Sie sind auf Seite 1von 7

ATOM, ION DAN MOLEKUL

A. ATOM

1. Penemuan Atom
Seorang filsum yunani bernama Democritus, mengemukakan bahwa materi tersusun dari
partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Ia memberi nama atomos. Teori John Dalton
pada tahun 1808. teori Dalton dapat diringkas sebagai berikut :
a. Setiap unsur tersusun dari partikel-partikel kecil yang disebut atom
b. Senyawa adalah materi yang tersusun oleh paling sedikit 2 jenis atom dari unsur yang
berbeda, dengan perbandingan yang tetap dan tertentu.
c. Atom tidak dapat dimusnahkan. Dan reaksi kimia hanyalah penataan ulang atom-atom yang
bereaksi.

2. Partikel Subatomik dan Struktur Atom


Atom mempunyai bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Bagian dari atom dinamakan partikel
subatomik yang terdiri dari elektron, proton dan neutron.

a. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John (J.J) Thomson pada tahun 1898. Elektron berada di
antara muatan positif yang tersebar merata dalam atom yang berbentuk bulat.
b. Proton
Pada tahun 1909, Ernest Rutherford, menyatakan bahwa partikel bermuatan positif dalam
inti atom, inilah yang kemudian disebut proton. Dalam model atomnya Rutherford, bahwa
atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif. Oleh karena atom tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif pada inti
atom (jumlah proton) sama dengan jumlah muatan negatif (jumlah elektron).
c. Neutron
Pada tahun 1932 Janes Chadwick berhasil membuktikan keberadaan neutron. Letaknya
dalam inti atom.
Dengan ditemukannya partikel subatomik maka struktur atom menjadi semakin jelas.
Atom terdiri dari inti atom, dan elektron. Inti atom itu sendiri dibentuk oleh proton dan
neutron. Sementara elektron bergerak mengelilingi inti atom. Proton bermuatan positif, neutron
tidak bermuatan (netral) dan elektron bermuatan negatif.
Niels Bohr kemudian menyatakan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada
lintasan tertentu yang tetap. Lintasan elektron ini dinamakan orbit atau kulit. Lintasan ini dapat
dibayangkan seperti lintasan planet.

3. Konfigurasi Elektron
Kulit-kulit pada atom dapat mengundang elektron dengan jumlah tertentu. Susunan
elektron dalam kulit disebut konfigurasi elektron. Kulit pertama (dekat dengan inti atom) mampu
menampung 2 elektron, kulit ke dua dan ke tiga mampu menampung masing-masing 8 elektron.
Kita dapat menempatkan elektron dengan menuliskannya seperti di bawah ini, perhatikan
contohnya untuk atom karbon dan natrium.

Karbon (C) : 2 4
Natrium (Na) : 2 8 1

Jumlah elektron pada kulit ketiga

Jumlah elektron pada kulit kedua

Jumlah elektron pada kulit pertama

Jumlah Kulit Kulit Kulit


Unsur Kulit II Penulisan
elektron I III IV
Hidrogen 1 1 - - - 1
Helium 2 2 - - - 2
Lithium 3 2 1 - - 2 1
Berilium 4 2 2 - - 2 2
Boron 5 2 3 - - 2 3
Natrium 11 2 8 1 - 2 8 1
Magnesium 12 2 8 2 - 2 8 2
Aluminium 13 2 8 3 - 2 8 3
Silikon 14 2 8 4 - 2 8 4
Fosfor 15 2 8 5 - 2 8 5

4. Nomor atom dan Nomor Massa


Setiap unsur mempunyai nomor atom dan nomor massa
a. Nomor atom
Nomor atom menunjukkan proton dalam inti atom.
Contoh : Clor (Cl) mempunyai nomor atom 17, unsur argon (Ar) mempunyai nomor atom 18,
unsur bromin (Br) mempunyai nomor atom 35.

