Sie sind auf Seite 1von 46

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 4.2

KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
PADANG 2017
Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127
Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : dekanat@fk.unand.ac.id
Buku Panduan Mahasiswa

VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

VISI

Menjadi program studi profesi dokter yang terkemuka dan bermartabat


terutama di bidang penyakit tidak menular pada tahun 2023

MISI
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berkualitas yang
menghasilkan tenaga dokter yang profesional
2. Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Kedokteran yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kedokteran terutama dibidang penyakit tidak menular
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkualitas berdasarkan
perkembangan ilmu kedokteran terkini terutama dibidang penyakit tidak
menular dengan melibatkan peran serta masyarakat

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal i


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BUKU PANDUAN MAHASISWA


BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL

Tim Penyusun

Koordinator Blok : dr. Citra Manela, Sp.F


Sekretaris Blok : dr. Rauza Sukma Rita, Ph.D
Penanggung jawab Tutor : dr. Rini Rustini, Sp.An
Penanggung jawab KK : dr. Avit Sucitra, Sp.B ( KBD)
Penanggung jawab Pleno/ Ujian :dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.F

Kontributor

Medical Education Unit


Tim Penulis Skenario FK-Unand
Tim Pengelola pendidikan tahap akademik

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal ii


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini Koordinator Program studi Profesi Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menyatakan bahwa Buku Panduan
Mahasiswa Blok 4.2 Kegawatdaruratan dan Medikolegal, yang disusun oleh:

Ketua : dr. Citra Manela Sp.F


Sekretaris : dr. Rauza Sukma Rita, Ph.D
Anggota : dr. Rini Rustini, Sp.An
dr. Avit Sucitra, Sp.B( KBD)
dr. Taufik Hidayat, MSc, Sp.F

telah mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Profesi


Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas periode 2014-2019 dan dapat
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan blok pada pendidikan tahap
akademik Program Studi Profesi Dokter FK Unand tahun 2017/2018

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Padang, September 2017

Mengetahui , Koordinator Program Studi


Wakil Dekan I Profesi Dokter FK Unand

Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F Dr.dr. Aisyah Elliyanti, Sp.KN, M.Kes
NIP.197607312002122001 NIP. 196903071996012001

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal iii


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan limpahan rahman dan rahimnya sehingga buku panduan blok 4.2
untuk dosen dan mahasiswa untuk tahun ajaran 2017/2018 dapat
terselesaikan. Panduan ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
berbagai aktivitas pembelajaran di blok 4.2 sesuai dengan jadwal akademik
yang ada didalamnya.

Terima kasih, kami sampaikan kepada semua pengelola blok dan para
kontributor yang telah membantu penyusunan buku panduan ini. Mudah-
mudahan buku panduan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dari buku panduan ini, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami perlukan.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Padang, September 2017

Koordinator Blok 4.2

dr. Citra Manela, Sp F


NIP. 198403112012122006

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal iv


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR ISI
Visi dan misi Program Studi Profesi Dokter FK UNAND i
Tim penyusun buku blok dan kontributor ii
Halaman pengesahan iii
Kata pengantar iv
Daftar isi v
Daftar lampiran vi
Pendahuluan 1
Karakteristik mahasiswa 2
Metode pembelajaran 3
Metode evaluasi 5
Daftar topik kuliah pengantar 7
Daftar topik praktikum 9
Jadwal Kegiatan akademik 10
Daftar Referensi 15
Lingkup Bahasan 16
Daftar Penyakit 17
Pohon topik 19
Modul 1. Skenario 1 : Yang Membiusku 20
Modul 2. Skenario 2 : Kasus Emergensi di Puskesmas 21
Modul 3. Skenario 3 : Pengalaman Dokter Puskesmas 22
Modul 4. Skenario 4 : Goncangan di bulan September 23
Modul 5. Skenario 5 : Apakah Dokter Malpraktek? 24
Modul 6. Skenario 6 : Crime Scene Investigation 25
Lampiran

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal v


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR LAMPIRAN
halaman

Lampiran 1. Tim Pengelola Blok 4.2 ....................................................................... 26

Lampiran 2. Daftar nama tutor Blok 4.2 ................................................................. 27

Lampiran 3. Daftar nama moderator dan narasumber diskusi pleno .................... 28

Lampiran 4. Tata cara pelaksanaan diskusi pleno ............................................... 29

Lampiran 5. Metoda Seven Jump ......................................................... 30

Lampiran 6. Borang Penilaian Tutorial..................................................................... 34

Lampiran 7. Format catatan belajar mandiri .......................................................... 36

Lampiran 8. Format laporan tutorial kelompok....................................................... 37

Lampiran 9. Daftar Nama Penanggung Jawab Tutorial 38

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal vi


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

PENDAHULUAN
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
bermutu khususnya di bidang gawat darurat dalam memasuki era globalisasi dan pasar
bebas perlu mendapat perhatian dari unit-unit pelayanan kesehatan termasuk institusi
Pendidikan Kedokteran dengan meningkatkan profesionalisme petugas kesehatan.
Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat, tepat dan harus
dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang awam,
perawat, para medis, dokter), baik di dalam maupun di luar rumah sakit karena kejadian ini
dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.
Tindakan gawat darurat harus sesuai aspek legal. Tenaga medis atau dokter yang
membantu korban dalam situasi emergensi harus menyadari konsekuensi hukum yang
dapat terjadi sebagai akibat dari tindakan yang mereka berikan. Untuk itu pengetahuan
kegawatdaruratan dan medikolegal pasien penting dipelajari dan dikuasai. Pengetahuan
medis teknis yang harus diketahui adalah mengenal ancaman kematian yang disebabkan
oleh adanya gangguan jalan napas, gangguan fungsi pernapasan/ventilasi dan gangguan
sirkulasi darah dalam tubuh.
Indonesia merupakan daerah rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana
non alam atau buatan manusia. Penanganan korban bencana melibatkan berbagai macam
pihak. Identfikasi korban mati merupakan salah satu kegiatan utama penanganan korban
mati akibat bencana yang memerlukan keterlibatan dokter, khususnya dokter yang memiliki
keahlian dalam bidang identifikasi seperti antropologi, odontologi, DNA dan forensik.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 1


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti Blok Kegawatdaruratan Dan Medikolegal ini adalah
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2014 yang berkaitan dengan
blok 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 3.1, 3.2, 3.3 , 3.5, 3.6 yaitu :

Blok 2.2 Imunologi dan infeksi


Blok 2.3 Reproduksi
Blok 2.4 Gangguan hematolimfopoietik
Blok 2.5 Gangguan Hormon dan Metabolisme
Blok 2.6 Gangguan Saluran Pencernaan
Blok 3.1 Gangguan Neuropsikisatri
Blok 3.2 Gangguan Kardiovaskuler
Blok 3.3 Gangguan Respirasi
Blok 3.5 Gangguan Urogenital
Blok 3.6 Gangguan Indra Khusus

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 2


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

METODE PEMBELAJARAN
1. Tutorial.
Diskusi kelompok kecil yang difasilitasi oleh seorang tutor dijadwalkan dua kali
seminggu dengan menggunakan metode seven jumps. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada
tutor dalam waktu 2 x 24 jam. Setiap kelompok wajib membuat laporan tutorial
kelompok dalam bentuk cetak diserahkan pada bagian akademik melalui tutor,
sedangkan dalam bentuk softcopy dikirimkan ke email koordinator blok 4.2 :
Blok422017@gmail.com sebelum tutorial hari pertama minggu berikutnya.

2. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh dosen, yang bertujuan untuk memberikan pedoman
kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

3. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.


Konsultasi dengan fasilitator, instruktur atau dosen apabila diperlukan dengan
membuat perjanjian sebelumnya
4. Belajar mandiri
Anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting
untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi
mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber
pembelajaran yang tersedia dengan menerapkan kemampuan berfikir kritis,
menilai pembelajaran sendiri (self assessment) dan mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran selanjutnya. Setiap mahasiswa wajib membuat catatan belajar
mandiri dan diperiksa oleh tutor masing-masing.

5. Diskusi kelompok tanpa tutor


Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan
kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi,
seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan
pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah
mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis

6. Diskusi pleno
Kegiatan ini merupakan diskusi kelas besar, diawalidengan presentasi oleh dua
kelompok yang dipilih secara acak, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab
antara mahasiswa peserta diskusi dengan kelompok penyaji. Terakhir tanggapan dari
narasumber yang hadir. Tujuan kegiatan ini adalah membandingkan pencapaian
antar kelompok dan sharing antar kelompok. Power point untuk diskusi pleno
disiapkan oleh semua kelompok dan dikirimkan sebelum diskusi pleno ke email
koordinator blok 2.6.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 3


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

7. Skills lab.
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi,
keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

EVALUASI MAHASISWA
A. Komponen penilaian

NO KOMPONEN BOBOT
1 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%
2 Nilai Praktikum 10%
3 Penilaian Tutorial 30%

B. Syarat Ujian Blok :


1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti persyaratan
berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 80%
d. Minimal kehadiran dalam kegiatan kuliah pengantar 80%
2. Ketidakhadiran pada kegiatan pembelajaran hanya dibenarkan untuk sakit dan izin
akibat kejadian atau musibah pada keluarga inti atau mengikuti kegiatan
kemahasiswaan/ekstrakurikuler.
3. Ketidakhadiran dalam kegiatan tutorial diganti dengan membuat tugas tertulis
mengenai topik yang dibahas pada kegiatan tutorial tersebut dan diserahkan pada
tutor kelompok.
4. Ketidakhadiran dalam kegiatan praktikum harus diganti dengan mengikuti
praktikum ulangan atau disesuaikan dengan kebijakan pada masing-masing
bagian/laboratorium.
5. Ketidakhadiran karena sakit harus dinyatakan dengan surat keterangan dokter
dengan mencantumkan nama dokter, alamat praktek, nomor SIP dan nomor
telefon.
6. Ketidakhadiran karena izin harus dinyatakan dengan surat keterangan dari
orangtua/wali mahasiswa. Izin diberikan untuk kejadian atau musibah yang terjadi
pada keluarga inti (ayah, ibu, mertua, kakak kandung, adik kandung, suami, istri dan
anak kandung).

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 4


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

7. Ketidakhadiran karena mengikuti kegiatan kemahasiswaan/ekstrakurikuler harus


mendapatkan persetujuan dari Wakil Dekan III bidang kemahasiswaan. Permohonan
izin harus mencantumkan nama dan nomor BP mahasiswa, nama, waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, keterangan jumlah kegiatan
pembelajaran yang tidak dapat diikuti selama menjalani kegiatan kemahasiswaan.

C. Ujian Remedial
1. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis (nilai<55), mahasiswa mendapat kesempatan
untuk ujian remedial satu kali pada akhir semester yang bersangkutan. Jika masih
gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.
2. Ujian tulis remedial dapat diikuti oleh mahasiswa yang mendapatkan nilai 55-
69, dengan catatan telah mendaftarkan diri pada bagian akademik
3. Nilai yang diambil adalah nilai yang terbaik
4. Nilai akhir tertinggi yang dapat diraih mahasiswa setelah remedial adalah 75

D. Standar penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas


Andalas tahun 2014.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu


85 -100 A 4.00 Sangat cemerlang
80 < 85 A- 3.50 Cemerlang
75 < 80 B+ 3.25 Sangat baik
70 < 75 B 3.00 Baik
65 < 70 B- 2.75 Hampir baik
60 < 65 C+ 2.25 Lebih dari cukup
55 < 60 C 2.00 Cukup
50 < 55 C- 1.75 Hampir cukup
40 < 50 D 1.00 Kurang
<40 E 0.00 Gagal

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 5


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR KULIAH PENGANTAR BLOK 4.2

MODUL TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE STAF PENGAJAR

1. 1. Pengantar Blok 4.2 KP 4.2.1.1 dr. Citra Manela, Sp.F

2. Teknik anestesi dan premedikasi 1 KP 4.2.1.2 dr. Yulinda Abdullah.Sp


An
3.Teknik anestesi dan premedikasi 2 KP 4.2.1.3 dr.Rudy Permady
Soetrisno, Sp An
4. Persiapan preanestesi/operasi, KP 4.2.1.4 dr. Boy Suzuky, Sp An
monitoring selama dan pasca operasi (
recovery)
5. Farmakologi obat premedikasi dan KP 4.2.1.5 dr. Rahmatini. MKes
anestesi (farmako)
6. Konsep intensive care medicine KP 4.2.1.6 dr. Liliirawati Ananta
Kahar, SpAn, KIC
7. BHD, terapi oksigen dan ventilator KP 4.2.1.7 dr. Nasman Puar, Sp An,
KMN
8.Terapi cairan perioperatif KP 4.2.1.8 dr. Yose Wizano,SpAn,
KAKV
2 1. Tatalaksana syok (anafilaktik, dll) KP 4.2.2.1 dr. Emilzon Taslim, Sp.An
+aspek
medikolegal kasus emergensi medik
(anestesiologi)

2. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.2 Dr.dr. Eva Decroli, SpPD-


Kegawatdaruratan penyakit dalam 1( KEMD, FINASIM
Hipo/hiperglikemia)

3. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.3 dr. Syaiful Azmi, SpPD-


Kegawatdaruratan penyakit dalam 2 KGH,FINASIM
(Krisis hipertensi, Intoksikasi
organofosfat, Hipertermia maligna)

