Sie sind auf Seite 1von 8

41 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL


BELAJAR KOGNITIF DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK
MAHASISWA

Fahruddin1, A. Wahab Jufri1, Jamaluddin1


1
Program Studi Magister Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Mataram
*email : faha_fahruddin@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar kognitif ditinjau dari kemampuan akademik mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non equivalen control group design dengan
rancangan faktorial 2x4. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Biologi
semester IV STKIP Bima, sebanyak 8 kelas dengan jumlah 336 mahasiswa. Sampel penelitian
diperoleh melalui teknik simple random sampling, dari 8 kelas yang ada diambil 4 kelas sebagai
sampel dengan jumlah 168 mahasiswa . Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar kognitif. Data
hasil penelitian dianalisis dengan teknik statistik Anacova dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan TGT terhadap
hasil belajar kognitif mahasiswa (p<0,05), 2) Ada pengaruh kemampuan akademik terhadap hasil
belajar kognitif mahasiswa (p<0,05), 3) Tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, Jigsaw II, dan TGT dengan kemampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif
mahasiswa (p>0,05), 4) Hasil uji beda menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang signifikan perbedaan pengaruhnya terhadap hasil belajar kognitif, dibandingkan dengan tipe
Jigsaw II, dan STAD (berkoofisien positif dan sig.< 0,05).

Kata Kunci : STAD, Jigsaw II, TGT, Kemampuan Akademik, Hasil Belajar Kognitif

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of cooperative learning on cognitive learning outcomes in
terms of students' academic abilities. This study was a quasi-experimental research design with non-
equivalent pretest-posttest control group design with a 2x4 factorial design. The study population was
a student of biology education STKIP Bima fourth semester, a total of 8 classes with a number of 336
students. Samples were obtained through a simple random sampling technique, of which there are 8
classes taken 4 classes as the sample with 168 students. The research instrument is a cognitive
achievement test. The data were analyzed using statistical techniques Anacova two paths. The results
showed that 1) There is influence of cooperative learning model type STAD, Jigsaw II, and the TGT
to the cognitive achievement of students (p <0.05), 2) There is influence of academic ability on the
cognitive achievement of students (p <0.05) , 3) There is no influence to interaction effect between
cooperative learning model type STAD, Jigsaw II, and TGT with academic ability of the student
cognitive learning outcomes (p> 0.05), 4) Different test results show that the cooperative learning
model TGT significant differences in their effects on cognitive learning outcomes, compared with
Jigsaw II, and STAD (berkoofisien positive and sig. <0,05).

Key words: STAD, Jigsaw II, TGT, academic ability, cognitive learning outcomes
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif 42

