Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
getah lambung dan air mata, dan memperkuat sirkulasi dengan mengurangi lendir
A. MEKANISME AKSI
organik. Ikatan ester adalah esensial dalam ikatan yang efektif antara
kompetitif dengan asetilkolin dan mencegah aktivasi reseptor. Efek selular dari
kelenjar (M3)
B. FARMAKOLOGI KLINIK
1. Kardiovaskular
1
2
Mekanisme ini merupakan respon paradoks karena efek agonis perifer yang
lemah, diduga obat ini tidak murni antagonis. Konduksi melalui AV node
akan memendekkan interval P-R pada EKG dan sering menurunkan blokade
jantung disebabkan aktivitas vagal. Atrial disritmia dan ritme nodal jarang
terjadi. Antikolinergik berefek kecil pada fungsi ventrikel atau vaskuler perifer
2. Respirasi
sampai bronkus. Efek kering ini penting sebelum pemberian agen inhalasi yang
kurang iritasi. Relaksasi dari otot polos bronkus akan mengurangi resistensi jalan
nafas dan meningkatkan ruang rugi anatomi. Efek ini penting pada pasien dengan
mengeringkan dari obat antikolinergik, maka amat efektif pada pasien yang
3
dimulai lebih lambat (15 menit) dari pada 2-mimetika. Efek maksimal dicapai
setelah 1 sampai 2 jam dan bertahan rata-rata 6 jam. Sangat efektif sebagai obat
3. Cerebral
4. Gastrointestinal
Sekresi air liur berkurang oleh obat antikolinergik. Sekresi gastrik juga
esofagus bagian bawah berkurang. Obat antikolnergik tidak bermanfaat dalam hal
5. Mata
6. Genitourinary
Antikolinergik dapat menurunkan tonus ureter dan blader sebagai hasil dari
relaksasi otot polos dan retensi urin, khususnya pada pasien usia klanjut dengan
pembesaran prostat
7. Termoregulasi
8. Immune-mediated hypersensitivity
ini.
1. ATROPIN
Struktur fisik
Atropin merupakan amin tertier terdiri dari asam tropis ( asam aromatik) dan
tropin (basa organik). Secara murni berbentuk levorotari aktif, tapi secara
dengan rentang dosis 0,01 0,02 mg/kg ,dosis biasa dewasa 0,4 0,6 mg.
saraf vagal kardiak dalam pengobatan bradikardia hebat. Dosis yang tepat
5
berbeda.
Dasar klinis
Atropin berefek khusus pada jantung dan otot polos dan sebagai
dengan obat beta agonis ( albuterol) .Efek saraf pusat akibat atropin minimal
dengan dosis biasa,walaupun amin tertier dapat melewati sawar darah otak.
Atropin mengakibatkan defisit memori pasca operasi, dan reaksi eksitatori bila
adalah derivat long acting yang berumus amonium kuatener pula dan
2. SKOPOLAMIN
Struktur fisik
membentuk skopin.
mg/cc
Dasar klinik
lebih besar pada susunan saraf pusat. Dosis klinis selalu menyebabkan
ngantuk dan amnesia,walaupun gelisah dan delirium juga terjadi. Efek sedatif
dalam lemak dapat terjadi absorpsi transdermal. Karena efeknya pada mata,
3. Glikopirolat
Struktur fisik
mg/kg sampai 0,2 0,3 mg pada dewasa. Glikopirilat injeksi dikemas dalam
Dasar klinik
otak dan hampir tidak mempengaruhi saraf pusat dan aktivitas mata. Inhibisi
kuat kelenjar liur dan sekresi saluran pernafasan sebagai alasan utama
intravena.
8
DAFTAR PUSTAKA