Sie sind auf Seite 1von 20

Universitas

Budi Luhur
Magister Ilmu Komputer

UTS & UAS


Data
Management
Dosen Dr. Krisna Adiyarta M

Candra Sukma / XA
1611601350

Perancangan
Database

CANDRA SUKMA / XA
1611601350
ER-Model
PRODUK
DETIL TAGIHAN
PK nomor_internet
PK nomor_detil_tagihan
nomor_produk
deskripsi nominal_tagihan
segmentasi

berlangganan terdapat

PELANGGAN TAGIHAN
PK nomor_pelanggan PK nomor_tagihan
nama_pelanggan membayar terdapat
tanggal_proses
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw, kelurahan, kode_pos) bulan_tagihan
npwp_pelanggan tanggal_akhir_bayar
jenis_kelamin

terdaftar

KANTOR TELKOM CABANG JENIS TAGIHAN


PK nomor_kantor_cabang PK nomor_jenis_tagihan
deskripsi deskripsi
nomor_kantor_pusat
npwp_telkom_pusat

DESKRIPSI

Pelanggan membayar tagihan pada kantor telkom sesuai cabang yang terdaftar, pelanggan
membayar tagihannya sesuai produk yang dipilih saat berlangganan, dari tagihan tersebut
terdapat detil-detil tagihan yang berisi sejumlah nominal yang ditagihkan. Dari detil tagihan
tersebut terdapat sejumlah jenis tagihan/ penjelasan uraian dari masing tagihan misalnya :
biaya jastel, materai, dll.

Dari deskripsi tersebut didapatkan sebanyak 6 entitas yaitu : produk, pelanggan, kantor telkom
cabang, tagihan, detil tagihan, jenis tagihan.

PENJELASAN RELASI ENTITAS

o Entitas pelanggan berelasi (1-1) dengan entitas produk karena satu pelanggan hanya
berlangganan 1 macam produk.
o Entitas pelanggan berelasi (n-1) dengan kantor telkom cabang karena banyak pelanggan
yang terdaftar pada satu cabang.

CANDRA SUKMA / XA 2

o Entitas pelanggan berelasi (1-n) dengan tagihan karena tiap pelanggan akan membayar
tagihan setiap bulannya.
o Entitas tagihan berelasi (1-n) dengan detil tagihan karena 1 tagihan berisi sejumlah
detil/uraian nominal tagihan.
o Entitas detil tagihan berelasi (n-1) dengan jenis tagihan karena banyak detil tagihan
berisi penjelasan deskripsi dari jenis tagihan (sebagai master data jenis tagihan).

Transformasi Model Konsep menjadi


Model Logika

PRODUK JENIS TAGIHAN

PK nomor_internet PK nomor_jenis_tagihan

nomor_produk deskripsi
deskripsi
segmentasi

terdapat
berlangganan

PELANGGAN DETIL TAGIHAN

PK nomor_pelanggan PK nomor_detil_tagihan

nama_pelanggan nominal_tagihan
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw, kelurahan, kode_pos)
npwp_pelanggan
jenis_kelamin
terdapat

terdaftar

TAGIHAN
KANTOR TELKOM CABANG
PK nomor_tagihan
PK nomor_kantor_cabang
membayar tanggal_proses
deskripsi bulan_tagihan
nomor_kantor_pusat tanggal_akhir_bayar
npwp_telkom_pusat

DESKRIPSI

Dari model konsep sebelumnya diatas, masing masing entitas ditransformasikan menjadi
model logika. Setiap entitas dijadikan sebuah tabel.

