Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Awal tahun 1990-an ditandai pengaruh postmodernisme pada bangunan umum dan komersil di Jakarta
dan kota besar lainnya. Hadirnya kontribusi signifikan dari para arsitek muda yang berusaha
menghasilkan desain yang khas dan inovatif untuk memperkaya khasanah arsitektur kontemporer di
Indonesia. Di antaranya adalah mereka yang terhimpun dalam kelompok yang sering dianggap elitis,
yaitu Arsitek Muda Indonesia (AMI). Dengan motto semangat, kritis, dan keterbukaan kiprah AMI juga
didukung oleh kelompok muda arsitek lainnya seperti di Medan, SAMM di Malang, De Maya di Surabaya
dan BoomArs di Manado. Untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha kreatif di kalangan arsitek
praktisi, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) juga mulai memberikan penghargaan desain (design award) untuk
berbagai kategori tipe bangunan. Karya-karya arsitektur yang memperoleh penghargaan dimaksudkan
sebagai tolok ukur bagi pencapaian desain yang baik dan sebagai pengarah arus bagi apresiasi
arsitektural yang lebih tinggi.
Arsitektur Kontemporer mempunyai ciri khas kemajuan, modernitas, dan monumentalitas yang
sebagian besar menggunakan langgam International Style. Desainnya didasari oleh prinsip fungsional,
kenyamanan, efisiensi, dan kesederhanaan. Pendapatnya bahwa arsitek harus memperhatikan
kebutuhan fungsional suatu bangunan dan factor iklim tropis seperti temperatur, kelembaban, sirkulasi
udara, dan radiasi matahari. Desainnya terekspresikan dalam solusi arsitektur seperti ventilasi silang,
teritisan atap lebar, dan selasar-selasar.
Kontemporer menurut kamus lengkap Drs. Adi Gunadi halaman 25 berarti sejaman; seumur.
Kontemporer adalah bentuk ekspresi yang meragukan sebuah teori-teori konsep. (Schirmbeck: 3)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontemporer berarti pada waktu yang sama, semasa, sewaktu
pada masa kini. (Depdikbud-Balai Pustaka: 1994)
Schimbeck 1988 halaman 6 menyatakan bahwa arsitektur kontemporer berkembang dari pemikiran
bahwa arsitektur harus mampu memperoleh sasaran dan pemecahan bagi arsitektur hari esok dan
situasi masa kini. Seorang kritikus arsitektur Charles Jenks pun mulai memperkenalakan suatu metode
perancangan untuk mengembangkan arsitektur yangdinamakan denganarsitektur bersandi ganda
(double coded), teori inilah yang menjadi cikal bakal arsitektur kontemporer, dimana gagasan ini
bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhi periode tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa arsitektur kontemporer merpakan suatu
terobosan baru dalam dunia arsitektur tentang merancang suatu karya arsitektur yang mampu bertahan
hingga waktu yang tidak ditentukan, atau minimal mampu memecahkan permasalahan arsitektur di
masa depan.
Berikut ini adalah tokoh-tokoh arsitektur yang pernah menghasilkan teori atau karya kontemporer:
1. Piet Blom (Arsitek kebangsaan Jerman)
Susunan seluruh dari lingkungan binaan harus dapat diperluas selama satu periode waktu, tanpa
perubahan-perubahan besar pada rupa keseluruhan. Hal ini mengacu pada penyesuaian-penyesuaian
terhadap tata guna baru di masa depan.
2. Herman Hertzberger
Herman Hertzberger adalah seorang arsitek struktural. Dalam prinsip kontemporernya ia menyebutkan:
Sebuah penciptaan dimulai dari struktur yang memudahkan kontak sosial, perbaikan kondisi sosial,
lingkungan dan kehidupan yang mengarah pada arsitektur manusiawi. Bentuk-bentuk arsitektur
kontemporer meliputi bentuk-bentuk yang tidak akan netral; sebaliknya ia akan banyak mengandung
banyak tawaran.