4. Penatalaksanaan awal KP 4.2.2.4 dr. Mayetti, Sp.A(K)


Kegawatdaruratan penyakit anak
5. KP 4.2.2.5 dr. Gardenia Akhyar,
Penatalaksanaan awal Kegawatdaruratan Sp.KK
pada kulit (SJS, TEN, PV)
6. Kegawatdaruratan neurologi KP 4.2.2.6 dr.Yuliarni Syafrita,
Sp.S(K)
7. Kegawatdaruratan psikiatri KP 4.2.2.7 dr.Amel Yanis, Sp.KJ(K)

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 6


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

3 1. Penatalaksanaan awal kegawat daruratan KP 4.2.3.1 Dr. dr. Yevri Zulfiqar,


bedah 1 (multiple trauma, syok SpB, SpU
hemoragik dan
sepsis)

2. Penatalaksanaan awal kegawat daruratan KP 4.2.3.2 dr. Benni Raymond,


bedah 2 (Luka bakar, listrik, petir) Sp.BP-RE

3. Kegawatdaruratan obstetri dan KP 4.2.3.3 Dr.dr. Yusrawati,


ginekologi Sp.OG(K)

4. Penatalaksanaan awal kegawatdaruratan KP 4.2.3.4 dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-


THT (epistaksis, dll) KL

5. Penatalaksanaan awal kegawatdaruratan KP 4.2.3.5 dr. Andrini Ariesta, Sp.M


mata (trauma pada mata, dll).

1. Peraturan nasional dan internasional yang KP 4.2.4.1 Ali Akbar, SKM, MKes
terkait dengan penanggulangan bencana
4 terutama bidang kesehatan

2. Mitigasi,manajemen resiko bencana KP 4.2.4.2 BPBD


kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana

3. Peranan lembaga kemanusiaan nasional KP 4.2.4.3 BPBD


dan internasional dan kerjasamanya
dalam reaksi cepat menghadapi bencana
dan pasca bencana

4. Dasar dasar manajemen KP 4.2.4.4 BPBD


bencana,rencana kontinjensi serta
penerapan gladi siaga dan waspada
bencana

5. Alur teknologi informasi dan komunikasi KP 4.2.4.5 dr. Syaiful Saanin, SpBS
bencana

6. Kebijakan dan manajemen SDM, logistik KP 4.2.4.6 Ali Akbar, SKM, MKes
dan obat bencana

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 7


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

7. Manajemen resiko dan penyiapan KP 4.2.4.7 Ali Akbar, SKM, MKes


masyarakat

8. Rehabilitasi fisik psikis terhadap korban KP 4.2.4.8 dr. Taufik Ashal, Sp KJ


bencana

5 1. Aspek medikolegal dan aplikasinya KP 4.2.5.1 Dr. dr. Rika Susanti, Sp F


(aturan perundangan kesehatan)

2. Peran dan Fungsi Komite Medik Rumah KP 4.2.5.2 dr. Yan Edward, Sp.THT-
Sakit KL (K)

3. Malpraktek vs medical error dan contoh KP 4.2.5.3 Dr. dr. Rika Susanti, Sp F
kasus

4. Peran IDI dalam masalah hukum KP 4.2.5.4 .


kesehatan dan contoh kasus Dr. dr. Rika Susanti, Sp F

5. Psikiatri forensik KP 4.2.5.5 dr.Amel Yanis, Sp.KJ(K)

6. Berkomunikasi dengan pasien yang KP 4.2.5.6 Dr. dr. Rika Susanti, Sp F


berkaitan dengan medical error ( disclosure
medical error)

6 1. Visum et repertum dan perundang- KP 4.2.6.1 dr. Citra Manela, Sp.F


undangan
2. Autopsi forensik KP 4.2.6.2 dr.Taufik Hidayat, MSc,
Sp.F
3.Forensik klinik dan derajat luka KP 4.2.6.3 dr. Citra Manela, Sp.F

4. Identifikasi 1 : korban meninggal dan KP 4.2.6.4 dr.Taufik Hidayat, MSc,


DVI Sp.F
5. Toksikolgi Forensik KP 4.2.6.5 dr.Citra Manela, Sp.F
6. Identifikasi kerangka dan gigi KP 4.2.6.6 dr.Taufik Hidayat,MSc,
(antropologi forensik) Sp.F
7. TKP dan Ekhsumasi KP 4.2.6.7 dr. Citra Manela, Sp.F
8.Forensik Molekuler KP 4.2.6.8 dr.Taufik Hidayat,MSc,
Sp.F

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 8


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN BLOK 4.2 TA.2017/2018


BLOK 4.2

SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT


MINGGU JAM

2-Okt 3-Okt 4-Okt 5-Okt 6-Okt

07.00-07.50 Upacara KP 4.2.1.2 (A&B) KP 4.2.1.5 (A&B) BM Pleno

08.00-08.50 Tutorial KP 4.2.1.2 (C&D) KP 4.2.1.5 (C&D) Tutorial 07.00-08.50

09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.1.3 (A&B) KP 4.2.1.6 (A&B) 08.00-09.50

10.00-10.50 KP 4.2.1.1(A&B) KP 4.2.1.3 (C&D) KP 4.2.1.6 (C&D) KP 4.2.1.8 (A&B)

I 11.00-11.50 KP4.2.1.1 ( C&D) KP 4.2.1.4 (A&B) KP 4.2.1.7 (A&B) KP 4.2.1.8 (C &D)

12.00-12.50 I S T I R A H A T Preclerkship

13.00-13.50 BM KP 4.2.1.4 (C&D) KP 4.2.1.7 (C&D) BM

14.00-14.50 KK (AB) KK (CD) KK (AB) KK (CD)

15.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 9


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BLOK 4.2

MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT

9-Okt 10-Okt 11-Okt 12-Okt 13-Okt

07.00-07.50 BM KP 4.2.2.2 (A&B) KP 4.2.2.5 (A&B) BM Pleno

08.00-08.50 Tutorial KP 4.2.2.2 (C&D) KP 4.2.2.5 (C&D) Tutorial 07.00-08.50

09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.2.3 (A&B) KP 4.2.2.6 (A&B) 08.00-09.50

10.00-10.50 KP 4.2.2.1 (A&B) KP 4.2.2.3 (C&D) KP 4.2.2.6 (C&D) BM

II 11.00-11.50 KP 4.2.2.1 (C&D) KP 4.2.2.4 (A&B) KP 4.2.2.7 (A&B) BM

Preclerkship
12.00-12.50 I S T I R A H A T

13.00-13.50 BM KP 4.2.2.4 (C&D) KP 4.2.2.7 ( C&D) BM

14.00-14.50 KK (AB) KK (CD) KK (AB) KK (CD)


15.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 10


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BLOK 4.2

MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT

16-Okt 17-Okt 18-Okt 19-Okt 20-Okt

07.00-07.50 BM KP 4.2.3.2 (A&B) KP 4.2.3.4 (A&B) BM Pleno

08.00-08.50 Tutorial KP 4.2.3.2 (C&D) KP 4.2.3.4 (C&D) Tutorial 07.00-08.50

09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.3.3 (A&B) KP 4.2.3.5 (A&B) 08.00-09.50

