Sie sind auf Seite 1von 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.

P DENGAN HIPERTENSI

Oleh
RAUDATI HELDAYANI
P07120112199

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2015

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. P


DENGAN HIPERTENSI
I. PENGKAJIAN (TANGGAL 09 MEI 2015)
A. Data Umum
Nama KK : Ny. P (45 tahun)
Alamat : RT. 06 RW. 001
Pekerjaan KK : Petani
Pendidikan KK : SD
Komposisi Keluarga
Hub
dgn. Status
No. Nama JK KK Umur Pendidikan Pekerjaan Kes.
1. Ny. A P Anak 25 S1 Swasta Sehat
2. Ny. PW P Anak 20 SMA Mahasiswa Seha

1. Jenis Keluarga : Orang Tua Tunggal


2. Kewarganegaraan
Ny. P dan keluarganya memiliki kewarganegaraan Indonesia, Ny. P dan Ny. PWberasal
dari suku jawa. Tidak ada budaya yang mempengaruhi kesehatan keluarga.
3. Agama
Ny. P sekeluarga menganut agama Islam. Tidak ada nilai / kepercayaan yang
mempengaruhi kesehatan keluarga.
4. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Rp. 1.400.000,- perbulan yang diperoleh dari hasil kerja
Ny. Psebagai penyadap karet. Penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari dan membayar biaya kuliah Ny. PW.
5. Aktivitas Rekreasi
Kegiatan yang dilakukan Ny. P biasanya bertani dan menyadap karet. Pada sore dan
malam hari Ny. P biasanya menonton TV bersana Ny. PW.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga dengan anak dewasa
2. Tahap perkembangan yang belum tercapai
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai
3. Riwayat kesehatan keluarga :
Ny. P 2 hari yang lalu mengeluh terasa pusing dan berat di bagian belakang leher. Pada
saat pengkajian tekanan darah 220/150 mmHg keluhan pusing tidak ada, namun tangan dan
kaki terasa kesemutan. Ny. P jarang memeriksakan diri ke puskesmas apa bila dirasa tidak
ada keluhan, klien akan ke puskesmas apa bila penyakitnya tidak mempan dengan obat. Ny.
PW mengatakan sehat dan tidak mengeluhkan apapun.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. P mengatakan pada saat suaminya meninggal 5 tahun yang lalu tekanan darah
Ny. P 250/150 mmHg dan tidak bisa bangun selama dua hari, Ny. P di berikan obat oleh
puskesmas dan minum pepaya muda di blender sehari sekali sampai saat ini. Ny. P
mengatakan ibunya juga menderita tekanan darah tinggi.

C. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Ny. P berukuran 9 x 20 m2 yang terbagi 2 bagian. Bagian kanan terdiri dari 1
ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan bagian kiri sebuah gudang
penyimpanan padi yang menyatu dengan rumah. Rumah permanen, lantai dari tegel, ada
ventilasi dan jendela. Sumber air minum keluarga adalah air mineral, untuk mandi dan
mencuci menggunakan air PDAM. Rumah mempunyai WC yang menggunakan septic tank.
Keluarga biasa memasak dengan kompor minyak yang berada di dapur. Keluarga Ny.
P mempunyai pekarangan rumah yang cukup luas dan ditanami dengan buah dan bibit
karet.

a. R. Tamu : Tampak bersih, terdapat ventilasi dan yang 5 jendela namun yang sering di buka hanya
3 jendela.
b. R. Tidur : Tempat tidur terbuat dari kayu dan kasur.
c. R. Dapur : Tampak bersih dan rapi, makanan ditutup dengan tudung saji
d. MCK : MCK terdiri dari 1 bak mandi dan 1 WC, keadaan air di dalam bak mandi tampak bersih

