Sie sind auf Seite 1von 8

RACE-Vol.4, No.

1, Maret 2010 ISSN 1978-1979



PENGARUH

PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI
PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

Oleh
Agustinus Ngatin
Yunus Tonapa Sarungu
Mukhtar Gozali

Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Bandung
Gegerkalong Hilir Ciwaruga,Bandung
Email:ngatin_agustinus@yahoo.com


ABSTRAK

Air buangan industri tekstil mengandung bahan pencemar organik maupun anorganik yang dapat ditunjukkan

dengan kadar COD, BOD, dan kekeruhan yang relatif tinggi. Jika air buangan industri tekstil langsung dibuang

ke lingkungan akan mencemari lingkungan dan membahayakan bagi kesehatan manusia dan makluk hidup yang

lain. Pengolahan air buangan industri tekstil dengan metode elektrokoagulasi bertujuan untuk mengganti atau
menghemat bahan kimia sebagai koagulan dan flokulan yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan
harganya terus meningkat. Pengolahan air buangan dengan metode elektrokoagulasi dapat menghasilkan air
buangan dengan kadar COD, turbiditas, pH di bawah baku mutu lingkungan (BML) Penelitian ini diawali

dengan menentukan karakteristik air buangan industri tekstil mengenai kandungan COD, BOD, turbiditas dan

pHnya. Penggunaan pasangan elektroda SS-SS digunakan untuk menentukan kondisi rapat arus dan waktu

proses elektrokoagulasi. Dari kondisi terbaik diaplikan untuk pasangan elektroda Fe-Fe, Al-Al, SS-Al, dan Fe-Al.

Air buangan proses yang dianalisis meliputi penyisihan COD, BOD, turbiditas dan pH. Hasil penelitian dengan
pasangan elektroda SS-SS menunjukkan bahwa penggunaan rapat arus 0,25 s.d 1,0 A/dm2 dan waktu proses 5 s.d
45 menit dipeoleh kondisi terbaik pada rapat arus 1,0A/dm2 dengan waktu 35 menit. Pada kondisi operasi

tersebut dihasilkan kadar COD 123 mg O2/L dengan efisiensi penyisihan COD 93% dan penurunan turbiditas
6,86 mg/L dengan efisiensi 82% serta pH 8,72. Penggunan pasangan elektroda SS-SS, Al-Al, Fe-Fe, SS-Al, dan
Fe-Al, kondisi terbaik dicapai pada pasangan elektroda Fe-Al menghasilkan kadar COD 62 mg O2/L, dengan
efisiensi 97%, BOD5 : 25 mg/L, penurunan turbiditas 1,66 mg/L dengan efisiensi 96%, dan pH air buangan 8,64.

POLBAN
Pengolahan air buangan industri tekstil dengan metode elektrokoagulasi tersebut dapat menurunkan intensitas
warna air buangan dan bahkan menghilangkan zat warna yang ditunjukkan dengan air buangan berwarna
jernih.

Kata kunci: Pasangan elektroda, elektrokoagulasi, air buangan tekstil, rapat arus, waktu proses

Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421


RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk
Perlindungan terhadap lingkungan dari menyelesaikan masalah pada proses pengolahan

polusi atau kontaminan terhadap air sudah air buangan adalah metode eksperimen yang
menjadi perbincangan secara nasional maupun dilakukan di Laboratorium yang meliputi

internasional,

sehinggga perlu diciptakan suatu perhitungan necara massa dan energi
metoda yang
efektif dan murah untuk mengolah untuk volume air buangan yang tertentu
air buangan
industri sebelum dibuang ke variasi aktu tinggal dan rapat arus proses
lingkungan
atau digunakan kembali. Salah satu variasi pasangan elektroda ditunjukkan
cara pemecahan
hal tersebut yaitu penerapan pada Tabel 1
Teknologi Elektrokoagulasi yang merupakan
salah satu metode yang relatif lebih Tabel 1 Variasi pasangan elektroda

