Sie sind auf Seite 1von 13

Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal

Lembaga Pendidikan Islam

SCANNING LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL


LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Oleh : Anisa Febriyanti


Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Institut Agama Islam Purwokerto
Email: anisafebri26@gmail.com

Abstract

Education was always faced with the problem of the complex, start
from the competition in the management of education institutions, leadership,
finance staffing, curriculum community support and the level of trust. Adult
private schools is growing rapidly along with the needs of the community will
be better quality education. Private schools based on Islam is currently has
become a trend by the users of education along with the demands and
changes of the age.
The changes occur in the environment education institutions requires
a paradigm shift in respect of the environment around. In order to achieve
their aims and various mission of an educational institution, then the
interaction between stakeholders that there must be intertwined with one
another. External and internal environment in the educational institution
must be understood by all the stakeholders. The introduction of the internal
and external environment in the right educational institutions, then will affect
the strategic decision makers about the direction that will be taken and the
action to be taken in order to make the innovation of education institutions
which they manage.

Key Words: Scanning External Environment and Internal environment.

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 1


Anisa Febriyanti

Abstrak

Pendidikan saat ini selalu dihadapkan pada masalah yang kompleks,


mulai dari persaingan dalam pengelolaan lembaga pendidikan,
kepemimpinan, keuangan, kepegawaian, kurikulum, dukungan masyarakat,
dan tingkat kepercayaan. Sekolah-sekolah swasta dewasa ini berkembang
pesat seiring kebutuhan masyarakat akan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Sekolah swasta yang berbasis Islam pun saat ini telah menjadi trend oleh para
pengguna pendidikan seiring dengan tuntutan dan perubahan zaman.
Perubahan yang terjadi di lingkungan lembaga pendidikan menuntut
adanya pergeseran paradigma dalam memandang lingkungan sekitar. Dalam
rangka pencapaian tujuan dan berbagai misi dari sebuah lembaga pendidikan,
maka interaksi antara stakeholder yang ada harus saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Lingkungan eksternal dan internal dalam lembaga
pendidikan harus dipahami oleh seluruh stakeholder yang ada. Pengenalan
lingkungan internal dan eksternal dalam lembaga pendidikan yang tepat,
maka akan berpengaruh kepada para pengambil keputusan strategik tentang
arah yang hendak ditempuh dan tindakan yang akan diambil dalam rangka
membuat inovasi terhadap lembaga pendidikan yang dikelolanya.

Kata Kunci: Scanning Lingkungan Ekternal dan Lingkungan Internal.

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi, maka
lembaga pendidikan saat ini harus mampu mengenali adanya perubahan
situasi dan kondisi yang ada. Perubahan yang terjadi di lingkungan
lembaga pendidikan menuntut adanya pergesaran paradigma dalam
memandang lingkungan sekitar. Dalam rangka pencapaian tujuan dan
berbagai misi dari sebuah lembaga pendidikan, maka interaksi antara
stakeholder yang ada harus saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya.
Lingkungan eksternal dan internal dalam lembaga pendidikan
harus dipahami oleh seluruh stakeholder yang ada. Pengenalan
lingkungan internal dan eksternal dalam lembaga pendidikan yang tepat,
maka akan berpengaruh kepada para pengambil keputusan strategik
tentang arah yang hendak ditempuh dan tindakan yang akan diambil

2 Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015


Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal
Lembaga Pendidikan Islam

dalam rangka membuat inovasi terhadap lembaga pendidikan yang


dikelolanya.
Pemahaman dan penelusuran terhadap lingkungan eksternal dan
internal lembaga pendidikan (scanning lingkungan) sangat membantu
para stakeholder yang ada di lembaga pendidikan tersebut. Scanning
lingkungan eksternal dan internal dapat memantau terhadap perubahan
yang terjadi didalam lembaga tersebut, sehingga bisa dicari kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada dilembaga tersebut atau
yang lebih sering kita kenal dengan Analisis SWOT.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana peran lingkungan internal dan eksternal dalam
pendidikan?
2. Bagaimana sistem scanning lingkungan eksternal dan internal dalam
lembaga pendidikan ?
3. Bagaimana contoh scanning lingkungan eksternal dan internal dalam
lembaga pendidikan ?