CANDRA SUKMA / XA 3

Model Relasi

DESKRIPSI

o Tabel produk berelasi (1-1) dengan tabel pelanggan dimana nomor_internet sebagai
primary key pada tabel produk dan sebagai foreign key pada tabel pelanggan.
o Tabel kantor cabang telkom berlasi (1-n) dengan tabel pelanggan dimana
nomor_kantor_cabang sebagai primary key pada tabel kantor telkom cabang dan
sebagai foreign key pada tabel pelanggan.
o Tabel pelanggan berlasi (1-n) dengan tabel tagihan dimana nomor_pelanggan sebagai
primary key pada tabel pelanggan dan sebagai foreign key pada tabel tagihan.
o Tabel tagihan berlasi (1-n) dengan tabel detil tagihan dimana nomor_tagihan sebagai
primary key pada tabel tagihan dan sebagai foreign key pada tabel detil tagihan.
o Tabel jenis tagihan berlasi (1-n) dengan tabel detil tagihan dimana nomor_jenis_tagihan
sebagai primary key pada tabel jenis tagihan dan sebagai foreign key pada tabel detil
tagihan.

CANDRA SUKMA / XA 4

Normalisasi

PRODUK

PRODUK = {nomor_internet,nomor_produk,deskripsi,segmentasi}
PRODUK dalam bentuk 1st NF
Pola ketergantungan :
nomor_internet -> nomor_produk, deskripsi, segmentasi

Tabel PRODUK hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel PRODUK
sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).

Tabel PRODUK terdapat bentuk ketergantungan transitif, yaitu :


Pola ketergantungan :
nomor_internet -> segmentasi
nomor_produk -> deskripsi

maka disimpulkan bahwa tabel PRODUK dalam bentukan yang BELUM BAIK dalam keadaan
bentuk Normal Kedua (2nd NF).
Penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah mengurai tabel PRODUK kedalam beberapa tabel
yang pada akhirnya setiap tabel hanya memiliki satu ketergantungan fungsi. Dengan demikian
tabel PRODUK diurai menjadi :

PRODUK = {nomor_produk,deskripsi}
PRODUK_BERLANGGANAN = {nomor_internet,segementasi}

Dengan penyempurnaan tabel PRODUK yang semula dalam 2nd NF terbentuk dua tabel,
PRODUK dan PRODUK_BERLANGGANAN, dimana kedua tabel tersebut berada dalam bentuk
normal ketiga (3rd NF).

PELANGGAN

PELANGGAN = {nomor_pelanggan, nama_pelanggan, jenis_kelamin, jalan, no, rt, rw, kelurahan,


kode_pos, npwp_pelanggan, produk, kantor_telkom_cabang}
PELANGGAN dalam bentuk 1st NF
Pola ketergantungan :
nomor_pelanggan -> nama_pelanggan, jenis_kelamin, jalan, no, rt, rw, kelurahan, kode_pos,
npwp_pelanggan, produk, kantor_telkom_cabang

Tabel PELANGGAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel
PELANGGAN sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).

Tabel PELANGGAN terdapat bentuk ketergantungan transitif, yaitu :


Pola ketergantungan :
nomor_pelanggan -> nama_pelanggan, jenis_kelamin, jalan, no, rt, rw, npwp_pelanggan, produk,

CANDRA SUKMA / XA 5

kantor_telkom_cabang
kode_pos -> kelurahan

maka disimpulkan bahwa tabel PELANGGAN dalam bentukan yang BELUM BAIK dalam
keadaan bentuk Normal Kedua (2nd NF).
Penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah mengurai tabel PELANGGAN kedalam beberapa
tabel yang pada akhirnya setiap tabel hanya memiliki satu ketergantungan fungsi. Dengan
demikian tabel PELANGGAN diurai menjadi :

PELANGGAN = { nomor_pelanggan, nama_pelanggan, jenis_kelamin, jalan, no, rt, rw,


npwp_pelanggan, produk, kantor_telkom_cabang }
KELURAHAN = { kode_pos, kelurahan}

Dengan penyempurnaan tabel PELANGGAN yang semula dalam 2nd NF terbentuk dua tabel,
PELANGGAN dan KELURAHAN, dimana kedua tabel tersebut berada dalam bentuk normal
ketiga (3rd NF).

