Sie sind auf Seite 1von 10

E.

Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

Volume (mL) Asam NaOH 0.1 M


Tabung
Aquades Etanol P.glikol salisilat(g) (mL)
1 5 0 5 1 9,5
2 5 2 3 1 17,5
3 5 3 2 1 29
4 5 5 0 1 36

2. Perhitungan

a. Penetuan kelarutan intrinsik asam salisilat dalam pelarut campuran

Molaritas NaoH

NaOH 0,1 N

N = M x 0,1 N

0,1 = M x 1
M = 0,1 M

b. Pembuatan larutan baku NaOH 0,1 M dalam 50 ml


1000
M =
1000
0,1 M = x
40 50

M = 0,2 g

c. Standarisasi NaOH menggunakan H2C2O4 . 2H2O 0,05 M


mol equivalen H2C2O4 . 2H2O ml NaOH
N1 . M1 . V1 = N2 . M2 . V2
2 . 0,05 M . 10 ml = 1. M2 . 11,8 ml
M2 = 0,084 M

Kadar asam salisilat

Tabung 1

= .

. = . . .

0,1 . 9,5 = 2 . 3

2 = 0,31

M =


0,31 M = 138
3.103

= 0,31 138 3 . 103 l

= 0,128

0,128
% = 100%
1

= 12,8 %

Tabung 2

= .

. = . . .

0,1 M . 17,5 ml = Mas.salisilat . 3 ml

M2 = 0,58 M

M=


0,58 M = 138
3.103

= 0,58 138 3. 103

= 0,24
0,24
% = 100%,
1

= 24 %

Tabung 3

= .

. = . . . .

0,1 . 29 = 2 . 4

2 = 0,72

=


0,72 M = 138
4.103

= 0,72 138 4. 103 l

= 0,39

0,39
% = 100 %
1

= 39 %

Tabung 4

mol NaOH = mol as. Salisilat

MNaOH . VNaOH = Mas. salisilat . Vas. salisilat

0,1 . 36 = 2 . 5

2 = 0,72

=


0,72 =
138
5. 103
= 0,72 138 5 . 103

= 0,49

0,49
% = 100%
1

% = 49 %

d. Perhitungan kontanta dielekktrik

tabung 1

air (5 ml dalm 10 ml)


5
% = 100%
10
= 78,5
KD air dalam pelarut campuran 1:

% = 78,5 50 %

= 39, 25

Kontanta dielektrik etanol dalam pelarut campuran 1:


0 10

0
% = 100
10
= 25,7

KD etanol dalam pelarut campur:

% = 25,7 0 %

=0

Kontanta dielektrik propilenglokol


Dalam pelarut campur 1 50ml dalam 10
5
% = 100%
10
= 50%
= 33,0
KD pG dalam pelarut campur
% = 33,0 50%
= 16,5
Konstanta dielekrik pelarut campur 1
39,25 + 16,5 = 55,75

Tabung 2

Konstanta dielektrik air dalam pelarut campur 2:


5 ml dalam 10 ml
5
% = 100%
10
= 50%
= 78,5
KD air dalam pelarut campur
% = 78,5 50%
= 39,25
Kostanta dielektirk etanol dalam perlarut campur 2
2 ml dalam 10 ml
2
% = 100
10
= 20%
= 25,7
KD etanol dalam pelarut campur
% = 25,7 20%
= 5,14
Kontanta dielektrik propilen glikol dam peratur campur 2
3 ml dalam 10 ml
3
% = 100
10

= 30 %
= 33,0

KD propilen glikol dalam pelarut campur

% = 33,0 30%

= 9,9

Kostanta dielektrik pelarut campur 2


39,25 + 5,14 + 9,9 = 54,29
Konstanta dielektirk air dalam pelarut campur 3
5 ml dalam 10 ml
5
% = 100
10
= 50%
= 78,5
KD air dalam pelarut campur
% = 78,5 50%
= 39,25
Konstanta dielektrik etanol dalam pelarut campur 3
3 ml dam 10 ml
3
% = 100
10
= 30%
= 25,7
KD etanol dalam pelarut campur
% = 25,7 30%
= 7,71
Konstanta dielektrik propilen glikol dalam pelarut campur 3
2 ml dalam 10 ml
2
% = 100
10
= 20%
= 33,0
KD propilen glikol dalam pelarut campur

% = 33,0 20%

= 6,6

Konstanta dielektrik campur 3


39,26 + 7,17 + 6,6 = 53, 56
Konstanta dielektrik air dalam pelarut campur 4
5 ml dam 10 ml
5
% = 100%
10
= 50%
= 78,5
KD air dalam pelarut campur
% = 78,5 50%
= 39,25
= 33,0

Konstanta dielektrik etanol dalam campur 4


5 ml dalam 10 ml
5
% = 100
10
= 50%

= 25,7

KD etanol dalam pelarut campur

% = 25,7 50 %

= 12,28

Konstanta di elektrik propilen glikol dalan pelarut campur 4


0 ml dalam 10 ml
0
% = 100
10
=0

KD propilen glikol dalam pelarut campur 4 = 0

Konstanta dielektrik pelarut campur 4


39,25 + 12,85 = 32,1
F. Pembahasan

Kelarutan adalah kadar jenuh solut dalam sejumlah solven pada suhu tertentu yang
menunjukkan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solut solut atau solven telah terjadi
dan membentuk dispersi molekular yang homogeni. Bilamana suatu zat cair larut dalam
zat cair lainnya maka dapat dibayangkan bahwa molekul-molekul solven memisahkan diri
sedemikian rupa untuk memberikan tempat kepada molekul-molekul solut. Hal sama
terjadi, untuk solut yang memasuki larutan.