C. Pengenalan Lingkungan Internal dan Internal


Dalam rangka menetapkan tujuan dan mengembangkan misi
sebuah lembaga pendidikan, maka seorang pimpinan/ manajer dalam
lembaga pendidikan seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya
pada lingkungan internal saja. Seorang pimpinan dan pengambil
keputusan dari lembaga tersebut juga harus menyadari pentingnya
pengaruh lingkungan eksternal terhadap lembaga yang dikelolanya.
(Hani Handoko, 2009: 61)
Seorang pimpinan/ manajer dalam lembaga pendidikan harus
mampu mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiagnosa, dan
bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupan
kesempatan, risiko, ancaman yang mempunyai pengaruh pada organisasi
tersebut. Dalam lembaga pendidikan ada 2 lingkungan yang

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 3


Anisa Febriyanti

mempengaruhi tehadap tercapapai/ tidaknya tujuan lembaga pendidikan


tersebut, yaitu:
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di
dalam organisasi/ lembaga pendidikan tersebut. (Sondang P. Siagian,
2012 : 64). Komunikasi yang baik dari para pimpinan dan karyawan
maka akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Lingkungan internal lembaga pendidikan meliputi: (a) Struktur
lembaga pendidikan. Struktur lembaga pendidikan meliputi: struktur
organisasi yang ada di lembaga tersebut, penempatan para tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di dalamnya, (b) Sistem
Lembaga Pendidikan, (c) Sistem komunikasi internal yang terjalin
dengan baik antara kepala sekolah, guru, pegawai, dan siswa maka
akan tercipta sistem lembaga pendidikan yang bagus di dalamnya,
(d) Sumber Daya Manusia. Motivasi kerja masing-masing individu
dalam lembaga/ organisasi berbeda-beda. Motivasi kerja yang tinggi
akan membentuk profesionalisme kerja yang tinggi pula dalam diri
orang tersebut. Dengan adanya motivasi kerja dan profesionalisme
yang tinggi maka akan menghasilkan sumber daya yang berkualitas,
(e) Biaya Operasional/ Keuangan, dan (f) Dukungan kinerja
terhadap misi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan
tersebut. (Malayu S.P. Hasibuan, 2008: 94)
Menurut Irfan Fahmi, (2015: 103) faktor internal dalam
lembaga pendidikan juga mencakup keseluruhan kehidupan lembaga
pendidikan yang dapat dikendalikan baik oleh pimpinan maupun
oleh anggota lembaga yang bersangkutan. Secara terinci faktor-
faktor tersebut meliputi: (a) visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi,
(b) strategi pencapaian tujuan, (c) sifat dan jenis kegiatan, dan (d)
jenis teknologi yang digunakan. Analisis faktor internal, meliputi:
(a) Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Organisasi. Organisasi
bagaimanapun bentuknya dituntut memiliki visi, misi dan tujuan
yang ingin dicapainya, tanpa adanya visi, misi, sasaran dan
tujuan yang jelas organisasi akan sulit untuk diarahkan (Yosal

4 Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015


Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal
Lembaga Pendidikan Islam

Iriantara, 2013: 46). Untuk mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan
organisasi ini diperlukan perangkat sumber daya manusia yang
baik, baik dalam artian kualitas. Apabila perangkat ini tidak
memenuhi syarat maka diperlukan perbaikan, berupa
pengembangan sumber daya manusia. Dalam lembaga pendidikan
elemen sumber daya manusia meliputi bagian manajemen
organisasi dan tenaga pengajar, (b) Strategi Pencapaian Tujuan.
Visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi bisa sajasama antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya, akan tetapi strategi yang
digunakan untuk mencapainya bisa bermacam-macam (Rosady
Ruslan, 2012: 66). Dengan semakin berkembangnya lembaga
pendidikan di masyarakat, baik itu yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun swasta, maka lembaga dengan strategi yang
paling jitu yang dapat dengan mudah mencapai visi, misi,
sasaran dan tujuan tersebut. Kemampuan untuk merencanakan
suatu strategi harus didukung oleh kemampuan perangkat
organisasi khususnya sumber daya manusia dalam melakukan
analisis baik itu eksternal maupun internal organisasi, (c) Sifat dan
Jenis Kegiatan. Jenis dan sifat kegiatan organisasi sangatlah penting
pengaruhnya terhadap pengembangan sumber daya manusia dalam
organisasi yang bersangkutan. Suatu organisasi yang sebagian
besar melaksanakan kegiatan teknis, maka pola pengembangan
sumber daya manusia akan berbeda dengan organisasi yang bersifat
ilmiah. Demikian pula strategi dan program pengembangan
sumber daya manusia akan berbeda antara organisasi yang
kegiatannya rutin dengan organisasi yang kegiatannya
memerlukan inovasi dan kreativitas. Lembaga pendidikan bisa
merupakan organisasi yang memerlukan inovasi dan kreativitas,
akan tetapi bisa pula hanya rutin saja. Untuk beberapa kegiatan
misalnya yang terjadi dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat,
kegiatannya bisa merupakan kegiatan rutin seperti melaksanakan
program pemerintah berupa penyelenggaraan program Kejar
Paket A, B dan C sedangkan lembaga yang lainnya seperti

