Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
April 3, 2015
1. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 31 th
Alamat : malang
Pendidikan : SD
Agama : islam
No RM : 688XX
1. Alasan Masuk
2. Data Primer
klien mengatakan dibawa kesini karena marah-marah dan memukul tetangganya.
2. Data sekunder
Status: Klien marah-marah, mengancam, memukul tetangga, bicara dan tertawa sendiri,
menganggu lingkungan, melempar kaca mobil tetangga dengan batu.
Pasien kambuh lagi kurang lebih 3 minggu yang lalu, penyebab kekambuhannya adalah
karena tidak rutin minum obat, gejalanya adalah klien bicara dan tertawa sendiri dan
klien mengatakan terkadang dibisiki suara orang seperti menyuruh memukul orang
dan melempar batu kekaca mobil. Yang sudah dilakukan klien adalah memukul
tetangganya,memukul kaca jendela dan memecahkan kaca mobil dengan melempar
batu, kemudian klien dibawah ke RSJ LAWANG.
1. Faktor Predisposisi
2. Pernahkah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Pasien sakit sejak tahun 2006, dirawat di RSJ LAWANG 7 kali yaitu dibuktikan dengan
data yang didapatkan dari status, sebagai berikut:
2. Pengobatan sebelumnya
3. Riwayat NAPZA
Status: Klien mempunyai riwayat minum-minuman keras dan merokok, hinga saat
pengkajian klien masih perokok aktif.
4. Trauma
Klien pernah mengalami aniaya fisik sebagai pelaku yaitu memukul orang lain,merusak
Klien pernah mengalami aniaya fisik sebagai pelaku yaitu memukul orang lain,merusak
kaca jendela dan kaca mobil dengan cara dilempar dengan batu. Klien tidak pernah
mengalami aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam rumah tangga, dan tindakan
kriminal baik sebagai pelaku, korban, dan saksi.
Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah saat klien
putus cinta dengan pacarnya, dan sampai sekarang klien tidak mau menikah.
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Diagnosa keperawatan :
1. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
pandangan mata tajam, raut wajah tegang, cara berjalan kaku, nada bicara ketus.
2. Tanda Vital
TD: 110/70 mmhg
N : 82 x/menit
o
S : 36 C
P : 22 x/menit
3. Ukur:
TB : 154 cm
BB: 55 kg
4. Keluhan Fisik
1. Psikososial
2. Genogram
Keterangan:
: Laki Laki
: Perempuan
: Klien
: Tingga serumah
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Orang Terdekat
: Garis Perkawinan
Penjelasan:
Klien tinggal dirumah sendirian,kedua orang tuanya sudah meninggal dunia klien
merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara, saudara yang ke-5 merupakan orang yang
terdekat baginya.
1. Pola asuh
Klien mengatakan sejak kecil sampai dewasa pasien diasuh dengan didikan keras
1. Pengambilan keputusan
1. komunikasi
2. Konsep Diri
3. Citra tubuh
Klien mengatakan menerima keadan tubuhnya yang pendek, klien menyukai bentuk
tubuhnya Karena bentuk tubuhnya seperti tentara.
1. Identitas diri
Klien mengetahui bahwa klien benama H alamatnya dimalang, jenis kelaminnya laki-
laki dan klien bangga menjadi laki-laki. Karena bisa menjadi penguasa. Klien puas
dengan statusnya meskipun klien belum menikah.
1. Peran
klien mengatakan saat dirumah tinggal sendiri dan sebagai kepala keluarga,klien
dirumah bekerja sebagai kuli bangunan dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri.
Sedangkan klien dirumah sakit, klien sebagai pasien dan klien melakukan aktivitas
sesuai jadwal diruangan.
1. Ideal diri
Klien mengatakan dulu sebelum masuk rumah sakit klien ingin mempunyai toko
sepeda. Sedangkan saat di rumah sakit, klien ingin segera pulang dan bebas lalu klien
ingin bekerja lagi sebagai kuli bangunan.
