Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
MALUKU TENGAH
DI SUSUN OLEH :
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2017
KEANEKARAGAMAN ECHINOIDEA (BULU BABI) PADA ZONA INTERTIDAL DI
MALUKU TENGAH
ABSTRAK
Diversity of species is as a characteristic level of biological community based organizations. It can also
apply for Echinoidea species diversity found in the intertidal zone in the coastal village of Porto, where
community activities and also erosion in coastal areas may affect the diversity of the types of sea
urchins. The purpose of this study is to identify and explain the diversity of Echinoidea in the intertidal
zone in the coastal village of porto. This research was conducted on 8-10 February 2016. This type of
research is descriptive research type, which only saw the value of diversity of Echinodea using a
formula that has been there. At the study site to observe only the first station and every station consists
of five transects, each consisting of 5 plots observations. The method that obtained in this study is
squared transect method. Data taken by using purposive sampling with criteria based on the
topography. Environmental characteristics are measured such as temperature, pH, salinity, and
dissolved oxygen. The results showed that research sites that is on the beach tanjong, Echinoidea kind
that is found consists of 4 families that Diadematidae, Stringilocentrotidae, Echinometridae,
Toxopneutidae. The research found five types of Echinoidea consisting of Tripneustes gratilla, Diadema
setosum, Echinotrix calamari, Echinometra mathaei, Strongylocentratus purpuratus. Diversity Index
Echinoidea on the location of the research shows that at low levels of diversity research station.
Keyword:
Keanekaragaman, Jenis Echinoidea (Bulu babi), zona intertidal,purposive sampling
PENDAHULUAN mikroba. Dimanapun filum itu terdapat selalu
kepulauan terbesar di dunia dengan sekitar gerakan air, suhu, salinitas, dan cahaya
17.508 pulau dimana 6.000 pulau diantaranya (Romimohtarto dan Juwana, 2003).
berpenghuni. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 Wilayah pesisir merupakan suatu wilayah
juta km2 atau mendekati 70% dari luas yang mempunyai potensi sumberdaya alam yang
keseluruhan negara. Indonesia memiliki garis cukup besar. Wilayah ini telah mengalami
pantai sepanjang 81.000 km. Namun demikian, banyak perubahan fungsi untuk dapat
semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk memberikan manfaat dan sumbangan yang besar
dan pesatnya kegiatan pembangunan di wilayah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat
pesisir seperti pemukiman, perikanan, pelabuhan, melalui peningkatan devisa negara. Tekanan
dan objek wisata, menyebabkan tekanan ekologis lingkungan terhadap perairan makin lama
terhadap ekosistem pesisir semakin meningkat. semakin meningkat karena masuknya limbah dari
Kawasan konservasi laut merupakan suatu berbagai kegiatan di kawasan-kawasan yang telah
kawasan intertidal atau subtidal, termasuk air dan terbangun di wilayah pesisir tersebut. Jenis
tumbuhan, hewan serta aspek sosial, budaya dan limbah yang masuk seperti limbah organik, dan
sejarah yang terkandung di dalamnya yang anorganik (sampah) inilah yang menyebabkan
dilindungi oleh hukum atau peraturan lainnya penurunan kualitas lingkungan perairan.
untuk melindungi setiap bagian atau keseluruhan Penurunan kualitas lingkungan ini dapat
Laut merupakan ekosistem yang memiliki kimia dan biologi perairan disekitar pantai.
keanekaragaman hayati yang tinggi. Hampir Zona intertidal desa porto memiliki
setiap filum hewan dapat ditemukan di laut berbagai jenis substrat yang berbeda, baik yang
seperti, Coelentrata, Echinodermata, Annelida, berpasir, berlumpur, berbatu dan berkarang. Zona
serta Molluska. Anggota dari filum ini memiliki intertidal di daerah tersebut menempati areal
peranan yang sangat penting dalam ekologi laut. yang sangat luas, dan pada saat air laut mencapai
Kehidupan biota laut, tumbuhan, hewan maupun surut terendah, panjang dasar perairan yang
kering dapat mencapai ratusan meter. Kondisi ini Kelompok Echinoidea merupakan salah
dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir setempat satu komponen penting dalam keanekaragaman
mencari hewan laut untuk memenuhi kebutuhan fauna di daerah terumbu karang. Hal ini karena
Keanekaragaman jenis adalah sebagai berlindung dan sumber pakan bagi fauna
berdasarkan organisasi biologisnya. Hal ini dapat kelompok biota penghuni lamun yang cukup
digunakan untuk menyatakan struktur komunitas. menonjol. Kelompok Echinoidea ini dapat hidup
Suatu komunitas memiliki keanekaragaman menempati berbagai macam habitat seperti zona
tinggi jika disusun oleh banyak spesies dengan rataan terumbu karang, daerah pertumbuhan
kelimpahan spesies yang sama dan jika algae, padang lamun, koloni karang hidup dan
komunitas disusun oleh spesies yang rendah dan karang mati dan beting karang. Ekosistem
