Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
II.1 Umum
Ketersediaan airtanah di alam terdapat pada lapisan batuan pembawa air yang
disebut akuifer yang membentuk suatu cekungan airtanah. Berdasarkan Perda
Prov. Jawa Barat No. 16/2001 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah, yang
dimaksud dengan cekungan air bawah tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi
oleh batas-batas hidrogeologi dimana berlangsung semua kejadian hidrogeologi
seperti proses pengimbuhan, pengaliran, pelepasan air bawah tanah.
Secara teknis, yang dimaksud dengan batas hidrogeologi adalah suatu daerah
dimana air bawah tanah tidak dapat melewati daerah tersebut. Untuk suatu daerah
regional (luas), Ilustrasi dari batas hidrogeologi ini ditunjukkan pada Gambar II.1.
Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa terdapat dua buah batas hidrogeologi,
yaitu batuan impermeabel (kedap air) dan batas pemisah aliran air bawah tanah
regional. Batuan beku yang tidak terkekarkan dipakai sebagai contoh dari batuan
impermeabel, sementara batas pemisah aliran air bawah tanah regional terletak
pada puncak gunung/bukit tertinggi dan lembah terendah.
7
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Hal yang perlu dicatat dari gambar tersebut adalah bahwa model tersebut dibuat
pada kondisi alamiah (tidak terdapat pengambilan air bawah tanah). Jika terjadi
pengambilan air bawah tanah, maka batas pemisah aliran, terutama di daerah
lembah (dimana biasanya banyak terdapat pengambilan air bawah tanah), dapat
berubah. Sementara itu, tanpa atau dengan pengambilan air bawah tanah, batas
yang berupa batuan impermeabel tidak akan berubah.
Cekungan airtanah dapat meliputi wilayah yang sangat luas yang batas-batas
horizontalnya tidak selalu tepat sama dengan batas administrasi pemerintahan.
Artinya suatu cekungan air tanah dapat meliputi beberapa wilayah kabupaten/kota
atau provinsi yang selanjutnya disebut sebagai cekungan lintas kabupaten/kota
atau provinsi. Berdasarkan keputusan Menteri ESDM Nomor
716.K/40/MEM/2003 tentang Batas Horizontal Cekungan Air Tanah di Pulau
Jawa dan Madura, bahwa di wilayah Jawa Barat terdapat 27 buah cekungan air
tanah yang terdiri dari 8 cekungan lokal, 15 cekungan lintas kabupaten/kota dan 4
cekungan lintas provinsi.
Pada saat ini telah terjadi ketidakseimbangan antara pengambilan dan kemampuan
pengimbuhan air tanah yang ditandai dengan semakin menurunnya permukaan air
tanah bahkan di beberapa daerah kondisinya sudah mencapai kriteria kritis. Dari
hasil kajian yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa
Barat serta data-data dari DTLGKP, Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, diketahui terdapat 3 (tiga) cekungan air tanah (CAT) yang sudah
memiliki zona kritis, yaitu CAT Bandung, CAT Bogor dan CAT Bekasi
Karawang. Dari ketiga cekungan tersebut CAT Bandung merupakan cekungan
yang tingkat kerusakannya paling parah, bahkan di beberapa tempat sudah dalam
kondisi kritis.
Oleh karena airtanah adalah unik dan merupakan sumber vital yang sangat
potensial dan exhaustible untuk generasi mendatang, perlu adanya perencanaan
dan perlindungan airtanah agar sumber airtanah tersebut dapat tersedia untuk
mendukung kehidupan generasi yang akan datang.
8
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Gambar II.2. Peta Cekungan Air Bawah Tanah di Provinsi Jawa Barat (Distamben, 2002)
9
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Sejalan dengan hal di atas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Air Tanah, yang
diantaranya memuat pengelolaan air tanah secara utuh dan bulat mulai dari
perencanaan, pendayagunaan, perizinan, konservasi, sampai pengendalian. Perda
tersebut telah pula ditindaklanjuti dengan petunjuk Pelaksanaannya berupa
Peraturan Gubernur Prov. Jawa Barat Nomor 31 Tahun 2006 Tentang
Pendayagunaan Air Tanah. Di dalam Pergub tersebut diantaranya termuat
pemanfaatan air tanah berdasarkan zonasi pendayagunaannya.
Baik di dalam Perda maupun Pergub disebutkan bahwa pemanfaatan air tanah
diprioritaskan untuk keperluan air minum dan air untuk rumah tangga (Pasal 15),
dan bahwa peruntukan pemanfaatan untuk keperluan lain, dapat menggunakan air
tanah apabila tidak bisa dipenuhi dari sumber alternatif lain. Hal ini adalah dalam
artian pemanfaatan tersebut sudah ada pada saat ini (eksisting) dan tidak
diperkenankan untuk pemanfaatan baru.
4
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
5
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
6
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Daur Hidrologi
Valuasi airtanah membutuhkan pemahaman mengenai hidrologi dan ekologi
sumber airtanah. Informasi hidrologi meliputi curah hujan, evaporasi, run-off,
infiltrasi, data kesetimbangan, kedalaman muka airtanah, zona airtanah, kondisi
airtanah (terkekang/tidak terkekang), kontribusi airtanah terhadap aliran sungai
base-flow dan hubungan antara airtanah dengan ekosistem danau. Pengetahuan
tentang laju recharge airtanah alami dengan laju pengambilan airtanah dan
kecenderungannya, penting untuk memperhitungkan neraca kesetimbangan
airtanah.