KANTOR TELKOM CABANG

KANTOR TELKOM CABANG = {nomor_kantor_cabang, nomor_kantor_pusat, deskripsi,


npwp_telkom_pusat}

KANTOR TELKOM CABANG dalam bentuk 1st NF


Pola ketergantungan :
nomor_kantor_cabang -> deskripsi

Tabel KANTOR TELKOM CABANG hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian
tabel KANTOR TELKOM CABANG sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).

Tabel KANTOR TELKOM CABANG terdapat bentuk ketergantungan transitif, yaitu :


Pola ketergantungan :
nomor_kantor_cabang -> deskripsi
nomor_kantor_pusat -> npwp_telkom_pusat

maka disimpulkan bahwa tabel KANTOR TELKOM CABANG dalam bentukan yang BELUM
BAIK dalam keadaan bentuk Normal Kedua (2nd NF).
Penyempurnaan yang dapat dilakukan adalah mengurai tabel KANTOR TELKOM CABANG
kedalam beberapa tabel yang pada akhirnya setiap tabel hanya memiliki satu ketergantungan
fungsi. Dengan demikian tabel KANTOR TELKOM CABANG diurai menjadi :

KANTOR TELKOM CABANG = { nomor_kantor_cabang, deskripsi }


KANTOR TELKOM PUSAT = { nomor_kantor_pusat, npwp_telkom_pusat }

Dengan penyempurnaan tabel KANTOR TELKOM CABANG yang semula dalam 2nd NF terbentuk
dua tabel, KANTOR TELKOM CABANG dan KANTOR TELKOM PUSAT, dimana kedua tabel
tersebut berada dalam bentuk normal ketiga (3rd NF).

CANDRA SUKMA / XA 6

TAGIHAN

TAGIHAN = {nomor_tagihan, tanggal_proses, bulan_tagihan, tanggal_akhir_bayar, pelanggan}

TAGIHAN dalam bentuk 1st NF


Pola ketergantungan :
nomor_tagihan -> tanggal_proses, bulan_tagihan, tanggal_akhir_bayar, pelanggan

Tabel TAGIHAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel TAGIHAN
sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).

Tabel TAGIHAN tidak terdapat bentuk ketergantungan transitif, maka disimpulkan bahwa tabel
TAGIHAN sudah dalam bentukan yang BAIK dalam keadaan bentuk Normal Kedua (2nd NF).

DETIL TAGIHAN

DETIL TAGIHAN = {nomor_detil_tagihan, jenis_tagihan, nominal_tagihan, tagihan}

DETIL TAGIHAN dalam bentuk 1st NF


Pola ketergantungan :
nomor_detil_tagihan -> jenis_tagihan, nominal_tagihan, tagihan

Tabel DETIL TAGIHAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel
DETIL TAGIHAN sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).

Tabel DETIL TAGIHAN tidak terdapat bentuk ketergantungan transitif, maka disimpulkan
bahwa tabel DETIL TAGIHAN sudah dalam bentukan yang BAIK dalam keadaan bentuk
Normal Kedua (2nd NF).

JENIS TAGIHAN

JENIS TAGIHAN = {nomor_jenis_tagihan, deskripsi }

JENIS TAGIHAN dalam bentuk 1st NF


Pola ketergantungan :
nomor_jenis_tagihan -> deskripsi

Tabel JENIS TAGIHAN hanya memiliki satu ketergantungan fungsi, dengan demikian tabel JENIS
TAGIHAN sudah memenuhi kriteria bentuk normal kedua (2nd NF).

Tabel JENIS TAGIHAN tidak terdapat bentuk ketergantungan transitif, maka disimpulkan bahwa
tabel JENIS TAGIHAN sudah dalam bentukan yang BAIK dalam keadaan bentuk Normal Kedua
(2nd NF).