3. Hans Hollein
setiap elemen arsitektur adalah suatu pembawa informasi yang penting. Arsitekturkontemporer adalah
suatu media dari informasi yang berbalasan dari bangunan ke penerimanya. Bentuk seperti fungsi ,
bentuk menciptakan fungsi, bentuk adalah bagian integral dari kadar spiritual bagi pernyataan
bangunan.
4. Arata Isozaki
Arata Isozaki adalah orang yang pertama kali memperkenalkan gagasan metabolisme arsitektur ia
mengungkapkan bahwa: penggabungan dari elemen-elemen ruang geometrik yang jelas dan
transformasi akan menonjol dan mencirikan ketentuandari elemen ruang. Pengaturan objek-objek
dalam ruang mempunyai arti tersendiri dan simbolik, struktur dari objek-objek tersebut tidak
bergantung pada konstruksi ataupun fungsi.
5. Louis I Kahn
Louis Kahn merupakan arsitek internasional yang dipengaruhi oleh banyak gaya-gaya internasional
aeperti Le Corbusier dan Mies Van der Rohe. Bagi Kahn arsitektur dimulai dari dimana fungsi-fungsi
telah dibentuk dengan jelas, artinya arsitektur adalah ruang-ruang yang terbentuk dari fungsi-fungsi
yang ada pada bangunan. Kahn menyebutkan lagi bahwa: bukanlah ruang jika orang tidak dapat
memahami bagaimana ruang itu diciptakan. Dari sini jelaslah bahwa Louis Kahn merupakan salah satu
pendukung arsitektur kontemporere, namun ia sendiri menghormati gerakan arsitektur modern.
Prinsip-prinsip kontemporer Louis Kahn meliputi:
1. Artikulasi adalah bagian badan bangunan yang akan memperjelas ruag-ruang atau lantai-lantai
pelayanan dan dilayani
2. Ruang harus bersifat mengundang untuk dipakai.
3. Harmoni diantara bahan, bentuk dan proses pabrikasi, jadi rancangan harus mempertimbangkan
hukum-hukum yang menjadi dasar penyesuaian bahan.
4. Pembatasan terhadap satu atau beberapa bahan
5. Penekanan bentuk ruang sesuai dengan karakternya, pencarian bentuk adalah hasil sari suatu
tindakan kreatif
6. Sejauh mungkin terangi ruangan dengan cahaya alamiah
Kesimpulan dari pendapat Louis Kahn ini adalah bahwa setiap elemen-elemen di dalam ataupun diluar
bangunan harus dapat memperlihatkan bagaimana elemen-elemen tersebut berdiri, muncul dan
bertahan. Sifat-sifat bahan konstruksi dari selubung di sekitar ruang harus terlihat.
6. Charles Moore
Prinsip-prinsip arsitektur kontemporernya meliputi:
1. Bangunan harus berupa objek yang menyatakan dirinya sendiri. Ia harus mampu berbicara tentang
lokasinya, konstruksinya danorang-orang yang membuat serta menggunakan bangunan itu.
2. Bangunan adalah pemancar ingatan, menggunakan hal-hal dari kehidupan setiap hari sebagai
metafora yang dapat dipahami secara umum.
3. Arsitektur memerlukan suatu ingatan akan tempat-tempat, tubuh manusia harus dapat merasakan
arti dari sebuah tempat. tempat harus jangan selalu terlihat dengan mata, tetapi dengan otak.
4. Bangunan harus menerima gambaran pribadi dari perancang.
7. Aldo Rossi
Aldo Rossi merupakan arsitek yang menentang kecendrungan fungsional, akibat dari gerakan modern.
Rossi mengembangkan arsitektur kontemporer melalui suatu acuan yang rasional terhadap sejarah dan
tradisi, guna memperoleh elemen-elemen arsitektural yang baru bagi dunia arsitektur. Dengan
menggunakan transformasi bentuk tentang sejarah dan tradisis, Rossi mampu menggugah kesadaran
tentang elemen-elemen arsitektural yang ramah lingkungan. Prinsip kontemporernya adalah:
karakteristik arsitektur didapat dari aspek teknis dan fungsional, lewat hal-hal yang bersifat struktural.