Sie sind auf Seite 1von 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Remaja adalah calon penerus bangsa dan aset yang dimiliki bangsa di masa depan.
Menurut Badan Koordinasi Negara Berencana Nasional (BKKBN), remaja adalah
penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah. Masa
remaja adalah masa dimana terjadi perubahan baik fisik, psikologis maupun sosial.
Tetapi dari beberapa banyak remaja baik laki-laki maupun perempuan, banyak
ditemukan permasalahan pada remaja, antara lain melakukan seks bebas, minum-
minuman keras, pergaulan bebas bahkan sampai penggunaan obat-obatan terlarang yang
berujung terinfeksinya HIV dan HPV pada remaja itu sendiri. Masa remaja telah
memiliki rasa keingan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. Oleh karena itu peran
dalam keluarga sangatlah penting dalam membimbing dan mengarahkan remaja untuk
menuju di masa depan yang cerah.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan remaja?
2. Bagaimanakah ciri-ciri dari remaja?
3. Bagaimana perkembangan dari remaja?
4. Bagaimanakah perubahan-perubahan yang terjadi pada usia remaja?
5. Apa saja minat-minat yang dimiliki pada usia remaja?
6. Apakah masalah yang sering muncul pada remaja?
7. Bagaimakah konsep asuhan keperawatan pada remaja?

1.3. Tujuan

1. Menjelaskan definisi dari remaja


2. Menjelaskan ciri-ciri dari remaja
3. Menjelaskan perkembangan dari remaja
4. Menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada usia remaja
5. Menjelaskan minat-minat yang dimiliki pada usia remaja
6. Menjelaskan masalah yang sering muncul pada usia remaja
7. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada remaja
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Istilah remaja sering di kenal dengan istilah pubertas atau adolesen. Istilah pubertas
biasanya digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang terjadi dengan pesat dari
masa anak-anak ke masa dewasa. Terutama kapasitas reproduksi yaitu terjadinya
perubahan alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan istilah adolesen
ditekankan untuk menyatkan perubahan psikososial yang meyertai pada masa pubertas.
Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda,
dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk bekerja atau bertindak.
Remaja itu sendiri adalah perubahan perkembangan baik fisik, psikologis, maupun sosial
dimana seorang individu yang dari anak-anak menjadi dewasa pada usia 13-20 tahun.
Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-14 tahun. Namun, jika
seorang remaja telah menikah maka sudah digolongan pada kelompok dewasa.
Sementara itu, menurut Depkes remaja adalah penduduk yang berusia diantara 10-19
tahun dan belum menikah. Masa remaja adalah masa periode masa anak-anak dan masa
dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan perkembangan biologis, psikologis
dan emosional.

2.2. Ciri-Ciri Remaja

Ciri-ciri remaja jika dilihat dari segi kepribadian individu masing-masing meliputi dari:

1. Masa remaja sebagai periode penting


Walaupun dalam rentang kehidupan remaja sangatlah penting. Perkembangan
fisik dan mental ataupun emosional yang sangat pesat terjadi pada laki-laki
maupun perempuan yang tampak jelas. Dimana secara efektif remaja sering
menonjolkan. Sehingga perkembangan fisik yang baik sebagai kebanggan setiap
individu remaja. Sikap tersebut mengakibatkan minat pada jangka panjang
berikutnya.
2. Masa remaja sebagai periode peralian
Pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak ataupun sebagai orang
dewasa. Melainkan sikap prilaku anak-anak yang dipelajari untuk bertindak
dewasa. Tetapi bila berprilaku dewasa dengan keingan yang kuat untuk
berinteraksi sosial dengan kalangan yang lebih matang, ia dikatakan belum
waktunya untuk bertindak seperti dewasa.
3. Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa
walaupun mengenai masalah tanggung jawab secara relatif belum matang.
4. Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara sosial, ekonomi
maupun politik dengan mengutamakan kebebasan dari pengawasan yang terlalu
ketat oleh orang tua atau sekolah.
5. Adanya perkembangan taraf intelektualitas (dalam arti netral) untuk mendapatkan
identitas.