CANDRA SUKMA / XA 7

HASIL NORMALISASI

KELURAHAN PRODUK BERLANGGANAN PRODUK JENIS TAGIHAN


PK kode_pos PK nomor_internet memiliki PK nomor_produk PK nomor_jenis_tagihan
kelurahan segmentasi deskripsi deskripsi

berlangganan
terdapat

terdaftar PELANGGAN TAGIHAN


PK nomor_pelanggan PK nomor_tagihan DETIL TAGIHAN

nama_pelanggan membayar terdapat PK nomor_detil_tagihan


tanggal_proses
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw) bulan_tagihan
npwp_pelanggan tanggal_akhir_bayar nominal_tagihan
jenis_kelamin

terdaftar

KANTOR TELKOM CABANG


KANTOR TELKOM PUSAT
PK nomor_kantor_cabang
memiliki PK nomor_kantor
deskripsi
npwp_telkom

Dari hasil normalisasi didapatkan 3 tabel baru, yaitu : kelurahan, produk_berlangganan, kantor
telkom pusat.

CANDRA SUKMA / XA 8

Perancangan Fisik

PRODUK BERLANGGANAN
KELURAHAN PRODUK JENIS TAGIHAN
PK nomor_internet
PK kode_pos PK nomor_produk PK nomor_jenis_tagihan
segmentasi
kelurahan deskripsi
FK1 nomor_produk deskripsi

PELANGGAN
TAGIHAN
PK nomor_pelanggan DETIL TAGIHAN
PK nomor_tagihan
nama_pelanggan PK nomor_detil_tagihan
alamat_pelanggan(jalan, no, rt, rw) tanggal_proses
npwp_pelanggan bulan_tagihan nominal_tagihan
jenis_kelamin tanggal_akhir_bayar FK1 nomor_tagihan
FK1 kode_pos FK1 nomor_pelanggan FK2 nomor_jenis_tagihan
FK2 nomor_internet
FK3 nomor_kantor_cabang

KANTOR TELKOM PUSAT


KANTOR TELKOM CABANG
PK nomor_kantor
PK nomor_kantor_cabang
npwp_telkom
deskripsi
FK1 nomor_kantor

Nama Tabel : PRODUK


Primary Key : nomor_produk

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_produk varchar 5 nomer produk dari produk, cth:
PR001
produk jumlahnya tidak lebih dari
999 dan varchar karena terdiri huruf
angka
2. deskripsi varchar 50 deskripsi dari produk
penjelasan atau detail nama dari
produk dan varchar karena rata-rata
penjelasan tidak lebih dari 50
karakter

Nama Tabel : KELURAHAN


Primary Key : kode_pos

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. kode_pos varchar 5 kode pos dari kelurahan
kode pos jumlahnya ada 5 angka dan

CANDRA SUKMA / XA 9

varchar karena ada kemungkinan
angka 0 didepan
2. kelurahan varchar 30 nama kelurahan dari kelurahan
penjelasan nama kelurahan dan
varchar karena terdiri tidak lebih
dari 30 karakter

Nama Tabel : JENIS TAGIHAN


Primary Key : nomor_jenis_tagihan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_jenis_tagihan varchar 5 nomor jenis tagihan dari jenis
tagihan, cth: JT001
jenis tagihan jumlahnya tidak lebih
dari 999 dan varchar karena terdiri
huruf angka
2. deskripsi varchar 50 deskripsi dari jenis tagihan
penjelasan atau detail nama dari
jenis tagihan dan varchar karena
rata-rata penjelasan tidak lebih dari
50 karakter

Nama Tabel : KANTOR TELKOM PUSAT


Primary Key : nomor_kantor

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_kantor varchar 2 nomor kantor dari kantor telkom
pusat, cth: K1
kantor telkom pusat memiliki 1
nomer npwp dan kantor pusat tidak
lebih dari 1 dan varchar karena
terdiri huruf dan angka
2. npwp_telkom varchar 20 no npwp telkom
nomer npwp dari telkom dan varchar
karena terdiri dari angka titik dan
karakter tidak lebih dari 20