Tabel : Nomor atom dari beberapa unsur


Unsur Lambang unsur Nomor atom Jumlah proton
Hidrogen H 1 1
Helium He 2 2
Lithium Li 3 3
Berilium Be 4 4
Boron B 5 5
Karbon C 6 6
Netrogen N 7 7
Oksigen O 8 8
Flour F 9 9
Neon Ne 10 10
Natrium Na 11 11
Magnesium Mg 12 12
Aluminium Al 13 13
Silikon Si 14 14
Fosfor P 15 15
Belerang S 16 16
Klor Cl 17 17
Argon Ar 18 18
Kalium K 19 19
Kalsium Ca 20 20
Jumlah proton dalam suatu atom harus sama dengan jumlah elektron

Nomor atom = jumlah atom = jumlah elektron

Contoh :
Unsur nitrogen mempunyai nomor atom 7, berarti dalam atom nitrogen, jumlah proton =
jumlah elektron = 7
Unsur magnesium mempunyai nomor atom 12. Berarti dalam atom magnesium, jumlah
proton = jumlah elektron = 12

b. Nomor Massa
Nomor massa menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam suatu inti atom.

Nomor massa = jumlah proton = jumlah neutron

Persamaan ini dapat digunakan untuk mengetahui jumlah neutron dalam suatu atom, yaitu :
Jumlah neutron = nomor massa jumlah proton
= nomor massa nomor atom
Contoh :
Unsur nitrogen mempunyai nomor massa 14, karena jumlah proton (nomor atom) = 7, berarti
jumlah neutron = 14 7 = 7
Unsur magnesium mempunyai nomor massa 24, karena jumlah proton (nomor atom) = 12,
berarti jumlah neutron = 24 12 = 12

Tabel Nomor massa dan jumlah neutron dari beberapa unsure

Nomor atom
Unsur Nomor massa Jumlah neutron
(jumlah proton)
Hidrogen 1 1 0
Helium 2 4 2
Lithium 3 7 4
Berilium 4 9 5
Boron 5 11 6
Karbon 6 12 6
Netrogen 7 14 7
Oksigen 8 16 8
Flour 9 19 10
Neon 10 20 10
Nomor atom
Unsur Nomor massa Jumlah neutron
(jumlah proton)
Natrium 11 23 12
Magnesium 12 24 12
Aluminium 13 27 14
Silikon 14 28 14

Nomor atom dan nomor massa suatu unsur dapat dituliskan bersama-sama dengan
lambang unsur. Nomor unsur ditulis sebagai superscript, sedangkan nomor atom ditulis sebagai
penulisan untuk unsur X berikut ini :

A
Z X

Dengan A = nomor massa, Z = nomor atom, dan X = lambang unsur


Contoh penulisan lambang sebagai berikut :
19
9F : artinya : unsur flourin mempunyai nomor massa 19
(A = 19) dan nomor atom 9 (Z = 9)
27
13 Al : artinya : unsur aluminium mempunyai nomor massa 27
(A = 27) dan nomor atom 13 (Z = 13)

Isotop, Isobar, dan Isoton


a. Isotop
Perhatikan dua atom unsur helium berikut :
3 4
2 He dan 2 He
Kedua atom helium diatas mempunyai nomor atom sama yaitu 2. Atom-atom yang
mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda disebut isotop.
b. Isobar
Untuk mengetahui apa itu isobar perhatikan contoh unsur berikut :
14 14
6 C dan 7 N
Atom karbon (C) dan atom nitrogen (N) mempunyai nomor massa yang sama (14) tetapi
nomor atomnya berbeda (6 dan 7). Atom-atom dengan nomor massa sama, tetapi nomor atom
berbeda disebut isobar.
c. Isoton
Untuk isoton perhatikan unsur berikut :
3 4
1 H dan 2 He
Jumlah neutron dalam atom hidrogen dalah 3 1 = 2. Jumlah neutron dalam atom helium
adalah 4 2 = 2. Berarti, unsur diatas memiliki jumlah neutron yang sama. Atom dari unsur-
unsur dengan jumlah neutron yang sama disebut isoton.

B. ION

Atom tidak bermuatan listrik, namun atom dapat kehilangan elektron atau justru mendapatkan
elektron sehingga menjadi bermuatan listrik. Atom seperti itu disebut ion. Ada dua jenis ion,
yaitu ion positif (Kation) dan ion negative (Anion). Ion positif terbentuk ketika sebuah atom
kehilangan elektron dan ion negatif terbentuk ketika sebuah atom mendapat elektron sehingga
jumlah elektronnya bertambah.
Contoh :
Anion
Bila atom bromine menangkap sebuah electron, akan membentuk ion bromide
Br + Le- Br-
Bila atom sulfur menangkap dua buah electron, akan terbentuk ion sulfide
S + 2e- S2-
Atom-atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negative yang sama
jumlahnya.