Presipitasi
Presipitasi adalah faktor utama yang mengendalikan berlangsungnya daur
hidrologi dalam suatu wilayah. Keterlanjutan proses ekologi, geografi dan
7
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan
tanah, air dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer. Dengan kata lain,
besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi (penguapan air berasal
dari permukaan tanah, air dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnya oleh
proses fisika), intersepsi (penguapan kembali air hujan dari permukaan tajuk
vegetasi) dan transpirasi (penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi
melalui proses fisiologi).
Infiltrasi
Infiltrasi adalah proses aliran air umumnya berasal dari curah hujan) yang masuk
ke dalam tanah sebagai akibat dari adanya gaya kapiler (gerakan air ke arah
lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Perkolasi merupakan proses
kelanjutan aliran air tersebut ke dalam tanah yang lebih dalam.
8
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Proses infiltrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekstur dan struktur
tanah, persediaan air awal (kelembaban awal), kegiatan biologi dan unsur organik,
jenis dan kedalaman seresah dan tumbuhan bawah atau tajuk penutup tanah
lainnya. Adapun laju infiltrasi ditentukan oleh :
1. jumlah air yang tersedia di permukaan tanah
2. sifat permukaan tanah
3. kemampuan tanah untuk mengosongkan air di atas permukaan tanah.
Imbuhan Airtanah
Imbuhan (recharge) airtanah dapat diartikan sebagai proses penambahan airtanah
dari luar ke lajur jenuh air, baik secara alami maupun artificial, langsung ke
formasi akifer tersebut, atau melalui formasi lain. Sumber imbuhan airtanah secara
umum dapat berasal dari air hujan, air sungai, sistim penirisan dan dari rekayasa
manusia melalui sumur-sumur imbuhan/resapan.
Kerusakan kondisi dan lingkungan air tanah ini meliputi kuantitas airtanah,
kualitas airtanah dan lingkungan airtanah. Dari keempat dasar pertimbangan
9
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
tersebut di atas faktor utama yang sangat menentukan tingkat kerusakan kondisi
dan lingkungan air tanah adalah penurunan muka air tanah dan penurunan
kualitasnya.
A. Tingkat Kerusakan Kondisi Air tanah
1) Berdasarkan pertimbangan penurunan muka air tanahnya, tingkat kerusakan
kondisi air tanah dapat dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan, yaitu :
Aman : penurunan muka air tanah < 40%
Rawan : penurunan muka air tanah 40% - 60%
Kritis : penurunan muka air tanah 60% - 80%
Rusak : penurunan muka air tanah > 80%
Perubahan/penurunan pisometrik maupun phreatik tersebut dihitung dari
kondisi awal sebagai titik referensi.
10
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
11
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Upaya pemulihan airtanah di CAT Bandung mempunyai tujuan antara lain untuk
mencegah terjadinya eksploitasi airtanah yang berlebihan, menata kembali
kerusakan kawasan konservasi, dan melestarikan nilai artanah sebagai unit
ekosistim. Upaya ini dilakukan karena terjadinya gejala dampak negatif berupa
penurunan MAT, perambahan daerah tangkapan air oleh pemukiman, dan
menurunnya produksi sumur bor di kawasan kerja CAT Bandung. Kondisi
12
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
kawasan kerja yang ideal antara lain memiliki ketersediaan sumberdaya air yang
cukup, baik airtanah maupun air permukaan.
13
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
14
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Sedangkan gaung dari analisis ekonomi mementingkan kepada alokasi yang lebih
efisien dalam proyek dan proses kebijakan agar lebih berkelanjutan. Berkelanjutan
mengimplikasikan pemenuhan kebutuhan generasi sekarang dengan
memperhatikan tingkat kebutuhan generasi mendatang. Pemahaman dari
pemenuhan dan kebutuhan itu bertendensi kepada pendayagunaan aset dasar
lingkungan yaitu sumberdaya alam (udara, air, dan tanah), sehingga setiap strategi
pembangunan harus berlandaskan kelestarian dan keberlanjutan. Keberlanjutan
pembangunan dalam kerangka pokok ekonomi lingkungan mencakup tiga sasaran
pengelolaan sumberdaya alam secara umum, yaitu : pertumbuhan ekonomi,
perbaikan kualitas lingkungan, dan kepentingan antar-generasi.
15
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
16
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
Nilai indeks sumberdaya alam di atas berjumlah 54 (lima puluh empat) nilai yang
selengkapnya disajikan dalam Tabel HDA.
17
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
b. 60 % untuk pengambilan yang berada pada zona rawan dan atau aman
c. 30 % untuk pengambilan yang berada pada daerah mata air.
Nilai Indeks Kompensasi Pemulihan
Nilai indeks Kompensasi Pemulihan ( f(kp) ) besarnya ditentukan oleh jenis
pemanfaatan air tanah dan jumlah volume air yang diambil. Nilai indeks
kompensasi pemulihan untuk masing-masing jenis pemanfaatan dan kelompok
volume pengambilan air ditetapkan dengan menggunakan tabel sebagai berikut :
18
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
19
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
20
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
21
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
F(KP5) = 40 % x f(kp5)
22
This document has been created with TX Text Control Trial Version 14.0 - You can use this trial version for further 59 days.
23