Nama Tabel : PRODUK BERLANGGANAN


Primary Key : nomor_internet

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_internet varchar 13 nomor internet dari produk
berlangganan
nomer internet tidak lebih dari 13
angka dan varchar karena ada
kemungkinan angka 0 didepan
2. segmentasi varchar 20 segmentasi dari produk
berlangganan
terdiri dari huruf dan tidak lebih dari

CANDRA SUKMA / XA 10

20 karakter
3. nomor_produk varchar 5 foreign key dari produk

Nama Tabel : KANTOR TELKOM CABANG


Primary Key : nomor_ kantor_cabang

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_kantor_cabang varchar 5 nomor kantor cabang dari kantor
telkom cabang, cth : KC001
terdiri dari huruf dan angka dan
jumlah cabang tidak lebih dari 999
2. deskripsi varchar 20 deskripsi dari kantor telkom cabang
nama dari kantor cabang dan tidak
lebih dari 20 karakter
3. nomor_kantor varchar 3 foreign key dari kantor telkom pusat

Nama Tabel : PELANGGAN


Primary Key : nomor_pelanggan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_pelanggan varchar 9 nomor pelanggan dari pelanggan
nomor pelanggan terdiri dari angka
dan tidak lebih dari 9 angka, varchar
karena ada kemungkinan angka 0
didepan
2. nama_pelanggan varchar 20 nama pelanggan dari pelanggan
nama pelanggan terdiri dari huruf
dan tidak lebih dari 20 karakter
3. jalan varchar 40 jalan rumah dari pelanggan
jalan terdiri dari huruf dan angka
dan jumlah karakter tidak lebih dari
40
4. no varchar 10 no rumah dari pelanggan
nomer rumah terdiri dari huruf dan
angka dan jumlahnya tidak lebih dari
10
5. rt varchar 3 rt dari pelanggan
rt terdiri dari angka dan ada
kemungkinan angka 0 didepan
6. rw varchar 3 rw dari pelanggan
rw terdiri dari angka dan ada
kemungkinan angka 0 didepan
7. jenis_kelamin enum (L/P) jenis kelamin dari pelanggan
jenis kelamin hanya ada 2 jadi berupa
enum
8. npwp_pelanggan varchar 20 npwp dari pelanggan
varchar karena terdiri dari angka
titik dan karakter tidak lebih dari 20
9. kode_pos varchar 5 foreign key dari kelurahan
10. nomor_internet varchar 13 foreign key dari produk

CANDRA SUKMA / XA 11

berlangganan
11. nomor_kantor_cabang varchar 5 foreign key dari kantor telkom
cabang

Nama Tabel : TAGIHAN


Primary Key : nomor_tagihan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_tagihan varchar 6 nomor tagihan dari tagihan
varchar karena terdiri dari 6 angka
dan ada kemungkinan 0 didepan
2. tanggal_proses date tanggal proses dari tagihan
date karena data berupa tanggal dan
flexible untuk formating data
3. bulan_tagihan date bulan tagihan dari tagihan
date karena data berupa tanggal dan
flexible untuk formating data
4. tanggal_akhir_bayar date tanggal akhir bayar dari tagihan
date karena data berupa tanggal dan
flexible untuk formating data
5. nomor_pelanggan varchar 9 foreign key dari pelanggan

Nama Tabel : DETIL TAGIHAN


Primary Key : nomor_detil_tagihan

No Nama Field Tipe Data Panjang Keterangan


1. nomor_detil_tagihan varchar 10 nomor detil tagihan dari detil
tagihan
varchar karena terdiri dari 10 angka
dan ada kemungkinan 0 didepan dan
jumlah transaksi lebih banyak dari
tagihan
2. nominal_tagihan long 10 nominal tagihan dari detil tagihan
long karena terdiri dari angka yang
jumlah nominalnya ada kemungkinan
puluhan juta
3. nomor_tagihan varchar 6 foreign key dari tagihan
4. nomor_jenis_tagihan varchar 5 foreign key dari jenis tagihan

CANDRA SUKMA / XA 12

Perancangan Data
Warehouse

CANDRA SUKMA / XA
1611601350

CANDRA SUKMA / XA 13

Data Warehouse adalah suatu konsep dan kombinasi teknologi yang memfasilitasi
organisasi untuk mengelola dan memelihara data historis yang diperoleh dari sistem
atau aplikasi operasional. Data tersebut harus tersusun rapi dan dikelola dengan baik
sehingga memungkinkan untuk dilakukan analisa yang kemudian data tersebut
dijadikan acuan pengambilan keputusan manajemen.