Kation
Bila atom barium melepaskan dua electron, akan terbentuk ion barium bermuatan 2 positif.
Ba Ba2+ + 3e-
Bila atom aluminium melepas tiga electron, akan terbentuk ion aluminium bermuatan 3
positif
Al Al3+ + 3e-

Table Contoh Anion dan Kation


Kation Anion
Rumus Nama Rumus Nama
Na+ Ion natrium CO32- Ion karbonat
Ca2+ Ion kalsium SO42- Ion sulfat
NH4+ Ion ammonium NO3- Ion nitrat
Mg2+ Ion magnesium OH- Ion hidroksida
Li+ Ion litium Cl- Ion klorida
Rb+ Ion rubidium F- Ion fluorida

Dalam system periodik suatu ion dapat bermuatan satu atau beberapa kali dari dari muatan
dasar dapat diperkirakan dari letak unsure yang bersangkutan. Ion logam alkali (IA) selalu
membentuk ion bermuatan positif satu, misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion
Kalium (K+). Ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium
(Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Demikian juga ion-ion dari unsur lain dapat diperkirakan
muatannya muatannya berdasarkan letak unsure tersebut dalam system periodic unsure.
Ion-ion yang bermuatan berlawanan memiliki gaya listrik yang kuat. Ikatan kimia yang terjadi
karena gaya tarik listrik yang kuat. Ikatan kimia yang terjadi karena gaya listrik ini disebut ikatan ion.
Senyawa yang terbentuk karena adanya ikatan ion disebut senyawa ion.

C. MOLEKUL

Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom melalui suatu ikatan kimia. Molekul dapat
terbentuk dari atom-atom unsur yang sama. Molekul seperti ini disebut molekul unsur, misalnya gas
hidrogen (H2), Klor (Cl2), oksigen (O2), nitrogen (N2) dan Flour (F2).

Molekul juga dapat terbentuk dari atom unsur yang berbeda yang disebut molekul senyawa.
Contoh : molekul air dan molekul karbon dioksida, molekul air (H2O) dibentuk oleh dua atom
hidrogen (H) dan sebuah atom oksigen (O). Molekul karbon dioksida (CO2) dibentuk oleh satu atom
karbon (C) dan dua atom oksigen (O2)
Molekul dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu molekul diatomik dan molekul poliatomik.
Molekul diatomik adalah molekul yang hanya dibentuk oleh dua atom. Atom-atom tersebut bisa
berasal dari unsur yang sama atau unsur yang berbeda. Molekul poliatomik mengandung lebih dari
dua atom. Sebagai contoh ozon (O3), asam nitrat (HNO3) dan amonia (NH3).

1. Molekul Unsur
Molekul unsure adalah molekul yang terdiri dari atom-atom sejenis. Lambang melekul
unsure dari lambing unsure yang dilengkapi dengan indek.

Unsur hidrogen + Unsur hydrogen = molekul unsure hidrogen


Contoh :
Molekul gas nitrogen ditulis N2, gas bromine ditulis Br2, gas hidrogen ditulis H2.

- Indek adalah angka yang ditulis dibelakang lambing unsure dan menyatakan jumlah
atom di depannya
- Molekul unsure yang terdiri dari 2 atom disebut molekul diatomik
- Molekul unsure yang terdiri dari 4 atom disebut molekul tertaatomik.
- Molekyul unsure yang terdiri dari 8 atom disebut molekul oktaatomik.

2. Molekul Senyawa
Molekul senyawa adalah melekul yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda.
2 molekul unsure hydrogen + 1 molekul unsure oksigen = 2 molekul air

Contoh:
molekul ammonia ditulis NH3, asam klorida ditulis HCl, dan etanol ditulis C2H5OH.
- Atom = bagian terkecil dari unsure
- Molekul unsure = tersusun dari atom-atom sejenis
- Molekul senyawa = tersusun dari atom-atom berbeda

Das könnte Ihnen auch gefallen