menguntungkan dibandingkan penggunaan
No Jenis Elektroda
bahan kimia sebagai koagulan yang sudah
1 A Fe-Fe
populer selama ini.
2 B Al-Al
Metode
elektrokoagulasi merupakan 3 C SS-SS
teknologi yang sederhana dan efisien untuk 4 D Fe-Al
mengolah air kotor maupun berbagai air 5 E SS-Al

buangan indfustri. Menurut penelitian Moh
Faiqun Niam, dkk (2007), dengan metode dengan luaran air buangan proses

elektrokoagulasi mempunyai efisiensi elektrokoagulasi memenuhi baku mutu

penyingkiran COD dan kekeruhan yang tinggi lingkungan dengan indikator kekeruhan, COD,

yaitu menjadi
95%, dan air buangan mendekati pH dan kadar di bawah atau minimal sama
pada pH netral Selain itu, pengolahan air dengan baku mutu lingkungan (BML). Secara
buangan menggunakan metode skematis, diagram alir proses pengolahan air
elektrokoagulasi
relatif lebih murah biaya buangan metode elektrokoagulasi ditunjukkan
operasionalnya,
biaya pengolahan air buangan pada Gambar 1 berikut ini.

1000 galon dengan metode elektrokoagulasi
adalah $ 1,69 , sedangkan menggunakan bahan Air limbah Industri Tekstil
kimia memperlukan biaya $ 14,18 (Abe
Beagles, 2004)
POLBAN
Berdasarkan hal tersebut di atas bahwa
pengolahan air buangan menggunakan metode
elektrokoagulasi relatif lebih efisien dan lebih
Elektrokoagulasi

Dekantasi

murah.. Oleh karena itu, dalam penelitian ini


difocuskan untuk pengolahan air buangan
Filtrasi
industri tekstil.. Dengan dilakukan penelitian
ini, bertujuan untuk mendapatkan kombinasi
pasangan elektroda, rapat arus, waktu tinggal Air Buangan (filtrat) Lumpur
yang tepat dengan efisiensi penyisihan COD, Analisis kadar COD,
penurunan turbiditas, dan pH air buangan yang turbiditas, BOD, dan pH
memenuhi standar Baku Mutu Lingkungan Dilakukan penelitian
lanjutan menjadi
(BML). aluminum sulfat/
ferosulfat
Gambar 1 Skema Proses Elektrokoagulasi
Air Buangan
Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421
RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

HASIL DAN PEMBAHASAN mempunyai karakteristik seperti yang
1. Karakteristik
Air Buangan Tekstil ditunjukkan pada Tabel 2. Komposisi kadar
Air
buangan industri tekstil yang berasal bahan pencemar yang terdapat dalam air
dari PT.Tarumatex
merupakan air buangan buangan setelah proses elektrokoagulasi
akumulasi yang merupakan air buangan ditunjukkan pada Tabel 3 dan Gambar 3 a dan b
campuran dari beberapa unit pengolahan tekstil. yang menunjukkan penurunan kadar COD,

Air buangan awal dianalisis mempunyai turbiditas

karakteristik yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 3 Hasil pengolahan air buangan
berdasarkan rapat arus
Tabel 2 Karakteristik air buangan akumulasi %
No
Parameter Jumlah Arus
Turbi
COD BOD5 Eff %Eff
No pH ditas
(A/dm2) (mgO2/l) (mg/L) Turbi COD
1 pH 8.40 (NTU)
ditas

2 Turbiditas (NTU) 38,56 1 0 8,40 38,56 1827 731 0 0

3 BOD 5 731 529
2 0,25 8,43 8,65 1321 77,6 28
4 COD (mgO2/l) 1827 148
3 0,50 8,48 7,81 369 79,8 80
5 TSS (mg/L) 2365
4 0,75 8,57 7,75 276 111 79,9 85
6 TDS (mg/L) 733
5 1,0 8,72 6,86 123 50 82,2 93

Air buangan industri tekstil setelah
mengalami pengolahan dengan metode Penyisihan COD Penurunan turbiditas

elektrokoagulasi menggunakan pasangan 2000 45

1827
elektroda SS SS menghasilkan gumpalan yang
1800 40
1600 38,56
35

didiamkan beberapa saat turun ke dasar tangki 1400

Turbiditas (NTU)
30
COD (mg/L)

