Sie sind auf Seite 1von 7

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKING

DENGAN METODE PERTURB AND OBSERVE PADA SEL SURYA

Toni Junihartono1, Sujono2

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik


Universitas Budi Luhur, Jakarta, 12260
Telp : (021) 5853753 ext 253, Fax : (021)
E-mail :
tonijunihartono81@gmail.com

ABSTRACT
In this final task has been designed to build a system of sun tracking. The designed system consists of 10 WP solar panel,
12V / 12Ah battery, microcontroller, LDR (Light Dependent Resistor) sensor, voltage sensor and current sensor, DC-DC
converter, Inverter, 12V DC motor, L298N Module Driver and AC load 59 Watt is a lamp. At the time the system operates, the
first LDR sensor will detect the position of the sunlight and the data from the LDR will be processed by arduino uno to move
the solar cells to be in a position perpendicular to the sunlight by using a 12 Volt DC motor as the driving force. Electrical
energy generated is a type of direct current (Direct Current) that will be stored on the battery. To produce maximum solar cell
output power, an algorithm called Maximum Power Point Tracking (MPPT) with perturb and observe method is used to find
maximum power under various conditions and keep the working point of the solar cell always at a maximum point with Using
PWM (Pulse Width Modulation) signal to set the on-off switching on the mosfet in DC-DC converter circuit. DC-DC converter
is used to lower the voltage with different levels. The DC voltage on the battery will be connected to the inverter which is then
used to supply the AC load in the form of a lamp. Test results obtained the system can work with battery charging efficiency of
84%.

Keywords : Sensor Light Dependent Resistor, Solar cell, MPPT, DC-DC Converter, Inverter.

ABSTRAK
Dalam tugas akhir ini telah dirancang bangun sistem penjejak matahari. Sistem yang dirancang terdiri dari panel surya 10
WP, baterai 12V/12Ah, mikrokontroler, sensor LDR (Light Dependent Resistor), sensor tegangan dan sensor arus, DC-DC
converter, Inverter, motor DC 12 Volt, Driver Modul L298N dan beban AC 59 Watt berupa lampu. Pada saat sistem
beroperasi, pertama yang dilakukan adalah sensor LDR akan mendeteksi posisi cahaya matahari dan data dari LDR akan
diolah oleh arduino uno untuk menggerakan solar sel agar berada pada posisi tegak lurus pada cahaya matahari dengan
menggunakan motor DC 12 Volt sebagai penggeraknya. Energi listrik yang dihasilkan adalah jenis arus searah (Direct
Current) yang akan disimpan pada baterai. Untuk menghasilkan daya keluaran sel surya yang maksimal, maka diperlukan
suatu algoritma yang biasa disebut Maximum Power Point Tracking (MPPT) dengan metode perturb and observe yang
digunakan untuk mencari daya maksimum dengan berbagai kondisi dan menjaga titik kerja sel surya agar selalu berada pada
titik maximum dengan menggunakan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) untuk mengatur pensaklaran on-off pada mosfet
didalam rangkaian DC-DC converter. DC-DC converter digunakan untuk menurunkan tegangan dengan level yang berbeda.
Tegangan DC pada baterai akan dihubungkan pada inverter yang kemudian digunakan untuk mencatu beban AC berupa
lampu. Hasil pengujian diperoleh sistem dapat bekerja dengan effisiensi pengisian baterai sebesar 84%.

Kata kunci : Sensor Light Dependent Resistor, Panel Surya, MPPT, DC-DC Converter, Inverter.

