Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Pengkajian
a. Identitas klien b. Riwayat Keperawatan1. riwayat kesehatan saat ini ; keluhan nyeri pada luka
post operasi apendektomi, mual muntah, peningkatan suhu tubuh, peningkatan leukosit.2.
Riwayat kesehatan masa lalu3. pemeriksaan fisik a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui
tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi
jantung. b. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang
merupakantanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan splenomegali.c. Sistem urogenital :
Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.d. Sistem
muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit pada
tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.e. Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada
tidaknya pembesaran kelenjar getah bening.c. Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan darah rutin
: untuk mengetahui adanya peningkatan leukosit yang merupakantanda adanya infeksi.
3. Cek persiapan kulit dilaksanakan dengan baik 4. Cek kembali instruksi khusus seperti
pemasangan infus5. Yakinkan bahwa klien tidak makan dalam 8 jam terakhir 6. Anjurkan klien
untuk buang air kecil7. Perawatan mulut jika perlu8. Bantu klien menggunakan baju RS dan
penutup kepala9. Hilangkan cat kuku agar mudah dalam mengecek tanda-tanda hipoksia lebih
mudah.4. Interpesi pre operasi1. Obsevasi tanda-tanda vital2. Kaji intake dan output cairan3.
Auskultasi bising usus4. Kaji status nyeri : skala, lokasi, karakteristik 5. Ajarkan tehnik
relaksasi6. Beri cairan intervena7. kaji tingkat ansietas8. Beri informasi tentang proses
penyakit
dan tindakan5. Intervensi post operasi1. Observasi tanda-tanda vital2. Kaji skala nyeri :
Karakteristik, skala, lokasi3. Kaji keadaan luka4. Anjurkan untuk mengubah posisi seperti miring
ke kanan, ke kiri dan duduk.5. Kaji status nutrisi6. Auskultasi bising usus