1. Harga diri
klien merasa malu, karena orang lain menjauhinya karena dikira gila, dan orang- orang
takut kepadanya.
3. Hubungan Sosial
4. Orang yang berarti/ terdekat:
Klien mengatakan orang yang terdekat adalah kakaknya,karena kakaknya yang sering
perhatian dengan klien.
Pasien mangatakan klien lebih senang duduk sendiri daripada berbicara dengan orang
lain karena merasa dirinya sudah sembuh dan yang lainnya masih gila.
4. Spiritual
5. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang muslim dan tau bahwa Allah adalah
tuhannya, dan klien meyakini bahwa sakitnya itu karena pikirannya sendiri.
1. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selama dirumah klien jarang sholat, karena malas, sedangkan
dirumah sakit, klien tidak pernah melakukan sholat, karena klien merasatidak enak
kalau sholat tidak di mushollah.
Diagnosa keperawatan :
Status Mental
1. Penampilan
Klien terlihat rambutnya bersih, giginya bersih, tubuh bersih tidak berbau dan cara
berpakaian sudah tepat dan sesuai.
Diagnosa keperawatan :
1. Pembicaraan
klien berbicara dengan intonasi keras dan jelas. klien menjawab semua pertanyaan
yang diberikan, klien juga mengerti isi pembicaraan yang diajukan oleh lawan bicara.
klien bicara apabila ditanya dan klien jarang berbicara dengan temannya.
Diagnosa keperawatan :
1. Aktivitas motorik
Wajah klien tampak tegang, tatapan mata tajam kearah lawan bicara, cara berjalan
kaku, klien juga sering membuat gerakan-gerakan seperti mau meninju.
1. Afek emosi
Afek
Afek adekuat dibuktikan dengan saat diajak bercerita tentang hal-hal yang
menyenangkan klien nampak tersenyum, sebaliknya jika klien diajak bercerita tentang
hal yang menyedihkan, klien terlihat sedih dan menundukan kepalanya.
Diagnosa keperawatan :
Emosi
klien terlihat pandangan mata tajam, raut wajah tegang, seperti ingin marah , cara
berjalan kaku, dan nada bicara ketus
klien kooperatif dapat menjawab pertanyaan dengan sesuai. Posisi berhadapan sesuai
dengan jarak yang aman.tatapan mata klien tajam kearah lawan bicara dan raut wajah
tegang.intonasi suara sedang tetapi jelas.
Diagnosa keperawatan :
1. Persepsi-sensori
Halusinasi pendengaran : klien bicara dan tertawa sendiri,serta klien sering marah-
marah sendiri. Klien mengatakan terkadang dibisiki suara orang seperti menyuruh
memukul orang dan melempar batu kekaca mobil, klien mendengar bisikan itu pada
saat dia sedang sendiri, kurang lebih 1 hari 1-2 kali. Klien tiduran, bicara sendiri, jarang
berinteraksi dengan orang lain.
1. Proses pikir
2. Arus pikir
Pada waktu diajak bicara, klien bicara dengan intonasi keras dan jelas, kecepatan
spontan menjawab isi pembicaraan sesuai apa yang diajukan.
Diagnose keperawatan:
1. Isi pikir
klien selalu tanggap, waktu diajak berbicara tepat sesuai isi yang dibicarakan
Diagnose keperawatan :
1. Bentuk pikir
realistik : cara berfikir klien masuk akal dan sesuai dengan kenyataan.
Diagnosa keperawatan :
1. Tingkat kesadaran
Diagnosa keperawatan :
1. Orientasi
1. Memori
Klien mampu menceritakan kejadian saat dibawa kerumah sakit karena memukul
orang dan melempar kaca mobil dengan batu.
