Sie sind auf Seite 1von 8

KASUS CKD

 Tn. DH, 43 tahun, menikah, pekerjaan supir


 Mengalami sesak napas sejak 10 hari SMRS dan memberat 2 hari SMRS. Sesak
muncul terutama saat jalan > 5m/tidur tanpa bantal, mual dan muntah bila
makan/minum, nafsu makan menurun. Lama keluhan 1 bulan SMRS.
 Faktor pencetus tekanan darah tinggi, kebiasaan kurang minum, dan diperberat
dengan pekerjaan klien sebagai supir. Sudah berupaya pergi ke alternatif.
 Diketahui menderita penyakit ginjal 8 thn lalu. Belum pernah MRS. Keluarga ada
yang menderita sakit ginjal
 Pemeriksaan fisik: TD140/90 mmHg, N 70x/mnt, S 37,3C, RR 20x/mnt BB SMRS
51kg, BBMRS 59kg
 Rambut rontok, tidak mengeluh pusing
 Konjungtiva kanan kiri anemis
 Pipi bengkak ka/ki, tidak nyeri tekan
 Mukosa bibir kering, lesi(-), bau mulut (+)
 Lab DL : Leukosit 5100, Hb 6,5, Ht 18,8, Trombosit 226.000, HDL 28, Asam urat 8,3
 Ureum 230,4; creatinin 13.11, Na 134, K 4, Cl 101
 Urinalisis BJ 1,010, PH6, Leukosit (+), Protein (+), Eritrosit (+)
 BGA: PH 7,410, PCO2 30,4, PO2 83,5, HCO319,4. O2 95,8, BE -4,2
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

1. Pengkajian
 Identitas klien :
Nama : Tn. DH Status : menikah
Umur : 43 tahun Pekerjaan : sopir
 Riwayat penyakit dahulu:
Penyakit ginjal 8 tahun yang lalu, belum pernah MRS dan memiliki tekanan
darah tinggi (faktor presipitasi).
 Riwayat penyakit sekarang :
Sesak nafas sejak 10 hari SMRS dan memberat 2 hari SMRS. Sesak nafas muncul
terutama saat jalan >5 meter atau tidur tanpa bantal, mual dan muntah bila makan
atau minum, nafsu makan menurun. Lama keluhan 1 bulan SMRS. Sudah
berupaya berobat alternatif.
 Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga ada yang menderita sakit ginjal.
 Keadaan umum pasien :
TD 140/90 mmHg S 37, 3oC
N 70 x/menit RR 20x/menit
BB MRS 59 kg BB SMRS 51 kg
 Pengkajian sistem :
- S. Muskuloskeletal  Gejala : kelemahan
Tanda : penurunan rentang gerak
- S. Kardiovaskuler  Gejala : riwayat hipertensi, pusing (-)
Tanda : pucat, konjungtiva kanan kiri anemis, TD 140/90
mm/Hg, nadi 70 x/menit
- S. Integumen Gejala : mukosa bibir kering, lesi (-), bau mulut (+)
Tanda : rambut rontok, tidak nyeri tekan pada pipi kanan dan
kiri yang bengkak.
- S. Digestivus  Gejala : mual dan muntah bila makan atau minum , nafsu
makan menurun , kebiasaan kurang minum.
Tanda : BBMRS 59 kg dan BBSMRS 51 kg, pipi bengkak
kanan dan kiri
- S. Pulmonal  Gejala : adanya sesak nafas saat jalan >5 meter atau tidur
tanpa bantal
 Pemeriksaan diagnostik :
- Analisa darah lengkap :
Leukosit 5100 (N=4500-10.000)
Hb 6,5 gr/dL (N=13,5-18 gr/dL)
Ht 18,8% (N=40-50%)
Trombosit 226.000 (N=150.000-400.000)
HDL 28 mg/ dL (N=29-77 mg/dL)
Asam urat 8,3 mg/ dL (N=3,5-8 mg/dL)
- Analisa elektrolit
Ureum 230,4
Kreatinin 13,11 mg/dL (N=0,5-1,5 mg/dL)
Na 134 mEq/L (N=135-145 mEq/L)
K 4 mEq/L (N=3,5-5 mEq/L)
Cl 101 mEq/L (N=95-105 mEq/L)
- Analisa urin
BJ 1,010 (N=1,005-1,030)
pH 6 (N=4,5-8)
Leukosit (+), protein (+), eritrosit (+)
- Analisa gas darah
pH 7,41 (N=7,35-7,45)
PCO2 30,4 mmHg (N=35-45 mmHG)
PO2 83,5 mmHg (N=75-100 mmHg)
HCO3 19,4 mEq/L (N=24-28 mEq/L)
O2 95,8
Base excess -4,2 mEq/L (N=+2 sampai -2 mEq/L)
2. Analisa data