10.00-10.50 KP 4.2.3.1 (A&B) KP 4.2.3.3 (C&D) KP 4.2.3.5 (C&D) BM

III 11.00-11.50 KP 4.2.3.1 (C&D) BM BM BM

12.00-12.50 Preclerkship
I S T I R A H A T

13.00-13.50 BM BM BM BM

14.00-14.50 KK (AB) KK (CD) KK (AB) KK (CD)


15.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 11


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BLOK 4.2

MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT

23-Okt 24-Okt 25-Okt 26-Okt 27-Okt

07.00-07.50 BM KP 4.2.4.2 (A&B) KP 4.2.4.5 (A&B) BM Pleno

08.00-08.50 Tutorial KP 4.2.4.2 (C&D) KP 4.2.4.5 (C&D) Tutorial 07.00-08.50

09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.4.3 (A&B) KP 4.2.4.6 (A&B) 08.00-09.50

10.00-10.50 KP 4.2.4.1 (A&B) KP 4.2.4.3 (C&D) KP 4.2.4.6 (C&D) KP 4.2.4.8 (A&B)


IV
11.00-11.50 KP 4.2.4.1 (C&D) KP 4.2.4.4 (A&B) KP 4.2.4.7 (A&B) KP 4.2.4.8 (C&D)
Preclerkship
12.00-12.50 I S T I R A H A T

13.00-13.50 BM KP 4.2.4.4 (C&D) KP 4.2.4.7 (C&D) BM

14.00-14.50 KK (AB) KK (CD) KK (AB) KK (CD)


15.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 12


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BLOK 4.2

MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT

30-Okt 31-Okt 1-Nov 2-Nov 3-Nov

07.00-07.50 BM KP 4.2.5.2 (A&B) KP 4.2.5.4 (A&B) Pleno

08.00-08.50 Tutorial KP 4.2.5.2 (C&D) KP 4.2.5.4 (C&D) Tutorial 07.00-08.50

09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.5.3 (A&B) KP 4.2.5.5 (A&B) 08.00-09.50

10.00-10.50 KP 4.2.5.1 (A&B) KP 4.2.5.3 (C&D) KP 4.2.5.5 (C&D) KP4.2.5.6 (C&D)

V 11.00-11.50 KP 4.2.5.1 (C&D) BM BM KP4.2.5.6 (A&B)

Preclerkship
12.00-12.50 I S T I R A H A T

13.00-13.50 BM BM BM BM

14.00-14.50 KK (AB) KK (CD) KK (AB) KK (CD)


15.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 13


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BLOK 4.2

MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT

6-Nov 7-Nov 8-Nov 9-Nov 10-Nov

07.00-07.50 BM KP 4.2.6.2 (A&B) KP 4.2.6.5 (A&B) BM Pleno

08.00-08.50 Tutorial KP 4.2.6.2 (C&D) KP 4.2.6.5 (C&D) Tutorial 07.00-08.50

09.00-09.50 08.00-09.50 KP 4.2.6.3 (A&B) KP 4.2.6.6 (A&B) 08.00-09.50

10.00-10.50 KP 4.2.6.1 (A&B) KP 4.2.6.3(C&D) KP 4.2.6.6 (C&D) KP 4.2.6.8 (A&B)

VI 11.00-11.50 KP 4.2.6.1 (C&D) KP 4.2.6.4 (A&B) KP 4.2.6.7 (A&B) KP 4.2.6.8 (C&D)

Preclerkship
12.00-12.50 I S T I R A H A T

13.00-13.50 BM KP 4.2.6.4 ( C&D) KP 4.2.6.7 (C&D) BM

14.00-14.50 KK (AB) KK (CD) KK (AB) KK (CD)


15.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50 14.00-15.50

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 14


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

BLOK 4.2
MINGGU JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT
13-Nov 14-Nov 15-Nov 16-Nov 17-Nov
07.00-07.50
08.00-08.50 Ujian Ujian
09.00-09.50 08.00-09.50 08.00-09.50
10.00-10.50
VII 11.00-11.50
12.00-12.50
13.00-13.50
14.00-14.50
15.00-15.50

KETERANGAN:
Upacara
Tutorial
KK/Praktikum Metlit
Pleno
Preclerkship/MKWU Koordinator Program Studi
DT Pendidikan Dokter,
Praktikum
Ujian
Kuliah
Libur
FOME Dr. dr. Aisyah Elliyanti, SpKN, M.Kes
NIP. 19690307 199601 2 001

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 15


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

KETERANGAN TEMPAT KEGIATAN :


1. Tutorial : Gedung tutorial ABCD dan EF
2. Kuliah Pengantar : Ruang Lokal G-H
3. Skills lab : Gedung A,B,C,D dan Gedung E-F
4. Diskusi Pleno : Ruang Lokal G-H
5. Ujian Tulis : Aula, GH, IJ,EF

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 16


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR REFERENSI

1. Abdul Munim Idries. 2012. Pedoman Praktis Ilmu Kedokteran Forensik


2. Bardale, R. 2011. Principles of Forensic Medicine and Toxicology. Jaypee Brothers
Medical Publishers (P), New Delhi
3. Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Winardi, T., Idries, A.M., Sidhi. 1997.
Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia;
4. Saukko, P., Knight, B. 1996. Knights Forensic Pathology, 4th ed, Arnold, London
5. Idries, A.M., Tjiptomartono, A.L. 2008. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam
Proses Penyidikan. Sagung Seto, Jakarta.
6. Prof dr.M.Jusuf Hanafiah SpOG(K) dan Prof dr.Amri Amir,Sp.F(K),DFM,SH,Sp.Akup.
Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. EGC
7. Yoni Syukriani,2012. DNA Forensik. Sagung Seto
8. Etty Indriati,2010. Antropologi Forensik.Gadjah Mada Press

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 17


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan dalam blok 4.2 adalah masalah kegawatdaruratan dan medikolegal
sesuai dengan lampiran daftar penyakit dan daftar masalah pada standar kompetensi dokter.
Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan berdasarkan standar
dan insidens penyakit.

Tingkat kemampuan yang diharapkan dicapai pada akhir pendidikan dokter

Tingkat Kemampuan 1
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika
membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik, dan tahu
bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level.
Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, dokter segera
merujuk.

Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan
yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).
Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu
menindaklanjuti sesudahnya.

Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan,
serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).