PENDAHULUAN ceramah, tanya jawab, mengerjakan tugas-


tugas dan diskusi kelompok dengan cara
Undang-Undang Republik Indonesia konvesional dalam menyampaikan materi,
Nomor 12 tahun 2012 pasal 4 Tentang khususnya di Program Studi Pendidikan
fungsi Pendidikan Tinggi mengamanatkan Biologi. Metode ceramah, tanya jawab dan
antara lain; a) mengembangkan diskusi yang dikombinasikan oleh
kemampuan dan membentuk watak serta pendidik selama ini bukan berarti tidak
peradaban bangsa yang bermartabat dalam cocok digunakan tetapi penggunaan
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; metode tersebut yang mendominasi dalam
b) mengembangkan Sivitas Akademika setiap proses pembelajaran menyebabkan
yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, mahasiswa merasa bosan, jenuh, dan
berdaya saing, dan kooperatif melalui menurunnya motivasi dan hasil belajar
pelaksanaan Tridharma; c) mahasiswa. Keadaan seperti ini dapat
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan menyebabkan kegiatan belajar mahasiswa
Teknologi dengan memperhatikan dan menjadi kurang bermakna, dan hasil
menerapkan nilai Humaniora. (Lembaran belajar yang rendah. Hal ini terlihat pula
Negara RI, 2012). pada nilai akhir semester ganjil mata
kuliah invertebrata tahun 2014 bahwa
Pembelajaran di perguruan tinggi proporsi mahasiswa yang mendapatkan
yang berlangsung saat sekarang perlu nilai A/4 sebesar 6%, nilai B/3 sebesar
dikaji untuk dapat dipetakan pola 20%, nilai C/2 sebesar 37%, nilai D/1
keragamannya. Oleh karenanya perlu sebesar 24%, dan E/0 sebesar 13% dari
dilakukan perubahan dalam proses jumlah 160 mahasiswa yang aktif kuliah
pembelajaran di perguruan tinggi tidak (Abbassyahrir, komunikasi pribadi). Data
lagi berbentuk Teacher-Centered-Content- ini menunjukkan bahwa sebagian besar
Oriented (TCCO), tetapi bergeser dengan mahasiswa memperoleh nilai D dan E
menggunakan prinsip Student-Centered- dengan predikat kurang dan sangat kurang.
Learning (SCL) yang disesuaikan dengan Dengan demikian perlu diterapkan model
keadaan perguruan tingginya. TCCO atau pembelajaran yang efektif yang dapat
pembelajaran yang berpusat pada pendidik meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
merupakan model pembelajaran Salah satu upaya untuk
konvesional yang dapat memberikan meningkatkan mutu pembelajaran tersebut
dampak negatif pada mahasiswa yaitu dengan melakukan perbaikan pada
diantaranya mahasiswa menjadi pasif, proses pembelajaran di kelas dengan
kurang kreatif dan jika mengandalkan model pembelajaran berpusat pada
penjelasan dari pendidik saja, maka mahasiswa atau bergeser kepada prinsip
informasi yang akan diterima sangat Student-Centered-Learning (SCL), dengan
terbatas dan tidak dapat menfokuskan pada tercapainya kompetensi
menumbuhkembangkan proses partisipasi mahasiswa yang bermandiri dan
aktif dalam pembelajaran (Dikti, 2008). berkompeten. Hal ini berarti mahasiswa
harus didorong untuk memiliki motivasi
Berdasarkan pengamatan dan dalam diri mereka sendiri, kemudian
pengalaman pendidik pengampu mata berupaya untuk mencapai hasil belajar
kuliah bahwa proses pembelajaran yang yang diinginkan. Adapun kondisi riil
berlangsung di STKIP Bima saat ini mahasiswa yang ada di STKIP Bima
belum seluruhnya berpusat pada antara lain: a) mahasiswa yang memiliki
mahasiswa dan masih banyak kemampuan akademik yang berbeda
menggunakan prinsip pembelajran dengan dilatar belakangi sekolah yang
Teacher-Centred-Content-Oriented berbeda , b) mahasiswa yang berasal dari
(TCCO), dengan masih banyaknya daerah asal yang berbeda-beda, c)
pendidik yang menggunakan metode banyaknya jumlah mahasiswa pada tiap
43 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif

kelas, d) banyaknya jenis kelamin pendidikan Biologi semester IV STKIP


perempuan pada tiap kelas. Dari keadaan Bima. 2) Untuk mengetahui pengaruh
yang heterogen itu maka perlu kemampuan akademik terhadap hasil
dikembangkan suatu model pembelajaran belajar kognitif mahasiswa program studi
yang dapat mengorganisasikan mahasiswa pendidikan Biologi semester IV STKIP
untuk bekerja dan belajar kelompok, Bima. 3) Untuk mengetahui pengaruh
sehingga dapat menerapkan komunikasi interaksi antara model pembelajaran
interpersonal serta keterlibatan kelompok kooperatif tipe STAD, Jigsaw II dan TGT
diantara peserta didik. Salah satu model dengan kemampuan akademik terhadap
pembelajaran yang relevan sesuai dengan hasil belajar kognitif mahasiswa program
keadaan mahasiswa di atas yaitu dengan studi pendidikan Biologi semester IV
menerapkan model pembelajaran STKIP Bima?
kooperatif.
Menurut Tinzmann, et al 1990; METODE
Ahern-Rindell 1999, dalam Jufri (2010) Penelitian ini dikategorikan sebagai
menyatakan pembelajaran kooperatif penelitian eksperimen semu (quasi
merupakan salah satu model pembelajaran experiment). Desain yang dipergunakan
dimana peserta didik diorganisasikan adalah pretes-posttes non equivalen
untuk bekerja dan belajar dalam kelompok control group design (Sugiyono, 2012).
yang memiliki aturan-aturan tertentu dan Rancangan penelitian ini menggunakan
peserta didik dikondisikan untuk belajar model faktorial 2x4.
bersama-sama dalam kelompok yang Tabel 1.Rancangan Pelaksanaan Penelitian
heterogen dari segi akademik, etnis, dan Eksperimen (Faktorial 2 x 4)
jenis kelamin untuk membahas Model Pembelajaran (Y)
pertanyaan-pertanyaan atau masalah- Kema Koopera Koopera Kooperat Konve
masalah yang terkait dengan pelajaran mpuan tif tipe tif tipe if tipe nsional
yang dihadapkan kepadanya. Akade STAD Jigsaw TGT (Y4)
Dari beberapa tipe model mik (Y1) II (Y2) (Y3)
(X)
pembelajaran kooperatif diantaranya tipe
Tinggi
Student Team Achievement Division (X1) X1Y1 X1Y2 X1Y3 X1Y4
(STAD), Jigsaw II, dan Team-Games- Renda X2Y1
Tournaments (TGT), akan dijadikan h (X2) X2Y2 X2Y3 X2Y4
variabel penelitian yang disebabkan karena Keterangan :
ketiga tipe pembelajaran kooperatif ini X1Y1 : Perlakuan kemampuan akademik tinggi
mempunyai sintaks yang hampir sama, dengan model pembelajaran kooperatif tipe
memberikan tanggung jawab induvidu, STAD
memberikan kesempatan yang sama untuk X2Y1 : Perlakuan kemampuan akademik rendah
dengan model pembelajaran kooperatif tipe
sukses, dan memberikan penguatan berupa STAD
penghargaan pada kelompok yang X1Y2 : Perlakuan kemampuan akademik tinggi
mendapat skor tertinggi (Huda, 2012). Dan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
model pembelajaran kooperatif tersebut Jigsaw II
X2Y2 : Perlakuan kemampuan akademik rendah
akan dikombinasikan dengan kemampuan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
akademik yang akan dijadikan sebagai II
varibel moderator untuk mengetahui ada X1Y3 : Perlakuan kemampuan akademik tinggi
atau tidaknya pengaruh terhadap hasil dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
belajar kognitif mahsiswa. Adapun X2Y3 : Perlakuan kemampuan akademik rendah
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
rumusan tujuan dalam penelitian
X1Y4 : Perlakuan kemampuan akademik rendah
ini adalah :1) Untuk mengetahui pengaruh dengan model pembelajaran konvesional
model pembelajaran kooperatif tipe X2Y4 : Perlakuan kemampuan akademik rendah
STAD, Jigsaw II, dan TGT terhadap hasil dengan model pembelajaran
belajar kognitif mahasiswa program studi konvensional
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif 44

Untuk mempermudah analisis uji


Populasi penelitian ini adalah hipotesis yaitu dengan menggunakan
seluruh mahasiswa semester IV Program SPSS versi 18 for window dengan taraf
Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima signifikan 5% (Trihendardi, 2009).
Tahun Akademik 2013/2014 yang Kovarian yang digunakan dalam penelitian
berjumlah 336 orang mahasiswa yang ini adalah pretest.
terbagi ke dalam delapan kelas. Penentuan HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel dilakukan dengan teknik Simple Hasil uji normalitas diperoleh nilai
Random sampling, dari 8 kelas menjadi 4 sig.(0,062) dan homogenitas diperoleh
kelas yang dijadikan sampel dengan nilai sig.(0,193) terhadap hasil belajar
berjumlah 168 mahasiswa yang kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni Sig.(p) > 0,05 yang berarti telah memenuhi
2014. uji prasyarat yang kemudian akan
1. Teknik Pengumpulan Data. dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Data hasil belajar kognitif Uji Hipotesis
diperoleh melalui tes yang diberikan Uji hipotesis dengan menggunakan
kepada mahasiswa sebagai kelas perlakuan analisis uji Anakova dua jalur
sebanyak dua kali yaitu sebelum (pretes) menghasilkan bahwa hipotesis pertama
dan sesudah (posttes) rangkaian ditolak, hipotesis kedua ditolak, dan
pembelajaran. Instrumen penelitian ini hipotesis ketiga diterima. Adapun hasil uji
berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. Anakova tersebut dapat terlihat pada Tabel
2. Teknik Analisis Data 2 sebagai berikut.
Analisis instrumen pada hasil Tabel 2. Hasil Uji Anacova terhadap
belajar kognitif yaitu dengan Hasil Belajar Kognitif
menggunakan pengskoran tes soal pilihan Sumber Jumlah df Fh p
ganda dan soal uraian. Tiap-tiap skor Kuadra (Sig.
mentah diubah ke bentuk nilai dengan t )
menggunakan skala 0100 dengan rumus Model 5137,0 3:14 14,1 0,00
sebagai berikut: pembelajara 6 6 0
n
Nilai
Kemampua 2075,1 1:14 17,0 0,00
n akademik 5 6 9
................................. (Sugiyono, 2012) Interaksi
3. Uji Hipotesis model 245,82 3:14 0,67 0,57
Uji prasyarat dilakukan sebelum uji pembelajara 6
hipotesis yaitu uji normalitas dan n dengan
homogenitas data sebagai prasyarat uji kemampuan
statistik parametris. Data-data yang normal akademik
dan homogen dilanjutkan dengan uji Berdasarkan hasil uji Anacova
Anacova dua jalur (dua faktor) yaitu untuk pada Tabel 2 menunjukkan H0 ditolak
mengetahui pengaruh utama dan interaksi pada hipotesis pertama terhadap hasil
dari tipe model pembelajaran kooperatif belajar kognitif, hal ini dapat disimpulkan
dan kemampuan akademik yang bahwa ada pengaruh mahasiswa yang
diterapkan terhadap variabel terikat. belajar menggunakan model pembelajaran
Kemudian untuk melhat pengaruh kooperatif tipe STAD, Jigsaw II dan TGT
perbedaan dari perlakuan antar model terhadap hasil belajar kognitif dengan
pembelajaran dan perlakuan antar interaksi (sig.= 0,00). Berpengaruhnya model
model pembelajran dengan kemampuan pembelajaran kooperatif terhadap hasil
akademik, maka dilakukan uji lanjut belajar kognitif disebabkan pembelajaran
dengan LSD (Least Significant kooperatif mempunyai kelebihan
Defference). dibandingkan dengan pembelajaran
konvesional. Hal ini sesuai dengan teori
45 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif

Lord 2001 dalam Jufri (2010) tipe Jigsaw II dengan model pembelajaran
mengidentifikasi 11 kategori umum langsung dan TPS (Think Phair Share),
kelebihan dari model pembelajaran prestasi belajar matematika siswa yang
kooperatif yakni; 1) peningkatan dikenai model pembelajaran koopertif tipe
kemampuan berpikir, 2) pengembangan Jigsaw II lebih baik dibandingkan
sikap positif terhadap pelajaran, 3) suasana pembelajaran langsung dan TPS.
akademik dan lingkungan belajar yang Selanjutnya hasil penelitian Tarigan dan
lebih konduktif, 4) variasi model asesmen, Gultom (2012) menemukan bahwa ada
5) peningkatan pemahaman mengenai pengaruh model pembelajaran koopertif
hubungan teori dan praktek, 6) tipe TGT terhadap hasil belajar IPA-Fisika
pengembangan kemampuan membaca dan peserta didik di kelas VII SMP Negeri I
menulis hasil kerja ilmiah, 7) Percut Sei Tuan pada konsep pengukuran.
pengembangan ketrampilan sosial dan Berdasarkan hasil hipotesis kedua
bekerja sama, 8) Peningkatan kualitas hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh
belajar, 9) pengembangan nilai-nilai dalam mahasiswa yang memiliki kemampuan
diri peserta didik, 10) pemodelan dunia akademik tinggi dan rendah terhadap hasil
nyata dalam kehidupan peserta didik, dan belajar kognitif dengan (p= 0,00),
11) pengembangan kesetaraan kesempatan sehingga dapat disimpulkan kesenjangan
antara peserta didik pria dan wanita. antara mahasiswa berkemampuan
Orlich, at al (1998) menuliskan beberapa akademik tinggi dan rendah tidak ada
keuntungan dari model pembelajaran perbedaan yang signifikan terhadap hasil
kooperatif adalah; 1) meningkatkan belajar kognitif. Hasil penelitian ini sejalan
pemahaman mengenai materi inti dengan temuan Karmana (2011) yaitu ada
pelajaran, memperkuat ketrampilan sosial, pengaruh kemampuan akademik terhadap
melatih siswa mengambil keputusan, hasil belajar kognitif biologi. Didukung
menciptakan suasana belajar aktif, pula oleh hasil penelitian Ramdani (2012)
mengembangkan rasa percaya diri (self menyatakan bahwa ada perbedaan hasil
esteem ) peserta didik, mengakomodasi belajar IPA Biologi dan ketrampilan
beragam gaya belajar, mengembangkan berpikir kritis antara siswa yang
rasa tanggungjawab peserta didik, berkemampuan akademik atas dan bawah
berfokus pada keberhasilan induvidu. setelah mengikuti pembelajaran dengan
Dengan demikian para pendidik strategi inkuiri level 1, level 2, level 3 dan
mengusahakan dalam proses pembelajaran strategi konvesional.
memilih model pembelajaran yang tepat Hasil analisis data pada hipotesis
salah satunya model pembelajaran ketiga pada penelitian ini menunjukkan
kooperatif yang telah benyak teruji hasil tidak ada pengaruh interaksi antara model
peningkatan terhadap hasil belajara pembelajaran koperatif tipe STAD, Jigsaw
kognitif. II, dan TGT dengan kemampuan akademik
Hasil penelitian ini didukung oleh terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa
penelitian terdahulu antara lain; Arizona program studi pendidikan Biologi semester
(2013) yang menemukan bahwa peserta IV STKIP Bima. Hasil penelitian ini
didik yang belajar melalui model sejalan dengan temuan Utami (2014) yaitu
pembelajran kooperatif tipe STAD tidak ada interaksi model pembelajaran
berbeda signifikan pada aspek hasil belajar kooperatif berbasis pemberdayaan
kognitif dibandingkan dengan peserta berpikir dan non model pembelajaran
didik yang belajar dengan tipe NHT. kooperatif berbasis pemberdayaan
Didukung pula oleh hasil penelitian berpikir dengan kemampuan akademik
Andriani, D.G. dkk (2013) menyatakan terhadap hasil belajar IPA. Didukung pula
bahwa ada perbedaan rerata yang oleh hasil penelitian Gayatri (2013)
signifikan antara peserta didik yang interaksi antara strategi pembelajaran
diterapkan model pembelajaran kooperatif kooperatif dengan kemampuan akademik
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif 46

