Sie sind auf Seite 1von 6

TUGAS KELOMPOK

STRATEGI PEMASARAN BERSAING

REVIEW

STRETEGI BERSAING MELALUI INOVASI DAN E-MARKETING

Sesulih Adji Putri 14911081


Nurul Hasanah 14911090
Dyfand Dwitrinisat 14911094

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Sumadi M.Si

Program Magister Manajemen Pascasarjana


Universitas Islam Indonesia
2016
Bab 13 - Bersaing Melalui Inovasi
A. Keberhasilan dan kegagalan produk baru
Ada empat jenis produk baru yang biasanya dikeluarkan perusahaan.Yang pertama adalah
produk dinosaurus.Produk yang terlewat ceruknya, saat produk diluncurkan pasar telah
berpindah, permintaan akanproduk tersebut sudah tidak ada, atau pesaing telah berhasil
memenuhi kebutuhan akan produk tersebut. Kedua adalah produk flamingo, produk yang indah
tapi tidak bisa dijual karena harganya terlalu tinggi untuk dijangkau pembeli. Yang ketiga adalah
produk ostrich, produk yang tidak terlihat nantinya akan berhasil atau tidak. Hal ini karena
produk tersebut saat ini memang laku, tapi tidak dapat beradaptasi saat ada perubahan kebutuhan
konsumen dan tekanan kompetitif. Yang terakhir adalah produk pearls, produk yang terus
mengalami perkembangan produk baru yang efektif.

Produk baru yang berhasil. Dalam membuat produk baru yang berhasil, diperlukan kelebihan
dibanding solusi yang sebelumnya sudah ada, tingkat kerumitan yang rendah untuk memudahkan
pemahaman tentang produk, kecocokan dengan proses yang sudah ada, divisibilitas untuk
memfasilitasi adanya trial, komunikabilitas
Keberhasilan produk bisnis.Penelitian tentang keberhasilan dan kegagalan produk baru membuat
perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan yaitu keunikan (keinovatifan) atau keunggulan
produk, pengetahuan pasar dan profisiensi pemasaran yang dimiliki manajemen, dan adanya
sinergi serta profisiensi produksi dan teknis.

Jenis kegagalan produk baru. Ada enam penyebab kegagalan produk baru yaitu (1) perangkap
tikus baru yang tidak diinginkan siapapun, yaitu jenis inovasi klasik dengan sedikit atau bahkan
tidak ada permintaan pasar. Pelanggan tidak merasa memerlukan teknologi tersebut sehingga
tidak bersiap membeli inovasi tersebut, (2) pertemuan dengan dinding yang kompetitif, yang
merupakan akibat pengikut yang gagal berdamai dengan pemimpin pasar, (3) pesaing dapat
mengejutkan dan hadir dengan produk yang lebih baik dan lebih disukai pelanggan, (4)
ketidaktahuan akan lingkungan atau pasar, terjadi saat perusahaan yang berinovasi gagal
memahami kebutuhan pasar atau pelanggan atau gagal mengawasi dan memindai lingkungan
eksternal untuk melihat adanya perubahan. (5) beban teknis, yaitu produk yang tidak berfungsi
atau pengguna didera masalah teknis, (6) krisis harga, dating saat perusahaan yang berinovasi
memasang harga yang terlalu tinggi padahal menurut target pelanggan, nilai produk tersebut
tidak lebih baik dari produk yang sudah ada.

B. Inovasi terencana
Invensi/penemuan tidak dapat direncanakan.Akan tetapi inovasi tidak demikian.Setelah
penemuan teknis atau ilmiah baru dibuat, atau ide produk baru telah didapatkan, kesempatannya
untuk berhasil dikomersilkan bergantung pada kecerdikan manajemen perusahaan dalam
perencanaan produk baru dan penentuan strategi.