Konstanta dielektrik berhubungan dengan kepolaran suatu zat yang memilki


konstanta dielektrik. Zat yang memiliki konstanta dielektrik dengan nilai tinggi
merupakan zat yang bersifat polar. Sebaliknya zat konstatnta dielektrik dengan nilai yang
rendah merupakan senyawa nonpolar. Dielektik ada tiga jenis, yaitu padat (solid), cair
(liquid) dan udara(gas). Setiap bahan dielektrik memiliki kekuatan dielektrik tertentu,
yaitu tekanan elektrik tertinggi yang dapat ditahannya dimana dielektrik tersebuttidak
berubah sifat menjadi konduktif (tembus listrik).
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah asam salisilat sebanyak 1 gr.
Pada suatu campuran pelarut, tetapan dielektrik campuran merupakan hasil penjumlahan
tetapan dielektrik masing-masing bahan pelarut sesudah dikalikan dengan % volume
setiap komponen pelarut. Sehingga, dari komposisi pelarut yang digunakan dalam pelarut
campur, konstanta dielektrik dari pelarut campur dapat ditentukan.
Percobaan kali ini kelarutan dilakukan dengan melarutkan 1 gram asam salisilat ke
dalam masing-masing tabung reaksi dengan campuran pelarut. Pelarut yang digunakan
untuk melarutkan asam salisilat dalam percobaan ini adalah etanol, aquades dan propilen
glikol. Digunakan 4 tabung reaksi dengan jumlah pelarut yang berbeda. Tabung 1 berisi 5
mL aquades, 0 mL etanol dan 5 mL propilen glikol. Tabung 2 berisi 5 mL aquades, 2 mL
etanol dan 3 mL propilen glikol. Tabung 3 berisi 5 mL aquades, 3 mL etanol dan 2 mL
propilen glikol. Tabung 4 berisi 5 mL aquades, 5 mL etanol dan 0 mL propilen glikol.
Ternyata, asam salisilat tidak mampu melarut ke dalam pelarut campuran. Oleh karena itu,
larutan kemudian dilarutkan menggunakan pengocokan selama 30 menit dengan tujuan
mempercepat kelarutan asam salisilat dalam larutan campuran. Larutan yang diperoleh
disaring dengan kertas saring dengan tujuan untuk mendapatkan asam salisilat yang larut.
Dari masing-masing larutan yang diperoleh, dihitung volumenya. Sebelum kadar asam
salisilat ditentukan dengan titrasi asam basa menggunakan penitar NaOH 0,1 N terlebih
dahulu diberi indikator phenolphthalein. Masing-masing larutan ditambahkan 3 tetes
phenolphthalein dengan tujuan mengetahui titik akhir titrasi. Titrasi dilakukan sampai
terjadi perubahan warna larutan dari bening menjadi ungu lembayung.
Dari percobaan yang dilakukan, hasil yang diperoleh ialah Tabung 1 memiliki
konstanta dielektrik campur yaitu 55, 75 dengan kadar asam salisilat 12,8 %. Tabung 2
memiliki kontantadielektrik campur yaitu 54,29 dengan kadar asam salisilat 24 %. Tabung
3 memiliki konstanta dieletrik campur yatitu 53,56 dnegan kadar asaam salisilat 39 %.
Tabung 4 memiliki konstanta dielektrik campur yaitu 32.1 dengan kadar asamsalisilat
49 %.
Konstanta dielektrik pelarut campur pada percobaan semakin besar nilainya apabila
perbandingan volume antara etanol dan gliserol dimana perbandingan volume gliserol
lebih besar dibanding etanol hal ini terjadi karena sifat kepolaran dari gliserol lebih besar
dari pada etanol. Konstanta dielektrik adalah gaya yang bekerja antara dua muatan dalam
ruang hampa dengan gaya yang bekerja pada muatan itu dalam pelarut dimana semakin
besar niali konstant dielektirknya maka merupakan pelarut yang baik untuk zat-zat yang
bersifat polar tetapi merupakan pelarut yang buruk untuk zat-zat yang bersifat non-polar.
Sebaliknya pelarut-pelarut yang mempunyai tetapan dielektrik rendah merupakan pelarut
yang baik untuk zat-zat yang bersifat non-polar. Jadi umumnya pelarut-pelarut yang polar
dapat melarutkan zat-zat yang polar dan pelarut-pelarut non-polar dapat melarutkan zat-zat
yang non-polar.
Aplikasi dari materi percobaan ini sangat penting dalam bidang farmasi, sebab
dapat membantunya memilih medium pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi
obat, membantu mengatasi kesulitan-kesulitan tertentu yang timbul pada waktu pembuatan
larutan farmasetis (di bidang farmasi) dan lebih jauh lagi, dapat bertindak sebagai standar
atau uji kemurnian

G. Kesimpulan

1. Tabung 1 memiliki konstanta dielektrik campur yaitu 55, 75 dengan kadar asam
salisilat 12,8 %
2. Tabung memiliki kontantadielektrik campur yaitu 54,29 dengan kadar asam salisilat
24 %
3. Tabung 3 memiliki konstanta dieletrik campur yatitu 53,56 dnegan kadar asaam
salisilat 39 %
4. Tabung 4 memiliki konstanta dielektrik campur yaitu 32.1 dengan kadar asamsalisilat
49 %
3. Kurva

6000%

5000%

4000%

3000%

2000%

1000%

0%
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4
kadar 12% 24% 39% 49%
kostanta dielektrik 55.75 54.29 53.56 32.1

Das könnte Ihnen auch gefallen