Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
OLEH :
KELOMPOK 4 :
1. MUAZ
2. FAHTIAR ADAM
3. KASTURI
4. SURIANA R.
5. NURHIDAYAH
6. RIRIS DARIANTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Perforasi
Membran Timpani susai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun penulisan
asuhan keperawatan ini dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah Sistem
Sensori Persepi.
Asuhan keperawatan ini dibuat untuk melatih mahasiswa dalam
mengembangkan ilmu pengetahuannya, dan didalam pembuatan asuhan keperawatan
ini kami dapat mempelajari dan mengetahui bagaimana cara atau menyikapi tentang
masalah-masalah kesehatan pada kehidupan kita yang biasa saja timbul berbagai
macam tanda-tanda atau gejala-gjala penyakit pada umumnya.
Atas tersusunnya asuhan keperawatan ini, kami berterima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam penulisan asuhan
keperawatan ini sampai selesai.
Kami menyadari bahwa asuhan keperawatan yang kami susun ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan,
guna kesempurnaan dalam penulisan asuhan keperawatan ini.
Demikian sebuah pengantar dari kami, dan kami sangat berharap nantinya
asuhan keperawatan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERFORASI MEMBRAN TYMPANI
A. Pengkajian........................................................................................................... 6
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................................... 11
C. Intervensi............................................................................................................ 12
D. Implementasi....................................................................................................... 13
E. Evaluasi............................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perforasi membran timpani biasanya disebabkan oleh trauma atau infeksi. Sumber
trauma meliputi fraktur tulang tengkorak,cedera ledakan, atau hantaman keras pada
telinga. Infeksi kronik telinga tengah tidak hanya mengakibatkan kerusakan membran
timpani tetapi juga dapat menghancurkan osikulus dan hampir selalu melibatkan
mastoid. Sebelum penemuan antibiotika, infeksi mastoid merupakan infeksi yang
mengancam jiwa. Sekarang, penggunaan antibiotika yang bijaksana pada otitis media
akut telah menyebabkan mastoiditis koalesens akut menjadi jarang. Kebanyakan kasus
mastoid akut sekarang ditemukan pada pasien yang tidak mendapatkan perawatan
telinga yang tidak memadai dan mengalami infeksi telinga yang tidak ditangani. Selain
itu untuk kasus dengan penanganan yang terlambat dapat menyebabkan berbagai
masalah yang membahayakan diantaranya paralis nervus fasialis, kehilangan
pendengaran sensorineural dan atau gangguan keseimbangan ( akibat erosi telinga
dalam ) dan abses otak. ( Suzanne C. Smeltze, 2001)
Fenomena inilah yang menarik kami untuk mengadakan penyusunan makalah
dengan judul Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pendengaran Akibat
Otitis Media Kronis dengan harapan karya ini dapat dipakai untuk mengetahui
tentang otitis media kronis lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan Perforasi
membran tympani?
C. Tujuan
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan perforasi mebran
tympani.
BAB II
TINJAUAN KASUS
Tn. A , berusia 50 tahun didampingi istri ke Poli THT RSU Andi Makkasau
dengan keluhan utama keluar cairan dari telinga kanan. Sebelum keluar cairan dari
telinga kanan, klien membersihkan telinga dengan menggunakan peniti karena telinga
terasa gatal dan sakit. Hingga klien merasa ada cairan berwarna kekuningan yang
keluar dari telinga kanan. Selain itu klien juga mengeluh, pendengaran berkurang
sejak keluarnya cairan dari telinga kanan.
Karena khawatir dengan kondisinya klien memeriksakan telinganya di Poli THT
RSU Andi Makkasau Pare-pare pada tanggal 11 Januari 2016.
DATA FOKUS
a. Data subyektif :
1) Klien mengatakan telinga kanan keluar cairan berwarna kekuningan
2) Klien mengatakan pendengarannya berkurang
3) Klien mengatakan merasa malu dengan penyakitnya
b. Data obyektif :
1) Terlihat ada cairan berwarna kekuningan di telinga kanan
2) Klien nampak berulang kali tanya, jika ditanya
3) Klien nampak malu saat diperiksa dan ditanya penyebab penyakitnya
4) Nampak ada serumen pada telinga kanan
5) Nampak wajah klien tidak memperhatikan jika ditanya
NALISA DATA
No Data Etiologi Problem
DS
1. : Klien mengatakan telinga Masuknya Infeksi
kanan keluar cairan berwarna mikroorganisme
kekuning-kuningan
DO: Terlihat ada cairan berwarna
kekuningan pada telinga
kanan, serumen (+)
DS
2. : Klien mengatakan Gangguan telinga Gangguan
pendengarannya berkurang dalam persepsi
DO: Klien nampak berulang kali sensori
tanya jika ditanya pendengaran
Tampak wajah klien tidak
memperhatikan jika ditanya
DS
3. : Klien mengatakan malu dengan Penyakit OMSK Gangguan
penyakitnya harga diri
DO: Klien nampak malu saat rendah
diperiksa dan ditanya penyebab
No Data Etiologi Problem
penyakitnya
IV. IMPLEMENTASI
Tanggal,
Dx Implementasi Respon Klien Ttd
Hari, Jam
Tanggal,
Dx Implementasi Respon Klien Ttd
Hari, Jam
Senin I - Mengkaji adanya Telinga kanan
11-01-2016 infeksi nampak ada otore
09.00 II - Melakukan Klien kooperatif
pemeriksaan pada
telinga
I - Melakukan irigasi pada Klien kooperatif
telinga
09.05 III - Mengkaji tingkat Klien nampak malu
perasaan klien dengan penyakitnya
III - Memberi support dan Klien tampak
penjelasan tentang tenang
penyakit klien
09.10 I - Mengkaji keadaan Keadaan umum
umum dan tanda-tanda baik
vital TD : 130/90 mmHg
N : 84 x/menit
09.15 I - Memberikan salep Klien kooperatif
kamyein pada telinga
yang sakit
III - Mengevaluasi perasaan Klien nampak
klien setelah tindakan senang dan rileks
V. EVALUASI
Dx Hari, Tgl/jam Evaluasi Ttd
I Senin, S :
11-01-2016 O : Nampak telinga kanan otore berkurang,
10.00 warna kekuning-kuningan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan :
- Lakukan pemeriksaan dan irigasi telinga
- Kaji keadaan umum dan tanda-tanda vital
- Kolaborasi dalam pemberian antibiotik
II Senin, S : Klien mengatakan pendengaran masih
11-01-2016 terganggu
10.20 O : Klien nampak masih masih bertanya jika
ditanya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dipertahankan
- Lakukan pemeriksaan telinga
- Bantu dalam komunikasi dengan orang lain
III Senin S : Klien mengatakan bisa menerima
11-01-2016 keadaannya sekarang ini
Dx Hari, Tgl/jam Evaluasi Ttd
10.45 O : Klien nampak menerima keadaanya sekarang
Klien nampak tenang
A : Masalah gangguan harga diri rendah teratasi
P : Hentikan intervensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membran timpani yang
menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi dari membrane timpani. OMSK
ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2 bulan dengan adanya perforasi
membran timpani, sekret yang keluar dari telinga tengah dapat terus menerus atau
hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental, bening atau berupa nanah.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkanpembaca mampu memperluas
wawasanya tentang kasus perforasi membran tympani.
DAFTAR PUSTAKA
Djaafar, Z.A. 2004. Kelainan Telinga Tengah. Dalam E.A. Soepardi dan N. Iskandar, Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok - Kepala Leher. Edisi V Cetakan
IV. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Jackler, R.K.; Kaplan, M.J. 2002. Ear, Nose, & Throat. Dalam L.M. Tierney, Jr., S.J. McPhee, dan
M.A. Papadakis; Current Medical Diagnosis & Treatment 2002. San Fransisco: Lange
Medical Books / McGraw-Hill.
Jain, A.; Knight, J.R. 2003. Middle Ear, Chronic Suppurative Otitis, Surgical
Treatment. www.emedicine.com: situs internet.
Jones, M.; Wilson, L. 2004. Otitis Media. www.emedicine.com: situs internet.
Parry, D.; Roland, P.S. 2005. Middle Ear, Chronic Suppurative Otitis, Medical
Treatment. www.emedicine.com: situs internet.