1200

seperti ditunjukkan

pada Gambar 2 berikut ini. 1000
25

800 20

600 15

400
200 369
10

5
0
1236 0
0 1 2 3 4 5 7
Rapat arus (A/dm2)
0 0.2 0.4 0.6
Rapat arus (A/dm2)
0.8 1 1.2

(a) Penyisihan COD (b). Penurunan Turbiditas 7


Gambar 3 Grafik rapat arus terhadap

POLBAN
penyishan COD & turbiditas
Gambar 2 Proses penurunan gumpalan ke
dasar tangki Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 3(a)
dan (b) ditunjukkan bahwa penggunaan
Berdasarkan Gambar 2 ditunjukkan bahwa
pasangan elektroda SS mempunyai
air buangan tekstil setelah elektrokoagulasi
kecenderungan penyisihan kadar COD dan
tampak adanya flok-flok yang turun ke dasar
turbiditas (kekeruhan) dalam air buangan
bejana atau tangki untuk mengendap, yang
semakin menurun.dengan meningkatnya rapat
akhirnya difiltrasi untuk menghasilkan air
arus Hal tersebut terjadi akibat arus yang
buangan proses yang jernih. Hasil air buangan
mengalir ke dalam air buangan melalui
tersebut dilakukan analisis kadar COD, BOD5 ,
elektroda semakin besar, menyebabkan
turbiditas dan pH.
pelarutan logam menjadi ion dan peruraian air
menjadi ion hidroksil (OH-) dan gas hidrogen
2. Penggunaan Elektroda Stainless Steel (SS)
(H2) semakin banyak (Moh Faiqun Niam:
Hasil analisis air buangan industri tekstil
2007), maka endapan hidroksida yang terjadi
awal dengan proses elektrokoagulasi
semakin meningkat dan menyebabkan kadar
menggunakan pasangan elektroda SS
COD, BOD5 dan turbiditas dalam air buangan
Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421
RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

menurun. Pada proses elektrokoagulasi dan penurunan turbiditas 82% pada rapat arus

melibatkan
reaksi berikut 1,0A/dm2 .
Katoda : Mn+ + ne M Pengaruh rapat arus terhadap pH air
2H2O + 2e H2 + 2OH - buangan proses elektrokoagulasi ditunjukkan
Anoda M M n+ + ne pada Gambar 5.
H2O O2 + 2H+ + 2e 8.75

8.7 8,72

Selain

itu, peningkatan rapat arus dapat 8.65

8.6

menyebabkan peningkatan peruraian senyawa

pH
8.55

8.5
8,57
organik yang ada dalam air buangan industri 8.45

tekstil akibat
adanya peningkatan loncatan arus 8.4

8.35 8,4
listrik (driving
force) ke dalam air buangan, pH
0
8
0.2 0.4 0.6
Rapat arus (A/dm2)
0.8 1 1.2

sehingga terbentuk gumpalan yang akhirnya Gambar 5. Grafik rapat arus terhadap
membentuk koagulan. Koagulan tersebut akan perubahan pH air buangan

terpisah atau mengendap, sehingga air buangan
menjadi relatif lebih jernih yang menunjukkan Berdasarkan Gambar 5 ditunjukkan bahwa

kadar COD, BOD5 dan turbiditas menurun. proses elektrokoagulasi menggunakan elektroda

Penggunaan pasangan elektroda SS pada proses SS menghasilkan pH air buangan semakin naik