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 5


Anisa Febriyanti

halnya Lembaga Pendidikan Keterampilan, Kursus, Lembaga


Bimbingan Belajar dan yang lainnya adalah merupakan contoh dari
sekian banyak organisasi penyelenggara pendidikan luar sekolah
yang kegiatannya memerlukan inovasi dan kreativitas yang tinggi.
Karena apabila sedikit saja mereka lengah untuk melakukan inovasi
maka lembaga mereka akan semakin ditinggalkan oleh konsumen
atau pengguna jasa. LPK misalnya, lembaga ini menuntut daya
inovasi dan kreativitas yang tinggi dari para stafnya, baik itu
dalam bidang ilmu pengetahuan yang mereka tawarkan pada
pelanggan, ataupun metode pembelajaran yang selalu mengalami
perkembangan disesuaikan dengan perkembangan jaman. Kondisi
seperti ini menuntut organisasi tersebut untuk lebih banyak
mengembangkan sumber daya manusianya melalui berbagai cara,
misalnya melalui pelatihan, magang, ataupun short course di luar
negeri, dan (d) Jenis Teknologi yang digunakan. Perkembangan
jaman telah menuntut setiap organisasi untuk menggunakan
teknologi baik yang sudah sangat canggih ataupun sederhana.
Kondisi seperti ini menuntut organisasi untuk dapat
mempersiapkan sumber daya manusia agar dapat menangani dan
mengoperasikan teknologi tersebut. Pihak manajemen harus sudah
memperhitungkan beberapa program pengembangan sumber daya
manusia sebelum mereka menggunakan atau menerapkan suatu
teknologi di dalam organisasinya. Di era persaingan yang semakin
ketat seperti sekarang ini, di mana informasi merupakan bagian yang
paling penting menuntut organisasi untuk selalu dapat meng-up
date setiap informasi terkini yang sedang berkembang. Peran
informasi dalam organisasi penyelenggara pendidikan luar
sekolah sangat penting sekali, sehingga diperlukan tenaga-tenaga
dalam bidang teknologi informasi yang cakap. Sumber daya
manusia yang cakap tidak begitu saja dimiliki oleh organisasi,
melainkan perlu dikembangkan program-program pengembangan
bagi mereka yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

6 Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015


Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal
Lembaga Pendidikan Islam

2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar
organisasi/ lembaga, yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan
berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Lingkungan
eksternal meliputi: politik, kebijakan pemerintah, sosial budaya,
perkembangan IPTEK, dll. Apabila faktor tersebut dapat menjadi
faktor pendukung dalam keberhasilan lembaga, maka akan menjadi
peluang. Kemudian sebaliknya, apabila faktor tersebut menjadi
faktor penghambat keberhasilan lembaga maka akan menjadi sebuah
ancaman.
Lembaga pendidikan selalu berada dalam lingkungan yang
tidak akan terlepas daripengaruh lingkungan eksternal dimana
lembaga pendidikan tersebut berada. Agar visi, misi, sasaran dan
tujuan organisasi tersebut dapat terlaksana, maka organisasi
harus memperhitungkan faktor-faktor lingkungan eksternal
tersebut. Analisis eksternal adalah suatu review dari kecenderungan
legislative,sosial, ekonomi, persaingan dan teknologi dan asumsi-
asumsi dari organisasi mengenai kecenderungankecenderungan
ini dan dampaknya terhadap organisasi . Faktor-faktor eksternal
tersebut antara lain: (a) Kebijakan pemerintah. Kebijakan-kebijakan
pemerintah, baik yang dikeluarkan melalui perundang- undangan,
peraturan pemerintah, surat keputusan menteri atau pejabat
pemerintah, dan sebagainya adalah merupakan arahan yang harus
diperhitungkan oleh organisasi. Kebijakan-kebijakan tersebut
sudah barang tentu akan mempengaruhi program-program
pengembangan sumber daya manusia organisasi yang bersangkutan.
Organisasi pendidikan luar sekolah seperti halnya lembaga
penyelenggara taman bermain anak (playgroup), TPA, lembaga
PAUD dan lain sebagainya akan merespon peraturan pemerintah,
sebagai contoh: peraturan pemerintah yang menyatakan bahwa
setiap pengajar atau tutor dalam lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
harus memiliki sertifikat kompetensi sebagai tutor atau pendidik
anak usia dini. Peraturan ini akan direspon oleh pengelola organisasi

