Sie sind auf Seite 1von 12

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PENGKAJIAN
A. Identitas
I. Identitas individu
Nama : Ny. S
Umur : 58 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Jalan Mentaos Timur No.22 RT. 004 RW. 003
Tamggal masuk panti : -
Tanggal pengkajian : 12 Mei 2017
Alasan masuk panti :-
II. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 72 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Agama : Islam
Hubungan dg klien : Suami
B. Riwayat kesehatan
I. Riwayat kesehatan sekarang
Ny. S menderita penyakit diabetes melitus dan hipertensi sudah lama, Ny.S rutin
untuk memriksakan kesehatannya kepuskesmas karena beliau sangat terpikirkan
kondisinya sekarang terlebih karena faktor usia yang sudah tua. Dan sesekali
mendatangi dokter praktik kalau masalah yang dialami terasa berat.
II. Riwayat kesehatan masa lalu
Ny. S memiliki riwayat DM dan hipertensi.
III. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu dari Ny.S mengalami Hipertensi.

C. Pemeriksaan fisik
I. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Penampilan : Bersih dan Rapi
Berat badan : 55 kg
Vital sign : TD : 150/90 mmHg
N : 92x/m
R : 23x/m
T : 36,4oC

II. Head to toe


a. Kepala
Kepala simetris, mesocepal, tidak mengalami nyeri, sedikit merasa pusing, rambut
tampak sebagian memutih (uban), rambut bersih dan lembab.
b. Mata
Konjungtiva non-anemis, sclera non-ikterik, tidak menggunakan alat bantu
pengelihatan seperti lensa mata ataupun kacamata.
c. Hidung
Hidung tampak bersih, bentuk hidung simetris, tidak ada tanda peradangan, tidak
ada nyeri, tidak ada keluar darah dari hidung, fungsi penciuman baik.
d. Telinga
Telinga tampak bersih, tidak ada tanda peradangan, tidak ada nyeri, tidak ada
keluar cairan dari lubang telinga, fungsi pendengaran baik dapat mendengar saat
dipanggil.
e. Mulut
Mulut tampak bersih, tidak ada peradangan, tidak ada sariawan, gigi tampak
lengkap.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
g. Dada
Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada nyeri dada, tidak ada lesi.
h. Jantung
Bunyi jantung normal S1 S2 tunggal lup dup lup dup, tidak ada nyeri jantung.
i. Abdomen
Tidak terdapat lesi pada abdomen, warna kulit sawo matang, bisisng usus normal
9x/menit, suara timpani, tidak ada nyeri tekan abdomen.
j. Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas simetris dan ekstremitas bawah simetris, terdapat nyeri sendi dan
sakit pada ekstremitas bawah kiri dan kanan saat dibawa berjalan sering merasa
kesemutan. Kekuatan otot :
5 5
4 4
k. Kulit
Kulit berwarna putih, Turgor kulit normal kembali < 2 detik, kulit tampak keriput,
tidak ada lesi dipermukaan kulit.

D. Pola aktivitas sehari-hari


1. Nutrisi
Makan 3x sehari (pagi, siang, malam), makannyapun bervariasi namun yang sering
adalah tahu, tempe namun saat ini Ny. S sangat menjaga makanan yang rendah gula
dan garam.
2. Personal hygiene
Mandi 2x sehari (pagi dan sore) dilakukan dengan mandiri.
3. Eliminasi
BAB dan BAK dilakukan secara mandiri di WC kadang BAB 1x sehari dan BAK 2-
3x sehari.
4. Aktivitas
Aktifitas yang dilakukan biasanya hanya dirumah seperti menyapu, memasak,
mencuci dan membersihkan halaman rumah.
5. Istirahat/ tidur
Istirahat dan tidur yang cukup kurang lebih 7-8 jam sehari pada malam hari dan 1-2
jam pada siang hari.

E. Aktivitas sehari-hari
I. Kemandirian
Mandi : dapat mandi sendiri dikamar secara mandiri
Berpakaian : dapat menggunakan pakaian secara mandiri
Ke kamar kecil : dapat kekamar kecil secara mandiri
Makan/ minum : dapat makan dan minum secara mandiri
Penggunaan alat : dapat menggunakan alat secara mandiri kecuali
sepeda motor
Berdandan : dapat berdandan secara mandiri
II. Istirahat/ tidur
Jam/ hari : 7-8 jam sehari pada malam harim 1-2 jam pada siang
hari
Gangguan tidur : tidak ada masalah pada tidur

F. Social ekonomi
I. Penggunaan waktu luang
Istirahat dirumah dan sambil menjaga cucu.
II. Hubungan dengan orang lain
Komunikasi terjalin baik sesame tetangga saling menyapa bila ketemu.
III. Kegiatan organisasi
Karna sudah lansia tidak mengikut kegiatan organisasi apa-apa lagi.
IV. Penyaluran hobi
Biasanya jalan-jalan disekitar rumah dan komplek saja. Karna keterbatasan stamina
untuk olahraga lain.
V. Rekreasi
Kadang mengunjungi keluarga di Banjarbaru.
VI. Penghasilan yang dipunyai
Penghasilan dari pemberian anak yang sudah bekerja.
VII. Sumber dana
Sumber dana dari pemberian anak yang sudah bekerja.

