Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. PENGKAJIAN
- Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan Terakhir : SD
Status Perkawinan : Kawin Janda
Alamat : Gang Rahayu Rt.09 Kelurahan Teluk Dalam Kota Banjarmasin
Ruangan Dirawat : Wisma Melati
Tgl Masuk Panti : 28 Agustus 2006
Tgl Pengkajian : 14 Maret 2012
Diagnosa Medis : Hipertensi
V. SOSIALISASI
- Hubungan dengan petugas.
Klien mampu berkomunikasi dengan baik kepada petugas, serta apa yang
ditanyakan oleh petugas mampu di jawab klien dengan baik.
- Hubungan dengan teman sewisma.
Klien di wisma tidur berdua sekamar dengan Ny. J dan hubungannya cukup
baik, dan klien mampu bersosialisasi dengan baik dengan penghuni - penghuni
lain di Wisma Melati.
c. Pola Eliminasi
Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi padat lembek serta tidak ada keluhan
lain dalam BAB, BAK klien 4-5x sehari tetapi bisa juga tergantung dari
banyaknya cairan yang diminum klien.
d. Pola Aktivitas
Kemampuan perawatan diri klien seperti makan/minum, mandi, toileting,
berpakaian, mobilitas fisik semuanya dapat dilakukan klien secara mandiri.
f. Pola Perseptual
Pendengaran, penciuman, pengecapan, dan penglihatan klien baik, tidak
mengalami gangguan serta tidak ada keluhan lain.
i. Psikososial
Klien tampak tenang dan ceria serta tidak mengeluh tentang keadaan dirinya.
B. Kulit
Kulit tampak bersih, kekenyalan dan kelembaban kulit kurang karena proses
degenaratif (menua), warna kulit kuning langsat. Keadaan kulit kering dan keriput.
D. Mata
Struktur mata simetris, keadaan mata cukup bersih, tidak ada peradangan pada
mata klien. Klien tidak menggunakan kacamata ataupun alat bantu penglihatan
lainnya.
E. Penciuman
Struktur hidung simetris, tidak ada kelainan pada bentuk hidung, tidak ada nyeri pada
hidung, tidak ada sekret maupun cairan yang keluar dari rongga hidung.
Fungsi penciuman masih baik, yaitu klien masih dapat membedakan bau parfum
dan bau balsem.
F. Pendengaran / Telinga
Struktur telinga kanan dan telinga kiri simetris, tidak ada kelainan pada bentuk luar,
ada sedikit serumen (kotoran) pada telinga, tidak ada cairan yang keluar dari telinga
klien, fungsi pendengaran menurun karena faktor usia sehingga kalau berbicara
dengan klien harus harus dengan suara yang agak keras. Klien tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
G. Mulut
Mulut dan gigi bersih, sebagian gigi sudah ada yang tanggal. Tidak ada peradangan
pada mulut, fungsi mengunyah agak terganggu apabila makan makanan yang agak
keras karena gigi klien sudah tidak lengkap lagi. Klien masih dapat membedakan
rasa manis, asam, asin, dan pahit. Fungsi pembicaraan masih baik, yaitu isi
pembicaraan klien masih dapat dimengerti. Tidak ada mual dan muntah.
I. Perut, Abdomen
Keadaan kulit sekitar perut bersih, tidak ada nyeri tekan pada perut klien. Tidak ada
acites (bengkak) pada perut klien, tidak ada lesi atau luka, tidak ada peradangan,
tidak ada pembesaran hati (hepar).
J. Genitalia/Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan. Klien sudah berhenti menstruasi (menoupause).
Klien mengatakan tidak ada nyeri sewaktu BAB maupun BAK.
Diagnosa
No Tujuan Rencana intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
1. Nyeri kepala Setelah 1. Menganjurkan tirah 1. Mengurangi
berhubungan dilakukan baring selama fase rasa nyeri/sakit
dengan tindakan akut. kepala.
peningkatan keperawatan 2. Lakukan massase 2. Untuk
tekanan diharapkan nyeri pada kepala dan leher. melancarkan
vaskuler berkurang/hilang. 3. Ciptakan lingkungan peredaran
serebral. Kriteria : nyaman dan tenang. darah dan
- Klien 4. Ajarkan teknik melemaskan
mengatakan relaksasi dan distraksi. otot leher.
bahwa 5. Anjurkan pada pasien 3. Supaya klien
nyeri/sakit untuk dapat
kepalanya menghindari/meminima beristirahat dan
berkurang/hil lkan aktivitas yang memulihkan
ang. dapat meningkatkan tenaga
- Ekspresi sakit kepala/nyeri. 4. Untuk
wajah klien mengurangi
rilek. rasa nyeri.
5. Aktifitas yang
berlebihan bisa
menyebabkan
sakit kepala.
2. Resiko tinggi Setelah 1. Ajarkan klien cara 1. Dengan lebih
terhadap dilakukan untuk menggerakan sering bergerak
cedera tindakan badan agar tidak lemah badan klien
berhubungan keperawatan di lagi. menjadi lebih
dengan harapkan klien 2. Anjurkan klien untuk bertenaga.
kelemahan memenuhi lebih sering 2. Agar tidak
fisik dan kriteria : menggerakan kakinya. terjadi kekakuan
proses - Klien tidak 3. Anjurkan klien untuk pada sendi
menua. lagi merasa lebih berhati-hati saat sendi kaki.
lemah berjalan. 3. Agar resiko
- Klien lebih 4. Anjurkan klien cedera tidak
berhati hati meminta bantuan terjadi.
ketika apabila klien merasa 4. Meminimalkan
berjalan. lemah. resiko cedera.
- Klien
terhindar dari
cedera.