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 7


Anisa Febriyanti

PLS dengan mengirimkan staf pengajarnya untuk mengikuti


program sertifikasi melalui sekolah atau lembaga yang
menyelenggarakan sertifikasi kompetensi tersebut, (b) Sosio-budaya
masyarakat. Sosio-budaya masyarakat juga merupakan factor
eksternal yang sangat mempengaruhi organisasi, karena
bagaimanapun organisasi didirikan adalah untuk kepentingan
masyarakat yang memiliki latar belakang sosio-budaya yang
berbeda-beda. Tantangan terberat yang dihadapi organisasi
penyelenggara pendidikan luar sekolah adalah bagaimana
menghadapi orang-orang yang memiliki latar belakang sosio-
budaya yang berbeda tersebut. Tenaga pengajar atau tutor akan
selalu dihadapkan pada permasalahan sosio-budaya yang berbeda
ini, karena mereka adalah staf yang paling dekat dengan warga
belajar. Demikian pula bagian humas atau public relation,
memerlukan kecakapan tersendiri untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang bervariasi tersebut. Sehingga program
pengembangan sumber daya manusia bagi kedua bidang pekerjaan
ini juga menjadi penting untuk diperhitungkan. Karena bisa jadi
tanpa keterampilan yang memadai, staf tersebut akan menemui
banyak kesulitan dalam menjalankan tugasnya masing-masing
terutama yang berhubungan dengan masyarakat dan masyarakat
yang jadi warga belajar, (c) Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
luarorganisasi dewasa ini dirasakan sangat pesat sekali. Sebagai
suatu organisasi, lembaga penyelenggara pendidikan luar sekolah
harus mampu mengikuti arus perkembangan teknologi tersebut,
akan tetapi tidak semua teknologi yang berkembang tersebut
harus di adaptasi, karena tidak semua teknologi tepat dengan
kebutuhan organisasi. Setelah organisasi mampu menyesuaikan
dengan teknologi, sekarang giliran sumber daya manusianya
yang harus disesuaikan dengan teknologi tersebut. Karyawan
harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisibaru
yang diakibatkan oleh perubahan tersebut. Kondisi baru tersebut bisa

8 Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015


Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal
Lembaga Pendidikan Islam

dalam bentuk bisnis prosesnya ataupun mekanisme penggunaannya.


Sehingga diperlukan suatu program pengembangan staf dalam
upaya penyesuaian dengan teknologi baru tersebut. Dalam suatu
lembaga pendidikan, teknologi yang sering mengalami
perkembangan adalah media pembelajaran, pelayanan pada warga
belajar atau siswa, dan lain sebagainya yang sebenarnya dapat
memudahkan penggunanya, namun apabila karyawan atau staf
masih gagap terhadap teknologi, maka kemudahan yang tersedia
tersebut menjadi sia-sia. Bahkan kemudahanpun tidak hanya
dirasakan oleh staf dan karyawan, melainkan juga dirasakan oleh
siswa atau warga belajarnya, misalnya dalam mekanisme
pembayaran biaya kursus yang bisa memanfaatkan fasilitas on line
melalui internet ataupun dengan pembayaran melalui ATM. Namun
fasilitas ini akan menjadi tidak berguna ketika penggunanya tidak
mengerti bagaimana caramenggunakannya.

D. Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal dalam Lembaga


Pendidikan
Scanning merupakan usaha untuk memantau, memahami, dan
menelusuri berbagai kecenderungan dalam lingkungan organisasi/
lembaga. Dalam lembaga pendidikan scanning lingkungan meliputi 5
lingkungan utama, yaitu: (a) Lingkungan Makro, mencakup faktor-faktor
sosial, teknologi, ekonomi,dan politik, (b) Lingkungan pemerintahan,
mencakup struktur pemerintahan, kecenderungan pembiayaan, dan
kecenderungan teknologi, (c) Lingkungan kompetitif, mencakup profil
competitor, kekuatan, kelemahan,dan strateginya, (d) Lingkungan
penduduk, mencakup kebutuhan, keinginan, dan tuntutan masyarakat,
dan (e) Lingkungan internal meliputi struktur organisasi, sistem lembaga,
biaya operasional, dan sumber daya manusia.
Lingkungan eksternal memiliki variabel-variabel yang bisa
ditemukan di lingkungan sosial. Lingkungan sosial dapat mempengaruhi
kegiatan lembaga dalam jangka pendek namun sering kali berpengaruh
dalam jangka panjang. Analisis atau scanning lingkungan pada dasarnya