elektrokoagulasi

menghasilkan kadar COD dan mulai pH air buangan industri tekstil 8,40 s.d
turbiditas dalam air buangan sudah pH air buangan proses mencapai 8,72. Hal
menunjukkan
harga di bawah standar baku mutu tersebut menunjukkan bahwa senyawa
air buangan
industri terjadi pada rapat arus 1,0 hidroksida yang mengendap atau membentuk
A/dm2 dengan
waktu proses 35 menit, yaitu 123 koagulan lebih sedikit daripada ion hidroksida
mgO2/L dan 6,86 NTU yang masih ada dalam air buangan, sehingga pH
air buangan meningkat secara signifikan
Efisiensi penyisihan COD, dan penurunan
terhadap jumlah ion hidroksida.
turbiditas,
dalam air buangan hasil proses
elektrokoagulasi
menggunakan elektroda Fe dan
3. Pengaruh Waktu terhadap Penyisihan
Al ditunjukkan
pada Gambar 4 a dan b. Efisiensi
Kadar COD, dan Turbiditas Proses
penyisihan COD dan penurunan turbiditas
Elektrokoagulasi
dihitung berdasarkan persamaan
Efisiensi (%) = (p q )/ p
Dimana, p : kadar COD atau turbiditas awal ,
q : kadar COD atau turbiditas setelah
proses elektrokoagulasi.
POLBAN Hasil penyisihan COD dan efisiensinya,
penurunan
menggunakan
turbiditas
pasangan
dan efisiensinya,
elektroda
ditunjukkan pada Tabel 4 dan Gambar 6 dan 7.
SS

100
Efisiensi penyisihan COD
90
Efisiensi penurunan turbiditas
Tabel 4 Hasil Pengolahan Air Buangan
90 93 80 82% Berdasarkan Waktu Proses
80 85 70 77,6 79,8
80 Elektrokoagulasi
Efisiensi turbiditas (%)

70 60
Efisiensi (%)

60 50
50
40 Turbi COD % Eff %
40 Wkt BOD 5 Eff (%)
30
30
No pH ditas (mg Turbi Eff
20 (mnt) (mg/L) (mg/L)
20
10
(NTU) O2/l) ditas COD
10

0
0
0 0.2 0.4 0.6
Rapat arus (A/dm2)
0.8 1 1.2 0 1 2 3 4
Rapat arus (A/dm2)
5 6 7 0 0 8,40 38,56 1827 0 0 731 0
1 5 8.60 11.75 1198 56.6 34. 480 34
(a).Ef.penysihan
28 COD (b).Ef.Penurunan Turbid
2 15 8.67 11.41 672 70.9 63 269 63
Gambar 4 (a) Efisiensi penyisihan COD
3 25 8.69 11.63 493 69.8 73 198 73
( b). Ef.penurunan turbiditas 4 35 8.72 6.86 123 82.2 93 50 93
Berdasarkan Gambar 4 pengaruh rapat 5 45 8.76 7.34 154 81.0 92 62 92
arus terhadap efisiensi penyisihan COD 93%
Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421
RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

pada waktu proses berlangsung selama 35

Penyisihan COD Efisiensi penyisihan COD menit.
2000
100 93 92
1800
90 Berdasarkan karakteristik air buangan
1600 80
industri tekstil untuk proses elektrokoagulasi
1400 672 73
70
menggunakan pasangan elektroda SS
COD (mg/L)

Efisiensi (%)
1200
154 60
1000
50
menunjukan hubungan waktu proses terhadap
800
123 40
600
30
harga pH air buangan proses seperti ditunjukkan
400

200 20 pada Gambar 7 berikut.


0 10
0 10 20 30 40 50 0

Waktu proses (menit) 0 10 20 30


Waktu proses (menit)
40 50 8.8

8.75
Gambar 6 Grafik waktu proses terhadap 8.7
8,76
kadar COD dan efisiensi 8.65 8,69 8,72
8.6

pH
8.55
Penurunan turbiditas Efisiesni penurunan turbiditas 8.5
45 90
8.45
40 82 81 80

35 70
8.4

8.35
Nilai turbiditas (NTU)

30 71 60
8,40
Efisiensi (%)