Proses perencanaan produk baru. Awalnya, perusahaan perlu mendefinisikan misi bisnis
mereka, kemudian perusahaan juga perlu memutuskan jenis produk baru yang akan
dikembangkan. Ada enam kategori produk baru yang muncul, masing-masing semakin
menjauhkan perusahaan dari aktivitas yang saat ini tengah dilakukan sehingga semakin berisiko.
Enam kategori tersebut yaitu (1) pengurangan biaya, saat perusahaan memberikan performa yang
sama dengan biaya yang lebih murah, misalnya yang dilakukan Mercedes dengan seri C nya, (2)
pemosisian ulang, yaitu menargetkan produk yang ada pada segmen pelanggan atau pasar yang
baru, (3)perbaikan, atau revisi dari produk yang sudah ada, dengan peningkatan kinerja atau nilai
yang dirasakan dan menggantikan produk yang sudah ada, (4) penambahan, yang dilakukan
terhadap lini produk yang melengkapi lini produk perusahaan yang sudah mapan, (5) lini produk
baru, yang memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar yang mapan untuk pertama
kalinya, dan (6) produk yang benar-benar baru, yang menciptakan pasar yang benar-benar baru.
Terdapat beberapa peran strategis untuk produk baru beserta jenis produk baru yang mungkin
memenuhi masing-masing peran tersebut, yaitu menjaga kepemimpinan teknologis untuk produk
yang benar-benar baru dan lini produk baru, memasuki pasar baru/mendatang untuk produk yang
benar-benar baru, mendahului kompetisi atau segmen pasar untuk produk yang benar-benar baru,
pemosisian ulang dan lini produk baru, mempertahankan saham untuk tambahan untuk produk
yang sudah ada, pemosisian ulang dan lini produk baru, melindungi posisi saham/mencegah
penurunan untuk pemosisian ulang, pengurangan biaya, dan tambahan untuk produk yang sudah
ada, mengeksploitasi teknologi dengan cara yang baru untuk produk yang benar-benar baru dan
lini produk baru, serta menggunakan kesempatan pada kekuatan distribusi untuk tambahan untuk
produk yang sudah ada.
C. Proses pengembangan produk baru
Pemunculan ide. Untuk produk baru, perusahaan harus menemukan ide yang baru, melakukan
hal baru dan dengan cara yang berbeda.Ide yang sangat inovatif muncul dari inspirasi dan
penggunaan teknik yang tepat.Karena tingginya tingkat tidak terpakainya ide baru, sebaiknya
dibuat dan dipertimbangkan ide dalam jumlah yang besar.Beberapa teknik yang dapat membantu
berpikir kreatif adalah menanyakan masalah (banyak bertanya tentang masalah yang dihadapi),
membuat daftar (memaksa individu untuk membuat daftar ide untuk memfasilitasi pembuatan
banyak ide), attribute listing, dan menerapkan checklistimajinasi.

Penyaringan. Misal ada 10 ide produk baru, mungkin 2 di antaranya akan terjual, 7 gagal, dan
hanya satu yang sukses besar. Penyaringan ide baru bukan tentang mengeliminasi ide yang buruk
tapi mencari yang mana yang akan sukses besar. Penyaringan ide adalah komponen yang penting
dalam proses inovasi produk. Penyaringan membantu menghindari potensi kerugian dengan
mengurangi kemungkinan diterimanya ide yang buruk, dan meningkatkan kesempatan
dikembangkannya ide yang bagus.Penyaringan juga mendorong alokasi sumber daya yang lebih
efisien dengan mengarahkan perhatian perusahaan untuk menggunakan ide yang membangun
kekuatan inti perusahaan. Selain itu, semakin bertambahnya pengalaman penyaringan akan
membuat ketepatan manajer dalam memilih ide menjadi semakin meningkat pula.

Analisis bisnis. Analisis bisnis mempertimbangkan daya tarik pasar bagi ide produk baru yang
diajukan dan kemampuan perusahaan serta apakah perusahaan memiliki keterampilan bisnis
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan cara yang menunjukkan sisi yang
berbeda dengan pesaing.

Pengembangan produk. Di tahap ini departemen penelitian & pengembangan atau teknis
mengubah konsep menjadi produk fisik.Sejauh ini proses pengembangan produk baru masih
murah; produk hanya berbentuk deskripsi kata, gambar atau hanya rancangan kasar. Dalam
proses ini akan dihabiskan banyak investasi dan akan menunjukkan apakah ide produk dapat
diubah menjadi produk yang sebenarnya. Departemen penelitian & pengembangan kemudian
mengembangkan prototype yang akan memuaskan dan menarik konsumen, dapat diproduksi
dengan cepat dan dengan biaya terbudget. Saat prototype telah siap kemudian dilakukan
pengujian.Misalnya mobil baru harus mudah dinyalakan, nyaman, mampu berbelok tanpa
terguling, dan lain sebagainya.Saat mendesain produk, perusahaan perlu melihat tidak hanya
sekedar menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Perusahaan
perlu memikirkan desain yang memuaskan dan mudah untuk diproduksi.
Pengujian pasar. Sampai tahap ini proses pengembangan produk baru belum dilaksanakan di
bawah kondisi pasar yang realistis. Di sini pengujian pasar berperan untuk membantu perusahaan
menilai apakah rencana pemasaran untuk produk baru tersebut akan berhasil.
Komersialisasi. Komersialisasi sering menjadi kuburan inovasi produk karena sering terjadi
kesalahan dan produk yang awalnya terlihat menguntungkan menjadi suram dan menghadapi
tekanan karena waktu, biaya dan sumber daya lain. Manajer yang tidak sabar membuat
produknya laku gagal mengalokasikan waktu dan sumber daya yang memadai untuk
mengembangkan kampanye peluncuran yang efektif.

