
halusinasi pasien
setelah di rumah

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : E.B Ruangan : Rsi Bisma RM No: 015950

Diagnosa Implementasi Tindakan Evaluasi


Keperawatan
Gangguan 1. Membina hubungan saling S:
Persepsi Sensori : percaya antara pasien dengan Pasien hanya
Halusinasi perawat. tersenyum
TUK : I Nama saya E.B
Pertemuan : II Hari senin, tanggal 10 Agustus Tidak ada jawaban
2009 jam 14 : 00 wita. Pasien hanya
Selamat pagi bapak? mengangguk saja
Perkenalkan nama saya Iya, terserah bapak
Putu Ari Sasmitha, biasa Umur saya 23
dipanggil Putu Ari, saya tahun, ngak tahu....
dari prodi S! Keperawatan Saya disini untuk
STIKES Bali. mencari obat
Nama bapak siapa ? Saya dulu bekerja
Biasanya bapak dipanggil buruh
siapa ? Pasien hanya
Saya yang akan membantu tersenyum
dan merawat bapak hari ini, Saya lupa pak...
kalau butuh bantuan, dapat O:
menghubungi saya. Ada kontak mata bila di
Bagaimana perasaan bapak ajak bicara, namun jika
saat ini ? tidak diajak bicara,
Semalam bapak bisa tidur pasienterlihat bengong.
nyenyak ? A:
Obatnya sudah diminum ? Masalah belum teratasi

Pak, bagaimana kalau sore P:

ini kita ngobrol sekitar 15 Lanjutkan intervensi

menit.
Enaknya kita ngobrol
dimana ? bagaimana kalau
dikursi depan?
Berapa umur bapak
sekarang?
Ada masalah apa dirumah
sehingga bapak dibawa
kesini?.
Selama disini apa yang bisa
bapak lakukan?
Apa bapak tahu ini dimana?
.
Bagaimana perasaan bapak
setelah kita ngobrol tadi?
Masih ingat nama saya,
pak?
Nah, sekarang sudah 15
menit, kita cukupkan saja,
bapak mau kita lanjut
berbincang-bincang lagi?
Bapak nanti kita akan
berbincang-bincang
lagitentang halusinasi.
Bagaimana kita berbincang-
bincangnya besok sore
setelah bapak bangun tidur?
Bagaimana kita brbincang-
bincang di tempat ini lagi,
apa bapak mau?

TUK : I Hari selasa, tanggal 11 Agustus S:


Pertemuan : II 2009 Iya...
Selamat sore pak, Tidak pak...
bagaimana perasaan bapak Nyenyak pak...
hari ini? Apa bapak masih Iya, terserah bapak
ingat dengan saya? Nama saja...
saya siapa? Tidak, saya pengen
Bagaiman tidurnya pak? pulang...
Sesuai janji kita kemarin Bekerja....
kita akan berbincang- Tidak...
bincang sekitar 15 menit? Saya disuruh
Bapak mau berbincang- bangun untuk bekerja
bincang dimana? da terdengar suara
Bagamaina kalau di kursi ngemig-mig.
depan? Pasien tersenyum..
Apa bapak senang berada Iya...
disini?
Iya...
Kalau istirahat bapak biasa O:
ngapain? Ada kontak mata, pasien
Apa bapak ada masalah saat lebih nyaman diajak
ini?, bapak bisa cerita ke berbicara dari pada
saya, kan kita sudah kemarin, pasien lebih
kenalan. terbuka dalam
Apa bapak pernah menceritakan
mendengar suara-suara halusinasinya.
yang menyuruh bapak A:
melakukan sesuatu? Masalah belum teratasi
Apa yang bapak lakukan P:
kalau suara-suara itu Lanjutkan intervnsi
datang?
Bagaimana perasaan bapak
setalah kita berbicang-
bincang tadi?
Coba bapak ulangi siapa
nama saya tadi?
Nah, sekarang sudah 15
menit kita cukupkan saja ya
pak, sekarang bapak
istirahat dulu nanti kita
bincang-bincang lagi.
Bapak nanti kita akan
bincang-bincang lagi
tentang halusinasi.
Bagaimana kalau kita
bincang-bincangnya besok
sore, jam 4 selama 10
menit.
Pak, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang diruang
depan lagi?

TUK II
Petemuan : III

Hari rabu, tanggal 12 Agustus 2009


S:
jam 16 : 00 wita. Iya...
Selamat sore pak? Biasa ajaw pak...
Bagaimana kabar bapak Terserah bapak
hari ini? saja...
Sesuai dengan janji Pasien menganguk
kemarin kita akan iyaw pak.
berbincang-bincang Saya akan kerja...
selama 10 menit. Pasien hanya
Bapak mau berbincang- diam..
bincang dimana? Biasanya pada saat
Bagaimana kalau di saya lagi tidur
teras depan. O:
Apa bapak masih Kontak mata ada,
mendengar suara-suara pasien terlihat tidak suka
yang menyuruh bapak ketika membicarakan
melakukan sesuatu? penyakitnya, saat
Apa yang bapak lakukan menyampaikan pertanyaan
jika suara-suara itu memerlukan pengulangan
datang? agar pasien dapat paham
Apa bapak tahu kalau apa yang kita tanyakan.
suara-suara yang bapak A:
dengar biasa disebut Masalah belum teratasi
halusinasi? P:
Saat kapan suara-suara Lanjutkan intervensi
itu datang?
Bagaimana perasaan
bapak setelah kita
berbincang-bincang
tentang halusinasi?
Coba bapak katakan apa
yang disebut dengan
halusinasi?
Baiklah bapak besok
kita akan berbincang-
bincang tentang
halusinasi bapak lagi?
Bagaimana kalau kita
berbincng-bincangnya
besok pagi jam 10
selama 15 menit.
Bagaimana kita
berbincang-bincangnya
ditempat ini lagi.

LEMBAR PENGESAHAN

MENGETAHUI BANGLI,14-08-2009

PEMBIMBING RUANGAN RSI BISMA PEMBIMBING AKADEMIK

(Ns. Naning Krisyuli Astuti, S.Kep) (Ns. Dewa Ayu Saraswati, S.Kep)
NIP. 19780719 200802 2 002

MAHASISWA

(Putu Ari Sasmitha)


NIM. 06C10092
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN E.B DENGAN HALUSINASI
DI RUANG RSI BIMA RSJ PROVINSI BALI DI BANGLI
TANGGAL 10 AGUSTUS 2009

OLEH :
PUTU ARI SASMITHA
06C10092

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2009

Das könnte Ihnen auch gefallen