I. PENDAHULUAN Metoda Maximum Power Point Tracking Memakai DC-DC


Untuk memaksimalkan output panel surya dapat dilakukan Converter Berbasis Fuzzy Logic dan dituliskan bahwa prosentase
dengan mendesain sistem penjejak pada panel surya yang dapat efisiensi pada PLTB sebesar 87%, serta kecepatan respon sistem
mengikuti pergerakan cahaya matahari. Selain itu juga dengan yang masih kurang.
memberikan algoritma Maximum Power Point Tracking pada Pada jurnal yang ditulis oleh Harmini dan Titik Nurhayati [2]
proses switching buck converter menggunakan PWM (Pulse berjudul Implementasi Maximum Power Point Tracker Pada
Width Modulation) untuk mengatur besarnya tegangan dan arus Sistem Photovoltaic dan dituliskan bahwa Daya keluaran PV
dari sel surya ke baterai agar berada pada titik maksimum, yang seringkali tidak mencapai maksimal dari daya sebenarnya,
sehingga daya baterai yang disalurkan ke beban adalah daya sehingga daya yang disalurkan baterai bukan daya maksimal dan
maksimal. tidak dilakukan tracking atau perputaran panel surya secara
mekanik terhadap datangnya arah cahaya matahari.
Pada jurnal yang ditulis oleh Machmud Effendy [1] berjudul
Peningkatan Efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga BAYU Dengan Pada jurnal yang ditulis oleh Ciptian Weried Priananda [3]
berjudul Analisis Dan Simulasi Metode Hill Climbing Untuk
MPPT Pada Photovoltaic Statis dan dituliskan bahwa
menggunakan MPPT Hill Climbing terbukti membuat permanen
daya puncak pada PV menjadi lebih efisiensi dan mendekati daya
maksimumnya.
Pada jurnal yang ditulis Singgih Kurniawan [4] berjudul
Maximum Power Point Tracker Dengan Konverter DC-DC Tipe
Cuk Menggunakan Metode Logika Fuzzy Pada Photovoltaic dan
dituliskan bahwa pemasangan perangkat MPPT pada modul
photovoltaic dapat meningkatkan rasio daya dengan kenaikan
rata-rata 29,69% dibandingkan sebelum pemasangan MPPT.
Gambar 2 Karakteristik Sel Surya Arus Terhadap Tegangan (I-V)
Pada jurnal yang ditulis Bayu Prima Juliansyah Putra, Aulia Siti
Aisjah, dan Syamsul Arifin [5] berjudul Rancang Bangun MPPT Pada Gambar 2 adalah menunjukkan tipikal kurva I-V.
Pada Panel Photovoltaic Berbasis Logika Fuzzy Di Buoy tagangan (V) adalah sumbu horizontal. Arus (I) adalah sumbu
Weather Station dan dituliskan bahwa daya yang dihasilkan vertikal. Kebanyakan kurva I-V diberikan dalam Standar Test
masih belum dapat menghasilkan daya maksimal sebagimana Conditions (STC) 1000 watt per meter persegi radiasi (atau
spesifikasi Photovoltaic dan tidak dilakukan tracking atau disebut satu matahari puncak/ one peak sun hour) dan 25 derajat
perputaran panel surya secara mekanik terhadap datangnya arah Celcius/ 77 derajat Fahrenheit suhu solar cell panel.
cahaya matahari.
Berdasarkan hal tersebut maka pada tugas akhir ini akan dibuat
rancang bangun maximum power point tracking dengan metode
perturb and observe pada sel surya yang akan dilakukan tracking
atau perputaran panel surya secara otomatis terhadap datangnya
arah cahaya matahari agar daya output panel surya adalah daya
maksimumnya.

