Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TUJUAN :
Mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol
Membedakan senyawa alkohol primer, sekunder, tersier dan fenol dengan
menggunakan tes Lucas dan Ferri Klorida
A. Pre-lab
1. Jelaskan perbedaan karakteristik antara alkohol primer, sekunder dan tersier!
Alkohol adalah suatu senyawa yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hidorogen dan
oksigen. Sifat lain dari alkohol juga dapat dilihat dari letak gugus hidroksil pada atom C
yang dikenal sebagai alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer
adalah alkohol yang gugus OH nya terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1
atom C lain). Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid dan kemudian dioksidasi lagi
menjadi asam karboksiat. Contohnya 1-propanol.
Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus OH nya terikat pada atom C sekunder
(atom C yang mengikat 2 atom C yang lain). Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi
keton. Contohnya 2-propanol. Sedangkan alkohol tersier adalah alkohol yang gugus OH
nya terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat 3 atom C yang lain). Alkohol tersier
tidak dapat dioksidasi. Contohnya 2-metil-2-propanol (Permana, 2008).
Dikocok
Hasil
2 tetes FeCl5 5%
Dikocok
Hasil
C. HASIL PERCOBAAN DAN PENGAMATAN
a. Tes Lucas
Sampel Sampel+Reagen Lucas Hasil Uji (+)/(-)
ZnCl2
0,5 ml metanol _
Etanol + HCl bening
ZnCl2
0,5 ml etanol _
Etanol + HCl bening
ZnCl2
0,5 ml 2-propanol +
2-propanol + HCl berkabut
ZnCl2
0,5 fenol _
Fenol + HCl bening
Analisa Prosedur
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh praktikan dalam uji Lucas ini adalah
menyiapkan alat dan bahan. Alat yang perlu disiapkan antaralain, tabung reaksi, rak
tabung, pipet tetes, pipet ukur, beaker glass, sumbat karet, bulb, label, penjepit kayu,
spiritus, kaki tiga. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu etanol, metanol, 2-propanol,
fenol dan reagen lucas. Reagen lucas terdiri dari ZnCl2 dan HCl. ZnCl2 berfungsi sebagai
katalis dan pemekat warna sedangkan HCl berfungsi untuk melarutkan alkohol dan
penyumbang Cl pada pembentukan alkil alkohol. Langkah selanjutnya ialah memberi
label pada setiap tabung reaksi agar saat pengamatan tidak tertukar antar masing-masing
bahan. Selain tabung reaksi pipet tetes dan pipet ukur juga diberi label, tujuannya agar
masing-masing bahan menggunakan pipet yang berbeda karena apabila menggunakan
pipet yang sama akan membuat bahan-bahan tercampur sehingga hasil pengamatan tidak
akan maksimal. Tabung reaksi diletakkan pada rak tabung. Selanjutnya mengambil 0,5
ml sampel yang terdiri dari etanol, metanol, 2-propanol dan fenol kedalam tabung reaksi
menggunakan pipet ukur berukuran 1ml dengan bantuan bulb, lalu tutup tabung reaksi
menggunakan sumbat karet dengan tujuan agar tidak menguap. Kemudian memasukkan
reagen lucas sebanyak 3 ml pada setiap tabung reaksi dengan menggunakan pipet ukur,
lalu tutup kembali tabung reaksi. Homogenkan larutan yang berisi sampel dan reagen
lucas tersebut dengan menggoyangkan tabung reaksi. Setelah itu mengamati perubahan
atau terbentuknya kabut yang terjadi pada larutan tersebut selama 15 menit. Apabila
dalam 15 menit tidak terbentuk kabut pada larutan, maka lakukan pemanasan pada
larutan dengan memanaskan air pada beaker glass menggunakan pembakar spiritus,
tunggu hingga suhu air 60C kemudian masukkan 4 sampel larutan tersebut. Pemanasan
dilakukan agar titik didih larutan cepat tercapai sehingga reaksi dapat berlangsung cepat.