peserta didik tidak berpengaruh terhadap rendah pada meja turnamen yang terpisah,
kemampuan menyelesaikan masalah dan kemudian dilanjutkan dengan kuis
hasil belajar kognitif peserta didik (p > permainan dan diberikan penghargaan
0,05) yang berarti tidak ada pengaruh pada kelompok dan induvidu yang
signifikan pada interaksinya. mendapatkan skor tertinggi, sehingga pada
Uji Beda Pengaruh Antar Perlakuan nilai postest kelas model pembelajaran
terhadap Hasil Belajar Kognitif kooperatif lebih tinggi (70,46), Jigsaw II
Uji lanjut untuk mengetahui (59,16), dan STAD (52,81).
pengaruh beda nyata terkecil dari Hasil Penelitian ini sejalan dengan
perlakuan model pembelajaran kooperatif penelitian Ahriani (2013) menyatakan
terhadap hasil belajar kognitif, terdapat perbedaan hasil belajar kimia
menggunakan uji LSD. Adapun hasil uji antara peserta didik yang diajarkan
LSD pada model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kooperatif
terhadap hasil belajar kognitif dapat tipe STAD dengan peserta didik yang
disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut. diajarkan dengan menggunakan model
Tabel 3. Hasil uji LSD Antar Model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
Pembelajaran terhadap Hasil Belajar materi pokok ikatan kimia, dengan nilai
Kognitif rata-rata hasil belajar peserta didik yang
Kelas Kelas Perbedaan Sig. diajarkan dengan model pembelajaran
Perlakuan Perlakuan rata-rata kooperatif tipe TGT lebih tinggi dari
Jigsaw II TGT -11.3036* 0,000 pada yang diajarkan dengan model
L STAD 6.3471* 0,034 pembelajaran kooperatif tipe STAD.
S Konvesional 8.6124* 0,006 Didukung pula dengan penelitian
D Widyasari (2012) menyatakan bahwa hasil
belajar yang menggunakan model
TGT STAD 17.6507* 0,000 pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih
Konvesional 19.9161* 0,000 tinggi sebesar 79,97 dari pada STAD
STAD Konvesional 2.2654 0,463 sebesar 78,23 dan lebih tinggi dari
pembelajaran konvesional sebesar 68,93
Berdasarkan Tabel 3 dapat yang berarti TGT lebih efektif dari STAD
simpulkan bahwa perlakuan model dan konvesional.
pembelajaran yang paling efektif terhadap
hasil belajar kognitif yaitu, model
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang KESIMPULAN DAN SARAN
dibandingkan dengan model pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian dan
yang lain, karena nilai perbedaan rata- uraian pembahasan yang telah disajikan,
ratanya berkoofisien positif dan sig. < dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
0,05, kemudian diikuti oleh perlakuan berikut:
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 1. Model pembelajaran kooperatif tipe
II, dan STAD. Hal ini berdasarkan STAD, Jigsaw II, dan TGT
observasi selama penelitian pada proses berpengaruh signifikan terhadap hasil
pembelajaran khusus pada sintaks belajar kognitif mahasiswa program
turnamen akademik yang studi pendidikan Biologi semester IV
diimplementasikan oleh kelas model STKIP Bima.
pembelajaran kooperatif tipe TGT, 2. Kemampuan akademik berpengaruh
mempunyai karakteristik kuis yang tidak signifikan terhadap hasil belajar
sama dengan kooperatif tipe STAD dan kognitif mahasiswa program studi
Jigsaw II yakni adanya game turnamen pendidikan Biologi semester IV
akademik yang mendudukkan mahasiswa STKIP Bima.
berkemampuan akademik tinggi dan 3. Interaksi antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan
47 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif

TGT dengan kemampuan akademik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


tidak berpengaruh terhadap hasil Jigsaw II dan Think Pair Share
belajar kognitif mahasiswa program ditinjau dari kecerdasan Emosional
studi pendidikan Biologi semester IV Siswa SMP se-kota Kediri Tahun
STKIP Bima. Pelajaran 2012/2013. Jurnal
4. Model pembelajaran kooperatif tipe Elekronika Pembelajaran Matematika.
TGT yang paling efektif digunakan Vol. 1, No. 7, hal.651-660, Desember
dibandingkan dengan tipe Jigsaw II 2013. ISSN: 2339-1685.(online):
dan STAD. http://jurnal.pasca.Uns.nc.id.
SARAN
Saran-saran yang disampaikan Arizona, K. 2013. Pengaruh
terkait hasil penelitian, pembahasan, dan Implementasi Media Tiga Dimensi
kesimpulan pada penelitian ini adalah Kemagnetan Berbasis Inkuiri
sebagai berikut: (MTDKBI) melalui Strategi
1. Pembelajaran mata kuliah Biologi bagi Kooperatif terhadap Kecakapan
mahasiswa hendaknya dilakukan Sosial, Sikap Ilmiah dan Hasil
dengan model pembelajaran Belajar Kognitif Siswa SMP Kelas IX.
kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan Tesis: Universitas Mataram.
TGT sebagai salah satu model
pembelajaran pada mata kuliah Direktorat Akademik Ditjen Dikti.
Biologi karena dapat meningkatkan 2008. Buku Panduan Pengembangan
hasil belajar kognitif mahasiswa. Kurikulum Berbasis Kompetensi
2. Untuk menerapkan model Pendidikan Tinggi. Jakarta: Sub
pembelajaran kooperatif tipe STAD, Direktorat KPS.
Jigsaw II, dan TGT sebaiknya
pendidik menguasai dan memahami Gayatri, I.G.A.S. 2014. Efektifitas
sintaks dari masing-masing tipe Pembelajaran Berbasis Masalah
model pembelajaran kooperatif, (PBM) dan Strategi Kooperatif
karena sintaks ini sangat berperan terhadap Kemampuan Menyelesaikan
pada keberhasilan model Masalah dan Hasil Belajar Kognitif
pembelajaran kooperatif. Biologi Ditinjau dari Kemampuan
3. Pendidik hendaknya merancang Akademik Awal Siswa Kelas X SMAN.
perbedaan kemampuan akademik 3 Mataram. Tesis. Program studi
mahasiswa dalam membentuk Magister Pendidikan IPA,Program
kelompok belajar agar tercipta Pascasarjana Universitas Mataram.
kombinasi antara mahasiswa
berkemampuan akademik tinggi dan Huda, M. 2012. Cooperatifve Learning
rendah, sehingga hasil belajar kognitif metode, teknik, struktur dan model
mahasiswa setara. penerapan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA Jufri, A.W. 2010. Belajar dan