II. LANDASAN TEORI


Gambar 3 Pengaruh Temperatur Pada Sel Surya Dalam
2.1 Pengertian Sel Surya Tegangan
Sel surya atau juga sering disebut photovoltaic adalah sebuah Sementara pada Gambar 3 adalah menunjukkan efek
alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah besar diode temperatur pada sel surya dalam tegangan. Semakin tinggi
p-n junction, dimana dalam hadirnya cahaya matahari mampu temperatur maka semakin rendah tegangan yang dihasilkan pada
menciptakan energi listrik yang berguna. sel surya. [5]
2.2 Karakteristik Sel Surya 2.3 Maximum Power Point Tracking
Sel surya memiliki karakteristik yang unik pada kurva arus Maximum Power Point Tracking atau sering disingkat
terhadap tegangannya. Terdapat sebuah nilai daya maksimum dengan MPPT adalah sistem elektronik yang dioperasikan
untuk nilai intensitas tertentu. Daya sel surya sendiri merupakan pada sistem photovoltaic sehingga photovoltaic dapat
fungsi daripada tegangan. Kemudian adapun karakteristik sel beroperasi pada daya maksimum. Sistem berfungsi memberikan
surya P-V terhadap perubahan irradiasi. Irradiasi merupakan distribusi energi yang lebih stabil dan untuk mencari titik daya
sumber energi bagi sel surya, sehingga keluarannya sangat maximum agar distribusi daya output dari sistem bisa optimal
bergantung oleh perubahan irradiasi. Gambar 1 memberikan adalah charge controller. MPPT merupakan charger controller
contoh perubahan irradiasi terhadap kurva daya modul sel surya. yang optimal untuk charging. Hal tersebut dikarenakan MPPT
mencari titik daya maksimum dari sistem sehingga tegangan
yang terbuang tidak sepenuhnya hilang, tetapi akan diubah
dengan memaksimalkan keluaran arus dari sistem. Sehingga daya
yang disalurkan ke baterai bisa optimal dan lebih stabil.
2.4 Metode Perturb and Observe
Maximum Power Point Tracking (MPPT) adalah suatu mode
mencari maximum power point (MPP) dari kurva karakteristik
daya-tegangan panel surya agar dapat mengambil nilai duty cycle
yang nominal, sehingga converter dapat menyalurkan daya
maksimum dari panel surya ke beban. Algoritma metode perturb
and observe merupakan salah satu metode MPPT yang mudah
Gambar 1 Karakteristik sel surya P-V terhadap perubahan diimplementasikan. Perancangan MPPT ini membutuhkan dua
irradiasi [5] parameter untuk menentukan slope yaitu tegangan input
Pada Gambar 1 memperlihatkan kurva karakteristik keluaran sel converter (Vin) dan arus converter (Iin).
surya bahwa sel surya dipengaruhi oleh kondisi irradiasi
matahari. Tiap titik yang berada dipuncak masing-masing kurva
merupakan nilai daya tertinggi yang mampu disalurkan sel surya Dari dua parameter ini didapatkan daya masuk (Pin), dan arus
untuk beban atau mewakili titik Maximum Power Point (MPP) masuk (Iin), maka dibandingkan dengan parameter dari
dari masing-masing kondisi radiasi matahari. Pada Gambar 2.9, pembacaan data sebelumnya yaitu Pin(n-1) dan Vin(n-1). Hasil
daya puncak akan dicapai ketika tegangan pada sel surya berada perbandingan itu didapatkan P dan I.
pada nilai 18V. Jika nilai tegangan sel surya digeser menjadi
10V, maka daya sel surya akan menurun plus minus 30 Watt.
Dan hasil perkalian antara dP dan dI nantinya dinamakan slope. perubahan arus yang kecil. Sensor ini digunakan pada aplikasi-
aplikasi di bidang industri, komersial, maupun komunikasi.
Contoh aplikasinya antara lain untuk sensor kontrol motor,
deteksi dan manajemen penggunaan daya, sensor untuk catu daya
Keterangan :
tersaklar, sensor proteksi terhadap arus lebih, dan lain
P(K) = Daya sekarang (Watt) sebagainya. Modul ACS712 dapat dilihat pada Gambar 6. [14]
P(K-1) = Daya sebelumnya (Watt)
V(K) = Tegangan sekarang (Volt)
V(K-1) = Tegangan sebelumnya (Volt)

Gambar 6 Modul ACS712 [14]

2.8 Sensor Tegangan


Sensor tegangan adalah sensor tegangan yang bekerja
Gambar 4 Posisi dP/dV yang berbeda pada kurva daya didasarkan pada prinsip penekanan resistansi dan dapat membuat
sel surya [5] tegangan input berkurang hingga 5 kali dari tegangan asli.
Gambar 4 memperlihatkan salah satu kurva panel P-V yang Bentuk modul sensor tegangan seperti ditunjukkan pada Gambar
memperesentasikan dasar dari metode algoritma perturb and 7. [15]
observe. Tanda panah menunjukkan daerah dengan sinyal nol,
yang merupakan nilai MPP. Bila nilai sinyal (slope) positif, maka
tegangan akan naik untuk mendapatkan nilai MPP yang baru dan
sebaliknya, jika nilai sinyal (slope) negatif, maka tegangan panel
surya akan turun. Arah slope ditentukan dengan perbandingan dP
dan dV. Dengan karakteristik dari buck converter didapatkan
ketetapan arah dari duty cycle. Bila hasil perbandingan (slope) itu
jika dikalikan menghasilkan nilai positif maka nilai duty cycle Gambar 7 Modul sensor tegangan [15]
ditambah dan bila menghasilkan nilai negatif maka nilai duty
cycle dikurangi. Dengan menentukan slope maka didapatkan III. PERANCANGAN SISTEM
referensi duty cycle yang baru. 3.1 Perancangan Mekanik
Pada rancangan alat ini tersusun dari rangka besi sebagai
baseplate dan motor motor DC 12 volt sebagai penggerak panel
surya. Ukuran panel surya adalah 36cm dan lebar 30 cm. Ukuran
mekanik dengan panjang 38cm dan lebar 33cm. Sedangkan
rangka atas dengan panjang 36cm dan lebar 33cm.

Gambar 8 Mekanik tampak dari depan


Gambar 5 Flowchart Algoritma Perturb and Observe [5]
3.2 Diagram Blok Sistem
2.5 DC-DC Converter
DC-DC converter adalah sirkuit elektronik yang berfungsi
untuk mengubah tegangan searah (DC) ke tegangan DC dengan
level yang berbeda.
2.6 Buck Converter
Converter jenis buck merupakan konverter penurun tegangan
yang mengkonversikan tegangan masukan DC menjadi tegangan
DC lainnya yang lebih rendah levelnya.
2.7 Sensor Arus
Sensor arus ACS712 (Allegro Current Sensor) adalah sensor
arus yang bekerja berdasarkan efek medan. Sensor arus ini dapat
digunakan untuk mengukur arus AC atau DC. Modul sensor ini
telah dilengkapi dengan rangkaian penguat operasional, sehingga
sensitivitas pengukuran arusnya meningkat dan dapat mengukur Gambar 9 Diagram Blok Sistem
Bagian-bagian sistem dan fungsinya seperti ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1 Bagian-bagian sistem elektronik maximum power point
tracking