G. Psikologis
I. Konsep diri
a. Gambaran diri : sudah mengakui dan menerima bahwa sudah
menua atau biasa disebut lansia.
b. Identitas : sudah mengakui dan menerima bahwa saya adalah
lansia.
c. Peran : peran diri masih terjaga sampai sekarang walaupun
sudah lansia, tau peran sebagai istri untuk memenuhi kebutuhan
suami terkait asupan makan.
d. Ideal diri : ideal diri bahwa lansia masih dapat beraktivitas
walaupun ada beberapa hal yang terbatas akibat dari
keterbatasan tenaga dan kesehatan.
e. Harga diri : harga diri tentang bagaimana lansia dapat mandiri
dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

II. Status mental


a. Penampilan : penampilan bersih dan rapi.
b. Pembicaraan : pembicaraan dapat terdengar jelas dan
dapat dipahami.
c. Aktivitas motorik : kekuatan otot baik, namun tidak bisa
berjalan terlalu jauh akibat keterbatasan tenaga yang
cepat capek serta mengalami sering kesemutan dan
kaku pada kaki.
d. Alam perasaan : Ny. S mengatakan gembira dan senang
dikunjungi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dan pendidikan kesehatan.
e. Afek : Ny. S mengatakan sangat senang
dikunjungi untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
f. Interaksi selama wawancara: interaksi berjalan dengan sangat baik,
pasien maupun suaminya sangat terbuka dan saling
sharing terkait masalah kesehatannya.
g. Persepsi : tidak ada persepsi yang salah tentang
masalah kesehatan lansia.
h. Proses pikir : Ny. S sering melakukan perseverasi atau
pembicaraan yang diulang berkali-Kali.
i. Isi pikir : Ny. S memiliki kecepatan bicara dalam
mengutarakan isi pikiran secara spontan dan cepat.
j. Tingkat kesadaran : compos mentis, secara sadar dalam proses
interaksi wawancara.
k. Memori : Ny. S memiliki daya ingat yang masih
dapat mengingat hal hal yang sebelumnya serta yang
sudah lama.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung: tingkat konsentrasi Ny. S baik
dapat konsentrasi dalam interaksi komunikasi serta
dapat berhitung.
m. Kemampuan penilaiaan : Ny. S dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain.
n. Daya tilik diri : Ny. S dapat menerima masalah kesehatan
yang dialami.

III. Tes Intelektual


Benar Salah No Pertanyaan
1. Tanggal berapa hari ini?
2. Hari apa sekarang?
3. Apa nama tempat ini?
4. Dimana alamat anda?
5. Kapan anda lahir?
6. Berapa umur anda?
7. Siapa presiden indoesia sekarang?
8. Sebelumnya?
9. Siapa nama ibu anda?
10. 20-3=? Dan seterusnya dikurang 3
Jumlah

IV. Mekanisme koping


Secara adaptif dengan mekanisme koping konstruktif memotivasi dengan cara
bercerita dengan petugas kesehatan maupun tetangga tentang masalah kesehatannya
dan mengunjungi tempat pelayanan kesehatan ataupun praktik tenaga kesehatan.

H. Spiritual
I. Agama : Islam
II. Pelaksanaan ibadah : Dirumah dan juga sering shalat dimasjid dan rutin mengikuti
acara yasinan.
III. Kegiatan keagamaan : setiap 5 waktu dalam agama islam
IV. Persiapan kematian : sudah disiapkan semua dari persiapan diri.

V. Persepsi terhadap Tuhan: pasien sangat percaya semua kepada tuhan


tentang apa yang telah ditakdirkan dan diberikan.

I. Perilaku Klien Terhadap Kesehatan


Sangat kooperatif dan mau bekerjasama dalam semua tindakan pelayanan kesehatan.
J. Keadaan Lingkungan rumah
Lingkungan rumah kurang terawat dan kurang bersih.
K. Terapi yang didapatkan Klien
Hanya pengobatan dari obat dokter dan dari posyandu lansia, pasien juga berusaha
melakukan diet rendah gula.
ANALISA DATA

Hari/Tanggal Data Etiologi Masalah

Jumat, 12 Mei Ds :
2017
Klien mengatakan Keterbatasan pada Hambatan
sering kesemutan pergerakan fisik mobilitas fisik
dan kaku pada tubuh
kaki kiri dan kanan
dan susah untuk
berjalan jauh.

Do:

-Klien tampak
susah berjalan

-Klien nampak
sering memijat
kakinya karena
sering merasa
kesemutan.