terdapat sedikit spesies dominan, maka terumbu karang ditempati oleh berbagai jenis
keanekaragaman jenis rendah. Hal tersebut dapat fauna invertebrata, salah satunya adalah
pula berlaku untuk keanekaragaman jenis kelompok Echinoidea yang merupakan biota
Echinoidea yang terdapat pada zona intertidal di penghuni terumbu karang yang dominasi
aktivitas masyarakat dan juga erosi yang terjadi Letak wilayah desa Porto secara
abrasi akibat gelombang terutama saat musim telah mengurangi populasi Echinodermata
timur. Pasang surut yang terjadi dipantai desa terutama kelompok Echinoidea (bulu babi), maka
adalah bulu babi jenis Tripneustes gratilla. secara purposive sampling. Pengambilan
(masyarakat lokal) pada masa lampau hingga pertimbangan tertentu oleh peneliti. Jenis
sekarang ini yang selalu pengumpulan berbagai Echinoidea (Bulu Babi) yang temukan dalam
jenis Echinoidea (bulu babi) terutama di daerah
plot pengamatan dianggap telah mewakili
keseluruhan populasi jenis Echinoidea pada dilakukan dengan bantuan buku panduan
pendahuluan terhadap kondisi lokasi penelitian. 2. Menentukan garis transek dan pemetaan
Kawasan Pesisir pantai Desa Porto Kecamatan Membuat garis transek pada stasiun
Saparua Kabupaten Maluku Tengah. pengamatan dengan panjang 250 m. Garis transek
Sebelum melakukan penghitungan pada transek sebanyak 5 garis transek. Pada setiap
jenis Echinoidea (Bulu Babi) yang ditemukan trasek dibuat 5 plot dengan ukuran 1x1 m dengan
faktor-faktor lingkungan yang meliputi suhu, pH, 3. Setelah pembuatan plot dilakukan
salinitas, dan oksigen terlarut (DO) pada lokasi pengamatan pada masing-masing plot
sampel berdasarkan ciri tubuh, bentuk tubuh dan 5. Setelah itu bulu babi di lepaskan kembali ke
dengan penekanan terhadap jumlah individu dan Data akan di analisis secara deskriptif dengan
Keanekaragaman jenis-jenis bulu babi dihitung Kemerataan spesies bulu babi dihitung dengan
Pi = ni / N Keterangan :
Keterangan : E = Evenness
HASIL
Deskripsi tentang jeni-jenis bulu babi
Ditemukan Pada Kawasan Pesisir Pantai Desa penelitian menurut Rumahlatu (2007) adalah
Maluku Tengah.
a B
c d
Gambar 1. a. Tripneustes gratilla, famili dari Toxopneutidae, panjang durinya 1 cm, terdapat duri
primer dengan fariasi warna putih, orange dan warna merah, sedangkan duri sekunder hanya halus dan
sedikit. (b). Diadema Setosum, famili Diadematidae, berbentuk bulat dan mempunyai duri-duri yang
berwarna hitam yang tajam dengan panjang durinya 8-10 cm.(c). Echinotrix calamari, fanili
Deadematidae, berbentuk bulat dan mempunyai duri yang berwarna hitam dengan sirip-sirip putih
dengan panjang durinya 1-8 cm.(d). Echinometra mathaei ,famili Echinometridae. Bentuk tubuh hewan
ini bulat dan sedikit lonjong. Hewan ini memiliki duri yang tidak begitu tajam, panjang durinya 3-4
Strongylocentrotidae. Bentuk tubuh dari hewan Strongylocentratus purpuratus ini bulat dan memiliki
10 ruas. Jenis Echinodermata ini memiliki duri pendek yang berwarna dengan sirip putih hitam yang
sangat panjang, dengan panjang duri sekitar 1-2 cm. Mulutnya terdapat pada bagian oral dan anusnya
Desa Porto Kecamatan Saparua Kabupaten Echinoidea yang tertinggi yaitu, sebesar 0,3417
Indeks keanekaragaman jenis Echinoidea di jenis Echinoidea pada stasiun penelitian yaitu
Ni N pi Ln pi pi ln pi H'
Total 1,5724
2. Kemerataan (Evenness) Jenis Echinoidea lokasi stasiun penelitian yaitu 0,2123 dan nilai
Kemerataan jenis echinoidea pada kawasan terendah pada stasiun penelitian yaitu sebesar
Gambar 1. Rata-Rata Nilai Kemerataan Jenis Echinoidea Pada Daerah Perairan Pantai Desa
Total 0,9770
3. Kekayaan (Richness) Jenis Echinoidea sebesar 8,4027 dan nilai terendah pada stasiun
Kekayaan jenis Echinoidea pada kawasan penelitian yaitu sebesar 3,4374. Total nilai
pesisir pantai Desa Porto Kecamatan Saparua kekayaan jenis Echinoidea pada stasiun
Gambar 2. Rata-Rata Nilai kekayaan Jenis Echinoidea Pada Daerah Perairan Pantai Desa Porto
Nama Spesies S ln n R
Total 35,13836
bulu babi (Echinoidea) yang tergolong dalam 4 Faktor fisik juga begitu memberikan
famili Toxopneutidae. Pada stasiun penelitian hasil pengukuran suhu air laut pada lokasi
Diadema setosum merupakan jenis Echinoidea penelitian menunjukan bahwa angka yang
yang paling mendominasi atau yang paling sudah melebihi batas toleransi dari hewan
banyak di temukan pada stasiun penelitian makrobentos, sedangkan untuk faktor kimia
yang lain baik pH, salinitas, dan oksigen Echinodermata Matapelajaran Biologi
terlarut masih dalam batas toleransi bagi hewan Pada Siswa Tunanetra Kelas X
terhadap karakteristik lingkungan pada lokasi Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
penelitian kemungkinan faktor lingkungan tidak Indra, B. V. Sekilas Mengenai Landak Laut.
Aziz, A. 1981. Fauna Echinodermata dari Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan
Campbell, N.A, 1993. Biologi Fifth Edition. Bagian Selatan Pulau Melinjo,
LAUT Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Limnologi di Indonesia, Vol 36(3): 329-
Laut 342.