3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan,
serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium
sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara
mandiri hingga tuntas.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 18


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

DAFTAR PENYAKIT

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan

A Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal


1 Kekerasan tumpul 4A
2 Kekerasan tajam 4A
3 Trauma kimia 3A
4 Luka tembak 3A
5 Luka listrik dan petir 2
6 Barotrauma 2
7 Trauma suhu 2

B Kegawatdaruratan Kulit
1 Toxic epidermal necrolysis 3B

2 Sindrom Stevens-Johnson 3B
3 Vulnus laseratum, punctum 4A

4 Vulnus perforatum, penetratum 3B

5 Luka bakar derajat 1 dan 2 4A

6 Luka bakar derajat 3 dan 4 3B


7 Luka akibat bahan kimia 3B

8 Luka akibat sengatan listrik 3B

C Kegawatdaruratan Penyakit Dalam


1 Hiperglikemi hyperosmolar
(SisteEndokrin, Metabolik dan Nurisi 3B

2 Hipoglikemia ringan 4A

3 Hipoglikemia berat 3B

4 Hipertensi esensial 4A

5 Hipertensi sekunder 3A

D Syok (septik, hipovolemik, kardiogenik, neurogenik) 3B

E Kegawatdaruratan THT
Epistaksis 4A

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 19


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

POHON TOPIK

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 20


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 1

SKENARIO 1 : YANG MEMBIUSKU

Andi mahasiswa kedokteran semester 4 datang ke IGD RSUP M Djamil, wajahnya


nampak sedang menahan sakit, dia mengeluh nyeri perut kanan bawah sejak satu hari yang
lalu, setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang disimpulkan Andi
mengalami radang usus buntu dan dianjurkan untuk menjalani pengangkatan usus buntu.
Andi dikonsulkan ke dokter spesialis anestesi untuk dilakukan persiapan pra anestesi, dan
diketahui bahwa Andi menderita asma intermittent, kambuh hampir tiap bulan namun
serangan bisa reda dengan menggunakan spray salbutamol, disimpulkan Andi masuk ASA 2
berdasarkan kriteria ASA. Dokter anestesi kemudian memberikan obat sedasi, analgetik dan
kortikosteroid untuk persiapan pra operasi, andi direncanakan dilakukan pembiusan sub
arachnoid block ditambah dengan sedasi ringan, walaupun sebenarnya bisa dilakukan
dengan general anesthesia ataupun epidural block. Namun atas pertimbangan jenis dan
lokasi operasi, serta kepraktisan maka sub arachnoid block jadi pilihan.

Selain Andi terdapat juga pasien laki-laki usia 50 tahun yang direncanakan untuk
menjalani operasi laparatomi eksplorasi atas indikasi Ileus obstruksi et causa tumor intra
abdominal. Pada waktu diterima di IGD pasien ini terlihat lemah dengan kesadaran apatis,
tekanan darah terukur 80/40 mmHg dengan nadi 120x per menit, dari pemeriksaan
laboratorium ditemukan adanya asidosis metabolik, gangguan elektrolit, anemia dan
hipoalbumin. Setelah dikonsulkan ke anestesi disimpulkan pasien ini masuk ke ASA3 kriteria
ASA, sarannya adalah optimalisasi dengan cara rehidrasi dan koreksi elektrolit serta Hb, dan
persiapan darah untuk intra operatif, mengingat kondisi yang jelek pra operatif dan jenis
operasi besar yang rentan kehilangan darah yang banyak maka untuk perawatan post
operatifnya disarankan untuk dirawat di ICU dengan persiapan ventilator, dan untuk
tambahan monitoring intra operatif selain NIBP, laju nadi, SpO2, dan produksi urin, dipasang
juga central venous catheter untuk mengetahui kecukupan cairan pasien dan untuk
persiapan pemberian obat-obatan inotrop serta vasopressor apabila diperlukan.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Andi dan pasien tersebut?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 21


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 2

SKENARIO 2 : KASUS EMERGENSI DI PUSKESMAS

Puskesmas A, yang terletak di pinggir jalan raya, terlihat sangat sibuk pagi ini,
disamping pasien poliklinik yang ramai, ada 2 orang pasien emergensi yang masuk
bersamaan.
Pasien pertama, kecelakaan lalu lintas, diantar oleh polisi dengan luka robek pada
tungkai bawah kanannya, akibat motor yang dikendarainya bertabrakan dengan angkot.
Pada pemeriksaan didapatkan luka robek di Crusis dextran, 5x4x3 cm, dan ada krepitasi.
Dokter mendiagnosis fraktur terbuka Crusis dextra dan segera mempersiapkan rujukan.
Setelah memasang spalk dokter segera merujuk pasien ke RS dan mengambil permintaan
visum et repertum dari polisi untuk diisi.
Pasien ke 2 seorang wanita 40 th, diantar oleh keluarganya dengan keluhan mencret
sejak 2 hari yang lalu, mencret > 20 x/ hari, disertai munta-muntah. Pada pemeriksaan
dokter mendapatkan, mata cekung, tekanan darah 90/60 mmHg, Nadi 115x /menit, halus,
turger jelek. Dokter mendiagnosis sebagai GEA dengan syok, dan segera menghitung jumlah
cairan yang akan diberikan. Setelah memberikan infus Ringer lectat, pasien segera dirawat
di Puskesmas. Dokter merencanakan akan memberikan penyuluhan kesehatan di desa
pasien GEA, supaya kasus ini tidak menjadi wabah.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kedua kasus di atas?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 22


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 3

SKENARIO 3: PENGALAMAN DOKTER PUSKESMAS

Dokter Mediko, bekerja di puskesmas, menerima pasien wanita usia 25 tahun yang
diantarkan oleh masyarakat dan keluarganya. Dari informasi yang diterima, pasien
mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm dan menabrak pembatas jalan.
Setelah kecelakaan pasien tidak sadar dan tampak keluar cairan berwarna merah dari
hidung dan telinga.
Pada pemeriksaan didapatkan airway: patent, nafas 28 kali permenit, nadi 120 kali,
tekanan darah 90/70 mm hg, GCS 13. Pada pemeriksaan ditemukan tanda racoon eyes,
otorhea dan rhinorhea. Dr. Mediko segera melakukan stabilisasi leher, memasang infus RL
dengan tetesan cepat dan memasang kateter urin. Karena kondisi pasien kritis dan gelisah,
maka Dr. Mediko berinisiatif untuk mendampingi pasien ke rumah sakit. Dalam perjalanan
diatas ambulans, ditemukan hematuria. Dokter Mediko berpikir adanya kemungkinan
trauma pada saat pemasangan kateter atau ada diagnosis lain.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada pasien tersebut dan apakah ada
kemungkinan terjadinya adverse effect ?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 23


