Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(Beta-Glucan)
Mechanism of Action
Beta-glucan is soluble fiber found in the cell wall of alga, bacteria, fungi, yeast, and plants. Diatery
fiber may improve glucose control through various mechanisms. Including creased glucose
absorption, increased hepatic extraction insulin, increased insulin sensitivity at the cellular level,
and binding of bile acids. Fermentation of undigested carbohydrate, especially from beta-glucan,
produces short chemicals and may reduce hepatic glucose production and affect postprandial
glycemia.
Mekanisme Kerja
Beta-glukan adalah serat larut yang ditemukan di dinding sel alga, bakteri, jamur, ragi, dan
tumbuhan. Serat makanan dapat memperbaiki kontrol glukosa melalui berbagai mekanisme.
Termasuk penyerapan glukosa yang berkerut, peningkatan insulin ekstraksi hati, peningkatan
sensitivitas insulin pada tingkat sel, dan pengikatan asam empedu. Fermentasi karbohidrat yang
belum tercerna, terutama dari beta-glukan, menghasilkan bahan kimia pendek dan dapat
mengurangi produksi glukosa hati dan mempengaruhi glikemia postprandial.
Scientific Evidence of Effectiveness
Beta-glucan is popularly used to reduce cholesterol levels, but results from several studies
suggest it may also be beneficial for glycemic control. Beta-glucan containing products appear to
have positive effects on postprandial blood glucose and insulin parameters. The long-term effects
of beta-glucan on postprandial blood sugar have not well established. Additionally, a beta-glucan
enriched snack in children did not result in reductions in nocturnal blood glucose levels.
Bukti Ilmiah Efektivitas
Beta-glucan populer digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol, namun hasil dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa hal itu mungkin juga bermanfaat untuk kontrol glikemik. Produk
yang mengandung beta-glucan tampaknya memiliki efek positif pada glukosa darah postprandial
dan parameter insulin. Efek jangka panjang beta-glukan pada gula darah postprandial belum
mapan. Selain itu, makanan ringan yang diperkaya beta glukan pada anak-anak tidak
mengakibatkan penurunan kadar glukosa darah di malam hari.
Dose
For diabetes, 50 to 90 g of carbohydrate portions of barley grain with meals have been studied.
Higher amounts of fiber and beta-glucan may result in a stronger effect.
Dosis
Untuk diabetes, 50 sampai 90 g porsi karbohidrat jelai dengan makanan telah dipelajari. Jumlah
serat dan beta-glukan yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih kuat.
Metabolic Syndrome
Metabolic syndrome (or syndrome X) is a combination of metabolic risk factors that include
insulin resistance or glucose intolerance, abdominal obesity, dyslipidemia, hypertension,
prothrombotic state (e.g., elevated C-reactive protein). Aggressive lifestyle modifications and
conventional or nonconventional medications may help reduce this collection of unhealthy
measurements and abnormal laboratory tests.
Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik (atau sindrom X) adalah kombinasi dari faktor risiko metabolik yang
mencakup resistensi insulin atau intoleransi glukosa, obesitas perut, dislipidemia, hipertensi,
keadaan protrombotik (misalnya, protein C-reaktif tinggi). Modifikasi gaya hidup agresif dan obat
konvensional atau nonkonvensional dapat membantu mengurangi pengumpulan pengukuran
tidak sehat dan tes laboratorium abnormal ini.