Gambar 10 Rangkaian Buck Converter


Dari Gambar 10 dapat dijelaskan prinsip kerjanya adalah
sebuah buck converter menggunakan 2 saklar aktif, kedua saklar
ini akan bekerja secara bergantian, dan hanya ada satu saklar
yang menutup setiap saat. buck converter terdiri dari 2 kondisi
yang berbeda yaitu ketika MOSFET pada kondisi tertutup (ON)
Dari diagram blok pada Gambar 3.2 dapat dijelaskan prinsip dan dalam hal ini MOSFET dioperasikan sebagai saklar,
kerja alat adalah pada saat sistem beroperasi, pertama yang sehingga tegangan jatuh pada MOSFET untuk kondisi ideal sama
dilakukan adalah sensor LDR (Light Dependent Resistor) akan dengan nol. Dengan demikian, arus dari sumber tegangan akan
mendeteksi posisi cahaya matahari. Adapun faktor untuk dialirkan ke induktor, kapasitor, dan beban. Kemudian, ketika
mengetahui posisi cahaya matahari tergantung pada letak posisi MOSFET pada kondisi terbuka (OFF) yaitu dengan
LDR. Data yang dihasilkan berupa data analog dan akan menghilangkan arus basis, dioda akan bekerja yang disebabkan
dikoreksi oleh arduino uno yang kemudian akan dikirim ke driver oleh adanya energi yang tersimpan pada induktor, sehingga arus
modul L298N untuk mengendalikan motor DC 12 Volt dan motor akan mengalir dari induktor ke kapasitor, beban dan dioda. Arus
DC 12 Volt yang digunakan untuk menggerakkan panel surya ini akan menurun sampai MOSFET kembali di ON kan.
agar berada pada posisi tegak lurus pada cahaya matahari dan
Tabel 2 Spesifikasi buck converter
agar jumlah energi yang diserap lebih banyak. Kemudian panel
surya akan menyerap energi cahaya matahari dan mengubahnya
menjadi energi listrik dan panel surya akan menghasilkan output
berupa daya. Untuk menentukan berapa keluaran daya dari panel
surya, maka digunakan dua buah sensor yaitu sensor tegangan
dan sensor arus sebagai bahan referensi untuk mendapatkan daya
maksimum. Data dari kedua sensor akan masuk ke arduino uno,
kemudian buck converter yang digunakan untuk menurunkan
tegangan DC atau tegangan keluaran yang lebih kecil dari
Perhitungan perancangan buck converter:
inputnya dengan tujuan untuk menyesuaikan tegangan pada
baterai. Buck converter menggunakan teknik pensaklaran berupa
sinyal PWM untuk mengaktifkan switch (dalam kondisi terbuka
atau tertutup) yang berada pada rangkaian buck converter. Sinyal Menentukan nilai induktor untuk continuous current :
PWM yang berasal dari mikrokontroler arduino uno. Jika
perubahan titik kerja mengarahkan sel surya jauh dari MPP,
maka metode perturb and observe akan membalik arah
penggangguan kearah MPP dengan menurunkan atau menaikkan
tegangan referensi, sehingga daya yang dihasilkan panel surya
tetap berada pada daya maksimum. Tegangan DC pada baterai
akan dihubungkan pada inverter agar dapat digunakan pada Untuk membuat desain buck converter ini nilai konduktor dibuat
beban AC berupa lampu. 25% lebih besar dari Lmin :
3.3 Perancangan Sistem Elektronik
Pada komponen sistem ini akan membahas mengenai
komponen-komponen elektronik yang digunakan mulai dari
perancangan modul sel surya, buck converter, sensor LDR,
sensor arus, sensor tegangan, serta perancangan keseluruhan Cara menentukan nilai kapasitor :
rangkaian lengkap dengan minimum sistem arduino uno.
3.4 Rangkaian Buck Coverter
Buck converter adalah sebuah teknik power supply switching
Step-Down yang merupakan konverter daya dari tegangan DC ke
tegangan DC yang lain dengan tegangan output yang lebih kecil
dari tegangan input nya. Komponen-komponen yang terdiri dari
sumber masukan DC, MOSFET, dioda, induktor, kapasitor, =4
rangkaian kontrol, serta beban. Nilai frekuensi = 31 kHz maka nilai T:
Tabel 4 Pengujian tegangan output sensor arus ACS712-5A

IV. Pengujian Alat Dan Analisa


4.1 Pengujian Sensor Tegangan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kepekaan terhadap
perubahan tegangan yang diukur serta melihat tegangan output
pada sensor yang menghasilkan tegangan 5 volt. Pengujian ini
dilakukan dengan cara diberikan tegangan input yang berbeda
dari power supply yaitu tegangan input 1 volt sampai 28 volt
dengan beban resistor yang digunakan adalah 4.7 Ohm 5 Watt.
Cara pengukuran dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 14 Grafik perbandingan keluaran tegangan dengan


sensor arus
4.3 Pengujian Baterai
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
daya output yang dapat disupply ke beban AC yang bervariasi.
Tegangan pada baterai dalam kondisi selesai dicharger. Cara
pengukuran dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar11 Pengujian sensor tegangan
Tabel 3 Pengujian tegangan output pada sensor tegangan

