Sie sind auf Seite 1von 4

4 Pilar ASEAN Economic Community (AEC)

Oleh:
Elisabeth F. Samosir
Herbert Leonardy
Isabela K. Bangun

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
4 Pilar ASEAN Economic Community (AEC)

ASEAN Economic Community (AEC) atau dikenal dengan istilah Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan
bebas antar negara-negara ASEAN. Hal ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat
serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Yang termasuk ke dalam
MEA adalah semua negara-negara di ASEAN, yaitu:
1. Indonesia 6. Brunei Darussalam
2. Thailand 7. Vietnam
3. Malaysia 8. Laos
4. Singapura 9. Myanmar
5. Filipina 10. Kamboja

Pilar 1 Terbentuknya Pasar Tunggal dan Basis Produksi


Pasar Tunggal dan Basis Produksi merupakan salah satu dari empat karakteristik utama
MEA, dimana terdapat 5 elemen utama yang menjadi penyangganya yaitu:

1. Aliran bebas barang


Barang dari negara luar boleh masuk ke Indonesia dan barang dari Indonesia boleh
dijual di negara lain. Meskipun tetap ada kebijakan tarif untuk barang-barang yang
sifatnya sensitif, namun secara bertahap sudah dilakukan pembebasan biaya cukai.

2. Aliran bebas jasa


Jasa dari negara luar boleh masuk ke Indonesia dan jasa dari Indonesia boleh
digunakan di negara luar.

3. Aliran bebas investasi


Negara luar boleh berinvestasi di Indonesia dan Indonesia (baik swasta, lembaga,
perorangan ataupun pemerintah) boleh berinvestasi di negara luar. Contoh Malaysia
melakukan investasi di perkebunan Kepong di Langkat.

4. Aliran modal yang lebih luas.


Modal dari luar negeri boleh masuk ke Indonesia dan modal dari Indonesia boleh
digunakan di luar negeri.
5. Aliran bebas tenaga terampil
Tenaga kerja siapapun boleh masuk ke Indonesia untuk bekerja, dan tenaga kerja
Indonesia boleh bekerja di luar negeri. Akan diberi kemudahan bagi tenaga-tenaga
kerja dari luar untuk masuk ke suatu negara.
Maksud dari kelima aliran bebas ini adalah tidak ada lagi hambatan untuk masuk ke
suatu negara. Dari kelima elemen ini, semuanya bisa menjadi peluang dan ancaman. Kelima
elemen ini merupakan peluang yang besar karena memperluas pasar yang bisa dituju. Apalagi
jika dalam kelima elemen ini Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dimana kualitas
yang Indonesia hasilkan jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan biaya yang
lebih rendah, maka dengan adanya aliran bebas masuk ini akan menguntungkan Indonesia.
Namun jika Indonesia tidak bisa bersaing, maka aliran bebas masuk ini akan menjadi
ancaman, dimana semua produk dari lima elemen diatas tidak dapat digunakan ke negara
luar, bahkan negara luar lah yang akhirnya mendominasi pasar di Indonesia. Hal ini tentu
akan sangat merugikan Indonesia.
Oleh karena itu agar dapat meningkatkan daya saing dalam perdagangan bebas maka
Indonesia harus meningkatkan keunggulan kompetitifnya, baik dari segi peningkatan
kualitas, efisiensi biaya, pelatihan, training.
Priority Integration Sectors (PIS) merupakan sektor-sektor yang dianggap strategis
untuk diliberalisasikan menuju pasar tunggal dan berbasis produksi. Dalam proses
meliberalisasikan seluruh sektor PIS tersebut, disepakati agar setiap negara Anggota ASEAN
bertindak sebagai koordinator untuk 12 sektor PIS. Sektor-sektor tersebut adalah:

NO. Daftar PIS Negara Koordinator


1. Agro-based product Myanmar
2. Air travel Thailand
3. Automotives Indonesia
4. e-ASEAN Singapore
5. Electronics Filipina
6. Fisheries Myanmar
7. Healthcare Singapore
8. Rubber-based product Malaysia
9. Textile and Apparels Malaysia
10. Tourism Thailand
11. Wood based products Indonesia
12. Logistics Vietnam

Secara umum, PIS memiliki langkah khusus dan langkah spesifik untuk mempercepat
integrasi 12 sektor tersebut. Langkah langkah tersebut antara lain:
1. Bidang Perdagangan Barang
2. Bidang Perdagangan Jasa
3. Bidang Investasi (Penanaman Modal)
4. Bidang Ketentuan Asal Barang
5. Prosedur Kepabeanan
6. Standar dan Kesesuaian
7. Fasilitas Perjalanan di ASEAN
8. Perpindahan Pelaku Usaha, Tenaga Ahli, Profesional, Tenaga Terampil dan Orang
Berbakat
9. Peningkatan Perdagangan dan Penanaman Modal
10. Statistik Perdagangan dan Penanaman Modal Intra ASEAN
11. Hak Kekayaan Intelektual
12. Penggunaan Tenaga Kerja Kontrak dan Industri Pelengkap

Das könnte Ihnen auch gefallen