0 10 20 30 40 50
50 pH Waktu Proses (menit0
25
40


20

15
30 Gambar 7 Grafik waktu proses terhadap pH
7,34
38,56 10
20

10
air buangan
6,86
5
0
0
0 10 20 30 40 50
Berdasarkan Gambar 7 ditunjukkan bahwa
0 10 20 proses (menit)
Waktu 30 40 50 Waktu proses (menit)

pH air buangan proses elektrokoagulasi


Gambar
11,41 7 Waktu Proses terhadap
menggunakan elektroda SS mengalami
Turbiditas dan Efisiensi
peningkatan . Hal ini disebabkan semakin lama
waktu proses berarti semakin banyak listrik
Berdasarkan
Gambar 6 dan 7 yang mengalir ke dalam air buangan melalui
ditunjukkan bahwa penyisihan kadar COD, elektroda SS yang menyebabkan di anoda
BOD5 dan penurunan turbiditas mengalami terjadi pelarutan logam dan penguraian air
penurunan yang signifikan terhadap waktu menjadi O2 serta di katiode menjadi H2 dan OH-
proses dan mencapai kadar COD dan turbiditas semakin meningkat, tetapi tidak semua ion OH
dalam air buangan terendah pada waktu proses
35 menit yaitu 123 mg O2/L dengan efisiensi
93% dan kadar turbiditas 6,86 NTU dengan
efisiensinya 82%. Hal tersebut terjadi akibat
POLBAN bereaksi membentuk senyawa hidroksida
sehingga menunjukkan kenaikan pH ynag
signifikan dengan peningkatan pembentukan
hidroksida.
semakin lama waktu proses berarti jumlah listrik
yang dialirkan semakin besar dan pelarutan 4. Pengaruh Pasangann Elektroda terhadap
elektroda di anoda menjadi ion dan penguraian Penyisihan COD dan Penurunan
air menjadi gas H2 dan ion OH- semakin besar Tubiditas
yang membuat pembentukan koagulan menjadi
Penyisihan COD dan penurunan turbiditas
semakin meningkat pula, sehingga penyisihan
pada air buangan proses elektrokoagulasi
kadar COD dan penurunan turbiditas
dipengaruhi oleh pasangan elektroda yang
menunjukkan perubahan yang signifikan. Hal
digunakan berdasarkan sifat logam. Karena sifat
tersebut disebabkan oleh terikatnya bahan
logam yang digunakan sebagai elektroda akan
pencemar atau partikel padat ke dalam koagulan
mempengaruhi daya hantar listrik dan pelarutan
semakin besar dan mencapai kondisi maksimum
logam. Berdasarkan pasangan elektroda yang
digunakan diperoleh hasil penyisihan COD dan
Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421
RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

penurunan turbiditas seperti pada Tabel 5 penurunan turbiditas tertinggi dibandingkan

berikut atau
Gambar 8.dan 9 dengan pasangan elektroda yang lain karena
pasangan elektroda Fe-Al mempunyai daya
Tabel 5 Hasil pengolahan air buangan hantar listrik yang tinggi yang dihasilkan dari
berdasarkan pasangan elektroda elektroda Fe yang menyebabkan proses
No Elektr
COD Turbi BOD 5 Eff Peny Eff. Pen pelarutan elektroda Al lebih cepat, sehingga
oda (mg/L) ditas (mg/L) COD turbid
terjadi pembentukan Al(OH)3 akibat reaksi ion
(NTU) (%) (%)
1
SS-SS 123 6,21 50 94 84 Al3+ dengan ion hidroksida (OH-) berlangsung
2
Fe-Fe 92 2,86 37 95 93 lebih cepat. Hal tersebut menyebabkan
3
Al-Al 123 3,02 50 94 92
pembentukan gumpalan atau flok-flok semakin
4 Fe-Al
62 1,66 25 97 96
5 SS-Al 307 7,32 123 83 81 cepat, sehingga proses pengendapan juga


berlangsung lebih cepat.
Penyisihan COD Efisiensi penyisihan COD
Pasangan elektroda yang digunakan juga
2000
120
mempengaruhi perubahan pH air buangan yang
1827
1800

1600 95 97 100
94 dihasilkan seperti ditunjukkan pada Gambar 10
1400
83
Nilai COD (mg/L)

80
1200
Efisiensi (%)

1000

800
60 berikut.
307 600

400
40

92
20
200 Pe ngar uh Pas angan Ele k tr oda V s Pe r ubahan pH
0 10
0
62
96
aw al ss-ss Fe-Fe Al-Al Fe-Al Ss-Al
1 2 3 4 5 6 7
Elektroda Waktu proses (menit) 9

