Sie sind auf Seite 1von 2

DAFTAR PUSTAKA

1. TMA,Sang.2001. Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan petugas terhadap standar


operasional program imunisasi pelaksanaan BIAS di kabupaten Grogogan jawa tengah
tahun 1999. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=72829
2. WHO, SEARO, (2007). 11 health questions about the 11 SEAR countries. World health
organization. http://www.ino.searo.who.int retrieved 22 Februari 2009.
3. Ernanto, D. (2009). Peningkatan cakupan imunisasi ditargetkan 95 persen.
SinarHarapan. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0708/08/kesra04.html retrieved22
Februari 2009.
4. Data laporan Puskesmas Kelurahan Grogol II kecamatan Grogol petamburan Jakarta
Barat
5. Menteri Kesehatan Repuliblik Indonesia.2004. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
No.1059/MENKES/SK/IX/2004.Jakarta
6. WHO, 1999. WHO Recommended Surveillance Standards. Second Edition, p.41-44
7. Notoatmodjo, S dan Sarwono, S. Pengantar ilmu perilaku kesehatan, badan penerbit
kesehatan masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta,
1985.
8. Arifin,Human.Kusnanto,Hari.Budiningsih,Nanis.2001.Wanita Kelas IV SD di Desa
Resiko Tinggi dan Non Risiko Tinggi Tetanus Neonatorum yang Belum dan Sudah di
Imunisasi TT pada Waktu Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Kabupaten TAPIN
Kalimantan Selatan tahun 2001. http://www.digilib.ui.ac.id
9. Sety, ML.faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi TT siswi sekolah
lanjutan tingkat atas ( SLTA ) di kabupaten muna;2004
10. Masjkury , NM, Ibu ibu yang tidak tahu tentang Imunisasi : Ciri-ciri dan Kegiatannya
yang dapat dipakai sebagai sarana pembinaan informasi Medika 1985 ; 9 : 842 4
11. Anonn: http://vinandavani.wordpress.com/2008/02/20/jenis-jenis-imunisasi-yang-
dianjurkan-dan-diwajibwkan/ (18 November 2010)
12. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1997. h. 95-133
13. Kunarti umi, titer imunoglobulin G ( IgG ) difteri pada anak sekolah (studi kasus di kota
semarang 2004,htttp://www.digilib.ui.ac.id
14. Peter G. Immunization practices. Dalam: Behrman E, Kliegman RM, Jenson HB, Ed.
Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-16. Philadelphia: WB Saunders, 2000. h. 1081-9
15. Lewis T, Osborn LM, Lewis K, Brockert J, Jacobsen J, Cherry JD. Influence of parental
knowledge and opinions on 12-month diphteria, tetanus and pertussis vaccination
rates.AJDC 1988; 142:283-6
16. Ali,Muhammad.2003.Pengetahuan,Sikap dan Prilaku Ibu Bekerja dan Ibu tidak Bekerja
Tentang Imunisasi di Kawasan Tajung Morawa Medan tahun 2002.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6260/1/anak-muhammad.pdf
17. Aziz, Rahmat. 2007. Mengapa Perempuan Lebih Kreatif Dibanding Laki-laki. Fak
psikologi-unimalang http://psikologi.uin-malang.ac.id/PSIKOLOGI_UIN. 3 Desember
2010
18. Azan, Taufiq Pasiak. 2008. Revolusi IQ/EQ/SO. http://netsains.com (20 Desember
2010)
19. Nuryantinoviano.2010.Internet guru: Gambaran Pengetahuan Guru tentang Masalah
Kesehatan Jiwa pada Remaja SMPN 1 di Ciawi tahun 2010. www.google.com
20. Lubis, IZ, Lubis M, Loebis MS, Manoeroeng SM, Lubis CP. Pengetahuan, sikap, dan
perilaku orang tua tentang imunisasi. Majalah Kedokteran Nusantara, Edisi khusus,
1990,1: 1-11
21. Strobino D, Keane V, Holt E, Hughart N, Guyer B. Parental attitudes do not explain
underimmunization. Pediatrics 1996; 98:1076-83
22. Hutabarat, Natalina. 2009. peran petugas kesehatan, guru dan orang tua dalam
pelaksanaan UKGS dengan tindakan pemeliharaan gigi dan mulut sekolah di kota
medan tahun 2009. http://repositoru.usu.ac.id (2 Desember 2010)
23. Ladd, G. W. & Asher, S. R. (1985). Social Skill Training and Children's Peer
Relations, dalam L'Abate, Luciano & Milan, Michael A. (Eds.) (1985). Handbook of
Social Skills Training and Research. New York: John Wiley & Sons.
24. Darnen T. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Stasus Ketidaklengkapan Imunisasi
Dasar pada anak umur 1-4 tahun di Kabupaten Indramayu Tahun 2001.Jakarta :
Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia,2002:1-69.

Das könnte Ihnen auch gefallen