Pembelajaran Sains. Mataram Lombok:
Ahriani, F. 2013. Pengaruh Model Arga puji press
Pembelajaran Kooperatif dan Gaya
Belajar Terhadap Hasil Belajar Karmana, I. W. 2011. Starategi
Kimia Peserta didik Kelas X SMK Pembelajaran, Kemampuan Akademik,
Negeri 2 Bantaeng. Jurnal Chemica Kemampuan Pemecahan Masalah, Dan
Vol.14 Nomor 1 Juni 2013, 1-9. Hasil Belajar Biologi. Jurnal Ilmu
Pendidikan, Volome 17. Nomor. 5.2011
Andriani, D.G, Atmojo, T.K, dan (online):
Mardiyana. 2013. Eksperimentasi
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Kognitif 48

http://journal.um.ac.id/index.php/jip/article Undang-Undang Republik Indonesia


/view/2866. nomor 12 tahun 2012 tentang tujuan
pendidikan tinggi. Lembaran Negara RI
Ramdani, A. 2012. Pengembangan Nomor 158 tahun 2012: Jakarta Press.
Perangkat Pembelajaran Inkuiri melalui
Kegiatan Lesson Studi dan Pengaruh Utami, S. D. 2014. Pengaruh Penerapan
Implementasinya terhadap Hasil Belajar Model Pembelajarn Hasil Kooperatif
IPA Biologi dan Ketrampilan Berpikir Berbasis Pemberdayaan Berpikir terhadap
Kritis Siswa Berkemampuan Akademik Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Berbeda di SMP Negeri Kota Mataram. Belajar ditinjau dari Kemampuan
Disertasi. Unirversitas Negeri Malang. Akademik Mahasiswa. Tesis. Program
studi Magister Pendidikan IPA,Program
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pascasarjana Universitas Mataram.
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta Widyasari, A.W. 2012. Komparasi
Penggunaan Model Pembelajaran
Tarigan, R dan Gultom, V. 2012. Kooperatif Tipe Team Game Tournament
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif (TGT) dan Student Team Achiement
Tipe Teams Games Turnament Terhadap Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar
Hasil Belajar IPA Fisika di SMP Negeri IPA Biologi Siswa SMP Negeri 2 Lendah
Percut Sei Tuan.Skripsi.Universitas Negeri Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.
Medan.ISSN 2085-5281. Program studi Pendidikan Biologi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam
Trihendardi, C. 2009. Step by Step SPSS Negeri Sunan Kalijaga Jogjakarta.(0nline):
18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: http://digilib.uin-
Penerbit ANDI. suka.ac.id/7927/1/BAB%20I,%20Vpdf.

Das könnte Ihnen auch gefallen