2.3. Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah masa pubertas. Masa puber adalah suatu tahap dalam
perkembangan saat terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan dan
perkembangan somatis dan perspektif psikologis, seperti pertumbuhan dan
perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan psikososial.

a Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik


Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik pada remaja meliputi perubahan
prognesif yang bersifat internal maupun eksternal. Perubahan internal meliputi
perubahan ukuran alat pencernaan makanan, bertambahnya besar atau berat
jantung dan paru-paru serta bertambah sempurnanya sistem kelenjar endoktrin
atau kelamin dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi
bertambahnya tinggi dan berat badan, bertambahnya proporsi tubuh,
bertambahnya ukuran besarnya organ seks, dan munculnya tanda-tanda kelamin
sekunder seperti pada laki-laki tumbuh kumis,janggut, jakun, bahu dan dada
melebar, suara berat, tumbuh bulu diketiak,di dada, di kaki, dilengan, dan
disekitar kemaluan, serta otot-otot menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan
tumbuhnya payudara, pinggul membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu di
ketiak dan disekitar kemaluan.
b Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif pada remaja menurut jean piaget (desmita,
2008:1995) adalah telah mencapai tahap pemikiran operasional formal yaitu
sudah dapat berfikir secar abstrak dan hipotesis, serta sudah mampu berfikir
tentang sesuatu yang akan terjadi atau mungkin terjadi. Mereka juga sudah
mampu memikirkan semua kemungkinan secara sistemik (sebab-akibat) untuk
memecahkan dan menyelesaikan masalah.
c Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi pada remaja menurut Granville Stanley Hall (al-
mighwar, 2006:69) belum stabil sepenuhnya atau masih sering berubah-ubah.
Kadang-kadang mereka semangat bekerja tetapi tiba-tiba menjadi sedih, kadang-
kadang mereka terlihat sangat percaya diri, tiba-tiba menjadi sangat ragu. Hal ini
disebabkan karena mereka memiliki perasaan yang sangat peka terhadap
rangsangan dari luar.
d Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial yang terjadi pada remaja yaittu, remaja mulai
mencari identitas dan jati dirinya. Remaja mulai menyadari adanya rasa kesukaan
dan ketidaksukaan atas sesuatu, sudah mempunyai tujuan-tujuan yang ingin
dicapai di masa depan, sudah mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai di
masa depan, sudah mempunyai kekuatan dan hasrat untuk mengontrol kehidupan
sendiri. Dalam menjalin hubungan relasi remaja lebih banyak menghabiskan
waktu dengan teman sebayanya dari pada dengan dengan orang tuanya, sehingga
lebih terjalin kedekatan pribadi dengan oteman dari pada dengan orang tuanya.
Hal itu membuat mereka lebih suka bercerita masalah-masalah pribadi seperti
masalah pacaran dan pandangan-pandangan tentang seksualitas kepada teman
sebayanya. Sedangkan masalah-masalah yang mereka ceritakan kepada orangtua
hanya masalah seputar sekolah dan karir.

2.4. Perubahan yang terjadi pada remaja

Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak
hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga
mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau "pubertas". hal ini
ditandaidengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.

Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada
aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal
maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat
pencernaan makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru,
bertambah sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun
perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh,
perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan
munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder. Sebenarnya tanpa ada
tambahan kata "fisik" pun itu tidak menjadi persoalan, karena istilah "pertumbuhan" saja,
sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. perubahanperubahan ini meliputi: perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer)dan
ciri kelamin kedua (sekunder).

1. Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock
(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan
yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri
seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi
pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahanperubahan, baik internal maupun
eksternal.
Perubahan Internal
a) Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa,
usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan
dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah
berat dan kerongkonganbertambah panjang.
b) Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau
delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir.
panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan Sistem
Pernafasan Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada
usia tujuh belas tahun : anak laki-laki mencapat tingkat kematangan
baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak
perempuan. Mencapaitingkat kematangan bilamana jantung sudah
matang.
c) Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja
menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem
kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang
pesat dan berfungsi, meskipunbelum mencapai ukuran yang matang
sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
d) Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas
tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus
berkembang sampaitulang mencapai ukuran yang matang.
2. Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang,mengalami datangnya masa remaja ini
terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak.
Perubahan tersebut ialah :
a) TinggiBadan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara
tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak taki-laki kira-kira
setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan
makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada
masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak
mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih
banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b) Berat badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak
pada bagianbagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau
bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan
tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan
anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka
bentuk tubuh anak menjadijangkung (tinggi kurus), sedangkan jika
perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka
bentuk tubuh anak menjadi gemuk.
c) Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh
yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak
sama untuk seluruhtubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin
proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan
keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaituendomorfik,
mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot
(padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik
sedikitlemak banyak otot (muscular).
d) Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran
matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai
beberapa tahunkemudian (dewasa).
e) Ciri-ciri Seks Sekunder
ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada
masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai
dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada
wanita ditanda denganmembesarnya payudara.

2.5 Minat yang dimiliki remaja

Minat remaja laki-laki berbeda dengan minat remaja perempuan, karena anak perempuan
diharapkan berperilaku feminin dan laki-laki diharapkan maskulin. Pada masa remaja
terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang.

Hal ini disebabkan karena:

1. Tanggung jawab yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua
dan berkurangnya waktu yang dapat digunakan sesuka hati. Oleh karena itu
mereka harus membatasi diri terhadap minat yang selama ini sering mereka
lakukan yaitu minat rekreasi.
2. Minat yang selama ini mereka anggap penting seperti minat terhadap pakaian dan
penampilan, sekarang minat itu menjadi berkurang dan beralih ke minat karier.
3. Pengalaman membuat remaja lebih bisa menilai minatnya secara lebih kritis dan
melihat mana yang lebih penting, sehingga remaja bisa menfokuskan minatnya
tersebut.

Macam macam minat yang dimiliki remaja :


