Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEPERAWATAN

RASA AMAN DAN NYAMAN ( NYERI )


TUGAS UTS MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

DOSEN : IBU YAZIKA RIMBAWATI, S Kep, M Kes


D

TRI WIDODO
NIM. 16221025P

PRODI S 1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN POST OPERASI APPENDICTOMY
TUGAS UTS MATA KULIAH ILMU BEDAH

DOSEN : IBU NIKEN PUSPITA ASIH, SPd, M Kes

TRI WIDODO
NIM. 16221025P

PRODI S 1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
TAHUN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST APPENDICTOMY

1. Pengkajian
Menurut Perry Potter ( 2007 ) pengkajia pada penderita post operasi adalah :
a. Jalan nafas dan Pernafasan
b. Sirkulasi
c. Kontrol Suhu
d. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
e. Fungsi Neurologi
f. Integritas Kulit dan Kondisi Luka
g. Fungsi Perkemihan
h. Fungsi Gastrointestinal
i. Kenyamanan

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan dengan pasien Post Appendictomy diantaranya :
a. Nyeri akut Post Appendictomy berhubungan dengan pemutusan jaringan yang ditandai
dengan wajah meringis kesakitan dan tangan menekan bagian abdomen sebelah kanan
bawah, klien pucat skala nyeri lima
b. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan input dan output cairan yang tidak adekuat
ditandai dengan mata cekung, mukosa mulut kering, pemasukan imtake 20 tts/mnt, intake
2300 cc, output 1500 cc
c. Gangguan pola nutrisi berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan klien lemas, porsi
makan yang disediakan tidak habis, BB sebelum masuk RS dengan sekarang menurun

3. Rencana Asuhan Keperawatan


a. Nyeri akut Post Appendictomy berhubungan dengan pemutusan jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan diharapkan nyeri hilang dengan kriteria klien tidak
meringis, nyeri hilang dan skala nyeri 0
Intervensi Rasional
Kaji nyeri, catat lokasi karateristik beratnya, selidiki dan laporkan perubahannya
Pertahankan istirahat dengan posisi terlentang
Dorong ambulasi dini dan berikan aktifitas hiburan
Kolaborasi dengan tim Medis Pergunakan dalam pengawasan keefektifan obat
kemajuan penyembuhan perubahan karateristik nyeri
Menghilangkan tegangan abdomen yang bertanbah dengan posisi terlentang
Meningkatkan normalisasi fungsi organ
b. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan input dan output cairan yang tidak adekuat
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan diharapkan resiko tinggi terhadap kurangnya
volume cairan terpenuhi
Intervensi Rasaional
Awasi tekanan darah dan nadi
Lihat membrane mukosa, kaji turgor kulit dan pengisian kapiler
Awasi masukan dan keluaran, catat kasar warna urine
Auskultasi bising usus dan berikan sejumlahkecil minuman jernih bila perlu per oral
dimulai dilanjutkan dengan diet sesuai dengan kebutuhan
Indikator keadekuatan sirkulasi perifer
Penurunan dugaan dehidrasi kebutuhan peningkatan cairan
Indikator kembalinya peristatic dan menurunkan iritasi gaster atau muntah
meminimalkan kehilangan cairan

c. Gangguan Pola Nutrisi berhubungan dengan pemasukan yang kurang
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi kriteria hasil klien dapat mengkonsumsi diet yang
disajikan, mual berkurang dan porsi yang disediakan habis
Intervensi Rasional
Jelaskan pada klien pentingnya makan untuk kesembuhan
Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
Anjurkan klien menghindari makanan yang dapat merangsang lambung
Menghindari makan terlalu penuh dilambung dan terlalu kosong

4. Implementasi
Hari Pertama
a. Diagnosa 1
- Menanyakan kepada klien lokasi nyeri yang masih dirasakan dimana
- Mengkaji skala nyeri 5 pada klien
- Mengajarkan pada klien untuk melakukan tehnik relaksasi dengan cara tarik nafas
dalam, lau tahan 1 2 detik , kemudian kelurakan melalui mulut
- Mendemonstrasikan kepada klien tehnik relaksasi
S : Klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah
O : Klien tampak pucat, skala nyeri 5, wajah meringis, klien tampak gelisah
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

b. Diagnosa 2
- Menanyakan kepada klien apakah masih lemas
- Melihat mukosa bibir
- Mengkaji tanda tanda vitat TD : 110/70 RR : 24 x / mnt N : 90 x / mnt S : 39
- Melihat wajah klien meringis
- Melihat konjungtiva
- Menganjurkan klien minum air putih
- Pembenahan cairan infus RL 20 tetes/ menit
S : Klien mengatakan badannya masih lemas
O : Klien tampak gelisah, pada saat melakukan palpasi ke tubuh pasien, terasa panas
A : Masalah resiko perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum
P : Intervensi dilanjutkan, anjurkan klien makan sedikit tapi sering

c. Diagnosa 3
- Menganjurkan klien makan dalam porsi kecil tapi sering
- Menjelaskan fungsi nutrisi terhadap tubuhnya
- Memberikan obat vitamin B Complek 2 X 1
S : Klien mengatakan akan berusaha makan
O : Klien makan porsi, mual muntah hilang, mukosa mulut normal, kulit lembab
A : Masalah resiko tinggi kurang cairan teratasi sebagaian
P : - Anjurkan klien untuk makan makanan selingan
-Anjurkan klien minum obat sesuai intruksi dokter
-Intervensi dilanjutkan
Hari Kedua
a. Diagnosa 1
- Menanyakan kepada klien lokasi nyeri yang masih dirasakan dimana
- Mengkaji skala nyeri 5 pada klien
- Mengajarkan klien untuk sering bergerak aktif dan pasif
- Mengatur Klien senyaman mungkin
S : Klien mengatakan nyeri telah berkurang
O : Klien tampak biasa tidak pucat dan tidak meringis lagi, telah bisa tersenyum
A : Masalah nyeri telah berkurang
P : Intervensi dilanjutkan

b. Diagnosa 2
- Menanyakan kepada klien apakah masih lemas atau mulai segar
- Melihat mukosa lendir pasien
- Mengkaji tanda vital TD : 110/80 mm hg, RR 24 X/mnt, S : 37,3 C
- Melihat wajah klien tidak lagi meringis
- Mencatat tetesan infus 20 X /menit
S : Klien mengatakan badannya telah mulai segar
O : Klien tampak bisa tersenyum, badan segar, suhu tubuh 37,3 C
A : Masalah resiko perubahan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan mulai terarasi
P : - Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan klien tetap sering minum air putih

c. Diagnosa 3
- Memberikan makanan sepotong roti dan buah
- Menjelaskan fungsi nutrisi terhadap tubuh
- Memberikan obat vitamin B Complex 2 X 1 sehari
- Melihat wajah klien tidak lagi meringis
S : Klien mengatakan telah mau makan dan ada selera untuk makan
O : Klien makan porsi, mual muntah hilang
A : Masalah resiko perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan mulai terarasi
P : - Intervensi pertahankan
- Anjurkan klien tetap sering minum air putih

Das könnte Ihnen auch gefallen