No Data Interpretasi Data Masalah


Keperawatan

1. Do : mukosa bibir kering Factor >>Filtrasi Ketidakseimbangan


Rambut rontok glomerular Hypertrophy nutrisi: kurang dari
Ds : pasien mengatakan of remaining kebutuhan
nafsu makan menurun nephronsHypostenuria
Mual dan muntah bila Futher loss of
makan/ minum nephronloss of
nonexcretory renal
function gagal produksi
eritropoetin  anemia

2. Do : Na 134 Factor >>Filtrasi Kelebihan volume


Edema glomerular Hypertrophy cairan
Hb turun, Ht turun of remaining
BB naik nephronsHypostenuria
Ds : - Futher loss of
nephron<< Reabsorbsi
sodium di tubuleretensi
air edema

3. Do : bau mulut (+) Factor >>Filtrasi Gangguan citra tubuh


BB naik glomerular Hypertrophy
Rambut rontok of remaining
Ds : pasien merasa badan nephronsHypostenuria
semakin berat dan pipi Futher loss of
bengkak nephron<< Reabsorbsi
sodium di tubuleretensi
air edema/rambut rontok

4. Do : Hb turun Factor >>Filtrasi Intoleransi aktifitas


Konjungtiva anemis glomerular Hypertrophy
Ds : pasien sesak nafas of remaining
bila jalan >5 m nephronsHypostenuria
Futher loss of
nephron<< Reabsorbsi
sodium di tubuleretensi
air heart failuresesak
nafaskeletihan/kelemahan

3. Diagnosa keperawatan dan intervensi keperawata

a. Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh


Pengkajian
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
Timbang pasien pada interval yang tepat
Tujuan/ kriteria Evaluasi (NOC)

- Berat badan dalam batas normal


- Nilai laboratorium (misalnya, transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas
normal.

Intervensi (NIC)

- Pengelolaan gangguan makan: pencegahan dan penanganan pembatasan diet


yang berat dan aktifitas berlebih atau makan dalam jumlah banyak dalam satu
waktu dan mencahar makanan dan cairan
- Pengelolaan nutrisi: bantuan atau pemberian asupan diet makanan dan cairan
yang seimbang
- Bantuan menaikkan berat badan: fasilitasi pencapaian baret badanajarkan
utentang makanan yang bergizi
- Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana cara
memenuhinya
- Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein untuk
passien dengan ketidak adekuatan asupan protein atau kehilangan protein

b. Kelebihan Volume Cairan


Pengkajian

- Tentukan lokasi dan derajat edema perifer, sakral, dan periorbital


- Kaji komplikasi pulmoner dan / atau kardiovaskuler yang diindikasikan dengan
meningkatnya distres pernafasan, meningkatnya frekuensi nadi, meningkatnya
tekanan darah, bunyi jantung tidak normal, dan / atau bunyi nafas tidak normal
- Kaji edema ekstremitas atau bagian tubuh terhadap gangguan sirkulasi dan
integritas kulit
- Kaji efek pengobatan (misalnya: steoid, diuretik, dan litium) pada edema
- Pantau secara teratur lingkar abdomen dan tungkai bawah.

Tujuan / kriteria Evaluasi (NOC)

- Tanda-tanda vital pasien normal


- Berat badan stabil
- Tidak mengalami nafas dangkal
- Hematokrit dalam batas normal

Intervensi (NIC)

- Pengelolaan cairan: meningkatkan keseimbangan cairan dan pencegeahan


komplikasi akibat dari kadar cairan yang tidak normal atau tidak diinginkan
- Pemantauan cairan: pengumpulan dan analisis data pasien untuk mengatur
keseimbangan cairan.
- Pengelolaan cairan:
Timbang berat badan setiap hari dan pantau kemajuannya
Pertahankan keakuratan cetat asupan dan haluaran
Pantau hasil laboratorium yang relevan terhadap retensi cairan (misalnya:
perubahan elektrolit, peningkatan berat jenis, peningkatan BUN, penrunan
hematokrit, dan peningkatan kadar osmolalitas urine)
Pantau indikasi kelebihan / retensi cairan (misalnya, ronki, peningkatan CVP atau
tekanan kapiler pulmonal, edema, distensi vena leher, dan ansietas), sesuai
dengan keperluan
- Lakukan dialisis, jika diindikasikan
c. Intolreransi aktifitas

Pengkajian

- Kaji respon emosi, sosial, dan spiritual terhadap aktifitas


- Evaluasi motivasi pasien dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas

Tujuan / Kriteri Evaluasi (NOC)

- Klien dapat berpartisipasi aktif dalam aktifitas fisik yang dibutuhkan dengan
peningkatan yang memadai pada denyut jantung, frekuensi respirasi, dan tekanan
daran dan pola yang dipantau dalam batas normal
- Klien dapat mengidentifikasi situas yang menimbulkan kecemasan yang
berkontribusi dalam intoleransi aktifitas
- Klien menampilkan aktifitas sehari-hari dengan beberapa bantuan
- Klien menampilaknan pengelolaan rumah dengan beberapa bantuan

Intervensi (NIC)

- Terapi aktifitas: saran tentang dan bantuan dalam aktifitas fisik kogntif, sosial dan
spiritual yang spesfik untuk meningkatkan rentan, frekuensi atau durasi akifitas
individu
- Pengelolaan energi: pengaturan penggunaan energi untuk merawat atau mencegah
kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
- Tentukan penyebab keletihan pasien (misalnya, karena perawatan, nyeri dan
pengobatan)
- Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktifitas (misal takikardia, disritmia lain,
disnea, diaforesis, pucat, tekana hemodinamik, dan frekuensi respirasi)
- Pantau asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber-sumber energi
- Pantau/dokumentasi pola istirahat pasien dan lamanya tidur
- Penggunaan teknik relaksasi selama aktivitas
- Ajarkan tentang pengaturan aktifitas dan teknik manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
- Berikan pengobatan nyeri sebelum melakukan aktifitas jika dibutuhkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan makanan untuk meningkatkan
asupan makanan yang tinggi energi
- Hindari menjadwalkan aktifitas perawatan selama periode istirahat
d. Gangguan citra tubuh

Pengkajian:

- Kaji dan dokumentasi respon verbal dan non verbal pesien tentang tubuh pasien
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh berdasarkan tahapan perkembangan
- Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia menyangkut citra tubuh

Tujuan/kriteris evaluasi (NOC)

- Pasien dapat mengidentifikasi kekuatan personal


- Pasien dapat mengakui terhadap dampak dari situasional pada hubungan antara
keberadaan personal dan gaya hidup
- Pasien dapat mengakui perubahan aktual pada penampilan tubuh
- Pasien dapat mengambarkan secara aktual perubahan aktual pada fungsi tubuh
- Pasien dapat memelilhara hubungan sosial yang dekat dan hubungan personal

Intervensi (NIC)

- Pencapaian citra tubuh: peningkatan kesadaran pasien dan ketidaksadaran


persepsi dan tingkah laku terhadap tubuh pasien
- Rujuk kepada layanan sosial untuk merencanakan perawatan dengan pasien
/keluarga
- Ajarkan orang tua tentang pentingnya respon mereka terhadap perubahan tubuh
anak dan penyesuaian dikemudian hari sesuai kebutuhan
- Berikan dorongan kebiasaan pasien untuk:
Pertahankan kebiasaan berpakaian sehari-hari yang rutin dilakukan
Mengungkapkan perhatian tentang hubungan personal yang dekat
Mengungkapkan kosekuensi perubahan fisik dan emosional yang dapat
mengurangi konsep diri
- Identifikasi cara-cara untuk mengurangi dampak dari segala kesalahan
penggabaran melalui berpakaian, rambut palsu, atau kosmetik, sesuai dengan
kebutuhan
- Gunakan latihan pengungkapan diri dengan kelompok remaja atau pengungkapan
keraguan atas atribut yang normal lainnya.

Das könnte Ihnen auch gefallen