1. Minat Rekreasi
Remaja cenderung menghentikan aktivitas rekreasi yang menuntut banyak
pengorbanan tenaga. Banyaknya rekreasi yang diikuti remaja juga sangat
dipengaruhi oleh derajat kepopuleran. Karena banyak jenis rekreasi yang
memerlukan partisipasi kelompok sebaya, maka remaja yang mempunyai sedikit
teman terpaksa memusatkan perhatian pada bentuk rekreasi yang bisa dilakukan
sendiri, seperti: olah raga, membaca, menonton film, mendengarkan radio,
bepergian,hobi memperbaiki alat elektronik yang rusak, menulis cerita atau puisi-
puisi, melamun.
2. Minat Sosial
Minat sosial adalah bagaimana seorang remaja peduli kepada lingkungan sosial,
yang semuanya tergantung kepada:
Kesempatan untuk mengembangkan minat
Tingkat kepopulerannya.
Remaja yang status sosialnya rendah, punya kesempatan yang sedikit untuk
mengembangkan minat sosialnya.
3. Minat Pribadi
Minat yang terkuat karena dukungan sosial yang sangat besar, dipengaruhi oleh
penampilan diri. Kelompok sosial akan menilai dirinya berdasarkan apa yang
dimilikinya, sebagai "simbol status".
Minat ini berupa :
1) Minat pada penampilan
2) Minat pada pakaian
3) Minat pada prestasi
4) Minat pada kemandirian
5) Minat pada uang
4. Minat Pada Pendidikan
Remaja suka mengeluh tentang sekolah, larangan-larangan, pekerjaan rumah, dll.
Remaja bersikap kritis terhadap guru dan cara guru mengajar. Ini sudah
merupakan "mode"bagi remaja Minat terhadap pendidikan berhubungan dengan
minat terhadap pekerjaan. Remaja lebih menaruh minat pada pendidikan yang
nantinya berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya.
Ada 3 macam remaja yang tidak berminat pada pendidikan dan biasanya
membenci sekolah:
1) Remaja yang orang tuanya memiliki cita-cita tinggi tapi tidak realistik
terhadap prestasi akademik maupun atletik, yang terus menerus mendesak
anak untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
2) Remaja yang tidak diterima oleh teman-teman sekelas.
3) Remaja yang matang lebih awal yang merasa fisiknya lebih besar
dibanding teman sekelasnya dan karena penampilannya lebih tua dari usia
sesungguhnya, seringkali diharapkan berprestasi lebih baik di atas
kemampuannya.
5. Minat pada Pekerjaan
Anak SMA sudah mulai memikirkan masa depan. Anak laki-laki biasanya
lebih bersungguh-sungguh dari perempuan karena perempuan menganggap
pekerjaan adalah pengisi waktu sebelum menikah.
Banyak anak laki-laki dari status sosial ekonomi rendah, berharap mencapai
status yang lebih tinggi melalui pekerjaan. Sementara anak perempuan lebih
memilih pekerjaan yang menekankan unsur melayani orang lain, seperti mengajar
dan merawat.
Selama masa kanak-kanak dan awal masa remaja, banyak anak laki-laki dan
perempuan memilih jenis pekerjaan seperti hukum dan kedokteran, sesuai dengan
stereotipe yang disajikan media massa. Menjelang dewasa, remaja mulai menilai
pekerjaan tersebut menurut kemampuan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk
menjalani pendidikan dan mengikuti latihan yang diperlukan oleh suatu
pekerjaan.
6. Minat pada Agama
Minat pada agama antara lain tampak dengan membahas masalah agama dengan
mengikuti pelajaran agama di sekolah dan perguruan tinggi atau mengikuti
berbagai macam upacara agama.
7. Minat pada Simbol Status
Selama masa remaja simbol status mempunyai fungsi:
1) Menunjukkan pada orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial
ekonomi yang lebih tinggi daripada teman-teman lain dalam kelompok.
2) Bahwa remaja mencapai prestasi yang tinggi
3) Bahwa remaja bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang
diterima kelompok karena penampilan atau perbuatannya sudah sesuai
dengan kelompok tersebut
4) Remaja mempunyai status hampir dewasa dalam masyarakat.Jika remaja
memiliki mobil sendiri, keluarga yang memiliki rumah besar di
lingkungan elite, membelanjakan uang tanpa harus bekerja, hal ini dapat
menyatakan status sosial ekonomi yang tinggi.
2.6. Masalah yang sering muncul pada usia remaja
a. . Kesehatan mental emosional remaja
Dalam era globalisasi ini banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para remaja
yang tinggal di kota besar di Indonesia, tidak terkecuali yang tinggal di daerah perdesaan
seperti, tuntutan sekolah yang bertambah tinggi, akses komunikasi/internet yang bebas,
dan juga siaran media baik tulis maupun elektronik. Mereka dituntut untuk menghadapi
berbagai kondisi tersebut baik yang positif maupun yang negatif, baik yang datang dari
dalam diri mereka sendiri maupun yang datang dari lingkungannya. Dengan demikian,
remaja harus mempunyai berbagai keterampilan dalam hidup mereka sehingga mereka
dapat sukses melalui fase ini dengan optimal.
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana
hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para
remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau
kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan
cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis. Dalam hal
kesadaran diri, pada masa remaja para remaja mengalami perubahan yang dramatis
dalam kesadaran diri mereka (self-awareness). Mereka sangat rentan terhadap pendapat
orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu
mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Salah
satu masalah mental yang cenderung dialami remaja adalah depresi.
Depresi merupakan suatu gangguan mental yang spesifik yang ditandai dengan
adanya perasaan sedih, putus asa, kehilangan semangat, merasa bersalah, lambat dalam
berpikir, dan menurunnya motivasi untuk melakukan aktivitas. Gejala Depresi
Perhatikan tanda-tanda berikut untuk mengetahui adanya depresi pada remaja:
1) Merasa sedih, cemas, dan tidak memiliki harapan
2) Tidak nafsu makan, atau banyak makan yang menyebabkan penurunan
maupun kenaikan berat badan dalam waktu singkat
3) Terjaga di malam hari, namun tidur sepanjang siang
4) Menarik diri dari teman-temannya, murung
5) Aktivitas dan prestasi di sekolah menurun, menurunnya motivasi dan minat
6) Mudah marah dan tersinggung, menjadi sensitif terhadap kritikan
7) Rendah diri dan merasa sangat bersalah
8) Konsentrasi menurun, sulit mengambil keputusan
9) Adanya perubahan dalam kebiasaan makan maupun tidur
10) Memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri

b. Kenakalan remaja

merupakan masalah masa remaja yang ber-dimensi luas. Masalah ini mencakup
berbagai tingkah laku sejak dari tampilan tingkah laku yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga tindakan kriminal. Karenanya, akibat-akibat kenakalan remaja
dapat berhubungan dengan persoalan sosial yang luas serta penegakan hukum. Apa
pun akibatnya, kenakalan remaja bersumber dari kondisi perkembangan remaja dalam
interaksinya dengan lingkungan. Berikut beberapa kenalan remaja yang cenderung
dialami remaja dewasa ini:

1) Remaja dan Rokok


Dijaman yang modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaaan merokok diangggap dapat memberikan
kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak
buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Beberapa
motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat
pengakuan, untuk menghilangkan kekecewaan, dan menganggap perbuatannya
tidak melanggar norma. Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang
dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukaan didepan orang lain, terutama
didepan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya Penyebab
Remaja Merokok :
a) . Pengaruh Orang Tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak
muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang
tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman
fisik yang keras lebih mudah menjadi perokok dibandingkan anak-anak
muda yang berasal dari lingkungan keluarga yang bahagia

b). Pengaruh teman


Berbagi fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok
maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan
demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi,
pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-
teman remaja tersebut dipengaruhi diri remaja tersebut yang akhirnya mereka
semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau legih sahabat perokok begitu juga dengan remaja
non perokok(Al Bachri, 1991)

c). Faktor kepribadian

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat
prediktif pada pengguna obat-obatan(termasuk rokok) ialah konformitas sosial.
d). Pengaruh iklan

Melihat iklan media massa dan elektronik yang menampilkan dambaran


bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja
seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti dalam iklan tersebut.

2) Penyimpangan seks pada remaja


Kita telah ketahui bahwa kebebasan bergaul remaja sangatlah diperlukan
agar tidak kuper. Namun tidak semua teman kita sejalan dengan apa yang
kita inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan berbau
pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji. Seiring dengan
bertambahnya usia seseorang organ reproduksi pun mengalami
perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan
organ reproduksi dan perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai
lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronik maupun non
elektronik akan sangat berpengareuh terhadap perilaku seksual individu
remaja tersebut. Salah satu masalah yang sering timbul pada remaja terkait
dengan masa awal kematangan organ reproduksi pada remaja adalah masalah
kehamilan yang terjadi pada remaja diluar pernikahan. Selain masalah
kehamilan pada remaja masalah yang sangat menggelisahkan berbagai
kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja
yang mengidap HIV/AIDS. Penularan virus HIV ternyata menyebar sangat
cepat dikalangan remaja dan kaum muda. Penularan HIV di Indonesia
terutama terjadi melalui hubungan seksual yang tidak aman. Dari beberapa
penelitian terungkap bahwa semakin lama semakin banyak remaja dibawah
usia 18 tahun yang sudah melakukan hubungan seks.
3) Remaja dan Penyalahgunaan Minuman Keras dan Narkoba
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah
sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah
digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak
berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang
kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi
pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa
remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan
rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk
kompensasi.
Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya
kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan.
Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian
dan perpisahan orang tua
Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol
dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar
konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan
kepuasan hedonis, dll.
Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang
temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol
eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk,
dll.
Cinta dan Hubungan Heteroseksual
Permasalahan Seksual
Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA

1. Pengkajian
A. Biodata klien/ data subjektif
Biodata klien yang meliputi, nama, umur, status pendidikan saat ini, agama dan
alamat. Identitas penanggung jawab (nama, umur, jenis kelamin, suku/ bangsa,
agama, status, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat).
B. Status kesehatan
1. Status gizi:
a. Normal :
b. Kurus :
c. Gemuk :
d. Obesitas :
2. Status imunisasi DT dan tetanus
a. Lengkap : /Kali
b. Belum lengkap : /Kali
c. Tidak lengkap : /Kali
3. Status perkembangan sosial
a. Sosialisasi dilingkungan
- Normal : nilai
- Kurang : nilai
b. Menaati peraturan
- Normal : nilai
- Kurang : nilai. Misal (berpacaran tanpa seizin orang tua)
c. Bermain
- Normal : nilai. Misal, (bermain hanya saat libur saja)
- Kurang : nilai. Misal, (jadwal bimbingan belajar banyak)
d. Mengerjakan tugas
- Normal : nilai. Misal, (selalu mengerjakan tugas)
- Kurang : nilai. Misal, (tidak pernah mengerjakan tugas)
e. Kreatifitas
- Normal : nilai
- Kurang : nilai
4. Riwayat kesehatan masa lalu
a. ISPA : nilai
b. Diare : nilai
c. Demam : nilai
d. Muntah-muntah : nilai
e. Penyakit kulit : nilai
f. Defteri : nilai
g. Bronkhitis : nilai
h. DBD : nilai
i. Kurang gizi : nilai
j. Gastritis : nilai
k. Thypus : nilai
l. Desminore : nilai

5. Gangguan kesehatan pada remaja


a. Mata : nilai. Misal, (mata minus, silinder/ rabun senja)
b. Pendengaran : nilai
c. Pencernaan : nilai. Misal,(pernah mengalami Diare)
6. Prilaku remaja
a. Pola makan
- Sulit : nilai.
- Baik : nilai. Misal,( makan selalu teratur)
b. Rata-rata jumlah porsi yang dikonsumsi oleh remaja
- Habis : nilai/porsi
- Kadang-kadang habis : nilai/porsi
c. Kebiasaan remaja saat tidur
- Menggunakan perlengkapan khusus : nilai
- Tidak ada prilaku khusus : nilai
- Minta ditungui : nilai
d. Jumlah rata-rata jam tidur remaja dalam sehari
- Kurang dari 8 jam : nilai. Misal, (suka bergadang)
- 8-15 jam : nilai.
- Lebih dari 15 jam : nilai
e. Kebiasaan remaja saat bermain
- Sendiri : nilai. Misal, ( individualis)
- Bersama teman sebaya : nilai. Misal,(pacar,sahabat/teman)
- Harus ditemani orang tua/sdr : nilai
f. Kebiasaan mencuci tangan
- Ya : nilai
- Tidak : nilai. Misal, (lupa/tidak terbiasa)
g. Kesulitan belajar
- Ya : nilai. Misal, (tidak fokus dalam belajar, sulit
berkosentrasi)
- Tidak : nilai. Misal, (belajar bisa fokus atau paham)
h. Kebiasaan mengonsumsi makanan diluar/jajanan
- Makanan buat sendiri/ keluarga : nilai
- Membeli makanan di warung/sekolah : nilai
i. Pengetahuan tentang makanan yang berbahaya
- Cukup mengetahui : nilai
- Kurang tahu : nilai. Misal, (tidak bisa menyebutkan
jenis-jenis makanan yang berbahaya)

7. Pelayanan kesehatan dan sosial


a. Keluarga membawa remaja ke puskesmas atau pelayanan kesehatan
lainnya
- Ya : nilai. Misal, (dibawa ke dokter keluarga)
- Tidak : nilai
b. Remaja pernah mendapat penyuluhan berkaitan dengan perawatan
kesehatan
- Ya : nilai. Misal (penyuluhan HIV, Narkoba,)
- Tidak : nilai
c. Remaja pernah mendapatkan subsidi perawatan kesehatan
- Pemberian makanan tambahan
- Garam beryodium : nilai
- Tambahan vitamin A : nilai
- Obat penambah darah : nilai
- Lain-lain : nilai
d. Penyuluhan yang dibutuhkan keluarga
- Gizi : nilai
- Imunisasi : nilai
- Perkembangan anak sekolah : nilai
- Perawatan remaja sakit dirumah : nilai
- Lain-lain (penyimpangan seksual : nilai

