Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Istilah remaja sering di kenal dengan istilah pubertas atau adolesen. Istilah pubertas
biasanya digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang terjadi dengan pesat dari
masa anak-anak ke masa dewasa. Terutama kapasitas reproduksi yaitu terjadinya
perubahan alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan istilah adolesen
ditekankan untuk menyatkan perubahan psikososial yang meyertai pada masa pubertas.
Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda,
dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk bekerja atau bertindak.
Remaja itu sendiri adalah perubahan perkembangan baik fisik, psikologis, maupun sosial
dimana seorang individu yang dari anak-anak menjadi dewasa pada usia 13-20 tahun.
Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-14 tahun. Namun, jika
seorang remaja telah menikah maka sudah digolongan pada kelompok dewasa.
Sementara itu, menurut Depkes remaja adalah penduduk yang berusia diantara 10-19
tahun dan belum menikah. Masa remaja adalah masa periode masa anak-anak dan masa
dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan perkembangan biologis, psikologis
dan emosional.
Ciri-ciri remaja jika dilihat dari segi kepribadian individu masing-masing meliputi dari:
Masa remaja adalah masa pubertas. Masa puber adalah suatu tahap dalam
perkembangan saat terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan
reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan dan
perkembangan somatis dan perspektif psikologis, seperti pertumbuhan dan
perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan psikososial.
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak
hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga
mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau "pubertas". hal ini
ditandaidengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan
kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada
aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal
maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat
pencernaan makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru,
bertambah sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun
perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh,
perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan
munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder. Sebenarnya tanpa ada
tambahan kata "fisik" pun itu tidak menjadi persoalan, karena istilah "pertumbuhan" saja,
sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. perubahanperubahan ini meliputi: perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer)dan
ciri kelamin kedua (sekunder).
1. Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock
(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan
yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri
seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi
pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahanperubahan, baik internal maupun
eksternal.
Perubahan Internal
a) Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa,
usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan
dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah
berat dan kerongkonganbertambah panjang.
b) Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau
delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir.
panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan Sistem
Pernafasan Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada
usia tujuh belas tahun : anak laki-laki mencapat tingkat kematangan
baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak
perempuan. Mencapaitingkat kematangan bilamana jantung sudah
matang.
c) Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja
menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem
kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang
pesat dan berfungsi, meskipunbelum mencapai ukuran yang matang
sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
d) Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas
tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus
berkembang sampaitulang mencapai ukuran yang matang.
2. Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang,mengalami datangnya masa remaja ini
terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak.
Perubahan tersebut ialah :
a) TinggiBadan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara
tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak taki-laki kira-kira
setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan
makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada
masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak
mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih
banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b) Berat badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak
pada bagianbagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau
bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan
tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan
anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka
bentuk tubuh anak menjadijangkung (tinggi kurus), sedangkan jika
perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka
bentuk tubuh anak menjadi gemuk.
c) Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh
yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak
sama untuk seluruhtubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin
proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan
keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaituendomorfik,
mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot
(padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik
sedikitlemak banyak otot (muscular).
d) Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran
matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai
beberapa tahunkemudian (dewasa).
e) Ciri-ciri Seks Sekunder
ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada
masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai
dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada
wanita ditanda denganmembesarnya payudara.
Minat remaja laki-laki berbeda dengan minat remaja perempuan, karena anak perempuan
diharapkan berperilaku feminin dan laki-laki diharapkan maskulin. Pada masa remaja
terjadi perubahan minat dari minat anak-anak menjadi minat yang lebih matang.
1. Tanggung jawab yang lebih besar yang harus dipikul oleh remaja yang lebih tua
dan berkurangnya waktu yang dapat digunakan sesuka hati. Oleh karena itu
mereka harus membatasi diri terhadap minat yang selama ini sering mereka
lakukan yaitu minat rekreasi.
2. Minat yang selama ini mereka anggap penting seperti minat terhadap pakaian dan
penampilan, sekarang minat itu menjadi berkurang dan beralih ke minat karier.
3. Pengalaman membuat remaja lebih bisa menilai minatnya secara lebih kritis dan
melihat mana yang lebih penting, sehingga remaja bisa menfokuskan minatnya
tersebut.
b. Kenakalan remaja
merupakan masalah masa remaja yang ber-dimensi luas. Masalah ini mencakup
berbagai tingkah laku sejak dari tampilan tingkah laku yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga tindakan kriminal. Karenanya, akibat-akibat kenakalan remaja
dapat berhubungan dengan persoalan sosial yang luas serta penegakan hukum. Apa
pun akibatnya, kenakalan remaja bersumber dari kondisi perkembangan remaja dalam
interaksinya dengan lingkungan. Berikut beberapa kenalan remaja yang cenderung
dialami remaja dewasa ini:
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat
prediktif pada pengguna obat-obatan(termasuk rokok) ialah konformitas sosial.
d). Pengaruh iklan
1. Pengkajian
A. Biodata klien/ data subjektif
Biodata klien yang meliputi, nama, umur, status pendidikan saat ini, agama dan
alamat. Identitas penanggung jawab (nama, umur, jenis kelamin, suku/ bangsa,
agama, status, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat).