8 8,40 8,72 8,65 8,68 8,64 8,65


Gambar 8 Grafik Penyisihan COD dan 7

Efisiensinya 6
pH

Penurunan turbiditas Efisiensi penurunan turbiditas 2

45 120 1

38,5 40
100
0
1 2 3Pas angan4e le k tr oda5 6 7

6 35
93 96
Nilai turbiditas (NTU)

30

81 80
Keterangan;
Efisiensi (%)

25

20
60
1. Awal 2.elekt. SS-SS
15 40 3. elekt.Fe-Fe 4.elekt. Al-Al

4. elekt. Fe Al
10
7,32 20 6.elekt. SS-Al

2,86 1,66
5

0
aw al Ss-Ss Fe-Fe Al-Al
Elektroda
Fe-Al Ss-Al
0
1 2 Waktu
3 proses
4 (menit)5 6 7 Gambar 10 Pasangan elektroda terhadap pH
Gambar 9 Grafik Penurun Turbiditas dan air buangan
Efisiensinya

Berdasarkan Gambar 8 dan 9 ditunjukkan


bahwa nilai penyisihan COD dan turbiditas air
POLBAN Berdasarkan Gambar 10 ditunjukkan
bahwa perubahan pH yang diakibatkan oleh
pemakaian pasangan elektroda yang berbeda
buangan terendah dicapai pada penggunaan tidak menunjukkan perbedaan yang berarti.
pasangan elektroda Fe-Al dengan nilai COD 62 Pemakaian pasangan elektroda menyebabkan
mg O2/L dan nilai turbiditasnya adalah 1,66 peningkatan pH air buangan. Peningkatan pH air
NTU. Penggunaan pasangan elektroda Fe-Al buangan tersebut disebabkan akibat
menunjukkan efisiensi proses penyisihan COD terbentuknya ion hidroksil (OH -) di katoda dan
dan penurunan turbiditas mencapai nilai semua pasangan elektroda mengalami proses
tertinggi dibandingkan dengan pasangan pelarutan logam di anoda meskipun relatif kecil
elektroda yang lainya, yaitu dengan efisiensi perbedaannya. Air buangan proses
penyisihan COD adalah 97% dan efisiensi elektrokoagulasi menggunakan pasangan
penurunan turbiditas adalah 96%. Hasil elektroda berbeda menghasilkan perubahan pH
pasangan elektroda Fe Al tersebut menunjukan yang relatif kecil rentang pH 8,6 - 8.72 dari pH
nilai efisiensi proses penyisihan COD dan awal 8,40.
Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421
RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

Berdasarkan hasil penyisihan COD, Penggunaan variasi pasangan elektroda

penurunan turbiditas dan pH air buangan proses hasil air buangan terbaik menggunakan
elektrokoagulasi
menggunakan variasi pasangan pasangan elektroda Fe-Al dengan hasil COD 62
elektroda dalam air buangan yang sama, waktu mg O2/L dengan efisiensinya 97%, turbiditas
proses, dan
rapat arus, serta suhu yang sama 1,66 NTU dengan efisiensi 96%, dan kadar
menunjukkan
penggunaan pasangan elektroda BOD5 : 25 mg/L serta pH lebih reandah dari 9
Fe-Al lebih baik dibandingkan pasangan terdapat dalam air buangan proses.
elektroda yang lain dan hasil air buangannya

relatif lebih jernih dan sudah memenuhi standar
KESIMPULAN DAN SARAN
Buku Mutu Lingkungan (BML) air buangan
Kesimpulan
buangan industri tekstil dan efisiensi proses
Berdasarkan hasil penelitian dan
mencapai tertinggi yaitu penyisihan kadar COD
pembahasan dapat dimabil beberapa
97% dan penurunan turbiditas mencapai 96%.
disimpulkan

Berdasarkan hal tersebut di atas bahwa 1. Kondisi operasi terbaik menggunakan
pengolahan air buangan industri tekstil dengan pasangan eektroda SS dicapai pada rapat
metode elektrokoagulasi menggunakan arus 1,0 A/dm2 dengan waktu proses 35

elektroda SS dapat menurunkan bahan pencemar menit menghasilkan penyisihan COD mg