2. Karakteristik Tetangga
Tetangga sebelah kanan dan kiri saling memperhatikan keadaan kesehatan
tetangganya.Hubungan dengan tetangga juga baik, terkadang pada sore hari Ny. P dan
tetangga sering berkumpul di depan rumah Ny.P
3. Mobilitas Keluarga
Ny. P bersama keluarga sudah 20 tahun menempati rumahnya yang sekarang. Letak
rumah Ny. P masuk kedalam gang RT. 06 desa tirta jaya, alat transportasi klien adalah
sepeda motor, jarak antara rumah dengan puskesmas adalah sekitar 500 meter.
4. Pola Keluarga dan Interaksi Masyarakat
Ny.P dan Ny.PW aktif dalam kegiatan yasinan yang diadakan warga perumahan setiap
jumat sore.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 1 yaitu Ny.PW. Ketika salah satu anggota
keluarga dirasa sakit, maka saling membatu untuk merawat keluarga yang sakit. Jika sakit
yang dialami anggota keluarga dirasa sudah parah maka biasanya keluarga Ny.P memilih
memeriksakan diri ke Puskesmas yang jaraknya 500m dari rumah.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah. Mereka biasa
bermusyawarah setelah selesai salat magrib ketika menonton tv. Pengambil keputusan
utama ialah Ny. P.
2. Struktur peran
Sejak suami Ny.P meninggal maka Ny.P lah yang menggantikan sebagai kepala
keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarganya.
3. Nilai atau norma
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut
dan norma yang berlaku dimasyarakat. Tidak ada nilai atau norma yang mempengaruhi
kesehatan.
4. Struktur kekuatan keluarga
Ny. P merupakan kepala rumah tangga yang mampu mempengaruhi dan mengubah
perilaku buruk anggota keluarga.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afeksi
Ny.P hanya tinggal berdua dengan anaknya. Interaksi dalam keluarga terjalin baik.
Antar angoota keluarga saling memperhatikan, menghormati dan menyayangi.
2. Fungsi sosial
Ny. P mengajarkan kepada keluarga bagaimana berprilaku sesuai dengan ajaran agama
yang dianut dalam kehidupan dirumah dan dilingkungan tempat tinggalnya. Keluarga
mementingkan bagaimana seharusnya menjaga satu sama lain.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa sakit yang dialami Ny. P adalah tekanan darah tinggi.
Keluarga tahu makanan yang berpantangan dengan tekanan darah tinggi. Ny. P jarang
memeriksakan tekanan darahnya ke puskesmas.
b. Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
Jika ada keluarga yang sakit maka biasanya keluarga membelikan obat di warung atau
memberikan obat herbal.

c. Mengetahui kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga jarang memperingatkan Ny.P untuk sering periksa kepuskesmas karena Ny. P
selalu mengatakan tidak merasakan apa - apa.
d. Mengetahui kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan
Keluarga mengetahui tentang upaya pencegahan penyakit yaitu dengan menjaga
lingkungan tetap bersih dan menghindari penyebab terjadinya penyakit.
e. Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan apabila ada anggota keluarga
yang sakit namun dirasa tidak bisa lagi dirawat di rumah keluarga dapat dengan mudah
menjangkau fasilitas kesehatan karena berdekatan dengan rumah 500m. Keluarga belum
mampu memanfaatkan fasilitas yang ada karena merasa keadaan Ny.P tidak terlalu buruk
dan masih dapat ditangani di rumah.

4. Fungsi reproduksi
Ny.P mengatakan sudah berhenti ber-Kb semenjak suaminya meninggal.

5. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilannya cukup memenuhi kebutuhan sehari
hari dan untuk biaya kuliah Ny. PW.