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 9


Anisa Febriyanti

dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang sangat penting bagi masa


depan sebuah lembaga atau biasa dinamakan faktor strategis. Biasanya
faktor faktor strategis itu dirangkum dalam singkatan SWOT (Strength,
Weakness, Opportunities, Threats ). Kekuatan dan peluang ada pada
internal lembaga, sedangkan tantangan dan ancaman berada lingkungan
eksternal lembaga.

Kekuatan Budaya Kekuatan


Ekonomi

Lingkungan
Internal
Struktur Lembaga
Sistem Lembaga
SDM
Biaya
Operasional, dll

Kekuatan Politik Kekuatan


Teknologi
Gambar 1. Lingkungan Eksternal dan Internal Lembaga Pendidikan.

10 Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015


Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal
Lembaga Pendidikan Islam

E. Contoh Scanning Lingkungan Internal dan Eksternal


Scanning Internal Scanning Eksternal

1. Loyalitas Tinggi Kebijakan Pemerintah


2. Keterampilan yang unggul Perubahan budaya masyarakat
3. Kompetensi guru yang Munculnya banyak lembaga
unggul pendidikan yang lebih
berkualitas.
4. Rendahnya motivasi kerja Persepsi baik masyarakat
guru
5. Posisi Persaingan yang Semakin cepat pertumbuhan
kurang baik banyaknya jumlah siswa
6. Prestasi siswa yang Perkembangan IPTEK
dibawah KKM

Dari beberapa contoh scanning diatas maka diperlukan analisis


terhadap faktor-faktor tersebut. Analisis yang di gunakan adalah analisis
SWOT. Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka
perlu dilihat terlebih dahulu bagian penting itu dalam analisis SWOT,
yaitu: (a) Faktor Internal. Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya
strength dan weakness (S & W). Dimana faktor ini menyangkut dengan
kondisi-kondisi yang terjadi di dalam lembaga yang mempengaruhi
dalam pengambilan keputusanmdan (b) Faktor eksternal. Faktor internal
ini mempengaruhi terbentuknya opportunities dan threats (O & T).
Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di
luar lembaga yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 11


Anisa Febriyanti

F. Kesimpulan
Manajemen strategis dalam pengembangan pendidikan tidak lain
adalah agar kegiatan pengembangan yang dilakukan dapat sesuai
dengan perkembangan yang terjadi secara riil di masyarakat.
Manajemen startegis memungkinkan para pengembang yang
menerapkannya mengetahui kondisi internal dan kondisi eksternal
program yang akan dikembangkannya. Faktor internal diantaranya: visi,
misi, sasaran dan tujuan organisasi, strategi pencapaian tujuan, sifat dan
jenis kegiatan, dan jenis teknologi yang digunakan. Adapun faktor
eksternal yang juga perlu diperhatikan dalam rangka mencapai visi dan
misi yang telah dirancang oleh lembaga pendidikan tersebut: kebijakan
pemerintah, sosio-budaya masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan kekuatan politik.
Selain itu, apabila setiap lembaga pendidikan memiliki loyalitas
yang lebih besar, maka lembaga tersebut akan memiliki kekuatan lebih
besar. Namun sebaliknya, apabila lembaga tersebut tidak memiliki
loyalitas yang tinggi maka akan menimbulkan kelemahan bagi lembaga
tersebut. Karena akan terjadi banyak persaingan yang kurang baik dan
apabila setiap lembaga pendidikan memiliki sumber keuangan yang
memadai maka akan menjadi kekuatan lembaga tersebut. Namun
sebaliknya, apabila sumber keuangan lembaga tersebut tidak memadai
maka akan menjadi kelemahan. Karena sarana dan fasilitas yang ada
tidak akan berkembang.

12 Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015


Scanning Lingkungan Eksternal dan Internal
Lembaga Pendidikan Islam

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irfan. 2015. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung:


ALFABETA.
Handoko, T Hani. 2009. Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sember Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Iriantara, Yosal. 2013. Manajemen Humas Sekolah. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Morissan. 2008. Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas
Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi
Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siagian P, Sondang. 2012. Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Aksara.

Jurnal Kependidikan, Vol. III No. 2 November 2015 13

Das könnte Ihnen auch gefallen