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 4

SKENARIO 4 : GONCANGAN DI BULAN SEPTEMBER

Riko mungkin tidak dapat melupakan hal ini sepanjang hidupnya. Ceritanya dimulai
pada suatu sore di akhir September, ia baru saja selesai melakukan penjahitan luka di ruang
gawat darurat RS M Jamil Padang. Tiba- tiba ia merasakan lantai tempatnya berpijak
bergoyang dan dalam sekejap ia melihat orang-orang diruangan tersebut berlarian keluar
gedung. Secara refleks ia ikut lari keluar dengan memapah pasien yang baru saja selesai
dijahitnya. Goncangan tersebut terasa sangat lama, walaupun akhirnya ia mengetahui
bahwa lamanya hanya satu menit. Dalam satu jam kemudian korban-korban berdatangan
ke Rumah Sakit, ruang gawat darurat tidak mampu menampung jumlah korban yang
berdatangan sehingga perawatan korban meluber keluar ruangan dan dirawat di tenda-
tenda yang dibanguan oleh Depsos dan TNI. Riko baru menyadari betapa banyak yang ia
harus ketahui mengenai manajemen gawat darurat terutama dalam menghadapi bencana.
Dalam waktu 24 jam, berbagai macam lembaga kemanusiaan baik pemerintah, LSM nasional
dan internasional berdatangan ke RS. Tidak aneh bagi Riko melihat dokter asing melakukan
tindakan medik ataupun operasi di RS.
Riko menyadari bahwa program kesiapsiagaan dan mitigasi dalam menghadapi
bencana masih belum diterapkan karena mudahnya bangunan runtuh yang mengakibatkan
banyak korban. Walaupun dari berita yang ia ketahui bahwa Sumatera Barat daerah rawan
bencana namun program ini sepertinya belum dilaksanakan sepenuhnya baik oleh
masyarakat maupun pemerintahan. Riko bertekad untuk memperdalam mengenai
manajemen bencana alam mulai dari kesiapsiagaan, mitigasi, reaksi cepat dan rehabilitasi
dalam bencana.
Bagaimana anda menjelaskan tindakan kedaruratan medis dalam bencana?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 24


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 5

SKENARIO 5: APAKAH DOKTER MALPRAKTEK?

Nyonya Nina umur 29 tahun seorang karyawan swasta dibawa ke rumah sakit karena
mengeluh keluar air-air dari kemaluan. Ny. Nina sedang hamil anak pertama, dengan usia
kehamilan sudah cukup bulan. Ini merupakan kehamilan yang sangat dinanti oleh keluarga
besar karena setelah 10 tahun menikah baru Ny.Nina hamil. Sampai di IGD RS Ny. Nina
diterima oleh petugas medis, petugas melakukan anamnesa singkat dan pergi tanpa
memberikan penjelasan apa-apa. Setelah 1 jam menunggu, keluarga bertanya kepada
petugas yang ada di IGD, petugas menyatakan Ny.Nina akan diperiksa dulu oleh dokter
spesialis baru dilakukan tindakan selanjutnya. Setelah 4 jam menunggu baru dokter datang,
Ny.Nina diperiksa dan dokter menyarankan untuk segera dioperasi karena gawat janin. Satu
jam di ruang operasi petugas medis menemui keluarga dan menyatakan anak dalam
kandungan Ny.Nina tidak bisa diselamatkan.
Keluarga kaget dan sedih karena mereka merasa itu adalah kelalaian pihak RS dan
dokter karena baru dilakukan tindakan setelah 4 jam menunggu.Salah satu anggota keluarga
Ny Nina adalah pengacara, beliau banyak tahu tentang peraturan peraturan yang mengatur
praktek dokter. Diantaranya pada pasal di dalam UU Praktek Kedokteran menyebutkan
keluarga boleh melaporkan dokter ke pihak berwenang. Keluarga menyatakan RS dan
dokter telah melakukan malpratek. Keluarga tidak mau menerima dan berniat untuk
melaporkan dokter dan rumah sakit ke aparat penegak hukum, organisasi profesi dan
komite etik. Somasi dari keluarga diterima oleh pihak rumah sakit dan dokter yang merawat
Ny.Nina dipanggil oleh komite etik rumah sakit untuk mengklarifikasi kasus tersebut.
Bagaimana anda menjelaskan kasus diatas dilihat dari aspek medikolegal?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 25


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

MODUL 6

TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir modul mahasiswa mampu:
1. Memahami peranan ilmu kedokteran forensik dalam penatalaksanaan korban tindak pidana
2. Menentukan derajat perlukaan pada kasus tindak pidana korban hidup
3. Menjelaskan struktur Visum et Repertum korban tindak pidana hidup
4. Memahami proses pemeriksaan korban meninggal (Autopsi) dan pembuatan Visum et
Repertumnya
5. Memahami metode identifikasi forensik pada korban meninggal dan metode DVI (Disaster
Victim Identification)
6. Memahami proses identifikasi forensik melalui analisis kerangka dan gigi (Antropologi
Forensik) serta analisis DNA Forensik dalam penentuan identitas individu atau barang bukti
biologis
7. Memahami peranan analisis Toksikologi Forensik dalam penentuan sebab kematian korban
8. Memahami Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan Ekshumasi (gali kubur)

SKENARIO: CRIME SCENE INVESTIGATION

Forensika adalah seorang mahasiswi tahap klinik yang sedang mengikuti rotasi klinik di
bagian Ilmu Kedokteran Forensik. Pada saat melakukan jaga malam forensik klinik di IGD, Forensika
membantu dokter memeriksa korban yaitu seorang laki-laki dewasa dengan luka bacok dikepala
korban. Pada paha kanan korban tertancap sebuah pisau. Forensika juga diminta bantuannya untuk
mendokumentasikan perlukaan pada korban. Korban diantar saat itu oleh polisi ke IGD. Keesokan
harinya, polisi penyidik datang kembali ke Rumah Sakit untuk menyerahkan Surat Permintaan Visum
(SPV).
Pada saat yang bersamaan, polisi dari Polres kabupaten B datang menemui dokter forensik
karena polisi membutuhkan bantuan dokter untuk ekshumasi. Pada hari yang telah disepakati, tim
Forensik melakukan pemeriksaan TKP dan autopsi terhadap jenazah tak dikenal identitasnya yang
dikubur dipinggir hutan. Menurut keterangan polisi, kuburan ditemukan secara tak sengaja oleh
warga yang sedang menggali tanah. Pada saat pemeriksaan didapatkan jenazah sudah berupa tulang
belulang. Dokter melakukan analisis antropologi untuk mendapatkan identitas dasar jenazah dan
menyimpulkan bahwa jenazah adalah seorang laki-laki, ras Mongoloid, tinggi badan lebih kurang 170
cm dengan perkiraan usia saat mati sekitar 20-40 tahun. Pada atap tulang tengkorak terdapat patah
tulang. Dokter mengambil beberapa sampel tulang untuk pemeriksaan histopatologi dan analisis
DNA forensik. Selain itu, dokter juga mengambil sampel sisa rambut jenazah, tanah makam dan
sekitar makam untuk analisis toksikologi forensik. Dokter menjanjikan kepada polisi akan
mengeluarkan Visum et Repertum setelah semua pemeriksaan penunjang selesai dilakukan.
Sebagai seorang calon dokter sekaligus ilmuwan, Forensika sangat tertarik dan terkesan
dengan kegiatannya selama menjalani rotasi klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Forensik tersebut.
Bagaimanakah anda menjelaskan kasus diatas?