Diagnosa keperawatan :
Klien dapat menghitung dengan baik saat diberi pertanyaan hitung-hitungan, klien
Klien dapat menghitung dengan baik saat diberi pertanyaan hitung-hitungan, klien
mampu menjawabnya dengan benar, dan klien dapat memfokuskan konsentrasi
dengan baik. Salah satunya 5+ 4 = 9 dan 25= 10.
Diagnosa keperawatan :
1. Kemampuan penilaian
Klien sudah menyadari dan mampu menilai bahwa suatu masalah yang dilakukan
dengan marah-marah itu sangat merugikan dirinyaa sendiri dan orang lain.
Diagnosa keperawatan :
Klien mengatakan mampu mengenali penyakit yang dideritanya dan tidak mengingkari
terhadap penyakitnya karena klien mampu menyebutkan kenapa klien bisa seperti ini
dan penyebab mengapa klien bisa sakit jiwa.
Diagnosa keperawatan :
Klien mampu makan secara mandiri tanpa bantuan,klien makan 3x sehari dengan
komposisi nasi,sayur,lauk pauk dan klien minum kurang lebih 8 gelas/hari.
Klien mampu melakukan eliminasi dengan baik secara mandiri. BAB 1x dan BAK
kurang lebih 5x sehari. Mandi 2x sehari pagi dan sore.
Klien mampu berpakaian secara mandiri,sebelum mandi klien melepas pakaian dan
setelah mandi memakai baju yang sudah diberikan rumah sakit secara mandiri.
1. Istirahat tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur,klien dapat tidur dengan kualitas 6-9
jam/hari. Tidur siang mulai 10.00-11.30 dan tidur malam 21.00-04.30 dan klien sebelum
dan sesudah tidur merapikan tempat tidurnya.
1. Penggunaan obat
Klien mengatakan dirumah sebagai kuli bangunan,kalau tidak ada kerjaan klien hanya
beristirahat dan melakukan pekerjaan rumah.
Klien mengatakan mengikuti kegiatan dimasyarakat tetapi jarang dan klien sering
jalan-jalan ketempat yg dia suka.
Diagnosa keperawatan:
Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika sedang ada masalah klien memilih untuk memendamnya
sendiri, klien juga suka minum-minuman keras dan merokok,serta melampiaskan
kemarahan dengan memukul orang lain.
Klien hanya mengikuti kegiatan kelompok yang sudah direncanakan oleh perawat.
Namun diluar kegiatan tersebut,klien hanya menghabiskan waktu dengan tidur
klien sedikit menarik diri dari lingkungannya karena tidak ada hal yang enak dilakukan
dan merasa malas berhubungan dengan teman-temannya karena tidak ramah.
klien mengatakan pernah sekolah smp,tetapi tidak tamat karena klien bekerja
klien mengatakan tidak ada masalah dengan ekonominya kerena klien dapat
memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari uang hasil bekerja sebagai kuli bangunan.
1. Masalah dengan pelayanan kesehatan.
Klien dirawat dirumah sakit jiwa lawang dan memiliki asuransi BPJS kesehatan.
Aspek Pengetahuan
Klien mengatakan tidak mengerti tentang perilaku kekerasan dan cara mengontrolnya,
untuk obat-obatan klien hanya mengetahui warnanya, sedangkan nama ,dosis dan
kegunaannya klien tidak mengetahui. Saat ditanya mengenai hal itu klien terlihat
bingung dan tersenyum.
Aspek Medis
1. Diagnosa medis
Axis 2 : pendiam,tertutup
1. Terapi medis
Analisa data
Nama : Tn. H
No. RM : 688XX
No Data Diagnosa
Keperawatan
1. DS: Resiko tinggi
perilaku kekerasan
klien mengatakan pernah memukul
tetangganya, memukul kaca jendela dan
memecahkan kaca mobil dengan
melempar batu.
DO:
DO:
DO:
DO:
DO:
Klien tiduran
Bicara sendiri
DO :
Pohon Masalah
Effect
Resti menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Core Problem
Causa
isolasi social
Yang mengkaji
Kelompok 8
Advertisements
Leave a comment