D. Mempercepat pengembangan produk baru


Manajer harus mengapresiasi nilai berinovasi dengan cepat. Perusahaan yang menghabiskan
sedikit waktu untuk mengembangkan dan mengkomersialisasikan produk baru akan menjadi
lebih kompetitif dibandingkan perusahaan yang lebih lambat. Mempercepat proses
pengembangan produk baru membutuhkan tindakan yang cepat di seluruh tahap. Fase
pengembangan dan desain proses dan produk yang tumpang tindih memiliki dua kelebihan, yaitu
proses terjadi secara parallel dan memaksa pembentukan tim proyek yang multifungsional.

E. Mengorganisir pengembangan produk baru


Dinding mentalmenutup pemecah masalah dari melihat suatu masalah atau memahami
solusinya dengan benar. Sifat dan intensitas dari blok tersebut berbeda tergantung individual,
akan perusahaan yang berinovasi dapat mengenali dan menghindari blok-blok tersebut.
Blok dan bug
Blok persepsi mencegah seseorang dari melihat masalah maupun informasi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan jelas.
Blok kultural didapatkan dari eksposur ke nilai atau pola kultural tertentu.
Blok lingkungan disebabkan oleh lingkungan social dan fisik secara langsung, sehingga
terkait erat dengan penghalang budaya.
Blok emosional mencampuri kebebasan dimana seseorang menjelajah dan bermain dengan
ide, dan mencegahnya mengkomunikasikan ide tersebut dengan orang lain.
Blok intelektual dan ekspresif muncul karena kemampuan intelektual yang terbatas dan
kurangnya diperlukan keterampilan verbal/tertulis untuk mengkomunikasikan ide tersebut.
Kebutuhan organisasional akan inovasi. Ada tiga syarat yang dibutuhkan agar perusahaan dapat
berinovasi dengan berhasil: (1) kedekatan dengan pelanggan, (2) komunikasi lintas fungsional,
dan (3) kerja tim yang multifungsional.

Alternatif organisasional. Walaupun perubahan produk marginal dapat dikelola dalam


perusahaan konvensional, inovasi radikal membutuhkan perusahaan yang sama radikalnya. Ada
enam pendekatan yang disarankan yang berbeda dalam hal isolasinya dari aktivitas bisnis sehari-
hari: (1) pendekatan fungsional menggunakan orang-orang dengan area bisnis yang berbeda-beda
(misalnya keuangan atau pemasaran). Tugas-tugas dilakukan oleh berbagai departemen, (2)
satuan tugas terdiri dari beberapa orang yang dipilih oleh bos atau dengan suka rela bergabung
dengan tim, (3) matriks fungsional tim proyek cocok digunakan saat tuntutan proyeknya tinggi,
(4) tim venture sebagian besar berhubungan dengan perusahaan yang sangat kecil dengan sedikit
orang. Kelompok venture sebaiknya terdiri dari campuran orang dengan keterampilan fungsional
yang berbeda, bukan hanya spesialis, (5) spin-out benar-benar terpisah dengan perusahaan induk.
Perusahaan besar menggunakan pilihan ini untuk mendukung proyek inovasi produk yang sangat
berisiko yang tidak sesuai dengan bisnis inti perusahaan saat ini, (6) pendekatan venture dalam-
luar cocok baik untuk perusahaan besar atau sedang/kecil.Perusahaan kecil dengan kelebihan
teknologi yang maju, fleksibilitas, semangat dan bakat entrepreneurial dapat membentuk tim
dengan perusahaan besar dengan modal, jaringan distribusi, dan otot pemasaran untuk memasuki
pasar.

Das könnte Ihnen auch gefallen