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 26


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 1

TIM PENGELOLA
BLOK 4.2 Kegawatdaruratan dan Medikolegal
TAHUN 2017/2018

Keoordinator : dr. Citra Manela Sp.F


Sekretaris : dr. Rauza Sukma Rita, Ph.D
Anggota : dr. Rini Rustini, Sp.An (PJ Tutorial)
dr. Avit Sucitra, Sp.B (KBD) ( PJ KK)
dr. Taufik Hidayat, MSc, Sp.F (PJ Pleno)
Sekretariat : Bagian Akademik

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 27


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 2 :
DAFTAR NAMA TUTOR
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

NO NAMA KELOMPOK LOKAL


1 dr. Lili Irawati, M.Biomed 1 Ruang A1 ( Gedung A,B,C,D )
2 dr. Rini Rustini, SpAn 2 Ruang A2 ( Gedung A,B,C,D )
3 dr. Erly, SpMK 3 Ruang A3 ( Gedung A,B,C,D )
4 dr. Rauza Sukma Rita, PhD 4 Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D )
5 dr. Ifdelia Suryadi 5 Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D )
6 Dr. dr. Edison, MPH 6 Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D )
7 dr. Susila Sastri, M.Biomed 7 Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D )
8 Prof. Dr. dr. Delmi Sulastri, MS, SpGK 8 Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D )
9 Dr. dr. Rima Semiarty, MARS 9 Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D )
10 dr. Aswiyanti Asri, M.Si.Med, SpPA 10 Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D )
11 dr. Taufik Ashal, SpKJ 11 Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D )
12 Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc 12 Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D )
13 dr. Mohamad Reza, PhD 13 Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D )
14 dr. Yenita, SpPA, M.Biomed 14 Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D )
15 dr. Linosefa, SpMK 15 Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D )
16 dr. Nurhayati, M.Biomed 16 Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D )
17 dr. Puja Agung Antonius, Sp.OG 17 Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D )
18 Dr. dr. Afriwardi, SpKO, MA 18 Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D )
19 dr. Citra Manela, Sp.F 19 Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D )
20 dr. Erkadius, M.Sc 20 Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D )
21 dr. Yulia Kurniawati, Sp.KN 21 Ruang D5 ( Gedung A,B,C,D )
22 dr. Tofrizal, SpPA, M.Biomed, PhD 22 Ruang D6 ( Gedung A,B,C,D )
23 dr. Siti Nurhajjah, M.Si.Med 23 Ruang Tutorial Ilmu Gizi
24 dr. Selfi Renita Rusdji, M.Biomed 24 Ruang Tutorial Parasitologi
25 dr. Biomechy Oktomalio Putri, M.Biomed 25 Ruang Tutorial Histologi
26 dr. Rahma Tsania Zhuhra Tutor Pengganti
27 dr. Syandrez Prima Putra Tutor Pengganti

Tutorial dilaksanakan setiap hari Senin Jam 08.00 09.50 WIB dan Kamis 08.00 - 09.50 WIB, kecuali
jika ada hari libur (mohon jadwal dicek lebih lanjut).

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 28


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 3 :
DAFTAR NAMA MODERATOR DAN NARASUMBER
DISKUSI PLENO BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AKADEMIK 2017 /2018

Minggu HARI/ JAM NAMA MODERATOR NAMA NARASUMBER


Ke TANGGAL
1 Jumat 07.00- dr. Rini Rustini, SpAn dr. Citra Manela, Sp.F
6-10-2017 8.50 dr. Yulinda Abdullah, Sp.An
dr.Rudy Permady S, Sp.An
dr. Boy Suzuky, Sp.An
dr. Rahmatini. MKes
dr. Liliirawati Ananta Kahar,
Sp.An, KIC
Nasman Puar, Sp.An, KMN
Dr. Yose Wizano, Sp.An, KAKV
dr. Emilzon Taslim, Sp.An
2 Jumat 07.00- dr. Citra Manela, dr. Emilzon Taslim, Sp.An
13-10-2017 8.50 Sp.F Belum dikirim oleh bagian
Belum dikirim oleh bagian
Dr. dr. Mayetti, Sp.A(K)
dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK
Dr.dr.Yuliarni Syafrita, Sp.S(K)
dr.Amel Yanis, Sp.KJ(K)
3 Jumat 07.00- dr. Avit Sucitra, Sp.B Dr. dr. Yevri Zulfiqar, SpB,
20-10-2017 8.50 (KBD) SpU
dr. Benni Raymond, Sp.BP-RE
Dr. dr. Yusrawati, Sp.OG(K)
dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL
dr. Andini Ariesta, Sp.M
4 Jumat 07.00- dr. Rauza Sukma Ali Akbar, SKM,MKes
27-10-2017 8.50 Rita, PhD BPBD
dr. Syaiful Saanin, SpBS
5 Jumat 07.00- dr. Taufik Hidayat, Dr. dr. Rika Susanti, Sp.F
3-11-2017 8.50 MSc, Sp.F dr. Yan Edward, Sp.THT-KL (K)
dr. Taufik Ashal , Sp KJ
6 Jumat 07.00- dr. Citra Manela, dr. Taufik Hidayat, MSc, SpF
10-11-2016 8.50 Sp.F dr. Citra Manela, Sp.F

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 29


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 4
TATA CARA PELAKSANAAN DISKUSI PLENO

1. Diskusi pleno dilaksanakan satu kali seminggu sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
dipimpin oleh moderator dan dihadiri oleh dosen pemberi kuliah pada modul terkait
dan seluruh mahasiswa
2. Dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Penetapan
kelompok yang akan presentasi dilakukan pada hari diskusi pleno dengan cara
lotting di depan moderator, dengan demikian semua kelompok harus
mempersiapkan power point untuk diskusi pleno
3. Susunan kegiatan dalam diskusi pleno
a. Pembukaan oleh moderator
b. Presentasi oleh dua kelompok terpilih
c. Pertanyaan dari anggota kelompok lain terhadap kelompok penyaji (dua sesi)
d. Justifikasi atau klarifikasi dari narasumber terhadap isi presentasi dan diskusi
e. Penutupan oleh moderator
4. Format power point untuk diskusi pleno :
Ditulis dalam bahasa Inggris
Outline presentasi :
Profil kelompok yang presentasi
Modul dan skenario (dalam bahasa Indonesia sesuai buku panduan
blok)
Tujuan pembelajaran yang diperoleh oleh kelompok
Pembahasan setiap tujuan pembelajaran (bukan copy paste dari
bahan kuliah pengantar dosen tetapi berdasarkan hasil belajar
mandiri kelompok)
5. Presentasi dan diskusi dilakukan dalam bahasa Indonesia.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 30


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 5 :
METODE SEVEN JUMPS (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/terminologi asing (yang tidak dimengerti)

Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota
kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus
dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang
mereka tidak mengerti.

Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya
sebagian bisa mengawali proses belajar.

Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan
tujuan pembelajaran (learning objectives)

LANGKAH 2. Menetapkan masalah

Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untuk berkontribusi
pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk
berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.

Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang
berbeda terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini
akan memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.

Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan

Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencoba memformulasikan,
menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis mereka sebagai penjelasan
masalah atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat
hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam
konteks ini:

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 31


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengan
tujuan untuk saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan
memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap
dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan
membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.

Output tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan

LANGKAH 4. Menyusun penjelasan menjadi solusi sementara

Proses
Mahasiswa akan memiliki banyak penjelasan yang berbeda. Masalah dijelaskan secara
rinci dan dibandingkan dengan hipotesis atau penjelasan yang diajukan, untuk melihat
kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini memulai proses
penentuan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan untuk
menuliskannya terlalu cepat.

Alasan
Tahap ini merupakan pemrosesan dan restrukturisasi pengetahuan yang ada secara
aktif serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman. Menuliskan tujuan
pembelajaran terlalu cepat akan menghalangi proses berpikir dan proses intelektual
cepat, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terlalu melebar dan dangkal.

Output tertulis
Pengorganisasian penjelasan masalah secara skematis yaitu menghubungkan ide-ide
baru satu sama lain, dengan pengetahuan yang ada dan dengan konteks yang
berbeda. Proses ini memberikan output visual hubungan antar potongan informasi
yang berbeda dan memfasilitasi penyimpanan informasi dalam memori jangka
panjang. (Perhatian: Dalam memori, unsur-unsur pengetahuan disusun secara
skematis dalam frameworks atau networks, bukan secara semantis seperti kamus).

LANGKAH 5. Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Proses
Anggota kelompok menyetujui seperangkat inti tujuan pembelajaran (learning
objectives) yang akan mereka pelajari. Tutor mendorong mahasiswa untuk fokus, tidak
terlalu lebar atau dangkal serta dapat dicapai dalam waktu yang tersedia. Beberapa

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 32


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

mahasiswa bisa saja punya tujuan pembelajaran yang bukan merupakan tujuan
pembelajaran kelompok, karena kebutuhan atau kepentingan pribadi.
Alasan
Proses konsensus menggunakan kemampuan seluruh anggota kelompok (dan tutor)
untuk mensintesis diskusi sebelumnya menjadi tujuan pembelajaran yang tepat dan
dapat dicapai. Proses ini tidak hanya menetapkan tujuan pembelajaran, akan tetapi
juga mengajak semua anggota kelompok bersama-sama menyimpulkan diskusi.
Output tertulis
Tujuan pembelajaran adalah output utama dari tutorial pertama. Tujuan
pembelajaran seharusya berupa isu yang ditujukan pada pertanyaan atau hipotesis
spesifik. Misalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pertumbuhan anak" lebih
baik dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan

LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

Proses
Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi,
menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja
yang dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL
yang terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku blok yang memuat
saran cara memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin
sulit ditemukan atau diakses.
Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh
informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa

Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri


Proses
Berlangsung beberapa hari setelah tutorial pertama (langkah 1-5). Mahasiswa
memulai dengan kembali ke daftar tujuan pembelajaran mereka. Pertama, mereka
mengidentifikasi sumber informasi individual, mengumpulkan informasi dari belajar
mandiri serta saling membantu memahami dan mengidentifikasikan area yang sulit
untuk dipelajari lebih lanjut (atau bantuan pakar). Setelah itu, mereka berusaha untuk
melakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari masalah.

Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut.
Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 33


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat terjadi
di masa datang.

Output tertulis
Catatan individual mahasiswa.

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 34


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 6
BORANG PENILAIAN TUTORIAL

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 35


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 36


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 7

FORMAT CATATAN BELAJAR MANDIRI MAHASISWA

1. Catatan belajar mandiri dibuat dengan tulisan tangan di buku isi 100 ukuran biasa
(supaya mudah dibawa)
2. Sebaiknya satu buku catatan belajar mandiri khusus dibuat untuk satu blok.
3. Outline catatan belajar mandiri setiap modul :
a. Skenario/trigger diskusi topik
b. Uraian setiap langkah 1-5 seven jumps/jawaban dari trigger DT
c. Resume penjelasan setiap tujuan pembelajaran (Gunakan metode note takingyang
sudah dipelajari dengan tepat)
d. Sumber Referensi
4. Catatan belajar mandiri harus dikumpulkan pada tutor tetap kelompok setelah selesai
diskusi tutorial yang kedua untuk diperiksa, dinilai dan diberikan feedback

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 37


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 8
FORMAT LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK

1. Laporan tutorial diketik dalam kertas ukuran A4, dijilid dan diberi sampul plastik bening

2. Bagian laporan tutorial kelompok

a. Cover
1) Blok
2) Modul
3) Kelompok
4) Nama anggota kelompok
5) Nama tutor tetap
6) Logo Universitas Andalas dengan ukuran yang standar dan proporsional dengan
ukuran kertas
b. Isi
1) Skenario
2) Hasil langkah 1
3) Hasil Langkah 2
4) Hasil langkah 3
5) Hasil langkah 4
6) Hasil langkah 5
7) Hasil langkah 7

c. Daftar Referensi

3. Diserahkan pada tutor tetap dalam pertemuan pertama minggu berikutnya

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 38


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018
Buku Panduan Mahasiswa

LAMPIRAN 9
DAFTAR NAMA PENANGGUNG JAWAB TUTORIAL
BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN DAN MEDIKOLEGAL
TAHUN AKDEMIK 2017/2018

Minggu Tutorial Hari 1 Penanggung Tutorial Hari 2 Penanggung


Hari / tanggal Jawab Hari/Tanggal Jawab
Tutor Tutor
Pengganti/ Pengganti/No.
No.HP Hp
1 Senin, 2 Oktober dr. Rini Rustini, Kamis, 5 dr. Rini Rustini,
2017 SpAn Oktober 2017 SpAn
2 Senin, 9 Oktober dr. Citra Manela, Kamis, 12 dr. Citra Manela,
2017 Sp.F Oktober 2017 Sp.F
3 Senin , 16 dr. Avit Sucitra, Kamis, 19 dr. Avit Sucitra,
Oktober 2017 Sp.B (KBD) Oktober 2017 Sp.B (KBD)
4 Senin, 23 dr. Rauza Sukma Kamis, 26 dr. Rauza Sukma
Oktober 2017 Rita, PhD Oktober 2017 Rita, PhD
5 Senin, 30 dr. Taufik Hidayat, Kamis, 2 dr. Taufik
Oktober 2017 MSc, Sp.F November Hidayat, MSc,
Sp.F
2017
6 Senin, 6 dr. Citra Manela, Kamis, 9 dr. Citra Manela,
November 2017 Sp.F November Sp.F
2017

Padang, September 2017


Koordiantor Blok 4.2

dr. Citra Manela, Sp F


NIP.198403112010122006

Blok 4.2. Kegawatdaruratan dan Medikolegal 39


Program Studi Profesi Dokter FK Unand
Tahun 2017/2018

Das könnte Ihnen auch gefallen