Sebelum melakukan pemanasan pada sampel, pastikan sumbat karet pada tabung reaksi
tidak terlalu menutup agar tekanan yang didalam tidak terlalu besar. Selanjutnya
mengamati perubahan yang terjai pada tabung reaksi kemudian catat hasil yang didapat.
Analisa Hasil
Dari praktikum yang dilakukan, setelah penambahan reagen Lucas dan didiamkan
selama 15 menit didapatkan semua sampel berwarna bening setelah dilakukan
penambahan reagen Lucas. Setelah dilakukan pemanasan dengan suhu 60C selama 10
menit, pada sampel etanol, metanol dan fenol tidak terjadi perubahan namun pada sampel
2-propanol mengalami perubahan yaitu terbentuknya kabut. Hal tersebut sesuai dengan
literatur yang menyatakan reagen Lucas tidak dapat bereaksi dengan alkohol primer,
namun dapat bereaksi pada alkohol sekunder dan tersier dengan membentuk senyawa
kompleks yang ditandai dengan terbentuknya kabut, namun pada alkohol sekunder
dibutuhkan pemanasan untuk dapat berubah atau bereaksi (Clark, 2007). Sedangkan pada
penambahan reagen lucas pada fenol tidak dapat bereaksi karena fenol bukanlah alkohol,
melainkan senyawa benzena yang memiliki gugus hidroksil. Karena tes lucas hanya
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkohol. Menurut literatur yang ada, alkohol
tersier bereaksi dengan reagen lucas akan menghasilkan alkil klorida yang akan
membentuk suatu lapisan keruh yang terpisah. Alkohol sekunder akan terlarut karena
pembentukan ion oksonium dan akhirnya terbentuk alkil klorida (Harold, 2006).
b. Tuliskan mekanisme reaksi yang mendasari prinsip uji Lucas pada identifikasi gugus
alkohol
Sampel metanol
ZnCl2
CH3 OH + HCl tidak terjadi reaksi
Sampel etanol
ZnCl2
CH3 CH2 OH + HCl tidak terjadi reaksi
Sampel 2-propanol
ZnCl2
CH3 CH2 CH3 + HCl tidak terjadi reaksi
OH
Sampel fenol
OH ZnCl2
+ HCl tidak terjadi reaksi
(Nachtrieb, 2011).
KESIMPULAN
Prinsip uji lucas yaitu mengidentifikasi jenis alkohol dengan menambahkan
reagen lucas dimana akan terjadi reaksi substitusi gugus OH- pada alkohol dengan Cl pada
reagen sehingga terbentuk alkil klorida yang tidak dapat larut dalam air. Reaksi lucas
berlangsung cepat pada alkohol tersier. Berlangsung lambat pada alkohol sekunder karena
perlu adanya pemanasan terlebih dahulu dan tidak dapat bereaski dengan alkohol primer.
Reaksi positif akan terbentuk menghasilkan kabut dan terbentuk lapisan pada sampel.
Tujuan dilakukannya praktikum mengenai identifikasi gugus fungsi alkohol
adalah agar praktikan dapat mengetahui sifat fisik alkohol dan fenol, selain itu praktikan
diharapkan dapat membedakan senyawa alkohol primer, alkohol sekunder, alkohol tersier dan
fenol dengan menggunakan uji lucas dan ferri klorida.
Pada praktikum yang telah dilakukan, untuk uji lucas didapatkan bahwa 1 sampel
yang menandakan uji positif dengan terbentuknya kabut yaitu sampel 2-propanol. Sedangkan
pada sampel metanol, etanol dan fenol tidak terjadi perubahan. Untuk uji ferri klorida juga
hanya didapatkan 1 sampel yang bereaksi positif dengan larutan ferri klorida ditandai dengan
perubahan warna menjadi ungu yaitu pada sampel fenol dikarenakan ferri klorida akan
bereaksi pada fenol. . Sedangkan pada sampel metanol, etanol dan 2-propanol tidak terjadi
perubahan.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN