POTENSI DAN SUMBER DAYA GEOTHERMAL DI CEKUNGAN

SUMATERA SELATAN

A.D. Geofany1*, Eliza2, L.Moses3

M.A. Satria4, M.K.Fathi5

Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Indralaya-Palembang

Corresponding author: ade.geofany16@gmail.com

ABSTRACT:Basin south sumatra has great potential in the supply of energy in Indonesia. Aspects of thedeployment of
geothermal in the basin of the south sumatra based on its characteristics has a high potential. Geothermal in south
sumatra basin is mostly concentrated along a zone of the main partof the crust is weak made by trend northwest
Southeast fault system of Sumatra.South sumatra hasthe potential of geothermal to 4885 MW. The subduction of
theIndo-Australian Plate under theEurasian plate has led to the wide distribution of volcanism and the main fault in
Sumatra. Thecombination of the heat source of the magma is shallow and the permeability of the fault that hasbeen
modified to make South Sumatra with one of the largest concentrations of the prospects ofgeothermal in Indonesia.
Based on the results of the geological survey of Pertamina,that at this timethere are at least 18 prospects for geothermal
is classified as a hot water dominated systemgeothermal.So Sumatra has a Geothermal prospect that is high enough to
be processed into a newsource of energy.Geothermal data is retrieved by a research in PT. Pertamina Geothermal
Energy,Central Jakarta with using gravitation field data at geothermal area MG. This journal will describe about
geothermal prospect in South Sumatera and its spreading also comparison between Sumateras and Javas geothermal
prospect.

ABSTRAK :Cekungan sumatera selatan berpotensi besar dalam pemasokan energi Indonesia. Aspek penyebaran
geothermal di cekungan sumatera selatan berdasarkan karakteristiknya memilikipotensi yang cukup tinggi. Geothermal
dicekungan sumatera selatan sebagian besar terkonsentrasi di sepanjang zona utama bagian kerak lemah yang dibuat
oleh tren Barat laut-Tenggara sistem sesar Sumatera.Sumatera selatan memiliki potensi geothermal hingga 4885 MW.
Subduksi dari Lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia telah menyebabkan distribusi yang luas dari
vulkanisme dan sesar utama di Sumatera. Kombinasi sumber panas dari magma yang dangkal dan permeabilitas sesar
yang telah terubah menjadikan Sumatera Selatan dengan salah satu konsentrasi terbesar prospek panas bumi di
Indonesia. Berdasarkan hasil survei geologi dari Pertamina,bahwa saat ini setidaknya ada 18 prospek panas bumi yang
diklasifikasikan sebagai air panas yang didominasi sistem geothermal.Sehingga Sumatera memiliki prospek Geothermal
yang cukup tinggi untuk dapat diolah menjadi sumber energi baru.Data Geothermal didapat oleh penelitian yang
dilakukan di PT. Pertamina Geothermal Energy, Jakarta Pusat dengan menggunakan data pengukuran gravitasi
lapangan daerah panas bumi MG.Dalam jurnal ini akan dijelaskan tentang prospek geothermal di Sumatera Selatan
dan penyebarannya serta perbandingannya dengan prospek di daerah jawa.

Kata Kunci: Enegi, Potensi, Subduksi, Magma, Sesar

PENDAHULUAN sedalam 5.000 sampai 10.000 kaki dibawah permukaan

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki
potensi sumber daya alam yang sangat besar serta
wilayah perairan yang luas.Pemenuhan kebutuhan
sumber daya energi di era globalisasi semakin meningkat
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dunia perindustrian. Salah satu sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan yaitu geothermal.
Sumber daya geothermal berasal dari panas bumi yang
diperoleh dari batuan cair panas yang disebut
magma.Magma terletak di inti bumi.Selama ribuan tahun,
air hujan masuk kebawah permukaan tanah melalui
celah-celah permukaan bumi.Magma memanaskan air
atau fluida dalam perut bumi sampai suhu fluida tersebut
menjadi sangat tinggi.Untuk mencapai tingkatan fluida
dengan suhu yang tinggi, dilakukan pemboran sumur
bumi.Sumur itu disebut sumur produksi karena
membawa fluida yang sangat panas ke permukaan
bumi.Fluida panas dari sumur produksi digunakan
sebagai energi geothermal.
Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah yang
kaya akan sumber daya alam, termasuk energi
geothermal (Gambar.1). Sumber potensi geothermal
yang tersedia di Sumatera Selatan yaitu mencapai 4885
MW.Prospek geothermal diindikasikan dengan mata air
panas yang umumnya tersebar di sepanjang sesar Great
Sumatera Fault.
GEOLOGI REGIONAL
Secara fisiografis Cekungan Sumatera Selatan
merupakan cekungan Tersier berarah barat laut
tenggara (Gambar. 2). Cekungan Sumatera Selatan
dibatasi Sesar Semangko dan Bukit Barisan di sebelah
barat daya, Paparan Sunda di sebelah timur laut,
Tinggian Lampung di sebelah tenggara yang
memisahkan cekungan tersebut dengan Cekungan Sunda,
serta Pegunungan Dua Belas dan Pegunungan Tiga
Puluh di sebelah barat laut yang memisahkan Cekungan
Sumatra Selatan dengan Cekungan Sumatera Tengah
(Blake 1989).
Geologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil
kegiatan tektonik yang berkaitan erat dengan
penunjaman Lempeng Indo-Australia, yang bergerak ke
arah utara hingga timurlaut terhadap Lempeng Eurasia
yang relatif diam. Zone penunjaman lempeng meliputi
daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau
Jawa. Beberapa lempeng kecil (micro-plate) yang berada
di antara zone interaksi tersebut turut bergerak dan
menghasilkan zone konvergensi dalam berbagai bentuk
dan arah.Penunjaman lempeng Indo-Australia tersebut
dapat mempengaruhi keadaan batuan, morfologi,
tektonik dan struktur di Sumatera Selatan. Tumbukan
tektonik lempeng di Pulau Sumatera menghasilkan jalur
busur depan, magmatik, dan busur belakang.
KARAKTERISTIK SUMBER
Sistem geothermal Sumatera Selatan dimanifestasikan
oleh fitur panas ekstensif dan intensif seperti area
fumarol,mata air panas,permukaan yang telah teralterasi
dan kolam air panas yang keruh.
Survey Explorasi Geothermal menyatakan bahwa sistem
geothermal di Sumatera Selatan berasosiasi dengan
kurang dari 50,000-500,000 tahun andesitik sampai
rhyolitik vulkanik.Reservoir Geothermal berasosiasi
dengan rekahan sedimen tersier dan basement pre-tersier
yang ditindih oleh vulkanik kuarterner.Reservoir atas
yang dangkal memiliki kedalaman1000 m sampai
1500m.
Sistem geothermal di Sumatera Selatan memiliki ciri
khas yaitu sistem yang didominasi oleh air panas dengan
suhu reservoir diperkirakan sekitar 250-300C. Reservoir
dipanaskan oleh dioritik yang dangkal untuk sumber
panas granitik yang merupakan hasil dari kemiringan
dataran lempeng subduksi karena pendekatan miring dari
lempeng subduksi.
Pada umumnya, Cekungan Sumatera Selatan ini terbagi
menjadi Sub- Cekungan Jambi dan Sub-Cekungan
Palembang. Sub-Cekungan Palembang dibagi menjadi
Sub-Cekungan Palembang Utara, Sub-Cekungan
Palembang Tengah, dan Sub-Cekungan Palembang
Selatan. Sub-Cekungan Jambi memiliki arah timurlaut
(NE)-barat baratdaya (SW), sedangkan Sub-Cekungan
Palembang berarah baratlaut (NNW)-tenggara (SSE).
Sub-sub cekungan tersebut sebagian besar dibatasi oleh
sesar-sesar utama yang memiliki akar yang dalam dan
berhubungan langsung dengan batuan dasar. Sesar yang
paling menonjol adalah sesar Lematang dan sesar
Muaratembesi.
PERBANDINGAN SUMBER GEOTHERMAL
Jawa dicirikan oleh 49 prospek geothermal yang bersuhu
tinggi,2 diantaranya telah dijadikan sebagai tempat
memproduksi listrik yang bagus (Kamojang dan Dieng),
2 diantaranya masih dalam pembangunan (Awibengkok
dan Darajat) dan 1 masih dalam pengeboran (Wayang-
Windu).wilayah geothermal ini telah menghasilkan
produktivitas sumur rata-rata 36.000 sampai sekitar
80.000 kg/hr uap untuk lubang standar yang setara
dengan 4 sampai 10 megawatt. Sedangkan di wilayah
Awibengkok menghasilkan 186.000 kg/hr uap atau
setara dengan sekitar 21 megawatt (Boedihardi et al,
1992).
Prospek geothermal di Jawa sebagian besar ditandai
dengan sistem yang didominasi air panas dan hanya 2
wilayah yang telah terbukti didominasi uap.Suhu
reservoir tidak memiliki perbedaan yang jauh dari
prospek di Sumatera Selatan, tetapi sumber panas
ditafsirkan lebih dalam.
POTENSI GEOTHERMAL DI BERBAGAI DAERAH
Lumut Balai
Lumut Balai terletak di bagian paling utara Sumatera
Selatan,terbentang sekitar 150 km SW dari Palembang,
ibukota dari Sumatera Selatan. Wilayah ini terletak di
dalam zona sesar.Pada area ini terdapat dua grup dari
fitur panas. Grup Ogan Kanan, terdapat di 3 km NE dari
kaki gunungapi Balai, muncul disepanjang Arus Sipanas
dan arus Sendawan dan dicirikan oleh sumber NaCl
hampir netral yang mendidih dengan total aliran sekitar
320 lpm. Keterdapatan silika disini juga menandakan
bahwa disini terbentuk dari suhu sumber yang sangat
tinggi.
Fitur panas di muncul pada bagian utara lereng dari
gunungapi Lumut. Grup ini dicirikan oleh ventilasi debit
uap yang tinggi dan dataran asam dan teralterasi, area ini
lebih menjanjikan dibandingkan dengan grup Ogan
Kanan. Aplikasi dari geothermometer kepada air dan gas
mengindikasikan bahwa suhu bawah permukaannya
berkisar 170-270C.
Jika kedua area panas ini berhubungan, area prospeknya
akan menjadi sangat besar (>60 km2). Penindayan
sendiri memiliki area prospek yang menjanjikan yaitu
>30 km2 area. Walaupun akses ke kedua area panas ini
lumayan susah, berdasarkan kombinasi data
diindikasikan bahwa Lumut-Balai adalah prospek
dengan prioritas yang tinggi.
Marga Bayur
Area prospek Marga Bayur terletak di 160 km SW dari
Palembang atau 20 km SE dari Wilayah prospek Lumut-
Balai.Wilayahnya dapat dicapai oleh kendaraan roda
empat melewati Muaradua ke Lawang Agung.Dua area
termal terbentang di dekat Lawang Agung,kira-kira 0.5
km NW dan yang lainnya sekitar 4 km NW.
Fitur termal di area ini dicirikan dengan fumarol, kolam
lumpur dan dataran asam teralterasi. Tidak ditemukan
sumber air panas di dalam 10 km Lawang Agung.Suhu
bawah permukaan dikalkulasikan dengan gas
othermometer berkisar sampai 200C. Rasio isotop
Helium yang tinggi menandakan kehadiran sumber
panas Jnagmatik yang dangkal.
Berdasarkan deskripsi di atas dan kehadiran dari fitur
termal relatif yang terisolasi,prospek geothermal Marga
Bayur adalah kecil. Marga bayur menjadi prioritas
menengah saja.
Pilamasin
Prospek geothermal Pilamasin terletak sekitar 120 km
sebelah selatan dari Palembang dan sekitar 75 km
sebelah timur dari Sistem sesar sumatera. Prospek ini
ditandai dengan sumber natrium klorida dengan Ca
tinggi dan konsentrasi Mg, menunjukkan suhu asal
rendah dan kemungkinan berasosiasi dengan batuan
sedimen.geothermometer kimia menunjukkan suhu
permukaan tidak lebih tinggi dari 150 C. Akses ke area
sumber daya yang mungkin sulit. Data gabungan
menunjukkan bahwa daerah ini adalah prospek prioritas
rendah.
Ranau
Prospek geothermal ranau terletak 30 km SE dari Marga
Bayur atau sekitar 120 km sebelah SE dari Bandar
Lampung, ibu kota provinsi Lampung. Fitur termal
berupa sumber HCO3-SO4-C1 bersuhu rendah dengan
deposit travertine. Terjadi di sepanjang tepi timur Danau
Ranau dan di sebelah barat dan utara sisi gunung berapi
Seminung.geothermometer kimia menunjukkan suhu
permukaan bawah 210 C. Terjadinya deposito travertine
disekitar mata air juga menunjukkan suhu asal rendah.
Ketika mempertimbangkan medan terjal, area panas
bumi Ranau adalah peringkat sebagai prospek prioritas
rendah.
Ulubelu
