Sie sind auf Seite 1von 1

Penelitian ini juga memberikan kontribusi praktis bagi Bank Indonesia, Bank Syariah dan

lembagapendidikan sebagai berikut:

a. Bagi Bank Indonesia


BI sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam mengatur kebijakan fiskan
maupun moneter dengan melakukan penyesuaian perilaku masyarakat sehingga
sasaran ataupun tujuan kebijakan tersebut dapat tercapai sevara efektif dan efisien.
Bank Indonesia sebaiknya menetapkan kebijakan untuk pebankan syariah yang
sesuai dengan karakteristik khusus yang ada pada perbankan syariah supaya
perbankan syariah dapat berkembang bai di Indonesia.
b. Bagi Bank Syariah
Hal yang penting harus dlakukan bank syariah untuk dapat meningkatkan
penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah yang nantinya berimbas
kepada naiknya aset perbankan syariah tidak selalu harus mengedepankan aspek
keunggulan emosional dalam melakukan penawaran terhadap nasabah tetapi juga
bagaimana bank syariah mampu menawarkan dan menyampaikan keunggulan bank
syariah dari sisi keuntungan dalam aspek ekonomi. Dalam hal ini, memang bukan
berarti bank syariah serta merta menafikkan untuk tidak menyampaikan aspek
keunggulan dari sisi emosional akan tetapi bagai mana bank syariah kedepan tidak
hanya mngedepankan aspek emosional saja tetapi bank syariah kedepan mampu
memberikan keunggulan fungsional dan ekonomi, yang memang menjadi tujuan
utama nasabah rasional ketika ia menanamkan dananya diperbankan.
c. Bagi Lembaga Pendidikan
Perlu dikembangkan kurikulum akuntansi syariah yang disesuaikan dengan
perkembangan bank syariah, mengingat perkembangan bank syariah yang cukup pesat
membutuhkan tenaga ahli yang berkompeten dalam akuntansi syariah. Kurikulum
tersebut dapat digunakan oleh pihak pengguna sumber daya manusia untuk lembaga
keuangan, perusahaan, auditor dan lainnya.1

1
Ari Kristin Prasetyoningrum, Risiko Bank Syariah (YOGYAKARTA: Pustaka Pelajar, 2015), h. 182-
184

Das könnte Ihnen auch gefallen