Sie sind auf Seite 1von 2

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1. Pengkajian
a. Identitas klien b. Riwayat Keperawatan1. riwayat kesehatan saat ini ; keluhan nyeri pada luka
post operasi apendektomi, mual muntah, peningkatan suhu tubuh, peningkatan leukosit.2.
Riwayat kesehatan masa lalu3. pemeriksaan fisik a. Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui
tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi
jantung. b. Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang
merupakantanda adanya infeksi dan pendarahan, mimisan splenomegali.c. Sistem urogenital :
Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.d. Sistem
muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit pada
tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.e. Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada
tidaknya pembesaran kelenjar getah bening.c. Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan darah rutin
: untuk mengetahui adanya peningkatan leukosit yang merupakantanda adanya infeksi.

2. Pemeriksaan foto abdomen : untuk mengetahui adanya komplikasi pasca pembedahan.


2. Diagnosa keperawatan
a. Pre operasi1. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah pre operasi.2. Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi.3. Ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan. b. Post operasi1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
adanya luka post operasi apendektomi.2. gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berkurang baehubungan denga anorexia, mual.3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
insisi bedah. Kurang pengetahuan tentang perawatan dan
penyakit
berhubungan dengan kurang informasi.
3. Perencanaan
1. Persiapan umum operasiHal yang bisa dilakukan oleh perawat ketika klien masuk ruang
perawat sebelum operasi :a. Memperkenalkan klien dan kerabat dekatnya tentang fasilitas rumah
sakit untuk mengurangirasa cemas klien dan kerabatnya (orientasi lingkungan). b. Mengukur
tanda-tanda vital.c. Mengukur berat badan dan tinggi badan.d. Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium yang penting (Ht, Serum Glukosa, Urinalisa).e. Wawancara.2. Persiapan klien
malam sebelum operasiEmpat hal yang perlu diperhatikan pada malam hari sebelum operasi :a.
Persiapan kulit

kulit merupakan pertahanan pertama terhadap masuknya bibit


penyakit
. Karena operasi merusak integritas kulit maka akan menyebabkan resiko terjadinya
ifeksi.Beberapa ahli bedah lebih menyukai mencukur rambut karena bisa mengganggu
prosedur operasi. b. Persiapan saluran cerna persiapan kasus yang dilakukan pada saluran cerna
berguna untuk :1. Mengurangi kemungkinan bentuk dan aspirasi selama anestasi.2. Mengurangi
kemungkinan obstruksi usus.3. Mencegah infeksi faeses saat operasi.Untuk mencegah tiga hal
tersebut dilakukan :1. Puasa dan pembatasan makan dan minum.2. Pemberian enema jika
perlu.3. Memasang tube intestine atau gaster jika perlu.4. Jika klien menerimaanastesi umum
tidak boleh makan dan minum selama 8 10 jam sebelumoperasi : mencegah aspirasi gaster.
Selang gastro intestinal diberikan malam sebelum atau pagisebelum operasi untuk mengeluarkan
cairan intestinal atau gester.c. Persiapan untuk anastesiAhli anastesi selalu berkunjunng pada
pasien pada malam sebelum operasi untuk melekukan pemeriksaan lengkap kardiovaskuler dan
neurologis. Hal ini akan menunjukkan tipe anastesiyang akan digunakan selama operasi.d.
Meningkatkan istirahat dan tidur Klien pre operasi akan istirahat cukup sebelum operasi bila
tidak ada gangguan fisik, tenagamentalnya dan diberi sedasi yang cukup.3. Persiapan pagi hari
sebelum operasi klien dibangunkan 1 (satu) jam sebelum obat-obatan preoperasi :1. Mencatat
tanda-tanda vital2. Cek gelang identitas klien

3. Cek persiapan kulit dilaksanakan dengan baik 4. Cek kembali instruksi khusus seperti
pemasangan infus5. Yakinkan bahwa klien tidak makan dalam 8 jam terakhir 6. Anjurkan klien
untuk buang air kecil7. Perawatan mulut jika perlu8. Bantu klien menggunakan baju RS dan
penutup kepala9. Hilangkan cat kuku agar mudah dalam mengecek tanda-tanda hipoksia lebih
mudah.4. Interpesi pre operasi1. Obsevasi tanda-tanda vital2. Kaji intake dan output cairan3.
Auskultasi bising usus4. Kaji status nyeri : skala, lokasi, karakteristik 5. Ajarkan tehnik
relaksasi6. Beri cairan intervena7. kaji tingkat ansietas8. Beri informasi tentang proses
penyakit
dan tindakan5. Intervensi post operasi1. Observasi tanda-tanda vital2. Kaji skala nyeri :
Karakteristik, skala, lokasi3. Kaji keadaan luka4. Anjurkan untuk mengubah posisi seperti miring
ke kanan, ke kiri dan duduk.5. Kaji status nutrisi6. Auskultasi bising usus

Das könnte Ihnen auch gefallen