F. Stressor yang dimiliki


1. Stresor yang dimiliki
Sejak setelah suaminya meninggal, Ny. P menghidupi kebutuhan sehari hari dan
kuliah anaknya dengan hasil sadapan karet dan padi. Sejak saat itu juga tekanan darah Ny.
P tinggi.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga saling membantu dan mengingatkan. Ketika anaknya sering mengantarkan
Ny.P ke puskesmas pada saat Ny. P terasa sakit.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga melibatkan semua anggota keluarga dalam mengambil keputusan dan saling
bekerja sama.
4. Strategi adaptasi yang disfungsi : -

G. Pemeriksaan Fisik
Px. Fisik Ny. P Ny. PW
TD 220/150 mmHg 130/80 mmHg
Nadi 88 x/mnt 94 x/mnt
Suhu 36.8 C 36.5 C
RR 21 x/menit 18 x/menit
Simetris, tidak ada nyeri Simetris, tidak ada nyeri
tekan,rambut bersih, warna tekan,rambut bersih, warna
Kepala hitam hitam
Simetris, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik,
klien memakai alat bantu Simetris, konjungtiva tidak
Mata kacamata anemis, sklera tidak ikterik
Bersih, fungsi penciuman
baik, tidak ada sekret, tidak Bersih, fungsi penciuman baik,
ada pernafasan cuping tidak ada sekret, tidak ada
Hidung hidung pernafasan cuping hidung
Bersih, simetris, tidak ada Bersih, simetris, tidak ada
serumen, fungsi pendengaran serumen, fungsi pendengaran
baik (menoleh saat dipanggil baik (menoleh saat dipanggil
Telinga nama) nama)
Bersih, simetris, mukosa
bibir lembab, fungsi
Bersih, simetris, mukosa bibir
pengecapan dan mengunyah lembab, fungsi pengecapan dan
Mulut baik mengunyah baik
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada distensi vena
Leher distensi vena jugularis jugularis
Bentuk Bentuk
simetris, Pergerakandinding simetris, Pergerakandinding
dada simetris, tidak ada dada simetris, tidak ada
penggunaan otot bantu
penggunaan otot bantu
Dada pernafasan, bunyi
pernafasan, bunyi nafas
Paru-paru nafasvesikuler. vesikuler.
Ictus cordis tidak
Ictus cordis tidak tampak, tampak, bunyi jantung
Jantung bunyi jantung I,II tunggal I,II tunggal
simetris, tidak ada nyeri
Abdomen tekan simetris, tidak ada nyeri tekan
Tidak ada varises, tidak ada
udema. Skala kekuatan otot Tidak ada varises, tidak ada
Ekstrimitas :5 udema. Skala kekuatan otot :5
Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang, tidak
tidak ada lesi, turgor kulit ada lesi, turgor kulit kembali
Kulit kembali dalam < 2 detik. dalam < 2 detik.
Bersih, jenis kelamin Bersih, jenis kelamin
Genitalia perempuan perempuan

H. Harapan Keluarga :
Ny. P berharap klien bisa sembuh dan dapat bekerja untuk biaya kuliah anaknya, klien
juga berharap anaknya dapat lulus kuliah.

II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


A. Analisa Data
Data Masalah (P) Penyebab (E)
DS:
Ny. P mengatakan dulu pernah
periksa ke puskesmas tekanan
darahnya 250/150 mmHg dan
tidak bisa bangun selama dua
hari.
Ny. P mengatakan sudah
terbiasa dengan keadaannya.
Ny. P mengatakan jarang
memeriksakan kesehatannya dan
akan membawa ke puskesmas
apa bila penyakitnya sudah berat
dan tidak dapat ditangani di
rumah.
Ny. P mengatakan punya
riwayat hipertensi.
Untuk mengontrol tekanan
darahnya klien sering makan jus
pepaya muda dan mengurangi
makanan yang asin.
Ny. P mengeluhkan sekarang
kakinya sedang kesemutan.

DO : Ketidak mampuan
N = 220/150 mmHg keluarga merawat
Rr = 22 x/menit anggotanya yang sakit
N = 88 x/menit Resiko terjadinya karena kurangnya
T = 36,8C komplikasi hipertensi pengetahuan keluarga
DS :
Ny. P mengatakan bahwa
anaknya sehat dan tidak pernah
menderita sakit parah Potensial peningkatan
Ny. P mengatakan anaknya status kesehatan
rukun rukun. anggota keluarga Ny. P
Ny. P mengatakan bila anaknya
sakit maka akan segera ke
puskesmas.