Cek Gula Daah :


277 mg/dL

TD : 150/90 mmHg

N : 92x/menit

RR : 23x/menit
T : 36,4oC

Prioritas Masalah :

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Rencana
No. Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional

Setelah 1. kaji tingkat 1. ROM aktif dapat


dilakukan kemampuan ROM membantu dalam
asuhan aktif pasien. mempertahankan/menin
keperawatan gkatkan kekuatan dan
selama 3x 2. anjurkan klien kelenturan otot untuk
kunjungan untuk melakukan mempertahankan
diharapkan ambulasi. fungsinya.
adanya 3. berikan
peningkatan 2. ambulasi merupakan
sokongan pada usaha koordinasi diri
mobilitas fisik ekstremitas yang
dengan kriteria musculoskeletal dan
Hambatan kaku. system saraf untuk
hasil :
mobilitas mempertahankan
4. ajarkan cara-
fisik -klien keseimbangan yang
cara yang benar
berhubungan meningkat tepat.
dalam melakukan
dengan dalam aktivitas
1. macam-macam 3. memberikan
keterbatasan fisik mobilisasi. sokongan pada
pada
pergerakan -mengerti 5. kolaborasi ekstremitas yang sakit
fisik tubuh. tujuan dari dengan fisioterapi dapat meningkatkan
peningkatan dalam penanganan kerja vena, menurunkan
mobilitas masalah yang edema dan mengurangi
dialami klien. rasa nyeri.
-
memperagakan 4. agar pasien terhindar
penggunaan dari kerusakan kembali
alat bantu pada ekstremitas yang
untuk luka.
mobilisasi
5. penanganan yang
tepat dapat
mempercepat waktu
penyembuhan.
CATATAN KEPERAWATAN

No. Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Jumat, Hambatan 1. mengkaji S:


mobilitas tingkat
12 Mei 2017 fisik kemampuan klien mengatakan mengalami
berhubungan ROM aktif kesemutan dan kaku pada kedua
dengan pasien. kakinya dan susah untuk berjalan jauh
keterbatasan O:
pada 2. menganjurkan -klien tampak masih susah berjalan
pergerakan klien untuk
melakukan -klien tampak sering memijat mijat
fisik tubuh. kakinya karena kesemutan.
ambulasi.

3. memberikan -TD :
sokongan pada 150/90 mmHg
ekstremitas yang -N :
sakit. 92x/menit
-RR :
4. melakukan 23x/menit
pengukuran TTV -T :
36,4oC
Gula Darah : 277 mg/dL
A:
Hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan keterbatasan pada pergerakan
fisik tubuh.

P:
1. kaji tingkat kemampuan ROM aktif
pasien.

2. anjurkan klien untuk melakukan


ambulasi.

3. berikan sokongan pada ekstremitas


yang sakit.

4. cek kadar gula darah, dan TTV

5. berikan pendidikan kesehatan


tentang pola makan yang baik untuk
penderita Diabetes melitus.
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Selasa, Hambatan 1. mengkaji tingkat S:


mobilitas fisik kemampuan ROM
16 Mei 2017 berhubungan aktif pasien. klien mengatakan masih
dengan mengalami kesemutan dan
keterbatasan 2. menganjurkan kaku pada bagian kaki kiri
pada pergerakan klien untuk dan kanan dan susah untuk
fisik tubuh. melakukan berjalan jauh, pasien puasa
ambulasi. untuk menurunkan gula
darah
3. memberikan O:
sokongan pada -klien tampak masih susah
ekstremitas yang berjalan
sakit.
-klien nampak sesekali
4. mencek kadar mleuruskan kedua kakinya
gula darah karena merasa kesemutan.
5. memberikan -TD :
pendidikan 140/90 mmHg
kesehatan tentang -N :
pola makan yang 88x/menit
baik untuk penderita -RR :
Diabetes melitus. 24x/menit
-T :
36, C
-Glukosa :
254 mg/dL
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
2. Sabtu, Hambatan 1. mengkaji tingkat S:
mobilitas fisik kemampuan ROM
19 Mei 2017 berhubungan aktif pasien. klien mengatakan sudah
dengan mulai berkurang kesemutan
keterbatasan 2. menganjurkan kakinya dan sudah mampu
pada pergerakan klien untuk berjalan lumayan jauh, klien
fisik tubuh. melakukan mengatakan mulai sekarang
ambulasi. rutin untuk puasa setiap hari
senin dan kamis untuk
3. memberikan menurunkan gula darahnya.
sokongan pada O:
ekstremitas yang -klien nampak
sakit. membiasakan berjalan jauh
4. mencek kadar agar terbiasa.
gula darah -TD :
5. memberikan 140/80 mmHg
pendidikan -Gula darah :
kesehatan tentang 211 mg/dL
pola makan yang A:
baik untuk penderita Masalah teratasi sebagian
diabetes melitus. P:
Intervensi dilanjutkan
petugas puskesmas

Das könnte Ihnen auch gefallen