B. Status kesehatan
1. Status gizi:
a. Normal :
b. Kurus :
c. Gemuk :
d. Obesitas :
2. Status imunisasi DT dan tetanus
a. Lengkap : /Kali
b. Belum lengkap : /Kali
c. Tidak lengkap : /Kali
3. Status perkembangan sosial
a. Sosialisasi dilingkungan
- Normal : nilai
- Kurang : nilai
b. Menaati peraturan
- Normal : nilai
- Kurang : nilai. Misal (berpacaran tanpa seizin orang tua)
c. Bermain
- Normal : nilai. Misal, (bermain hanya saat libur saja)
- Kurang : nilai. Misal, (jadwal bimbingan belajar banyak)
d. Mengerjakan tugas
- Normal : nilai. Misal, (selalu mengerjakan tugas)
- Kurang : nilai. Misal, (tidak pernah mengerjakan tugas)
e. Kreatifitas
- Normal : nilai
- Kurang : nilai
4. Riwayat kesehatan masa lalu
a. ISPA : nilai
b. Diare : nilai
c. Demam : nilai
d. Muntah-muntah : nilai
e. Penyakit kulit : nilai
f. Defteri : nilai
g. Bronkhitis : nilai
h. DBD : nilai
i. Kurang gizi : nilai
j. Gastritis : nilai
k. Thypus : nilai
l. Desminore : nilai
9. Lingkungan fisik
a. Jumlah kamar tidur
- Satu kamar tidur : nilai
- 2-3 kamar tidur : nilai
- Lebih dari 3 kamar : nilai
b. Kebiasaan membuka jendela
- Ya : nilai
- Tidak : nilai
c. Kebiasaan menjemur kasur
- Ya : nilai. Misal,(sebulan 2 kali)
- Tidak : nilai
d. Kesehatan air atau sumber air untuk masak dan minum
- Sumur pompa : nilai
- Sumur gali : nilai
- Mata air : nilai
- Air sungai : nilai
- PDAM : nilai
e. Air untuk mandi dan mencuci
- Sumur pompa : nilai
- Sumur gali : nilai
- Mata air : nilai
- Air sungai : nilai
- PDAM : nilai
f. Kebiasaan keluarga dalam pengurasan/pembersihan penampung air
- 1X seminggu : nilai
- 2X seminggu : nilai
- >2X seminggu : nilai
- Dan lain-lain : nilai
g. Tersediannya penampung air untuk masak dan minum
- Ya : nilai
- Tidak : nilai
10. Status ekonomi
a. Jenis pekerjaan orang tua
- PNS : ayah/ibu
- TNI/POLRI : ayah/ibu
- Swasta : ayah/ibu
- Wiraswasta : ayah/ibu
- Tidak bekerja : ayah/ibu
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
- < Rp. 500.000
- 1.000.000-2.500.000
- < / >5.000.000
- dll
c. Jumlah pekerja dibawah umur : adik/kakak
d. Ibu rumah tangga
e. Lanjut usia :
11. Keamanan dan transportasi
12. Politik dan keamanan
system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi dalam
komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
13. Sistem komunikasi
sarana untuk komunikasi terdiri dari jenis alat komunikasi yang digunakan
dalam komunitas, cara penyebaran informasi
14. Pendidikan tingkat
pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa
yang digunakan
15. Rekreasi
Meliputi dari kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
3. Diganosa keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku
dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian
petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa
ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau
mesin penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
2. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan
adolesens
4. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi: perumusan tujuan,
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dan kriteria hasil untuk
mencapai tujuan.
Masalah kesehatan adolesens
Intervensi promosi kesehatan
1) Cedera tidak disengaja
a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan
menggunakan sabuk keselamatan
b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan
berkendaraan; penggunaan obat
c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang menggunakan kendaraan
bermotor
d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga
2) Penggunaan zat
Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta
informasikan risiko penggunaannya
3) Bunuh diri
a) Berikan informasi tentang bunuh diri
b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri
4) Penyakit menular seksual
a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan
gejala yang berhubungan
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual,
tentang penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
5. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang
telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta
lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan
penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan.
6. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanan menjadi masa yang
yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Masa ini disebut dengan
masa pubertas. Awal remaja berlanjung mulai dari umur 13-18 tahun. Menurut WHO
usia remaja mulai dari 10-18 tahun. Banyak proses yang harus dilalui seseorang
dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Banyak tantangan yang dihadapi
orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan
semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk remaja
menjadi manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan
melakukan asuhan keperawatan pada remaja.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan sebagai bahan sumber refenrensi dalam pembuatan
asuhan keperawatan pada remaja. Sebagai perawat kita harus mengetahui
perkembangan maupun kebutuhan pada remaja yang harus dipenuhi seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA
https://kupdf.com/queue/asuhan-keperawatan-keluarga-pada-anak-usia-
remaja_58e45b69dc0d60893ada97e1_pdf?queue_id=-1