Gambar 15 Pengujian daya tahan baterai dengan beban AC


berupa lampu
Tabel 5 Data hasil pengukuran dengan beban 18W+18W+23W

Dari hasil data yang didapat, pengujian dilakukan dengan


Gambar 12 Grafik persamaan garis pada sensor tegangan masing-masing durasi waktu selama 10 menit dengan beban yang
4.2 Pengujian Sensor Arus ACS712 berbeda. Beban digunakan berupa tiga buah lampu yaitu 18 watt,
18 watt dan 23 watt. Pada tabel 4.10 pada menit ke-21 tegangan
Pengujian sensor arus dilakukan dengan cara mengukur pada baterai berkurang lebih cepat dalam waktu satu menit
tegangan keluaran sensor dengan menggunakan multitester, pada disebabkan karena beban lampu yang ditambah secara tiba-tiba.
saat kondisi diberi beban berupa resistor 4.7 Ohm 5 Watt. Jadi secara keseluruhan daya tahan baterai selama 30 menit
Pengujian sensor arus ditunjukkan pada Gambar 13 dan hasil dengan beban 18 watt, 18 watt dan 23 watt yang digunakan
pengukuran dapat dilihat pada pada Tabel 4. secara bersamaan yaitu tegangan pada baterai berkurang sebesar
0.6 volt.
4.4 Pengujian Keseluruhan Sistem
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performasi
rangkaian buck converter dengan tegangan input dari panel surya
dalam pengisian aki 12V/12Ah serta mengetahui effisiensi kerja
keseluruhan alat. Pengujian ini dilakukan selama dua hari pada
tempat lapangan basket universitas budi luhur. Data yang didapat
Gambar 13 Pengujian sensor arus ACS712 dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7.
Tabel 6 Effisiensi buck converter saat pengsisian baterai hari Keterangan:
pertama Pin = Daya input (Watt)
Vin = Tegangan Input (Volt)
Iin = Arus Input ( Ampere)
Pout = Daya output (Watt)
Vout = Tegangan Output (Volt)
Iout = Arus Output ( Ampere)
= Effisiensi (%)

V. KESIMPULAN
Pada Tabel 6 dapat diketahui efisiensi yang terbesar saat
pengisian aki yaitu 91.16% saat pukul 10:00 WIB dengan Berdasarkan hasil perancangan, implementasi dan pengujian
tegangan input 16.34V dan efisiensi terendah yaitu 75.93% saat keseluruhan pada tugas akhir ini, dapat diambil beberapa
pukul 9:00 WIB dengan tegangan input 19.13V. Perhitungan kesimpulan sebagai berikut:
effisiensi dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Perancangan Buck Converter pada panel surya dapat
bekerja dengan baik sebagai penghasil tegangan output
Pin = Vin x Iin 13VDC dengan tegangan input 16-19VDC.
= 19.13V x 1.64A 2. Kondisi baterai 12V/12Ah yang digunakan tidak terlalu
= 31.37 Watt baik.
Pout = Vout x Iout 3. Hasil pengujian diperoleh sistem dapat bekerja dengan
= 13.28V x 1.794A effisiensi pengisian baterai sebesar 84%.
=23.82Watt 4. Daya output tegangan pada baterai yang disupply ke
beban AC berupa lampu 59W dengan tegangan baterai
awal yaitu 12.1Volt berkurang sebesar 0.6 volt selama
waktu 30 menit.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Effendy, Machmud. 2014a. Tugas Akhir : Peningkatan


Efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga BAYU Dengan
Metoda Maximum Power Point Tracking Memakai DC-DC
Converter Berbasis Fuzzy Logic. Universitas
Muhammadiyah Malang.
[2] Harmini. 2012b. Jurnal Penelitian : Implementasi Maximum
Power Point Tracker Pada Sistem Photovoltaic. Universitas
Tabel 7 Effisiensi buck converter saat pengsisian baterai hari Semarang.
kedua [3] Juliansyah Putra, Bayu Prima, Aulia Siti Aisjah dan
Syamsul Arifin. 2013c. Jurnal Penelitian : Rancang Bangun
MPPT Pada Panel Photovoltaic Berbasis Logika Fuzzy Di
Buoy Weather Station. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya.
[4] Kurniawan, Singgih. 2014d. Tugas Akhir : Maximum Power
Point Tracker (MPPT) Dengan Konverter DC-DC Tipe
Cuk Menggunakan Metode Logika Fuzzy Pada
Photovoltaic. Universitas Diponogoro.
Pada Tabel 7 dapat diketahui efisiensi terbesar saat [5] Priananda, Ciptian Weried 2015e. Jurnal Penelitian : Analisis
pengisian aki yaitu 88.63% saat pukul 9:00 WIB dengan Dan Simulasi Metode Hill Climbing Untuk MPPT Pada
tegangan input 17.63V dan efisiensi terendah yaitu 70.87% saat Photovoltaic Statis. Institut Teknologi Adhi Tama
pukul 11:00 WIB dengan tegangan input 19.57V. Perhitungan Surabaya.
effisiensi dilakukan dengan cara sebagai berikut: [6] Pramudita, Reza Aristyo. Ekki Kurniawan. Ig.Prasetya Dwi
Wibawa. Tugas Akhir : Penggunaan Mikrokontroler Untuk
Pin = Vin x Iin Maximum Power Point Tracking (MPPT) Sel Surya 50
= 17.63V x 1.32A Watt Pada Pompa Air DC. Universitas Telkom. Bandung.
= 23.27 Watt 2014.
[7] Rusminto Tjatur Widodo, Rugianto, Asmuniv dan Purnomo
Pout = Vout x Iout
Sejati. Maximum Power Point Tracker Sel Surya
= 12.82V x 1.609A
= 20.62 Watt Menggunakan Algoritma Perturb and Observe. PENS-ITS.
2014.
[8] Setiawan, Febriansah. M. Ramdlan Kirom. Reza Fauzi
Iskandar. Tugas Akhir : Rancang Bangun Maximum Power
Point Tracking Menggunakan Buck Converter Dengan
Metode Hill Climbing. Universitas Telkom. 2015.
[9] Tridianto, Erik. Tio Rizkidianto Widcaksono. Jurnal Ilmiah
SETRUM : Maximum Power Point Tracking Dengan
Algoritma Perturb And Observe Untuk Turbin Angin.
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Indonesia. 2016.
[10] Syahrul. Buku : Mikrokontroler AVR ATmega8538
[11] Soejono. Materi Ajar : Dasar Sistem Tenaga Listrik.
Universitas Budi Luhur, Jakarta.
[12] _____________ , Pulse Width Modulation,
http://www.arisulistiono.com/2010/02/pulse-width-
modulation-pwm-pengenalan.html#.WKVCbzjnHIU
[13] _____________ , Sel surya,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sel-surya
[14] _____________ , Teknologi Surya,
https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-
sel-surya/prinsip-kerja-sel surya/
[15] ______________ , Jenis-jenis sel surya,
http://www.datacentric.id/home/artikel/430-jenis-jenis-
panel-surya-dilihat-dari-teknologi-pembuatannya.html
[16] _____________ , Artikel Pelajaran Elektronika Daya,
https://indone5ia.wordpress.com/sekilas-mengenai-
konverter-dc-dc/
[17] _____________ , Elektronika Dasar,
https://elektronika-dasar.web.id/inverter-dc-ke-ac/
[18] _____________ , Data sheet sensor arus ACS712,
www.allegromicro.com
[19] _____________ , Sensor tegangan,
http://www.emartee.com/product/42082/Voltage%20Se
nsor%20Module%20%20Arduino%20Compatible
[20] http://arduino.cc/en/main/hardware

Das könnte Ihnen auch gefallen