DO :
Pemeriksaan fisik anggota
keluarga tidak di temukan
adanya kelainan.

B. Skoring dan Prioritas Diagnosis Keperawatan


1. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. P berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggotanya yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang
hipertensi.
No Kriteria Skor Pembenaran
Ny. P mengatakan mempunyai riwayat
hipertensi. Namun sekarang tidak
Sifat masalah: mengeluhkan apa apa. Tekanan datrah
1. Ancaman x1= sekarang 220/150 mmHg
Ny. P mengatakan harapannya untuk
Kemungkinan dapat sembuh dan sangat berharap pada
masalah dapat petugas kesehatan akan memberikan
diubah: pengetahuan kesehatan tenatang
2. Mudah x2=2 penyakitnya lebih lanjut.
Potensial masalah Keluaraga mengetahui penyakit yang
dapat dicegah: diderita Ny.P, namun keluarga tidak
3. Cukup x1= pernah memeriksakan ke puskesmas.
Menonjolnya
masalah:
Ada masalah,
tetapi tidak perlu Ny. P mengatakan tidak perlu ke
4. ditangani x1=1 puskesmas karena tidak punya keluhan.

Total skor 3

2. Potensial peningkatan status kesehatan anggota keluarga Ny. P


No Kriteria Skor Pembenaran
Ny. P mengatakan tidak perlu di bawa ke
puskesmas karena tidak ada keluhan apa
apa, keluarganya juga mengatakan jika
Sifat masalah: penyakit ibunya sudah berat baru akan
1. Ancaman x1= membawa ke puskesmas
Kemungkinan Belum sadarnya Ny.PW terhadap
masalah dapat penyakit ibunya sehingga jarang
diubah: memeriksakan ke puskesmas apa bila
2. Sebagian x2=1 belum berat.
Potensial masalah Keluarga Ny.P mengetahui penyakitnya
dapat dicegah: namun jarang ke puskesmas karena tidak
3. Cukup x1= merasakan keluhan apapun.
Menonjolnya
masalah:
Ada masalah,
tetapi tidak perlu Ny. P mengatakan tidak perlu ke
4. ditangani x1= puskesmas karena tidak punya keluhan

Total skor 2

C. Prioritas Diagnosis Keperawatan dengan Skoring


No. Diagnosa Keperawatan Skor
Resiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Ny. P
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota yang sakit karena kurangnya pengetahuan keluarga
1. tentang hipertensi 3
Potensial peningkatan status kesehatan anggota keluarga
2. Ny.P 2

D. Intervensi Keperawatan
No. Tujuan Jangka Tujuan Jangka Kriteria Standar
Dx Panjang Pendek Evaluasi Evaluasi Intervensi
1. Jelaskan dan
diskusikan
dengan keluarga
tentang penyakit
hipertensi :
keluarga - Pengertian
mengerti - Tanda dan gejala
tentang - Faktor resiko
- Penyebab hipertensi
hipertensi - Penyebab
- Tanda dan hipertensi
gejala - Komplikasi
Setelah di Setelah hipertensi - Cara
berikan dilakukan 4 kali - Faktor yang pencegahan dan
perawatan kunjungan mempengaruhi perawatan
selama 1 keluarga dapat : hipertensi hipertensi.
minggu keluarga1. Memahami - Komplikasi 2. Lakukan
dapat merawat tentang - Cara pemeriksaan
anggota keluarga hipertensi pencegahan tekanan darah
yang memderita 2. Dapat merawat dan perawatan3. Motivasi
hipertensi anggota keluarga - Keluarga keluarga untuk
sehingga tidak hipertensi membawa Ny. membawa Ny.P
terjadi 3. Tekanan darah Verbal P ke berobat ke
1. komplikasi Ny. P terkontrol Psikomotor puskesmas puskesmas.
Setelah Seteah - Keluarga
dilakukan dilakukan 4 kali Ny.P tidak 1. Jelaskan pada
kunjungan kunjungan Verbal pernah keluarga untuk
2. selama 1 minggu keluarga dapat Psikomotor mengeluhkan tetap
keadaan mempertahankan penyakit yang mempertahankan
kesehatan dan serius kesehatannya
anggota keluarga meningkatkan 2. Jelaskan kepada
Ny. P meningkat derajat keluarga tentang
kesembuhannya pola hidup sehat
- Makan tertatur
- Istirahat cukup
- Olahraga
- Menghindari
stress
3. Motivasi untuk
memeriksakan
kesehatan secara
teratur.

E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Hari/Tanggal/
Diagnose
No. keperawatan Implementasi Evaluasi
Sabtu, 9 Mei S:
2015 - Klien mengatakan penyakit
Resiko tekanan darah tinggi tidak boleh
terjadinya makan yang asin asin
komplikasi O:
hipertensi pada - Keluarga nampak tertarik
Ny. P 1. Membina hubungan saling dengan diskusi dengan
berhubungan percaya mahasiswa
dengan 2. Menggali pengetahuan keluarga - Keluarga nampak mengerti
ketidakmampuan tentang penyakit hipertensi tentnag penjelasan yang
keluarga 3. Berdiskusi dengan keluarga dijelaskan mahasiswa
merawat anggota tentang tindakan tindakan- TD : 220/150 mmHg
yang sakit keluarga yang sudah dilakukan A:
karena 4. Melakukan pemeriksaan tekanan - Kurangnya pengetahuan
kurangnya darah tetang hipertensi
pengetahuan 5. Menganjurkan untuk pergi ke P:
keluarga tentang puskesmas - Menjelaskan tentang
1. hipertensi hipertensi
Senin, 11 Mei 1. Melakukan pemeriksaan tekanan S:
2015 darah - Keluarga mengatakan paham
Resiko 2. Penkes keluarga dan pasien dengan penjelasan yang
terjadinya tentang Hipertensi disampaikan
komplikasi - Pengertian - Ny. P mengatakan kemaren
hipertensi pada - Tanda dan gejala tidak sempat untuk ke
2. Ny. -P Komplikasi puskesmas.
berhubungan - Penyebab O:
dengan - Faktor resiko - Keluarga dapat menjelaskan
ketidakmampuan kembali tentang pengertian,
keluarga tanda dan gejala, serta
merawat anggota komplikasi hipertensi
yang sakit - TD : 200/150 mmHg
karena A:
kurangnya - Pengetahuan tentang tekanan
pengetahuan darah keluaraga bertambah
keluarga tentang P:
hipertensi - Pantau tekanan darah
penderita
- Motivasi untuk berobat
kepuskesmas

S:
- Keluarga mengatakan pahan
dengan penjelasan yang
disampaikan
O:
- Keluarga menjelaskan
kembali tentang pola hidup
sehat
- Tekanan darah Ny. P 160/100
Rabu, 13 Mei mmHg
2015 1. Memberi penyuluhan kesehatan A :
Potensial tentang pola hidup sehat : - Pengetahuan tentang pola
peningkatan - Mengatur makanan hidup bertambah
-
status kesehatan Mengatur istirahat P:
-
anggota keluarga Olahraga teratur - Pantau status kesehatan
3. Ny.P 2. Mengatur tekanan darah anggota keluarga Ny. P
Jumat, 15 Mei S:
2015 - Ny. P mengatakan sudah
kepuskesmas dan
Resiko memeriksakan tekanan
terjadinya darahnya dan mendapat terapi :
komplikasi Catopril 2x 25 mh
hipertensi pada O:
Ny. P - TD 200/150 mmHg
berhubungan A:
dengan 1. Mengevaluasi -
kunjungan Tekanan darah Ny. P masih
4. ketidakmampuan perawatan keluarga tinggi
keluarga P:
merawat anggota - Motivasi untuk tetap
yang sakit mengontrol TD secara teratur
karena - Terminasi akhir
kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
hipertensi

Das könnte Ihnen auch gefallen