(polutan) yang cukup tinggi yaitu dengan O2/L dengan efisiensi 93% dan penurunan
efisiensi penyisihan COD > 90% dan efisiensi turbiditas 6,86 NTU dengan efisiensi
penurunan kekeruhan atau turbiditas > 80% 86%.serta pH air buangan 8,72
dengan kondisi
operasi terbaik adalah rapat arus 2. Kadar bahan pencemar air buangan dan
1,0 A/dm 2 dengan waktu proses 35 menit. Selain pasangan elektroda yang memenuhi Baku

itu, pengolaha air buangan industri tekstil Mutu Lingkungan untuk industri tekstil

menggunakan metode elektrokoagulasi dapat adalah

menghilangkan kandungan zat warna yang No Pasangan pH COD Ef BOD5 Turbi Ef
elektroda (mg/L) (%) (mg/L) ditas (%)
terdapat dalam air buangan yang ditunjukkan 1 SS -SS 8,72 123 93 50 6,21 84
dengan perubahan warna dari gelap menjadi 2 Fe-Fe 8,65 92 95 41 2,86 93

bening atau (jernih), memperkecil kandungan 3 Al-Al 8,68 123 93 50 3,02 92
4 Fe - Al 8,64 62 97 25 1,66 96
logam berat yang terdapat dalam air buangan 5 BML 6,0- 150 60 -

POLBAN
yang berasal dari zat warna atau pelarutan anoda 9,0
akibat terbentuknya logam berat dalam keadaan 3. Air buangan yang dihasilkan pada proses
atom yang ikut terendapkan bersama koagulan, elektrokoagulasi menjadi berubah warna
dan mempengaruhi harga pH air buangan. dari gelap atau kotor menjadi relatif jernih
Untuk pengolahan air buangan industri
tekstil menggunakan elektroda SS dan variasi Saran
pasangan elektroda menghasilkan air buangan Jika pH air buangan industri tekstil > 9
dengan kualitas yang memenuhi standar baku perlu penambahan asam agar mencapai pH
mutu lingkungan untuk air buangan industri netral sehingga pada akhir proses
tekstil adalah penggunaan elektroda SS pada elektrokoagulasi menghasilkan pH air buangan
rapat arus 1.0A/dm 2 dengan waktu proses 35 7 9 dan dapat langsung dibuang ke lingkungan
menit dengan kadar COD 123 mg O2/L dengan atau pada akhir proses ditambahkan basa atau
efisiensi penyisihan COD 93% dan turbiditasnya soda untuk menetralkan
6,86 NTU dengan efisiensi 82% serta pH air
buangan < 9.

Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421


RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN 1978-1979

DAFTAR PUSTAKA
1. Abe Beagles, (2004), Elektrocoagulation-
Science and Aplication, New Castle,
California
2. Moh Faiqun Niam,dkk; (2007), Removal of
COD and Turbidity to improve
wastewater quality using
electrocoagulation technique.

Themalaysian Jurnal, Vol 11.No.1,


2007
3. Peter K.holt, Cs; (2006), The future for
electrocoagulation as a localized water
treatment technology, Departement of
Chemical Engineering, University of
Sydney

4. Sugiharto, (!987), Dasar-Dasar
Pengolahan Air Buangan, Jakarta :
Univertas Indonesia

5. Syamsul Bahri, (1994), Pengaruh Rapat

Arus, Jumlah dan Jenis Elektroda


terhadap Efektivitas Penurunan Warna
pada Air Gambut dengan Proses
Elektrokoagulasi, ITB, Bandung,
6. ------------,
(2008), Badan Standarisasi

Nasional : metode pengolahan Air

Buangan , (on line).

7. http://websini.bsn.go.id/index.php/sni.main/
sni/unduh/7690 (2/01/2009)
8.
9.
POLBAN
http://www.menlh.go.id/usaha-kecil,
http://digilib.ampl.or.id

Jurnal Refrigerasi, Tata Udara, dan Energi 421

Das könnte Ihnen auch gefallen