Untuk mendukung data-data historis tersebut perlu dilakukan perancangan data


warehouse. Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan informasi
apa saja yang dibutuhkan manajemen. Berdasarkan informasi tersebut maka peran
serta tugas manajemen perlu didefinisikan secara tepat. Apabila sudah didefinisikan
dan dipahami maka selanjutnya mendefinisikan secara jelas pertanyaan berikut :

1. Siapa saja yang membutuhkan informasi historis dari data warehouse?


2. Informasi apa saja yang dibutuhkan?
3. Seperti apa layout dan isi informasi-informasi itu?
4. Kapan informasi tersebut digunakan?
5. Untuk keperluan apa informasi tersebut?
6. Basis data apa yang menjadi sumber untuk informasi tersebut?

Contoh dalam pendefinisian data warehouse ini adalah soal UAS Management Data
yaitu tentang tagihan bulanan yang ditagihkan ke pelanggan oleh PT. Telekom.

1. Siapa yang membutuhkan informasi dari data warehouse?


Pelanggan Internet PT. Telekom
2. Informasi apa saja yang dibutuhkan Pelanggan?
Rincian biaya langganan internet setiap bulan
3. Seperti apa layout dan isi informasi-informasi itu?
Biaya tagihan internet bulanan

Tanggal Tanggal Nomor Nama Sum


Nomor Internet
proses akhir bayar Tagihan Pelanggan (total_tagihan)

02- 20- Tn
Oktober- Oktober- 998994 1222122020201 Doraemon 216500
2009 2009 Suneo

CANDRA SUKMA / XA 14

Rincian detil tagihan internet

Nomor Tagihan Jenis Tagihan Nominal

998994 Abonemen 195000

998994 Kelebihan Pemakaian 0

998994 Biaya Jastel Lainnya 1818


4. Kapan informasi tersebut digunakan?
Awal periode bulanan
5. Untuk keperluan apa informasi tersebut?
Untuk mengetahui total biaya tagihan internet bulanan dan pembayaran
bulanan
6. Basis data apa yang menjadi sumber untuk informasi tersebut?
Basis data tagihan dengan skema sebagai berikut:
Pelanggan ( #nomor_pelanggan, nama_pelanggan, alamat_pelanggan,
npwp_pelanggan, jenis_kelamin, #kode_pos, #nomor_internet,
#nomor_kantor_cabang )
Tagihan ( #nomor_tagihan, tanggal_proses, tanggal_akhir_bayar,
#nomor_pelanggan )
Detil Tagihan ( #nomer_detil_tagihan, nominal_tagihan, #nomor_tagihan,
#nomor_jenis_tagihan )
Jenis Tagihan ( #nomor_jenis_tagihan, deskripsi )
Produk Berlangganan ( #nomor_internet, #nomor_produk, segmentasi )

Untuk tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan measure dan
dimension untuk semua informasi yang dibutuhkan manajemen. Measure adalah data
numerik yang akan dicari nilai jejaknya, sedangkan dimension adalah parameter atau
sudut pandang terhadap measure sehingga dapat mendefinisikan suatu transaksi.

Berdasarkan contoh soal UAS Management Data, untuk informasi Total tagihan
internet atas nama Tn Doraemon Suneo pada bulan Oktober 2009.

CANDRA SUKMA / XA 15

1. Measure : Total tagihan
2. Dimension : Tagihan, Bulan (waktu/periode)

Dimension mempunyai hirarki. Penentuan hirarki untuk dimension ini sepenuhnya


tergantung kepada proses drill down dan roll up yang ingin dilakukan saat melakukan
OLAP (OnLine Analythical Processing) nanti.

