Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KONSEP WILAYAH
(Studi kasus di Kabupaten Mamuju)
OLEH :
Andi Amirudin
A11114504
ILMU EKONOMI
1. Konsep Wilayah
Wilayah didefiniskan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu
yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat dibagi menjadi 4 jenis
yaitu:
a) wilayah homogen;
b) wilayah nodal;
c) wilayah perencanaan; dan
d) wilayah administratif (Budiharsono, 2001:14).
a) Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek mempunyai sifat-
sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat dan ciri-ciri kehomogenan itu misalnya dalam
hal ekonomi, geografi, alam, suka dan sebagainya. Richardson (1975) dan Hoover (1977)
mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi berdasarkan keseragamannya secara
internal (Budiharsono, 2001:14-15). Sifat-sifat atau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam
hal ekonomi (seperti daerah dengan stukturproduksi dan kosumsi yang homogen, daerah
dengan tingkat pendapatan rendah/miskin dll.), geografi seperti wilayah yang mempunyai
topografi atau iklim yang sama), agama, suku, dan sebagainya.
Contoh wilayah homogen adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari
indramayu,subang dan karawang),merupakan wilayah yang homogen dari segi produksi padi.
Setiap perubahan yang terjadi di wilayah tersebut seperti subsidi harga pupuk, subsidi suku
bunga kredit, perubahan harga padi dan lain sebagainya kesemuanya akan mempengaruhi
seluruh bagian wilayah tersebut dengan proses yang sama.Apa yang berlaku di suatu bagian
akan berlaku pula bagian wilayah lainnya.
b) Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai
ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya (hinterland). Tingkat
ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, factor produksi, barang dan jasa, ataupun
komunikasi dan transportasi.Sadono Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian wilayah
nodal yang paling ideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah,
mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh suatu atau
beberapa pusat kegiatan ekonomi. Contoh wilayah nodal adalah DKI Jakarta dan
Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), Jakarta yang merupakan inti dan
Bodetabek sebagai daerah belakangnya.
c) Wilayah Administratif
d) Wilayah Perencanaaan
Wilayah perencanan (planning region atau programming region) adalah merupakan
wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.
Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja,
namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat
dipandang sebagai satu kesatuan.
(a) Cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi yang berskala ekonomi,
(b) Mampu mengubah industrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada,
(c) Mempunyai struktur ekonomi yang homogen,
(d) Mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan (growthpoint).
(e) Mengunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan,
(f) Masyrakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-
persoalannya.
Beberapa contoh wilayah perencanaan yang sesuai dengan pendapat yang lebih menekankan
pada aspek fisik dan ekonomi, yang ada di Indonesia:
2. Hasil Analisis
Daftar Pustaka
Budiharsono, Sugeng. 2001. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan.
Jakarta : Pradnya Paramita.
Glasson, John. 1983. An Introduction Regional Planning. London: Second Edition,
Hutchinson and Co. (Plublisher) Ltd.
Glasson, John. 1990. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan Paul Sihotang. Jakarta :
Lembaga Penerbit UI.
Iqbal, (2003). Peranan Penetapan Jantho Sebagai Ibukota Kabupaten Aceh Besar Terhadap
Perkembangan Wilayah Kabupaten Aceh Besar. Skripsi S1, Program Studi Magister
Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Tahun 2003
Richardson, Harry W. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Regional. Terjemahan Paul
Sihotang. Jakarta: Lembaga Penerbit UI.