Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Budi Luhur
Magister Ilmu Komputer
Candra Sukma / XA
1611601350
Perancangan
Database
CANDRA SUKMA / XA
1611601350
ER-Model
PRODUK
DETIL TAGIHAN
PK nomor_internet
PK nomor_detil_tagihan
nomor_produk
deskripsi nominal_tagihan
segmentasi
berlangganan terdapat
PELANGGAN TAGIHAN
PK nomor_pelanggan PK nomor_tagihan
nama_pelanggan membayar terdapat
tanggal_proses
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw, kelurahan, kode_pos) bulan_tagihan
npwp_pelanggan tanggal_akhir_bayar
jenis_kelamin
terdaftar
DESKRIPSI
Pelanggan membayar tagihan pada kantor telkom sesuai cabang yang terdaftar, pelanggan
membayar tagihannya sesuai produk yang dipilih saat berlangganan, dari tagihan tersebut
terdapat detil-detil tagihan yang berisi sejumlah nominal yang ditagihkan. Dari detil tagihan
tersebut terdapat sejumlah jenis tagihan/ penjelasan uraian dari masing tagihan misalnya :
biaya jastel, materai, dll.
Dari deskripsi tersebut didapatkan sebanyak 6 entitas yaitu : produk, pelanggan, kantor telkom
cabang, tagihan, detil tagihan, jenis tagihan.
o Entitas pelanggan berelasi (1-1) dengan entitas produk karena satu pelanggan hanya
berlangganan 1 macam produk.
o Entitas pelanggan berelasi (n-1) dengan kantor telkom cabang karena banyak pelanggan
yang terdaftar pada satu cabang.
CANDRA SUKMA / XA 2
o Entitas pelanggan berelasi (1-n) dengan tagihan karena tiap pelanggan akan membayar
tagihan setiap bulannya.
o Entitas tagihan berelasi (1-n) dengan detil tagihan karena 1 tagihan berisi sejumlah
detil/uraian nominal tagihan.
o Entitas detil tagihan berelasi (n-1) dengan jenis tagihan karena banyak detil tagihan
berisi penjelasan deskripsi dari jenis tagihan (sebagai master data jenis tagihan).
PK nomor_internet PK nomor_jenis_tagihan
nomor_produk deskripsi
deskripsi
segmentasi
terdapat
berlangganan
PK nomor_pelanggan PK nomor_detil_tagihan
nama_pelanggan nominal_tagihan
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw, kelurahan, kode_pos)
npwp_pelanggan
jenis_kelamin
terdapat
terdaftar
TAGIHAN
KANTOR TELKOM CABANG
PK nomor_tagihan
PK nomor_kantor_cabang
membayar tanggal_proses
deskripsi bulan_tagihan
nomor_kantor_pusat tanggal_akhir_bayar
npwp_telkom_pusat
DESKRIPSI
Dari model konsep sebelumnya diatas, masing masing entitas ditransformasikan menjadi
model logika. Setiap entitas dijadikan sebuah tabel.
CANDRA SUKMA / XA 3
Model Relasi
DESKRIPSI
o Tabel produk berelasi (1-1) dengan tabel pelanggan dimana nomor_internet sebagai
primary key pada tabel produk dan sebagai foreign key pada tabel pelanggan.
o Tabel kantor cabang telkom berlasi (1-n) dengan tabel pelanggan dimana
nomor_kantor_cabang sebagai primary key pada tabel kantor telkom cabang dan
sebagai foreign key pada tabel pelanggan.
o Tabel pelanggan berlasi (1-n) dengan tabel tagihan dimana nomor_pelanggan sebagai
primary key pada tabel pelanggan dan sebagai foreign key pada tabel tagihan.
o Tabel tagihan berlasi (1-n) dengan tabel detil tagihan dimana nomor_tagihan sebagai
primary key pada tabel tagihan dan sebagai foreign key pada tabel detil tagihan.
o Tabel jenis tagihan berlasi (1-n) dengan tabel detil tagihan dimana nomor_jenis_tagihan
sebagai primary key pada tabel jenis tagihan dan sebagai foreign key pada tabel detil
tagihan.
CANDRA SUKMA / XA 4
Normalisasi
PRODUK
PRODUK = {nomor_internet,nomor_produk,deskripsi,segmentasi}
PRODUK dalam bentuk 1st NF
Pola ketergantungan :
nomor_internet -> nomor_produk, deskripsi, segmentasi
Tabel PRODUK hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel PRODUK
sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).
maka disimpulkan bahwa tabel PRODUK dalam bentukan yang BELUM BAIK dalam keadaan
bentuk Normal Kedua (2nd NF).
Penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah mengurai tabel PRODUK kedalam beberapa tabel
yang pada akhirnya setiap tabel hanya memiliki satu ketergantungan fungsi. Dengan demikian
tabel PRODUK diurai menjadi :
PRODUK = {nomor_produk,deskripsi}
PRODUK_BERLANGGANAN = {nomor_internet,segementasi}
Dengan penyempurnaan tabel PRODUK yang semula dalam 2nd NF terbentuk dua tabel,
PRODUK dan PRODUK_BERLANGGANAN, dimana kedua tabel tersebut berada dalam bentuk
normal ketiga (3rd NF).
PELANGGAN
Tabel PELANGGAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel
PELANGGAN sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).
CANDRA SUKMA / XA 5
kantor_telkom_cabang
kode_pos -> kelurahan
maka disimpulkan bahwa tabel PELANGGAN dalam bentukan yang BELUM BAIK dalam
keadaan bentuk Normal Kedua (2nd NF).
Penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah mengurai tabel PELANGGAN kedalam beberapa
tabel yang pada akhirnya setiap tabel hanya memiliki satu ketergantungan fungsi. Dengan
demikian tabel PELANGGAN diurai menjadi :
Dengan penyempurnaan tabel PELANGGAN yang semula dalam 2nd NF terbentuk dua tabel,
PELANGGAN dan KELURAHAN, dimana kedua tabel tersebut berada dalam bentuk normal
ketiga (3rd NF).
Tabel KANTOR TELKOM CABANG hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian
tabel KANTOR TELKOM CABANG sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).
maka disimpulkan bahwa tabel KANTOR TELKOM CABANG dalam bentukan yang BELUM
BAIK dalam keadaan bentuk Normal Kedua (2nd NF).
Penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah mengurai tabel KANTOR TELKOM CABANG
kedalam beberapa tabel yang pada akhirnya setiap tabel hanya memiliki satu ketergantungan
fungsi. Dengan demikian tabel KANTOR TELKOM CABANG diurai menjadi :
Dengan penyempurnaan tabel KANTOR TELKOM CABANG yang semula dalam 2nd NF terbentuk
dua tabel, KANTOR TELKOM CABANG dan KANTOR TELKOM PUSAT, dimana kedua tabel
tersebut berada dalam bentuk normal ketiga (3rd NF).
CANDRA SUKMA / XA 6
TAGIHAN
Tabel TAGIHAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel TAGIHAN
sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).
Tabel TAGIHAN tidak terdapat bentuk ketergantungan transitif, maka disimpulkan bahwa tabel
TAGIHAN sudah dalam bentukan yang BAIK dalam keadaan bentuk Normal Kedua (2nd NF).
DETIL TAGIHAN
Tabel DETIL TAGIHAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel
DETIL TAGIHAN sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).
Tabel DETIL TAGIHAN tidak terdapat bentuk ketergantungan transitif, maka disimpulkan
bahwa tabel DETIL TAGIHAN sudah dalam bentukan yang BAIK dalam keadaan bentuk
Normal Kedua (2nd NF).
JENIS TAGIHAN
Tabel JENIS TAGIHAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel JENIS
TAGIHAN sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).
Tabel JENIS TAGIHAN tidak terdapat bentuk ketergantungan transitif, maka disimpulkan bahwa
tabel JENIS TAGIHAN sudah dalam bentukan yang BAIK dalam keadaan bentuk Normal Kedua
(2nd NF).
CANDRA SUKMA / XA 7
HASIL NORMALISASI
berlangganan
terdapat
terdaftar
Dari hasil normalisasi didapatkan 3 tabel baru, yaitu : kelurahan, produk_berlangganan, kantor
telkom pusat.