Untuk soal diatas, hirarki masing-masing dimension adalah :

1. Tagihan : nomor_tagihan, tanggal_proses, bulan_tagihan, tanggal_akhir_bayar,


nominal_tagihan, deskripsi
2. Pelanggan : nomor_pelanggan, jalan, no, rt, rw, npwp_pelanggan
3. Sedangkan layout dan informasi dapat ditunjukkan oleh gambar ber ikut ini :

4.
5. Tahap selanjutnya adalah perancangan model konseptual data warehouse.
Tahap ini dilaksanakan setelah tahap penentuan measure dan dimension. Pada
tahap ini dibuat suatu model yang dapat menggambarkan data atau tabel apa
saja yang akan disimpan dalam data warehouse, berikut keterhubungan
diantaranya.
6. Data atau tabel dalam data warehouse tersebut dimodelkan dengan
menggunakan alat bantu star schema. Star schema akan menggambarkan fact
table, yaitu tabel yang mempresentasikan measure, sebagai "pusat data". Tabel
ini nantinya akan terkoneksi dengan tabel-tabel yang mendeskripsikan dimensi
atau measure tersebut (dimensi table). Sesuai dengan soal UAS manajemen data,
star schema untuk data warehouse tagihan internet bulanan :

CANDRA SUKMA / XA 16

Tahap akhir dari perancangan data warehouse adalah membuat rancangan schema data
warehouse, yaitu kumpulan obyek-obyek basis data seperti tabel, view, indeks, dan
obyek lainya yang mendeskirpsikan suatu data warehouse.

Sesuai dengan soal UAS, rancangan schema untuk data warehouse Tagihan yang akan
diimplemetasikan dalam Microsoft Access adalah :

Tagihan Fact Table

Field Type Nullable Key Default Extra


nomor_tagihan varchar (6) no yes
nomor_pelanggan varchar (9) no yes
total_tagihan double yes null

Tabel Tagihan

Field Type Null Key Default Extra

nomor_tagihan varchar(6) no yes


tanggal_proses date yes null
bulan_tagihan date yes null
tanggal_akhir_bayar date yes null

CANDRA SUKMA / XA 17

Tabel Detil Tagihan

Field Type Null Key Default Extra

nomor_detil_tagihan varchar (10) no yes


nominal_tagihan double yes null
nomor_tagihan varchar (6) no
nomor_jenis_tagihan varchar (5) no

Tabel Jenis Tagihan

Field Type Null Key Default Extra


nomor_jenis_tagihan varchar(5) no yes
deskripsi varchar(50) yes

Tabel Pelanggan

Field Type Null Key Default Extra


nomor_pelanggan varchar(9) no yes
nama_pelanggan varchar(20) yes null
jalan varchar(40) yes null
no varchar(10) yes null
rt varchar(3) yes null
rw varchar(3) yes null
npwp_pelanggan varchar(20) yes null
nomor_internet varchar(13) no

Tabel produk berlangganan

Field Type Null Key Default Extra


nomor_internet varchar(13) no yes
segmentasi varchar(20) yes null
nomor_produk varchar(5) no

Tabel Produk

Field Type Null Key Default Extra


nomor_produk varchar(5) no yes
deskripsi varchar(50) yes

CANDRA SUKMA / XA 18

View Datacube (Untuk keperluan OLAP)

Field type Null Key Default Extra

nomor_tagihan varchar (6) no yes


tanggal_proses date yes null
bulan_tagihan date yes null
tanggal_akhir_bayar date yes null
deskripsi varchar (50) yes null
nominal_tagihan double yes null
nomor_pelanggan varchar (9) yes null
jalan varchar (40) yes null
no varchar (10) yes null
rt varchar (3) yes null
rw varchar (3) yes null
npwp_pelanggan varchar (20) yes null

CANDRA SUKMA / XA 19

Das könnte Ihnen auch gefallen