8. Prilaku orang tua/keluarga


a. Orang tua memberikan kebebasan remaja bermain dengan teman
remajannya
- Ya : nilai
- Tidak : nilai. Misal,(selalu mengengkang anak dirumah)
b. Keluarga mempunyai kebiasaan memberika stimulasi perkembangan
remaja
- Ya : nilai. Misal,(memberikan kebebasan yang bertanggung
jawab)
- Tidak : nilai
c. Orang tua dapat mengungkapkan porsi remaja dengan benar
- Ya : nilai
- Tidak : nilai
d. Orang tua berusaha memberikan makanan pengganti jika remaja tidak
menghabiskan porsi makanan yang telah diberikan
- Ya nilai. Misal,(memberikan makanan yang disukai anak)
- Tidak : nilai
e. Jenis makanan yang disediakan mengandung unsur karbohidrat, protein,
lemak, vitamin atau mineral
- Selalu : nilai
- Jarang : nilai
- Tidak pernah : nilai

9. Lingkungan fisik
a. Jumlah kamar tidur
- Satu kamar tidur : nilai
- 2-3 kamar tidur : nilai
- Lebih dari 3 kamar : nilai
b. Kebiasaan membuka jendela
- Ya : nilai
- Tidak : nilai
c. Kebiasaan menjemur kasur
- Ya : nilai. Misal,(sebulan 2 kali)
- Tidak : nilai
d. Kesehatan air atau sumber air untuk masak dan minum
- Sumur pompa : nilai
- Sumur gali : nilai
- Mata air : nilai
- Air sungai : nilai
- PDAM : nilai
e. Air untuk mandi dan mencuci
- Sumur pompa : nilai
- Sumur gali : nilai
- Mata air : nilai
- Air sungai : nilai
- PDAM : nilai
f. Kebiasaan keluarga dalam pengurasan/pembersihan penampung air
- 1X seminggu : nilai
- 2X seminggu : nilai
- >2X seminggu : nilai
- Dan lain-lain : nilai
g. Tersediannya penampung air untuk masak dan minum
- Ya : nilai
- Tidak : nilai
10. Status ekonomi
a. Jenis pekerjaan orang tua
- PNS : ayah/ibu
- TNI/POLRI : ayah/ibu
- Swasta : ayah/ibu
- Wiraswasta : ayah/ibu
- Tidak bekerja : ayah/ibu
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
- < Rp. 500.000
- 1.000.000-2.500.000
- < / >5.000.000
- dll
c. Jumlah pekerja dibawah umur : adik/kakak
d. Ibu rumah tangga
e. Lanjut usia :
11. Keamanan dan transportasi
12. Politik dan keamanan
system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi dalam
komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
13. Sistem komunikasi
sarana untuk komunikasi terdiri dari jenis alat komunikasi yang digunakan
dalam komunitas, cara penyebaran informasi
14. Pendidikan tingkat
pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa
yang digunakan
15. Rekreasi
Meliputi dari kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi

2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

3. Diganosa keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku
dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian
petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau
mesin penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
2. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan
adolesens
4. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi: perumusan tujuan,
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dan kriteria hasil untuk
mencapai tujuan.
Masalah kesehatan adolesens
Intervensi promosi kesehatan
1) Cedera tidak disengaja
a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan kendaraan
bermotor
d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga
2) Penggunaan zat
Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan
gejala yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual,
tentang penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
5. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang
telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta
lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan
penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan.

6. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanan menjadi masa yang
yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Masa ini disebut dengan
masa pubertas. Awal remaja berlanjung mulai dari umur 13-18 tahun. Menurut WHO
usia remaja mulai dari 10-18 tahun. Banyak proses yang harus dilalui seseorang
dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Banyak tantangan yang dihadapi
orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan
semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk remaja
menjadi manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan
melakukan asuhan keperawatan pada remaja.

3.2 Saran
Makalah ini diharapkan sebagai bahan sumber refenrensi dalam pembuatan
asuhan keperawatan pada remaja. Sebagai perawat kita harus mengetahui
perkembangan maupun kebutuhan pada remaja yang harus dipenuhi seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Syamsu Yusuf. (2014). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja:Bandung

https://kupdf.com/queue/asuhan-keperawatan-keluarga-pada-anak-usia-

remaja_58e45b69dc0d60893ada97e1_pdf?queue_id=-1

Das könnte Ihnen auch gefallen