CANDRA SUKMA / XA 8
Perancangan Fisik
PRODUK BERLANGGANAN
KELURAHAN PRODUK JENIS TAGIHAN
PK nomor_internet
PK kode_pos PK nomor_produk PK nomor_jenis_tagihan
segmentasi
kelurahan deskripsi
FK1 nomor_produk deskripsi
PELANGGAN
TAGIHAN
PK nomor_pelanggan DETIL TAGIHAN
PK nomor_tagihan
nama_pelanggan PK nomor_detil_tagihan
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw) tanggal_proses
npwp_pelanggan bulan_tagihan nominal_tagihan
jenis_kelamin tanggal_akhir_bayar FK1 nomor_tagihan
FK1 kode_pos FK1 nomor_pelanggan FK2 nomor_jenis_tagihan
FK2 nomor_internet
FK3 nomor_kantor_cabang
CANDRA SUKMA / XA 9
varchar karena ada kemungkinan
angka 0 didepan
2. kelurahan varchar 30 nama kelurahan dari kelurahan
penjelasan nama kelurahan dan
varchar karena terdiri tidak lebih
dari 30 karakter
CANDRA SUKMA / XA 10
20 karakter
3. nomor_produk varchar 5 foreign key dari produk
CANDRA SUKMA / XA 11
berlangganan
11. nomor_kantor_cabang varchar 5 foreign key dari kantor telkom
cabang
CANDRA SUKMA / XA 12
Perancangan Data
Warehouse
CANDRA SUKMA / XA
1611601350
CANDRA SUKMA / XA 13
Data Warehouse adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang memfasilitasi
organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis yang diperoleh dari sistem
atau aplikasi operasional. Data tersebut harus tersusun rapi dan dikelola dengan baik
sehingga memungkinkan untuk dilakukan analisa yang kemudian data tersebut
dijadikan acuan pengambilan keputusan manajemen.
Contoh dalam pendefinisian data warehouse ini adalah soal UAS Management Data
yaitu tentang tagihan bulanan yang ditagihkan ke pelanggan oleh PT. Telekom.
02- 20- Tn
Oktober- Oktober- 998994 1222122020201 Doraemon 216500
2009 2009 Suneo
CANDRA SUKMA / XA 14
4. Kapan informasi tersebut digunakan?
Awal periode bulanan
5. Untuk keperluan apa informasi tersebut?
Untuk mengetahui total biaya tagihan internet bulanan dan pembayaran
bulanan
6. Basis data apa yang menjadi sumber untuk informasi tersebut?
Basis data tagihan dengan skema sebagai berikut:
Pelanggan ( #nomor_pelanggan, nama_pelanggan, alamat_pelanggan,
npwp_pelanggan, jenis_kelamin, #kode_pos, #nomor_internet,
#nomor_kantor_cabang )
Tagihan ( #nomor_tagihan, tanggal_proses, tanggal_akhir_bayar,
#nomor_pelanggan )
Detil Tagihan ( #nomer_detil_tagihan, nominal_tagihan, #nomor_tagihan,
#nomor_jenis_tagihan )
Jenis Tagihan ( #nomor_jenis_tagihan, deskripsi )
Produk Berlangganan ( #nomor_internet, #nomor_produk, segmentasi )
Untuk tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan measure dan
dimension untuk semua informasi yang dibutuhkan manajemen. Measure adalah data
numerik yang akan dicari nilai jejaknya, sedangkan dimension adalah parameter atau
sudut pandang terhadap measure sehingga dapat mendefinisikan suatu transaksi.
Berdasarkan contoh soal UAS Management Data, untuk informasi Total tagihan
internet atas nama Tn Doraemon Suneo pada bulan Oktober 2009.
CANDRA SUKMA / XA 15
1. Measure : Total tagihan
2. Dimension : Tagihan, Bulan (waktu/periode)
4.
5. Tahap selanjutnya adalah perancangan model konseptual data warehouse.
Tahap ini dilaksanakan setelah tahap penentuan measure dan dimension. Pada
tahap ini dibuat suatu model yang dapat menggambarkan data atau tabel apa
saja yang akan disimpan dalam data warehouse, berikut keterhubungan
diantaranya.
6. Data atau tabel dalam data warehouse tersebut dimodelkan dengan
menggunakan alat bantu star schema. Star schema akan menggambarkan fact
table, yaitu tabel yang mempresentasikan measure, sebagai "pusat data". Tabel
ini nantinya akan terkoneksi dengan tabel-tabel yang mendeskripsikan dimensi
atau measure tersebut (dimensi table). Sesuai dengan soal UAS manajemen data,
star schema untuk data warehouse tagihan internet bulanan :
CANDRA SUKMA / XA 16
Tahap akhir dari perancangan data warehouse adalah membuat rancangan schema data
warehouse, yaitu kumpulan obyek-obyek basis data seperti tabel, view, indeks, dan
obyek lainya yang mendeskirpsikan suatu data warehouse.
Sesuai dengan soal UAS, rancangan schema untuk data warehouse Tagihan yang akan
diimplemetasikan dalam Microsoft Access adalah :
Tabel Tagihan
CANDRA SUKMA / XA 17
Tabel Pelanggan
Tabel Produk
CANDRA SUKMA / XA 18
View Datacube (Untuk keperluan OLAP)
CANDRA SUKMA / XA 19