Prospek panas bumi Ulubelu terletak sekitar 60 km
sebelah barat dari Bandar Lampung. Secara geografis,
prospeknya dapat dibagi menjadi dua bidang utama:
Utara dan Selatan Ulubelu.
Utara Ulubelu ditandai dengan ventilasi uap bersuhu
tinggi, lumpur dan kolam air panas, dan asam-sulfat
mengalterasi tanah. Fitur-fitur ini terjadi dalam area
datar lebar 5 km dan panjang 8 km sepanjang sebuah
zona sesar yang cenderung berkembang baik ke arah NE .
Debit cairan dalam area ini ialah tidak memberikan usul
dari cairan reservoir yang korosif. geothermometer gas
menunjukkan suhu permukaan lebih besar dari 250 C.
Selatan Ulubelu ditandai dengan mata air NaCl yang
mendidih dengan deposito silika sinter. Deposito
menunjukkan air dari daerah asal bersuhu tinggi (> 180
C). geothermometer kimia memperlihatkan suhu bawah
permukaan mendekati 230 C. Jika Utara dan Selatan
Ulubelu terhubung, maka Ulubelu adalah prospek panas
bumi yang dapat diperoleh terbesar di Sumatera Selatan.
Bahkan jika hanya Utara Ulubelu sangalah layak,
prospeknya masih akan dipangkatkan dalam kategori
prioritas tinggi
Ratai
Prospek panas bumi Ratai terletak 20 km disebelah SW
dari Bandar Lampung. Prospek ini ditandai dengan mata
air NaCl bersuhu tinggi (70-99 C) yang terdapat pada
lereng yang lebih rendah di-SE dari Gunung Ratai. Mata
air panas mengandung kandungan klorida berkisar
hingga 2.200 ppm.Perairan di ketinggian yang lebih
rendah juga diperkaya dengan isotop yang lebih berat
dari hidrogen dan oksigen, menunjukkan bahwa air laut
adalah komponen dari mata air panas.geothermometer
kimia yang diterapkan ke perairan menunjukkan suhu
permukaan antara 160- 235 0 . Meskipun akses ke
prospek panas bumi Ratai sangat baik,data gabungan
menempatkan Ratai ke dalam kategori prioritas
menengah.
Rajabasa
Rajabasa adalah prospek panas bumi paling selatan di
Sumatera.Prospeknya, terletak 45 km SE dari Bandar
Lampung.Kegiatan fumarolic muncul dilereng SE pada
ketinggian 500 m dan berasosiasi dengan asam-sulfat
teralterasi tanah. Mata air panas terdapat pada N, NW
dan S sisi gunung berapi di ketinggian lebih rendah dari
250 m. Mata air panas dekat laut cenderung memiliki
konsentrasi klorida yang tinggi dan hidrogen yang
diperkaya dan isotop oksigen, menunjukkan beberapa
kadar pencampuran dengan air laut.
Suhu dibawah permukaan yang perkirakan dari
geothermometer kimia berkisar 170-200C.Resiko
vulkaniknya adalah kecil.Selain memiliki manifestasi
thermal yang tersebar luas, Rajabasa adalah prospek
panas bumi yang paling mudah diakses di Sumatera
Selatan, dan karena itu prospek ini memiliki potensi
pengembangan yang sangat baik.
KESIMPULAN
1. Indonesia memiliki sumber daya alam yang
melinpah
2. Sumber daya geothermal berasal dari panas
bumi yang disebut magma. Magma terletak di
inti bumi.
3. Sumber potensi geothermal yang tersedia di
Sumatera Selatan yaitu mencapai 4885 MW
4. Sistem geothermal di Sumatera Selatan
memiliki ciri khas yaitu sistem yang didominasi
oleh air panas dengan suhu reservoir
diperkirakan sekitar 250-300C.
5. Daerah Lumut Balai merupakan daerah yang
paling berpotensi memiliki sumber geothermal.
DAFTAR PUSTAKA
Blake, A. (1989).Comparison of the efficiency of
deterministic and stochastic algorithms for
 visual reconstruction.lEEE Transactions on
Pattern Analysis and Machine Intelligence, ll (l)
: 2-12
BEICIP for PERTAMINA, 1982. Geological map of
Western Indonesia. Unpublished
Boedihardi, M., Mulyono, A., Ginting, A., Mosby,
M.D., Radja, V.T., 1992. Geology, energy
potentialand development of Indonesias
geothermal prospects.Symposium on tectonic
framework and energyresources of the western
margin of the Pacific basin.Circum Pacific
Council For Energy And MineralResources,
Kualaiumpur 1992.
PERTAMINA, 1993. Laporan mengenai daerah
Prospek di Sumatera selatan. Unpublished in
house report.
Katili, J.A., 1980. Geotectonics of Indonesia:
a Modern View.
Suari,S. 1991. Geothermal Prospects in Sumatera .
Twentieth Annual Convention : IPA 91-21.21
Thamrin, M., Siswoyo, Sanjoyo, S., Prayitno, Indra,
S., 1982. Heat flow in the Tertiary basin of
south Sumatera, Indonesia, CCOP XVIMG.